commit to user 5
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Remaja
Remaja menurut
World Hea lth Organization
WHO merupakan individu yang sedang mengalami masa peralihan yang secara berangsur-
angsur mencapai kematangan seksual, mengalami perubahan jiwa dari jiwa kanak-kanak menjadi dewasa, dan mengalami perubahan keadaan
ekonomi dari ketergantungan menjadi mandiri Notoatmodjo, 2007. Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak
dan masa dewasa, yang dimulai pada saat terjadinya kematangan seksual yaitu antara usia 11 atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun, yaitu
menjelang masa dewasa muda. Soetjiningsih
2004, berpendapat
bahwa dalam
tumbuh kembangnya menuju dewasa, berdasarkan kematangan psikososial dan
seksual, semua remaja akan melewati tahapan berikut : a.
Masa remaja awal, 11 – 13 tahun. b.
Masa remaja tengah, 14 – 16 tahun. c.
Masa remaja akhir, 17 – 19 tahun. Tahap remaja adalah masa konsolidasi menuju periode dewasa dan
ditandai dengan pencapaian lima hal yaitu : a.
Minat yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek.
commit to user 6
b. Egonya mencari pengalaman-pengalaman yang baru dengan orang lain.
c. Terbentuk identitas seksual yang tidak akan berubah lagi.
d. Terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri.
e. Tumbuh “dinding” yang memisahkan diri pribadinya
private self
dan masyarakat umum
the public.
Pada masa remaja harus melalui berbagai tugas perkembangan yang akan dihadapi. Salah satu tugas perkembangan tersebut adalah
bertanggung jawab mengenai proses reproduksi mereka. Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi perlu diketahui remaja agar memiliki
informasi yang benar Soetjiningsih, 2004.
2. Pengetahuan
a. Pengertian
Pengetahuan adalah hasil dari tidak tahu menjadi tahu, ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek
tertentu dan adanya stimulus. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yakni indera penciuman, penglihatan, pendengaran, perasaan,
dan perabaan. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga Notoatmodjo, 2003.
b. Macam pengetahuan
Ada 2 macam pengetahuan Poedjawijatna, 2004 yaitu : 1
Pengetahuan khusus, yang mengenai satu hal saja
commit to user 7
2 Pengetahuan umum, yang berlaku bagi seluruh macam dan masing-
masing dalam macamnya. Baik pengetahuan khusus maupun umum keduanya menjadi
milik manusia berdasarkan pengalaman, baik pengalaman sendiri maupun orang lain.
c. Tingkatan pengetahuan
Ada beberapa macam tingkatan dalam pengetahuan, yaitu : 1
Tahu
Know
Kemampuan mengingat kembali
reca ll
sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
2 Memahami
Comprehention
Kemampuan untuk memperjelas obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
3 Aplikasi
Kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi yang sebenarnya.
4 Analisis
Kemampuan menjabarkan materi atau suatu obyek ke dalam komponen-komponen tetapi masih dalam struktur organisasi
tersebut. 5
Sintesis Kemampuan menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru untuk suatu formulasi-formulasi.
commit to user 8
6 Evaluasi
Kemampuan melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu obyek atau materi. Penilaian-penilaian ini berdasarkan pada suatu
kriteria yang ditentukan sendiri atau kriteria-kriteria yang telah ada Notoatmodjo, 2007
Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang
tidak didasari oleh pengetahuan. Penelitian
Rogers
1974, dalam Notoatmodjo 2007 mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi
perilaku baru berperilaku baru, di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan yakni :
1
Awa reness
kesadaran, yakni orang tersebut meenyadari dalam arti mengetahui stimulus objek terlebih dahulu.
2
Interest
, yakni orang mulai tertarik kepada stimulus. 3
Eva lua tion
menimbang-nimbang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih
baik lagi. 4
Tria l
, orang telah mulai mencoba perilaku baru. 5
Adoption
, subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
commit to user 9
1 Pendidikan
Tingkat pendidikan mempengaruhi bagaimana seorang remaja tersebut menyikapi keadaan dirinya. Semakin tinggi pendidikan
maka ia akan mudah menerima hal-hal baru dan mudah menyesuaikan dengan hal yang baru tersebut Notoatmodjo, 2007.
2 Pengalaman
Pengalaman akan menambah pengetahuan seseorang yang bersifat non formal. Hal ini berkaitan dengan umur dan pendidikan individu.
Semakin tinggi pendidikan, akan semakin luas pengalamannya. Semakin tua umur akan semakin banyak pengalamannya Wijayanti
dalam Hikmawati, 2011. 3
Informasi Seseorang dengan sumber informasi yang banyak akan menambah
pengetahuannya Notoatmodjo, 2007. 4
Lingkungan budaya Berpengaruh terhadap pengetahuan seseorang karena informasi yang
diperoleh akan disaring, apakah sesuai dengan budaya yang ada dan agama yang dianut Notoatmodjo, 2007.
5 Sosial ekonomi
Tingkat sosial ekonomi yang rendah menjadi keterbatasan biaya untuk menempuh pendidikan, sehingga pengetahuannya juga rendah.
Bila tingkat ekonominya tinggi, pendidikan kemungkinan akan
commit to user 10
tinggi serta tingkat pengetahuan juga akan tinggi Notoatmodjo, 2005.
6 Pengukuran pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan menggunakan wawancara atau kuesioner yang berisi pertanyaan sesuai materi yang
ingin diukur dari subyek penelitian atau responden yang disesuaikan dengan tingkat pengetahuan yang diukur Notoatmodjo, 2003.
Pengetahuan merupakan suatu dasar yang harus dimiliki oleh seseorang untuk menjadikannya sebagai landasan dalam melakukan
sesuatu. Dengan memiliki pengetahuan, seseorang pasti akan tertarik dan berusaha untuk merubah sikap dan perilakunya.
3. Keputihan