Redevelopment Taman Budaya Sumatera Utara

[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Seni adalah sebuah bentuk ekspresi yang memiliki sifat-sifat kreatif,

emosional, individual, abadi, dan universal. Pandangan masyarakat terhadap seni
dapat dilihat dari tinggi rendahnya minat untuk melihat acara-acara seni seperti
drama, konser musik, tari, permutaran film, ataupun pameran lukisan. Dari sana
akan timbul ketertarikan dan keinginan untuk melihat, menonton kembali,
mempelajari, ataupun mendalami kesenian tersebut. Masyarakat akan mencari
wadah untuk berkreasi ataupun sekedar menikmati sehingga apresiasi terhadap
seni tersebut tersalurkan dan semakin meningkat. Apalagi seni dapat diminati oleh
segala golongan umur dan ekonomi.
Sesuai dengan salah satu sifat seni, yaitu kreatif, maka seni dapat dipakai
manusia

untuk


menciptakan

kreasi-kreasi

baru,

mengikuti

nilai-nilai

yang

berkembang di masyarakat. Memang untuk berkreasi tidak perlu mengenal batasan
tempat dan waktu, tapi untuk menciptakan sesuatu yang dapat dikenal dan memiliki
dampak terhadap masyarakat maka ada faktor-faktor yang

harus diperhatikan,

seperti tempat pertunjukan dan tempat latihan.

Medan adalah kota metropolitan ketiga terbesar di Indonesia, tetapi sejauh
ini wadah pertunjukan dan pengembangan minat seni masih sedikit dan belum
dikenal luas oleh masyarakat. Jika diperhatikan, Medan memiliki Pekan Raya
Sumatera Utara (PRSU) dan Taman Budaya Sumatera Utara, namun tempattempat tersebut dinilai kurang memadai dilihat dari fisik bangunan dan fasilitas yang
ada.
Akhir 2012 hingga sekarang, berita tentang pengalihan Taman Budaya
Sumatera

Utara

dari

kepengurusan

Dinas

Pariwisata

dan


Kebudayaan

Pemerintagan Provinsi Sumatera Utara ke Pemerintah Kota Medan menjadi berita
hangat. Pasalnya, isu mengenai perubahan fungsi taman budaya mulai terdengar.
Walikota Medan, Rahudman Harahap menegaskan, bangunan Taman Budaya
Sumatera Utara (TBSU) tetap menjadi gedung kesenian yang kepemilikannya ada
pada Pemerintah Kota Medan (Pemko). Hal ini juga terlihat dari sebuah plang tepat
di depan TBSU Jalan Perintis Kemerdekaan Medan bertuliskan "tanah Taman

1
Universitas Sumatera Utara

[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)

Budaya adalah milik Pemko Medan. Hak pengelolaan no 1 Kampung durian dan
akan dibangun serta dimanfaatkan".
Pemko Medan akan mengelola Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU) di
Jalan Perintis Kemerdekaan Kelurahan Gaharu, Kecamatan Medan Timur.
Pengelolaannya akan diserahkan kepada Dinas Kebudayaan dan Parawisita
(Disbudpar) Kota Medan bersama-sama dengan Dewan Kesenian Medan (DKM).

“Tanah atau lahan TBSU adalah milik Pemko Medan. Karena itu sesuai
dengan Undang-Undang Otonomi Daerah, maka TBSU akan kita kelola.
Pengelolaannya kita serahkan kepada Disbudpar Kota Medan bersamasama dengan DKM. Kita akan segera alokasikan anggaran untuk
pengelolaannya,” Rahudman Harahap, www.dnaberita.com, 14/2/2013.
Setelah Pemko Medan yang mengelola TBSU maka bangunan yang selama
ini digunakan sebagai tempat berkesenian dan diresmikan oleh Menteri Pariwisata
dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof DR Sjarief Thajib, pada 17 Maret 1977
itu langsung dibenahi. Hal itu dilakukan agar para komunitas seni di Kota Medan
dapat melakukan berbagai aktifitas seni, terutama dalam rangka mengembangkan
seni budaya di Sumut.
Medan harusnya memiliki tempat representatif dan ikonik terhadap nilai seni.
Representatif dan ikonik menjadi sudut pandangan umum masyarakat sehingga
mudah dikenal dan muncul ketertarikan untuk mencoba berkegiatan didalamnya.
Dari situ akan muncul keinginan untuk mencoba menonton, hingga akhirnya
mencoba untuk mempelajari. Para tokoh seni dan seniman pun dapat berkreasi
secara maksimal untuk dapat memberikan sajian pertunjukan seni bagi masyarakat,
hingga ikut terlibat dalam memberikan pengarahan ataupun pendalaman bagi
masyarakat yang berminat.
Taman Budaya Sumatera Utara merupakan tempat yang paling aktif dipakai
oleh para seniman Medan. Fungsinya sendiri sebagai tempat pelatihan dan

pembinaan seni dan budaya. Bukan hanya lokasinya yang strategis dan berada di
pusat kota, tapi masih aktifnya perangkat komunitas yang menggunakan lokasi
tersebut sebagai area pertunjukan atau sekedar berdiskusi. Terdapat 5 jenis
kesenian yang dikembangkan disini, yaitu seni rupa, seni tari, seni teater, seni
musik, dan seni sastra. Bagi masyarakat ataupun kelompok dapat berlatih di dalam

2
Universitas Sumatera Utara

[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)

sanggar yang disediakan, cukup dengan mendaftar tanpa harus membayar. Disini
juga sering diadakan pertunjukan yang dapat dinikmati oleh masyarakat. Jadi dapat
disimpulkan tempat ini sesuai dengan target untuk mencapai apresiasi terhadap
seni, yaitu melihat, berlatih, hingga terlibat di dalam seni itu sendiri.
Akan tetapi jika dilihat dari kondisi fisik, Taman Budaya Sumatera Utara
belum sesuai dengan harapan yang ingin dicapai, yaitu menjadi representatif dan
ikonik. Perlu dilakukan peremajaan kembali terhadap Taman Budaya Sumatera
Utara sehingga secara fungsional maupun fisik bisa berjalan dengan baik dan
berfungsi semakin optimal. Maka dapat disimpulkan Redevelopment Taman

Budaya Sumatera Utara menjadi solusi yang baik sebagai wujud peduli dalam
peningkatan apresiasi seni masyarakat Kota Medan.
1.2

Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dipilihnya studi kasus proyek Redevelopment Taman

Budaya Sumatera Utara ini adalah :

 Meningkatkan kualitas wadah yang menampung apresiasi dan minat terhadap
seni budaya,

 Menjadi salah satu wadah pelestarian dan pengembangan seni budaya di Kota
Medan,

 Menjadi tempat informasi, tempat edukasi informal, dan sarana pertunjukan seni
budaya di Kota Medan,

 Meningkatkan


fasilitas-fasilitas

yang

ada

sehingga

berpengaruh

dalam

peningkatan kualitas daya kreatif para pelaku seni,

 Menjadi tempat yang representatif dan dikenal sebagai ruang terbuka publik
oleh masyarakat.
1.3

Lingkup Permasalahan
Masalah yang akan timbul dalam Redevelopment Taman Budaya Sumatera


Utara adalah :
 Fungsi


Bagaimana menerapkan prinsip-prinsip tema yang diambil untuk diterapkan
dalam desain bangunan agar sesuai dengan fungsi bangunan dan prinsipprinsip estetika dalam teori arsitektur,

3
Universitas Sumatera Utara

[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)



Bagaimana menciptakan fasilitas seni yang dapat mewadahi minat



masyarakat kota Medan akan seni,




berbeda,



yang ada dan dapat memberikan kenyamanan pada setiap pertunjukan,



pertunjukan baik indoor maupun outdoor,

Bagaimana sirkulasi yang menghubungkan beberapa fungsi atau ruang yang

Bagaimana menyediakan ruang-ruang yang sesuai dengan aktifitas-aktifitas

Pengaturan

sirkulasi


dan

kenyamanan

manusia

dalam

menikmati

Bagaimana mewujudkan desain bangunan pada judul proyek ini sehingga
sesuai dengan peruntukkan fungsi bangunan dan kelayakan studi proyek
sesuai dengan kebutuhan pada lokasi proyek.

 Arsitektur


Bagaimana pemilihan material yang tepat sesuai dengan kondisi eksisting




serta suhu sehingga dapat mendukung karakter bangunan,



pengunjung proyek ini,

Bagaimana menciptakan ruang luar dan ruang dalam yang nyaman untuk

Bagaimana menerapkan prinsip-prinsip tema yang diambil.

 Struktur




Bagaimana pemecahan masalah struktur dan akustik bangunan,
Bagaimana memilih struktur yang tepat dan mampu mendukung bangunan,
baik bentuk maupun kekuatan sesuai dengan kebutuhan.

 Utilitas


Bagaimana pengaturan sistem utilitas pada bangunan sehingga memiliki
nilai komersial yang tinggi.

1.4

Metode Pendekatan
Pendekatan yang dilakukan terhadap pemecahan permasalahan dalam

kasus Redevelopment Taman Budaya Sumatera Utara ini adalah :
a. Studi Pustaka
Studi ini mencakup pemahaman kebutuhan dan kelayakan akan lokasi, pola
aktifitas yang terjadi di dalamnya dan kebutuhan akan ruang-ruang dan
bentuknya.

4
Universitas Sumatera Utara

[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)

b. Wawancara
Melakukan tanya jawab mengenai fungsi dan harapan yang ingin dicapai
dengan

pengelola

ataupun

masyarakat pecinta

seni untuk membantu

memperlengkap data sehingga menunjang perencanaan dan perancangan.
c. Studi Literatur
Studi literatur merupakan suatu pendekatan masalah secara deskriptis dengan
mempelajari pemahaman tentang arsitektur dan pengalamannya melalui studi
dan tinjauan pustaka. Hal yang dilakukan selama studi literatur antara lain :

 Mempelajari dan memahami kebutuhan dan persyaratan yang dibutuhkan
terkait dengan perencanaan dan perancangan,

 Mempelajari karakter bentuk, material, warna, tekstur, dan skala yang dapat
merangsang kreatifitas,

 Mempelajari karakter para pecinta seni pada umumnya,

 Mempelajari dasar-dasar teoritis melalui studi pustaka dan asistensi sebagai
panduan kelayakan program yang sesuai dengan judul perancangan.
d. Survey Lapangan
Survey lapangan yang dilakukan berfungsi untuk :

 Mendapatkan data-data mengenai kondisi, potensi, lokasi, dan hal-hal yang
dapat mempengaruhi proses perancangan,

 Mempelajari kondisi dan karakter lokasi.
1.5

Lingkup dan Batasan Proyek

a. Lingkup kajian

 Proyek bersifat fiktif

 Seluruh aspek fisik yang berhubungan dengan pembahasan bangunan
Redevelopment Taman Budaya Sumatera Utara baik yang menyangkut
kondisi lingkungan tapak, massa bangunan dan program ruang.

 Objek pelaku untuk Redevelopment Taman Budaya Sumatera Utara
merupakan golongan semua umur.
b. Batasan

 Tidak ada batasan umur bagi pelaku kegiatan karena sifatnya yang umum.

 Ada batasan mengenai jenis kesenian yang akan dilatih dan dibina, karena
salah satu tujuannya adalah melestarikan seni dan budaya Sumatera Utara.

5
Universitas Sumatera Utara

[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)

1.6

Kerangka Berpikir
Tema
Arsitektur Regionalisme

Judul
Redevelopment Taman Budaya
Sumatera Utara







Latar Belakang Judul
Menyediakan
wadah
yang
mampu meningkatkan apresiasi
masyarakat terhadap seni,
Meningkatkan
fungsinya
sebagai
tempat
pelatihan,
pembinaan,
sekaligus
pertunjukan seni.
Tujuan dan Manfaat
Menjadi salah satu wadah
pelatihan,
pembinaan,
dan
pertunjukan seni di Kota Medan,
baik dari seni rupa, seni tari,
seni teater, seni musik, dan seni
sastra,
Menjadi salah satu wadah yang
mampu meningkatkan kualitas
seni dari pelaku dan penikmat
seni di Kota Medan.




Pengumpulan Data
Studi literatur dan studi banding,
Studi lokasi : ukuran site, GSB,
peraturan pemerintah, batasbatas site.






Analisis Perancangan
Analisa Site,
Analisa Kegiatan,
Analisa Ruang,
Analisa Bentuk dan Langgam
Bangunan.





Konsep Perancangan
Konsep massa
Konsep tapak
Konsep desain
Gambar 1.1










Latar Belakang Tema
Mampu
meleburkan
gaya
arsitektur lama dengan gaya
arsitektur modern,
Menjadi lebih sensitif dengan
vernakularisme
dan
keadaan
lingkungan
sekitar
sehingga
menjadi ikonik dan kontras dengan
tidak mengabaikan sekitar.
Perumusan Masalah
Bagaimana mendapatkan konsep
bangunan
yang
representatif
dengan pendekatan regionalisme
dan disesuaikan dengan fungsi
bangunan dan lingkungan sekitar,
Bagaimana menyatukan semua
fasilitas yang ada sehingga dapat
berintegrasi dengan baik,
Bagaimana pemecahan struktur
bangunan yang sesuai dengan
fungsi bangunan,
Bagaimana melibatkan pengguna
agar mampu menikmati proses
seni tersebut melalui pendalaman
agenda kegiatan yang terencana.

Desain Akhir
REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA
SUMATERA UTARA
Kerangka Berpikir

6
Universitas Sumatera Utara

[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)

1.7

Sistematika Penulisan Laporan
Secara garis besar, urutan pembahasan dalam penulisan laporan ini adalah

sebagai berikut :
BAB I

Pendahuluan
Menjelaskan

secara

garis

besar

yang

menjadi

dasar

perumusan

perancangan yang meliputi : latar belakang, maksud dan tujuan, masalah
perancangan, pendekatan, lingkup dan batasan proyek, kerangka berpikir, dan
sistematika pembahasan.
BAB II

Deskripsi Proyek
Berisi tentang pembahasan mengenai terminologi judul, tinjauan umum,

tinjauan proyek, tinjauan fungsi, dan studi banding proyek sejenis.
BAB III

Elaborasi Tema
Menjelaskan tentang pengertian tema yang diambil, interpretasi tema,

keterkaitan tema degan judul, dan studi banding tema sejenis.
BAB IV

Analisa Perancangan
Berisi analisa secara fisik, meliputi lokasi, eksisting, tata guna lahan, potensi,

dan kondisi site, dan analisa secara non fisik, meliputi analisa kegiatan, pengguna,
jumlah pengunjung, bentuk, dan deskripsi besaran ruang.
BAB V

Konsep Perancangan
Berisi konsep perancangan hasil analisa komprehensif yang digunakan

sebagai alternatif pemecahan masalah.
BAB VI

Gambar Perancangan
Merupakan hasil gambar rancangan arsitektur dan maket.

7
Universitas Sumatera Utara