PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN

BERPIKIR LOGIS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 MEDAN

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh: Sri Rahmawati NIM. 8106122037

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2014


(2)

(3)

(4)

(5)

i ABSTRACT

Sri Rahmawati. NIM. 8106122037. The Effect of Learning Strategies and Logical Thinking Skills of Mathematics Student Learning Outcomes in X Class SMAN 8 Medan. Thesis: Graduate Program, State University of Medan, 2013.

This study aims to obtain factual description of the: (1) The results of studying Mathematics students taught with Group Investigation learning strategies with learning outcomes is higher than students who were taught Mathematics with Resitasi learning strategies, (2) Difference in student's learning outcomes who had skills of high logical thinking is higher than low logical thinking, (3) Interaction between learning strategies and logical thinking skills on learning outcomes of students of Mathematics

The research was carried out at X class SMAN 8 Medan in the gasal semester of academic year 2013/2014. Population of 334 people. Sampling was done by cluster random sampling amount to 82 samples consisting of 40 samples of class X-7 taught with Group Investigation learning strategies as an experimental and 42 samples of class X-8 is taught with Resitasi learning strategies as a control class. Logical thinking skills tests performed to classify students who had had skill of high logical thingking and low logical thingking. The research method used quasi experiment with factorial design 2x2. The data analysis technique was analysis of variance (ANOVA) two way at significant α = 0.05.

The results showed: (1) learning outcomes Mathematics students taught with Group Investigation learning strategies are better than the results of studying Mathematics students taught with Resitasi learning strategies, with Fcount = 61.73 > Ftable = 3.96, (2) the results of students who have learning Mathematics skills of high logical thinking better than the student's learning outcomes that have a skills of low logical thinking, with Fcount = 437.36 > F = 3.96, (3) there is an interaction between learning strategies with students' logical thinking skills in influencing student learning outcomes, with Fcount = 79.74 > F = 3.96. This hypothesis suggests that a more appropriate Group Investigation learning strategies to students who have a skills of high logical thinking and Recitation learning strategies to students who have a skills of low logical thinking.


(6)

ii

ABSTRAK

Sri Rahmawati. NIM. 8106122037. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Medan Tahun Pelajaran 2013/2014. Tesis: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2014.

Penelitian kuasi eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hasil belajar Matematika siswa yang diajar dengan menggunakan strategi investigasi kelompok lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran resitasi. (2) hasil belajar Matematika siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi lebih tinggi daripada siswa memiliki kemampuan berpikir logis rendah. (3) interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis terhadap hasil belajar Matematika siswa.

Penelitian ini dilaksanakan di Kelas X SMAN 8 Medan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014. Populasi berjumlah 334 peserta didik. Pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling berjumlah 82 sampel yang terdiri dari 40 sampel kelas X-7 dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran investigasi kelompok sebagai kelas eksperimen dan 42 sampel kelas X-8 yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran resitasi sebagai kelas kontrol. Tes keterampilan berpikir logis dilakukan untuk mengelompokkan siswa yang mempunyai tingkat berpikir logis tinggi dan rendah. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian faktorial 2x2. Teknik analisis data menggunakan ANAVA dua jalur dengan taraf signifikan α = 0,05. Syarat Anava adalah data harus berdistribusi normal dengan lilifors dan data harus memiliki varians populasi homogen dengan uji Bartlett dan uji fisher.

Hasil penelitian menunjukkan: (1) hasil belajar Matematika yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran investigasi kelompok lebih baik dari pada hasil belajar Matematika yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran resitasi, dengan Fhitung = 61,73 > Ftabel = 3,96; (2) hasil belajar Matematika yang memiliki keterampilan berpikir logis tinggi lebih baik dari pada hasil belajar Matematika yang memiliki keterampilan berpikir logis rendah, dengan Fhitung = 437,36 > Ftabel = 3,96; (3) terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan keterampilan berpikir logis siswa dalam mempengaruhi hasil belajar siswa, dengan Fhitung = 79,74 > Ftabel = 3,96. Hipotesis ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran investigasi kelompok lebih tepat digunakan pada siswa yang memiliki keterampilan berpikir logis tinggi dan strategi pembelajaran Resitasi lebih tepat digunakan pada siswa yang memiliki keterampilan berpikir logis rendah.


(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang atas rahmat dari-Nyalah, tesis yang berjudul “Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Medan Tahun Pelajaran 2013/2014” dapat diselesaikan. Tesis ini adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan di Program Studi Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri Medan.

Dalam proses penulisan tesis ini penulis dalam segala keterbatasannya menghadapi kendala dan tantangan, namun berkah arahan, dorongan dan inovasi dari berbagai pihak untuk keberhasilan studi mencapai gelar Magister Pendidikan.

Secara khusus penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd, dan Prof. Dr. Julaga, M.Pd., sebagai pembimbing I dan pembimbing II, Prof. Dr.Harun.Sitompul, M. Pd, Prof. Dr. Asih Menanti,M.S, S. Psi dan Prof.Dr. Edi Syahputra M. Pd selaku nara sumber atas kesediaan untuk meluangkan waktu yang sangat berharga dalam memberikan bimbingan, komentar dan wawasan pengetahuan yang luas untuk kesempurnaan tesis ini.

Penulis ingin mengungkapkan bahwa kesempatan untuk mengikuti studi di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan adalah sesuatu yang sangat berharga. Untuk ini penulis ucapkan terima kasih kepada Direktur Pascasarjana Universitas Negeri Medan : Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd,, Asisten Direktur I : Dr. Arif Rahman, M.Pd, Asisten Direktur II: Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd, Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan : Prof. Dr. Harun Sitompul,


(8)

iv

M.Pd, dan Sekretaris Program Studi Teknologi Pendidikan : Dr. R. Mursid, M.Pd dan kak Noni sebagai Tata Usaha di kantor Program Studi Teknologi Pendidikan, atas segala bantuan dalam memenuhi persyaratan-persyaratan akademis dan proses penyelesaian administrasi.

Proses pengumpulan data tesis ini, penulis mendapat izin dan dukungan dari Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Medan: Drs. Sudirman,S.P,M.Si , Matematika SMA 8 Medan : Nurtaito Sianturi,S.Pd,M.Si dan Daswati Sigalingging,S.Pd,M.Si. dan seluruh guru-guru SMA Negeri 8 Medan yang telah membantu memberikan kesempatan informasi data dari hasil pelaksanaan penelitian .

Keinginan penulis untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan ini sangat mendapat dukungan moril dan material dan doa dari Ayahanda, Ibunda dan suami tercinta Rifai Zein,S.H,M.Hum, Ibu Hj. Syarifah Sagala dan Rully Wardani , serta seluruh keluarga besar yang telah memberikan dukungannya. Selanjutnya keceriaan dalam mengikuti perkuliahan adalah berkah persahabatan yang sangat indah dari teman-teman di Program Pascasarjana Angkatan XVIII Program Studi Teknologi Pendidikan di Kelas B. Terima kasih atas kebersamaan kita dalam melewati hari-hari yang penuh dengan tugas.

Akhir kata tidak ada hasil kerja yang sempurna tetapi kesempurnaan itu adalah proses yang panjang, semoga tesis ini sebagai suatu karya akademik bermanfaat bagi peningkatan proses pembelajaran.

Medan, 1 Maret 2014 Penulis,

Sri Rahmawati NIM. 8106122037


(9)

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACT ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Perumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 10

A. Kajian Teoretis ... 10

1. Hakikat Hasil Belajar Matematika ... 10

2. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 14

a. Strategi Pembelajaran Investigasi Kelompok ... 18

b. Strategi Pembelajaran Resitasi ... 25

3. Hakikat Kemampuan Berpikir Logis ... 30

4. Penelitian yang Relevan ... 39

B. Kerangka Berpikir ... 40

1. Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Investigasi Kelompok Lebih Tinggi daripada Hasil Belajar Siswa yang diajar dengan Strategi Pembelajaran Resitasi ... 40

2. Hasil Belajar Siswa dengan Kemampuan Berpikir Logis Tinggi Lebih Tinggi daripada Hasil Belajar Siswa dengan Berpikir Logis Rendah ... 42

3. Interaksi Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Hasil Matematika ... 44

C. Pengajuan Hipotesis ... 46


(10)

vi

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 47

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 47

C. Metode dan Rancangan Penelitian ... 48

D. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... 49

E. Pengontrolan Perlakuan ... 51

F. Variabel dan Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 54

G. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 55

H. Uji Coba Instrumen Pengumpulan Data ... 56

1. Uji Coba Instrumen Tes Hasil Belajar Matematika ... 56

2. Uji Coba Instrumen Kemampuan Berpikir Logis ... 60

I. Teknik Analisis Data ... 61

J. Hipotesis Statistik ... 61

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 62

A. Deskripsi Data ... 62

1. Hasil Belajar Matematika yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Investigasi Kelompok... 62

2. Hasil Belajar Matematika Siswa yang Dibelajarkan Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Resitasi . 63 3. Hasil Belajar Matematika Siswa dengan Kemampuan Berpikir Logis Tinggi ... 65

4. Hasil Belajar Matematika Siswa dengan Kemampuan Berpikir Logis Rendah ... 67

5. Hasil Belajar Matematika Siswa dengan Kemampuan Berpikir Logis Tinggi yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Investigasi Kelompok ... 68

6. Hasil Belajar Matematika Siswa dengan Kemampuan Berpikir Logis Rendah yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Investigasi Kelompok ... 70

7. Hasil Belajar Matematika Siswa dengan Kemampuan Berpikir Logis Tinggi yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Resitasi ... 72

8. Hasil Belajar Matematika Siswa dengan Kemampuan Berpikir Logis Rendah yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Resitasi ... 74

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 75

1. Uji Normalitas Data ... 75

2. Uji Homogenitas Varians Sampel ... 78

C. Pengujian Hipotesis ... 80

1. Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembejaran Investigasi Kelompok dengan Strategi Pembelajaran Resitasi ... 81

2. Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa yang


(11)

vii

Siswa yang Memiliki Kemampuan Berpikir Logis

Rendah ... 82

3. Interaksi Antara Strategi Pembelajaran dengan Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa ... 84

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 89

1. Hasil Belajar Matematika Siswa antara Siswa yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Investigasi Kelompok dan Strategi Pembelajaran Resitasi ... 89

2. Hasil Belajar Matematika Siswa yang Memiliki Kemampuan Berpikir Logis Tinggi dengan Kemampuan Berpikir Logis Rendah ... 91

3. Interaksi antara Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Logis dalam Mempengaruhi Hasil Belajar Matematika ... 92

E. Keterbatasan Penelitian ... 93

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 96

A. Simpulan ... 96

B. Implikasi ... 97

C. Saran ... 101

DAFTAR PUSTAKA ... 104


(12)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Rata-rata Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X Lima

Tahun Terakhir ... 2

Tabel 2.1 : Urutan Strategi Pembelajaran ... 18

Tabel 2.2 : Langkah-langkah Strategi Pembelajaran Investigasi Kelompok ... 24

Tabel 2.3 : Langkah-langkah Strategi Pembelajaran Resitasi ... 30

Tabel 2.4 : Perbedaan Kemampuan Berpikir Logis Tinggi dan Rendah ... 39

Tabel 2.5 : Interaksi Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Logis ... 46

Tabel 3.1 : Rancangan Eksperimen Desain Faktorial 2 x 2 ... 49

Tabel 3.2 : Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Matematika ... 55

Tabel 3.3 : Kisi-kisi Tes Kemampuan Berpikir Logis ... 56

Tabel 4.1 : Hasil Belajar Matematika yang Dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Investigasi Kelompok ... 62

Tabel 4.2 : Hasil Belajar Matematika Siswa yang Dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Resitasi ... 64

Tabel 4.3 : Hasil Belajar Matematika Siswa dengan Kemampuan Berpikir Logis Tinggi ... 66

Tabel 4.4 : Hasil Belajar Matematika Siswa dengan Kemampuan Berpikir Logis Rendah ... 67

Tabel 4.5 : Hasil Belajar Matematika Siswa dengan Kemampuan Berpikir Logis Tinggi yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Investigasi Kelompok ... 69

Tabel 4.6 : Hasil Belajar Matematika Siswa dengan Kemampuan Berpikir Logis Rendah yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Investigasi Kelompok ... 71

Tabel 4.7 : Hasil Belajar Matematika Siswa dengan Kemampuan Berpikir Logis Tinggi yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Resitasi ... 73

Tabel 4.8 : Hasil Belajar Matematika Siswa dengan Kemampuan Berpikir Logis Rendah yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Resitasi ... 74

Tabel 4.9 : Rangkuman Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika yang Dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Investigasi Kelompok dan Resitasi ... 76

Tabel 4.10 : Rangkuman Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika Siswa yang Memiliki Kemampuan Berpikir Logis Tinggi dan Rendah ... 76

Tabel 4.11 : Rangkuman Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika Menggunakan Strategi Pembelajaran Berdasarkan Kemampuan Berpikir Logis Tinggi dan Rendah ... 77

Tabel 4.12 : Ringkasan Hasil Perhitungan Uji F Strategi Pembelajaran ... 78

Tabel 4.13 : Ringkasan Hasil Perhitungan Uji F Kemampuan Berpikir Logis ... 79

Tabel 4.14 : Ringkasan Hasil Perhitungan Varians Populasi ... 79


(13)

ix

Tabel 4.16 : Ringkasan Perhitungan Anava 2 x 2 ... 81 Tabel 4.17 : Ringkasan Hasil dengan Menggunakan Uji Scheffe ... 85


(14)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Variabel Pembelajaran ... 15 Gambar 4.1 : Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa yang

Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran

Investigasi Kelompok ... 63 Gambar 4.2. : Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa yang

Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran

Resitasi ... 65 Gambar 4.3 : Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa yang Memiliki

Kemampuan Berpikir Logis Tinggi ... 66 Gambar 4.4. : Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa yang Memiliki

Kemampuan Berpikir Logis Rendah ... 68 Gambar 4.5. : Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa dengan

Kemampuan Berpikir Logis Tinggi yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Investigasi

Kelompok ... 70 Gambar 4.6. : Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa dengan

Kemampuan Berpikir Logis Rendah yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Investigasi

Kelompok ... 71 Gambar 4.7. : Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa dengan

Kemampuan Berpikir Logis Tinggi yang Dibelajarkan

dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Resitasi ... 73 Gambar 4.8. : Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa dengan

Kemampuan Berpikir Logis Rendah yang Dibelajarkan

dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Resitasi ... 75 Gambar 4.9. : Interaksi Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir


(15)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Silabus ... 108

Lampiran 2 : RPP Perlakuan ... 118

Lampiran 3 : Tes Hasil Belajar Matematika ... 143

Lampiran 4 : Uji Coba Instrumen Hasil Belajar ... 150

Lampiran 5 : Instrumen Kemampuan Berpikir Logis ... 160

Lampiran 6 : Hasil Ujicoba Tes Kemampuan Berpikir Logis ... 171

Lampiran 7 : Hasil Analisis Data Penelitian ... 177

Lampiran 8 : Tabel Statistik ... 221

Lampiran 9 : Pedoman Penggunaan Strategi Pembelajaran ... 231

Lampiran 10 : Foto Dokumentasi Kegiatan Pelaksanaan Penelitian ... 282 Lampiran 11 : Surat Keputusan Pembimbing Tesis

Lampiran 12 : Undangan Seminar Proposal Tesis Lampiran 13 : Surat Keterangan Validasi Penelitian

Lampiran 14 : Izin Melakukan Uji Coba Soal Tes Hasil Belajar dan Tes Berpikir Logis Siswa

Lampiran 15 : Izin Melakukan Penelitian Lapangan dari Pascasarjana Unimed

Lampiran 16 : Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian Dari Tempat Penelitian


(16)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejak peradaban bermula, Matematika memainkan peranan yang sangat vital dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai bentuk simbol, teorema, dalil, ketetapan, dan konsep digunakan untuk membantu perhitungan, pengukuran, penilaian, peramalan, dan sebagainya. Tidak heran jika peradaban manusia meningkat dengan pesat karena ditunjang oleh partisipasi Matematika yang selalu mengikuti perubahan dan perkembangan zaman.

Matematika adalah ilmu dasar yang menjadi landasan bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Dengan kecenderungan IPTEK yang terus berubah dan berkembang maka bidang-bidang lain ikut terpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung. Kemajuan dibidang ilmu ekonomi dan kesejahteraan sosial tidak terlepas dari kemajuan dalam bidang IPTEK. Tersedianya sumber daya yang menguasai Matematika sangat dibutuhkan untuk menopang kemajuan tersebut. Hal ini sejalan dengan pendapat Russeffendi (1993: 58) yang menyatakan bahwa untuk kemajuan teknologi dan perekonomiannya diperlukan manusia yang menguasai Matematika Hal ini berarti sebagai warga Negara yang layak dan sejajar dengan warga negara lainnya tentunya harus mengetahui Matematika.

Sementara itu pada laporan TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study) 2003, siswa Indonesia berada pada posisi 34 dari 45 negara yang disurvei. Prestasi Indonesia jauh di bawah Negara-negara Asia lainnya. Dari


(17)

2

kisaran rata-rata skor yang diperoleh oleh setiap negara 400-625 dengan skor ideal 1.000, nilai Matematika Indonesia berada pada skor 411. Laporan TIMSS menyebutkan bahwa kemampuan siswa Indonesia dalam Matematika sangat jauh di bawah negara-negara lain. Sebagai contoh, untuk permasalahan Matematika yang menyangkut kemampuan komunikasi matematis, siswa Indonesia yang berhasil benar hanya 5% dan jauh di bawah negara seperti Singapura, Korea, dan Taiwan yang mencapai lebih dari 50% (Fachrurazi, 2011: 78).

Hal yang sama juga terjadi di SMAN 8 Medan, pelajaran Matematika merupakan pelajaran yang paling menyulitkan bagi siswa, hal ini berdampak pada sulitnya siswa menerima pembelajaran yang telah diajarkan oleh guru sehingga hasil belajar Matematika siswa rendah. Ini dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel. 1.1. Rata-rata Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X Lima Tahun Terakhir

No Tahun Pelajaran KKM Rata-rata

1 2007/2008 6,50 6,32

2 2008/2009 6,50 6,35

3 2009/2010 6,50 6,29

4 2010/2011 7,00 6,35

5 2011/2012 7,00 6,44

Dari Tabel 1.1 diketahui bahwa hasil belajar Matematika siswa tergolong rendah. Terlihat dari hasil belajar Matematika sebesar 6,44 yang masih di bawah KKM sebesar 7,00. Sasaran utama pembelajaran Matematika, adalah siswa memahami apa yang telah dipelajari. Meskipun demikian penekanan pemahaman yang hanya mendasarkan pada aspek pendekatan perkembangan kognitif, tidaklah cukup. Siswa perlu dilibatkan dalam pengetahuan situasional yang melibatkan kognisi sosial. Melalui pendekatan ini siswa dapat memperoleh


(18)

3

pemahaman nyata yang terkait dengan permasalahan sehari-hari yang merupakan kekurangan pada setiap pemahaman yang diperoleh dari hasil belajar formal di kelas.

Dalam pembelajaran, terkadang siswa berusaha selalu mengingat informasi dengan tujuan agar dapat dengan mudah dimunculkan kembali dalam penyelesaian soal atau tes tanpa memahami makna sebenarnya. Pembelajaran Matematika di kelas juga menunjukkan adanya kecenderungan pemberian penekanan pada perolehan pengetahuan faktual, keterampilan prosedural, dan disertai sikap pasif melalui komunikasi satu arah, meniru dari drill. Selain itu dalam pembelajaran tersebut kemampuan representasi yang dikembangkan memiliki kecenderungan dalam bentuk translasi dari deskripsi verbal (Arifin, 2011: 4)

Sedangkan proses translasi dari satu bentuk representasi ke berbagai bentuk representasi yang lain, tidak pernah atau jarang dilakukan oleh guru secara sengaja yang bertujuan untuk mengoptimalkan kemampuan representasi Matematika siswa. Hal lain yang sering diabaikan dalam pembelajaran, tidak terlihat upaya sadar dari guru untuk mengembangkan metakognisi siswa. Perkembangan yang terjadi, berlangsung secara alami bagi sebagian kecil siswa. Pemahaman Matematika merujuk pada perolehan terintegrasi tentang ide-ide Matematika. Siswa yang memahami konsep Matematika, lebih dari sekadar mengetahui fakta, konsep, dan prosedur sebagai bagian yang terpisah-pisah. Siswa memahami mengapa ide-ide Matematika itu penting dan dalam konteks dapat dimanfaatkan. Siswa dapat mengorganisir pengetahuan dalam suatu


(19)

4

keterkaitan yang utuh, yang dapat digunakan untuk mempelajari ide baru dengan mengkaitkan ide-ide yang telah diketahui sebelumnya.

Pemilihan strategi pembelajaran dalam proses belajar mengajar Matematika merupakan hal yang penting dipertimbangkan guru untuk meningkatkan hasil belajar. Seorang guru Matematika harus mencari dan menemukan strategi-strategi yang lebih efektif dan bervariasi yang dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, sebaliknya strategi pembelajaran monoton dan tidak bervariasi cenderung menghasilkan kegiatan pembelajaran yang membosankan bagi siswa. Jadi strategi pembelajaran dapat digunakan untuk memotivasi dan meningkatkan hasil belajar.

Selanjutnya salah satu materi pelajaran Matematika di SMA Negeri 8 Medan adalah bentuk pangkat, akar dan logaritma. Pada umumnya strategi konvensional digunakan guru dalam mengajarkan bentuk pangkat, akar dan logaritma. Guru cukup berceramah, memberikan contoh soal, dan memberikan latihan dan umpan balik. Media pembelajaran untuk mengajar bentuk pangkat, akar dan logaritma hanya mengandalkan fungsi papan tulis belaka tanpa diperkuat oleh strategi yang lebih berorientasi pada aktifitas belajar siswa sehingga perolehan hasil belajar Matematika hanya pada penguasaan materi pelajaran saja.

Pada dasarnya kemampuan guru dalam mengajar akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Soleh (1989: 19) mengatakan tidak akan terjadi pembelajaran jika siswa dalam keadaan pasif, beragamnya teori belajar menunjukkan beragamnya cara mengaktifkan kegiatan mental yang tentunya harus dipicu oleh kegiatan fisik, emosional dan sosial siswa. Hal ini adalah tugas guru untuk memilih dan menentukan strategi agar siswa dapat belajar secara


(20)

5

efektif dan efisien, mengajar sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk untuk menentukan strategi itu adalah harus menguasai tekik-teknik penyajian atau biasanya disebut pendekatan/strategi mengajar.

Salah satu strategi pembelajaran matematika yang menunjang keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran adalah strategi pembelajaran investigasi kelompok (Group Investigation) dan resitasi. Investigasi kelompok dan resitasi merupakan kegiatan pembelajaran yang memberikan kemungkinan siswa untuk mengembangkan pemahaman siswa melalui berbagai kegiatan. Dalam investigasi siswa dituntut untuk lebih aktif dalam mengembangkan sikap dan pengetahuannya tentang matematika sesuai dengan kemampuan masing-masing sehingga memberikan hasil belajar yang lebih bermakna pada siswa. Kegiatan belajarnya diawali dengan pemecahan soal-soal atau masalah-masalah yang diberikan oleh guru.

Sedangkan dalam strategi pembelajaran resitasi pengembangan pemahaman siswa biasanya dengan memberikan latihan-latihan selama pembelajaran dengan tujuan agar siswa memiliki hasil belajar yang lebih mantap, karena siswa diasah melalui pemberian latihan-latihan, sehingga pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu dapat lebih terintegrasi.

Selain faktor eksternal yaitu strategi pembelajaran, faktor internal dalam diri siswa juga harus diperhatikan dalam proses pembelajaran yaitu kemampuan berpikir logis. Kemampuan berpikir logis memerlukan kemampuan mengingat dan memahami, kemampuan mengingat adalah bagian terpenting dalam mengembangkan kemampuan berpikir logis. Salah satu kemampuan yang erat kaitannya dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan berpikir logis


(21)

6

(penalaran), yaitu kemampuan menemukan suatu kebenaran berdasarkan aturan, pola atau logika tertentu. Kemampuan ini perlu dikembangkan dalam pembelajaran Matematika, karena dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan pemahaman Matematika. Dari sini dapat dikatakan bahwa upaya untuk meningkatkan kemampuan berpikir logis dapat menjembatani pada peningkatan hasil belajar Matematika siswa melalui pemahaman yang benar terhadap konsep-konsep Matematika (Usdiyana, 2009: 2).

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, penelitian ini mengungkapkan tentang perbaikan pembelajaran Matematika untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada pelajaran Matematika dengan menerapkan strategi pembelajaran investigasi kelompok dan resitasi. Pemilihan strategi pembelajaran investigasi kelompok dan resitasi disesuaikan dengan karakteristik pembelajaran Matematika dan karakteristik kemampuan berpikir logis siswa.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi masalah berkenaan dengan penelitian ini adalah: (1) Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran Matematika di SMAN 8 Medan? (2) Apakah guru menggunakan strategi pembelajaran yang tepat dalam pelaksanaan pembelajaran Matematika siswa? (3) Apakah penggunaan strategi pembelajaran mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar Matematika siswa? (4) Bagaimanakah menyampaikan materi yang tepat pada pelajaran Matematika? (5) Bagaimanakah hasil belajar Matematika siswa? (6) Bagaimanakah pemahaman siswa tentang


(22)

7

pengembangan materi Matematika? (7) Apakah tujuan pembelajaran yang berbeda memerlukan strategi pembelajaran yang berbeda juga? (8) Apakah dalam pelaksanaan pembelajaran guru memerhatikan karakteristik siswa di SMAN 8 Medan? (9) Apakah karakteristik siswa yang berbeda memerlukan strategi pembelajaran yang berbeda pula? (10) Apakah penerapan strategi pembelajaran investigasi kelompok dan resitasi dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa di SMAN 8 Medan? (11) Apakah kemampuan berpikir logis memengaruhi hasil belajar siswa? (12) Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan berpikir logis siswa?

C. Pembatasan Masalah

Banyak faktor yang memengaruhi hasil belajar siswa, agar penelitian ini terfokus, dapat dikaji lebih mendalam dan tujuan dalam penelitian ini dapat tercapai dengan jelas, maka penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup lokasi penelitian, subjek penelitian dan variabel penelitian.

Berkaitan dengan lokasi penelitian, penelitian ini dilakukan di SMAN 8 Medan. Berkaitan dengan variabel penelitian, penelitian ini memiliki variabel bebas yaitu strategi pembelajaran investigasi kelompok dan resitasi. Dan variabel moderatornya yaitu kemampuan berpikir logis siswa. Sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar Matematika siswa pada pokok bahasan bentuk pangkat, akar dan logaritma yang dibatasi pada ranah kognitif di kelas X SMAN 8 Medan Tahun Pelajaran 2013/2014.


(23)

8

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang dikemukakan,, maka penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut?

1. Apakah hasil belajar Matematika siswa yang diajar dengan menggunakan strategi investigasi kelompok lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran resitasi?

2. Apakah hasil belajar Matematika siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi lebih tinggi daripada siswa memiliki kemampuan berpikir logis rendah?

3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis siswa terhadap hasil belajar Matematika siswa?

E. Tujuan Penelitian

Dengan melihat masalah yang diteliti, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penerapan strategi pembelajaran investigasi kelompok dan resitasi dan kemampuan berpikir logis sehingga dapat:

1. Mengetahui hasil belajar Matematika siswa yang diajar dengan menggunakan strategi investigasi kelompok lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran resitasi.

2. Mengetahui hasil belajar Matematika siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi lebih tinggi daripada siswa memiliki kemampuan berpikir logis rendah.

3. Mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis terhadap hasil belajar Matematika siswa.


(24)

9

F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis

Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah:

a. Untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan peningkatan kompetensi belajar siswa dan peran serta siswa dalam proses pembelajaran.

b. Sebagai acuan metode penelitian tentang pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran investigasi kelompok dan resitasi dan kemampuan berpikir logis siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Sekolah yaitu sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran.

b. Guru memberikan informasi mengenai manfaat pembelajaran melalui strategi pembelajaran investigasi kelompok dan resitasi serta kemampuan berpikir kritis siswa dalam meningkatkan peran serta siswa dalam proses pembelajaran.


(25)

98

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab terdahulu, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Hasil belajar Matematika siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran Investigasi Kelompok lebih tinggi dibandingkan dengan yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran Resitasi.

2. Hasil belajar Matematika siswa yang memiliki Kemampuan Berpikir

Logis tinggi lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki Kemampuan Berpikir Logis rendah.

3. Ada interaksi antara strategi pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Logis terhadap hasil belajar Matematika. Berdasarkan uji lanjut diperoleh hasil bahwa hasil belajar Matematika siswa yang memiliki Kemampuan Berpikir Logis tinggi yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Investigasi Kelompok lebih tinggi daripada hasil belajar Matematika siswa yang memiliki Kemampuan Berpikir Logis rendah dengan strategi pembelajaran yang sama. Demikian juga bila dibandingkan dengan hasil belajar Matematika yang memiliki Kemampuan Berpikir Logis tinggi dan rendah yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Resitasi, masih lebih unggul hasil belajar Matematika dengan Kemampuan Berpikir Logis tinggi dengan strategi pembelajaran Investigasi Kelompok.


(26)

99

B. Implikasi

Pertama, hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh strategi pembelajaran terhadap hasil belajar Matematika siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran Investigasi Kelompok lebih efektif dari pada strategi pembelajaran Resitasi. Konsekuensi logis dari pengaruh penerapan strategi pembelajaran terhadap hasil belajar Matematika berimplikasi kepada guru Matematika untuk melaksanakan strategi pembelajaran Investigasi Kelompok. Dengan menggunakan strategi pembelajaran Investigasi Kelompok diharapkan guru dapat membangkitkan dan memotivasi keterlibatan partisipasi aktif siswa terhadap pembelajaran Matematika dan dapat menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif dan efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Implikasi dari penerapan strategi pembelajaran Investigasi Kelompok bagi para pengajar adalah guru berkewajiban untuk selalu berupaya memunculkan isu-isu dan memanfaatkan lingkungan sekitar serta berbagai pengalaman siswa selama pembelajaran yang tentunya berkaitan dengan materi pelajaran yang akan dibahas, oleh karena itu guru diharapkan dapat memperluas dan menambah wawasan ilmu pengetahuannya.

Dalam proses pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran Investigasi Kelompok, siswa diharuskan terlibat aktif baik secara visual, auditif maupun kinestetik, sehingga dengan pelibatan tersebut memungkinkan informasi ataupun pesan pembelajaran lebih mudah dipahami siswa. Sesuai dengan namanya, strategi pembelajaran ini baik digunakan manakala guru menginginkan siswa mendalami atau lebih memahami secara rinci dan detail. Sementara itu ditinjau dari tujuan pembelajaran Resitasi mengacu kepada pengerjaan latihan


(27)

100

secara berulang-ulang dan peningkatan tanggung jawab individu. Tujuan pembelajaran akan tercapai apabila setiap siswa mencapai tujuannya secara bersama-sama. Siswa didorong untuk bekerja sama dan juga bekerja secara

indivisu pada suatu tanggung jawab bersama, dan mereka harus

mengkoordinasikan untuk menyelesaikan tugasnya.

Dalam mempersiapkan pembelajaran menggunakan strategi

pembelajaran Investigasi Kelompok, guru haruslah telah menguasai pemanfaatan strategi pembelajaran yang akan digunakan. Disamping itu guru harus memperhatikan jalannya kegiatan pembelajaran serta faktor-faktor antara lain: 1) menjelaskan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai setelah pembelajaran; 2) menjelaskan kegunaan dan cara pemanfaatan strategi; 3) menjelaskan kegiatan pembelajaran dengan mempedomani tujuan pembelajaran dan lembar aktivitas siswa yang dibagikan, sehingga siswa mengetahui dengan jelas apa yang harus mereka lakukan; 4) memusatkan perhatian siswa terhadap materi yang sedang dipelajari dengan meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi ataupun meminta siswa memberi tanggapan terhadap presentasi teman mereka; 5) memfasilitasi kegiatan pembelajaran dengan memperhatikan kesalahan yang diperbuat siswa, mendiagnosis kesulitan yang dialami siswa; dan 6) memberikan petunjuk yang benar kepada siswa cara menutup program aplikasi serta mengingatkan tugas yang diberikan guru.

Berdasarkan petunjuk dan prosedur yang diberikan guru maka siswa akan lebih mudah memahami strategi pembelajaran Investigasi Kelompok. Dengan demikian siswa akan terbimbing selama proses pembelajaran sesuai dengan tujuan dan materi yang sedang dipelajari. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan


(28)

101

terbukti bahwa strategi pembelajaran Investigasi Kelompok dapat meningkatkan hasil belajar Matematika yang lebih baik dibandingkan dengan strategi pembelajaran Resitasi. Hal ini dapat dijadikan pertimbangan bagi guru untuk memilih strategi pembelajaran yang efektif dalam membelajarkan siswa guna mencapai tujuan pembelajaran.

Kedua, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kemampuan berpikir logis siswa berpengaruh terhadap hasil belajar Matematika siswa. Konsekuensi logis dari pengaruh kemampuan berpikir logis siswa terhadap hasil belajar Matematika siswa berimplikasi pada guru Matematika untuk melakukan identifikasi dan prediksi didalam menentukan kemampuan berpikir logis yang dimiliki siswa. Apabila kemampuan berpikir logis siswa dapat dikelompokkan maka guru dapat menerapkan rencana-rencana pembelajaran dan strategi pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik siswa, disamping itu juga guru dapat melakukan tindakan-tindakan lain misalnya untuk siswa dengan kemampuan berpikir logis tinggi diberikan materi pengayaan dan soal-soal dengan tingkat kesukaran yang lebih tinggi dan untuk siswa dengan kemampuan berpikir logis rendah diberikan materi-materi remedial yang bertujuan memberikan pemahaman dan penguasaan kepada siswa terhadapa materi pelajaran Matematika. Dengan demikian siswa diharapkan mampu membangun dan menemukan sendiri pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkannya dalam menyelesaikan persoalan untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik dan dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari siswa.

Implikasi dari perbedaan karakteristik siswa dari segi kemampuan berpikir logis mengisyaratkan kepada guru untuk memilih strategi pembelajaran


(29)

102

harus mempertimbangkan tingkat kemampuan berpikir logis siswa. Adanya perbedaan kemampuan berpikir logis siswa ini berimplikasi guru didalam memberikan motivasi, minat dan keaktifan siswa dalam belajar Matematika. Bagi siswa dengan kemampuan berpikir logis tinggi tidak menjadi sebuah kesulitan bagi guru dalam memotivasi, membangkitkan minat dan mengaktifkan siswa selama pembelajaran, tetapi dengan siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis rendah maka guru memberikan perhatian yang lebih kontinu didalam memberikan motivasi, membangkitkan minat dan keaktifan siswa dalam belajar.

Ketiga, hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan kemampuan berpikir logis siswa terhadap hasil belajar Matematika siswa. Konsekuensi logis dari perbedaan hasil interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis siswa berimplikasi terhadap guru dan siswa. Interaksi tersebut terindikasi dari siswa dengan Kemampuan Berpikir Logis tinggi dan diajarkan dengan strategi pembelajaran Investigasi Kelompok secara rata-rata mempunyai hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan strategi pembelajaran Resitasi. Sedangkan bagi siswa yang memiliki Kemampuan Berpikir Logis rendah memperoleh rata-rata hasil belajar yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan siswa yang memiliki Kemampuan Berpikir Logis rendah yang diajarkan dengan strategi pembelajaran Resitasi. Dengan demikian dapat dipahami bahwa strategi pembelajaran Investigasi Kelompok tepat diajarkan kepada siswa yang memiliki Kemampuan Berpikir Logis tinggi dan strategi pembelajaran Resitasi tepat diajarkan kepada siswa yang memiliki Kemampuan Berpikir Logis rendah.


(30)

103

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa untuk meningkatkan hasil belajar Matematika dipengaruhi oleh strategi pembelajaran yang diterapkan dan Kemampuan Berpikir Logis siswa. Dalam hal ini antara guru dan siswa mempunyai peranan yang sama dan berarti dalam meningkatkan hasil belajar itu sendiri, sehingga dengan demikian untuk mencapai hasil belajar yang maksimal maka kedua variabel tersebut yaitu strategi pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Logis siswa perlu menjadi perhatian sekaligus.

Guru juga diharapkan dapat mengembangkan kemampuannya dalam merancang pembelajaran, khususnya dengan menggunakan strategi pembelajaran Investigasi Kelompok. Dalam merancang pembelajaran guru harus memiliki kemampuan dalam memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan, skenario pembelajaran, metode, tempat, sarana dan prasarana yang tersedia. Untuk pengembangan strategi pembelajaran, guru juga harus menambah pengetahuan dan wawasannya dalam bidang perangkat lunak, sehingga guru dapat lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan strategi pembelajaran. Penelitian ini diharapkan dapat merangsang dan memotivasi guru, khususnya guru Matematika untuk lebih meningkatkan kompetensinya dalam membelajarkan siswa.

C. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi yang telah dikemukakan, maka disarankan beberapa hal yaitu :

1. Kepada guru perlu melihat karakteristik siswa didalam menerapkan strategi pembelajaran Investigasi Kelompok dan Resitasi.


(31)

104

a. Penerapan stategi pembelajaran Investigasi Kelompokmenunjukkan

hasil belajar yang lebih baik daripada penerapan strategi pembelajaran Resitasi.

b. Siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi memiliki hasil belajar yang lebih tinggi dari pada siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis rendah.

c. Siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi lebih tepat dibelajarkan dengan menggunakan strategi belajar Investigasi Kelompok.

d. Siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis rendah lebih tepat dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran Resitasi.

2. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan pembelajaran dengan

menggunakan strategi pembelajaran Investigasi Kelompok dan Resitasi mengharuskan guru menyesuaikan isi materi dan penggunaan waktu jam pelajaran, sehingga hal ini juga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa khususnya pada hasil belajar Matematika.

3. Hendaknya pada pembelajaran Matematika pemahaman antara konsep,

teori, dan praktek berjalan beriring sehingga dapat memacu pola pikir siswa ke jenjang yang lebih tinggi.

4. Bahan/materi yang digunakan dalam penelitian ini hanya terbatas pada beberapa materi. Kepada peneliti slanjutnya disarankan agar kiranya diadakan penelitian lebih lanjut, yaitu pada materi lain atau dapat melanjutkan penelitian ini, hal ini sangat penting agar hasil penelitian ini


(32)

105

bermanfaat sebagai penyeimbang teori maupun reformasi dunia pendidikan khususnya dalam pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah. 5. Dikarenakan tes hasil belajar yang disusun hanya mengukur ranah kognitif, disarankan penelitian lanjutan juga mengukur ranah psikomotorik dan afektif.


(33)

106

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. (2009). Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta

A.M. Sardiman. (2011). Interkasi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja

Grafindo Persada

Arends, Richard I. (2008). Learning to Teach: Belajar untuk Mengajar.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Arifin, Much. Zainul. (2011). Metacognition dan Multipresentasion in Mathematic Learning (Metakognisi dan Multi Representasi dalam

Pembelajaran matematika). Jurnal: Humaniora. 8 (1): 42

Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Bruner, Jerome S. (1999). The Process of Education (2nd ed). London. Harvard

University Press

Budiningsih, Asri. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Carey, Dick Walter, Lou Carey & James O. Carey. 2005. The Systematic Design

of Instruction (6th ed), New York: Pearson

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah, Syaiful Bahri. (2010). Guru & Anak Didik: Dalam Interaksi Edukatif.

Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah, Syaiful Bahri, et.al. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka

Cipta

Emzir. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif,

Jakarta: Raja Grafindo Persada

Fachrurazi. (2011). Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Komunikasi Matematis

Siswa Sekolah Dasar. Jurnal: Humaniora. 8 (1): 78

Halimah, Siti. (2008). Strategi Pembelajaran. Bandung: Cita Pustaka Media

Perintis

Hamalik, Oemar. (2012). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Remaja Rosakarya

Heruman. (2012). Model Pembelajaran Matemaika di Sekolah Dasar. Bandung:


(34)

107

Istarani. (2012). 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan. ISCOM

Kemp. Jerrold E. (1977). Instructional Design: A Plan for Unit and Course

Development (2nd ed). California: Fearon Publishers

Miarso, Yusufhadi. (2009). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta:

Kencana

Mustaqim. (2008). Psikologi Pendidikan. Semarang: Pustaka Pelajar

Nasution, S. (2011). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar.

Jakarta: Bumi Aksara

Ngalimun. (2012). Strategi dan Model Pembelajaran. Banjarmasin. Aswanja

Pressindo

Purwanto, Ngalim. (2009). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran,

Bandung: Remaja Rosdakarya

Purwanto, Ngalim. (2011). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya

Putri, Gusnita Roza, Syahrul R & Erizal Gani. (2012). Hubungan Kemampuan Berpikir Logis dengan Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi

Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman. Jurnal:

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. 1(1): 24

Reigeluth, Charles M. 1983. Instructional Design Theories and Models: An

Overview of Their Current Status. London: Lawrence Erlabaum Associates Publishers

Richey, Rita C. (1986). The Theoretical and Conceptual Bases of Instructional

Design. New York: Nichols Publishing Company

Roestiyah, N.K. (2008). Strategi Belajar Mengajar: Salah Satu Unsur

Pelaksanaan Strategi Belajar Mengajar: Teknik Penyajian. Jakarta: Rineka Cipta

Rusman, Deni Kurniawan & Cepi Riyana. (2012). Pembelajaran Berbasis

Teknologi Informasi dan Komunikasi: Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sagala, Syaiful. (2011). Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu

Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta

Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


(35)

108

Seels, Barbara B & Rita C. Richey. 1994. Teknologi Pembelajaran: Definisi dan

Kawasannya. Jakarta: Unit Percetakan Universitas Negeri Jakarta

Setiawan. (2006). Model Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan

Investigasi. http://mat.um.ac.id/AlatPeraga/PBM/Pendekatan_investigasi %20P3G.pdf. (diakses 19 Desember 2012)

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta.

Rineka Cipta

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung.

Alfabeta

Sumiati dan Asra. (2007). Metode Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima

Suparman, Atwi. (2001). Desain Instruksional (Ed. Revisi).. Jakarta: Universitas

Terbuka

Suparno, Paul. (2001). Teori PerkembanganKongnitif Jean Piaget. Yogyakarta:

Kanisius

Surya, Mohammad. (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Jakarta:

Pusataka Bani Quraisy

Susanto, Ahmad. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.

Jakarta: Kencana

Tohirin. (2011). Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Raja

Grafindo Persada

Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:

Kencana

Tuckman, Brucwe W. (1978). Conducting Educational Research. New York:

Harcourt Brace Jovanovich Publishers

Uno, Hamzah B. (2006). Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran, Jakarta:

Bumi Aksara

Usdiyana, Dian, et.al. (2009). Meningkatkan Kemmapuan Berpikir Logis Siswa

SMP Melalui Pembelajaran Matematika Realistik. Jurnal: Pengajaran

MIPA. 13 (1): 2

Warsita, Bambang. (2008). Teknologi Pembelajaran: Landasan & Aplikasinya.

Jakarta: Rineka Cipta

Wena, Made. (2013). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu


(1)

103

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa untuk meningkatkan hasil belajar Matematika dipengaruhi oleh strategi pembelajaran yang diterapkan dan Kemampuan Berpikir Logis siswa. Dalam hal ini antara guru dan siswa mempunyai peranan yang sama dan berarti dalam meningkatkan hasil belajar itu sendiri, sehingga dengan demikian untuk mencapai hasil belajar yang maksimal maka kedua variabel tersebut yaitu strategi pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Logis siswa perlu menjadi perhatian sekaligus.

Guru juga diharapkan dapat mengembangkan kemampuannya dalam merancang pembelajaran, khususnya dengan menggunakan strategi pembelajaran Investigasi Kelompok. Dalam merancang pembelajaran guru harus memiliki kemampuan dalam memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan, skenario pembelajaran, metode, tempat, sarana dan prasarana yang tersedia. Untuk pengembangan strategi pembelajaran, guru juga harus menambah pengetahuan dan wawasannya dalam bidang perangkat lunak, sehingga guru dapat lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan strategi pembelajaran. Penelitian ini diharapkan dapat merangsang dan memotivasi guru, khususnya guru Matematika untuk lebih meningkatkan kompetensinya dalam membelajarkan siswa.

C. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi yang telah dikemukakan, maka disarankan beberapa hal yaitu :

1. Kepada guru perlu melihat karakteristik siswa didalam menerapkan strategi pembelajaran Investigasi Kelompok dan Resitasi.


(2)

a. Penerapan stategi pembelajaran Investigasi Kelompokmenunjukkan hasil belajar yang lebih baik daripada penerapan strategi pembelajaran Resitasi.

b. Siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi memiliki hasil belajar yang lebih tinggi dari pada siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis rendah.

c. Siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi lebih tepat dibelajarkan dengan menggunakan strategi belajar Investigasi Kelompok.

d. Siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis rendah lebih tepat dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran Resitasi. 2. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan pembelajaran dengan

menggunakan strategi pembelajaran Investigasi Kelompok dan Resitasi mengharuskan guru menyesuaikan isi materi dan penggunaan waktu jam pelajaran, sehingga hal ini juga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa khususnya pada hasil belajar Matematika.

3. Hendaknya pada pembelajaran Matematika pemahaman antara konsep, teori, dan praktek berjalan beriring sehingga dapat memacu pola pikir siswa ke jenjang yang lebih tinggi.

4. Bahan/materi yang digunakan dalam penelitian ini hanya terbatas pada beberapa materi. Kepada peneliti slanjutnya disarankan agar kiranya diadakan penelitian lebih lanjut, yaitu pada materi lain atau dapat melanjutkan penelitian ini, hal ini sangat penting agar hasil penelitian ini


(3)

105

bermanfaat sebagai penyeimbang teori maupun reformasi dunia pendidikan khususnya dalam pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah. 5. Dikarenakan tes hasil belajar yang disusun hanya mengukur ranah kognitif, disarankan penelitian lanjutan juga mengukur ranah psikomotorik dan afektif.


(4)

106

Ahmadi, Abu. (2009). Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta

A.M. Sardiman. (2011). Interkasi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Arends, Richard I. (2008). Learning to Teach: Belajar untuk Mengajar.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Arifin, Much. Zainul. (2011). Metacognition dan Multipresentasion in Mathematic Learning (Metakognisi dan Multi Representasi dalam Pembelajaran matematika). Jurnal: Humaniora. 8 (1): 42

Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Bruner, Jerome S. (1999). The Process of Education (2nd ed). London. Harvard

University Press

Budiningsih, Asri. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Carey, Dick Walter, Lou Carey & James O. Carey. 2005. The Systematic Design

of Instruction (6th ed), New York: Pearson

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Djamarah, Syaiful Bahri. (2010). Guru & Anak Didik: Dalam Interaksi Edukatif.

Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah, Syaiful Bahri, et.al. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Emzir. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif, Jakarta: Raja Grafindo Persada

Fachrurazi. (2011). Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar. Jurnal: Humaniora. 8 (1): 78

Halimah, Siti. (2008). Strategi Pembelajaran. Bandung: Cita Pustaka Media Perintis

Hamalik, Oemar. (2012). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Remaja Rosakarya Heruman. (2012). Model Pembelajaran Matemaika di Sekolah Dasar. Bandung:


(5)

107

Istarani. (2012). 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan. ISCOM

Kemp. Jerrold E. (1977). Instructional Design: A Plan for Unit and Course Development (2nd ed). California: Fearon Publishers

Miarso, Yusufhadi. (2009). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana

Mustaqim. (2008). Psikologi Pendidikan. Semarang: Pustaka Pelajar

Nasution, S. (2011). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar.

Jakarta: Bumi Aksara

Ngalimun. (2012). Strategi dan Model Pembelajaran. Banjarmasin. Aswanja Pressindo

Purwanto, Ngalim. (2009). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran,

Bandung: Remaja Rosdakarya

Purwanto, Ngalim. (2011). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya Putri, Gusnita Roza, Syahrul R & Erizal Gani. (2012). Hubungan Kemampuan

Berpikir Logis dengan Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman. Jurnal: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. 1(1): 24

Reigeluth, Charles M. 1983. Instructional Design Theories and Models: An

Overview of Their Current Status. London: Lawrence Erlabaum

Associates Publishers

Richey, Rita C. (1986). The Theoretical and Conceptual Bases of Instructional

Design. New York: Nichols Publishing Company

Roestiyah, N.K. (2008). Strategi Belajar Mengajar: Salah Satu Unsur Pelaksanaan Strategi Belajar Mengajar: Teknik Penyajian. Jakarta: Rineka Cipta

Rusman, Deni Kurniawan & Cepi Riyana. (2012). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi: Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sagala, Syaiful. (2011). Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu

Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta

Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana


(6)

Seels, Barbara B & Rita C. Richey. 1994. Teknologi Pembelajaran: Definisi dan Kawasannya. Jakarta: Unit Percetakan Universitas Negeri Jakarta

Setiawan. (2006). Model Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Investigasi. http://mat.um.ac.id/AlatPeraga/PBM/Pendekatan_investigasi %20P3G.pdf. (diakses 19 Desember 2012)

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta. Rineka Cipta

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung. Alfabeta

Sumiati dan Asra. (2007). Metode Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima

Suparman, Atwi. (2001). Desain Instruksional (Ed. Revisi).. Jakarta: Universitas Terbuka

Suparno, Paul. (2001). Teori PerkembanganKongnitif Jean Piaget. Yogyakarta: Kanisius

Surya, Mohammad. (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Jakarta: Pusataka Bani Quraisy

Susanto, Ahmad. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.

Jakarta: Kencana

Tohirin. (2011). Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana

Tuckman, Brucwe W. (1978). Conducting Educational Research. New York: Harcourt Brace Jovanovich Publishers

Uno, Hamzah B. (2006). Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara

Usdiyana, Dian, et.al. (2009). Meningkatkan Kemmapuan Berpikir Logis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Matematika Realistik. Jurnal: Pengajaran MIPA. 13 (1): 2

Warsita, Bambang. (2008). Teknologi Pembelajaran: Landasan & Aplikasinya.

Jakarta: Rineka Cipta

Wena, Made. (2013). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara


Dokumen yang terkait

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR EKONOMI TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2008/2009

0 21 12

PENGARUH INTERAKSI SISWA PADA MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA KELAS XII

3 57 139

PENGARUH KEMAMPUAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR BERBANTUAN VIRTUAL LABORATORY PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 29 63

PENGARUH STRATEGI BELAJAR PQ4R TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X IPS 3 SMA N 1 KALIREJO LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 4 59

PENGARUH METODE BELAJAR RESITASI TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X IPA SMA NEGERI 1 KOTAAGUNG TAHUN PELAJARAN 2013-2014

0 8 68

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 2 GADING REJO TAHUN PELAJARAN 20152016

1 0 9

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK

0 0 14

PENGARUH KEMAMPUAN ARITMATIKA DAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN FISIKA

0 1 18

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA NEGERI 1 PEMATANG SIANTAR SKRIPSI

0 0 14

PENGARUH KEMAMPUAN SPASIAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK DIMENSI TIGA PADA SISWA KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 11 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20102011

0 0 95