Rancang Bangun Aplikasi Collaborative Project Scheduler I Gusti Agung Oka Widiarsana
69 dapat diakses dengan baik melalui berbagai perangkatmobile.Tampilan aplikasi menjadi tetap
proporsional walaupun diakses dengan menggunakan berbagai resolusi perangkat mobile. Pertukaran data pada aplikasi ditunjang dengan AJAXPush sehingga pertukaran data
komunikasi seperti chat dan update proses pekerjaan bersifat real time. Pertukaran data juga menjadi lebih efisien karena server hanya akan mengirimkan atau meneruskan data ketika ada
data baru yang masuk pada server, hal ini dapat menghemat penggunaan bandwidth yang merupakan prioritas bagi pengguna perangkat mobile.
2. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian memaparkan penelaahan kepustakaan yang mendasari proses pembuatan Aplikasi Collaborative Project Scheduler Berbasis MobileWeb, yang berisi
pengumpulan data, perancangan sistem aplikasi, implementasi sistem serta pengujian yang dilakukan pada aplikasi.
2.1. Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh berdasarkan pada metode kepustakaan, merupakan metode pengumpulan data dengan membaca jurnal, buku serta
literatur lain yang berhubungan dengan penelitian manajemen proyek dan teknologi web. Metode observasi, merupakan metode pengumpulan data dengan cara pengamatan secara
langsung dan mempelajari bagaimana proses-proses manajemen proyek dilakukan. Metode interview, merupakan metode pengumpulan data dengan memperoleh informasi mengenai
teknologi web dari penelitian-penelitan yang telah dilakukan sebelumnya.
2.2. Perancangan Sistem
Berikut adalah gambaran umum dari aplikasi Collaborative Project Scheduler, yang mana secara umum menggambarkan bagaimana aplikasi dapat digunakan.
Collaborative Project Scheduler
Project Feedback
Task to do Feedback
Task to do Feedback
Task to do Feedback
Gambar 1. Gambaran umum sistem Aplikasi Collaborative Project Scheduler Berbasis MobileWeb, seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 1, memungkinkan manajer proyek untuk meng-assign atau memberikan pekerjaan-pekerjaan yang terdapat di dalam sebuah proyek kepada user lain yang nantinya
akan bertanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut berdasarkan jangka waktu yang telah ditetapkan sebelumnya.Pemecahan struktur proyek yang dapat dilakukan pada
aplikasi untuk sebuah proyek dari tingkat tertinggi sampai tingkat terendah adalah sebagai berikut:
1. Project, yaitu proyek itu sendiri yang mana menggambarkan keseluruhan kegiatan
pekerjaan yang terdapat di dalam sebuah proyek. 2.
Task, yaitu level berikutnya setelah project, dimana task adalah kumpulan pekerjaan- pekerjaan secara garis besar pada proyek. Task dapat dikelola oleh supervisor atau
koordinator task.
Rancang Bangun Aplikasi Collaborative Project Scheduler I Gusti Agung Oka Widiarsana
70 3.
Subtask, yaitu struktur terendah atau detail pekerjaan pada sebuah proyek. Subtask dapat ditugaskan kepada worker, yang berarti worker tersebut bertanggung jawab untuk
menyelesaikan subtask tersebut.
Semua pengguna aplikasi pada dasarnya memiliki hak akses yang sama pada aplikasi. Pengguna dapat menggunakan aplikasi untuk memanajemen proyek yang dimiliki. Perbedaan
hak akses untuk user terlihat pada proyek itu sendiri dimana pengguna memiliki peran tersendiri pada proyek, adapun peran yang yang terdapat pada aplikasi adalah:
1. Manajer Proyek, adalah status pengguna yang terdaftar membuat proyek pada aplikasi
dan memiliki kendali penuh terhadap proyek tersebut. 2.
Supervisortask, adalah status untuk pengguna yang dipilih oleh manajer proyek untuk mengelola task pada proyek. Supervisor dapat membuat dan menghapus subtask pada
task serta dapat mendistribusikan kolaborator task kepada pekerjaan-pekerjaan subtask.
3. Worker, adalah status bagi pengguna yang diberikan tanggung jawab untuk mengerjakan
pekerjaan-pekerjaan subtask pada proyek. Worker dapat memberikan komentar dan updateprogress pada subtask yang dikerjakan. Satu subtask dapat dikerjakan oleh
beberapa worker yang disebut Kolaborator subtask.
4. Tim Proyek, merupakan kelompok kerja proyek yang terdiri dari seluruh sumber daya
manusia yang terlibat dalam pengerjaan proyek termasuk manajer proyek, supervisor dan worker.
Berikut merupakan DFD level 0 dari aplikasiCollaborative Project Scheduler, dimana
terdapat empat proses utama yaitu proses register, proses login, proses message serta proses project.
a
Calon User
1 Register
b
User 2
Login
4 Project
Kategori project D3
Data Project D2
Data user D1
Data user D1
3 Message
Data user D1
Data covertation D10
Data participant D11
Data user Subjek chat
Partisipan chat
Data subtask D6
Previlege D7
Data task D5
Data kolaborator task
D8 Data kolaborator
subtask D9
Data conversation
D10 Data message
D12 Data participant
D11 Data update
D11 Data comment
D14 Data user
Data user Input data user
L o
g in
Ko n
fi rma
si Private message
Feedback Data project
Feedback Kolaborator task
Kolaborator subtask Subjek chat
Data message Partisipan chat
Update status point Data comment
Data user Data kategori project
Data project Data task
Data subtask Data previlege
Gambar 2.DFD level 0 aplikasi. Gambar 2 menunjukan DFD level 0 dari aplikasi dimana terdapat empat proses utama.
Proses pertama adalah proses registeruntuk pendaftaran calon member pada aplikasi. Proses kedua adalah proses logindimana pada proses ini pengguna yang telah memiliki status
keanggotaan pada aplikasi dapat login untuk dapat menggunakan aplikasi. Proses ketiga adalah proses messageyang dapat digunakan untuk berkirim pesan atau chatting pada aplikasi.
Proses keempat adalah proses projectyang merupakan proses utama dari aplikasi. Aktvitas