UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR KOORDINASI LENGAN DAN NAPAS PADA RENANG GAYA BEBAS MELALUI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 SINAR REJEKI LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012
ABSTRAK
UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR KOORDINASI LENGAN DAN NAPAS PADA RENANG GAYA BEBAS MELALUI ALAT
BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 SINAR REJEKI LAMPUNG SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh
WASITO
Penddidikan jasmani merupakan suatu proses pembelajaran yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan hidup aktif serta sikap sportif melalui kegiatan pendidikan jasmani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar gerak dasar koordinasi lengan dan pernapasan renang gaya bebas dengan metode pembelajaran modifikasi alat bantu pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sinar Rejeki Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012.
Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas(Class room Action Reserch), dengan Dua siklus, dimana pada setiap siklus menggunakan tindakkan yang berbeda-beda. Siklus pertama dengan penggunaan alat bantu pelampung dari ban, dan siklus kedua dengan penggunaan alat bantu pelampung dari botol.
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa V SD Negeri 3 Sinar Rejeki Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 20 siswa. Pengumpulan data diambil dari tes berupa pengamatan keterampilan gerak dasar koordinasi lengan dan pernapasan renang gaya bebas yang meliputi posisi gerakan lengan dan pernapasan.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan gerak dasar koordinasi lengan dan pernapasan renang gaya bebas melalui penggunaan alat bantu pada setiap siklusnya, adapun peningkatan pada setiap siklus adalah sebagai berikut siklus pertama sebesar 55,00 %, siklus kedua sebesar 95,00 %.
Dalam peningkatan ketrampilan maka perlu adanya motivasi dalampembelajaran yang mudah untuk di pelajari terhadap siswa SDN 3 Sinar Rejeki.
(2)
UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASARKOORDINASI LENGAN DAN NAPAS PADA RENANG GAYA BEBAS MELALUI ALAT
BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 SINAR REJEKILAMPUNG SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2011/2012 (Skripsi)
OLEH WISITO
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 2012
(3)
UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR KOORDINASI LENGAN DAN NAPAS PADA RENANG GAYA BEBAS MELALUI ALAT BANTU
PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 SINAR REJEKI LAMPUNG SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh WASITO
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar SARJANA PENDIDIKAN
pada
Program Studi Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2012
(4)
i
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 1 : Gerakan Koordinasi lengan dan pernapasan renang gaya bebas . 14 Gambar 2 : model siklus menurut Kemmis & Mc Taggart ... 19 Gambar 3 : Bagan Prosentase Nilai≥ RK dan <RK Disitiap Siklus... 29 Gambar 4 : Bagan Prosentase Nilai≥ RB dan <RB Disitiap Siklus ... 29
(5)
i DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ... i
DAFTAR TABEL ... iii
DAFTAR GAMBAR ... iv
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Batasan Masalah ... 4
D. Rumusan Masalah ... 5
E. Tujuan Penelitian ... 5
F. Manfaat Penelitian ... 6
G. Ruang Lingkup ... 6
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Jasmani ... 7
B. Alat Bantu Pembelajaran... 13
C. Alat bantu ... 14
D. Renang Gaya Bebas ... 15
E. kkordinasi Lengan Dan Napas... 17
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 18
B. Rencana Penelitian ... 20
C. Subyek Penelitian ... 20
D. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ... 21
E. Instrument Penelitian... 21
F Teknik Analisis Data ... 23
G. Proses Pembelajaran Gerak Dasar Koordinasi lengan dan pernapasan renang gaya bebas ... 23
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 27
B. Pembahasan ... 31
(6)
ii V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 35
B. Saran ... 36
DAFTAR PUSTAKA ... 37
(7)
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Instrument Penelitian ... 22 2. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Koordinasi lengan
dan pernapasan renang gaya bebas Pada Tes Awal………. 27 3. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Koordinasi lengan
dan pernapasan renang gaya bebas Pada Tes Siklus 1……… 28 4. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Koordinasi lengan
dan pernapasan renang gaya bebas Pada Tes Siklus 2………. 29 5. Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Pembelajaran Gerak
(8)
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua :Heru Sulistianta, S.Pd, M.Or ...
Penguji
Bukan Pembimbing :Drs. Wiyono, M.Pd ...
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si NIP. 19600315 198503 1 003
(9)
PERNYATAAN
Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Wasito
NPM : 1013078026
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Upaya Peningkatan Keterampilan Gerak DasarKoordinasi Lengan Dan Napas Pada Renang Gaya Bebas Melalui Alat Bantu Pembelajaran Pada Siswa Kelas V SD Negeri 3 Sinar Rejeki Lampung SelatanTahun Pelajaran2011/2012”adalah benar-benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 3 Mei sampai dengan 17 Mei 2012. Skripsi ini bukan hasil plagiat, ataupun hasil karya orang lain.
Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenar-benarnya, apabila dikemudian hari terjadi kesalahan, penulis bersedia menerima sanksi akademik sebagaimana yang berlaku di Universitas Lampung.
Sinar Rejeki, Juli 2012
(10)
Judul Skripsi : Upaya Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar
Koordinasi Lengan Dan Napas Pada Renang Gaya Bebas Melalui Alat Bantu Pembelajaran Pada Siswa Kelas V SD Negeri 3 Sinar Rejeki Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012
Nama Mahasiswa : Wasito Nomor Pokok mahasiswa : 1013078026
Program Studi : Pendidikan Jasmani Jurusan : Ilmu Pendidikan
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Pembimbing
Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. Heru Sulistianta, S.Pd, M.Or NIP. 19510507 198103 1 002 NIP 19700525 200501 1 002
(11)
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah upaya yang dikerjakan secara sadar oleh manusia untuk meningkatkan kualitas manusia untuk bersaing dalam membangun taraf hidup bangsa dan negara. Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup dengan kata lain dimulai dari sejak dini hingga akhir hayat. Pendidikan adalah semua kegiatan dan usaha dari generasi tua untuk mengalihkan pengetahuannya, pengalamannya, kecakapan
keterampilannya kepada generasi muda baik sengaja maupun tidak sengaja.
Salah satu upaya untuk mewujudkan kualitas manusia tersebut adalah melalui pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani dan keterampilan berfikir psikis. Dalam pelaksanaannya, aktifitas jasmani dipakai sebagai wahana atau pengalaman belajar, dan melalui pengalaman itulah peserta didik tumbuh dan berkembang untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani, permainan atau olahraga yang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan.
(12)
2
Tujuan pendidikan jasmani meliputi : (1) mengembangkan pengetahuan dan keterampilan berkaitan dengan aktivitas jasmani, perkembangan estetika, dan perkembangan sosial, (2) mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai keterampilan gerak dasar yang mendorong partisifasinya dalam aneka aktivitas pendidikan jasmani, dan (3) mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisifasi dalam aktivitas jasmani baik secara kelompok maupun perorangan.
Materi ajar pendidikan jasmani diklarifikasikan menjadi enam aspek yaitu : 1) Permainan dan olahraga, 2) Aktifitas pengembangan, 3) Uji diri atau senam, 4) Aktifitas ritmik, 5) Akuatik(renang,), dan 6) Aktifitas luar sekolah. Di dalam tiap-tiap aspek materi ajar pendidikan jasmani yang harus diberikan kepada peserta didik, materi tersebut harus disesuaikan dengan jenjang pendidikan.
Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran dalam kurikulum di sekolah. Mata pelajaran ini beroreantasi pada pelaksanaan misi pendidikan melalui aktivitas jasmani dan pembiasaan perilaku hidup sehat. Tujuan yang ingin dicapai dalam mata pelajaran ini adalah “membantu peserta didik untuk kesegaran jasmani dan kesehatan melalui pengenalan dan penanaman sikap positif serta kemampuan gerak dasar dan berbagai aktivitas jasmani”Dari berbagai bentuk dan macam kegiatan pendidikan jasmani di sekolah salah satunya yaitu renang gaya bebas.
Renang gaya bebas adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan jauh ke
(13)
3
depan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki secara
bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang gaya bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan air. Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan ke luar dari air, saat tubuh menjadi miring dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih untuk menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya berenang lainnya, gaya bebas merupakan gaya berenang yang bisa membuat tubuh melaju lebih cepat di air.
Renang gaya bebas merupakan gaya yang tidak terikat dengan teknik-teknik dasar tertentu. Renang gaya bebas adalah suatu gerakan yang dihasilkan oleh koordinasi dari bebagai elemen diantaranya koordinasi kaki, pernapasan, dan lengan hal ini dilakukan dengan beraneka ragam gerakan dalam berenang yang bisa membuat perenang dapat melaju di dalam air.
Dari hasil pengamatan pada siswa kelas Pada Siswa kelas V SD Negeri 3 Sinar Rejeki Lampung Selatan, bahwa gerak dasar koordinasi lengan dan napas renang gaya bebas masih dalam kategori rendah, hal ini dilihat pada saat siswa melakukan gerak dasar renang gaya bebas siswa masih belum bisa menerapkan,keterampilan gerak dasar dengan benar,ini disebabkan karena kurangnya alat bantu pembelajaran yang diberikan kepada siswa dalam proses pembelajaran untuk memudahkan siswa melakukan pembelajaran keterampilan gerak dasar renang gaya bebas khususnya koordinasi gerakan lengan dan pengambilan napas sehigga hasil belajar siswa masih rendah.
(14)
4
Bertitik tolak dari uraian di atas, maka peneliti bermaksud melakukan
penelitian tentang “Upaya Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Koordinasi Lengan Dan Napas Pada Renang Gaya Bebas Melalui Alat Bantu
Pembelajaran Pada siswa Kelas V SD Negeri 3 Sinar Rejeki Lampung SelatanTahun Pelajaran 2011/2012”.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya penggunaan alat bantu pembelajaran dalam proses pembelajaran koordinasi lengan dan napas renang gaya bebas. 2. Kurangnya kemampuan siswa melakukan keterampilan gerak dasar
koordinasi lengan dan napas renang gaya bebas.
3. Rendahnya hasil belajar siswa dalam keterampilan gerak dasar renang gaya bebas.
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak meluas, maka penelitian ini dibatasi hanya pada “Upaya Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Koordinasi Lengan Dan Napas Renang Gaya Bebas Melalui Alat Bantu Pembelajaran Pada siswa Kelas V SD Negeri 3 Sinar Rejeki Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012”.
(15)
5
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah, maka penelitian di atas dapat dirumuskan sebagai berikut :
Apakah keterampilan gerak dasar koordinasi lengan dan napas pada renang gaya bebas dapat ditingkatkan melalui alat bantu pembelajaran pada siswa kelasVSD Negeri 3 Sinar Rejeki Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012?
E. Tujuan
Sesuai dengan masalah penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah : a. Meningkatkan pengunaan alat bantu pembelajaran dalam proses
pembelajaran keterampilan gerak dasar koordinasi lengan dan napas renang gaya bebas pada siswa Kelas V SD Negeri 3 Sinar Rejeki Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012.
b. Untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar koordinasi lengan dan napas renang gaya bebas pada siswa Kelas V SD Negeri 3 Sinar Rejeki Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012.
c. Untuk memperbaiki proses pembelajaran khususnya keterampilan gerak dasar renang gaya bebas pada siswa Kelas V SD Negeri 3 Sinar Rejeki Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012.
(16)
6
F. Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : a. Peneliti
Peneliti dapat mengetahui salah satu upaya memperbaiki koordinasi lengan dan napas pada renang gaya bebas dengan alat bantu
pembelajaran.
b. Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar koordinasi lengan dan napas renang gaya bebas dan untuk
meningkatkan proses pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas.
c. Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi gambaran dalam upaya pengkajian dalam pengembangan ilmu pembelajaran penjaskes.
G. Ruang Lingkup Penelitian.
Obyek penelitian : Memberikan peningkatan keterampilan gerak
dasar koordinasi lengan dan napas pada renang gaya bebas dalam pembelajaran renang.
Subyek peneliti : Siswa Kelas V SD Negeri 3 Sinar Rejeki Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012.
(17)
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran dalam kurikulum di sekolah. Mata pelajaran ini beroreantasi pada pelaksanaan misi pendidikan melalui aktivitas jasmani dan pembiasaan perilaku hidup sehat sehari-hari. Tujuan yang ingin dicapai dalam mata pelajaran ini adalah “membantu peserta didik untuk kesegaran jasmani dan kesehatan melalui pengenalan dan penanaman sikap positif serta kemampuan gerak dasar dan berbagai aktivitas jasmani” (Depdikbud, 1993: 1).
Aktivitas pendidikan jasmani merupakan gejala yang komplek. Artinya kegiatan pendidikan jasmani mencakup aspek biologis, sosiologis, dan budaya. Dari aspek biologis hakikatnya adalah pola gerak fisik manusia yang terwujud dalam struktur jasmani yang perlu dipahami sebagai pola perilaku manusia. Dari aspek sosiologis dan budaya seorang pelatih atau guru dituntut memahami lingkungan belajar yang baik untuk mencapai tujuan pembelajaran pendidikan jasmani yang berdaya guna dan berhasil guna. Karena itu dalam garis-garis besar kurikulum pendidikan dasar (Depdikbud, 1993: 1) menjelaskan :
“Pendidikan jasmani di sekolah dasar berfungsi untuk (a) merangsang pertumbuhan jasmani dan perkembangan sikap, mental, social, dan emosional yang serasi, selaras, dan seimbang, (b) memberikan pemahaman tentang manfaat pendidikan jasmani dan
(18)
kesehatan serta memenuhi hasrat bergerak, (c) memacu perkembangan dan aktivitas system peredaran darah, pencernaan, pernapasan dan saraf, (d) memberikan kemampuan untuk menigkatkan kesegaran jasmani dan kesehatan”.
Berdasarkan paparan di atas dapat ditegaskan bahwa dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani yang lebih diutamakan adalah pemahaman tentang karakteristik pertumbuhan dan perkembangan yang professional dari domain belajar yaitu psikomotor, kognitif, dan afektif. Oleh karena itu program pendidikan jasmani harus merupakan suatu program yang memberikan perhatian yang cukup dan seimbang kepada ketiga domain tersebut. Jika tidak, maka program bersangkutan tidak lagi bisa disebut pendidikan jasmani.
Salah satu materi pendidikan jasmani di sekolah adalah pelajaran renang. Renang merupakan suatu keterampilan yang mampu mengembangkan potensi manusia baik secara fisik maupun mental dan dapat diberikan kepada peserta didik baik secara formal, informal, maupun non formal.
1. Belajar
Belajar merupakan suatu usaha untuk menambah dan mengumpulkan berbagai pengalaman tentang ilmu pengtahuan. Belajar juga sebuah proses yang sering diartikan penambahan pengetahuan.
Menurut Oemar Hamalik (2003:57), mengatakan bahwa pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.
(19)
Adapun ciri kegiatan yang disebut “belajar” adalah sebagai berikut (Noehi, Nasution, 1994:2):
a. Belajar adalah aktifitas yang menghasilkan perubahan individu yang belajar, baik aktual maupun potensial
b. Perubahan itu pada dasarnya berubah didapatkan kemampuan baru, yang berlaku yang relatif lama.
c. Perubahan itu terjadi karena usaha
Belajar adalah sebagai proses perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara individu dengan lingkungan. Tingkah laku ini mencakup pengatahuan, ketrampilan dan sikap.
Sedangkan menurut A Tabrani Rusyan, 1989: 7 mengatakan bahwa;
“Belajar dalam arti luas adalah suatu proses perubahan individu yang diyatakan dalam bentuk penguasaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang study atau lebih luas lagi dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman yang terorganisasi”.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku akibat adanya interaksi, perubahan itu berupa penguasaan, sikap dan cara berfikir yang bersikap menetap sebagai hasil dari latihan dan pengalaman belajar.
2. Gerak
Proses belajar gerak berlangsung dalam suatu rangkaian kejadian dari waktu ke waktu dan dalam prosesnya melibatkan SSP, otak, dan ingatan. Dengan demikian tugas utama peserta didik dalam proses belajar gerak adalah menerima dan
(20)
kemudian mengolah dan menginformasikan informasi tersebut sedemikian rupa sehingga memungkinkan realisasi gerakan secara optimal dalam bentuk keterampilan.
Pengertian gerak adalah kegiatan atau proses perubahan tempat atau posisi ditinjau dari titik pandang tertentu, sekali hal ini sudah dilakukan maka gerak itu, tanpa memikirkan gerak itu transkusi atau rotasi maka dengan itu dapat ditetukan jarak dan arah dari titik pangkalnya. (Prof. Drs. Soedarminto 1993-197). Jadi pengertian gerak perpindahan tempat ketempat lain sesuai dengan tujuan tertentu.
Gerak dasar dalam renang gaya bebas adalah keterampilan gerak yang dilakukan baik yang berkaitan dengan aktivitas dasar itu mencakup gerakan lokomotor dan
keterampilan manipulatif.
3. Alat Belajar
Dalam kamus besar bahasa Indonesia pengertian dari alat adalah “yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu“. Alatmerupakan bagian dari fasilitas pendidikan yang
digunakan untuk proses kegiatan belajar mengajar. Dengan alat bantu pembelajaran guru dapat memberikan contoh secara langsung tentang materi tersebut agar mudah dipahami dan dimengerti oleh siswa.
Dari uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa modifikasi alat bantu pembelajaran merupakan upaya seorang guru untuk merubah alat pembelajaran yang sesungguhnya menjadi berbeda dari yang sebelumnya dengan tujuan untuk meningkatkan
pembelajaran kemudian memperoleh hasil yang lebih baik dan dicapai dengan sebaik-baiknya.
(21)
4. Keterampilan Gerak Dasar
Gerak dasar adalah gerak yang berkembangnya sejalan dengan pertumbuhan dan tingkat kematangan. Keterampilan gerak dasar merupakan pola gerak yang menjadi dasar untuk ketangkasan yang lebih kompleks. Rusli (1998) membagi tiga gerakan dasar yang melekat pada individu yaitu, 1) lokomotor, (2) gerak non lokomotor, (3) manipulatif.
Rusli (1998) mendefinisikan gerak lokomotor adalah“gerak yang digunakan untuk memudahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain atau memproyeksikan tubuh ke atas misalnya: jalan, lompat dan berguling”.Gerak non lokomotor“adalah
keterampilan yang dilakukan tanpa memindahkan tubuh dari tempatnya, misalnya membungkuk badan, memutar badan, mendorong dan menarik”. Sedangkan gerak manipualtif adalah keterampilan memainkan suatu proyek baik yang dilakukan dengan kaki maupun dengan tangan atau bagian tubuh yang lain.Gerak manipulatif ini
bertujuan untuk koordinasi mata-kaki, mata-tangan, napas-tangan misalnya melempar, menangkap, menendang, dan berenang.
5. Belajar Motorik
Belajar motorik adalah menghasilkan perubahan yang relatif permanen. Seorang yang ingin memiliki keterampilan yang baik harus terlebih dahulu mengembangkan unsur gerak, kemudian hal ini dapat dilakukan melalui proses belajar dan berlatih. Lutan (1998) mengatakan“belajar adalah sebuah prilaku yang relatif permanen sebagai akibat latihan atau pengalaman masa yang lampau”. Berkaitan dengan belajar keterampilan motorik suatu proses yang berkaitan dengan latihan atau pengalaman yang relatif permanen dalam reabilitasnya untuk merespon suatu gerak. Menurut Lutan
(22)
belajar motorik adalah“seperangkat proses yang berkaitan dengan latihan atau pengalaman yang mengantarkan ke arah perubahan dalam prilaku terampil”.
Adapun tahap dalam keterampilan motorik yaitu sebagai berikut:
a. Tahap kognitif “merupakan tahap awal dalam belajar motorik”dalam tahap ini peserta didik harus memahami hakikat kegiatan yang akan dilakukan, kemudian harus memperoleh gambaran yang jelas baik secara verbal maupun visual.
b. Tahap fiksasi pada tahap ini pengembangan keterampilan dilakukan peserta didik melalui latihan praktik secara teratur agar peubahan prilaku gerak menjadi
permanen, selama latihan peserta didik membutuhkan semangat dan umpan balik untuk mengetahui apa yang dilakukan itu benar atau salah.
c. Tahap otomatis. Pada tahap otomatis, kontrol terhadap gerak semakin tepat dan penampilan semakin konsisten serta cermat. Menurut girimijoyo dalam priyono mengatakan“Secara psikologi hal ini dapat diartikan bahwa pada diri peserta didik telah terjadi suatu kondisi refleks bersyarat yaitu terjadi pengerahan tenaga mendekati pola gerak reflek yang sangat efesien dan hanya akan melibatkan unsur unit yang benar diperlukan untuk gerakan yang diinginkan”.
B. Alat Bantu Pembelajaran
Alat bantu pembelajaran merupakan sebuah rencana yang dimanfaatkan untuk merancang pengajaran (Husdarta, 2000:35). Isi yang terkandung di dalam alat bantu pembelajaran adalah berupa strategi pengajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan instruksional. Sebagai contoh strategi pengajaran yang biasa guru terapkan pada saat proses belajar mengajar adalah manajemen kelas, pengelompokan siswa, dan
(23)
Kalau kita amati tidak ada alat bantu pembelajaran yang baru saat ini. Yang ada hanya pengembangan dari alat bantu-alat bantu pendekatan seperti pendekatan induktif dan deduktif, atau pendekatan langsung dan tidak langsung.
Ada dua pengaruh implementasi suatu alat bantu pembelajaran terhadap perubahan siswa yaitu yang bersifat langsung dan tidak langsung. Untuk memudahkan anak melalukan koordinasi lengan dan napas, yang akan dilakukan adalah mengajarkan gerakan pergerakan untuk memudahkan siswa melakukan koordinasi secara benar. Pada
penelitian ini alat bantu pembelajaran yang akan digunakan adalah ban pelampung, botol air mineral bekas 1.5 liter, dan bantuan teman. Semua alat bantu ini digunakan untuk tujuan dapat memperbaiki koordinasi lengan dan napas dengan baik demi mendapatkan gerakan renang gaya bebas yang benar.
C. Alat Bantu (peraga)
Alat bantu (peraga) adalah alat bantu yang digunakan pendidik dalam menyampaikan pendidikan, alat bantu peraga sangat penting dengan adanya alat bantu peraga ini maka bahan dengan mudah dipahami oleh siswa. Alat bantu tersebut berguna agar bahan pelajar yang disampaikan oleh guru lebih mudah diterima atau dipahami peserta didik. Dalam proses belajar mengajar alat bantu peraga dipergunakan dengan tujuan membantu guru agar proses belajar siswa lebih berhasil dalam proses pembelajaran dan efektif serta efesien. Di bawah ini merupakan pengertian alat bantu peraga menurut:
1. Tayar Yusuf (1985 : 52) Alat bantu peraga adalah alat bantu yang dapat memperdengarkan atau dapat memperagakan bahan-bahan tersebut, sehingga murid-murid dapat menyaksikan langsung, mengamat-amati
(24)
2. Menurut Asosiasi Pendidikan Nasional (NEA) dalam Nirvan Diana (1992:2) bahwa media merupakan alat bantu yang diperlukan oleh guru dan siswa agar dapat memperjelas materi dan dapat lebih mengefektifkan proses belajar mengajar.
Menurut Ag. Suejono ( 1964:79) alat bantu peraga dua dimensi hanya menggunakan dua ukuran panjang dan lebar, umpamanya: gambar, bagan, dan grafik, sedangkan alat bantu peraga tiga dimensi menggunakan tiga ukuran yaitu panjang, lebar, dan tinggi,
umpamanya :“biasa menggunakan barang tiruan yang mempunyai bentuk seperti barang sesungguhnya”.Alat bantu peraga yang di proyeksi adalah alat bantu yang menggunakan proyektor sehingga gambar nampak pada layar: a. Filem dan Televisi b. Slide dan Flem strip.
Pada penelitian ini alat bantu pembelajaran yang akan digunakan adalah ban pelampung, botol air mineral bekas 2 liter, dan bantuan teman. Semua alat bantu ini digunakan untuk tujuan dapat memperbaiki koordinasi lengan dan napas dengan baik demi mendapatkan gerakan renang gaya bebas yang benar.
D. Renang Gaya Bebas
Renang gaya bebas adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang gaya bebas, posisi wajah menghadap ke
permukaan air. Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan ke luar dari air, saat tubuh menjadi miring dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih untuk menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya berenang lainnya,
(25)
gaya bebas merupakan gaya berenang yang bisa membuat tubuh melaju lebih cepat di air.
Renang gaya bebas merupakan gaya yang tidak terikat dengan teknik-teknik dasar tertentu. Gaya bebas dilakukan dengan beraneka ragam gerakan dalam berenang yang bisa membuat perenang dapat melaju di dalam air. Sehingga gerakan dalam gaya bebas bisa di gunakan oleh beberapa orang, baik yang sudah terlatih maupun para pemula.
Cara melakukan gerak dasar renang gaya bebas: gerakan lengan:
Siku tinggi (di atas air dan di air) Telapak tangan rendah saat di atas air Pergelangan tangan ke dalamsaat memulai
Tarikan lengan terpusat pada alur pola gerak Ibu jari menyentuh paha
Pola gerakan lengan adalah pola gerakan huruf s Ada dorongan kelajuan
pengambilan nafas :
Lengan kanan diayunkan ke belakang sampai dibelakang pantat.
Bersamaan dengan gerakan ini, kepala menengok kea rah kanan sambil membuka mulut dan menghirup udara.
Lengan kiri bergerak ke atas air menuju kea rah depan.
(26)
E. Koordinasi Lengan Dan Napas
Pada gerak renang gaya bebas dibutuhkan koordinasi-koordinasi yang seimbang dan benar agar dapat menciptakan gerakan renang gaya bebas dengan benar. Kecenderungan yang sering terjadi pada anak adalah, bahwa mereka kesulitan mengatur irama gerakan lengan dengan pengambilan napas. Pada dasarnya suatu rangkaian gerak membutuhkan konsentrasi yang baik agar gerakan yang dilakukan efektif dan efesien.
Koordinasi lengan dan napas adalah suatu gabungan rangakaian gerak memutar lengan ke arah depan kemudian ditarik kebelakang dengan mengatur pengambilan napas secara efektif dan efesien pada renang gaya bebas. Untuk siswa kelas V SD Negeri 3 Sinar Rejeki Lampung Selatan, juga mengalami kesulitan yang sama yaitu koordinasi lengan dan pengambilan napasnya belum dapat dilakukan dengan benar.
(27)
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan dengan metode kaji tindak dengan menggunakan pedoman peneliti tindak kelas(Clas room action research)CAR. Dari namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas atau di lapangan dikarenakan ada 3 kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian yang dapat di terangkan, (1) Penelitian menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu yang menarik minat dan penting bagi peneliti, (2) Tindakan menujuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukukan dengan tujuan tertentu dalam penelitian pembentuk merangkaikan siklus kegiatan siswa, dan (3) Kelas dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi ruang kelas dalam penelitain, yang lebih sepesifik seperti yang lama dikenal dalam bidang pendidikan dalam pengajaran yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa sekelas yang sama dari guru yang sama pula.
(28)
Pada penelitian tidakan ini berciri sebagai berikut: a. Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual.
b. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah dan perkembangan-perkembangan yang lebih baik.
c. Dilakukan melalui putaran-putaran yang berspiral.
Penelitian tindakan kelas dilakukan melalui putaran atau spiral dengan beberapa siklus yang terdiri dari merencanakan, tahap melakukan tindakan, pengamatan (0bservasi) dan tahap refleksi. Yang dimaksud dengan penelitian yang dilakukan melalaui putaran spiral adalah penelitian yang melalui siklus-siklus berikut ini:
Gambar : Spiral Penelitian Tindakan Kelas (Hopkins, 1993) dalam buku (Arikunto 1991:105)
Keterangan gambar di atas : Perencanaan (Planning)
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana,oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
(29)
Tindakan
Tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas. Observasi
Observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat oleh suatu tindakan.
Refleksi
adalah merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan.
Perbaikan rencana
Adalah memperbaiki suatu tindakan yang sudah dilaksanakan apabila tidak sesuai dengan tujuan yang diinginkan atau tindakan sesuai rencana.
B. Rencana Penelitian
Pada penelitian ini peneliti melaksanakan penelitian sampai tiga siklus (dua kali pertemuan pada setiap siklusnya) kemudian diantara setiap siklusnya penelitian merencanakan kegiatan tindakan berbeda pada setiap siklus, akan tetapi setiap siklus saling berkaitan, setiap proses penelitian merupakan tindakan lanjutan dari siklus penelitian sebelumnya.
C. Subjek Penelitian
Adapun subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 3 Sinar Rejeki Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 36 orang.
(30)
D. Tempat dan Waktu a. Tempat penelitian
Di kolam renang Unila. b. Pelaksanaan penelitian
Lama waktu yang dilakukan dalam penelitian satu bulan setengah dan Terdapat tiga siklus (dua kali pertemuan setiap siklus).
E. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan PTK (penelitian kaji tindak) disetiap siklusnya, Menurut Freir and Cuning ham dalam Muhajir (1997;58) dijelaskan “Alat bantu untuk ukur instrument dalam PTK dikatakana valid bila tindakan itu memegang aplikatif dan dapat
berfungsi untuk memecahkan masalah yang dihadapi”
Alat bantu itu berupa indikator-indikator dari penilaian keterampilan gerak dasar renang gaya bebas, bentuk indikatornya adalah: (1) gerakan lengan(2) gerakan kaki(3) pengambilan napas.
(31)
Format Lembar Penilaian
Keterampilan Gerak Dasar Koordinasi Lengan Dan Napas Pada Renang Gaya Bebas
Nama : ……….
Kelas : ……….
Materi : ……….
Keterangan 1 : kurang 2 : sedang 3 : baik
No Aspek Indikator
Skor
1 2 3
1 Gerakan Lengan Siku tinggi (di atas air dan di air), Telapak tangan rendah saat di atas air
Pergelangan tangan ke dalam saat
memulai
Tarikan lengan terpusat pada alur pola gerak Ibu jari menyentuh paha
Pola gerakan lengan adalah pola
gerakan huruf “s”
Ada dorongan kelajuan
2 Pengambilan Napas Lengan kanan diayunkan ke belakang sampai dibelakang pantat.
Bersamaan dengan gerakan ini, kepala menengok kea rah kanan sambil membuka mulut dan menghirup udara. Lengan kiri bergerak ke atas air menuju
kea rah depan.
Pada saat yang sama melakukan gerakan lengan kanan dan menghirup udara.
(32)
F. Teknik Analisis Data
Setelah data dikumpulkan melalui tindakan disetiap siklusnya, selanjutnya data dianalisis melalui tabulasi, presentase dan normatif. Tenik penilaian dalam proses pembelajaran menggunakan penilaian kwantitatif untuk melihat kwalitas hasil tindakan disetiap siklus menggunakan rumus sebagai berikut:
%
100
x
n
f
P
Keterangan:P : Presentase keberhasilan
F : Jumlah gerakan yang dilakukan dengan benar N : Jumlah siswa yang mengikuti tes
G. Proses Pembelajaran Keterampilan Gerak Dasar Koordinasi Lengan Dan Napas Pada Renang Gaya Bebas
1. Siklus Pertama a. Rencana
1. Menyiapkan skenario pembelajaran yang berisi tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan-kegiatan pendahuluan, inti, penutup.
2. Menyiapkan instrumen yang dibutuhkan untuk mengobservasi tindakan.
3. Menyiapkan ban pelampung sebanyak 10 buah
(33)
b. Tindakan
1. Siswa dijelaskan terlebih dahulu tentang renang gaya bebas setelah itu siswa diberi contoh gerakan lengan, pernapasan renang gaya bebas dengan menggunakan ban pelampung yang benar siswa dan siswa disuruh mencoba terlebih dahulu.
2. Siswa di bariskan di dalam kolam 10 berbanjar sesuai dengan banyaknya ban pelampung.
3. Siswa melakukan gerak dasar renang gaya bebas dengan
mempelajari gerakan lengan, dan yang terakhir dilanjutkan dengan belajar gerakan pernapasan menggunakan ban pelampung. Hal ini dilakukan agar konsentrasi anak tidak terbagi kepada gerakan kaki atau mengapungnya. Agar anak benar-benar berkonsetrasi pada gerakan lengan dan pengambilan napas saja.
4. Setiap siswa melakukan gerakan secara bergantian dan berulang-ulang.
c. Observasi
1. Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi dan berikan waktu pengulangan kemudian dinilai atau dievaluasi
d. Refleksi
1. Dari data hasil observasi disimpulkan dan didiskusikan 2. Didiskusikan rencana tindakan pada siklus kedua 2. Siklus kedua
(34)
1. Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran penjaskes renang gaya bebas.
2. Menyiapkan alat bantu berupa botol air mineral bekas 2 liter sebanyak 10 buah sebagai pelampung yang dipegang oleh salah satu tangan dulu untuk memudahkan siswa menguasai gerakan lengan dan pernapasan .
3. Menyiapkan instrument yang diperlukan untuk mengevaluasi dan mengobservasi tindakan.
b. Tindakan
1) Siswa diberi contoh melakukan gerakan lengan dan pengambilan napas denang salah satu tangan memegangi botol. Anak di
konsentrasikan dulu pada salah satu lengan untuk bergerak secara berulang-ulang sambil mengatur pengambilan napas. Kemudian setelah itu ganti lengan yang satunya memegangi botol, dan lengan yang tidak memegangi botol melakukan gerakan renang.
2) Siswa dibariskan kolam sesuai dengan jumlah botol yang disiapkan.
3) Siswa melakukan keterampilan gerak dasar koordinasi lengan dan napas sesuai yang telah di contohkan dalam renang gaya bebas menggunakan botol bekas sebagai pengganti pelampung secara bergantian dan berulang ulang.
4) Siswa diberikan kesempatan melakukan pengulangan. c. Observasi
(35)
1. Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi diberikan waktu pengulangan dan dinilai maka dapat diketahui presentase keberhasilan sehingga dapat disimpulkan.
d. Refleksi
1. Dari data hasil observasi disimpulkan dan didiskusikan 2. Didiskusikan rencana tindakan pada siklus kedua
(36)
37
DAFTAR PUSTAKA
Ali Nur. (2006).Belajar Gerak (makalah). Menpora, Yogyakarta.
Anonimus. 2008.Format Penelitian Karya Ilmiah. Universitas Lampung: Bandar Lampung.
Arikunto DKK. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. PT. Bumi Aksara. Jakarta. Arikunto, Suharsimi. 2006.Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Lutan Rusli dan Agung Suherman. (2000).Perencanaan Pembelajaran Penjaskes, Depdikbud, Jakarta.
Muhajir, 2003.Teori dan Praktik Pendidikan Jasmani. Bandung: Yudhistira. Pamungkas. 1999.Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan.
EYD. Surabaya: Giri Surya.
Riduwan, (2005) Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru- Karyawan Dan Peneliti Pemuda.
Soejoko Hendromartono. 1992,Olahraga Pilihan Renang. Jakarta : Depdikbud Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Thomas, G. David, 2000,Renang Tingkat Mahir. Diterjemahkan oleh Alfons Palangkaraya, Jakarta: PT. Raja Grafindo PersadaAlat bantu–Alat bantu Tes.
Tri Tunggal Setiawan, 2004,Buku Ajar Renang I, Semarang : FIK UNNES. ____, 2008. Panduan Umum Universitas Lampung. Bandar Lampung:
(37)
38
(1)
F. Teknik Analisis Data
Setelah data dikumpulkan melalui tindakan disetiap siklusnya, selanjutnya
data dianalisis melalui tabulasi, presentase dan normatif. Tenik penilaian
dalam proses pembelajaran menggunakan penilaian kwantitatif untuk melihat
kwalitas hasil tindakan disetiap siklus menggunakan rumus sebagai berikut:
%
100
x
n
f
P
Keterangan:P : Presentase keberhasilan
F : Jumlah gerakan yang dilakukan dengan benar
N : Jumlah siswa yang mengikuti tes
G. Proses Pembelajaran Keterampilan Gerak Dasar Koordinasi Lengan Dan Napas Pada Renang Gaya Bebas
1. Siklus Pertama a. Rencana
1. Menyiapkan skenario pembelajaran yang berisi tentang
kegiatan-kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan-kegiatan pendahuluan, inti,
penutup.
2. Menyiapkan instrumen yang dibutuhkan untuk mengobservasi
tindakan.
3. Menyiapkan ban pelampung sebanyak 10 buah
(2)
b. Tindakan
1. Siswa dijelaskan terlebih dahulu tentang renang gaya bebas setelah
itu siswa diberi contoh gerakan lengan, pernapasan renang gaya
bebas dengan menggunakan ban pelampung yang benar siswa dan
siswa disuruh mencoba terlebih dahulu.
2. Siswa di bariskan di dalam kolam 10 berbanjar sesuai dengan
banyaknya ban pelampung.
3. Siswa melakukan gerak dasar renang gaya bebas dengan
mempelajari gerakan lengan, dan yang terakhir dilanjutkan dengan
belajar gerakan pernapasan menggunakan ban pelampung. Hal ini
dilakukan agar konsentrasi anak tidak terbagi kepada gerakan kaki
atau mengapungnya. Agar anak benar-benar berkonsetrasi pada
gerakan lengan dan pengambilan napas saja.
4. Setiap siswa melakukan gerakan secara bergantian dan
berulang-ulang.
c. Observasi
1. Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi dan berikan
waktu pengulangan kemudian dinilai atau dievaluasi
d. Refleksi
1. Dari data hasil observasi disimpulkan dan didiskusikan
2. Didiskusikan rencana tindakan pada siklus kedua
2. Siklus kedua a. Rencana
(3)
1. Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran penjaskes
renang gaya bebas.
2. Menyiapkan alat bantu berupa botol air mineral bekas 2 liter
sebanyak 10 buah sebagai pelampung yang dipegang oleh salah
satu tangan dulu untuk memudahkan siswa menguasai gerakan
lengan dan pernapasan .
3. Menyiapkan instrument yang diperlukan untuk mengevaluasi dan
mengobservasi tindakan.
b. Tindakan
1) Siswa diberi contoh melakukan gerakan lengan dan pengambilan
napas denang salah satu tangan memegangi botol. Anak di
konsentrasikan dulu pada salah satu lengan untuk bergerak secara
berulang-ulang sambil mengatur pengambilan napas. Kemudian
setelah itu ganti lengan yang satunya memegangi botol, dan lengan
yang tidak memegangi botol melakukan gerakan renang.
2) Siswa dibariskan kolam sesuai dengan jumlah botol yang
disiapkan.
3) Siswa melakukan keterampilan gerak dasar koordinasi lengan dan
napas sesuai yang telah di contohkan dalam renang gaya bebas
menggunakan botol bekas sebagai pengganti pelampung secara
bergantian dan berulang ulang.
4) Siswa diberikan kesempatan melakukan pengulangan.
(4)
1. Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi diberikan
waktu pengulangan dan dinilai maka dapat diketahui presentase
keberhasilan sehingga dapat disimpulkan.
d. Refleksi
1. Dari data hasil observasi disimpulkan dan didiskusikan
(5)
37
DAFTAR PUSTAKA
Ali Nur. (2006).Belajar Gerak (makalah). Menpora, Yogyakarta.
Anonimus. 2008.Format Penelitian Karya Ilmiah. Universitas Lampung: Bandar Lampung.
Arikunto DKK. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. PT. Bumi Aksara. Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2006.Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Lutan Rusli dan Agung Suherman. (2000).Perencanaan Pembelajaran Penjaskes, Depdikbud, Jakarta.
Muhajir, 2003.Teori dan Praktik Pendidikan Jasmani. Bandung: Yudhistira.
Pamungkas. 1999.Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan. EYD. Surabaya: Giri Surya.
Riduwan, (2005) Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru- Karyawan Dan Peneliti Pemuda.
Soejoko Hendromartono. 1992,Olahraga Pilihan Renang. Jakarta : Depdikbud Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Thomas, G. David, 2000,Renang Tingkat Mahir. Diterjemahkan oleh Alfons Palangkaraya, Jakarta: PT. Raja Grafindo PersadaAlat bantu–Alat bantu Tes.
Tri Tunggal Setiawan, 2004,Buku Ajar Renang I, Semarang : FIK UNNES.
____, 2008. Panduan Umum Universitas Lampung. Bandar Lampung: Universitas Lampung.
(6)
38