PERKEMBANGAN TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA.

(1)

PERKEMBANGAN TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

SUMINTEN SR HASIBUAN

NIM. 309121073

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS MEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

i ABSTRAK

Suminten SR Hasibuan. NIM 309121073. Perkembangan Taman Budaya Sumatera Utara. Skripsi. Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan Taman Budaya Sumatera Utara. Metode yang digunakan adalah metode penelitian Sejarah dengan teknik heuristik. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, interview dan studi pustaka. Untuk menganalisis data maka dilakukan beberapa tahapan yaitu dengan menemukan dan mengumpulkan sumber-sumber baik primer maupun skunder, selanjutnya melakukan verifikasi sumber yaitu pengujian mengenai kebenaran atau ketepatan dari sumber yang diperoleh dengan cara melakukan kritik eksternal dan internal, kemudian menyusun hasil-hasil data penelitian berupa data primer dan skunder yang telah diseleksi. Tahap akhir dari metode penelitian ini adalah historiografi dengan menghubungkan data primer dan sekunder dan menyusun hasil penelitian berdasarkan fakta dalam menganalisis Perkembangan Taman Budaya Sumatera Utara. Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan menunjukkan bahwa Taman Budaya Sumatera Utara berdiri pada tahun 1969 kemudian diresmikan pada 17 Maret 1977. Taman Budaya adalah sebuah institusi pemerintah yang dibuat untuk melayani kebutuhan masyarakat dalam berekspresi seni. Keberadaannya dianggap perlu, mengingat arus globalisasi, perkembangan teknologi informasi yang pesat, serta interaksi antar bangsa di dunia dapat memicu bergeser dan menurunnya nilai-nilai luhur budaya bangsa. Dalam pengembangan Taman Budaya Sumatera Utara, diutamakan pada pelestarian seni budaya lokal. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa Taman Budaya Sumatera Utara berdiri tahun 1969. Keberadaan Taman Budaya Sumatera Utara patut dipertahankan dan dikembangkan sebagai rumah budaya dan sekaligus garda depan pengawal pelestarian dan pengembangan seni dan budaya daerah di tingkat provinsi.


(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkat dan rahmat-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul Perkembangan Taman Budaya Sumatera Utara.

Penulisan skripsi ini merupakan sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan bagi mahasiswa program S1 pada program studi pendidikan sejarah di Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis tidak dapat berjuang sendiri tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik dari segi materil maupun spiritual. Di kesempatan ini ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada pihak yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Teristimewa dan dengan penuh rasa hormat penulis menyampaikan ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Orang Tua penulis, Jhontan P. Hasibuan (alm) dan terkhusus Ibunda penulis, Timoria Sitorus atas segala kasih sayang, motivasi, doa, perhatian serta dukungan moril dan material yang senantiasa diberikan dengan tulus dan penuh kasih sayang kepada penulis selama perkuliahan dan sampai penulisan skripsi ini. Terimakasih telah menjadi bapak sekaligus ibu selama kurang lebih 16 tahun ini.

2. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri Medan.


(7)

iii

3. Bapak Dr. H. Restu, MS, selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.

4. Bapak dan ibu wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.

5. Ibu Dra. Flores Tanjung, MA selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan dan selaku Dosen Penguji yang telah memberikan pemikiran dan saran sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah dan selaku Dosen Penguji yang telah memberikan banyak masukan, waktu dan tenaga kepada penulis demi terselesainya skripsi ini. 7. Bapak Dra. Samsidar Tanjung, M.Pd selaku Dosen Pembimbing

Akademik dan selaku Dosen Penguji yang telah bersedia meluangkan waktunya dalam membimbing penulis selama menjalani perkuliahan pada setiap semester hingga selesainya skripsi ini.

8. Bapak Drs. Ponirin, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah bersedia meluangkan waktunya dalam membimbing penulis selama menjalani penyusunan bab demi bab hingga selesainya skripsi ini.

9. Bapak/Ibu dosen di lingkungan Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, yang telah berbagi ilmu melalui proses belajar mengajar selama beberapa tahun ini, penulis ucapkan banyak terima kasih atas bimbingan kalian semua.

10. Kepada abangku: Jois Hasibuan (Bapak Johan Jeremi)/ K. Br. Pardede. serta adik-adikku Jona Hasibuan, Josep Hasibuan, dan Jonatan Sahala


(8)

iv

Hasibuan, serta Opung Doli S. Hasibuan (Op.Intan) yang telah memberi doa dan semangat, dukungan serta motivasi pada penulis sehingga dapat menyelesaikan perkuliahan dan sampai penyusunan skripsi ini.

11. Kepada terkasih suamiku Parna Julius Sitanggang dan arjuna kecilku abang Lambok Ebenezer Sitanggang yang telah memberi doa dan semangat, dukungan serta motivasi pada penulis sehingga dapat menyelesaikan perkuliahan dan sampai penyusunan skripsi ini.

12. Kepada seluruh Informan penulis: Pak Darwis Rifai Harahap, Pak Idris Pasaribu, Pak Drs. Bangun Nasution, Pak Samsul dan seluruh narasumber dan pihak yang terlibat dalam penelitian ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas segala informasi yang telah diberikan.

13. Kepada pihak Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU) terimakasih atas segala data yang diberikan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

14. Buat keluarga keduaku Kelompok Studi Mahasiswa Barisan Demokrat (BARSDem) terimakasih untuk waktu yang telah kita lewati bersama, yang selalu menjadi tempat berbagi cerita berbagi kebahagiaan dan kesusahan selama kuliah dan selalu memberikan dukungan serta motivasi. Buat teman-teman seperjuanganku B Reguler Sejarah 2009 yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu terimakasih buat dukungan dan kebersamaannya selama ini. Dan kepada teman-teman se-stambuk 2009, FORMADAS, GEMAPRODEM, FAMUD, ITM-Medan, Perempuan Mahardika, SMI, FROMSU, P3MI se-Distrik V dan teman-teman PPLT SMP N 3 Pematang Siantar 2012, Terima kasih atas segala kebersamaan


(9)

v

yang pernah kita lewati. Semoga kita dapat meraih segala kesuksesan yang kita impikan.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyusunan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi dan tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Dan akhir kata penulis mengucapkan terimakasih atas semua dukungan dan bantuan dari berbagai pihak demi penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi para pembaca sehingga mampu memperkaya ilmu pengetahuan.

Medan, Februari 2016 Penulis,

Suminten SR Hasibuan NIM. 309121073


(10)

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Pembatasan Masalah ... 5

1.4 Rumusan Masalah ... 5

1.5 Tujuan Penelitian ... 5

1.6 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

2.1 Kerangka Konsep ... 7

2.1.1 Konsep Perkembangan ... 7

2.1.2 Konsep Taman Budaya ... 9

2.1.3 Konsep Fungsi dan Peran ... 11

2.1.4 Konsep Pelestarian Budaya ... 12

2.2 Kerangka Berpikir ... 13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 15

3.1 Metode Penelitian... 15


(11)

vii

3.3 Sumber Data ... 16

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 16

3.5 Teknik Analisis Data ... 17

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 18

4.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian ... 18

4.1.1 Keadaan Geografi Kota Medan... 18

4.1.2 Keadaan Demografi Kota Medan ... 20

4.2 Taman Budaya Sumatera Utara ... 22

4.2.1 Sejarah Berdirinya TBSU ... 22

4.2.2 Fungsi TBSU ... 27

4.2.3 Identifikasi Kegiatan ... 33

4.2.3.1 Identifikasi Pelaku ... 33

4.2.3.2 Identifikasi Kegiatan ... 38

4.2.4 Sarana dan Prasarana TBSU ... 42

4.2.5 Sanggar Kesenian di TBSU ... 46

4.2.6 Upaya TBSU dalam Pelestarian Kesenian Tradisional Sumut ... 49

4.3 Perkembangan Taman Budaya Sumatera Utara ... 55

4.3.1 TBSU Sebelum Otonomi Daerah ... 55

4.3.2 TBSU Masa Otonomi Daerah ... 58

4.3.3 Revitalisasi TBSU ... 62

BAB V PENUTUP ... 68

5.1 Kesimpulan ... 68


(12)

viii

DAFTAR PUSTAKA ... 71

LAMPIRAN I (PEDOMAN WAWANCARA) ... 72

LAMPIRAN II (DAFTAR INFORMAN) ... 73

LAMPIRAN III LOKASI PENELITIAN (TBSU) ... 76


(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia sebagai bangsa yang besar mempunyai ciri dan adat kebiasaan yang disebut dengan kebudayaan, yang merupakan hasil karya dan pengetahuan yang dimiliki manusia. Budaya yang terdapat di daerah-daerah di Indonesia merupakan modal dasar bagi tumbuhnya kebudayaan nasional yang berkepribadian dan berkesadaran bangsa. Kebudayaan merupakan salah satu unsur yang memberikan sifat khusus yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lainnya dan membedakan suatu daerah dengan daerah lainnya di Indonesia. Kebudayaan merupakan perwujudan kebudayaan yang meninggikan etik dan estetik dari masyarakat. Nilai-nilai ini perlu dipertahankan dan dikembangkan agar tercapai keseimbangan antara nilai material sebagai akibat pertumbuhan ekonomi dan nilai-nilai spiritual.

Pengaruh globalisasi dunia semakin besar, arus informasi semakin mudah dan bebas didapat dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berjalan dengan cepat dan semakin canggih. Hal ini secara tidak langsung berpengaruh pada perkembangan kebudayaan di Indonesia, sehingga kebudayaan yang terjadi tidak luput dari pengaruh kebudayaan asing, baik yang melalui proses akulturasi maupun yang berlangsung secara cepat tanpa mencerna terlebih dahulu arti, fungsi, dan hakekatnya. Tanpa disadari pula kebudayaan daerah/tradisional yang merupakan akar kebudayaan bangsa yang telah lama dipegang dihayati akan lepas satu persatu akibat pengaruh budaya asing.


(14)

2

Pada saat ini kelestarian akan kebudayaan daerah belum mendapatkan perhatian serius baik dari masyarakat, pemerintah dan pihak-pihak terkait lainnya. Kurang adanya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kelestarian kebudayaan daerah dan kurangnya minat dan kebanggaan masyarakat akan budaya daerahnya, padahal masyarakat adalah pendukung utama kelangsungan hidup budaya daerah.

Demikian halnya dengan seni budaya daerah Sumatera Utara, yang secara sosiologi dan antropologi terdiri dari beberapa suku bangsa. Sebagaimana suku bangsa di dunia ini pasti memiliki ragam budaya dan seni. Beragamnya jenis torehan budaya tradisional di Sumatera Utara seperti tarian, musik, drama/opera, pakaian adat, rumah adat, kerajinan rakyat, pusaka dan lain-lainnya masih merupakan potensi sumber daya yang terpendam dan semakin tidak dikelola bahkan ditinggalkan oleh masyarakat secara perlahan.

Pengelolaan Pemerintah Daerah yang masih amat terbatas, mengingat kegiatan wisata, seni dan budaya itu memerlukan berbagai infrastruktur penunjang, apabila ingin dijadikan komoditas menggali pendapatan daerah dan masyarakat. Dan melalui Taman Budaya Sumatera Utara inilah, tujuan yang hendak dicapai adalah sebagai pusat pelestarian dan pergelaran dari seluruh hasil kesenian. Taman Budaya Sumatera Utara pada umumnya memfasilitasi seluruh aktivitas kesenian, mulai dari kegiatan latihan atau proses penciptaan hingga pertunjukan atau pementasan dari ragam hasil karya seni di Sumatera Utara.

Keberadaan aset kesenian, memerlukan pendokumentasian agar tidak punah. Pendokumentasian dapat berupa tersedianya galeri dan perpustakaan kesenian untuk menyimpan dan memamerkannya. Kemudian untuk seni pagelaran


(15)

3

memerlukan ruang untuk mengajarkan dan mementaskannya secara rutin agar dapat diketahui dan dikembangkan masyarakat. Perwujudan suatu konsep dasar perancangan dan perencanaan Taman Budaya Sumatera Utara yang diharapkan dapat mewakili kesenian budaya Sumatera Utara secara garis besar. Dan dapat menawarkan citra baru yang bertujuan kebersamaan dan kekerabatan antar masyarakat.

Pemerintah Sumatera Utara dengan seniman telah memulai langkah pengembangan kebudayaan daerah di Sumatera Utara dengan mendirikan Taman Budaya Sumatera Utara. Taman budaya ini diperuntukkan bagi seniman kota Medan yang ingin mengembangkan kreasinya. Potensi lain dari Taman Budaya Sumatera Utara adalah letaknya yang strategis berada di pusat kota. Taman budaya memiliki fungsi rekreatif dan edukatif dalam berkesenian. Bukan hanya menjual dan memamerkan produk seniman, namun juga sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya kebudayaan di Sumatera Utara.

Pengembangan kebudayaan di Sumatera Utara harus dipandang secara optimis, karena berkaitan dengan pembentukan karakter bangsa. Hal ini penting dimana para pemuda sebagai generasi bangsa harus diboboti pengetahuan dan pemahaman budaya lokal daerah Sumatera Utara.

Pada 1978 dikeluarkan SK Mendikbud RI nomor 0276/0/1978 serta sesuai dengan master plan Bapennas, saat itu direncanakan akan dibangun Taman Budaya di 8 propinsi termasuk Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU). Setelah Undang-undang Otonomi Daerah diberlakukan, maka Taman Budaya Sumatera Utara berada dalam cakupan kerja pemerintah Daerah sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD). Pada masa otonomi daerah Taman Budaya Sumatera Utara


(16)

4

mengalami pasang surut baik dari segi sarana dan prasarana juga dalam aktivitas seni.

Dalam hal ini peneliti tertarik mengetahui sejauh mana keberadaan Taman Budaya Sumatera Utara baik fasilitas dan pembinaan ragam seni dan budaya dari 8 etnik Sumatera Utara yaitu Melayu, Batak Toba, Simalungun, Karo, Pakpak/Dairi, Mandailing/Angkola, Pesisir dan Nias. Fenomena ini menjadi salah satu landasan penulis dengan mengangkat permasalahan tersebut dalam suatu

penelitian ilmiah dengan judul: “Perkembangan Taman Budaya Sumatera

Utara”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka ditemukan beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Latar belakang berdirinya Taman Budaya Sumatera Utara 2. Perkembangan Taman Budaya Sumatera Utara (1969-sekarang)

3. Upaya-upaya Taman Budaya Sumatera Utara dalam pelestarian kesenian daerah Sumatera Utara

4. Keterkaitan antara keberadaan Taman Budaya Sumatera Utara dengan pelestarian kesenian daerah Sumatera Utara.

5. Hambatan-hambatan yang dihadapi Taman Budaya Sumatera Utara dalam pelestarian kesenian daerah Sumatera Utara.

6. Bentuk-bentuk kesenian di daerah Sumatera Utara.


(17)

5

C. Pembatasan Masalah

Untuk lebih mempermudah penulis dalam upaya menghasilkan penelitian yang objektif, penulis membatasi masalah pada aspek perkembangan Taman budaya yang meliputi latar belakangnya, perkembangan dan upaya-upaya Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU) Medan yang terletak di kota Medan.

D. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini yang menjadi rumusan masalah adalah:

1. Bagaimana latar belakang didirikannya Taman Budaya Sumatera Utara 2. Bagaimana perkembangan Taman Budaya Sumatera Utara

(1969-sekarang)

3. Bagaimana upaya-upaya Taman Budaya Sumatera Utara dalam pelestarian seni budaya daerah Sumatera Utara

E. Tujuan Penelitian

Adapunyang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui latar belakang pendirian Taman Budaya Sumatera

Utara

2. Untuk mengetahui perkembangan Taman Budaya Sumatera Utara (1969-sekarang)

3. Untuk mengetahui upaya-upaya Taman Budaya Sumatera Utara dalam pelestarian seni budaya daerah Sumatera Utara


(18)

6

F. Manfaat Penelitian.

Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas diharapkan penelitianinimempunyai manfaat sebagaiberikut:

1. Untuk menanamkan jiwa dan semangat nasionalisme bagi generasi muda dalam pembangunan karakter generasi bangsa dewasa ini melalui kebudayaan

2. Sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi peneliti yang bermaksud mengadakan penelitian pada permasalahan yang sama atau berhubungan dengan permasalahan yang diteliti

3. Menambah perbendaharaan perpustakaan UNIMED khususnya Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Pendidikan Sejarah

4. Rekomendasi kepada masyarakat, nilai juang yang telah dilakukan Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU) Medan dalam membina dan melestarikan seni budaya daerah Sumatera Utara

5. Bagi Pemerintah, diharapkan lebih memperhatikan dan melestarikan Taman Budaya Sumatera Utara sebagai aset bangsa.


(19)

68

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah membahas permasalahan-permasalahan yang diteliti, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Latar belakang berdirinya Taman Budaya Sumatera Utara berangkat dari Keputusan Kongres Kebudayaan 1954 dan atas dasar kesadaran seniman Sumatera Utara akan pentingnya kebudayaan dalam membentuk manusia Indonesia yang berkarakter dan beradab, maka berdirilah Bina Budaya yang sekarang lebih dikenal dengan Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU) di pusat Kota Medan pada tahun 1969.

2. Dalam perkembangannya, keberadaan Taman Budaya Sumatera Utara diutamakan pada program dokumentasi dan pengarsipan, peningkatan dan pengembangan kemampuan literasi, dukungan terhadap ekspresi, apresiasi, eksperimentasi dan eksplorasi ide, fasilitas jejaring dan kolaborasi kreatif, revitalisasi infrastruktur dan fasilitas, serta penguatan institusi guna mendukung upaya pelestarian dan pengembangan seni budaya tradisional Sumatera Utara.

3. Upaya-upaya Taman Budaya Sumatera Utara dalam pelestarian seni budaya tradisional.

Eksistensi Taman Budaya Sumatera Utara dalam pengembangan dan pelestarian kesenian dan kebudayaan tradisional masyarakat Sumatera Utara terlihat dari usaha-usaha yang di lakukan Taman Budaya Sumatera Utara, seperti:


(20)

69

- Mengadakan Pembinaan dan Pelatihan Seni Budaya

- Mengadakan Kompetisi-kompetisi Kesenian

- Mengadakan pameran dan pagelaran seni.

- Mengadakan seminar-seminar dan dialog dengan seniman-seniman nusantara.

- Dan lain sebagainya

B. Saran

1. Kebudayaan perlu dikembangkan agar dapat memiliki nilai secara ekonomi, untuk itu diperlukan suatu kreativitas, Taman Budaya Sumatera Utara merupakan etalase budaya-budaya setempat dan ruang publik sebagai sarana dalam mengekspresi dan mengapresiasi hasil budaya. Pengembangan ruang publik sangat penting sebagai syarat pengembangan zona kreatif.

2. Taman Budaya Sumatera Utara merupakan salah satu bentuk upaya yang komperehensif dalam melindungi dan melestarikan nilai-nilai budaya. Keberadaannya dianggap perlu, mengingat arus globalisasi, perkembangan teknologi informasi yang pesat, serta interaksi antar bangsa di dunia dapat memicu bergeser dan menurunnya nilai-nilai luhur budaya bangsa.

3. Semua pihak hendaknya perlu menyadari betapa pentingnya Taman Budaya Sumatera Utara buat kita bersama. Para pemangku kepentingan, terutama pemerintah, seniman, budayawan, pengusaha dan masyarakat hendaknya bersepaham bahwa untuk menjadi sehat sebuah kota/provinsi membutuhkan ruang seni seperti Taman Budaya Sumatera Utara.

4. Akhirnya, sebagai wadah yang telah menyediakan ruang bagi hidupnya seni dan budaya serta senimannya, sebagaimana gagasan awal pendirian Taman


(21)

70

Budaya yaitu untuk rumah budaya dan sekaligus garda depan pengawal pelestarian dan pengembangan seni dan budaya di tingkat provinsi, terlepas dari masalah merelokasi, Taman Budaya Sumatera Utara perlu dipertahankan keberadaannya.


(22)

71

BDAFTAR PUSTAKA

Gottschalk, Louis. 2006. Mengerti Sejarah. Jakarta: UI Press

Koentjaraningrat.1994. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: PT. Gramedia.

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT. Rineka Cipta Supardi, Nunus. 2007. Kongres Kebudayaan (1918-2003). Yogyakarta: Ombak Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara

Munawar.Dkk. 2005. Psikologi Perkembangan,Jakarta:RinekaCipta

Poerwanto, Hari.2000.Kebudayaan dan Lingkungan dalam Perspektif Antropologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Raho, Bernard. 2007. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prestasi Pustakaraya Ranjabar, Jacobus. 2006. Sistem Sosial Budaya Indonesia. Bandung: Penerbit

Ghalia Indonesia

Rosidi, Ajip. 1995. Sastra dan Budaya Kedaerahan dalam Keindonesiaan. Jakarta: Pustaka Jaya

Sjamsuddin, Helius. 2007.Metolodologi Sejarah.Yogyakarta: PT. Ombak Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta :Rajawali pers Soeparni, Nunu. 2007. Kongres Kebudayaan (1918-2003).Yogyakarta: Ombak Panjaitan, Tiurma Nusantara. 2009. Keberadaan taman budaya sumatera utara

Sebagai wadah pementasan seni di Medan. Skripsi Universitas Negeri

Medan


(1)

C. Pembatasan Masalah

Untuk lebih mempermudah penulis dalam upaya menghasilkan penelitian yang objektif, penulis membatasi masalah pada aspek perkembangan Taman budaya yang meliputi latar belakangnya, perkembangan dan upaya-upaya Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU) Medan yang terletak di kota Medan.

D. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini yang menjadi rumusan masalah adalah:

1. Bagaimana latar belakang didirikannya Taman Budaya Sumatera Utara 2. Bagaimana perkembangan Taman Budaya Sumatera Utara

(1969-sekarang)

3. Bagaimana upaya-upaya Taman Budaya Sumatera Utara dalam pelestarian seni budaya daerah Sumatera Utara

E. Tujuan Penelitian

Adapunyang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui latar belakang pendirian Taman Budaya Sumatera

Utara

2. Untuk mengetahui perkembangan Taman Budaya Sumatera Utara (1969-sekarang)

3. Untuk mengetahui upaya-upaya Taman Budaya Sumatera Utara dalam pelestarian seni budaya daerah Sumatera Utara


(2)

F. Manfaat Penelitian.

Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas diharapkan penelitianinimempunyai manfaat sebagaiberikut:

1. Untuk menanamkan jiwa dan semangat nasionalisme bagi generasi muda dalam pembangunan karakter generasi bangsa dewasa ini melalui kebudayaan

2. Sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi peneliti yang bermaksud mengadakan penelitian pada permasalahan yang sama atau berhubungan dengan permasalahan yang diteliti

3. Menambah perbendaharaan perpustakaan UNIMED khususnya Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Pendidikan Sejarah

4. Rekomendasi kepada masyarakat, nilai juang yang telah dilakukan Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU) Medan dalam membina dan melestarikan seni budaya daerah Sumatera Utara

5. Bagi Pemerintah, diharapkan lebih memperhatikan dan melestarikan Taman Budaya Sumatera Utara sebagai aset bangsa.


(3)

68 A. Kesimpulan

Setelah membahas permasalahan-permasalahan yang diteliti, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Latar belakang berdirinya Taman Budaya Sumatera Utara berangkat dari Keputusan Kongres Kebudayaan 1954 dan atas dasar kesadaran seniman Sumatera Utara akan pentingnya kebudayaan dalam membentuk manusia Indonesia yang berkarakter dan beradab, maka berdirilah Bina Budaya yang sekarang lebih dikenal dengan Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU) di pusat Kota Medan pada tahun 1969.

2. Dalam perkembangannya, keberadaan Taman Budaya Sumatera Utara diutamakan pada program dokumentasi dan pengarsipan, peningkatan dan pengembangan kemampuan literasi, dukungan terhadap ekspresi, apresiasi, eksperimentasi dan eksplorasi ide, fasilitas jejaring dan kolaborasi kreatif, revitalisasi infrastruktur dan fasilitas, serta penguatan institusi guna mendukung upaya pelestarian dan pengembangan seni budaya tradisional Sumatera Utara.

3. Upaya-upaya Taman Budaya Sumatera Utara dalam pelestarian seni budaya tradisional.

Eksistensi Taman Budaya Sumatera Utara dalam pengembangan dan pelestarian kesenian dan kebudayaan tradisional masyarakat Sumatera Utara terlihat dari usaha-usaha yang di lakukan Taman Budaya Sumatera Utara, seperti:


(4)

- Mengadakan Pembinaan dan Pelatihan Seni Budaya - Mengadakan Kompetisi-kompetisi Kesenian

- Mengadakan pameran dan pagelaran seni.

- Mengadakan seminar-seminar dan dialog dengan seniman-seniman nusantara.

- Dan lain sebagainya B. Saran

1. Kebudayaan perlu dikembangkan agar dapat memiliki nilai secara ekonomi, untuk itu diperlukan suatu kreativitas, Taman Budaya Sumatera Utara merupakan etalase budaya-budaya setempat dan ruang publik sebagai sarana dalam mengekspresi dan mengapresiasi hasil budaya. Pengembangan ruang publik sangat penting sebagai syarat pengembangan zona kreatif.

2. Taman Budaya Sumatera Utara merupakan salah satu bentuk upaya yang komperehensif dalam melindungi dan melestarikan nilai-nilai budaya. Keberadaannya dianggap perlu, mengingat arus globalisasi, perkembangan teknologi informasi yang pesat, serta interaksi antar bangsa di dunia dapat memicu bergeser dan menurunnya nilai-nilai luhur budaya bangsa.

3. Semua pihak hendaknya perlu menyadari betapa pentingnya Taman Budaya Sumatera Utara buat kita bersama. Para pemangku kepentingan, terutama pemerintah, seniman, budayawan, pengusaha dan masyarakat hendaknya bersepaham bahwa untuk menjadi sehat sebuah kota/provinsi membutuhkan ruang seni seperti Taman Budaya Sumatera Utara.

4. Akhirnya, sebagai wadah yang telah menyediakan ruang bagi hidupnya seni dan budaya serta senimannya, sebagaimana gagasan awal pendirian Taman


(5)

Budaya yaitu untuk rumah budaya dan sekaligus garda depan pengawal pelestarian dan pengembangan seni dan budaya di tingkat provinsi, terlepas dari masalah merelokasi, Taman Budaya Sumatera Utara perlu dipertahankan keberadaannya.


(6)

BDAFTAR PUSTAKA

Gottschalk, Louis. 2006. Mengerti Sejarah. Jakarta: UI Press

Koentjaraningrat.1994. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: PT. Gramedia.

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT. Rineka Cipta Supardi, Nunus. 2007. Kongres Kebudayaan (1918-2003). Yogyakarta: Ombak Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara

Munawar.Dkk. 2005. Psikologi Perkembangan,Jakarta:RinekaCipta

Poerwanto, Hari.2000.Kebudayaan dan Lingkungan dalam Perspektif Antropologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Raho, Bernard. 2007. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prestasi Pustakaraya Ranjabar, Jacobus. 2006. Sistem Sosial Budaya Indonesia. Bandung: Penerbit

Ghalia Indonesia

Rosidi, Ajip. 1995. Sastra dan Budaya Kedaerahan dalam Keindonesiaan. Jakarta: Pustaka Jaya

Sjamsuddin, Helius. 2007.Metolodologi Sejarah.Yogyakarta: PT. Ombak Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta :Rajawali pers Soeparni, Nunu. 2007. Kongres Kebudayaan (1918-2003).Yogyakarta: Ombak Panjaitan, Tiurma Nusantara. 2009. Keberadaan taman budaya sumatera utara

Sebagai wadah pementasan seni di Medan. Skripsi Universitas Negeri Medan