tergantung dari adanya pesanan dari atasan beliau atau tidak.Ibu Agung Rai juga mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa raskin setiap bulannya yang diambil di
kantor Desa Tegallalang sebanyak 15 kg.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
a. Kebutuhan Sehari-Hari dan Bulanan
Untuk kebutuhan biaya hidup bulanan Ibu Agung Rai memerlukan kebutuhan pokok seperti beras dan lauk pauk, serta biaya listrik serta air. Adapun
rincian pengeluaran dari keluarga bapak I Wayan Asa adalah sebagia berikut: Beras
Rp. 100.000,00bulan Lauk pauk
Rp.115.000,00bulan Kebutuhan MCK
Rp. 50.000,00bulan Listrik
Rp. 25.000,00bulan Rincian biaya pengeluran bulanan dari Ibu Agung Rai belum total
pengeluaran bersih karena pengeluran ini belum terhitung seperti biaya untuk kebutuhan upacara agama, pengeluaran untuk biaya kesehatan keluarga dan juga
iuran wajib yang harus di bayar setiap bulannya di Desa adat.
b. Kesehatan
Selain pengeluaran harian dan bulanan, terdapat pengeluaran yang sifatnya tak terduga yakni di bidang kesehatan. Tingkat kesehatan Ibu Agung Rai tergolong
cukup baik. Terlihat dari kondisi beliau yang masih dapat bekerja sehari-harinya. Untuk sakit ringan biasanya di rawat di rumah sedangkan untuk sakit keras akan di
bawa ke rumah sakit yg terdekat. Dalam hal pengeluaran untuk kesehatan, Ibu Agung Rai telah memiliki
Kartu Jaminan Kesehatan Bali Mandara JKBM sehingga untuk berobat ke rumah sakit tidak mengeluarkan biaya dandapat meringankan beban pengeluaran dri Ibu
Agung Rai. Selain kartu JKBM, beliau juga sudah memiliki Kartu Indonesia Sehat KIS dan Jaminan Kesehatan Nasional JKN dalam bentuk kartu dari Badan
Penyelenggaraan Jaminan Sosial BPJS.
c. Kerohanian
Ditinjau dari segi kerohanian, terdapat beberapa pengeluaran yang tidak dapat dianggarkan secara pasti tergantung pada kondisi yang ada. Pengeluaran ini
biasanya untuk ibadah, seperti purnama, tilem, piodalan dan lain-lain.
d. Pengeluaran Lain-Lain
Ibu Agung Rai mempunyai pengeluaran yang bersifat insidental atau tidak rutin tiap bulannya dan tidak tentu jumlahnya, biaya insidental ini dapat berupa
biaya ketika sakit, upacara agama, pungutan banjardesa dan sejenisnya. Biaya insidental tersebut kira-kira Rp 200.000,00.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa total pengeluaran dari Ibu Agung Rai adalah kurang lebih sebesar Rp 490.000,00 dapat dikatakan antara pendapatan dan
pengeluaran dari Ibu Agung Rai ini tidak seimbang dan tidak mencukupi kebutuhan karena Ibu Agung Rai belum tentu bekerja setiap harinya. Pendapatan maupun
pengeluaran dari Ibu Agung Rai dapat berubah setiap harinya tergantung dari pengeluaran ataupun pendapatan yang diterima.
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Prioritas
Dari hasil beberapa kali kunjungan dan pertemuan ke rumah KK Dampingan, identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh Ibu Agung Rai diantaranya adalah permasalahan ekonomi. Saya
melakukan pendekatan secara kekeluargaan kepada Ibu Agung Rai untuk mengidentifikasi permasalahan tersebut.
2.1.1 Masalah Perekonomian Keluarga
Dilihat dari segi ekonomi, permasalahan ekonomi merupakan masalah utama dalam semua aspek kehidupan dari KK Dampingan. Yang menjadi masalah ekonomi dalam Ibu
Agung Rai adalah penghasilan dari pekerjaan yang tidak memungkinkan untuk disisihkan sehingga tidak ada tabungan karena beliau tidak memiliki pekerjaan tetap setiap harinya.
Pada dasarnya pendapatan Ibu Agung Rai berasal dari hasil kerja yang tidak tetap. Hal ini dikarenakan penghasilan didapat dari bekerja sebagai buruh kerajinan tangan tidak
tetap waktu bekerjanya. Hasil dari pekerjaan yang ditekuni Ibu Agung Rai kurang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri. Hal ini disebabkan karena
pengeluaran beliau tidak sebanding dengan penghasilan yang didapatkannya.
2.1.2 Masalah Kesehatan
Dilihat dari segi kesehatan, Ibu Agung Rai memiliki tingkat kebersihan dan kesehatan yang kurang baik. Ibu Agung Rai sudah memiliki jaminan kesehatan seperti
Jaminan Kesehatan Bali Mandara JKBM, Kartu Indonesia Sehat KIS, dan BPJS Kesehatan namun, belum pernah digunakan. Berdasarkan hasil wawancara yang saya
lakukan dengan Ibu Agung Rai, beliau mengeluh mengalami sakit batuk yang tidak kunjung sembuh dari enam bulan yang lalu. Beliau sudah berkunjung ke dokter untuk
memeriksakan sakit batuk tersebut tetapi tidak kunjung sembuh. Karena keterbatasan biaya, beliau tidak melanjutkan pengobatan ke jenjang yang lebih tinggi seperti cek
kesehatan di laboratorium. Perilaku hidup bersih dan sehat yang diterapkan oleh Ibu Agung Rai juga dapat
dikatakan masih kurang, karena keluarga ini jarang memperhatikan kebersihan rumah,