Komponen-Komponen Kebugaran Kebugaran .1 Definisi Kebugaran

2.1.2 Komponen-Komponen Kebugaran

Komponen-komponen yang berhubungan dengan kesehatan yakni : 1. Daya tahan ditunjukkan dengan VO2 maksimal akan menurun dengan lanjutnya usia, dimana penurunan akan 2 kali lebih cepat pada orang inaktif atau sedenter dibanding atlit. Kebugaran ini menurun sebagian karena penurunan massa otot skeletal, sedangkan sebagian lagi akibat penurunan laju jantung maksimal, penurunan isi jantung sekuncup maksimal dan penurunan oksigen yang dapat di ekstrasi oleh otot-otot yang terlatih. Latihan daya tahan atau kebugaran yang cukup keras akan meningkatkan kekuatan yang didapat dari latihan bertahanan. Hasil akibat latihan kebugaran tersebut bersifat khas untuk latihan yang dijalankan training specific, sehingga latihan kebugaran akan menigkatkan kekuatan berjalan lebih dibanding dengan latihan bertahan. a. Daya tahan paru-jantung, yakni kemampuan paru-jantung mensuplai oksigen untuk kerja otot dalam jangka waktu lama. b. Daya tahan kardiorespirasi, adalah kemampuan dari jantung, paru- paru, pembuluh darah, untuk melakukan latihan-latihan yang keras dalam jangka waktu lama, seperti jalan cepat, jogging, senam . Daya tahan kardiorespirasi merupakan komponen yang terpenting dari kebugaran fisik. c. Daya tahan otot, kemampuan dari otot-otot kerangka badan untuk menggunakan kekuatan tidak perlu maksimal, dalam jangka waktu tertentu. Kekuatan, keahlian, penampilan, kecepatan bergerak dan tenaga sangat erat kaitannya dengan unsur ini. 2. Kekuatan otot, kemampuan otot melawan beban dalam satu usaha. Otot- otot yang kuat dapat melindungi persendian yang dikelilingi dan mengurangi kemungkinan terjadinya cedera karena aktivitas fisik. 3. Kelenturan otot, daerah gerak otot-otot dan persendian tubuh. Kelenturan sangat erat hubungannya dengan kemampuan otot-otot kerangka tubuh secara alamiah dan yang telah dimantapkan kondisinya diregang melampaui panjangnya normal waktu istirahat. Pembatasan atas lingkup gerak sendi ROM banyak terjadi pada usia lanjut, yang sering sebagai akibat kekakuan otot dan tendon dibanding sebagai akibat kontraktur sendi. 4. Komposisi tubuh, perbandingan berat tubuh berupa lemak dengan berat tubuh tanpa lemak otot, tulang, tulang rawan, organ-organ vital yang dinyatakan dalam persentase lemak tubuh. 5. Kelentukan, kemampuan persendian bergerak secara leluasa. 6. Self efficacy keberdayagunaan-mandiri adalah suatu istilah untuk menggambarkan rasa percaya atas keamanan dalam melakukan aktivitas. Dengan keberdayagunaan mandiri ini seorang lansia mempunyai keberanian dalam melakukan aktivitas atau olahraga. 7. Keuntungan fungsional atas latihan bertahan resistence training berhubungan dengan hasil yang didapat atas jenis latihan bertahanan, antara lain yang mengenai kecepatan gerak sendi, luas lingkup gerak sendi range of motion dan jenis kekuatan yang dihasilkannya pemendekan atau pemanjangan otot. 8. Keseimbangan, merupakan penyebab utama yang sering mengakibatkan seorang lansia mudah jatuh. Keseimbangan merupakan tanggapan motorik dan kekuatan otot. Keseimbangan juga bisa dianggap sebagai penampilan yang tergantung atas aktivitas atau latihan yang terus menerus dilakukan. Penelitian menunjukkan bahwa keseimbangan menurun dengan lanjutnya usia, yang bukan hanya sebagai akibat menurunnya kekuatan otot atau akibat yang diderita.

2.1.3 Fungsi Kebugaran

Dokumen yang terkait

Eksistensi Kulkul Sebagai Media Komunikasi Tradisional (Studi Pada Kelian Adat Banjar Batu Bintang Kelurahan Dauh Puri Kelod Denpasar Barat)

3 22 41

PENGARUH INTENSITAS SENAM KEBUGARAN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA KELOMPOK LANSIA

0 2 66

PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP KEBUGARAN LANJUT USIA DI POSYANDU LANJUT USIA TEGALSARI DAN POSYANDU Pengaruh Senam Lansia Terhadap Kebugaran Lansia Di Posyandu Lanjut Usia Tegalsari Dan Posyandu Lanjut Usia Lodalang Siswodipuran Boyolali.

3 9 21

PELATIHAN 12 BALANCE EXERCISE LEBIH MENINGKATKAN KESEIMBANGAN DINAMIS DARIPADA BALANCE STRATEGY EXERCISE PADA LANSIA DI BANJAR BUMI SHANTI, DESA DAUH PURI KELOD, KECAMATAN DENPASAR BARAT.

0 0 12

PERBANDINGAN SENAM JANTUNG SEHAT DENGAN SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH LANSIA PENDERITA HIPERTENSI GRADE I DI DESA DAUH PURI KAUH DENPASAR BARAT.

1 1 45

KESEJAHTERAAN LANSIA DAN BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DI DESA DANGIN PURI KAUH.

0 0 7

PENGARUH HASIL LATIHAN SENAM BUGAR LANSIA INDONESIA TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA WANITA LANSIA

0 3 55

PENGARUH LATIHAN FISIK SENAM LANSIA TERH

0 0 10

PERBANDINGAN ANTARA OTAGO EXERCISE DAN SENAM LANSIA TERHADAP KEBUGARAN PADA KELOMPOK LANSIA DI RS KECAMATAN JAKARTA PUSAT

0 2 9

PERBEDAAN PENGARUH SENAM VITALISASI OTAK DAN SENAM LANSIA TERHADAP PENINGKATAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA NASKAH PUBLIKASI - PERBEDAAN PENGARUH SENAM VITALISASI OTAK DAN SENAM LANSIA TERHADAP PENINGKATAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 9