mendegradasi kitin yang ada pada dinding sel fungi, sehingga menyebabkan pertumbuhan Curvularia sp. akan terhambat dan lisis. Menurut Wang et al 2005,
polimer kitin yang merupakan salah satu komponen dinding sel hifa fungi dihidrolisis oleh enzim kitinase, sehingga dapat menghambatpertumbuhan hifa fungi patogen.
Oleh sebab itu, kitinase merupakan salah satu protein anti jamur yang berpotensi dimanfaatkan sebagai agen pengendali hayati.
4.3 Pengamatan Struktur Hifa Abnormal
Pengamatan mikroskopik struktur hifa abnormal Curvularia sp. setelah diberi perlakuan antagonis dengan enam isolat bakteri kitinolitik dilakukan setelah hari ke
tujuh. Aktivitas antagonis dari enam isolat bakteri kitinolitik memiliki penghambatan yang hampir sama, menyebabkan hifa Curvularia sp. mengalami pertumbuhan hifa
yang abnormal diantaranya hifa lisis, hifa patah, hifa bengkok, hifa melilit, hifa menggulung, dan hifa kerdil. Hasil dari pengamatan struktur hifa abnormal Curvularia
sp. menunjukkan bahwa isolat Bacillus sp. BK13 dan Enterobacter sp. BK15 lebih banyak menyebabkan pertumbuhan hifa abnormal seperti lisis, patah, kerdil,
menggulung, dan melilit. Sementara isolat bakteri kitinolitik lainnya lebih sedikit menyebabkan keadaan hifa abnormal, yaitu berupa hifa menggulung, hifa kerdil, dan
hifa melilit Gambar 4.3.1. Pertumbuhan hifa abnormal memperlihatkan bahwa isolat bakteri kitinolitik berpotensi sebagai agen pengendali hayati terhadap fungi patogen
tanaman. Enzim kitinase yang dihasilkan oleh isolat bakteri kitinolitik mampu menyebabkan hifa jamur patogen mengalami keadaan abnormal hingga lisis.
Kemampuan isolat bakteri kitinolitik dalam menghambat pertumbuhan fungi patogen bervariasi Suryanto et al. 2010.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3.1 Hifa Curvularia sp. a Normal, b Lisis dan patahEnterobacter sp. BK15, c MembengkokBacillus sp. BK13, d KerdilEnterobacter
sp. BK15, e MenggulungEnterobacter
sp. BK15, f
MelilitBacillus sp.BK13, g Membengkak dan lisis, h KeritingEnterobacter sp. KR05 Perbesaran 4x10
Aktivitas antagonis dari enamisolat bakteri kitinolitik terhadap Curvularia sp. dengan mekanisme enzimatik dan hiperparasitisme, sehingga efektif dalam
menghambat pertumbuhan jamurpatogen pada tanaman. Aktifitas antagonis isolat bakteri kitinolitik yang menyebabkan hifa lisis menunjukkan bahwa isolat bakteri
kitinolitik mampu mendegradasi dinding sel Curvularia sp.. Aktivitas antagonis yang ditunjukkan dengan hifa menggulung diduga sebagai upaya pertahanan jamur patogen
terhadap serangan antagonis. Menurut Wijaya 2002, senyawa kitin yang merupakan homopolimer ikatan β-1,4 dari N-asetilglukosamin adalah komponen terbesar dari
struktural dinding sel fungi patogen. Enzim kitinase yang dihasilkan dari bakteri kitinolitik dapat mengkatalisis hidrolisis ikatan β-1,4 homopolimer N-
asetilglukosamin menjadi monomer N-asetilglukosamin, yang menyebabkan lisisnya dinding sel fungi patogen.
4.4 Uji Potensi Serangan Curvularia sp.