Setting Penelitian Gambaran Partisipan Penelitian Hasil Penelitian

24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Setting Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Dusun Plalar Kulon, Desa Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Dusun ini berada di lereng Gunung Merbabu di ketinggian 1307 meter diatas permukaan laut. Jumlah penduduk pria lebih banyak daripada penduduk wanita dengan persentasi kelompok usia lansia lebih tinggi daripada kelompok usia dibawahnya BPS Kab. Semarang, 2014. Mata pencaharian warga adalah berkebun dan beternak. Seluruh penduduk di dusun ini memiliki hubungan keluarga sehingga kekerabatannya begitu harmonis.

4.2 Gambaran Partisipan Penelitian

Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 6 orang yang merupakan 3 pasang suami istri yang menikah di usia muda. Satu orang partisipan menikah di usia 16 tahun, dua orang partisipan menikah di usia 17 tahun, dua orang partisipan menikah di usia 18 tahun, dan satu orang partisipan menikah di usia 19 tahun. Usia partisipan saat ini adalah 18, 19 dan 20 tahun. Seluruh partisipan bersuku Jawa dan berdomisili di Dusun Plalar Kulon. Tabel 4.2.1 Karakteristik Partisipan Penelitian No Inisial Partisipan Usia saat ini Usia saat menikah Pendidikan terakhir Pekerjaan 1 Ny. I 18 tahun 17 tahun SMP IRT 2 Tn. E 19 tahun 18 tahun SMP Petani 3 Ny. I 19 tahun 18 tahun SMK IRT 4 Tn. M 20 tahun 19 tahun SMK Karyawan 5 Ny. L 18 tahun 16 tahun SMP IRTPetani 6 Tn. W 20 tahun 17 tahun Tidak tamat SD Petani

4.3 Hasil Penelitian

Partisipan Hasil Penelitian P1 Ny. I Faktor Penyebab : Ny. I menikah di usia 17 tahun atas dorongan orangtua karena orangtua sudah menyetujui hubungan Ny. I dengan pacarnya. Dampak : - Untuk membeli keperluan sehari-hari, Ny. I masih meminta uang dari mertuanya. - Ny. I dan suami sering bertengkar karena mereka masih sulit mengendalikan emosi dan sifat egois. - Ny. I sering digunjingkan hal yang tidak benar oleh mertuanya sehingga membuat Ny. I merasa terganggu. P2 Tn. E Faktor Penyebab : Tn. E menikah di usia 18 tahun atas keinginan diri sendiri karena takut tidak memiliki pasangan hidup. Dampak : - Tn. E masih meminta bantuan dana dari orang tua untuk kebutuhan sehari-hari. - Tn. E mengalami kesulitan ekonomi karena tidak memiliki pekerjaan tetap. - Tn. E merasa tidak mampu menikmati masa mudanya. - Tn. E dan istri sering bertengkar seputar kepentingan anak. P3 Ny. I Faktor Penyebab : Ny. I menikah pada usia 18 tahun atas dorongan diri sendiri dan orang tua untuk menghindari fitnah dari tetangga yang selama ini selalu risih jika pacar Ny. I sering datang ke rumah Ny. I. Dampak : - Untuk kebutuhan sehari-hari, Ny. I masih minta bantuan dana dari orangtuanya. Sedangkan untuk kepentingan kehamilan, Ny. I meminta biaya dari suaminya. - Ny. I tidak dapat menikmati masa muda sepenuhnya. - Ny. I merasa bahwa masih sulit mengontrol emosi dan sulit menyesuaikan diri. P4 Tn. M Faktor Penyebab : Tn. M menikah pada usia 19 tahun atas dorongan orang tua. Tn. M dianjurkan menikah oleh orang tua karena desakan tetangga yang risih atas kedatangan Tn. M ke rumah pacarnya secar terus menerus. Dampak : - Tn. M merasa tidak dapat menikmati masa muda. - Tn. M dan istri masih meminta bantuan dana dari orangtua untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. - Tn. M merasa diterima oleh masyarakat setelah menikah. P5 Ny. L Faktor Penyebab : Ny. L menikah pada usia 16 tahun atas keinginan diri sendiri karena sudah tidak bersekolah dan tidak memiliki pekerjaan. Dampak : - Ny. L mengalami kesulitan dalam mencari nafkah karena untuk saat ini sumber dana masih berasal dari orang tua dan Ny. L tidak memiliki pekerjaan tetap. - Ny. L merasa kerepotan dalam mengurus anak dan suami sambil membantu mertua kerja di ladang. P6 Tn. W Faktor Penyebab : Tn. W menikah pada usia 17 tahun atas keinginan diri sendiri karena takut tidak memiliki pasangan hidup dan dukungan orang tua agar tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas. Dampak : - Tn. W tidak menikmati masa muda karena ia sudah harus bekerja membantu orang tuanya di ladang dan tidak dapat bermain bersama teman-teman karena sudah harus mengurus keluarga. - Tn. W merasa lengkap atas kehadiran istri dan anaknya.

4.4 Analisa Data Tema 1 : Faktor internal penyebab pernikahan dini

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor Penyebab dan Dampak Terjadinya Pernikahan Dini pada Remaja di Dusun Plalar Kulon Desa Kopeng Kabupaten Semarang T1 462012094 BAB I

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor Penyebab dan Dampak Terjadinya Pernikahan Dini pada Remaja di Dusun Plalar Kulon Desa Kopeng Kabupaten Semarang T1 462012094 BAB II

0 1 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor Penyebab dan Dampak Terjadinya Pernikahan Dini pada Remaja di Dusun Plalar Kulon Desa Kopeng Kabupaten Semarang T1 462012094 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor Penyebab dan Dampak Terjadinya Pernikahan Dini pada Remaja di Dusun Plalar Kulon Desa Kopeng Kabupaten Semarang

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor Penyebab dan Dampak Terjadinya Pernikahan Dini pada Remaja di Dusun Plalar Kulon Desa Kopeng Kabupaten Semarang

0 1 48

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Suami dalam Pemberian ASI Eksklusif di Dusun Plalar Desa Kopeng T1 462012069 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Suami dalam Pemberian ASI Eksklusif di Dusun Plalar Desa Kopeng T1 462012069 BAB II

0 1 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Suami dalam Pemberian ASI Eksklusif di Dusun Plalar Desa Kopeng T1 462012069 BAB IV

0 0 31

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Suami dalam Pemberian ASI Eksklusif di Dusun Plalar Desa Kopeng T1 462012069 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Pengetahuan Ibu Menyusui tentang ASI Eksklusif dengan Pemberian ASI Eksklusif di Dusun Plalar Kulon Desa Kopeng T1 462012087 BAB IV

0 1 13