Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Pramenopause Terhadap Perubahan pada Masa Menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan denai Tahun 2010
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU PRAMENOPAUSE DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN PADA MASA MENOPAUSE DI
KELURAHAN TEGAL SARI, KEC. MEDAN DENAI TAHUN 2010
L I S N A N I
NIM : 09502048KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
(2)
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG KTI
Nama : Lisnani
Nim : 095102048
Judul Penelitian : Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Pramenopause Terhadap Perubahan pada Masa Menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan denai Tahun 2010
Menyatakan bahwa mahasiswa tersebut di atas disetujui untuk mengikuti ujian sidang hasil KTI
Medan, 10 Juni 2010
Pembimbing
( Hj. Idau Ginting, M.Kes
Nip.195408191980032002
(3)
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Pramenopause terhadap Perubahan Pada Masa Menopause di Kelurahan Tegal sari, Kec. Medan Denai tahun 2010.
Nama Mahasiswa : Lisnani
Nim : 095102048
Program Studi : D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU
Pembimbing Penguji
Penguji I ( Hj. Idau Ginting, M.Kes ) ( Nur Asnah Sitohang, S.Kep.Ns,M.Kep ) Nip. 19540819 198003 2 002 Nip. 19740505 200212 2 002
Penguji II ( Dr. Riza Rivani, SpOG )
Nip. 19710119 200012 1 002
Penguji III ( Hj. Idau Ginting, M.Kes )
Nip. 19540819 198003 2 002
Program D-IV Bidan Pendidik telah menyetujui Karya Tulis Ilmiah ini sebagai bagian dari persyaratan kelulusan untuk Sarjana Sains Terapan untuk D-IV Bidan pendidik
( Nur Asnah Sitohang, S.Kep.Ns,M.Kep ) ( dr. Murniati Manik, Msc. SpKK Nip.19740505 200212 2 001 Nip.19530719 198003 2 001
)
Koordinator Karya Ketua Pelaksana
Tulis Ilmiah Program D-IV Bidan Pendidik
(4)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama : Lisnani
Tempat / Tanggal Lahir : Sei Lama / 17 Mei 1987
Agama : Islam
Alamat : Sei Lama, Kec.Simpang Empat, Kab. Asahan
RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun 1993 - 1999 : SD Negri No.013819 Sei – Lama Tahun 1999 - 2002 : SLTP Negri I Simpang Empat
Tahun 2002 - 2005 : SMA Negri I Simpang Empat
Tahun 2005 - 2008 : D-III Akbid Indah Medan Tahun 2009 - 2010 : D-IV Bidan Pendidik FK USU
(5)
PROGRAM D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2010 Lisnani
Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Pramenopause dalam Menghadapi Perubahan pada Masa Menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010
8 xi + 41 hal + 6 tabel + 15 Lampiran
Abstrak
Menopause merupakan fase dalam kehidupan seorang wanita yang ditandai dengan berhentinya masa subur. Menopause terjadi pada usia rata-rata 51 tahun Gejala ini muncul sejak masa pramenopause. Pramenopause yaitu kelompok usia antara 48 - 55 tahun yang diikuti dengan gejala yang sering timbul pada tiga hingga sepuluh tahun sebelum datangnya menopause dengan berbagai keluhan, baik keluhan fisik maupun psikologis. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengetahuan, sikap dan hubungan pengetahuan dengan sikap ibu pramenopause dalam menghadapi perubahan pada masa menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec Medan Denai. Desain penelitian ini bersifat
deskritif korelational dengan pendekatan cross sectional dengan besar sampel 219
orang dengan metode pengambilan sampel Cluster Sampling. Penelitian ini di lakukan pada tanggal 9 Februari 2010 sampai 24 April 2010. Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner yang meliputi data demografi dan kuesioner perubahan masa menopause. Hasil penelitian menunjukan mayoritas ibu pramenopause berpengetahuan kurang sebanyak 183 orang (83,6%) dan bersikap negatif sebanyak 190 orang (86,6%) dalam menghadapi perubahan pada masa menopause. Setelah dilakukan uji chi-square disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap ibu pramenopause dalam menghadapi perubahan pada masa menopause dengan nilai P=0,012. Dari penelitian ini di harapkan agar tenaga kesehatan lebih meningkatkan konseling dan penyuluhan tentang perubahan pada masa menopause.
Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Perubahan Masa Menopause. Daftar Pustaka 26 ( 1999 – 2009 )
(6)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “ Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Pramenopause Dalam Menghadapi Perubahan Pada Masa Menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010’’.
Penulis menyadari bahwasannya dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak terdapat kekurangan karena keterbatasan kemampuan pengetahuan penulis. Untuk itu dengan kerendahan hati penulis menerima segala kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca sekalian, demi kebaikan dan kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.
Selama pelaksanaan penulis menerima dukungan moril, materil serta kritik dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini , yaitu :
1. dr.Dedi Ardinata, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
2. dr. Murniati Manik, M.Sc, Sp.KK, selaku Ketua Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas sumatera Utara
3. Idau Ginting M. Kes, selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini.
(7)
4. Kepala Desa Tegal Sari, Kec, Medan Denai, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
5. Seluruh Staf D-IV Bidan pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah banyak memberikan ilmu dan masukan kepada penulis selama pendidikan.
6. Kedua orang tua dan seluruh keluarga dan seluruh keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil dan doa serta semangat belajar kepada penulis selama penulis mengikuti pendidikan.
7. Teman-teman D-IV Bidan Pendidik FakultasKkeperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu penulis selama menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Akhir kata, penulis mengharapkan Karya Tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.
Medan, Juni 2010 Penulis
(8)
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBARAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
1. Tujuan Umum ... 5
2. Tujuan Khusus ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II Tinjauan Pustaka A. Pengetahuan ... 7
1. Pengertian Pengetahuan ... 7
2. Tingkatan Pengetahuan ... 7
3. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan ... 8
B. Sikap ... 10
1. Pengertian Sikap ... 10
2. Komponen Pokok Sikap... 10
3. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Sikap ... 10
C. Menopause ... 11
1. Pengertian Menopause ... 11
2. Tahap – Tahap Dalam Menopause ... 12
3. Faktor yang mempengaruhi menopause ... 12
4. Perubahan yang Terjadi Pada Wanita Menopause ... 13
(9)
BAB III Kerangka Konsep, Defenisi Operasional, Hipotesis
A. Kerangka Konsep ... 20
B. Defenisi Operasional ... 21
C. Hipotesis ... 23
BAB IV Metodelogi Penelitian A. Desain Penelitian ... 24
B. Populasi dan Sampel ... 24
C. Tempat Penelitian ... 26
D. Waktu Penelitian ... 27
E. Etika Penelitian ... 27
F. Instrumen Penelitian ... 27
1. Kuesioner Penelitian ... 28
2. Uji Validitas dan Reabilitas ... 30
G. Pengumpulan Data ... 31
H. Analisis Data ... 32
BAB V Hasil Penelitian dan Pembahasan A. Hasil Penelitian ... 33
1. Karakteristik ibu Pramenopause dalam Menghadapi Perubahan pada Masa Menopause di Kelurahan tegal Sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010 ... 33
2. Pengetahuan Ibu Pramenopause dalam Menghadapi Perubahan pada Masa Menopause di Kelurahan tegal Sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010 ... 34
3. Sikap Ibu Pramenopause dalam Menghadapi Perubahan pada Masa Menopause di Kelurahan tegal Sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010 ... 35
4. Analisa Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Pramenopause dalam Menghadapi Perubahan pada Masa Menopause di Kelurahan tegal Sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010 ... 36
(10)
BAB VI Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan ... 41 B. Saran ... 42
Daftar Pustaka Lampiran
(11)
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Daftar Populasi ... 24 Tabel 4.2. Daftar / Gugus untuk Menentukan Sampel. ... 26 Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden ... 33 Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan ibu pramenopause dalam
menghadapi perubahan pada masa menopause di Kelurahan Tegal sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010 ... 34 Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Sikap ibu pramenopause dalam menghadapi
perubahan pada masa menopause di Kelurahan Tegal sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010 ... 35 Tabel 5.4. Hubungan antara Pengetahuan dengan Sikap ibu pramenopause
dalam menghadapi perubahan pada masa menopause di Kelurahan Tegal sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010 ... 36
(12)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I : Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah Lampiran 2 : Lembar Conten Validity
Lampiran 3 : Lembar Informed Consent Lampiran 4 : Lebar Editor Bahasa Indonesia Lampiran 5 : Lembar Kuesioner
Lampiran 6 : Master Tabel
Lampiran 7 : Distribusi Frekuensi Perubahan masa menopause Lampiran 8 : Hasil Chi-squeare
Lampiran 9 : Surat Izin Penelitian Dari D- IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10 : Surat Izin Penelitian Dari Balitbang Kota Medan
Lampiiran 11 : Surat Izin Penelitian Dari Kecamatan Medan Denai
Lampiran 12 : Surat Izin Penelitian Dari Kelurahan Tegal Sari
Lampiran 13 : Surat Balasan Penelitian Dari Kelurahan Tegal Sari
Lampiran 14 : Jadwal Pengumpulan Data
(13)
PROGRAM D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2010 Lisnani
Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Pramenopause dalam Menghadapi Perubahan pada Masa Menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010
8 xi + 41 hal + 6 tabel + 15 Lampiran
Abstrak
Menopause merupakan fase dalam kehidupan seorang wanita yang ditandai dengan berhentinya masa subur. Menopause terjadi pada usia rata-rata 51 tahun Gejala ini muncul sejak masa pramenopause. Pramenopause yaitu kelompok usia antara 48 - 55 tahun yang diikuti dengan gejala yang sering timbul pada tiga hingga sepuluh tahun sebelum datangnya menopause dengan berbagai keluhan, baik keluhan fisik maupun psikologis. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengetahuan, sikap dan hubungan pengetahuan dengan sikap ibu pramenopause dalam menghadapi perubahan pada masa menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec Medan Denai. Desain penelitian ini bersifat
deskritif korelational dengan pendekatan cross sectional dengan besar sampel 219
orang dengan metode pengambilan sampel Cluster Sampling. Penelitian ini di lakukan pada tanggal 9 Februari 2010 sampai 24 April 2010. Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner yang meliputi data demografi dan kuesioner perubahan masa menopause. Hasil penelitian menunjukan mayoritas ibu pramenopause berpengetahuan kurang sebanyak 183 orang (83,6%) dan bersikap negatif sebanyak 190 orang (86,6%) dalam menghadapi perubahan pada masa menopause. Setelah dilakukan uji chi-square disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap ibu pramenopause dalam menghadapi perubahan pada masa menopause dengan nilai P=0,012. Dari penelitian ini di harapkan agar tenaga kesehatan lebih meningkatkan konseling dan penyuluhan tentang perubahan pada masa menopause.
Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Perubahan Masa Menopause. Daftar Pustaka 26 ( 1999 – 2009 )
(14)
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Menurut Gabbie (2006, hlm. 395) menopause merupakan fase dalam kehidupan seorang wanita yang ditandai dengan berhentinya masa subur. Menopause terjadi pada usia rata-rata 51 tahun seperti yang dijelaskan pada buku-buku sejarah yang mengungkapkan bahwa rata-rata usia tersebut tidak berubah setelah berabad-abad. Gejala ini muncul sejak masa pramenopause. Pramenopause yaitu kelompok usia antara 48 - 55 tahun yang diikuti dengan gejala yang sering timbul pada tiga hingga sepuluh tahun sebelum datangnya menopause (Manuaba, 2009, hlm. 218).
Sekitar 40 – 85 % dari semua wanita dalam usia klimaterik mempunyai keluhan, baik keluhan fisik maupun psikologis (Manuaba, 2001, hlm 546). Beberapa wanita mengalami hal ini sebagai masa transisi yang mulus dengan sedikit ketidaknyamanan fisik. Sedangkan beberapa wanita lain mengalami banyak gejala yang tidak nyaman atau reaksi fisik negatif ( Nirmala, 2003, hlm 9 ).
Beberapa keadaan yang dapat mempengaruhi insidensi gejala psikologis pada masa menopause yaitu umur dan sikap (Glasier, 2003, halm 399). Selain itu yang mempengaruhi masa menopause yaitu sumber informasi dan lingkungan (Nirmala, 2003, hlm 9).
Berdasarkan data yang di peroleh sindrom menopause banyak dialami wanita hampir diseluruh dunia, seperti 70-80% wanita Eropa. 60% di Amerika, 57% di Malaysya, 18%
(15)
di China, dan 10% di Jepang (Liza, 2009, Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang
Menopause, ¶ 3,
Berdasarkan data statistik dari Departemen Kesehatan pada tahun 1997 penduduk Indonesia telah berjumlah 201,4 juta dan 100,9 juta diantaranya adalah wanita, termasuk 14,3 juta orang wanita berusia 50 tahun ke atas. Pada tahun 2000 jumlah penduduk wanita berusia 50 tahun keatas telahmencapai 15,5 juta orang dan diperkirakan pada tahun 2020 jumlah perempuan hidup dalam usia menopause tersebut terus bertambah jumlahnya menjadi 30,3 juta jiwa. Tentunya hal ini perlu mendapatkan perhatian bagaimana kesehatan reproduksinya karena pada masa ini akan terjadi perubahan fisik dan psikologis yang dapat menimbulkan berbagai macam keluhan pada kesehatan ( Baziad,2003, hlm 1).
Berdasarkan data yang diperjelas Hardi, wanita Indonesia yang memasuki masa menopause saat ini sebanyak 7,4 % dari populasi. Jumlah tersebut diperkirakan menjadi 11% pada 2005, kemudian naik lagi sebesar 14 % pada 2015 (http;//www.Media Indonesia On Line, diperoleh tanggal 05 November 2009).
Sedangkan menurut hasil penelitian Departemen Obstetri dan Ginekologi di Sumatera yang merupakan satu provinsi di Indonesia, keluhan masalah kesehatan yang di hadapi oleh perempuan menopause yaitu perubahan fisik seperti : keluhan nyeri senggama (93,33%), perdarahan pasca senggama (84,44%), vagina kering (93,33%), dan keputihan (75,55%), gatal pada vagina (88,88%), perasaan panas pada vagina (84,44%), nyeri berkemih (77,77%), inkontenensia urin (68,88%), (Hadrians, dkk, 2005, Gambaran
Pengetahuan Ibu Tentang Menopause,
(16)
Sedangkan perubahan psikologis meliputi mudah tersinggung, terasa takut, gelisah, lekas marah sebanyak 90%, gangguan tidur 50%, depresi 70% (Glasier, 2006, hlm 399).
Menurut hasil penelitian Khanti Wilujeng tahun 2008 tentang perubahan fisik dan psikologis ibu pada masa menopause di Medan Johor data yang diperoleh perubahan fisik dari 107 orang responden memiliki gejala tingkat sedang (56,7%) yang timbul pada ibu dengan keluhan kulit keriput (52,3%) dan bertambah berat badan (50,5%). Sedangkan perubahan psikologis wanita menopause di kelurahan Medan Johor (71,0%), Gangguan yang timbul dengan keluhan cepat marah (35,5%) dan mudah tersinggung (37,4%).
Sedangkan untuk wanita Indonesia yang memasuki masa menopause saat ini sebanyak 7,4 % dari populasi. Jumlah tersebut diperkirakan menjadi 11% pada 2005, kemudian naik lagi sebesar 14% pada 2015 ( Hardi, 2009, Anemia, Menopause, Osteoporosis BanyakSerang Wanita, ¶ 2, http;//www. Media Indonesia On Line, diperoleh tanggal 05 November 2009).
Menurut hasil penelitian Khanti Wilujeng (2008) tentang perubahan fisik dan psikologis ibu pada masa menopause di Medan Johor data yang diperoleh dari perubahan fisik 107 orang responden yang memiliki gejala tingkat sedang yang timbul pada ibu dengan keluhan kulit keriput (52,3% ) dan bertambah berat badan ( 50,5% ). Sedangkan yang mengalami perubahan psikologis wanita menopause di Kelurahan Medan Johor sebanyak ( 71,0%), dan gangguan yang timbul dengan keluhan cepat marah (35,5%), mudah tersinggung (37,4%).
(17)
Sedangkan menurut hasil penelitian Rini Rahayu (2009) Tingkat Pengetahuan Ibu Pramenopaus Tentang Perubahan Pada Masa Menopause di Desa Melati, Dsn II, Kec.Serdang Bedagai Kota Medan menunjukan mayoritas responden berpengetahuan baik pada kelompok pendidikan SMA yaitu sebanyak 12 responden (37,05%) dan minoritas berpengetahuan kurang pada kelompok pendidikan SD yaitu sebanyak 1 responden (3,12 %).
Berdasarkan survay awal yang penulis lakukan di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan Denai didapatkan 6 dari 8 orang ibu pramenopause yang tidak tahu tentang perubahan masa menopause. Dapat di simpulkan pengetahuan ibu terhadap perubahan pada masa menopause masih dianggap kurang.
Berdasarkan persentase di atas maka penulis tertarik untuk meneliti hubungan pengetahuan dengan sikap ibu pramenopause dalam menghadapi perubahan pada masa menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010.
B.Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian ini, maka penulis merumuskan masalah apakah ada hubungan pengetahuan dengan sikap ibu pramenopause dalam menghadapi perubahan pada masa menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan Denai tahun 2010.
(18)
C.Tujuan Penelitian
a Tujuan Umum
Mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap ibu pramenopause dalam menghadapi perubahan pada masa menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan Denai tahun 2010.
b Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi karakteristik ibu pramenopause dalam menghadapi perubahan pada masa menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan Denai tahun 2010.
b. Mengidentifikasi pengetahuan ibu pramenopause dalam menghadapi perubahan pada masa menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan Denai tahun 2010.
c. Mengidentifikasi sikap ibu pramenopause dalam menghadapi perubahan pada masa menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan Denai tahun 2010.
d. Mengidentifikasi hubungan pengetahuan dengan sikap ibu pramenopause dalam menghadapi perubahan pada masa menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan Denai tahun 2010.
(19)
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Profesi / Bidan
Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi tenaga kesehatan dalam memberikan konseling tentang perubahan pada massa menopause.
2. Bagi Masyarakat
Menambah pengetahuan bagi masyarakat dalam menghadapi perubahan pada masa menopause
3. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil dari penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan kepustakaan di D-IV Bidan Pendidik USU dan dapat di jadikan sebagai bahan penelitian selanjutnya.
4. Bagi Peneliti
Menambah pengalaman bagi penulis dalam mengaplikasikan ilmu yang telah di dapat, juga berguna sebagai masukan tentang perubahan masa menopause dan untuk pelaksanaan pelayanan kesehatan kepada masyarakat nantinya.
(20)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
Menurut Maulana (2009, hlm 194) pada dasarnya pengetahuan dapat di peroleh melalaui mata dan telinga. Pengetahuan juga merupakan pedoman dalam membentuk tindakan seseorang (over behavior).
1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan yaitu merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu (Maulana 2009, hlm 192).
2. Tingkatan Pengetahuan
Menurut Maulana (2009, hlm 195), tingkat pengetahuan didalam domain kognitif diklasifikasikan menjadi 6 tingkatan, yakni :
a. Tahu (know)
Tahu artinya mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan dalam tingkat ini adalah mengingat kembali ( recall ) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang di pelajari atau rangsangan yang telah diterima.
b. Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterprestasikan materi tersebut dengan benar.
(21)
c. Aplikasi (application)
Kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan real (sebenarnya).
d. Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu struktur orgnisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.
e. Sintetis (syntetis)
Sintesis menunjukkan suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. f. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek pengukuran pengetahuan. 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut Notoadmodjo (2003, hlm 15), Faktor-Faktor yang mempengaruhi pengetahuan diantaranya sebagai berikut :
a Umur
Umur adalah lamanya seseorang hidup dihitung dari tahun lahirnya sampai dengan ulang tahunnya yang terakhir. Umur merupakan konsep yang masih abstrak bahkan cenderung menimbulkan valiasi dalam pengukurannya. Seseorang mungkin menghitung umur dengan tepat tahun dan kelahirannya, sementara yang lain menghitungnya dalam ukuran tahun saja. (Zalucu, 2008, hlm 109).
(22)
b Pendidikan
Pendidikan adalah sebuah proses Pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, maka jelas jika dikerucutkan sebuah visi pendidikan yaitu untuk mencerdaskan manusia (Meliono, 2007)
Tingkat pendidikan seseorang sangat beragam, ada yang sekolah / tidak tamat (SD), tamat SLTP, tamat SLTA, dan ada juga yang berijazah Akademi / Universitas. Pendidikan seseorang akan berkaitan dengan pengetahuan dan sikap seseorang, karena pendidikanlah yang melatar belakanginya. (Hendra, 2008)
Selain itu pendidikan juga menentukan pola pikir dan wawasan seseorang. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka diharapkan stok modal semakin meningkat. Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam kwalitas. Lewat pendidikan manusia dianggap akan memperoleh pengetahuan (Notoadmodjo, 2003, hlm 95)
c Sumber informasi
Menurut Notoadmodjo (2005, hlm 65) Informasi adalah data yang telah diperoses kedalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat ini atau keputusan mendatang, informasi yang datang dari pengirim pesan yang ditujukan kepada penerima pesan. Selain itu sumber informasi dapat diperoleh dari media cetak, media elektronik, non-media seperti keluarga, teman, tenaga kesehatan.
(23)
B. Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat dilihat, tetapi dapat ditafsirkan. Sikap merupakan kecenderungan yang berasal dari dalam diri individu untuk berkelakuan dengan pola-pola tertentu, terhadap suatu objek akibat pendirian dan perasaan terhadap objek tersebut (Azwar, 2008, hlm 5).
1. Pengertian Sikap
Sikap adalah suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau secara sederhana, dan merupakan respon terhadap stimulus sosial yang telah terkondisikan. Sikap dapat juga didefinisikan sebagai afek atau penilaian positif atau negatif terhadap suatu objek (Azwar, 2008, hlm 5).
2. Komponen Pokok Sikap
Menurut Maulana (2009, hlm 198) Komponen pokok sikap meliputi hal - hal berikut :
a. Kepercayaan, ide, dan konsep terhaap suatu objek b. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek c. Kecenderungan bertindak (tend to behave)
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap (Maulana, 2009, hlm 202) a. Faktor internal
Faktor yang terdapat dalam diri pribadi manusia itu sendiri. Faktor ini berupa selektivity (daya pilih seseorang) untuk menerima atau menolak pengaruh-pengaruh yang datang dari luar.
(24)
b. Faktor eksternal
Faktor yang terdapat dari luar manusia itu sendiri. Faktor ini berupa interaksi sosial diluar kelompok. Misalnya interaksi antar manusia dalam bentuk kebudayaan yang sampai kepada individu melalui surat kabar, televisi, majalah, dan sebagainya.
C. Menopause
1. Pengertian Menopause
Menurut Manuaba (2009, hlm 219), Menopause yaitu tahap atau masa yang ditandai dengan berhentinya haid yang disebabkan tubuh sudah kehabisan sel telur dan penurunan hormon estrogen.
Menurut Gebbie ( 2006, hlm 395), menopause yaitu priode menstruasi spontan yang terakhir pada seorang wanita dan merupakan diagnosis yang ditegakkan secara retrosfektif setelah amenore selama 12 bulan.
Menopause merupakan perjalanan normal seorang wanita. Di mana sesuai dengan pertambahan usia tentunya semua fungsi organ tubuh juga mulai menunjukkan adanya perubahan-perubahan yang signifikan. Salah satunya adalah menurunnya fungsi organ reproduksi yaitu ovarium di mana pada usia sekitar 45 tahun ditandai dengan keluhan-keluhan haid yang tidak teratur dan akhirnya di ikuti oleh berhentinya siklus menstruasi (Nurdin, 2009, Menopause dan Hipnoterapi, ¶ 2, http//www.Ibhcenter.com/and artikel, diperoleh tanggal 14 0ktober 2009 ).
Menurut Glasier (2006, hlm 395), Menopause merupakan fase dalam kehidupan seorang wanita yang ditandai dengan berhentinya masa subur. Menopause terjadi pada usia rata – rata 51 tahun seperti yang dijelaskan pada buku – buku sejarah
(25)
mengungkapkan bahwa rata – rata usia tersebut tidak berubah setelah berabad – abad.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan menopause sebagai berhentinya menstruasi secara permanen akibat tidak bekerjanya folikel ovariumm pada usia 35 – 45 tahun karena hormon estrogen pada wanita sudah mulai mengalami penurunan (14 Oktober, 2009).Kompas ,hal. 1).
2. Tahap-Tahap dalam Menopause
Menurut Manuaba (2009, hlm 219), tahap dalam menopause adalah : a. Fase Pramenopause
Pada fase ini seorang wanita akan mengalami kekacauan pola menstruasi, terjadi perubahan psikologis/ kejiwaan, terjadi perubahan fisik. Hal ini biasanya berlangsung selama 4-5 tahun. Terjadi pada usia antara 48-55 ttahun.
b. Fase Menopause
Terhentinya menstruasi. Perubahan dan keluhan psikologis dan fisik makin menonjol. Berlangsung sekitar 3-4 tahun. Pada usia antara 56-60 tahun
c. Fase Pascamenopause
Terjadi pada usia di atas 60-65 tahun. Wanita beradaptasi terhadap perubahan psikologis dan fisik. Keluhan semangkin berkurang.
(26)
3. Faktor yang mempengaruhi menopause
Menurut beberapa referensi faktor – faktor yang mempengaruhi menopause meliputi : genetik, nutrisi (makanan), Fisik, Psikis, status kesehatan, lingkungan dan kecemasan.
4. Perubahan yang Terjadi Pada Wanita Menopause
Setiap wanita menopause akan mengalami perubahan baik fisik dan psikologis.
a. Perubahan Fisik
Akibat perubahan pada organ reproduksi maupun hormon tubuh pada saat menopause mempengaruhi berbagai keadaan fisik tubuh seorang wanita. Keadaan ini berupa keluhan-keluhan ketidaknyamanan yang timbul dalam kehidupan sehari-hari (Nirmala, 2003, hlm 14) seperti :
1) Siklus haid yang tidak teratur
Beberapa keluhan siklus haid tanda paling umum adalah fluksasi dalam siklus haid, kadang kala haid muncul tepat waktu, tetapi tidak pada siklus berikutnya. Ketidakteraturan ini sering disertai dengan jumlah darah yang sangat banyak, tidak seperti volume perdarahan hal yang normal (Jones, 2005, hlm 415)
2) Gejolak rasa panas (Hot Fluses)
Hot Fluses adalah rasa panas yang luar biasa pada wajah dan tubuh
bagian atas ( seperti leher dan dada). Kulit di daerah tersebut terlihat kemerahan. Gejolak panas terjadi karena jaringan yang sensitif atau yang
(27)
bergantung pada estrogen akan terpengaruh sewaktu kadar estrogen menurun. Pancaran panas diperkirakan akibat dari pengaruh hormon pada bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengukur temperatur tubuh. Gejala panas bisa terjadi beberapa detik atau menit, tetapi ada juga yang berlangsung sampai satu jam (Baziad,2003, hlm 9).
3) Jantung berdebar – debar
Dalam beberapa penelitian masa menopause di ikuti dengan jantung berdebar – debar karena pada masa ini kadar estrogen menurun sehingga peluang terkena serangan jantung sekitar 20 kali lebih sedikit dari pria. Peluang ini dapat berkurang jika berolahraga secara teratur, tidak merokok, dan mempertahankan berat badan dalam jangkauan yang diinginkan, serta diet terkendali (Jones, 2005, hlm 424).
4) Keringat Berlebihan di Malam Hari dan Sulit Tidur
Cara bekerja secara pasti tidak dapat di ketahui, tetapi pancaran panas pada tubuh akibat pengaruh hormon yang mengatur termostat tubuh pada suhu yang lebih rendah. Akibatnya, suhu udara yang semula dirasakan nyaman mendadak menjadi terlalu panas dan tubuh mulai menjadi panas serta mengeluarkan keringat untuk mendinginkan diri. Gejala ini sering dirasakan pada malam hari, sehingga yang bersangkutan menjadi sulit tidur.
(28)
5) Berkunang – Kunang
Di masa ini penglihatan mulai terganggu terutama pada ketajaman mata di karenakan kabur dan berkunang-kunang. Hal ini disebabkan karena otot-otot bola mata mengalami kekenduran atau sebaliknya sehingga mempengaruhi (Hawari, 2006, hlm 38).
6) Gangguan Libido
Dengan semangkin meningkatnya usia, maka mangkin sering dijumpai gangguan seksual pada wanita yang di akibatkan kekurangan hormon estrogen sehingga aliran darah ke vagina berkurang, dan sel-sel epitel vagina menjadi tipis dan mudah cidera. akibatnya cairan vagina berkurang, umumnya wanita mengeluh sakit saat senggama sehingga tidak mau lagi melakukan hubungan seks (Baziad, 2003, hlm 17)
7) Perubahan Kulit
Kulit yang sehat sangat penting bagi wanita, kelainan sedikit saja pada kulit menyebabkan dampak negatif bagi seorang wanita. Kulit terdiri atas dua lapisan yaitu epidermis dan dermis. Dermis memiliki banyak artiolen yang banyak membentuk tumpukan kapiler didalam papil-papil dan sangat berperan dengan timbulnya panas. Perubahan pada kulit yang disebabkan oleh kekurangan estrogen dapat mempengaruhi kadar kalogen dan kadar air dalam kulit yang menyebabkan kulit kehilangan elastisitasnya, atopik, tipis, kering, dan berlipat-lipat dan bintik-bintik berupa purpura senilis (Baziad, 2003, hlm 38).
(29)
8) Nyeri Otot dan Sendi
Banyak wanita menopause mengeluh nyeri otot dan sendi. Pemeriksaan radiologik umumnya tidak ditemukan kelainan. Sebagian wanita, nyeri sendi erat kaitannya dengan perubahan hormonal yang terjadi yang mengakibatkan menurunnya aliran darah dan sintesis kalogen sehingga dengan sendirinya tulang rawan ikut rusak. Kejadian ini meningkat dengan meningkatnya usia (Baziad, 2003, hlm 46)
9) Berat Badan Bertambah
Perubahan kelenjar dapat membuat sebagian orang mengalami pertambahan berat badan pada masa menopause, namun penyebab yang lazim adalah asupan makanan dan minuman jauh melebihi yang dibutuhkan.Wanita membakar kalori lebih lambat dibandingkan pria, dan tenaga anda semangkin menurun dengan bertambahnya usia (Nirmala, 2003, hlm 56)
b. Perubahan Psikologis
Akibat perubahan pada organ reproduksi maupun hormon tubuh pada saat menopause mempengaruhi berbagai keadaan fisik tubuh seorang wanita. Keadaan ini berupa keluhan-keluhan ketidaknyamanan yang timbul dalam kehidupan sehari-hari (Glasier, 2006, hlm 399) seperti :
(30)
1) Defresi
Ini adalah kondisi gejala yang pasti dan sering dialami pada ibu menopause yang dikarenakan perubahan – perubahan yang ada pada diri setiap seorang wanita karena perubahan fisik dan psikologi pada tubuh (Nirmala, 2003, hlm 49).
2) Kecemasan
Gangguan kecemasan dianggap sebagai bagian dari satu mekanisme pertahanan diri yang dipilih secara alamiah oleh makhluk hidup bila menghadapi sesuatu yang mengancam atau membahayakan dirinya. Namun kecemasan ini umumnya bersifat relatif artinya ada orang – orang yang cemas dan dapat tenang kembali setelah mendapat dukungan dari orang-orang di sekitarnya namun ada juga orang-orang-orang-orang yang terus menerus cemas meskipun orang disekitarnya memberikan dukungan. Kecemasan yang timbul pada wanita menopause sering di hubungkan dengan adanya kekhawatiran dalam menghadapi situasi yang sebelumnya tidak pernah dikhawatikan. Meski cemas dengan berakhirnya masa reproduksi yang berarti berhentinya nafsu seksual dan fisik. Apalagi menyadari bahwa dirinya akan menjadi tua yang berarti kecantikan akan mundur. Seiring dengan hal itu vilatitas dan fungsi organ- organ tubunya akan menurun. Hal ini dapat menghilangkan kebanggaannya sebagai seorang wanita. Keadaan ini dikhawatirkannya akan mempengaruhi hubungannya dengan suami maupun dengan lingkungan sosialnya.
(31)
3) Mudah tersinggung
Gejala ini lebih mudah terlihat di bandingkan kecemasan. Wanita lebih mudah tersinggung dan marah terhadap sesuatu yang sebelumnya dianggap tidak mengganggu. Ini mungkin disebabkan dengan datangnya menopause maka wanita menjadi sangat menyadari proses yang sedang berlangsung dalam dirinya. Perasaannya menjadi sangat sensitif terhadap sikap dan perilaku orang-orang disekitarnya, terutama jika sikap dan prilaku tersebut di persiapkan sebagai proses penerimaan yang sedang terjadi dalam dirinya.
4) Stres
Perubahan yang terjadi pada massa menopause dengan menyebabkan stres pada wanita serta merupakan reaksi tubuh terhadap kecemasan yang di hadapinya pada saat situasi yang menakutkan atau tidak nyaman. Tidak ada orang yang bisa lepas sama sekali dari rasa was-was dan cemas termasuk wanita menopause. Ketegangan perasaan atau stres selalu berdebar dalam lingkungan pekerjaan, pergaulan sosial, kehidupan rumah tangga dan bahkan menyusup ke dalam tidur. Kalau tidak di tanggulangi stres dapat menyita energi, mengurangi produktivitas kerja, dan menurunkan kekebalan terhadap penyakit. Namun demikian stres tidak hanya memberikan dampak negatif tetapi juga dampak positif tergantung bagaimana individu memandang dan mengendalikannya karena stres sangat individual sifatnya ( Anwar, 2003, hlm 13 ).
(32)
5. Cara Hidup Sehat pada Menopause
Menurut Nirmala (2003), Cara hidup sehat adalah cara – cara yang dilakukan untuk menjaga, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan seseorang. Adapun cara – cara tersebut adalah :
a. Terapi Sulih Hormon (TSH)
Merupakan pemberian terapi penggantian hormon untuk menggantikan hormon yang kurang kadarnya karena tidak diproduksi secukupnya akibat kemunduran fungsi organ – organ endokrin hormon. Yang mana digunakan untuk mendapatkan hormon yang hilang saat menopause (Fitramaya, 2009, hlm 54).
b. Mengatur Pola Makan yang Mengandung Fitoestrogen
Wanita pada masa menopause kehilangan hormon estrogen, untuk menggantikannya perlu mengkonsumsi makanan yang mengandung fitostrogen yang terkandung dalam banyak bahan makanan seperti serealia, biji – bijian, buah – buahan, kacang – kacangan, sayuran sehingga terpenuhi suplai dasar tubuh, sekaligus memperkuat daya tahan tubuh dan mekanisme penyembuhan (Nirmala, 2003).
(33)
c. Olahraga Khusus untuk Wanita Menopause ( Manuaba, 1999)
Berolahraga diperlukan asalkan disesuaikan dengan kemampuan yang ada. Sekalipun banyak di buka pusat kesegaran jasmani, untuk mempersingkat waktu dapat dilakukan senam di rumah tanpa memerlukan ruangan yang luas. Untuk mempertahankan kebugaran fisik harus mengikuti senam kesegaran jasmani sebanyak dua kali seminggu hal itu sudah cukup.
(34)
BAB III
KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS
A. Kerangka Konsep
Adapun kerangka konsep dalam penelitian megenai hubungan pengetahuan dengan sikap ibu pramenopause dalam menghadapi perubahan pada masa menopause dengan menggunakan variable independen meliputi pengetahuan ibu pramenopause dan variabel dependen meliputi sikap ibu pramenopause terhadap perubahan pada masa menopause, hal tersebut terdapat pada skema berikut ini :
Variabel Independen Variabel Dependen
Skema. I. Kerangka Konsep
Sikap Ibu Pramenopause
Terhadap Perubahan Pada Masa Menopause
- Positif
- Negatif Pengetahuan Ibu
Pramenopause :
- Pengertian Menopause
- Konsep dasar perubahan yang terjadi pada ibu menopause
(35)
B.Definisi Operasional
No Variabel Definisi Operasional
Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
1 Umur Umur adalah
lamanya seseorang hidup dihitung dari tahun lahirnya sampai dengan ulang tahunnya yang terakhir
Kuesioner Wawancara Kategori 48–55 tahun
Ordinal
2 Pendidikan Pendidikan adalah
sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Kuesioner Wawancara Kategori : 1.SD 2. SMP 3. SMA 4.Perguruan Tinggi Ordinal
3 Sumber
Informasi
Media yang digunakan untuk mendapatkan
semua hal – hal yang berkaitan untuk menambah wawasan.
Kuesioner Wawancara Kategori : 1.Media Elektronik 2.Tenaga Kesehatan 3.Sumber lain (keluarga, teman, masyarakat) Nominal
(36)
4. Pramenopause Fase seorang wanita akan mengalami kekacauan pola menstruasi, terjadi perubahan psikologis/ kejiwaan, perubahan fisik. Yang terjadi pada usia antara 48-55 tahun.
Kuesioaner Wawancara Nominal
5 Pengetahuan Merupakan hasil
dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek. Kuesioner dengan 20 pertanyaan
Wawancara 1.Kurang apabila skor responden = 0-10 2.Baik apabila skor responden = 11-20 Ordinal
6 Sikap ibu
pramenopause terhadap perubahan
pada masa menopause
Sikap yaitu pola prilaku, tendensi, untuk
menyesuaikan diri dalam situasi sosial atau respon terhadap stimulus sosial yang telah terkondisikan.
Kuesioner Dengan 20 pernyataan
Wawancara 1.Negatif apabila skor responden = 20-50 2. Positif :apabila skor responden = 51-80 Ordinal
(37)
C. Hipotesis
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesa alternative (Ha), di mana terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap ibu pramenopause dalam menghadapi perubahan pada masa menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010.
(38)
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskritif
korelational dengan pendekatan cross sectional.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu pramenopause yang ada di Kelurahan Tegal Sari, Kec.Medan Denai Tahun 2010 dengan usia 48-55 tahun yang memiliki kreteria belum berhenti haid, bisa membaca dan bersedia menjadi responden sebanyak 483 orang.
Tabel 4.1. Populasi di Kelurahan Tegal Sari, Kec.Medan Denai Tahun 2010
No Lingkungan Jumlah Ibu Pramenopause
1 Lingkungan I 32
2 Lingkungan II 42
3 Lingkungan III 28
4 Lingkungan IV 34
5 Lingkungan V 34
6 Lingkungan VI 30
7 Lingkungan VII 27
8 Lingkungan VIII 32
(39)
10 Lingkungan X 29
11 Lingkungan XI 34
12 Lingkungan XII 29
13 Lingkungan XIII 32
14 Lingkungan XIV 37
15 Lingkungan XV 39
Jumlah 483
2. Sampel
Untuk besarnya sampel ibu pramenopause peneliti menggunakan rumus sebagai berikut :
n =
( )
21 N d
N +
Keterangan :
n = besar sampel
N = besar populasi
d = tingkat penyimpangan (0,05)
Dari rumus di atas dapat kita lihat jumlah sampel yang akan dijadikan responden pada penelitian ini, yaitu :
n =
( )
219 05, 0 483 1
483
2 =
(40)
Sedangkan sampel pada penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik cluster sampling sehingga terpilihlah lingkungan XV, I, IV, VI, VIII, X, VII.
Tabel 4.2. Daftar / gugus untuk menentukan sampel.
No Lingkungan Jumlah Ibu Pramenopause
1 Lingkungan XV 39
2 Lingkungan I 32
3 Lingkungan IV 34
4 Lingkungan VI 30
5 Lingkungan VIII 32
6 Lingkungan X 29
7 Lingkungan VII 27
Jumlah 223
C. Tempat Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010. Pemilihan lokasi berdasarkan pertimbangan belum pernah dilakukan penelitian, selain itu mudah bagi peneliti untuk menjangkau tempat penelitian dan pada survai awal di Kelurahan Tegal Sari., Kecamatan Medan Denai masih ditemukan ibu pramenopause yang kurang menyadari perubahan pada masa menopause dilalui oleh setiap individu.
(41)
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai Februari 2010 sampai April tahun 2010.
D. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mendapat izin dari ketua Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, dan mengajukan permohonan izin kepada kepala balitbang Kota Medan, Camat Medan Denai, dan Lurah Kelurahan Tegal Sari. Dalam penelitian ini terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan permasalahan etik, yaitu : Peneliti memberikan penjelasan kepada calon responden tentang tujuan dan prosedur pelaksanaan penelitian maka responden di persilahkan untuk menanda tangani informed consent. Kerahasiaan catatan mengenai data responden dijaga dengan cara tidak menuliskan nama responden pada instrumen penelitian tetapi menggunakan inisial. Tetapi jika responden yang tidak bersedia menjadi sampel berhak mengundurkan diri Data-data yang diperoleh dari responden hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen pada penelitian ini berupa kuesioner yangdibuat oleh peneliti berdasarkan tinjauan teoritis yang terdiri dari :
1. Kuesioner Penelitian
Kuesioner penelitian ini merupakan pertanyaan tertutup dengan yang menyediakan alternatip jawaban a,b dan c. Kuesioner berisikan data tentang
(42)
pengetahuan ibu pramenopause sebanyak dua puluh pertanyaan yang terdiri dari : Pengertian menopause sebanyak tujuh pertanyaan, Perubahan yang terjadi pada wanita menopause sebanyak tujuh pertanyaan, dan cara hidup sehat masa menopause sebanyak enam pertanyaan. Untuk menilai pengetahuan ibu dilakukan penyekoran bila jawaban “benar” skornya I (satu) jika jawabannya “salah” skornya 0 (nol), Untuk mendapatkan kreteria digunakan perhitungan sebagai berikut :
a. Menentukan nilai terbesar dan terkecil
Nilai terbesar : 20
Nilai terkecil : 0
b. Menentukan nilai rentang (R)
Rentang = Nilai terbesar- nilai terkecil
= 20 – 0
= 20
c. Menentukan nilai panjang kelas (i)
Panjang Kelas (i) =
s banyakkela
g ren tan
= 10
2 20
=
d. Menentukan Kategori pengetahuan berdasarkan perolehan nilai
Kurang = Jika responden memilikki jumlah skor 0-10
(43)
Bagian kedua instrumen berisikan dua puluh pernyataan untuk mengetahui sikap ibu terhadap perubahan pada masa menopause dengan menggunakan skala likert yang menggunakan empat kategori untuk setiap pernyataan sebagai berikut bila bentuk pernyataan positif, alternatif jawaban : sangat setuju (SS) skornya 4, Setuju (S) skornya 3, Tidak Setujui (TS) skornya 2, Sangat tidak setuju (STS) skornya I dan bila bentuk pernyataan negatif, alternatif jawaban : sangat setuju (SS) skornya I, Setuju (S) Skornya 2, Tidak setuju (TS) skornya 3, Sangat tidak setuju (STS) skornya 4. Untuk mendapatkan kreteria digunakan perhitungan sebagai berikut :
a. Menentukan nilai terbesar yaitu 80 dan terkecil 20
b. Menentukan nilai rentang (R)
Rentang = nilai terbesar – nilai terkecil
= 80 – 20 = 60
c. Menentukan nilai panjang kelas (i)
Panjang kelas (i) =
s banyakkela
g ren tan
=
2 60
= 30
d. Menentukan nilai kategori Sikap berdasarkan perolehan nilai
Positif : Jika responden memiliki jumlah nilai 51- 80
(44)
2. Uji Validitas dan Reabilitas
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan uji validitas dan reabilitas untuk meyakinkan bahwa kuesioner yang disusun benar-benar baik dan menghasilkan data yang valid.
a. Uji Validitas
Pertanyaan yang termuat dalam kuesioner telah di uji validitasnya dengan nilai 0,7 yang dilakukan dengan content validity oleh dosen obstetri ginekologi Universitas Sumatera Utara pada tanggal 08 Januari 2010.
b. Uji Reliabilitas
Uji realibilitas dilakukan pada tanggal 10 Januari 2010 kepada 20 orang ibu-ibu pramenopause yang ada di lingkungan IX, Medan Johor Tahun 2010. yang mempunyai kreteria sama dengan sampel, lalu data diolah dan di dapatkan koefisien realibilitas dengan nilai 0,7.
G. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner oleh responden untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan dengan sikap ibu tentang perubahan pada masa menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010. Prosedur pengumpulan data yang dilakukan adalah : mengajukan surat permohonan izin penelitian pada institusi pendidikan program studi D-IV Bidan pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, dan mengajukan surat permohonan izin
(45)
melaksanakan penelitian kepada kepala Balitbang Kota Medan, Permohonan izin kepada camat Medan Denai, dan permohonan izin kepada kepada kepala kelurahan Tegal sari, Kec. Medan Denai. Setelah mendapat izin, kemudian peneliti meminta persetujuan dari calon responden untuk menjadi responden dengan menandatangani
informed concent, dengan di dampingi kepala lingkungan peneliti menjelaskan cara
pengisian kepada responden dan selanjutnya responden dipersilahkan mengisi seluruh kuesioner dengan jujur. Peneliti mendampingi responden dalam pengisian untuk menjelaskan apabila ada pertanyaan yang kurang jelas dalam pengisian kuesioner, lembar kuesioner diisi oleh masing-masing responden dengan waktu 15 menit, kemudian peneliti memeriksa kelengkapan data. Pengumpulan data dilakukan selama tiga bulan dari tanggal 9 Februari sampai 24 April. Pengumpulan data dilakukan di Kelurahan Tegal Sari, Kec.Medan Denai Tahun 2010 sehingga di dapatkan 219 responden di 7 lingkungan .
H. Analisis Data
Setelah semua data terkumpul, maka peneliti melakukan analisis data melalui tahap :
1. Univariat
Analisis data dilakukan dengan menggunakan komputerisasi untuk menilai distribusi frekuensi yaitu karakteristik responden, pengetahuan, dan sikap ibu pramenopause dalam menghadapi perubahan pada masa menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010.
(46)
2. Bivariat
Analisa data dilakukan secara bivariat yaitu menghubungkan antara pengetahuan dengan sikap ibu pramenopause dalam menghadapi perubahan pada masa menopause, analisis ini dilakukan dengan uji statistik yaitu chi – quare.
(47)
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
Pengumpulan data ini dilakukan dari bulan Februari – April 2010 terhadap 219
responden di kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010.
1. Karakteristik Responden
Tabel 5.1
Distribusi Karakteristik responden di Kelurahan Tegal Sari, Kec.Medan Denai Tahun 2010
Karakteristik Frekuensi Persentase (%)
Pendidikan SD SMP SMA Perguruan Tinggi 80 78 39 22 36,5 35,6 17,8 10.1
Jumlah 219 100
Sumber Informasi Media cetak Media Elektronik Sumber Lain (Keluarga, Teman, Masyarakat) 20 60 139 9,1 27,4 63,5
(48)
Berdasarkan tabel 5.1 dapat digambarkan bahwa sebagian besar pendidikan responden Mayoritas SD yaitu sebanyak 80 orang (36,5%), dan berdasarkan sumber informasi responden mayoritas sumber lain (keluarga, teman, masyarakat) yaitu sebanyak 139 orang ( 63,5).
2. Pengetahuan Ibu Pramenopause Dalam Menghadapi Perubahan Pada Masa Menopause di Kelurahan Tegal sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010
Pengetahuan ibu pramenopause dalam menghadapi perubahan pada masa menopause di Kelurahan Tegal sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010 dapat dilihat pada tabel 5.2
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Pramenopause Dalam Menghadapi
Perubahan Pada Masa Menopause di Kelurahan Tegal sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010
Pengetahuan Frekuensi %
Kurang
Baik
183
36
83,6
16,4
Jumlah 219 100
Dari 219 responden ibu pramenopause yang diteliti di Kelurahan tegal sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010 mayoritas berpengetahuan kurang sebanyak 183 responden (83,6%) dan minoritas berpengetahuan baik sebanyak 36 responden (16,4%).
(49)
3. Sikap Ibu Pramenopause Dalam Menghadapi Perubahan Pada Masa Menopause di Kelurahan Tegal sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010
Sikap ibu pramenopause dalam menghadapi perubahan pada masa menopause di Kelurahan Tegal sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010 dapat dilihat pada tabel 5.3
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Sikap Ibu Pramenopause Dalam Menghadapi
PerubahanPada Masa Menopause di Kelurahan Tegal sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010
Sikap Frekuensi %
Negatif
Positif
190
29
86,8
13,2
Jumlah 219 100
Dari 219 responden ibu pramenopause yang diteliti di Kelurahan tegal sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010 mayoritas bersikap negatif sebanyak 190 responden (86,8%) dan minoritas bersikap positif sebanyak 29 responden (13,2%).
4. Analisis Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Pramenopause Dalam Menghadapi Perubahan Pada Masa Menopause di Kelurahan Tegal sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010
Hubungan antara pengetahuan dengan sikap ibu pramenopause dalam menghadapi perubahan pada masa menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010 dapat dilihat pada tabel 5.4.
(50)
Tabel 5.4.
Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Pramenopause Dalam Menghadapi
Perubahan Pada Masa Menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010
No Pengetahuan Sikap Total Nilai
P
OR (95%
CI ) Negatif Positif
N % N % N %
1 2 Kurang Baik 164 26 89,6 72.2 19 10 10,4 27,8 183 36 100%
100% 0,012 3.320
Dari tabel 5.4 dapat dilihat bahwa dari 183 responden yang berpengetahuan kurang memiliki sikap negatif yaitu sebanyak 164 orang (89,6 %) dan bersikap positif 19 orang (10,4 %), sedangkan responden dengan pengetahuan baik dari 36 responden bersikap negatif sebanyak 26 orang (72,2 %) dan bersikap positif sebanyak 10 orang (27,8 %).
Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai P= 0,012 maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap ibu pramenopause dalam menghadapi perubahan pada masa menopause. Dari hasil uji statistik juga di peroleh nilai OR= 3.320 artinya responden yang memiliki pengetahuan baik memiliki peluang 3 kali lebih dapat bersikap positif dalam menghadapi perubahan pada masa menopause di bandingkan responden yang memiliki pengetahuan kurang.
(51)
B. PEMBAHASAN
1. Pengetahuan Ibu Pramenopause dalam Menghadapi Perubahan Pada Masa Menopause di Kelurahan Tegal sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010
Berdasarkan tabel 5.1 pengetahuan responden tentang menghadapi perubahan pada masa menopause diketahui bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan yang kurang yaitu 127 orang (58%) sedangkan yang berpengetahuan baik 92 orang (42%).
Sedangkan menurut hasil penelitian Rini Rahayu (2009) Tingkat Pengetahuan Ibu Pramenopause Tentang Perubahan Pada Masa Menopause di Desa Melati, Dsn II, Kec.Serdang Bedagai Kota Medan menunjukan mayoritas responden berpengetahuan baik pada kelompok pendidikan SMA yaitu sebanyak 12 responden (37,05%) dan minoritas berpengetahuan kurang pada kelompok pendidikan SD yaitu sebanyak 1 responden (3,12 %).
Melihat kenyataan tersebut dapat berarti bahwa pengetahuan responden tentang perubahan pada masa menopause diharapkan lebih banyak berpengetahuan baik tetapi malah ditemukan sebaliknya, dan perbandingan antara jumlah responden yang berpengetahuan kurang dengan baik sangat besar.
Menurut Maulana (2009) Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap sesuatu objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan ibu pramenopause tentang perubahan pada masa menopause di peroleh dari pendidikan dan sumber informasi. Responden yang menjadi sampel penelitian ini mayoritas
(52)
memiliki pendidikan SD 80 orang (36,5%), dan mayoritas memiliki sumber informasi lain (keluarga, teman, masyarakat) sebanyak 139 orang (63,5%).
Dengan demikian, hasil tersebut sesuai dengan pendapat Notoadmodjo (2003, hlm 95) Pendidikan menentukan pola pikir dan wawasan seseorang. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka diharapkan pengetahuan meningkat.
Selain itu sumber informasi juga mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Semakin banyak dan lengkap infomasi yang diperoleh, maka akan semangkin baik pula pengetahuannya.
Pengetahuan responden yang masih kurang bisa saja karena jarang menerapkan pengetahuan yang mereka miliki khususnya tentang perubahan pada masa menopause ini. Pada dasarnya suatu pengetahuan menjadi sempurna dan akan selalu teringat apabila dipahami.
2. Sikap Ibu Pramenopause Dalam Menghadapi Perubahan Pada Masa Menopause di Kelurahan Tegal sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki sikap negatif yaitu sebanyak 190 orang (86,6%) dan terdapat 29 responden (13,2%) yang menunjukkan sikap positif dalam menghadapi perubahan pada masa menopause.
Sedangkan menurut pendapat Maulana (2009, hlm 202) Sikap itu respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek.Sikap tidak dapat langsung dilihat dan merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek. Sikap dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. ( Maulana, 2009, hlm 202 ).
(53)
Sehingga di ketahui adanya responden yang bersikap negatif bisa disebabkan karena kecendrungan dan kebiasaan dari diri mereka sendiri (faktor internal) yaitu tidak mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam situasi dan kondisi yang sebenarnya, meskipun sebenarnya mereka tahu bahwa perubahan pada masa menopause akan terjadi.
3. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Pramenopause Dalam Menghadapi Perubahan Pada Masa Menopause di Kelurahan Tegal sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010
Berdasarkan hasil analisis hubungan pengetahuan dengan sikap ibu pramenopause dalam menghadapi perubahan pada masa menopause disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap dimana dengan nilai P = 0,012.
Dari data yang diperoleh, responden yang berpengetahuan kurang memiliki sikap negatif yaitu 164 orang (89,6%), dan bersikap positif sebanyak 19 orang (10,4%), sedangkan responden yang mempunyai pengetahuan baik dengan sikap negatif sebanyak 26 orang (72,2%) dan bersikap positif sebanyak 10 orang (27,8%) .
Pengetahuan dengan sikap responden sangat berkaitan dengan pendidikan dan sumber informasi yang di dapat karena dapat dilihat pada penelitian pendidikan yang rendah mayoritas bersikap negatif , demikian dengan responden yang memiliki keterbatasan sumber informasi juga memiliki sikap negatif.
Dengan demikian, seseorang yang tidak mempunyai pengetahuan tinggi dalam menghadapi perubahan pada masa menopause akan membentuk sikap negatif pula
(54)
terhadap penerimaannya. Dengan kata lain sikap positif akan lebih sedikit ditemukan pada responden yang memiliki pengetahuan kurang dibandingkan dengan pengetahuan baik, sehingga individu akan membentuk sikap negatif terhadap hal-hal yang dirasakannya yang akan merugikan dirinya.
(55)
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai hubungan pengetahuan dengan sikap ibu pramenopause terhadap perubahan pada masa menopause di kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Mayoritas ibu pramenopause memiliki pendidikan SD dan mendapat sumber informasi tentang perubahan pada masa menopause dari sumber lain (keluarga, teman, dan masyarakat).
2. Mayoritas ibu pramenopause berpengetahuan kurang terhadap perubahan pada masa menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010
3. Mayoritas ibu pramenopause bersikap negatif terhadap perubahan pada masa menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec.Medan Denai Tahun 2010.
4. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap ibu pramenopause terhadap perubahan pada masa menopause di Kelurahan Tegal sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010.
6.2. Saran
Saran yang dapat peneliti sampaikan pada karya tulis ilmiah ini adalah : 1. Bagi Tenaga Kesehatan
Agar meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dalam memberikan konseling serta penyuluhan tentang perubahan pada masa menopause.
(56)
2. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan hasil penelitian ini menjadi referensi perpustakaan D–IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
3. Bagi Peneliti selanjutnya
Diharapkan peneliti selanjutnya untuk menyempurnakan penelitian ini, merincikan penelitian ini, dan memperdalam masalah-masalah yang berkaitan dengan perubahan pada masa menopause. Misalnya dengan melakukan penelitian ini di lokasi yang berbeda.
(57)
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Q. (2003). Manajemen stres. Jakarta : P.T. Al. Mawar di Prima Arcan. (2000). Tubuh Wanita Modern. Jakarta : Diagram Group.
Bakar, I.A. (2001). Menopause Momok Bagi Wanita. http :/ /www. Sp 18 com / 2009/ 10 / 14 / Menopause
Baltimore, et al. (2004). Approaching Menopause. http : // www. Baltimorepsych.com/ menopause.htm.
Baziad, A. (2003). Menopause Dan andropause. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiraharjo.
Budiarto, E, Dr. (2009). Biostatistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC.
Ferryal. (2009). Atasi Menopause Dengan Terapi Sulih. http : //
Menopause. Htm
Glasier, A., Gebbie, A. (2006). Keluarga Berencana & Kesehatan Reproduksi, edisi 4 (ed-4), Jakarta : EGC.
Ichramjah. (2009). Menopause Berseri Dengan Drospirenone dan Estradiol. http ://
Jones, l, D. (2005). Setiap Wanita. Jakarta : DELAPRATASA Publishing.
Manuaba, I,B,G. (1999). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : Arcan , I,B,G. (2001). Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan
KB.Jakarta : EGC.
(2009). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : EGC
Machfoedz,M (2009). Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan,
Kebidanan, Kedokteran. Yogyakarta : Fitramaya
Maulana, J.D.H. (2009). Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC.
Meliono,1. (2007). MPKT Modul I.
(58)
Notoatmodjo, S, (2003), Pendidikan dan Prilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka
Cipta.Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan, edisi 2 Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Owen, E. (2008). Panduan Kesehatan Bagi Wanita. Jakarta : PRESTASI PUSTAKA PUBLISHER
Riduawan, (2009). Belajar mudah penelitian Untuk Guru Karyawan Penelitian Pemula. Bandung : Alpabeta
Rahayu, R (2009). Tingkat Pengetahuan Ibu Pramenopaus Tentang Perubahan Pada
Masa Menopause.
Riwidikdo, H. (2008). Statistik Kesehatan Belajar Mudah Teknik Analisis Data Dalam
Penelitian Kesehatan. Jogjakarta : MITRA CENDIKIA Pres.
Saryono. (2008). Metodologi Penelitian kesehatan. Jogjakarta : MITRA CENDIKIA Pres.
Singarimbun, dkk (2006). Metodelogi Penelitian Survai. Jakarta :LP3ES
(59)
Distribusi Frequencies
Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid SD 80 36.5 36.5 36.5
SMP 78 35.6 35.6 72.1
SMA 39 17.8 17.8 90.0
PT 22 10.0 10.0 100.0
Total 219 100.0 100.0
Sumber Informasi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Media 20 9.1 9.1 9.1
Tenaga Kesehatan 60 27.4 27.4 36.5
Sumber Lain 139 63.5 63.5 100.0
Total 219 100.0 100.0
Kategori Pengetahuan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 0-10 (Kurang) 183 83.6 83.6 83.6
11-20 (Baik) 36 16.4 16.4 100.0
(60)
Kategori Sikap
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 20-50 (Negatif) 190 86.8 86.8 86.8
51-80 (Positif) 29 13.2 13.2 100.0
Total 219 100.0 100.0
Chi-Square
Kategori Pengetahuan * Kategori Sikap Crosstabulation
Kategori Sikap Total
20-50 (Negatif)
51-80 (Positif)
20-50 (Negatif)
Kategori Pengetahuan 0-10 (Kurang) Count 164 19 183
% within Kategori
Pengetahuan 89.6% 10.4% 100.0%
11-20 (Baik) Count 26 10 36
% within Kategori
Pengetahuan 72.2% 27.8% 100.0%
Total Count 190 29 219
% within Kategori
(61)
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 7.923(b) 1 .005
Continuity
Correction(a) 6.482 1 .011
Likelihood Ratio 6.673 1 .010
Fisher's Exact Test .012 .009
Linear-by-Linear
Association 7.887 1 .005
N of Valid Cases 219
a Computed only for a 2x2 table
b 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.77.
Risk Estimate
Value
95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for Kategori
Pengetahuan (0-10 (Kurang) / 11-20 (Baik))
3.320 1.390 7.927
For cohort Kategori Sikap = 20-50
(Negatif) 1.241 1.007 1.529
For cohort Kategori Sikap = 51-80
(Positif) .374 .190 .736
(62)
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU PRAMENOPAUSE DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN PADA MASA MENOPAUSE
DI KELURAHAN TEGAL SARI, KEC. MEDAN DENAI, TAHUN 2010
I. Petunjuk Pengisian
A. Isilah identitas saudara di bawah ini sesuai keadaan saudara.
B. Pilihlah salah satu jawaban dari pertanyaan di bawsah ini dengan cara memberi tanda silang (X) pada jawaban yang telah di sediakan.
II. DATA DEMOGRAFI
No.Responden :
Umur : Tahun
Pendidikan :
Sumber informasi : a. Media (elektronik/cetak)
b. Tenaga kesehatan (dokter, perawat, bidan) c. Sumber Lain (keluarga, teman, Masyarakat)
(63)
III. Pengetahuan
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang anda anggap benar. 1. Yang di maksud dengan menopause yaitu :
a Tahap atau masa yang di tandai dengan berhentinya haid selama 12 bulan berturut-turut
b Tahap atau masa yang di tandai dengan haid yang tidak teratur c Tahap atau masa yang di tandai dengan terlambatnya haid 2. Yang bukan termasuk ciri – ciri menopause yaitu :
a Tidak haid lagi secara berturut-turut selama 12 bulan b Masih haid tapi tidak teratur
c Haid teratur setiap bulan 3. Menopause terjadi pada :
a Remaja
b Wanita Dewasa c Wanita paruh baya
4. Penyebab terjadinya menopause yaitu : a Menurunnya kadar hormon dalam tubuih b Meningkatnya kadar hormon dalam tubuh c Banyaknya sel telur yang keluar
5. Yang bukan termasuk perubahan menopause yaitu : a Perubahan fisik
b Perubahan psikologis
(64)
6. Perubahan fisik yang sering terjadi pada ibu menopause yaitu : a Berat badan meningkat
b Berat badan menurun c Berat badan tetap
7. Perubahan psikologis yamng sering terjadi pada ibu menopause yaitu : a Mudah tersinggung
b Gangguan seks c Lebih penyabar
8. Dibawah ini yang termasuk perubahan pada ibu menopause : a Ganti kulit
b Kulit keriput c Kulit tetap mulus
9. Yang bukan gejala menopause yaitu : a Kelembapan vagina
b Kekeringan vagina c Kekeringan kulit
10.Gejala penurunan kesehatan pada wanita menopause ditandai dengan : a Jantung berdebar keras
b Jantung berdebar lambat c Jantung tiudak berdebar
11.Ibu menopause sering mengalami : a Penurunan seks
b Peningkatan seks c Kehilangan seks
(65)
12.Keluhan yang sering dirasakan ibu menopause yaitu : a Keringat berlebihan
b Produksi keringat berkurang c Tidak memproduksi keringat
13.Pengobatan pada ibu menopause merupakan bagian dari : a Pengertian menopause
b Penyebab terjadinya menopause c Pencegahan terjadinya menopause
14.Dibawah ini yang bukan termasuk pencegahan terhadap menopause yaitu : a Olahraga
b Konsumsi makanan berserat
c Konsumsi minuman bersoda/alkohol
15.Yang bukan merupakan dampak dari menopause yaitu : a Mudah tersinggung
b Cemas
c Merasa ;ebih tenang
16.Cara hidup sehat pada ibu menopause yaitu : a Melakukan aktifitas berlebihan
b Mengatur istirahat yang cukup c Membatasi olahraga
17.yang bukan merupakan pola makan ibu menopause yaitu: a Tingkatkan makanan yang berlemak
b Tingkatkan asupan serat c Kurangi asupan garam
(66)
18.Menu diet ibu menopause Yaitu: a Kurangi jumlah asupan gula b Kurangi jumlah asupan lemak c Kurangi asupan serat
19.fungsi diet pada ibu menopause yaitu: a Menghambat proses penuaan b Mencegah sakit jantung c Mencegah penyakit gula
20.Hal yang tidak akan terjadi pada ibu yang memasuki menopause yaitu: a Hamil lagi
b Tidak hamil lagi c Tidak melahirkan lagi
(67)
IV. Sikap
Berikan tanda check list (√) pada kotak jawaban sesuai dengan pendapat Anda. STS = Sangat Tidak Setuju
TS = Tidak Setuju S = Setuju SS = Sangat Setuju
No Pertanyaan STS TS S SS
1. Setiap wanita akan mengalami berhentinya haid atau menopause
2. Setiap wanita akan mengalami perubahan-perubahan setelah memasuki menopause
3. Wanita menopause akan mengalami perubahan fisik dan psikologi,akibat dari perubahan hormon
4. Wanita menopause akan merasakan panas yang luar biasa
pada wajah dan tubuh bagian atas (hot fluses )
5. Wanita menopause memiliki peluang terkena serangan
jantung sekitar 20 kali lebih banyak dari pria
6. Wanita menopause akan mengeluarkan keringat yang
berlebihan di malam hari
7. Perubahan hormon membuat setiap wanita menopause
tidur semakin nyenyak
8. Wanita yang menopause mengalami kekeringan vagina
sehingga timbul rasa sakit yang berlebihan saat melakukan hubungan seksualitas dengan suami
(68)
9. Wanita menopause mengalami perubahan pencernaan sehingga berat badan meningkat
10. Wanita menopause lebih cantik dibandingkan sebelum
menopause
11. Memasuki masa menopause saya akan kehilangan
perhatian suami dan keluarga
12. Wanita menopause mengalami penurunan fungsi hormon
sehingga akan menghadapi penurunan kesehatan
13. Memasuki menopause kulit wanita menjadi kendur karena
kkadar lemak bawah kulit berkurang
14. Menjelang menopause wanita akan mudah tersinggung
15. Menjelang menopause wanita menjadi lebih tenang
16. Setelah menopause sakit pada tulang dan sendi menjadi
hilang
17. Wanita menopause biasanya lebih dapat menahan buang
air kecil
18. Wanita menopause akan menjadi penyabar karena usianya
sudah lebih lanjut
19. Olahraga perlu dilakukan pada ibu menopause untuk
mencegah osteoforosis dini
20. Terapi hormon perlu diberikan pada setiap wanita untuk
(69)
SURAT PERNYATAAN EDITOR BAHASA INDONESIA
Nama Mahasiswa : Lisnani
Nim : 095102048
Judul Karya Tulis Ilmiah : Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Pramenopause Terhadap Perubahan Pada Masa Menopause di desa Kelurahan Tegal Sari, Kec.Medan Denai Tahun 2010
Menyatakan bahwa mahasiswa tersebut telah melakukan editor Bahasa Indonesia dan telah sesuai dengan kaidah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dalam Karya Tulis Ilmiah.
Medan, Juni 2010
Di uji oleh
(70)
Tabel 4.3. Jadwal Pengumpulan Data.
Lingkungan Tanggal Hari Pukul Ibu pramenopause
Lingkunan X 09 Februari 2010 10 Februari 2010 11 Februari 2010 12 Februari 2010
Selasa Rabu Kamis Jum’at
13.00–15.00 Wib 13.25- 14.00 Wib 13,15- 15.00 Wib 10.00- 13.00 Wib
5 orang 4 orang 6 orang 14 orang
Jumlah 29 0rang
Lingkungan XV 13 Februari 2010 14 Februari 2010 19 Februari 2010 20 Februari 2010
Sabtu Minggu Jum’at Sabtu
11.00- 15.00 Wib 10.30-17.00 Wib 15.30-14.30 Wib 13.30- 15.45 Wib
7 orang 19 orang 18 orang 5 orang
Jumlah 39 orang
Lingkungan IV 26 Februari 2010 27 Februari 2010 28 Februari 2010
Jum’at Sabtu Minggu
15.30- 14.45 Wib 10.00- 12.30 Wib 13.00- 15.15 Wib
18 orang 7 orang 9 orang
Jumlah 34 orang
Lingkungan VI 03 Maret 2010 04 Maret 2010 05 Maret 2010
06 Maret 2010
Rabu Kamis Jum’at Sabtu 14.10-16.25 Wib 11.00-12.00 Wib 15.30 -16.10 Wib
13.00-16.15 Wib
4 orang 8 orang 13 orang
5 orang
Jumlah 30 orang
Lingkungan VIII
14 Maret 2010 15 Maret 2010 16 Maret 2010 17 Maret 2010
Minggu Senin Selasa Rabu 09.00-13.30 Wib 11.00-15.00 Wib 14.00-17.00 Wib 14.00- 17 25 Wib
13 orang 9 orang 6 0rang 4 orang
Jumlah 32 orang
Lingkungan VII 18 Maret 2010 19 Maret 2010 21 Maret 2010
Kamis Jum’at Minggu 15.30-14.30 Wib 09.00-13.00 Wib 09.00-14.15 Wib 14 orang 5 orang 8 orang
(71)
Lingkungan I 4 April 2010 6 April 2010 7 April 2010 10 April 2010 11 April 2010
Minggu Selasa Rabu Sabtu Minggu
10.00- 14.18Wib 13.00-14.30Wib 13.30-14.10Wib 10.00-14.00Wib 10.00-10.15Wib
8 orang 3 orang 2 orang 12 orang
3 orang
(1)
18.Menu diet ibu menopause Yaitu: a Kurangi jumlah asupan gula b Kurangi jumlah asupan lemak c Kurangi asupan serat
19.fungsi diet pada ibu menopause yaitu: a Menghambat proses penuaan b Mencegah sakit jantung c Mencegah penyakit gula
20.Hal yang tidak akan terjadi pada ibu yang memasuki menopause yaitu: a Hamil lagi
b Tidak hamil lagi c Tidak melahirkan lagi
(2)
IV. Sikap
Berikan tanda check list (√) pada kotak jawaban sesuai dengan pendapat Anda. STS = Sangat Tidak Setuju
TS = Tidak Setuju S = Setuju SS = Sangat Setuju
No Pertanyaan STS TS S SS
1. Setiap wanita akan mengalami berhentinya haid atau menopause
2. Setiap wanita akan mengalami perubahan-perubahan setelah memasuki menopause
3. Wanita menopause akan mengalami perubahan fisik dan psikologi,akibat dari perubahan hormon
4. Wanita menopause akan merasakan panas yang luar biasa pada wajah dan tubuh bagian atas (hot fluses )
5. Wanita menopause memiliki peluang terkena serangan jantung sekitar 20 kali lebih banyak dari pria
6. Wanita menopause akan mengeluarkan keringat yang berlebihan di malam hari
7. Perubahan hormon membuat setiap wanita menopause tidur semakin nyenyak
8. Wanita yang menopause mengalami kekeringan vagina sehingga timbul rasa sakit yang berlebihan saat melakukan hubungan seksualitas dengan suami
(3)
9. Wanita menopause mengalami perubahan pencernaan sehingga berat badan meningkat
10. Wanita menopause lebih cantik dibandingkan sebelum menopause
11. Memasuki masa menopause saya akan kehilangan perhatian suami dan keluarga
12. Wanita menopause mengalami penurunan fungsi hormon sehingga akan menghadapi penurunan kesehatan
13. Memasuki menopause kulit wanita menjadi kendur karena kkadar lemak bawah kulit berkurang
14. Menjelang menopause wanita akan mudah tersinggung 15. Menjelang menopause wanita menjadi lebih tenang 16. Setelah menopause sakit pada tulang dan sendi menjadi
hilang
17. Wanita menopause biasanya lebih dapat menahan buang air kecil
18. Wanita menopause akan menjadi penyabar karena usianya sudah lebih lanjut
19. Olahraga perlu dilakukan pada ibu menopause untuk mencegah osteoforosis dini
20. Terapi hormon perlu diberikan pada setiap wanita untuk menghindari terjadinya menopause dini
(4)
SURAT PERNYATAAN EDITOR BAHASA INDONESIA
Nama Mahasiswa : Lisnani
Nim : 095102048
Judul Karya Tulis Ilmiah : Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Pramenopause Terhadap Perubahan Pada Masa Menopause di desa Kelurahan Tegal Sari, Kec.Medan Denai Tahun 2010 Menyatakan bahwa mahasiswa tersebut telah melakukan editor Bahasa Indonesia dan telah sesuai dengan kaidah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dalam Karya Tulis Ilmiah.
Medan, Juni 2010 Di uji oleh
(5)
Tabel 4.3. Jadwal Pengumpulan Data.
Lingkungan Tanggal Hari Pukul Ibu pramenopause Lingkunan X 09 Februari 2010
10 Februari 2010 11 Februari 2010 12 Februari 2010
Selasa Rabu Kamis Jum’at
13.00–15.00 Wib 13.25- 14.00 Wib 13,15- 15.00 Wib 10.00- 13.00 Wib
5 orang 4 orang 6 orang 14 orang
Jumlah 29 0rang
Lingkungan XV 13 Februari 2010 14 Februari 2010 19 Februari 2010 20 Februari 2010
Sabtu Minggu Jum’at Sabtu
11.00- 15.00 Wib 10.30-17.00 Wib 15.30-14.30 Wib 13.30- 15.45 Wib
7 orang 19 orang 18 orang 5 orang
Jumlah 39 orang
Lingkungan IV 26 Februari 2010 27 Februari 2010 28 Februari 2010
Jum’at Sabtu Minggu
15.30- 14.45 Wib 10.00- 12.30 Wib 13.00- 15.15 Wib
18 orang 7 orang 9 orang
Jumlah 34 orang
Lingkungan VI 03 Maret 2010 04 Maret 2010 05 Maret 2010
06 Maret 2010
Rabu Kamis Jum’at Sabtu 14.10-16.25 Wib 11.00-12.00 Wib 15.30 -16.10 Wib
13.00-16.15 Wib
4 orang 8 orang 13 orang
5 orang
Jumlah 30 orang
Lingkungan VIII
14 Maret 2010 15 Maret 2010 16 Maret 2010 17 Maret 2010
Minggu Senin Selasa Rabu 09.00-13.30 Wib 11.00-15.00 Wib 14.00-17.00 Wib 14.00- 17 25 Wib
13 orang 9 orang 6 0rang 4 orang
Jumlah 32 orang
Lingkungan VII 18 Maret 2010 19 Maret 2010 21 Maret 2010
Kamis Jum’at Minggu 15.30-14.30 Wib 09.00-13.00 Wib 09.00-14.15 Wib 14 orang 5 orang 8 orang
(6)
Lingkungan I 4 April 2010 6 April 2010 7 April 2010 10 April 2010 11 April 2010
Minggu Selasa Rabu Sabtu Minggu
10.00- 14.18Wib 13.00-14.30Wib 13.30-14.10Wib 10.00-14.00Wib 10.00-10.15Wib
8 orang 3 orang 2 orang 12 orang
3 orang