PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNAN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN

MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR

KONSTRUKSI BANGUNAN SISWA KELAS

X SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan

Oleh :

DESY PUSPA RANI NIM. 5123111013

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN


(2)

(3)

(4)

iii


(5)

iv ABSTRAK

DESY PUSPA RANI, NIM 5123111013. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Konstruksi Bangunan pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan. Skripsi, Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair and Share dan motivasi belajar terhadap hasil belajar Konstruksi Bangunan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu yaitu dengan memberikan perlakuan yang berbeda pada kedua kelompok penelitian.

Sampel penelitian adalah siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan, yang diambil secara acak dengan menggunakan undian, untuk kelas Teknik Gambar Bangunan-A sebagai kelompok Eksperimen berjumlah 23 orang dan kelas Teknik Gambar Bangunan-B sebagai kelompok control berjumlah 27 orang. Sampel diambil secara random assignment yakni berdasarkan undian. Variabel penelitian ada dua yaitu pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair and Share, Direct Instruction dan motivasi belajar sebagai variabel bebas. Dan hasil belajar Konstruksi Bangunan sebagai variabel terikat. Data diambil melalui metode test dan nontest.

Dalam uji normalitas kompetensi sikap kelas eksperimen diperoleh Lhitung =

0,0031< Ltabel = 0,1866, pada kelas kontrol diperoleh Lhitung = 0,0550 < Ltabel = 0,1658.

Uji normalitas kompetensi pengetahuan kelas eksperimen diperoleh Lhitung = -0,0093 <

Ltabel = 0,1866, pada kelas kontrol diperoleh Lhitung = 0,0244 < Ltabel = 0,1658. Uji

normalitas kompetensi keterampilan kelas eksperimen diperoleh Lhitung = 0,0297 <

Ltabel = 0,1866, pada kelas kontrol diperoleh Lhitung = 0,0131 < Ltabel = 0,1658 dan uji

normalitas motivasi belajar kelas eksperimen diperoleh Lhitung = 0,0426 < Ltabel = 0,1866,

pada kelas kontrol diperoleh Lhitung = 0,0686 < Ltabel = 0,1658. Sehingga distribusi dari

kedua kelas dinyatakan normal. Pada uji Homogenitas kompetensi sikap diperoleh Fhitung = 0,611 < Ftabel 5% = 2,01 , kompetensi pengetahuan diperoleh Fhitung = 0,416 <

Ftabel 5% = 2,01, kompetensi keterampilan diperoleh Fhitung = 1,485 < Ftabel 5% = 2,01, dan

motivasi belajar diperoleh Fhitung =0,802 < F5% = 2,01, maka dapat disimpulkan bahwa

hasil belajar dan motivasi belajar kedua kelas dinyatakan sama atau Homogen. Pada uji hipotesis kompetensi sikap diperoleh thitung = 7,718 > ttabel 5% = 1,676,kompetensi

pengetahuan diperoleh thitung = 2,743 > ttabel 5% = 1,676, kompetensi keterampilan

diperoleh thitung = 2,720 > ttabel 5% = 1,676, disimpulkan bahwa berarti terima Ha atau

Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar, dengan

kata lain Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair and Share memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap hasil belajar Konstruksi Bangunan pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK N 1 Percut Sei Tuan. Pada uji hipotesis motivasi belajar diperoleh thitung = 3,512 > ttabel 5% = 1,676 disimpulkan bahwa

berarti terima Ha atau Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan motivasi belajar, dengan kata lain motivasi belajar memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap hasil belajar Konstruksi Bangunan pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK N 1 Percut Sei Tuan. Rerata hasil belajar dan motivasi belajar siswa yang dibelajarkan dengan model Think Pair and

Share lebih tinggi dibandingkan dengan Rerata hasil belajar siswa yang dibelajarkan

dengan model Direct Instruction. Dengan demikian pembelajaran Kooperatif Think Pair

and Share lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar Konstruksi Bangunan.


(6)

v

ABSTRACT

DESY PUSPA RANI, NIM 5123111013. The Effect of Model Cooperative Learning and Learning Motivation Of Learning outcomes Building Construction In Class X Architecture Engineering Expertise Program SMK N 1 Percut Sei Tuan. Thesis , Faculty of Engineering, University of Medan.

This study aims to determine the effect of type Cooperative Learning Think Pair and Share and Learning Motivation of learning outcomes of Building Construction.The method used is a quasi-experimental method is to provide different treatment in both study groups

Samples were students of Class X Architecture Engineering Skills Program , which is drawn at random by using a lottery , for a class - A Architecture Engineering as an experiment group totalling 23 persons and class - B Architecture Engineering as a control group totalling 27 persons. of samples were taken at random assignment that is based on a lottery . the Research variables there are two variations of Type Cooperative Learning Think Pair and Share, Direct Instruction and Learning Motivation as independent variables. And the outcomes learning subjects Building Construction as the dependent variable . Data retrieved through test dan nontest methods .

test of normality experimental class attitude competencies acquired L count = 0.0031 < L table 0.1866, class = control retrieved L count = 0.0550 L table = 0.1658 <. Test of normality the competence of knowledge class experiment retrieved L count =-0.0093 L table = 0.1866 <, on class control retrieved L count = 0.0244 L table = 0.1658 <. Test of normality competence skills classroom experiments obtained L count = 0.0297 < L table 0.1866, class = control retrieved L count = 0.0131 L table = 0.1658 < test normality and motivation learn class experiment retrieved L count = 0.0426 L table = 0.1866 <, on class control retrieved L count = 0.0686 L table = 0.1658 <. So that the distribution of these two classes is declared normal. Homogeneity test on attitude competence obtained F count = 0.611 < F table 5% = 2.01, knowledge competence obtained F count = 0.416 < F table 5% = 2.01, skills competence obtained F count = 1,485 < F table 5% = 2.01, and learning motivation is obtained F count = 0.802 < F table 5% = 2.01, it can be concluded that learning outcomes and learning motivation both classes stated the same or Homogeneous. In the hypothesis test the attitudes competence obtained t count = 7.718 > t table 5% = 1,676 , competence of knowledge obtained t count = 2,743 > t table 5% = 1,676, and skill competence obtained t count = 2,720 > t table 5% = 1,676, concluded that the means Ha received or Ho rejected. It can be concluded that there are differences in learning outcomes, in other words Cooperative Learning Think Pair and Share gives a better effect on learning outcomes Building Construction in class X Architecture Engineering Expertise Program SMK N 1 Percut Sei Tuan. On learning motivation hypothesis test obtained t count = 3.512 > t tabel 5% = 1,676 concluded that means Ha received or Ho rejected. It can be concluded that there are differences in learning motivation, learning motivation in other words give a better effect on learning outcomes Building Construction in class X Architecture Engineering Expertise Program SMK N 1 Percut Sei Tuan. Average results of students' learning and motivation that learned to model Think Pair and Share is higher than the average of student learning outcomes that learned with the model of Direct Instruction. Thus Cooperative Learning Think Pair and Share is more effective in improving learning outcomes Building Construction.


(7)

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan banyak kesempatan dan hikmat sehingga dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul :

“ Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Konstruksi Bangunan pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan ”

.

Dalam proses penyusunan Skripsi ini, peneliti banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak berupa materi, dukungan dan informasi. Dalam kesempatan ini peneliti tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Drs. Sempurna Perangin-angin, M.Pd, selaku dosen pembimbing Skripsi yang

telah banyak membantu, mengarahkan, membimbing, serta memberi masukan dan saran yang sangat berharga dalam penyusunan Skripsi ini.

2. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

3. Drs. Asri Lubis, ST, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan, Dosen Penguji dan Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan saran dan membimbing Peneliti selama mengikuti Perkuliahan di Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan

4. Dr. Zulkifli Matondang, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan yang telah membantu dalam pemilihan judul Skripsi.


(8)

vii

5. Drs. Nono Sebayang, ST, M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan yang telah membantu dalam urusan administrasi di Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan.

6. Drs. Ronal Butar-butar, M.Pd, selaku Dosen Penguji yang banyak memberikan saran untuk perbaikan pada Skripsi ini.

7. Drs. Edim Sinuraya, ST, M.Pd, selaku Dosen Penguji yang banyak memberikan saran untuk perbaikan pada Skripsi ini.

8. Bapak/Ibu Dosen yang banyak membimbing dan memberi ilmu selama Perkuliahan di Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan.

9. Staf tata usaha beserta jajarannya di lingkungan Universitas Negeri Medan, khususnya di Fakultas Teknik yang telah membantu dalam urusan administrasi.

10. Pihak SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan khususnya Bapak Kasni, M.Pd selaku Kepala Sekolah yang telah memberi ijin mengadakan observasi dan penelitian. Bapak Sukirman, S.Pd selaku Wakasek Bidang Kurikulum yang telah membantu dalam urusan administrasi. Bapak Drs. Heru Purwanto selaku Kabid Keahlian Teknik Bangunan yang telah memberi ijin mengadakan observasi dan penelitian di jurusan Teknik Bangunan. Dan Bapak Nirwan, ST selaku guru mitra yang telah membantu dalam mengadakan observasi dan penelitian.

11. Teristimewa kepada kedua orang tua terbaik, Ayahanda Supondy YS dan Ibunda Swarty yang telah membesarkan, membina, mendidik, memberikan do’a, dukungan dan semangat kepada peneliti.


(9)

viii

12. Saudara/i terkasih Sri Lestari SP, Dwi Sekar Ayu SP, Asep Hafidzuddin dan Ade Irwan Suryadinata yang telah memberikan do’a, dukungan dan semangat kepada peneliti. Keponakan-keponakan tersayang Kayla Aisha Hafidz, Haura Nadifa Hafidz, Bilqis Salisa Alesy dan Arsakha Virendra Suryadinata yang selalu menghibur dan senyuman mereka yang membuat semangat peneliti. 13. Rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan khususnya stambuk

2012 yang telah memberi dukungan dan motivasi. Senior-senior di Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan, Lisa Gusmira, S.Pd, Hendra Syahputra, S.Pd, Husnul Fahmi, dan yang lainnya.

14. Aldini, S.Pd, Thahara Putri Mulya, Debby Heidita, Tessa Paramitha, S.Pd, Wanda Syafitri, Indah Sri Muliani, S.Pd, Khavita Juwita, S.Pd, Yuni Andriani, S.Pd, Chandra Syahputra, S.Pd, dan teristimewa Muhammad Syafi’i, S.Pd, yang senantiasa memberikan semangat, motivasi, bantuan, doa dan nasehat.

Peneliti menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik isi maupun tutur bahasanya. Oleh sebab itu, peneliti mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi kesempurnaan Skripsi ini. Akhir kata peneliti menghaturkan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat.

Medan, Februari 2017

Desy Puspa Rani NIM. 5123111013


(10)

ix DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB IPENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah... 9

C. Pembatasan Masalah ... 11

D. Rumusan Masalah ... 11

E. Tujuan Penelitian ... 12

F. Manfaat Penelitian ... 12

BAB IIDESKRIPSI TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 14

A. Deskripsi Teori ... 14

1. Hasil Belajar Konstruksi Bangunan ... 14

a. Hakikat Belajar ... 14

b. Hakikat Hasil Belajar ... 15

c. Materi Konstruksi Bangunan ... 16

d. Penilaian Hasil Belajar ... 20

2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair and Share (TPS)... 24

a. Model Pembelajaran Kooperatif ... 24

b. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair and Share (TPS) .. 26

1. Kelebihan Dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair And Share (TPS) ... 27

2. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair and Share (TPS) ... 28


(11)

x

1. Kelebihan Model Pembelajaran Langsung ... 31

2. Kelemahan Model Pembelajaran Langsung ... 32

3. Sintaks Model Pembelajaran Langsung ... 32

d. Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS) dengan Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction). . 33

3. Motivasi Belajar ... 34

B. Penelitian yang Relevan ... 36

C. Kerangka Berpikir ... 38

1. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS) dan Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) terhadap Hasil Belajar Konstruksi Bangunan ... 38

2. Pengaruh Motivasi Belajar trhadap Hasil Belajar Konstruksi Bangunan 39 D. Pengajuan Hipotesis... 41

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN...42

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 42

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 42

C. Metode Penelitian ... 42

D. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 43

E. Desain Penelitian ... 45

F. Prosedur Penelitian ... 46

G. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 47

1. Tes Hasil Belajar ... 48

2. Angket Motivasi Belajar ... 50

H. Kontrol Terhadap Eksperimen ... 51

1. Kesahihan Eksternal (Eksternal validity)... 51

a. Kesahihan Populasi ... 51

b. Kesahihan Ekologi ... 52

2. Kesahihan Internal (Internal validity) ... 52

a. Pengaruh historis ... 52


(12)

xi

c. Pengaruh instrumen pengukuran ... 53

d. Pengaruh kehilangan peserta eksperimen ... 53

I. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 53

1. Validitas Tes ... 53

2. Uji Tingkat Kesukaran ... 54

3. Uji Daya Pembeda ... 55

4. Reliabilitas Tes... 56

5. Validitas Angket ... 57

6. Reliabilitas Angket... 58

J. Teknik Analisis Data ... 59

1. Deskripsi Data Penelitian ... 59

2. Uji Persyaratan Analisis ... 60

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 64

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 64

1. Deskripsi Data Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Siswa yang Dibelajarkan dengan Model Pembelajaran Think Pair and Share ... 64

2. Deskripsi Data Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Siswa yang Dibelajarkan dengan Model Pembelajaran Direct Instruction ... 69

B. Uji Persyaratan Analisis ... 73

1. Uji Normalitas ... 73

2. Uji Homogenitas ... 76

3. Uji Hipotesis ... 79

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 81

BAB VKESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 84

A. Kesimpulan ... 84

B. Implikasi ... 85

C. Saran ... 86


(13)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Daftar Nilai Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Kelas X Program

Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan .. 6

Tabel 2.1. Langkah – langkah penyelenggaraan Think Pair and Share ... 29

Tabel 2.2. Sintaks Model Pembelajaran Langsung ... 32

Tabel 2.3. Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS) dengan Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction). .. 33

Tabel 3.1. Jumlah Siswa Kelas X Jurusan Teknik Gambar Bangunan ... 42

Tabel 3.2 Desain Randomized Control Group Only ... 45

Tabel 3.3. Desain Penelitian... 45

Tabel 3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan data ... 48

Tabel 3.5. Tabel Penilaian Kompetensi Sikap Sosial (Kerja Sama dan Tanggung Jawab)... 48

Tabel 3.6.Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Bidang Kompetensi Pengetahuan ... 49

Tabel 3.7. kisi-kisi instrumen motivasi belajar ... 51

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen pada Kompetensi Sikap ... 65

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen pada Kompetensi Pengetahuan ... 66

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen pada Kompetensi Keterampilan ... 67

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Skor Motivasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen . 68 Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol pada Kompetensi Sikap ... 69

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol pada Kompetensi Pengetahuan ... 70

Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol pada Kompetensi Keterampilan ... 71


(14)

xiii

Tabel 4.9. Ringkasan Uji Normalitas Hasil Belajar Kompetensi Sikap ... 74 Tabel 4.10. Ringkasan Uji Normalitas Hasil Belajar Kompetensi Pengetahuan ... 74 Tabel 4.11. Ringkasan Uji Normalitas Hasil Belajar Kompetensi Keterampilan .. 75 Tabel 4.12. Ringkasan Uji Normalitas Motivasi Belajar ... 76 Tabel 4.13. Ringkasan Uji Homogenitas Hasil Belajar Kompetensi Sikap ... 77 Tabel 4.14. Ringkasan Uji Homogenitas Hasil Belajar Kompetensi Pengetahuan 77 Tabel 4.15. Ringkasan Uji Homogenitas Hasil Belajar Kompetensi Keterampilan ... 78 Tabel 4.16. Ringkasan Uji Homogenitas Motivasi Belajar... 78 Tabel 4.17. Rangkuman Data Hasil Penelitian ... 81


(15)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian ... 47

Gambar 4.1. Histogram Skor Hasil Belajar Kompetensi Sikap Kelas Eksperimen ... 65

Gambar 4.2. Histogram Skor Hasil Belajar Kompetensi Pengetahuan Kelas Eksperimen ... 66

Gambar 4.3. Histogram Skor Hasil Belajar Kompetensi Keterampilan Kelas Eksperimen ... 67

Gambar 4.4. Histogram Skor Motivasi Belajar Kelas Eksperimen... 68

Gambar 4.5. Histogram Skor Hasil Belajar Kompetensi Sikap Kelas Kontrol ... 69

Gambar 4.6. Histogram Skor Hasil Belajar Kompetensi Pengetahuan Kelas Kontrol ... 70

Gambar 4.7. Histogram Skor Hasil Belajar Kompetensi Keterampilan Kelas Kontrol .... 71


(16)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Lampiran 3 Bahan Ajar Konstruksi Bangunan

Lampiran 4 Perhitungan Validitas Tes Kompetensi Sikap Kerja Sama Lampiran 5 Perhitungan Reliabilitas Tes Kompetensi Sikap Kerja Sama Lampiran 6 Perhitungan Validitas Tes Kompetensi Sikap Tanggung Jawab Lampiran 7 Perhitungan Reliabilitas Tes Kompetensi Sikap Tanggung Jawab Lampiran 8 Perhitungan Validitas Tes Kompetensi Pengetahuan

Lampiran 9 Perhitungan Indeks Kesukaran Tes Kompetensi Pengetahuan Lampiran 10 Perhitungan Daya Pembeda Tes Kompetensi Pengetahuan Lampiran 11 Perhitungan Reliabilitas Tes Kompetensi Pengetahuan

Lampiran 12 Tabel Ringkasan Uji Coba Instrumen Kompetensi Pengetahuan Lampiran 13 Perhitungan Validitas Tes Kompetensi Keterampilan

Lampiran 14 Perhitungan Reliabilitas Tes Kompetensi Keterampilan Lampiran 15 Perhitungan Validitas Motivasi Belajar

Lampiran 16 Perhitungan Reliabilitas Motivasi Belajar Lampiran 17 Lembar Penilaian Tes Kompetensi Sikap

Lampiran 18 Soal Tes Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan Lampiran 19 Lembar Jawaban Tes Kompetensi Pengetahuan

Lampiran 20 Kunci Jawaban Tes Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan Lampiran 21 Rubrik Penilaian dan Penskoran Kempetensi Keterampilan Lampiran 22 Angket Motivasi Belajar


(17)

xvi

Lampiran 24 Data Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Siswa Kelas Eksperimen Lampiran 25 Data Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Siswa Kelas Kontrol Lampiran 26 Prosedur Perhitungan Rata-rata (Mean), Standar Deviasi (SD), dan

Varians

Lampiran 27 Distribusi Frekuensi Data Penelitian Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Lampiran 28 Uji Normalitas Data Penelitian Lampiran 29 Uji Homogenitas Data Penelitian Lampiran 30 Uji Hipotesis Data Penelitian Lampiran 31 Dokumentasi Uji Coba Instrumen Lampiran 32 Dokumentasi Penelitian

Lampiran 33 Tabel Nilai-nilai rtabel product moment

Lampiran 34 Tabel Nilai Kritis L Untuk Uji Lilliefors Lampiran 35 Distribusi Normal Kumulatif Z

Lampiran 36 Tabel Nilai Persentil Untuk Distribusi F Lampiran 37 Tabel Nilai-Nilai Distribusi t


(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan yang berkualitas mempersiapkan manusia untuk mampu bersaing, bermitra dan mandiri atas jati dirinya guna menghadapi era globalisasi. Era globalisasi menuntut kualitas sumber daya manusia yang tangguh, kreatif, dan mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk mampu menghadapi persaingan dalam era globalisasi, pemerintah berusaha mengantisipasi melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan peningkatan kualitas pendidikan.

Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan dalam UUD No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,


(19)

2

kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Mengacu pada isi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 3 mengenai tujuan pendidikan nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dibidang tertentu. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu jenjang pendidikan menengah dengan kekhususan mempersiapkan lulusannya untuk siap bekerja. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menguasai keterampilan profesional untuk memasuki lapangan kerja dan sekaligus memberikan bekal untuk melanjutkan penddikan kejuruan yang lebih tinggi. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan formal yang diharapkan dapat mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik dan melahirkan lulusan-lulusan yang professional dibidang kejuruan. Lulusan pendidikan kejuruan, diharapkan menjadi individu yang produktif, tangguh, dan memiliki kesiapan untuk menghadapi persaingan kerja. Hal ini sejalan dengan tujuan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menurut Depdiknas, yaitu :

1. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional,

2. Menyiapkan siswa agar mampu memiliki karier, mampu berkompetensi dan mampu mengembangkan diri,

3. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah yang mandiri untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun pada saat yang akan datang, dan

4. Menyiapkan tamatan agar menjadi Warga Negara yang produktif, adaptif dan kreatif.


(20)

3

Berdasarkan tujuan Sekolah Menengah Kejuruaan di atas, maka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai sub sistem pendidikan nasional seyogyanya mempersiapkan peserta didiknya untuk mampu memilih karir, memasuki lapangan kerja, berkompetisi dan mengembangkan dirinya dengan sukses.

SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang memiliki Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan yang mana lulusannya diharapkan memiliki kemampuan dan keterampilan sesuai kebutuhan dunia kerja khususnya berkaitan dengan bidang keahliannya. Pada Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan ada tiga kelompok mata pelajaran yakni: Mata Pelajaran Normatif, Adaptif, dan Produktif. Dari ketiga kelompok mata pelajaran ini, kelompok mata pelajaran produktif merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting, karena siswa dituntut untuk mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang merupakan bekal bagi para siswa untuk dapat menghadapi persaingan kerja. Salah satu mata pelajaran yang termasuk dalam mata pelajaran produktif tersebut adalah Konstruksi Bangunan. Konstruksi Bangunan mempelajari hal–hal yang berhubungan dengan perencanaan dan pelaksanaan, memilih bahan bangunan yang sesuai serta perbaikan suatu bangunan. Mata pelajaran Konstruksi Bangunan meliputi beberapa sub kompetensi dasar yaitu : spesifikasi dan karakteristik kayu, spesifikasi dan karakteristik batu beton, keramik, dan genting, spesifikasi dan karakteristik baja dan aluminium, spesifikasi dan karakteristik cat, spesifikasi dan karakteristik bahan adukan dan pasangan, analisis jenis dan fungsi struktur bangunan, kategori pekerjaan batu beton, dan melaksanakan keselamatan dan


(21)

4

kesehatan kerja. Dengan adanya pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan siswa pada mata pelajaran Konstruksi Bangunan, maka mata pelajaran Konstruksi Bangunan bisa dijadikan kecakapan hidup (life skill) dan dijadikan bekal serta persiapan untuk menghadapi persaingan kerja.

Konsep pendidikan hakikatnya merupakan proses pembentukan pribadi agar diperoleh kemampuan yang berlebih dari sebelumnya. Sasaran pembentukannya menyangkut seluruh aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan belajar adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap.

UNESCO dalam Mardianto (2012) mengemukakan empat sendi (pilar) pendidikan yaitu : belajar mengetahui, dengan memadukan pengetahuan umum yang cukup luas dengan kesempatan untuk bekerja secara mendalam pada sejumlah kecil mata pelajaran; belajar berbuat, untuk dapat memperoleh bukan hanya suatu keterampilan kerja, tetapi lebih luas sifatnya, kompetensi untuk berurusan dengan banyak situasi dan bekerja dalam regu-regu; belajar hidup bersama, dengan jalan mengembangkan pengertian akan orang-orang lain dan apresiasi atas interdependensi melaksanakan proyek-proyek bersama; belajar menjadi seseorang, sehingga dapat mengembangkan kepribadian lebih baik dan mampu bertindak otonom, membuat pertimbangan dan rasa tanggungjawab pribadi yang semakin besar.

Keempat pilar tersebut memang sangat berpengaruh dalam pendidikan khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Terlebih pada pilar learning to


(22)

5

do (belajar untuk berbuat). Karena pada pilar learning to do, untuk dapat

memperoleh bukan hanya suatu keterampilan kerja, tetapi lebih luas sifatnya, kompetensi untuk berurusan dengan banyak situasi dengan tujuan akhir penguasaan kompetensi yang sangat diperlukan dalam era persaingan global.

Untuk dapat mewujudkan learning to do tersebut di dalam kelas, salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah guru baiknya lebih kreatif dan inovatif dalam menyajikan pelajaran sehingga dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar di dalam kelas dan memperoleh hasil belajar yang maksimal. Dengan penyajian pembelajaran yang bervariasi siswa akan lebih tertarik dan tidak cepat merasa bosan pada proses belajar mengajar. Tidak jarang siswa menganggap bahwa belajar merupakan kegiatan yang melelahkan bukan sebagai proses untuk memperdalam ilmu. Untuk itu guru sebaiknya berupaya membangkitkan partisipasi siswa agar lebih bisa aktif dan kreatif dalam belajar.

Pada kenyataannya di lapangan, dalam menyampaikan materi pada proses belajar mengajar, masih terdapat guru yang cenderung menggunakan metode ceramah sedangkan siswa hanya mendengar dan memperhatikan penjelasan guru tanpa terlibat aktif dalam proses belajar.

Dengan kevakuman dan pasifnya siswa dalam proses belajar dapat mengakibatkan kurang terlatihnya skill dalam berbicara, bekerja sama, mengemukakan pendapat, dan bahkan dapat mengakibatkan kurangnya ilmu pengetahuan yang dapat di terima oleh siswa sendiri serta menimbulkan kejenuhan dalam belajar yang akan berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah. Hal ini dapat dilihat pada hasil belajar mata pelajaran Konstruksi


(23)

6

Bangunan untuk siswa kelas X di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan setelah dilakukan observasi pada tanggal 16 Mei 2016 yang belum sesuai dengan kriteria ketuntasan minimum sebagaimana yang ditetapkan sekolah untuk setiap standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan mata pelajaran yaitu nilai (skor) lebih besar (≥) kriteria ketuntasan minimum.

Berikut daftar nilai Peserta didik berdasarkan hasil observasi ke sekolah yang diperoleh dari guru mata pelajaran Konstruksi Bangunan kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan dapat dilihat persentase nilai yang diperoleh Peserta didik di semester ganjil sebagai berikut : Tabel 1.1. Daftar Nilai Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Kelas X Program

Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan

Tahun Pelaja-

ran

Nilai Skala nilai

1 s.d 100

Hu-

ruf Predikat

Jumlah siswa

Persen-

tase Ketera-

ngan

2014/ 2015

1,00 – 1,17 25 – 29 D

KURANG - - Tidak Tuntas

1,18 – 1,50 29,5 – 37,5 D+ - -

1,51 – 1,84 38 – 46 C-

CUKUP

- -

Tidak Tuntas

1,85 – 2,17 46,5 – 54 C 1 4%

2,18 – 2,50 54,5 – 62,5 C+ 5 20%

2,51 – 2,99 63 – 74,5 B-

BAIK

2 8% Tidak Tuntas

3,00 – 3,17 75 – 79 B 2 8%

Tuntas

3,18 – 3,50 79,5 – 87,5 B+ 14 56 %

3,51 – 3,84 88 – 96 A- SANGAT

BAIK

1 4%

Tuntas

3,85 – 4,00 96,5 – 100 A - -

Jumlah 25 100%

2015/ 2016

1,00 – 1,17 25 – 29 D

KURANG - - Tidak Tuntas

1,18 – 1,50 29,5 – 37,5 D+ - -

1,51 – 1,84 38 – 46 C-

CUKUP

- -

Tidak Tuntas

1,85 – 2,17 46,5 – 54 C - -

2,18 – 2,50 54,5 – 62,5 C+ - -

2,51 – 2,99 63 – 74,5 B-

BAIK

7 28% Tidak Tuntas

3,00 – 3,17 75 – 79 B 1 4%

Tuntas

3,18 – 3,50 79,5 – 87,5 B+ 15 60%

3,51 – 3,84 88 – 96 A- SANGAT

BAIK

2 8%

Tuntas

3,85 – 4,00 96,5 – 100 A - -

Jumlah 25 100%


(24)

7

Dari daftar nilai hasil belajar di atas dapat dijelaskan bahwa, persentase hasil belajar siswa belum semuanya mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan oleh pihak sekolah yaitu 75.

Pada tahun 2015/2016, terdapat 28% (7 orang) mendapat nilai B- (tidak tuntas), 4% (1 orang) mendapat nilai B (tuntas), 60 % (15 orang) mendapat nilai B+ (tuntas) dan 8% (2 orang) mendapat nilai A- (sangat baik). Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan belum optimal.

Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh banyak faktor. Slameto (2010) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi belajar Peserta didik dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu : (1) faktor eksternal berupa : faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan), faktor sekolah (metode mengajar guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan pekerjaan/tugas rumah siswa), faktor masyarakat (teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat). (2) faktor internal berupa : faktor jasmaniah (faktor kesehatan dan cacat tubuh), faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan dan kesiapan), faktor kelelahan (kelelahan jasmani dan kelelahan rohani).

Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi belajar salah satunya adalah peranan guru serta model pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajar. Perlu ada upaya yang harus dilakukan oleh guru agar mampu mengembangkan


(25)

8

potensi-potensi peserta didik dan membuat siswa aktif dalam proses belajar mengajar sehingga dapat mencapai hasil belajar yang baik. Oleh karena itu guru perlu menguasai model pembelajaran dan menerapkannya di dalam proses pembelajaran yang diharapkan nantinya akan menciptakan suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan sehingga mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

Model pembelajaran yang ada di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan masih mengarah pada pembelajaran langsung. Pembelajaran langsung merupakan suatu model pengajaran yang bersifat berpusat pada guru (Milfayetty:2014). Dikarenakan pembelajaran langsung adalah pembelajaran yang berpusat pada guru, maka kesuksesan pembelajaran bergantung pada guru..

Untuk mencapai hasil belajar yang maksimal, saat ini berkembang berbagai model pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang kini banyak mendapat respon adalah model pembelajaran kooperatif. Pada model pembelajaran ini siswa diberi kesempatan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran, sementara guru bertindak sebagai motivator dan fasilitator aktivitas siswa.

Satu dari beberapa model pembelajaran kooperatif yang dipandang peneliti dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat mengatasi kesulitan belajar khususnya pada mata pelajaran Konstruksi Bangunan adalah dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS).

Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair And Share (TPS) merupakan model pembelajaran terstruktur dimana guru menyajikan materi klasikal, memberikan pertanyaan atau soal kepada siswa yang akan dikerjakan


(26)

9

siswa secara kelompok dengan cara berpasangan dengan teman sebangku (think –

pair ) dan hasilnya akan dipresentasikan (share).

Menurut Istarani (2011) manfaat Model Pembelajaran Think Pair And

Share adalah meningkatkan daya nalar siswa, daya kritis siswa, daya imajinasi,

daya analisis dan melatih berfikir siswa secara baik.

Sedangkan faktor internal yang dapat mempengaruhi belajar salah satunya adalah motivasi. Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. McClelland dalam The Encyclopedia Dictionary of

Psychology yang disusun oleh Hare dan Lamb mengungkapkan bahwa motivasi

berprestasi merupakan motivasi yang berhubungan dengan pencapaian beberapa standar kepandaian atau standar keahlian.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dengan memperhatikan pentingnya model pembelajaran yang digunakan dan motivasi belajar, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair and Share dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Konstruksi Bangunan pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :


(27)

10

1. Hasil belajar siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan pada mata pelajaran Konstruksi Bangunan belum mencapai hasil yang optimal.

2. Model pembelajaran yang diterapkan guru pada mata pelajaran Konstruksi Bangunan siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan masih mengarah kepada model pembelajaran langsung (Direct Instruction).

3. Model pembelajaran Think Pair and Share (TPS) belum diterapkan guru pada mata pelajaran Konstruksi Bangunan siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan. 4. Apakah model pembelajaran Think Pair and Share (TPS) dapat

meningkatkan hasil belajar Konstruksi Bangunan siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan ? 5. Bagaimana Motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Konstruksi

Bangunan kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan ?

6. Apakah ada pengaruh model pembelajaran yang digunakan dengan hasil belajar Konstruksi Bangunan siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan ?

7. Apakah ada pengaruh motivasi belajar dengan hasil belajar Konstruksi Bangunan siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan ?


(28)

11

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terfokus serta memberikan ruang lingkup yang jelas dan terarah, maka penelitian ini dibatasi pada permasalahan, sebagai berikut : 1. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan pada mata pelajaran Konstruksi Bangunan.

2. Penelitian ini menggunakan model pembelajaran langsung (direct

instruction) dan model pembelajaran Think Pair and Share (TPS) dan

pengaruhnya terhadap hasil belajar Konstruksi Bangunan siswa kelas X SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan.

3. Penelitian dilakukan pada motivasi belajar siswa dan pengaruhnya terhadap hasil belajar Konstruksi Bangunan siswa kelas X SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka permasalahan yang akan diselesaikan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran Think Pair

and Share (TPS) dan model pembelajaran langsung (Direct Instruction)

terhadap hasil belajar pada mata pelajaran Konstruksi Bangunan siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan?


(29)

12

2. Apakah terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar pada mata pelajaran Konstruksi Bangunan siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan?

E. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran Think Pair

and Share (TPS) dan model pembelajaran langsung (Direct Instruction)

terhadap hasil belajar pada mata pelajaran Konstruksi Bangunan siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan.

2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar pada mata pelajaran Konstruksi Bangunan siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan.

F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Dengan adanya model pembelajaran baru yang dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar Konstruksi Bangunan yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair and Share (TPS). Manfaat lain secara teoritis adalah adanya pertimbangan motivasi belajar siswa secara konsep. Selain itu, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberi manfaat sebagai bahan acuan dalam penelitian yang lebih lanjut di masa yang akan datang.


(30)

13

2. Manfaat Praktis a. Bagi Peserta didik

Untuk memperbaiki praktik pembelajaran sehingga siswa dapat menerima materi pelajaran dengan baik dan menyenangkan serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Konstruksi Bangunan

b. Bagi Guru

Sebagai masukan bagi guru untuk membantu usahanya dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran

Think Pair and Share (TPS), dalam upaya peningkatan mutu lulusan

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). c. Bagi Sekolah

Sebagai referensi atau pedoman dalam meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.

d. Hasil penelitian ini diharapkan bisa dijadikan referensi untuk peneliti selanjutnya.


(31)

84 BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar konstruksi bangunan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Think Pair and Share dan model pembelajaran Direct

Instruction menunjukkan perbedaan pada kompetensi sikap, pengetahuan, dan

keterampilan. Hal ini terlihat pada uji hipotesis kompetensi sikap diperoleh thitung = , lebih besar dari ttabel = 1,676, pada kompetensi pengetahuan

diperoleh thitung = , lebih besar dari ttabel = 1,676, pada uji hipotesis

kompetensi keterampilan diperoleh thitung = , lebih besar dari ttabel =

1,676, maka dapat disimpulkan bahwa Penggunaan model Pembelajaran Think

Pair and Share memberi pengaruh yang berbeda terhadap hasil belajar

Konstruksi Bangunan pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan.

2. Motivasi belajar siswa yang dibelajarkan dengan model Think Pair and Share dan model Direct Instruction menunjukkan perbedaan, hal ini terlihat pada uji hipotesis motivasi belajar diperoleh thitung = , lebih besar dari ttabel = 1,676,

maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa yang dibelajarkan dengan model Pembelajaran Think Pair and Share memberi pengaruh yang berbeda terhadap hasil belajar Konstruksi Bangunan pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan.


(32)

85

B. Implikasi

Hasil kesimpulan menyatakan bahwa siswa yang diajar dengan menggunakan model Pembelajaran Think Pair and Share memperoleh hasil belajar Konstruksi Bangunan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran Direct Instruction. Terujinya hipotesis tersebut dijadikan sebagai landasan bagi guru khususnya guru mata pelajaran Kontruksi Bangunan dalam melaksanakan proses pembelajaran pada pokok bahasan spesifikasi dan karakteristik baja dan aluminium untuk konstruksi bangunan. Penggunaan model Pembelajaran Think Pair and Share dapat menstimulasi potensi yang dimiliki siswa untuk dieksplorasikan terhadap pengetahuan yang akan diterima siswa. Memaksimalkan potensi siswa tersebut untuk merangsang siswa mencari jawaban atas permasalahan dalam pembelajaran. Secara aplikatif, guru mata pelajaran Konstruksi Bangunan harus senantiasa menyiapkan diri dalam mengantisipasi segala bentuk penyelesaian masalah belajar yang dialami siswa yang pada akhirnya memberikan respon terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa.

Melihat karakteristik dari Konstruksi Bangunan, maka seorang guru dituntut untuk dapat melaksanakan pembelajaran yang melibatkan siswa secara menyeluruh dengan mengeksplorasi pengetahuan awal siswa dan potensi siswa dalam pembelajaran. Kapasitas dan pendekatan guru dalam mengetahui karakteristik siswa memberikan izin bagi guru untuk memimpin, menuntun dan memudahkan perjalanan siswa menuju ilmu pengetahuan yang lebih luas yang akan sangat berpengaruh bagi hasil belajar siswa.


(33)

86

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan maka perlu disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Bagi Kepala Sekolah

Kepala Sekolah diharapkan mendukung dan memberi fasilitas kepada guru-guru mata pelajaran agar mengadakan pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan model pembelajaran yang sedang berkembang pada era ini, khususnya model pembelajaran Think Pair and Share.

2. Bagi Guru

- Dalam proses pembelajaran, guru hendaknya menambah wawasan yang berkaitan dengan model, dan strategi pembelajaran, dengan mengikuti berbagai kegiatan yang menambah wawasan mengenai model pembelajaran khususnya model pembelajaran Think Pair and Share.

- Semoga penelitan ini dapat menjadi salah satu alternatif dalam penggunaan model pembelajaran Think Pair and Share di dalam proses pembelajaran kepada siswa khususnya Kompetensi Dasar 3.3 pada materi pokok “Spesifikasi dan Karakteristik Baja dan Aluminium

untuk Konstruksi Bangunan”.

3. Bagi para siswa

- Model pembelajaran Think Pair and Share ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual, maka dengan model pembelajaran ini diharapkan siswa dapat menggali kemampuan individu yang dimiliki, mengembangkan rasa percaya diri, dan


(34)

87

diharapkan aktif dalam proses belajar Konstruksi Bangunan khususnya Kompetensi Dasar 3.3 pada materi pokok “Spesifikasi dan

Karakteristik Baja dan Aluminium untuk Konstruksi Bangunan”. Hal

ini akan berdampak positif bagi hasil belajar siswa. 4. Bagi peneliti selanjutnya

- Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran Think Pair and Share, disarankan mencari materi lain agar dapat membandingkan materi yang paling cocok untuk model pembelajaran Think Pair and Share.

- Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran Think Pair and Share lebih lanjut, diharapkan mampu mengelola kelas dengan baik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.


(35)

88

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Dalyono, M. (2001). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-Undang Nomor 20 Tahun

2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Dimiyati dan Mudjono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri. (1995). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka

Cipta.

Huda, Miftahul. (2011). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Hutabarat, Ade W. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think

Pair Share Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Suhu dan Pengukurannya di Kelas VII Semester I SMP Swasta Taman Harapan Medan T.P. 2013/2014. Medan: Unimed.

Husni, M. (2013). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair and

Share terhadap Prestasi Belajar PKN Kelas IV SD Gugus I Selong ditinjau dari Motivasi Belajar. Singaraja : Universitas Pendidikan Ganesha.

Istarani. (2011). 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.

Kemendikbud. (2013). Permendikbud No.53 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh

Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Mardianto. (2012). Psikologi Pendidikan. Medan: Perdana Publishing Milfayetty, Sri,dkk. (2014). Psikologi Pendidikan. Medan: PPs UNIMED.


(36)

89

Purwanto. (2008). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sagala, S. (2011). Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu

Memecahkan Problema Belajar Mengajar. Bandung : Alfabeta.

Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran : Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta : Kencana

Sardiman, A.M. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo.

Siagian, Robert. (2014). Bahan Ajar Konstruksi Bangunan jilid 1. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan Nasional.

Siregar, J. (2011). Pengaruh Model Pembelajaran dan Motivasi Belajar Terhadap

Hasil Belajar Menguasai Teori Dasar Elektronika pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Audio SMK N 1 Percut Sei Tuan. Medan : Unimed

Sudjana, N. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiono, Dr., Prof. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Tim Dosen FT Unimed.(2015). Pedoman Penulisan Skripsi. Medan : UNIMED

Trianto. (2009). Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta : Perpustakaan Nasional.


(1)

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar konstruksi bangunan siswa yang dibelajarkan dengan model

pembelajaran Think Pair and Share dan model pembelajaran Direct Instruction menunjukkan perbedaan pada kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Hal ini terlihat pada uji hipotesis kompetensi sikap diperoleh thitung = , lebih besar dari ttabel = 1,676, pada kompetensi pengetahuan

diperoleh thitung = , lebih besar dari ttabel = 1,676, pada uji hipotesis

kompetensi keterampilan diperoleh thitung = , lebih besar dari ttabel =

1,676, maka dapat disimpulkan bahwa Penggunaan model Pembelajaran Think Pair and Share memberi pengaruh yang berbeda terhadap hasil belajar Konstruksi Bangunan pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan.

2. Motivasi belajar siswa yang dibelajarkan dengan model Think Pair and Share

dan model Direct Instruction menunjukkan perbedaan, hal ini terlihat pada uji

hipotesis motivasi belajar diperoleh thitung = , lebih besar dari ttabel = 1,676,

maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa yang dibelajarkan dengan model Pembelajaran Think Pair and Share memberi pengaruh yang berbeda terhadap hasil belajar Konstruksi Bangunan pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan.


(2)

85

B. Implikasi

Hasil kesimpulan menyatakan bahwa siswa yang diajar dengan menggunakan model Pembelajaran Think Pair and Share memperoleh hasil belajar Konstruksi Bangunan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran Direct Instruction. Terujinya hipotesis tersebut dijadikan sebagai landasan bagi guru khususnya guru mata pelajaran Kontruksi Bangunan dalam melaksanakan proses pembelajaran pada pokok bahasan spesifikasi dan karakteristik baja dan aluminium untuk konstruksi bangunan. Penggunaan model Pembelajaran Think Pair and Share dapat menstimulasi potensi yang dimiliki siswa untuk dieksplorasikan terhadap pengetahuan yang akan diterima siswa. Memaksimalkan potensi siswa tersebut untuk merangsang siswa mencari jawaban atas permasalahan dalam pembelajaran. Secara aplikatif, guru mata pelajaran Konstruksi Bangunan harus senantiasa menyiapkan diri dalam mengantisipasi segala bentuk penyelesaian masalah belajar yang dialami siswa yang pada akhirnya memberikan respon terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa.

Melihat karakteristik dari Konstruksi Bangunan, maka seorang guru dituntut untuk dapat melaksanakan pembelajaran yang melibatkan siswa secara menyeluruh dengan mengeksplorasi pengetahuan awal siswa dan potensi siswa dalam pembelajaran. Kapasitas dan pendekatan guru dalam mengetahui karakteristik siswa memberikan izin bagi guru untuk memimpin, menuntun dan memudahkan perjalanan siswa menuju ilmu pengetahuan yang lebih luas yang akan sangat berpengaruh bagi hasil belajar siswa.


(3)

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan maka perlu disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Bagi Kepala Sekolah

Kepala Sekolah diharapkan mendukung dan memberi fasilitas kepada guru-guru mata pelajaran agar mengadakan pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan model pembelajaran yang sedang berkembang pada era ini, khususnya model pembelajaran Think Pair and Share.

2. Bagi Guru

- Dalam proses pembelajaran, guru hendaknya menambah wawasan

yang berkaitan dengan model, dan strategi pembelajaran, dengan mengikuti berbagai kegiatan yang menambah wawasan mengenai

model pembelajaran khususnya model pembelajaran Think Pair and

Share.

- Semoga penelitan ini dapat menjadi salah satu alternatif dalam

penggunaan model pembelajaran Think Pair and Share di dalam proses pembelajaran kepada siswa khususnya Kompetensi Dasar 3.3 pada materi pokok “Spesifikasi dan Karakteristik Baja dan Aluminium

untuk Konstruksi Bangunan”.

3. Bagi para siswa

- Model pembelajaran Think Pair and Share ini dirancang untuk

mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual, maka dengan model pembelajaran ini diharapkan siswa dapat menggali kemampuan


(4)

87

diharapkan aktif dalam proses belajar Konstruksi Bangunan khususnya Kompetensi Dasar 3.3 pada materi pokok “Spesifikasi dan

Karakteristik Baja dan Aluminium untuk Konstruksi Bangunan”. Hal

ini akan berdampak positif bagi hasil belajar siswa.

4. Bagi peneliti selanjutnya

- Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model

pembelajaran Think Pair and Share, disarankan mencari materi lain agar dapat membandingkan materi yang paling cocok untuk model pembelajaran Think Pair and Share.

- Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model

pembelajaran Think Pair and Share lebih lanjut, diharapkan mampu mengelola kelas dengan baik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.


(5)

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Dalyono, M. (2001). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Dimiyati dan Mudjono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri. (1995). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka

Cipta.

Huda, Miftahul. (2011). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Hutabarat, Ade W. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think

Pair Share Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Suhu dan Pengukurannya di Kelas VII Semester I SMP Swasta Taman Harapan Medan T.P. 2013/2014. Medan: Unimed.

Husni, M. (2013). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair and Share terhadap Prestasi Belajar PKN Kelas IV SD Gugus I Selong ditinjau dari Motivasi Belajar. Singaraja : Universitas Pendidikan Ganesha.

Istarani. (2011). 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.

Kemendikbud. (2013). Permendikbud No.53 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Mardianto. (2012). Psikologi Pendidikan. Medan: Perdana Publishing Milfayetty, Sri,dkk. (2014). Psikologi Pendidikan. Medan: PPs UNIMED.


(6)

89

Purwanto. (2008). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sagala, S. (2011). Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan Problema Belajar Mengajar. Bandung : Alfabeta.

Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran : Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana

Sardiman, A.M. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo.

Siagian, Robert. (2014). Bahan Ajar Konstruksi Bangunan jilid 1. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan Nasional.

Siregar, J. (2011). Pengaruh Model Pembelajaran dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Menguasai Teori Dasar Elektronika pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Audio SMK N 1 Percut Sei Tuan. Medan : Unimed Sudjana, N. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiono, Dr., Prof. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Tim Dosen FT Unimed.(2015). Pedoman Penulisan Skripsi. Medan : UNIMED

Trianto. (2009). Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN SIMULASI AUTOCAD DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN SISWA KELAS XI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN.

0 2 26

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNAN SISWA TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

4 17 33

HUBUNGAN PENGELOLAAN KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 4 27

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEKANIKA TEKNIK PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN.

0 2 41

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNAN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 3 27

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNAN SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK N 1 PERCUT SEI TUAN.

1 6 27

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEKANIKA TEKNIK PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN.

0 7 35

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MEMAHAMI BAHAN BANGUNAN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 MEDAN.

0 11 32

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN DASAR TEKNIK BANGUNAN (PDTB) PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 STABAT.

0 3 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN DASAR-DASAR GAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI I PERCUT SEI TUAN.

0 3 32