PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNAN KELAS X SMK NEGERI KABUPATEN DELI SERDANG.

ABSTRAK
Indah Putri Santri, NIM. 8146121021. Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif dan Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Hasil Belajar
Konstruksi Bangunan Kelas X SMK Negeri Kabupaten Deli Serdang ,
Program PascaSarjana, UniversitasNegeri Medan. 2016.
Tujuan penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui hasil belajar
konstruksi bangunan yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan siswa yang diajarkan
dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, (2) Untuk mengetahui hasil
belajar konstruksi bangunan antara siswayang memiliki kemampuan berpikir logis
tinggi lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki kemampuan
berpikir logis rendah (3) untuk Untuk mengetahui interaksi antara model
pembelajaran kooperatif dengan kemampuan bepikirlogis terhadap hasil belajar
konstruksi bangunan.
Populasi penelitian ini adalah siswa X SMK Negeri I Percut Sei Tuan dan
SMK Negeri I Lubuk Pakam Kab. Kabupaten Deli Serdang yang tersebar dalam 6
kelas dan kelas X jurusan Teknik Bangunan X SMK Negeri I Percut Sei Tuan,
dan SMK Negeri I Lubuk yang tersebar dalam 4 kelas.40 siswa Kelas X-A dan
X-B Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan yang dibelajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan 40 siswa Kelas X-A
dan

X-B
Program
Keahlian
Teknik
Gambar
Bangunan
yang
dibelajarkandenganmenggunakanmodelpembelajaran kooperatif tipe NHT.
Instrumen penelitian ini untuk mengukur hasil belajar digunakan tes berbentuk
pilihan ganda dengan 5 pilihan jawaban dengan jumlah soal sebanyak 36 soal
dengan koefisien reliabilitas 0,94 sedangkan untuk menjaring data Kemampuan
Berpikir Logis yang dilakukan oleh psikolog, yang menentukan siswa mana yang
memiliki Kemampuan Berpikir Logis tinggi dan rendah. Teknik analisis data
adalah Anava dua jalur pada taraf signifikansi α = 0,05 yang dilanjutkan dengan
uji Tukey.
Hasil penelitian adalah: (1) rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD X = 23,6 lebih tinggi dari pada ratarata hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe
NHT X = 20,87 dengan Fhitung = 8,03> Ftabel = 3,97 (2) rata-rata hasil belajar
siswa dengan kemampuan berpikir logis tinggi X = 24,15 lebih tinggi dari pada
hasil belajar siswa dengan kemampauan berpikir logis rendah X = 23,87 dengan

Fhitung = 15,82> Ftabel = 3,97 (3) terdapat interaksi antara model pembelajaran dan
kempuan berpikir logis dalam mempengaruhi hasil belajar konstruksi bangunan
dengan Fhitung = 5,03> Ftabel = 3,97.
Dari hasil analisis data disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif
yang tepat digunakan pada siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi
adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD sedangkan siswa dengan
kemampuan berpikir logis rendah, model pembelajaran yang tepat digunakan
adalah model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Implikasi dari penelitian ini
secara khusus ditujukan kepada guru konstruksi bangunan yaitu dalam penerapan
model pembelajaran yang memperhatikan karakteristik siswa khususnya
kemampuan berpikir logis.
i

ABSTRACT
Indah Putri Santi, NIM. 8146121021. The Effect Model Cooperative
Learning and Thinking Skills Learning Outcomes Against Logical Building
Construction,Grade X State SMK, Deli Serdang District, Magister Program,
State University of Medan. 2016.
The purpose of this study are: (1) To determine learning outcomes
construction taught by cooperative learning model STAD higher than students

taught by students taught by cooperative learning model NHT, (2) To know the
results of study of building construction between students who have a high ability
to think logically higher than students who have the ability to think logically low
(3) To know the interaction between cooperative learning model with the ability
to think with the logical to the learning outcomes of the building construction.
The population of this research was student of grade X SMK PercutSei
Tuan and State 1 SMK LubukPakam, Deli SerdangDistrict spread in 6 classes and
grade X Building TechnicalProgram of SMK PercutSei Tuan, and State 1 SMK
LubukPakamspread into 4 classes. 40 students of class X-A and X-B Architecture
Programthat learned using cooperative learning model type STAD and 40 students
of class X-A and X-B Architecture Programthat learned using cooperative
learning model NHT. The research instrument used to measure learning outcomes
multiple choice test with five possible answers to the question number as many as
36 problems with the reliability coefficient of 0.94 while for the data capture
Logical Thinking Ability conducted by psychologists, who determines which
students have high and low Logical Thinking Ability. The data analysis technique
is Anava two lanes at significance level α = 0.05, followed by Tukey's test.
The results of the research are: (1) the average student learning outcomes
are taught using cooperative learning model STAD X = 23.6 was higher than the
average student learning outcomes are taught using cooperative learning model

NHT X = 20,87 with Fcalculate = 8,03>Ftable = 3.97 (2) the average student learning
outcomes with the ability to think logically high X = 24,15 higher than on
learning outcomes for students with the ability to think logically low X = 23.55
with Fcalculate = 15,82>Ftable = 3.97 (3) there is interaction between the learning
model and the ability to think logically in affecting learning outcomes with the
building construction with Fcalculate = 9.02>Ftable = 3.97.
From analysis data concluded that cooperative learning model is
appropriate for use on students who have the ability to think logically high is a
cooperative learning model STAD typewhile students with the ability to think
logically low, appropriate learning models used is the type cooperative learning
model NHT. The implication of this research is specifically aimed at teachers of
the building construction that is in the application of learning model that takes
into account the characteristics of the students, especially the ability to think
logically.

ii

KATA PENGANTAR
Puji syukur disampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmatNya begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul
“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif


Dan Kemampuan Berpikir

Logis Terhadap Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Kelas X SMK Negeri
Kabupaten Deli Serdang” sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh
gelar Magister Pendidikan pada program Studi Teknologi Pendidikan di
Universitas Negeri Medan.
Dalam menyelesaikan tesis ini penulis banyak menerima dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu penulis mengungkapkan rasa terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu demi
ketuntasan tesis ini.
Ungkapan terima kasih ini disampaikan kepada yang terhormat Prof. Dr.
Harun Sitompul, M.Pd, sebagai pembimbing I yang penuh kesabaran dan
ketulusannya memberikan masukan dan arahan yang begitu berarti bagi penulis,
dan kepada Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd, sebagai pembimbing II yang telah
banyak memberikan petunjuk serta dorongan yang begitu berarti. Kepada ketiga
Narasumber yang terhormat Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd, Dr. Zulkifli
Matondang, M.Si dan Dr. R. Mursid, M.Pd yang telah memberikan masukan dan
koreksi serta arahan-arahan untuk perbaikan tesis ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Medan, Direktur dan Asisten Direktur Program
Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, Ketua dan Sekretaris Program Studi
Teknologi Pendidikan beserta staf yang telah memberikan kesempatan dan
bantuan untuk kelancaran studi selama mengikuti perkuliahan di Program
Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.
2. Bapak dan Ibu dosen pengajar Program Studi Teknologi Pendidikan di
Pascasarjana UNIMED yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang
bermanfaat bagi penulis selama mengikuti perkuliahan.

iii

3. Kepala SMK Negeri 1 Negeri 1 Percur Sei Tuan yang telah memberi izin atas
penelitian yang peneliti laksanakan di sekolah.
4. Guru bidang studi Konstruksi bangunan di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam yang
telah banyak membantu peneliti.
5. Kepala SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan yang telah memberi izin atas penelitian
yang peneliti laksanakan di sekolah.
6. Guru bidang Konstruksi Bangunan di SMK Negeri I Lubuk Pakam yang telah
banyak membantu peneliti.
7. Keluargan Tercinta, ayahanda Arifinsyah,SH. Ibunda Sarakiyah, abang

Nanang Suhendra, SE, Brigpol Ahmad Afandi, adinda tercinda Sikapuan,
A.Mkep dan kakak ipar tercinta Imeda Fahmi, SE, dan Sri Selvi Yanti
A.Mkeb yang telah memberikan dukungan dan doa yang tulus kepada penulis
selama mengikuti pendidikan hingga menyelesaikan Program Magister di PPs
Unimed sehingga terwujudnya tesis ini.
8. Terimakasih kepada sahabar tercinta Mutia,S.Pdi, Nova Yusvita,M.Pd, Ima
Finensi Tarigan, S.pd, dan Handiayani Milladia Ginting, S.Pd
9. Rekan-rekan mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan Program
Teknologi pendidikan khususnya Angkatan XXIV Reguler A-1 yang telah
bersama-sama berbagi suka dan duka selama perkuliahan.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya bagi semua pihak
yang tidak dapat dituliskan namanya satu persatu di sini. Semoga Tuhan yang
Mahakuasa membalas segala bentuk kebaikan dengan berlipat ganda. Penulis
berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat dalam menambah Ilmu Pengetahuan
bagi dunia pendidikan.
Medan,
Penulis,

Mei 2016


Indah Putri Santri
NIM. 8146121021

iv

DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK .............................................................................................................

i

KATA PENGANTAR ...........................................................................................

iii

DAFTAR ISI ..........................................................................................................

v


DAFTAR TABEL ..................................................................................................

ix

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................

xi

DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................

xii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................................

1

1.2 Identifikasi Masalah ...................................................................................

8


1.3 Pembatasan Masalah ..................................................................................

9

1.4 Rumusan Masalah ......................................................................................

10

1.5 Tujuan Penelitian .......................................................................................

10

1.6 Manfaat Penelitian .....................................................................................

11

BAB IIKAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIRDAN HIPOTESIS
PENELITIAN
2.1 Kajian Teoretis ...........................................................................................


12

2.1.1

Hakikat Belajar dan Hasil Belajar Kontruksi Bangunan................

12

2.1.2

Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif.......................................

18

2.1.2.1 Model Pembelajaran Kooperatif Student Team Achieve
Devision (STAD) ...........................................................................

v

24

2.1.2.2 Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Head Together
(NHT)) .....................................................................................

28

Hakikat Kemapuan Berpikir Logis ................................................

32

2.1.3.1 Kemapuan Bepikir Logis Tinggi..............................................

38

2.1.3.2 Kemapuan Berpikir Logis Rendah ...........................................

39

2.1.3

2.1.4

Penelitian yang Relevan .................................................................

41

2.2 Kerangka Berpikir ....................................................................................

43

2.2.1

Perbedaan hasil belakar konstruksi bangunan siswa yang diajar
dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan siswa
yang diajar model pembelajaran kooperatif Tipe NHT .................

2.2.2

43

Perbedaan hasil belajar konstruksi bangunan yang memiliki
kemampuan berpikir logis tinggi dengan siswa yang memiliki
kemampuan berpikir logis rendah ..................................................

2.2.3

46

Interaksi antara model pembeljaran dengan kemapuan berpikir
logis dalam mempengaruhi hasil belajar konstruksi bangunan .....

48

2.3 Hipotesis Penelitian..................................................................................

50

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................

51

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian .................................................................

51

3.3 Desain Penelitian........................................................................................

53

3.4 Variabel dan Defenisi Operasional Penelitian ...........................................

54

3.4.1

Variabel Penelitian .........................................................................

54

3.4.2

Defenisi Operasional Penelitian .....................................................

55

vi

3.5 Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan .........................................................

57

3.5.1

Prosedur Perlakuan ........................................................................

57

3.5.2

Pelaksanaan Perlakuan ...................................................................

58

3.6 Pengontrolan Perlakuan .............................................................................

60

3.7 Teknik Pengumpulan Data .........................................................................

62

3.8 Uji Coba Instrumen ....................................................................................

65

3.9 Teknik Analisis Data ..................................................................................

68

BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Data ............................................................................................
4.1.1

Hasil Belajar Konstruksi Bnagunan Siswa yang Diajar dengan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ..................................................

4.1.2

76

Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Siswa yang Diajar dengan
ModelPembelajaran

Kooperatif

Tipe

STAD

dan

Memiliki

Kemampuan Berpikir Logis Tinggi .....................................................
4.1.6

74

Hasil Belajar Konstruksi Bnagunan Siswa yang Memiliki Kemampuan
Berpikir Logis Rendah .........................................................................

4.1.5

72

Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Siswa yang Memiliki Kemampuan
Berpikir Logis Tinggi...........................................................................

4.1.4

71

Hasil belajar Kontruksi Bangunan Siswa yang Diajar dengan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT ....................................................

4.1.3

71

77

Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Siswa yang Diajar dengan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Memiliki Kemampuan
Berpikir Logis Rendah .........................................................................

4.1.7

79

Hasil BelajarKonstruksi Bangunan Siswa yang Diajar dengan
ModelPembelajaran Kooperatif Tipe NHT dan Memiliki Kemampuan
Berpikir Logis Tinggi...........................................................................

vii

80

4.1.8

Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Siswa yang Diajar dengan
ModelPembelajaran Kooperatif Tipe NHT dan Memiliki Kemampuan
Berpikir Logis Rendah .........................................................................

82

4.2 Pengujian Persyaratan Analisis ...................................................................

83

4.2.1

Uji Normalitas ......................................................................................

83

4.2.2

Uji Homogenitas ..................................................................................

87

4.3 Pengujian Hipotesis.....................................................................................

90

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................................

96

4.4.1

Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Siswa yang Diajar dengan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe NHT ...........................................................................

4.4.2

Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Siswa yang Memiliki Kemampuan
Berpikir Logis Tinggi dan Kemampuan Berpikir Logis Rendah .........

4.4.3

96

97

Interaksi antara Model Pembelajaran Kooperatif dengan Kemapuan
Berpikir Logis Siswa terhadap Hasil Belajar Konstruksi Bangunan
Siswa ....................................................................................................

4.5 Keterbatasan Penelitian ...............................................................................

98
101

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1 Simpulan ....................................................................................................

105

5.2 Implikasi.....................................................................................................

106

5.3 Saran...........................................................................................................

108

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................

109

Lampiran ................................................................................................................

112

viii

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.1 Nilai Ujian Akhir Semester (UAS) Materi Konstruksi Bangunan Kelas
X Program Keahlian Teknik Bangunan SMKN I Percut Sei Tuan .......…

3

Tabel 1.2 Nilai Ujian Akhir Semester (UAS) Materi Konstruksi Bangunan Kelas
X Program Keahlian Teknik Bangunan SMKN I Lubuk Pakam ..............

4

Tabel 2.1 Sintak Model Pembelajaran Kooperatif ....................................................

23

Tabel 2.2 Tahap-tahap pembelajaran kooperatif tipe STAD .....................................

27

Tabel 2.3 Sintaks Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT ............................................

31

Tabel 2.4 Perbedaan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pembelajaran
Kooperatif Tipe NHT ................................................................................

46

Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas X Jurusan Teknik Bangunan SMK Negeri I Percut
Sei Tuan 2014/2015 ...................................................................................

52

Tabel 3.2 Jumlah Siswa Kelas X Jurusan Teknik Bangunan SMK Negeri I Lubuk
Pakam 2014/2015 ......................................................................................

52

Tabel 3.3 Rancangan Eksperimen Desain Faktorial 2x2 ...........................................

54

Tabel 3.4 Pelaksanaan Perlakuan Model Pembelajaran .............................................

59

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Tes Konstruksi Bangunan ..........................................................

53

Tabel 3.6 Kisi-kisi Tes Kemampuan Berpikir Logis .................................................

64

Tabel 4.1 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Konstruksi Bnagunan Siswa
yang Diajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD............

ix

71

Tabel 4.2 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kontruksi Bangunan Siswa
yang Diajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT .............

73

Tabel 4.3 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Siswa
Yang memiliki Kemampuan Berpikir Logis Tinggi..................................

75

Tabel 4.4 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kontruksi Bangunan Siswa
yang Memiliki Kemampuan Berpikir Logis Rendah ................................

76

Tabel 4.5 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Siswa
Yang Diajar Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan
Yang Memiliki Kemampuan Berpikir Logis Tinggi .................................

78

Tabel 4.6 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Siswa
yang Diajar denganModel Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan
Memiliki Kemampuan Berpikir Logis Rendah ........................................

79

Tabel 4.7 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil BelajarKonstruksi Bangunan Siswa
yang Diajar dengan ModelPembelajaran Kooperatif Tipe NHT dan
Memiliki Kemampuan Berpikir Logis Tinggi ......................................

81

Tabel 4.8 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil BelajarKonstruksi Bangunan Siswa
yang Diajar dengan ModelPembelajaran Kooperatif Tipe NHT dan
Memiliki Kemampuan Berpikir Logis Rendah ........................................

82

Tabel 4.9 Rangkuman Analisis Uji Normalitas .........................................................

84

Tabel 4.10 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan NHT ......................................
Tabel

4.11

Rangkuman

Analisis

Uji

Homogenitas

Kelompok

87

Sampel

Kemampuan Berpikir LogisTinggi Dan Kemampuan Berpikir Logis
Rendah .......................................................................................................

x

88

Tabel 4.12 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel Model
Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Logis .........................................

88

Tabel 4.13 Data Hasil Belajar Konstruksi Bangunan ................................................

89

Tabel 4.14 Rangkuman Anava Faktorial 2 ×2 ...........................................................

90

Tabel 4.15 Rangkuman Uji Tukey .............................................................................

92

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus ..................................................................................................... 111
Lampiran 2 Lampiran RPP.......................................................................................... 134
Lampiran 3 Soal Tes Kpnstruksi Bangunan ............................................................... 194
Lampiran 4Soal Tek kemampuan Berpikir Logis ....................................................... 203
Lampiran 5 Analisis Hasil Uji Coba Instrumen .......................................................... 215
Lampiran 6 Perhitungan Statistik Dasar dan Distribusi Frekuensi ............................. 223
Lampiran 7 Pengajuan Normalistas Dat Hasil Belajar ............................................... 237
Lampiran 8 Pengujian Homodgenitas Data Hasil Belajar Konstruksi Bangunan....... 247
Lampiran 9 Pengujian Hipotesis ................................................................................. 249
Lampiran 10 Uji Lanjut Tukey ................................................................................... 253

xii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia
yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh Karena itu, perubahan atau
perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan
dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan
pada semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan
masa depan
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab
Pengangguran di Indonesia masih menjadi masalah utama pembangunan.
Menurut data yang dirilis BPS, jumlah penganngguran terbuka lulusan SLTA di
Indonesia pada Agustus 2010 sebanyak 3.344.315 orang, DI/II/III/Akademi
sebanyak 443.222 orang, dan universitas sebanyak 710.128. dibandingkan priode
yang sama pada tahun sebelumnya, pengangguran lulusan SLTA menurun
13,79% DI/II/III/Akademi naik 0,48% dan universitas naik 1,21%. Selama ini

1

2

diasosiasikan bahwa tingginya anggka pengangguran disebabkan oleh sedikitnya
lapangan pekerjaan yang tersedia. Namun hal tersebut tidak sepenuhnya benar
karena banyak yang sependapat bahwa rendahnya kompetensi pencari kerja
menjadi faktor tingginya angka pengangguran tersebut.
Temuan tersebut tampaknya mengidikasi bahwa pembelajaran disekolah
belum banyak menyentuh atau mengembangkan kemampuan adaptasi peserta
didik. Data ini juga memperoleh gambaran bahwa sebagian lulusan sekolah,
khususnya SMK yang tidak bisa diserap di lapangan kerja, karena kompetensi
yang mereka miliki belum sesuai dengan tuntutan dunia kerja.
Hal ini tidak sesuai dengan kurikulum sekolah menengah kejuruan pada
Garis-garis Besar Program Pendidikan dan Pelatihan (GBPP) tahun 1999, bahwa:
SMK memiliki tujuan: 1) Menyiapkan siswa untuk memenuhi lapangan
kerja serta mengembangkan sikap professional, 2) Menyiapkan siswa agar mampu
mengembangkan diri, 3) Menyiapkan tenaga kerja menengah untuk mengisi
kebutuhan dunia usaha dan dunia industry pada saat ini maupun saat yang akan
datang, 4) Menyiapkan tamatan agar menjadi warga yang produktif, adaptif dan
kreatif.
Mata pelajaran konstruksi bangunan merupakan mata pelajaran yang
terdapat di kurikulum 2013. Adapun pokok-poko materi yang terkandung di
dalamnya berupa dasar-dasar ilmu konstruksi bangunan sederhana mulai dari
pengetahuan bahan, metode pelaksanaan pekerjaan konstruksi, utilitas bangunan
sederhana dan lain lain. Agar siswa dapat memecahkan soal-soal konstruksi
bangunan

dipelukan pemahaman,

pembelajaran konstruksi bangunan.

pengetahuan

dan

keterampilan

dalam

3

Dari hasil observasi yang dilakukan penulis di SMK Negeri Kanupaten
Deli serdang yaitu SMK Negeri I Percut Sei Tuan dan SMK Negeri I Lubuk
Pakam dapat diambil keterangan bahwa kegiatan pembelajaran konstruksi
bangunan selam ini masih bersifat ekspositori (berpusat pada guru). Sekitar 70%
kegiatan

pembelajaran

masih

berpusat

pada

guru.

Pembelajaran

yang

dilaksanakan masih memberikan informasi tentang konsep-konsep yang akan
dibahas. Karena itu kemampuan dasar pembelajaran konstruksi bangunan mereka
yang dimiliki masih rendah. hal inidapat dilihat nilai rata-rata ujian UAS siswa
pada tahun 2012-2013, 2013-2014, 2014-2015 belum mencapi nilai Kriteria
Konstanta Minimal (KKM) yang ditetapkan untuk mata pelajaran konstruksi
bangunan yaitu 75. Hasil belajar siswa seperti Tabel 1.1 siawa SMK N I Percut
Sei Tuan dan 1.2 SMK N I Lubuk Pakam
Table 1.1 Nilai Ujian Akhir Semester (UAS) Materi Konstruksi
Bangunan Kelas X Program Keahlian Teknik Bangunan
SMK N 1 Percut Sei Tuan
Bidang Studi
Nilai
Nilai
RataNo
Tahun
KKM
Keahlian
Terendah Tertinggi
rata
Teknik
2012-2013
55
84
69,2
75
1 Gambar
2013-2014
45
86
65,4
75
Bangunan
2014-2015
50
85
65,7
75
Teknik
2012-2013
40
80
69,2
70
2 Konstruksi
2013-2014
45
85
68,3
72
Batu & Beton
2014-2015
50
81
66,3
70
Tekni Survei
2012-2013
45
84
67,1
75
3 Dan Pemetaan
2013-2014
55
86
60,3
75
2014-2015
50
85
65,2
75

4

Table 1.2 Nilai Ujian Akhir Semester (UAS) Materi Konstruksi
Bangunan Kelas X Program Keahlian Teknik Bangunan
SMK N 1 Lubuk Pakam
Bidang Studi
Nilai
Nilai
RataNo
Tahun
KKM
Keahlian
Terendah Tertinggi
rata
Teknik
2012-2013
50
90
65,8
75
1 Gambar
2013-2014
60
85
62,3
75
Bangunan
2014-2015
55
87
64,4
75
Teknik
2012-2013
45
83
64,3
70
2 Konstruksi
2013-2014
50
80
65,1
75
Kayu
2014-2015
50
81
64,4
75

Untuk meningkatkan hasil belajar tersebut, maka seorang guru harus
mampu memilih dan menentukan model pembelajaran yang sesuai dengan materi
pelajaran dan kebutuhan siswa. salah satu solusinya adalah dengan menerapakan
model pembelajaran Kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model
pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar
mengajar yang terpust pada siswa (student oriented), terutama untuk mengatasi
permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa.
Purnawan

(2013:63)

melakukan

penelitian

dengan

judul

Upaya

Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Melalui Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Penelitian ini dilakukan di
kelas

kelas XI-IPA1 SMA Negeri 40 Jakarta. Sampel pada penelitian ini

sebanyak 36 orang siswa. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa

model

pembelajaran kooperative learning tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar
Biologi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 40 Jakarta dengan data sebagai berikut.
Pada siklus kesatu rata-rata hasil belajar Biologi adalah 73,1 sedangkan pada
siklus kedua rata-rata hasil belajar Biologi adalah 85,8 berarti mengalami
kenaikan sekitar 12,7 poin. Daya serap dan ketuntasan belajar mengalami

5

kenaikan 33,4% yaitu dari 61% pada siklus I menjadi 94,4% pada siklus II. Selain
hasil belajar, aspek keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran juga mengalami
prosentase kenaikan 11% pada siklus kedua dibandingkan siklus kesatu. Aspek
antusias dalam belajar naik 25%, aspek bertanya 14%, aspek kerja sama 11% dan
siswa yang ngobrol terjadi penurunan 6%. Kesimpulan bahwa Model
pembelajaran koopratif tipe STAD dapat digunakan dalam pembelajaran
berikutnya.
Selanjutnya, Astrawan (2014:240) penelitian dengan judul Penerapan
Model Kooperatif Tipe NHT Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Tujuan
penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
IPA melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT di kelas V SDN
3 Tonggolobibi. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 28 siswa. Hasil penelitian
ini menyimpulkan bahwa: Tes hasil tindakan siklus I diperoleh persentase
kentuntasan klasikal sebesar 53,57%, persentase daya serap klasikal 55,71%. Pada
siklus II hasil tes tindakan meningkat. Siklus II diperoleh persentase ketuntasan
klasikal sebesar 85,71%, persentase daya serap klasikal sebesar 76.07%.
Berdasarkan hasil tindakan siklus I dan II dapat disimpulkan bahwa dengan
penerapan model kooperatif Tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa di
kelas V SDN 3 Tonggolobibi.
Menurut Slavin (2008:5), pembelajaran kooperatif menggalakkan siswa
berinteraksi secara aktif dan positif dalam kelompok. Ini membolehkan pertukaran
ide dan pemeriksaan ide sendiri dalam suasana yang tidakterancam, sesuai
falsafah konstruktivisme. Dengan demikian pendidikan hendaknya mampu

6

mengkondisikan.

Memberi

dorongan

untuk

dapat

mengoptimalkan

dan

membengkitkan potensi siswa, menumbuhkan aktivitas serta daya cipta
(kreativitas), sehingga akan menjamin terjadinya dinamika di dalam proses
pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif yang dapat dikembangkan dalam
pembelajaran kontruksi bangunan ada beberapa tipe diantaranya adalah model
pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Sivision (STAD) dan
model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT).
Mengacu pada definisi yang dikemukakan oleh Slavin (2008:4) bahwa
model pembelajaran kooperatif tipe STAD menempatkan siswa dalam kelompokbelajar beranggotakan empat sampai lima orang yang merupakan campuran
menurut tingkat kinerja, jenis kelamin, dan suku. Guru menyajikan pelajaran
kemudian siswa bekerja di dalam kelompok mereka memastikan bahwa seluruh
anggota kelompok telah menguasai

materi pelajaran tersebut. Pada akhirnya

siswa diberikan tes yang mana pada tes ini mereka tidak saling membantu. Poin
setiap anggota tim ini selanjutnya dijumlahkan untuk mendapat skor kelompok.
Dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD, materi pembelajaran dirancang untuk
pembelajaran kelompok. Dengan menggunakan LKS atau perangkat pembelajaran
lainnya, siswa bekerja secara bersama-sama untuk menylesaikan materi. Siswa
saling membantu satu sama lain untuk mamahami materi pelajaran, sehingga
setiap anggota kelompok dapat memahami materi pelajaran secara tuntas.
Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) merupakan
tipe yang paling mudah diterapkan pada siswa, terlebih bagi pemula. Model
pembelajaran ini memberi penekananpada struktur tertentu yang dirancang

7

khususn untuk mempengaruhui interaksi siswa. dengan kata lain, NHT adalah
suatu tipe dari model pembelajaran kooperatif yang dikembangkan untuk
melibatkan lebih banyak siswa untuk menelaah materi yang tercakup dalam suatu
pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut
sebagai gantinya mengajukan pertanyaan ke seluruh kelas.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Purnawan (2013) dan Astrawan
(2014), penulis beranggapan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD
dan NHT merupakan dua model pembelajaran kooperatif yang membangkitkan
ketertarikan siswa terhadap materi pelajaran konstruksi bangunan dan membuat
siswa lebih aktif, mendorong kerja sama antar siswa dalam mempelajari suatu
materi, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Di samping pemilihan model pembelajaran, perolehan hasil belajar
konstruksi bagunan, juga dipengaruhi oleh karakteristik siswa itu sendiri yaitu
kemampuan berpikir logis. Berpikir logis yakni kemampuan siswa dalam
menerapkan metode berpikir logis untuk menemukan jawaban.
Untuk memiliki kemampuan berpikir yang baik, maka siswa harus memiliki
sarana berpikir yang baik pula. Di antara sarana berpikir tersebut antara lain,
siswa mampu berbahasa dengan baik, mampu berlogika dan memiliki kemampuan
matematika dengan baik. Oleh karena itu dalam kegiatan pembelajaran guru
hendaknya mampu mengetahui dam memahami kemampuan berpikir logis siswa,
maka seseorang dimiliki siswa. Dengan mengetahui kemampuan berpikir logis
siswa, maka seorang guru dapat menyesuaikan, menyusun dan membuat materi

8

ajar yang relevan untuk membantu dan mengarahkan kesiapan siswa untuk
menerima materi pelajaran.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka penelitian
tentang pengaruh model pembelajaran kooperatif dan kemampuan berpikir logis
terhadap hasil belajar konstruksi bangunan kelas X SMK Negeri Kabupaten Deli
Serdang tahun ajaran 2015/2016.

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar

belakang

masalah diatas, maka

dapat

diidentifikasi beberapa masalah diantaranya adalah
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi hasil belajar konstruksi SMK Negeri
Kabupaten Deli Serdang? Apakah siswa menganggap

pelajaran konstruksi

bangunan merupakan mata pelajaran yang sangat sulit dimengerti dan juga
membosankan? Apakah guru memperhatikan karaakteristik siswa? Apakah guru
mengetahui adanya berbagai model dalam pembelajaran konstruksi bangunan?
Kemampuan guru dalam menggunakan pendekatan pembelajaran apakah juga
mempengaruhi hasil belajar konstruksi bangunan? Apakah kemampuan berpikir
logis mempengaruhi hasil belajar konstruksi bangunan SMK Negeri Kabupaten
Deli Serdang? Apakah model pembelajaran yang digunakan guru pada mata
pelajaran konstruksi banguanan kurang mendorong aktivitas siswa mengikuti
pelajaran.? Apabila guru menggunakan beberapa model pembelajaran yang
berbeda apakah hasil yang diperoleh siswa berbeda? Adakah interaksi antara

9

model pembelajaran kooperatif dan kemampuan berpikir lagis terhadap hasil
belajar konstruksi bangunan?

1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas terlihat bahwa luas lingkup
permasalahan, maka untuk mencegah penambahan tidak terlalu melebar dan tepat
pada sasaran yang dibahas, maka penelitian ini dibatasi pada penerapan model
pembelajaran kooperatif yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Model
pembelajaran kooperatif yang dipilih adalah model pembelajaran koperatif tipe
Student Teams Achievement Devision (STAD) dan Namber Heads Together
(NHT) . Bersamaan dengan itu diteliti juga pengaruh kemampuan berpikir logis
siswa. Hasil belajar siswa dibatasi dengan materi konstruksi bangunan pada siswa
kelas X SMK Negeri I Percut Sei Tuan dan SMK Negeri I Lubuk Pakam tahun
ajaran 2015/2016. Penilaian dalam pembelajaran konstruksi bangunnan hanya
diambil penilaian kognitif yaitu observasi dan post tes. Penelitian ini berlangsung
pada siswa kelas X SMK Negeri I Percut Sei Tuan dan SMK Negeri I Lubuk
Pakam.

10

1.4 Rumusan Masalah
Berdasarka latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah yang
dikemukakan di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Apakah hasil belajar konstruksi bangunan

yang diajar dengan model

pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Devision
(STAD) lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan siswa yang
diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Namber Heads
Together (NHT) ?
2. Apakah hasil belajar konstruksi bangunan antara siswa yang memiliki
kemampuan berpikir logis tinggi lebih tinggi dibandingkan dengan siswa
yang memiliki kemampuan berpikir logis rendah?
3. Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran kooperitif dengan
kemampuan bepikir logis terhadap hasil belajar konstruksi bangunan?

1.5 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui hasil belajar konstruksi bangunan yang diajar dengan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi dari pada siswa
yang diajarkan dengan siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT.
2. Untuk mengetahui hasil belajar konstruksi bangunan antara siswayang
memiliki kemampuan berpikir logis tinggi lebih tinggi dibandingkan
dengan siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis rendah.

11

3. Untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran kooperatif dengan
kemampuan bepikir logis terhadap hasil belajar konstruksi bangunan.

1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:
a. Manfaat Teoretis
1. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk mengembangkan
khazanah ilmu pengetahuan mengenai peningkatan kemampuan guru
dalam menggunakan berbagai model pembelajaran khususnya tipe
STAD dan NHT, Berpikir Logis, dan Hasil Belajar Konstruksi
Bangunan.
2. Sebagai bahan acuan untuk penelitian lebih lanjut tentang variable
yang sama dalam penelitian ini.
b. Manfaat secara praktis
1. Sebagai bahan masukan dan bahan pertimbangan bagi guru dalam
memilih model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar
dan kemampuan berpikir logis siswa
2. Bagi siswa diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dan
kemampuan berpikir logis siswa khususnya pada mata pelajaran
konstruksi bangunan.
3. Bagi sekolah, sebagai masukan dan dapat dikembangkan untuk mata
pelajaran lain.

BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1

Simpulan
Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan terhadap hasil penelitian

yang dikemukakan sebelumnya maka dalam penelitian dapat disimpulkan bahwa:
1. Hasil belajar konstruksi bangunan siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi dari
hasil belajar konstruksi bangunan siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.
2. Hasil belajar konstruksi bangunan siswa yang memiliki kemampuan berpikir
logis tinggi lebih tinggi dari pada hasil belajar konstruksi bangunan siswa
yang memiliki kemampuan berpikir logis rendah.
3. Terdapat interaksi antara penggunaan model pembelajaran kooperatif dan
kemampuan berpikir logis dalam mempengaruhi hasil belajar konstruksi
bangunan siswa. Siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis

tinggi

memperoleh hasil belajar konstruksi bangunan lebih tinggi jika dibelajarkan
dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dari pada model
pembelajaran kooperatif tipe NHT, sedangkan siswa yang memiliki
kemampuan berpikir logis rendah lebih tinggi hasil belajarnya jika
dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dari pada
model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

105

106

5.2

Implikasi
Berdasarkan simpulan pertama dari hasil penelitian ini yang menyatakan

bahwa hasil belajar konstruksi bangunan siswa yang dibelajarkan dengan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi dari pada hasil belajar konstruksi
bangunan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe
NHT, hasil temuan ini dijadikan pertimbangan bagi guru-guru mata pelajaran
konstruksi bangunan untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD khususnya mata pelajaran konstruksi bangunan. Oleh karena itu temuan
penelitian ini perlu dipertimbangkan dan disosialisasikan kepada seluruh SMK
Negeri di Kabupaten Deli Serdang guru yang mengajar dalam matapelajaran
konstruksi bangunan.
Dalam kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD siswa dilatih untuk dapat mengembangkan keterampilannya di dalam
pemecahan masalah secara bersama-sama. Ketika dihadapkan dengan suatu
pernyataan, siswa dapat melakukan keterampilan memecahkan masalah untuk
memilih dan mengembangkan tanggapannya, tidak hanya dengan cara menghafal
tanpa dipikir melainkan memecahkan masalah dengan proses berfikir logis.
Melalui STAD, (1) siswa dapat mengkonstruk pengetahuannya sendiri
dengan cara berdiskusi dengan teman sekelompoknya dalam upaya menyelesaikan
permasalahan yang berikan oleh guru, (2) guru harus dapat memperhatikan situasi
dan kondisi tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan guru harus dapat
mengkondisikan siswa dan memfasilitasi serta memotivasi siswa supaya dapat

107

menumbuhkan situasi belajar yang memudahkan siswa untuk mengeluarkan ide
atau gagasan yang dimilikinya.
Hasil penelitian ini juga bisa menjadi pertimbangan bagi guru untuk
memilih model pembelajaran yang efektif digunakan dalam pembelajaran. Peran
aktif guru dalam pemilihan model pembelajaran tentunya sangat dibutuhkan,
karena dengan kecermatan dan kesesuaian karakteristik mata pelajaran dan
karakteristik siswa dalam belajar menjadi salah satu faktor dalam melakukan
pemilihan model pembelajaran.
Hasil simpulan berikutnya menunjukkan bahwa siswa yang memiliki
kemampuan berpikir logis tinggi memperoleh hasil belajar konstruksi bangunan
yang lebih tinggi apabila dibelajarkan dengan menggunakan STAD. Demikian
juga hasil belajar konstruksi bangunan siswa yang memiliki kemampuan berpikir
logis rendah akan lebih tinggi apabila dibelajarkan dengan menggunakan NHT.
Penggunaan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa maka
kegiatan pembelajaran akan lebih bermakna, sehingga pembelajaran akan lebih
efektif, efesien dan memiliki daya tarik. Namun perlu disadari bahwa tidak ada
satu model pembelajaran yang paling sesuai untuk setiap karakteristik siswa
maupun karakteristik pembelajaran. Tetapi hasil penelitian ini bisa menjadi
masukan bagi guru mata pelajaran konstruksi bangunan untuk memilih model
pembelajaran yang sesuai dalam menyajikan materi pelajaran.

108

5.3

Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi seperti yang telah dikemukakan maka

disarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Dalam upaya peningkatan hasil belajar konstruksi bangunan, maka guru yang
mengasuh matapelajaran konstruksi bangunan disarankan agar menggunaka
nmodel pembelajaran yan tepat dalam menyajikan materi pembelajaran.
2. Disarankan kepada guru, dalam melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD hendaknya soal
yang diberikan harus dapat memunculkan berbagai atau beberapa alternative
jawaban dan cara penyelesaian dari sisw asehingga siswa dilatih untuk
berpikirsecara logis dan tidak terpaku pada satu jawaban.
3. Bagi pihak sekolah hendaknya dapat memanfaatkan hasi lpenelitian ini untuk
memberikan pelatihan atau pembekalan kepada guru dalam upaya
meningkatkan kemampuan berpikir logis dengan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT.
4. Bagi peneliti yang ingin meneliti permasalahan yang sama hendaknya lebih
memperhatikan kelemahan dan kelebihan Model Pembelajaran kooperatif tipe
STAD agar diperoleh hasil yang baik dan berguna bagi guru maupun siswa.
5. Disarankan pada peneliti yang hendak melakukan penelitian yang sejenis agar
lebih memperhatikan alokasi waktu penelitian. Sebaiknya frekuensi
pertemuan diperbanyak agar bias memberikan hasil yang lebih baik.

109

DAFTAR PUSTAKA

Abdullhak,I. (2001). Komunikasi Pembelajaran : Pendekatan Konvergensi Dalam
Meningkatkan
Kualitas
dan
Efektifitas
Pembelajaran.
Bandung:Universitas Pendidikan Indonesia.
Arikunto. S. (2001) Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :
Rineka Cipta
Arikunto. S. (2005) Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Arikunto. S. (2008) Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Rineka Cipta
Bakhtiar, Amsal. (2014). Filsafat Ilmu. Jakarta: PT Rajagrapindo Persada
Dahar, Wilis, Ratna. (1988). Teori-Teori Belajar. Bandung: Erlangga.
Dahar, R.W. (2011). Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
De Bon, E. (1990) Lateral Thingking, Alihbahasa: Budi. Jakarta : Binarupa
Aksara.
Dess, Robert L. (1991). The Role of Cooperative Learning IN Increasing Problem
Solving Ability in a Collage Remedial Couse. Journal for Research in
Matematics Education
Hamilik, (2006). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara
Hamalik, Oemar, (2009), Proses Belajar Mengajar, Bandung : Bumi Aksara
Hamdani.( 2011). Startegi Belajar Mengajar. Bandung: pustaka setia
Astrawan, I Gede Budi (2014) Penerapan Model Kooperatif Tipe NHT Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas V
SDN 3Tonggolobibi, Jurnal Kreatif Tadulako Oline, Volume 3, Nomor 4,
ISSN 2354-614X
Joyce Bruce and Weil Marsha, (1986). Models Of Teaching.New
Delhi: Prentice Hall
Mukhatat, T.(2004). Mengembangkan Metode Belajar yang Baik Pada Anak.
Artiker
Diambil
pada
tanggal
2
November
2015,
dari
http://bimbinganmath.blogspot.com/2004_06_01_archive.html

110

Mundiri. (2011). Logika. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Prawiradilaga, D.S. (2009). Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta: Prenada
Media Group
Pupuh Fturroman & M. sobry Sutikno. (2007). Strategi Belajar Mengajar melalui
Penamaan Konsep Umum & Konsep Islami. Bandung: Refika Aditama
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Purwanto, M.N. (1998). Psikologi Pendidikan.Bandung : Remaja Rosda Karya
Riyanto, Yatim, (2009), Pradigdigma Baru Pembelajaran, Jakarta : Prenada
Media Group
Ruman. (2010). Model-Model Pembelajaran. Bandung: Mulia Mandiri Press
Rusman.(2011). Model-Model Pembelajaran: MAengembangkan Profesionalisme
Guru, cetakan ke-2, Jakarta: Rajagrafindo Persada
Purnawan, Rochadi Arif. (2013) Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi
Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams
Achievement Division (Stad), Jurnal Biosfer, Volume VII, Nomor 1,
Maret 2014, ISSN : 0853 2451
Romizoski, A.J. (1981). Design Intructional System. London: Kogan
Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana
Sanjaya, Wina. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana
Santrock, J.w. (2008). Educational Pyschology, Alihbahasa: Triwibowo B.S.
Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Semiawan, C.(2011). Filsafat Ilmu Lanjutan. Ed. Sabarti Akhadiah MK dan
Winda Dewi Listysari. Jakarta : Prenada Media Group
Slameto, (2002), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Edisi
Revisi. Jakarta : Rineka Cipta

111

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta :
Rineka Cipta
Slavin, Robert E. (2008). Cooperatitive Learning Teori, Riset, dan Praktik.
Bandung : Nusa Media
Slavin, R.E., (1995). Cooperatif Learning Theory. Allyn and Bacon Publisher
Slavin, R.E., (2010). Cooperatif Learning Theori, Riset, dan Praktik. Bandung:
Nusa Media
Sobarari, Teti. (2006). Model Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Rineka Cipta
Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Sudjana, Nana. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Surajiyo, Sugeng Astanto & Sri Andiani. (2006). Dasar-Dasar Logika. Jakarta:
Bumi Aksara
Suriasumantri, J.S. (1999). Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan.
Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: PT Rineka Cipta
Woolfolk, A.(2009). Educational Psychology. Alihbahasa : Helly Prajitno
Soetjipto dan Sri Mulyanti Soetjipto, Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNAN SISWA TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

4 17 33

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNAN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN.

0 3 36

EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA.

0 2 27

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNAN PADA SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 STABA.

0 3 30

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD SWASTA CHANDRA KUSUMA DELI SERDANG.

0 5 38

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MENGIDENTIFIKASI ILMU BANGUNAN GEDUNG SISWA KELAS X KEAHLIAN KONSTRUKSI BANGUNAN SMK NEGERI 2 MEDAN.

0 1 31

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEMAMPUAN PENALARAN SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMK NEGERI 3 PEMATANG SIANTAR.

0 3 33

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI SMP NEGERI TANJUNG TIRAM.

0 2 48

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

0 2 35

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA NEGERI 1 KUALA.

0 2 43