Rancang Bangun Aplikasi Collaborative Project Scheduler I Gusti Agung Oka Widiarsana
74 Gambar 5.Detail task
Gambar 5merupakan tampilan dari detail taskyang dilihat dari sudut pandang manajer proyek, dimana pada halaman detail task dapat dilihat keterangan dari task seperti deskripsi
task, visualisasi persentase pengerjaan task, serta user yang terlibat sebagai kolaborator pada task. Manajer proyek dapat menambahkan kolaborator pada halaman detail task. Menghapus
task juga dilakukan melalui halaman detailtask dengan menu delete task.
Gambar 6. Halaman subtask Gambar 6merupakan tampilan halaman subtask dari sudut pandang manajer proyek atau
supervisortask yang merupakan pemecahan level terkecil pada proyek. Proses pengerjaan subtask dapat dilihat pada persentasi yang ditampilkan disetiap subtask. Fitur komunikasi
seperti komentar subtask dan chat room untuk worker dapat diakses melalui tombol menu di bagian kanan. Manajer proyek dapat menugaskan satu atau beberapa orang dari kolaborator
task kepada subtask melalu tombol assigntask, yang nantinya user yang dibebankan pekerjaan akan ditampilkan pada kolom Collaborator pada subtask.Informasi lain yang dapat dilihat pada
halaman subtask adalah nama serta deskripsi dari masing-masing subtask, updatesubtask, serta tanggal deadline dari subtask.
Rancang Bangun Aplikasi Collaborative Project Scheduler I Gusti Agung Oka Widiarsana
75 Gambar 7. Tampilan komentar pada subtask
Tampilan komentar yang terdapat pada subtask proyek ditunjukkan pada Gambar 7, fitur ini dapat digunakan sebagai sarana komunikasi atau diskusi pada proyek.
4.2. Fitur aplikasi
Aplikasi Collaborative Project Scheduler juga dilengkapi dengan beberapa fitur yang diharapkan dapat menunjang kinerja dari aplikasi serta menunjang kebutuhan dari pengguna
aplikasi. Fitur aplikasi dijabarkan sesuai denganlevel user pada proyek. Penjabaran fitur-fitur aplikasi dapat dilihat pada Tabel1.
Tabel1. Fitur aplikasi
User Level Fitur
Manajer Proyek Manajer proyek dapat menambahkan supervisortask
jika diperlukan. Supervisor dapat mengelola task tersebut sehingga dapat membantu manajer proyek di
dalam mengelola proyek. Manajer proyek dapat menggunakan fitur messenger
untuk melakukan percakapan yang bersifat private kepada anggota proyek.
Manajer proyek dapat menggunakan fitur komentar pada subtask untuk melakukan diskusi mengenai
subtask yang bersangkutan. Manajer proyek memiliki kendali penuh terhadap
proyek yang dikelola, sehingga manajer proyek dapat menambahkan maupun menghapus pekerjaan pada
proyek serta melakukan update pada progres pengerjaan proyek.
Supervisor Supervisor memiliki kendali terhadap task yang
dibebankan, sehingga supervisor dapat menambahkan dan menghapus pekerjaan pada task maupun
melakukan update progres pada subtask. Supervisor dapat menugaskan worker kepada subtask.
Supervisor dapat menggunakan fitur messenger untuk melakukan percakapan yang bersifat private.
Supervisor dapat menggunakan fitur group chatsupervisor pada task untuk melakukan diskusi
bersama supervisorlainpada satu proyek. Supervisor dapat menggunakan komentar pada
subtask untuk melakukan diskusi mengenaisubtask yang bersangkutan.
Worker Worker dapat menggunakan fitur messenger untuk
melakukan percakapan yang bersifat private. Worker dapat menggunakan fitur komentar untuk
melakukan diskusi mengenai subtask yang bersangkutan.
Worker dapat menggunakan fitur group chat worker pada subtask untuk melakukan diskusi mengenai
subtask tersebut.
Rancang Bangun Aplikasi Collaborative Project Scheduler I Gusti Agung Oka Widiarsana
76 Kolaborasi merupakan fitur utama pada aplikasi dimana sebuah proyek, task bahkan
subtask dengan didukung fitur komunikasi dapat dikerjakan secara berkelompok maupun individu. Aplikasi juga menyediakan informasi persentase progres pengerjaan proyek, dimana
fitur ini diharapkan dapat membantu dalam menggambarkan sudah sejauh mana proyek dikerjakan.
4.3. Analisa Hasil Aplikasi
Analisa aplikasi dilakukan dengan melakukan pengujian penggunaan aplikasi pada beberapa browser. Hasil dari pengujian pada browser adalah aplikasi dapat berjalan dengan
baik pada browserGoogle Chrome, Opera dan MozillaFirefoxyang merupakan browser dengan persentase pengguna terbesar, dimana ini menjadi pertimbangan utama untuk menggunakan
browser-browser tersebut pada pengujian aplikasi.Melakukan updateuntuk versi terbaru pada browser sangat direkomendasikan bagi pengguna untuk menghindari error pada tampilan
aplikasi.Survei kepuasan penggunaan aplikasi dilakukan dengan penyebarankuesioner yang diisi oleh total 36 orang responden, mendapatkan persentase hasil sangat baik dengan skor
nilai yang didapat sebesar 95.37.
Tabel 2. Perbandingan Aplikasi
Aplikasi Keunggulan
Kekurangan
Collaborative Project Scheduler
Tampilan aplikasi sederhana sehingga mudah untuk dipahami dan
digunakan. Struktur proyek dapat dilihat dengan
jelas. Aplikasi menyediakan beberapa fitur
aplikasi yang dapat digunakan untuk menunjang proses pengerjaan proyek
seperti fitur komunikasi serta penyajian persentase progress
pengerjaan poryek. Aplikasi masih sangat perlu untuk
dikembangkan. Aplikasi belum memiliki report proyek
yang baik, dimana user hanya dapat melihat persentase pengerjaan proyek.
Aplikasi belum memiliki manajemenfile, sehingga harus menggunakan aplikasi
lain untuk mengirim file.
Redbooth
Tampilan aplikasi bersih dan sangat menarik serta mudah untuk dipahami.
Aplikasi menawarkan fitur komunikasi yang sangat baik khususnya pada
fitur videoconference. Aplikasi memiliki sistem pengaturan
organisasi yang sangat baik. Aplikasi tidak memiliki pengaturan task
lebih lanjut dimana satu task hanya dapat dikerjakan oleh satu orang.
Level pengguna pada aplikasi dirasa kurang karena aplikasi hanya
menyediakan dua jenis user yaitu administrator sebagai manajer proyek
dan partisipan proyek.
Wrike
Aplikasi didukung dengan sistem integrasi email yang sangat baik.
Manajemen task pada aplikasi sangat baik dan dinamis dimana setiap task
dapat terlihat seperti mini proyek. Aplikasi menyediakan fitur time
tracking yang sangat bermanfaat bagi pengguna yang bekerja dengan
hitungan jam. Tampilan aplikasi dirasa rumit sehingga
tidak dapat langsung digunakan, namun perlu dipelajari terlebih dahulu.
Tampilan aplikasi juga dirasa sangat ramai akan fitur dimana ini membuat
aplikasi menjadi semakin sulit dipahami.
Transisi animasi pada aplikasi sangat lambat, khususnya jika proyek yang
dimiliki kompleks dan besar.
Aplikasi juga diuji dengan dibandingkan menggunakan aplikasi-aplikasi manajemen proyek web base lainnya seperti yang terlihat pada Tabel 2. Aplikasi yang digunakan sebagai
pembanding yaitu Redbooth dan Wrike.Aplikasi CollaborativeProjectScheduler masih sangat perlu untuk dikembangkan lebih lanjut agar dapat semakin menunjang proses manajemen
proyek.
5. Kesimpulan
Aplikasi CollaborativeProjectScheduler dapat menyajikan jadwal dari pengerjaan proyek serta dapat menjabarkan detail pekerjaan-pekerjaan di dalam proyek yang dipecah menjadi
level yang lebih rendah pada task dan subtask. Menggunakan teknologi AJAX Push dapat meningkatkan efisiensi pengiriman data, dikarenakan client web browser hanya perlu
mengambil data saat ada data baru yang akan dikirimkan oleh server, dengan demikian pertukaran data seperti komunikasi dapat berlangsung dengan baik dan bersifat real time.