kegunaan, dan 7 prinsip practicability.
52
Guru merupakan faktor penentu mutu pendidikan dan keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu kinerja guru di suatu lembaga dapat dijadikan
barometer bagi mutu dan keberhasilan pendidikan di madrasah. Dengan demikian, melaksanakan penilaian proses belajar merupakan bagian tugas guru yang harus
dilaksanakan setelah kegiatan pembelajaran berlangsung dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran, sehingga
dapat diupayakan tindak lanjut hasil belajar siswa.
4. Indikator pengukuran pengetahuan guru tentang manajemen pembelajaran
Pengetahuan adalah apa yang kita dapati dan ketahui melalui indrawi tentang sesuatu objek tertentu termasuk di dalamnya adalah ilmu. Jadi ilmu
merupakan bagian dari pengetahuan yang diketahui manusia di samping berbagai pengetahuan lainnya seperti seni dan agama. Menurut Jujun Suria Sumantri anak
kecilpun mempunyai berbagai pengetahuan sesuai dengan tingkat umur atau tahap pertumbuhan dan kecerdasannya.
53
Pengetahuan yang membahas sesuatu secara mendalam tentang sesuatu objek tertentu disebut ilmu.
54
Dalam kaitannya dengan manajemen pembelajaran maka pengetahuan tentang hal itu dianggap ilmu yang
spesifik. Pengetahuan manajemen pembelajaran merupakan unsur penting dalam rangka penyelenggaraan program pendidikan.
Berdasarkan uraian tersebut maka yang dimaksud dengan pengetahuan
52
Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta: Misaka Galiza, 2003, h. 157.
53
Jujun Suria Sumantri, Filsafat Ilmu, Jakarta: Sinar Harapan, 1999, h. 104.
54
Poedjawijatna IR, Tahu dan Pengetahuan Pengantar Ke Ilmu dan Filsafat Jakarta: Rineka Cipta, 1998, h. 24.
manajemen pembelajaran adalah seperangkat pengetahuan yang dimiliki guru yang berkaitan fungsi-fungsi manajemen pembelajaran dengan indikator
pengukuran pengetahuan guru tentang manajemen pembelajaran yaitu: 1 perencanaan, 2 pengorganisasian, 3 pengarahan, 4 pengkordinasian, dan 5
pengawasan.
B. Misi Madrasah 1. Pengertian Misi Madrasah
H.A.R Tilaar mendefinisikan misi adalah rumusan langkah-langkah yang merupakan kunci untuk melakukan inisiatif mewujudkan, mengevaluasi dan
mempertajam bentuk-bentuk kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam visi.
55
Sedangkan Sondang P. Siagian memberikan pengertian misi merupakan suatu bentuk pernyataan umum tetapi bersifat lestari oleh
manajemen puncak yang mengandung niat organisasi yang bersangkutan.
56
Dengan demikian dapatlah dipahami bahwa misi adalah perwujudan dari visi yang telah dirumuskan. Sebuah visi dapat menjadi kenyataan melalui misi yang
dijalankan.
55
H.A.R Tilaar, Pengembangan Sumber Daya Manusia Dalam Era Globalisasi, Visi, Misi dan Program Aksi Pendidikan dan Pelatihan Menuju 2020 Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 1997,
h. 13.
56
Sondang P. Siagian, Manajemen Stratejik Jakarta: Bumi Aksara, 2003 , h. 44.
Syaiful Sagala memberikan batasan misi adalah aspirasi yang dijadikan elemen fundamental dalam pandangan organisasi dengan alasan yang jelas dan
konsisten dengan nilai-nilai organisasi.
57
Quiqley dalam Aan Komariah dan Cep Triatna mendefinisikan misi sebagai what it is today and what it aspires to be.
58
Misi institusi harus konsisten dengan nilai-nilai yang dijadikan landasan dan perjuangan institusi tersebut. Dengan demikian dapatlah dipahami bahwa misi
sebagai tugas pokok yang akan dilaksanakan untuk merealisasikan visi. Dapat disimpulkan bahwa misi merupakan implementasi dari sebuah visi dalam bentuk
tugas pokok yang harus dikerjakan dalam upaya merealisasikan visi. Keberadaan misi merupakan suatu hal yang sangat penting bagi
perkembangan dan kemajuan sebuah organisasi. Pengetahuan dan pemahaman serta internalisasi misi sangat esensial bagi orang
ﺱ orang yang menjalankan fungsi kepemimpinan, terutama bagi mereka yang menduduki posisi puncak
menurut level organisasi. Demikian halnya seorang guru yang juga memegang peran sebagai pemimpin dalam proses pembelajaran. Dalam kaitan ini, Kotter
dalam Sudarwan Danim berpendapat bahwa misi merupakan komponen sentral dari semua great leadership. Terminologi great leadership merujuk pada dua hal
: 1. Orang-orang yang duduk pada posisi pimpinan yang benar
ﺱ benar piawai dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya untuk mencapai tujuan
organisasi secara efektif, efisien, dan akuntabilitas tertentu.
57
Sagala, Manajement, h. 226.
58
Aan Komariah dan Cepi Triatna, Visionary Leadership Menuju Madrasah Efektif Jakarta: Bumi Aksara, 2006, h. 87.
2. Posisi-posisi strategis yang diduduki oleh manusia organisasional, seperti eksekutif puncak, rektor perguruan tinggi, direktur akademi, direktur sebuah
rektorat, pejabat tinggi negara, dan sebagainya.
2. Prosedur Dan Proses Perumusan Misi Madrasah