OPTIMALISASI PENGGUNAAN LAPANGAN BULU TANGKIS DI

olahraga yang mendunia, setiap 3- 6 bulan sekali pasti ada saja kegiatan perlombaan bulutangkis untuk mewakili ajang olimpiade, serta turnamen kejuaraan bulutangkis. Untuk itu bakat atlit bulutangsis perlu dijaring khususnya mulai dari sekolah dasar. Dilandasi hal-hal diatas, maka kami Mahasiswa Universitas Udayana dalam rangka kegiatan KKN yaitu Kegiatan Pengabdian Kepada Masyrakat akan menyelenggarakan pelatihan olahraga bulutangkis secra rutin setiap minggunya dikalangan anak sekolah dasar Desa Penyabangan. Pelatihan ini merupakan realisasi dari program kerja Mahasiswa KKN Universitas Udayana. Melalui kegiatan ini diharapkan bakat – bakat atlit bulutangkis dapat dikembangkan serta fasilitas lapangan bulu tangkis yang telah tersedia di Kantor Perbekel Desa Penyabangan dapat difungsikan secara optimal. Tujuan Kegiatan Berikut adalah tujuan dari kegiatan Optimalisasi Pemanfaatan Lapangan Bulu Tangkis dengan pelatihan Di Kantor Perbekel Desa Penyabangan, sebagai berikut : a. Menciptakan kebugaran jasmani dan rohani di kalangan generasi muda. b. Memberikan wadah bagi pengembangan minat dan bakat generasi muda pada cabang olahraga bulutangkis. c. Membina dan menggalang rasa persaudaraan, sportifitas, dan kesatuan generasi muda d. Mengoptimalkan pemanfaatan lapangan bulu tangkis di Kantor Perbekel Desa Penyabangan. e. Turut serta mengisi pembangunan nasional khususnya dalam bidang olahraga. Sasaran Kegiatan Seluruh pelajar tingkat SDSederajat Se-Desa Penyabangan SDN 1 Penyabangan, SDN 2 Penyabangan, dan MIN Gondol. Langkah-Langkah Pelaksanaan Kegiatan 1. Persiapan Tempat : Kantor Perbekel Desa Penyabangan Logistik : Raket, Shittlecock, peralatan medis, dan Air Mineral SDM : Mahasiswa KKN PPM 2. Rencana Pelaksanaan Waktu : 8, 10, 12, 15, 17, 18, 19 Agustus 2016 Rincian Kegiatan :Pelaksanaan pelatihan dari mahasiswa untuk seluruh pelajar tingkat SDSederajat Se-Desa Penyabangan dengan jadwal yang sudah ditentukan 3. Rencana Evaluasi Pengoptimalan penggunaan gedung serba guna di Kantor Perbekel Desa Penyabangan guna menumbuhkan kesadaran pentingnya berolahraga di kalangan anak sekolah dasar Desa Penyabangan dengan cara melakukan pelatihan. Isi Kegiatan Adapun isi dari kegiatan ini adalah penyediaan alat dan bahan, proses sosialisasi kegiatan, implementasi, dan hasil yang didapat. Metode Penyuluhan Penyuluhan akan dilakukan dengan pemberian materi dan langsung dilakukan praktek pelatihan. Media Penyuluhan Media yang digunakan antara lain menggunakan raket, shittlecock, dan gedung serbaguna milik Desa Penyabangan yang terletak di Bali Desa. Evaluasi a.Indikator yang dipakai : Indikator keberhasilan program ini adalah jumlah peserta , antusiasme peserta, dan intensitas waktu peserta dalam mengikuti program ini. Konsistensi peserta dalam mengikuti program ini dari awal hingga akhir. b.Waktu penilaian : Selama pelatihan dan setelah pelatihan. c.Cara penilaian: Penilaan dilakukan dengan melihat konsistensi, antusiasme, serta absensi kehadiran setiap peserta selama jadwal yang telah ditetapkan. Keberhasilan peserta dalam bermain bulu tangkis juga menjadi penilaian akhir dalam program ini. d.Penilai : Mahasiswa KKN PPM Pelaksanaan Kegiatan No Nama Program Tempat TIM Waktu 1. Survey Peserta Bulu Tangkis dan lokasi Desa Penyabangan 12 orang 2 jam 2. Pengumpulan Peserta serta Pengarahan Gedung Serbaguna Kantor Perbekel Desa Penyabangan 12 orang 1 jam x 7 pertemuan 3. Pelaksanaan Program Gedung Serbaguna Kantor Perbekel Desa Penyabangan 12 orang 2 jam x 7 pertemuan 6. Evaluasi Gedung Serbaguna Kantor Perbekel Desa Penyabangan 15 orang 1 jam x 7 pertemuan TOTAL 30 jam Indikator Keberhasilan Output : Sebanyak 16 pelajar tingkat SD mengikuti pelatihan. Outcome : Pelatihan dilakukan dengan pemberian contoh lalu dipraktekkan oleh peserta. Hasil Kegiatan  Evaluasi Proses Output : Pengoptimalan gedung serba guna dengan melakukan pelatihan bulu tangkis di kalangan anak SD ini dilakukan di gedung serba guna Desa Penyabangan yang dihadiri oleh seluruh peserta yang memiliki minat khusus terhadap olahraga bulu tangkis tetapi belum begitu lancar.  Evaluasi Hasil Outcome : Penilaian berasal dari jumlah peserta dan antusiame peserta yang hadir. Keaktifaan dan semangat peserta saat olahraga bulu tangkis. Pembentukan kelompok yang dilakukan secara mandiri oleh peserta, dan penilaian kelompok dilihat dari kekompakan dan konsistensi peserta selama mengikuti pelatihan. Hasil akhir dilihat dari keberhasilan para peserta dalam olahraga bulu tangkis. Laporan Dana No AlatBahan Jumlah Harga Satuan Rp Total Rp 1. Raket 4 Buah 150.000 600.000 2. Shittlecock 3 buah 70.000 210.000 3. Air Mineral 10 dus 25.000 250.000 4. Peralatan Medis 1 paket 100.000 100.000 TOTAL Rp 1.160.000 Hambatan dan Saran Dalam pelaksanaan program optimalisasi pemanfaatan lapangan bulu tangkis dengan pelatihan di kantor perbekel desa penyabangan tidak ditemui hambatan yang serius. Hambatan yang ada dalam pelatihan ini hanya ada pada saat awal pengumpulan peserta yang bersedia mengikuti pelatihan bulu tangkis, awalnya peserta masih malu-malu untuk ikut pelatihan dengan mahasiswa yang ada. Namun hal ini dapat diatasi dengan pengarahan dan motivasi yang diberikan dari mahasiswa kepada para peserta. Saran yang ada pada program optimalisasi pemanfaatan lapangan bulu tangkis dengan pelatihan di kantor perbekel desa penyabangan adalah agar semua warga masyarakat Desa Penyabangan ikut mendukung kegiatan ini, dan diharapkan setelah usainya kegiatan ini para peserta tetap sering melakukan olahraga bulu tangkis sebagaimana mestinya demi kesehatan dan pengoptimalan gedung serba guna Desa Penyabangan.

3.1.7 PENYULUHAN DAN SIMULASI CUCI TANGAN BERSIH

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS adalah bentuk perwujudan paradigma sehat dalam budaya perorangan, keluarga, dan masyarakat yang berorientasi sehat, bertujuan untuk meningkatkan, memelihara, dan melindungi kesehatannya baik fisik, mental, spiritual, maupun social. Salah satu indikator PHBS di dalam rumah tangga adalah mencuci tangan pakai sabun. Cuci tangan pakai sabun CTPS merupakan perilaku sehat yang telah terbukti secara ilmiah dapat mencegah penyebaran penyakit menular seperti diare, Infekai Saluran Pernafasan Atas ISPA dan flu burung, bahkan disarankan untuk mencegah penularan influenza. Namun demikian, pentingnya perilaku sehat cuci tangan pakai sabun CTPS untuk mencegah penyakit-penyakit menular masih belum dipahami terutama pada anak-anak dan praktiknya pun masih belum banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada perbekel Desa Penyabangan Kecamatan Gerokgak, dikatakan bahwa masih banyak anak-anak sekolah dasar yang belum paham mengenai cara cuci tangan yang baik dan benar. Sehingga menyebabkan meningkatnya kejadian diare di Desa Penyabangan. Maka dari itu perlu adanya penyuluhan dan simulasi cara cuci tangan yang baik dan benar kepada anak- anak sekolah dasar. Penyuluhan ini akan di fokuskan pada anak-anak sekolah dasar di Desa Penyabangan Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng. Tujuan Kegiatan Kegiatan ini bertujuan adalah untuk mengenalkan dan mengajarkan siswa sekolah dasar mengenai cara cuci tangan bersih pakai sabun pada waktu yang tepat di Desa Penyabangan Kecamatan Gerokgak. Sasaran Kegiatan Seluruh siswa kelas 3 dan 4 Sekolah Dasar di Desa Penyabangan, Kecamatan Gerokgak. Langkah-Langkah Pelaksanaan Kegiatan a. Persiapan Tempat : Halaman sekolah SD 1, SD 2 dan MIN Gondol Desa Penyabangan Logistik : Poster dan handsanitizer SDM : Mahasiswa KKN PPM

b. Pelaksanaan

SD 1 Desa Penyabangan Waktu : Sabtu 6 Agustus 2016 Rincian Kegiatan : Penyuluhan dan simulasi cara cuci tangan bersih yang baik dan benar di SD 1 Desa Penyabangan