PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWATERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SMA NEGERI 12 MEDAN T.P 2015/2016.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DAN KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS SISWATERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X
SMA NEGERI 12 MEDAN T.P 2015/2016

Oleh:
Evi Febrianne Naibaho
4123321018
Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar
Sarjana pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

i


ii

RIWAYAT HIDUP

Evi Febrianne Naibaho dilahirkan di Lumban Julu kecamatan Parlilitan,
Humbang Hasundutan pada tanggal 07 Februari 1994. Ayah bernama Anggiat M.
Naibaho, dan ibu bernama Berliana Mahulae dan merupakan anak keempat dari
lima bersaudara. Pada tahun 2000 penulis masuk SD Negeri 173511 Pusuk dan
lulus tahun 2006. Pada tahun 2006 Penulis melanjutkan sekolah sekolah ke SMP
Negeri 2 Parlilitan dan lulus tahun 2009. Pada tahun 2009 Penulis melanjutkan
sekolah ke SMA Sw Katolik Trisakti Medan dan lulus tahun 2012. Pada tahun
2012 Penulis diterima di Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Fisika Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DAN KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS SISWATERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X
SMA NEGERI 12 MEDAN T.P 2015/2016

Evi Febrianne Naibaho (NIM 4123321018)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Inkuiri dan
kemampuan Berpikir Kritis terhadap hasil belajar siswa kelas X Semester II pada
materi Listrik Dinamis di SMA Negeri 12 Medan T.P 2015/2016. Penelitian ini
merupakan jenis kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas X SMA Negeri 12 Medan yang terdiri dari sembilan kelas. Sampel
penelitian ini diambil dua kelas yang ditentukan dengan cara Cluster Random
Sampling.
Kedua kelas perlakuan yang berbeda yaitu kelas eksperimen dengan
model pembelajaran Inkuiri dan Kelas kontrol dengan pembelajaran
Konvensional.Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini
digunakan tes hasil belajar yakni pilihan berganda dengan jumlah 15 item dengan
lima option jawaban dan tes kemampuan berpikir kritis yakni tes uraian dengan
jumlah 8 item yang sebelumnnya telah divalidasi. Tehnik analisis data yang
digunakan adalah analisis varians dua jalur.
Dari hasil penelitian pada materi pokok Listrk Dinamis di SMA Negeri 12
Medan T.P 2015/2016 diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah
32,92 dan kelas kontrol adalah 34,65, setelah pembelajaran selesai diberikan
postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 71,30 dan kelas kontrol 65,70.

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data menggunakan uji hipotesis
ANAVA 2 jalur diperoleh ada pengaruh hasil belajar akibat penerapan model
pembelajaran Inkuiri dan ada pengaruh berpikir kritis diatas rata-rata dengan
berpikir kritis dibawah rata-rata terhadap hasil belajar siswa dan juga terdapat
interaksi antara model pembelajaran Inkuiri dengan berpikir kritis untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.

Kata Kunci : Inkuiri, Kemampuan Berpikir Kritis.

iv

KATA PENGANTAR

Segala hormat, puji dan syukur penulis ucapkan pada Tuhan Yang Maha
Esa atas segala kasih karunia, kebaikan dan perlindungan yang di berikan Tuhan
kepada penulis, sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik
dan pada waktu yang terbaik.
Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Materi Pokok Listrik Dinamis Di Kelas X SMA Negeri 12 Medan T.P

2015/2016” disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Dalam
penyusunan skripsi ini banyak pihak-pihak yang membantu penulis. Oleh karena
itu, pada kesempatan ini penulis tidak lupa menyampaikan terimaksih sebesarbesarya kepada:
1. Teristimewa kepada Bapak tercinta (Anggiat M. Naibaho) dan Mama
tersayang (Berliana Mahulae) atas segala dukungan, kasih sayang,
semangat,materi dan doa yang diberikan kepada penulis sampai pada
akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Abang dan Eda (Rindang L. Naibaho dan Lenny Pangaribuan) yang turut
memberi semangat pada penulis.
3. Kakak dan Abang (Glorya Naibaho dan Andi Nugroho) yang turut
memberi semangat dan doa kepada penulis.
4. Adikku termanis dan tersayang (Lavenia Naibaho) dan Abangku
terganteng (Rio Oktafian Naibaho) yang selalu memberi semangat kepada
penulis.
5. Bapak Dr.Karya Sinulingga, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah membimbing penulis, banyak memberi wawasan dan memberikan
nasihat dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
6. Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si, Ibu Dr. Rita Juliani, M.Si dan Bapak
Dr.Makmur Sirait, M.Si selaku dosen penguji I, II, III yang telah banyak

memberi koreksi dan saran terhadap penyelesaian skripsi penulis.
7. Bapak Dr.Nurdin Siregar, M.Si selaku dosen pembimbing akademik
penulis.
8. Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si selaku ketua jurusan Fisika, Bapak
Drs.Jurubahasa Sinuraya, M.Pd selaku ketua progam studi Fisika serta
Bapak Dr.Asrin Lubis, M.Pd selaku dekan FMIPA.
9. Ibu Damai Manalu, S.Pd yang banyak membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.

v

10. Sahabat-sahabatku yang polos dan terbaik ( Dahniati Sinaga, Hana
Daforosa R Siagian, Juni Astuti Siburian) yang menjadi teman terbaik
penulis dalam perkuliahan dan penyelesaian skripsi ini.
11. Teman kost mentel (Irene Kristiani Br. Sitepu) yang selalu memdampingi
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Teman-teman seperjuangan Fisika Ekstensi A 2012 ( Adel, Afrina,
Aisyah, Andi, Anju, Annisa, Astrid, Cut, Dahniati, Dessy, Dewi Novita,
Dewi Ratna, Dewi Sarika, Dina, Dulas, Edi, Fakhrunnisyak, Felisa, Hana,
Iren, Irma, Joan, Juni, Laila, Laina dan M. Fadli) yang banyak

memberikan semangat dan menjadi teman berbagi dalam menyelesaikan
skripsi ini.
13. Clinton Dramenda Sibarani sebagai teman dekat penulis, sahabat yang
selalu memberikan semangat dan banyak masukan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
14. Teman-teman seperjuangan satu pembimbing skripsi (M.Fadli, Nurjanna
Lubis dan Halimah Sirait) yang selalu berbagi suka dan duka kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

vi

DAFTAR ISI

Hal
Lembar Persetujuan

i

Riwayat Hidup


ii

Abstrak

iii

Kata Pengantar

iv

Daftar Isi

vi

Daftar Gambar

ix

Daftar Tabel


x

Daftar Lampiran

xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
1.2.Identifikasi Masalah
1.3.Batasan Masalah
1.4.Rumusan Masalah
1.5.Tujuan Penelitian
1.6.Manfaat Penelitian
1.7.Defenisi Operasional

1
5
5
5
6

7
6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Pengertian Belajar
2.1.2. Hasil Belajar
2.1.3. Evaluasi Belajar
2.1.4. Akativitas Belajar
2.1.5. Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
2.1.6. Pengertian Model Pembelajaran
2.1.7.Model Pembelajaran Inkuiri
2.1.7.1 Hakikat Inkuiri
2.1.7.2. Prinsip-Prinsip Menggunakan Model Inkuiri
2.1.7.3. Tahapan Model Inkuiri
2.1.8. Pembelajaran Konvensional
2.1.9. Materi Pelajaran
2.1.9.1. Arus Listrik
2.1.9.2.Alat ukur listrik


8
8
8
9
10
11
15
15
15
17
17
18
20
20
22

vii

2.1.9.3. Hukum Ohm dan Tegangan Listrik
2.1.9.4. Hambatan listrik suatu penghantar

2.1.9.5. Daya dan Energi listrik
2.1.9.6 Rangkaian Seri dan Paralel
2.1.9.7. Hukum Kirchoff
2.2. Kerangka Konseptual
2.3. Hipotesis Penelitian

22
23
24
26
27
27
30

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1. Populasi Penelitian
3.2.2. Sampel Penelitian
3.3. Variabel Penelitian
3.3.1. Variabel Bebas
3.3.2. Variabel Moderator
3.3.3. Variabel Terikat
3.4. Jenis dan Desain Penelitian
3.4.1. Jenis Penelitian
3.4.2. Desain Penelitian
3.5. Prosedur Penelitian
3.5.1. Tahap Persiapan
3.5.2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
3.6. Alat Pengumpul Data
6.6.1. Tes
3.6.2. Validitas Tes
3.6.3. Realibilitas Tes
3.6.4. Tingkat Kesukaran Soal
3.6.5. Daya Beda
3.7. Tehnik Pengolahan Data
3.8. Tehnik Analisis Data
3.8.1. Menghitung Skor Mentah
3.8.2. Menentukan nilai rata-rata dan simpangan baku
3.8.3. Melakukan Uji Normalitas
3.8.4. Uji Homogenitas
3.8.5. Uji Hipotesis

32
32
32
32
32
32
33
33
33
33
33
35
35
35
37
37
38
38
39
39
42
42
42
42
43
43
44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian
4.1.1 Pretes Hasil Belajar
4.1.2 Kemampuan Berpikir Kritis
4.1.3 Perlakuan Dalam Pelaksanaan Penelitian
4.1.4 Postes
4.1.5 Pengujian Hipotesis
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
4.2.1 Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar

48
48
50
52
54
56
58

viii

Siswa
4.2.2 Pengaruh kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar
4.2.3 Interaksi model pembelajaran inkuiri dan kemampuan berpikir
kritis terhadap hasil belajar

58
60
61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

63
63

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

65
67

ix

DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1. Penghantar yang menghubungkan dua benda berbeda
potensial
Gambar 2.2. Muatan listrik q melalui penampang panghantar A tiap
satuan waktu
Gambar 2.3. Alat ukur listrik
Gambar 2.4. Salah satu bentuk resistor
Gambar 2.5. Simbol penghambat dalam rangkaian listrik
Gambar 2.6. Hambatan seri
Gambar 2.7. Hambatan parallel
Gambar 2.8. Rangkaian arus Kirchoff
Gambar 3.1. Prosedur Penelitian
Gambar 4.1. Pretes kelas Eksperimen dan Kontrol
Gambar 4.2. Rata-rata LKS
Gambar 4.3. Postes kelas Eksperimen dan Kontrol
Gambar 4.4. Interaksi kemampuan berpikir kritis

20
21
22
23
23
26
26
27
36
49
54
55
58

x

DAFTAR TABEL

Hal
Tabel 2.1 Aspek Kemampuan Berpikir Kritis Ennis

13

Tabel 2.2 Tahapan Model Inkuiri

18

Tabel 3.1 Desain Penelitian ( Two group, pre-test, pos-test design)

33

Tabel 3.2 Desain penelitian ANAVA 2 x 2

34

Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Materi Pokok Listrik Dinamis

37

Tabel 3.4 Validitas Instrumen

40

Tabel 3.5 Daya Pembeda dan Taraf Kesukaran

41

Tabel 3.6 Ringkasan ANAVA Dua Jalur

46

Tabel 4.1 Data Pretes Hasil Belajar Eksperimen Dan Kontrol

48

Tabel 4.2 Uji Normalitas

49

Tabel 4.3 Uji Homogenitas Pretes

50

Tabel 4.4 Uji Kemampuan awal

50

Tabel 4.5 Data keterampilan berpkir kritis

50

Tabel 4.6 Data kelompok Berpikir kritis diatas rata-rata dan dibawah
rata-rata

51

Tabel 4.7 Hasil postes kelas eksperimen dan kontrol

54

Tabel 4.8 Uji Normalitas postes

55

Tabel 4.9 Uji Homogenitas Postes

56

Tabel 4.10 Ringkasan tabel penolong ANAVA

57

Tabel 4.11 Ringkasan Hasil Uji ANAVA

57

Tabel 4.12 Hasil Uji ANAVA

58

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran 1. Angket Siswa

67

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelaran 1

72

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelaran 2

91

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3

107

Lampiran 5. Lembar Kegiatan Siswa 1

123

Lampiran 6. Lembar Kegiatan Siswa 2

126

Lampiran 7. Lembar Kegiatan Siswa 3

129

Lampiran 8. Tabel kisi-kisi tes Hasil Belajar

131

Lampiran 9. Tabel Kisi-Kisi Tes Kemampuan Berpikir Kritis

144

Lampiran 10 Sebaran Data Uji Hasil Belajar

150

Lampiran 11 Sebaran Data Uji Kemampuan Berpikir Kritis

152

Lampiran 12 Perhitungan Validitas Instrumen Hasil Belajar

153

Lampiran 13 Perhitungan Validitas Instrumen Kemampuan Berpikir
Kritis
Lampiran 14 Perhitungan Reliabilitas Tes Hasil Belajar

156
158

Lampiran 15 Perhitungan Daya Beda dan Taraf Kesukaran Instrumen
Hasil Belajar

160

Lampiran 16. Distribusi Skor Pretes Kelas Eksperimen

164

Lampiran 17. Distribusi Skor Pretes Kelas Kontrol

166

Lampiran 18. Distribusi Skor Postes Kelas Eksperimen

168

Lampiran 19. Distribusi Skor Postes Kelas Kontrol

170

xii

Lampiran 20. Data Hasil Belajar pretes-postes

172

Lampiran 21. Data Kemampuan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen

174

Lampiran 22. Data Kemampuan Berpikir Kritis Kelas Kontrol

175

Lampiran 23. Perhitungan nilai rata-rata, standar deviasi

176

Lampiran 24. Prosedur Perhitungan Uji Normalitas Data

179

Lampiran 25. Uji Homogenitas

183

Lampiran 26. Uji Hipotesis

186

Lampiran 27. Uji ANAVA 2 Jalur

189

Lampiran 28. Dokumentasi Penelitian

196

Lampiran 29. Daftar Uji Lilliefors

203

Lampiran 30. Nilai Distribusi Normalitas

204

Lampiran 31. Nilai Kritis Distribusi t

206

Lampiran 32. Surat Dinas Pendidikan Kota Medan

207

Lampiran 33. Surat Izin Penelitian Dari FMIPA

208

Lampiran 34. Surat Keterangan melakukan penlitian di SMA N 12 Medan 209
Lampiran 35. SK Pembimbing Skripsi

210

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu hasil peradaban bangsa yang
dikembangkan atas dasar pandangan hidup bangsa itu sendiri (nilai dan norma
masyarakat) yang berfungsi sebagai filsafat pendidikannya atau sebagai cita-cita
dan pernyataan tujuan pendidikannya. Pendidikan memiliki arti penting dalam
kehidupan, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan
menjadi terbelakang dan pendidikan juga merupakan kebutuhan mutlak yang
harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu
kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi untuk maju,
sejatera dan bahagia menurut konsep pandangan hidup mereka (Ihsan, 2008).
Kualitas pendidikan di Indonesia perlu ditingkatkan karena masih jauh
tertinggal

dibanding

negara-negara

lain. Di dunia internasional, kualitas

pendidikan Indonesia berada di peringkat ke-64 dari 120 negara di seluruh dunia
berdasarkan laporan tahunan UNESCO Education For All Global Monitoring
Report 2012. Sedangkan berdasarkan Indeks Perkembangan Pendidikan
(Education Development Index), Indonesia berada pada peringkat ke-69 dari 127
negara pada 2011(http://www.prestasi-iief.org/index.php/id/feature/68-kilas-balikdunia-pendidikan-di-indonesia).
Kualitas pendidikan Indonesia dianggap oleh banyak kalangan masih
rendah, hal ini bisa dilihat dari beberapa indikator. Pertama, lulusan dari sekolah
atau perguruan tinggi yang masih belum siap memasuki dunia kerja karena
minimnya kompetensi yang dimiliki. Menurut Priyono, bekal yang dicapai dari
lembaga pendidikan tidak memadai untuk dipergunakan secara mandiri, karena
yang dipelajari di lembaga pendidikan seringkali terpaku pada teori, sehingga
peserta didik kurang inovatif dan kreatif (Kunandar, 2009).
Banyaknya permasalahan yang dihadapi dalam dunia pendidikan saat ini,
Salah satunya adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses

1

2

pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan
berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak
untuk menghapal informasi. Otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun
berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu
untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari (Sanjaya, 2008).
Fisika adalah satu salah mata pelajaran yang ditakuti oleh siswa. Banyak
siswa tidak suka belajar fisika dan merupakan pelajaran yang paling sulit
dimengerti siswa. Ada banyak hal yang menjadi penyebab rendahnya hasil belajar
ini, salah satunya adalah proses pembelajaran yang tidak berpihak pada siswa.
Dalam pembelajaran siswa bersifat hanya pendengar saja dan guru yang bersifat
dominan (teacher centered). Dominasi guru dalam pembelajaran ini menyebabkan
siswa lebih banyak menunggu sajian dari guru daripada menemukan sendiri
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan. Akibatnya siswa hanya
dapat menghapal tanpa mengerti apa yang dipelajari dan apa hubungannya dengan
kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan hasil observasi peneliti kepada siswa/i kelas X SMA Negeri
12 Medan yaitu berupa penyebaran angket didapatkan hasil bahwa 1). Mata
pelajaran fisika adalah mata pelajaran yang kurang digemari 2). 81 % nilai fisika
siswa cukup (hanya 19 % nilai siswa baik) 3). 78% siswa mengatakan fisika sulit
dan tidak menarik sedangkan 22 % mengatakan biasa saja 4). Guru menggunakan
model pembelajaran yang kurang bervariasi sehingga siswa mudah bosan dengan
kebiasan yang hanya mencatat dan mengerjakan soal 5). 43% siswa menyukai
cara belajar fisika bermain dan belajar, 37% siswa menyukai cara belajar fisika
banyak mengerjakan soal dan diskusi kelompok, 18% siswa menyukai cara
belajar fisika dengan praktikum dan demonstrasi dan 2% mengatakan lain-lain.
Permasalahan tersebut sebenarnya dapat diatasi jika guru mampu
memahami permasalahan dan mencari model pembelajaran yang sesuai dengan
materi pelajaran dan kemampuan siswa, sehubungan dengan kesulitan yang
ditemui siswa dalam proses pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran tentu
dapat menjadi solusi bagi peningkatan hasil belajar siswa. Arends menyatakan
(dalam Purba.2015) bahwa tidak ada satu model pembelajaran yang paling baik

3

diantara yang lainnya, karena masing-masing model pembelajaran dapat dirasakan
baik, apabila telah diujicobakan untuk mengajarkan materi pelajaran tersebut.
Artinya setiap model pembelajaran harus disesuaikan dengan konsep yang lebih
cocok dan dapat dipadukan dengan model pembelajaran lain untuk meningkatkan
hasil belajar siswa.
Ada beberapa model pembelajaran yang digunakan untuk mengubah
pembelajaran fisika yang bersifat teacher centered menjadi student centered. Guru
dapat meningkatkan aktivitas anak didiknya melalui pembelajaran yang didasari
penyelidikan. Salah satunya model pembelajaran Inkuiri.
Menurut Gulo dalam Trianto (2009) menyatakan strategi inkuiri berarti
rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan
siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis,
sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya
diri. Sasaran utuma kegiatan pembelajaran inkuiri adalah (1) keterlibatan siswa
secara maksimal dalam proses kegiatan mengajar; (2) keterarahan kegiatan secara
logis dan sitematis pada tujuan pembelajaran; dan (3) mengembankan sikap
percaya pada diri siswa tentang pa yang di temukan dalam proses inkuiri.
Penggunaan model pembelajaran latihan Inkuiri membuat siswa belajar
membangun pengetahuan baru dan mengemukakan pendapatnya mengenai suatu
setelah melalui proses berfikir kritis. Joyce dkk (2011) menyatakan individu
memilki motivasi alamiah untuk melakukan penelitian, model latihan inkuiri
dibangun berdasarkan pertentangan intelektual. Siswa dihadapkan pada suatu
yang membigungkan tersebut kemudian menjadi suatu masalah yang menggugah
rasa di atas ingin tahu siswa, meransang siswa berfikir lebih keras dari biasanya.
Pernyataan di atas menunjukkan bahwa inti dari berpikir yang baik adalah
kemampuan untuk memecahkan masalah. Dasar dari pemecahan masalah adalah
kemampuan belajar dalam situasi berfikir. Setiap siswa juga akan belajar
menerima pendapat peserta didik lain, sehingga tidak ada perlu lagi rasa takut
salah ketika aktif dalam pembelajaran maka aktifitas belajar siswa pun akan
meningkat. Peningkatan aktivitas belajar siswa ini tentu mendukung hasil belajar
siswa.

4

Penelitian mengenai model pembelajaran inkuiri sudah pernah diteliti
oleh peneliti sebelumnya. peneliti sebelumnya Harahap (2014) diperoleh rata-rata
data pre-test di kelas eksperimen dan control adalah 29,50 dan 31,33. Setelah
diberi perlakuan pada masing-masing kelas, diperoleh rata-rata postes pada kelas
eksperimen dan kelas control adalah 68,83 dan 58,57. Hasil aktivitas siswa juga
meningkat peningkatan dari 60,00 menjadi 68,83. Artinya model pembelajaran
inkuiri baik untuk diterapakan guna meningkatkan hasil belajar siswa.
Hasi penelitian Sipagapaga (2015) diperoleh rata-rata data pre-test di kelas
eksperimen dan control adalah 40,40 dan 39,50. Setelah diberi perlakuan pada
masing-masing kelas, diperoleh rata-rata postes pada kelas eksperimen dan kelas
control adalah 75,60 dan 59,50. Aktivitas belajar juga meningkat pada setiap
pertemuan menunjukkan bahwa model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.
Adapun kendala yang dihadapai peneliti sebelumnya adalah 1) peneliti
masih bingung menentukan masalah yang layak dijadikan masalah yang akan
dipecahkan proses pembelajaran berlangsung, 2) siswa banyak yang diam dan
kurang berani menyampaikan masalah yang siswa temukan dalam kehidupan
sehari-hari sehingga masalah yang sesuai dengan tujuan pembelajaran sulit
ditemukan dari pengalaman siswa tersebut, 3) peneliti belum maksimal dalam
mengelola waktu sehingga semua sintaks kurang efektif saat pelaksanaan
pembelajaran.
Upaya

yang

akan dilakukan peneliti dalam penelitian ini

untuk

memperbaiki kelemahan diatas tersebut adalah: 1) menentukan masalah yang
layak dijadikan masalah untuk dipecahkan agar siswa memiliki rasa ingin tahu
yang besar saat proses pembelajaran berlangsung , 2) Membuat siswa lebih aktif
dalam kelas dengan memberi motivasi dan reward, 3) Memanfaatkan waktu
sebaik

mungkin

sesuai

yang

direncanakan sehingga proses pembelajaran

berjalan dengan baik, dan 4) Peneliti juga melihat akan melihat kemampuan
berpikir kritis siswa terhadap hasil belajar yang dihasilkannya .
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti berkeinginan untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri

5

dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X SMA Negeri 12 Medan T.P
2015/2016.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis mengidentifikasikan
masalah diantaranya:
1. Rendahnya hasil belajar siswa.
2. Kurangnya kemampuan siswa dalam memahami dan menerapkan
konsep fisika dengan benar.
3. Kurangnya minat belajar siswa.
4. Pembelajaran yang masih berorientasi pada penguasaan materi.
5. Pembelajaran yang masih didominasi guru.
1.3. Batasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan, maka perlu dilakukan pembatasan
masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Penelitian ini akan dilaksanakan terhadap siswa kelas X SMA Negeri
12 Medan pada semester genap T.P 2015/2016.
2. Materi yang diajarkan adalah materi pokok Listrik Dinamis.
3. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran
Inkuiri dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada kelas eksperimen
dan model pembelajaran konvensional pada kelas kontrol.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian di
kelas X SMA Negeri 12 Medan T.P 2015/2016 pada materi pokok listrik dinamis
ini adalah sebagai berikut :
1. Adakah pengaruh model pembelajaran Inkuiri terhadap hasil belajar
siswa?
2. Adakah pengaruh Kemampuan Berpikir Kritis diatas rata-rata dan
Kemampuan Berpikir Kritis dibawah rata-rata terhadap hasil belajar
siswa?

6

3. Adakah

interaksi

antara

model

pembelajaran

Inkuiri

dengan

Kemampuan Berpikir Kritis siswa untuk meningkatkan hasil belajar
siswa?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan di kelas X SMA Negeri 12
Medan T.P 2015/2016 pada materi pokok listrik dinamis adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Inkuiri tehadap hasil
belajar.
2. Untuk mengetahui pengaruh Kemampuan Berpikir Kritis diatas ratarata dan berpikir kritis dibawah rata-rata siswa terhadap hasil belajar.
3. Untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran Inkuiri dengan
Kemampuan Berpikir Kritis siswa untuk meningkatkan hasil belajar
siswa.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini:
1. Bagi siswa untuk meningkatkan hasil belajar fisika pada materi Pokok
Listrik Dinamis.
2. Sebagai bahan masukan bagi guru bahwa proses pembelajaran dengan
model pembelajaran Inkuiri dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dapat
meningkatkan hasil belajar.
3. Menambah pengetahuan dan pemahaman bagi mahasiswa calon guru
bahwa proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Inkuiri dan
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dapat meningkatkan hasil belajar.
4. Menambah pengetahuan dan pemahaman peneliti tentang model
pembelajaran Inkuiri dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

dapat

digunakan nantinya dalam proses pembelajaran.
1.7.Defenisi Operasional
Untuk memberikan arahan bagi pelaksanaan pendidikan, maka berikut ini
diajukan beberapa defenisi operasional yang mengacu pada penelitian, antara lain:

7

1. Model pembelajaran inkuiri merupakan bagian inti dari kegiatan
pembelajaran berbasis kontekstual. Pengetahuan dan keterampilan yang
diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat faktafakta,tetapi hasil menemukan sendiri.
2. Pembelajaran konvensial merupakan metode pengajaran yang berpusat
pada guru sehingga dengan menerapkan pengajaran konvensional ini siswa
hanya sebagai pendengar dan menyebabkan anak didik menjadi pasif.
3. Belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam
seluruh aspek tingkah laku.
4. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh dari anak setelah belajar.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan
maka hasil penelitian pada materi Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA
Negeri 12 Medan T.P. 2015/2016 maka disimpulkan sebagai berikut:
1.

Ada pengaruh model pembelajaran Inkuiri terhadap hasil belajar siswa
dengan hasil yang diperoleh Fhitung>Ftabel = 27,00>3,97 .

2.

Ada pengaruh kemampuan berpikir kritis diatas rata-rata dan dibawah ratarata

terhadap

hasil

belajar

siswa

dengan

hasil

yang

diperoleh

F(hitung)>F(tabel)=40,51> 3,97.
3.

Terdapat interaksi antara model pembelajaran Inkuiri dan Kemampuan
Berpikir Kritis terhadap hasil belajar siswa dengan hasil penelitian yang
diperoleh 27,58