Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Deskripsi Objek Penelitian

commit to user Sejak saat itu pula PT. Kusumahadi Santosa juga menggunakan sistem otomatisasi tersebut. Penggunaan system otomatisasi ini, memudahkan bagi pelanggan untuk menerima servis dari perusahaan, mengingat pada masa sekarang sudah banyak penggunaan jasa online dalam berbagai bidang.

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah pada penulisan ini dimaksudkan untuk dijadikan pedoman bagi penulis untuk melakukan penelitian secara tepat dan cermat sesuai dengan prinsip-prinsip suatu penelitian ilmiah dan bertujuan agar ruang lingkup penelitian terarah dan terbatas pada masalah yang akan diteliti. Acuan untuk mempermudah dalam pembahasan masalah tersebut adalah dengan perumusan masalah, yaitu sebagai berikut : 1. Bagaimana mekanisme pengurusan dokumen Certificate Of Origin COO pada PT. Kusumahadi Santosa di Karanganyar ? 2. Apa yang menjadi hambatan PT. Kusumahadi Santosa Karanganyar dalam melakukan pengurusan dokumen COO ? 3. Faktor apa saja yang dapat membatalkan COO pada PT. Kusumahadi Santosa Karanganyar ?

C. Tujuan Penelitian

commit to user Penelitian ini dilakukan dengan tujuan agar dapat memberikan manfaat sesuai yang dikehendaki, adapun tujuan penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui mekanisme pengurusan dokumen COO oleh PT. Kusumahadi Santosa di Karanganyar. 2. Untuk mengetahui hambatan dalam proses pengurusan dokumen COO PT. Kusumahadi Santosa di Karanganyar. 3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat membatalkan COO di PT. Kusumahadi Santosa Karanganyar.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang diperoleh dari perusahaan sebagai obyek penelitian di lapangan maupun dari pustaka, diharapkan dapat memberi manfaat antara lain: 1. Bagi PT. Kusumahadi Santosa Menambah masukan lagi bagi perusahaan guna meningkatkan kegiatan ekspor yang sedang dijalankan. 2. Bagi Pembaca Menambah informasi dan pengetahuan dalam proses kegiatan pengurusan dokumen COO pada suatu perusahaan. commit to user

E. Metode Penelitian

Suatu penelitian pada dasarnya adalah bagian mencari, mendapatkan data untuk melakukan penyusunan dalam bentuk laporan hasil penelitian. Supaya proses tersebut dapat berjalan lancar serta hasilnya dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, maka diperlukan metode penelitian. Metode penelitian mengemukakan secara tertulis tata kerja dari suatu penelitian. Metode ini terdiri dari :

1. Ruang Lingkup Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian Tugas Akhir ini adalah studi kasus, yaitu mengambil satu obyek tertentu untuk dianalisa secara mendalam dengan memfokuskan pada satu masalah.

2. Jenis dan Alat Pengumpul Data

a. Jenis Data 1 Data Primer Yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Data ini diperoleh dengan cara wawancara langsung pada bagian ekspor dan stafkaryawan PT. Kusumahadi Santosa. Contoh: mengenai jumlah karyawan, struktur organisasi atau produksi. 2 Data Sekunder commit to user Yaitu data pendukung yang diperoleh dari sumber lain yang berkaitan dengan penelitian. Data ini penulis peroleh dari buku maupun sumber bacaan lain. Contoh untuk data sekunder adalah teori mengenai prosedur ekspor, teori transaksi pembayaran, atau teori penanganan cargo. b. Metode Pengumpulan Data 1 Wawancara Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung atau tidak langsung yang dilaksanakan dengan tatap muka dengan pihak Perusahaan PT. Kusumahadi Santosa. 2 Studi Pustaka Merupakan teknik pengumpulan data dengan mempelajari bukureferensi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. 3 Observasi Cara mengumpulkan data yang dilakukan melalui pengamatan langsung pada PT. Kusumahadi Santosa.

3. Sumber Data

a. Sumber data primer commit to user Yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Data diperoleh dengan cara wawancara langsung pada PT. Kusumahadi Santosa yaitu pada bagian kepengurusan dokumen ekspor, bagian pemasaran, bagian produksi, dan staffkaryawan PT. Kusumahadi Santosa. b. Sumber data sekunder Yaitu data pendukung yang diperoleh dari sumber lain yang berkaitan dengan penelitian. Data ini penulis peroleh dari buku maupun sumber bacaan lain. commit to user BAB II LANDASAN TEORI

A. Ekspor

1. Pengertian Ekspor

Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang-barang dari perdaran dalam masyarakat dan mengirimkan ke luar negeri sesuai ketentuan pemerintah dan mengharapkan pembayaran dalam valuta asing Amir M. S.,2003: 100 Ekspor adalah mengeluarkan barang dari wilayah pabean suatu negara keluar wilayah pabean negara yang dituju atau mengirimkanmenjual bahan baku, komponen barang ke negara lain PPEI, 2011. Ekspor adalah perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari dalam ke luar wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku Roselyne Hutabarat, 1989:306 Berdasarkan tiga pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ekspor adalah kegiatan perdagangan menjual barang atau jasa ke luar wilayah pabean Indonesia sesuai dengan ketentuan pemerintah yang berlaku dan mengharap pembayaran dalam bentuk valuta asing. commit to user Perusahaan yang akan melakukan kegiatan ekspor harus memenuhi persyaratan sebagai berikut PPEI:2011 : a. Memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP dari Depperindag b. Memiliki Tanda Daftar Perusahaan TDP c. Izin Usaha dari Departemen Teknis Lembaga Non Departemen berdasarkan Departemen Perundang-undangan yang berlaku. Barang yang di ekspor dipilah menjadi 4 kelompok barang ekspor, antara lain : 1 Barang yang diatur Setiap eksportir yang akan ekspor harus memenuhi dan mendapat pengakuan sebagai eksportir terdaftar dari Menteri Perdagangan. Contoh barang yang diatur adalah sebagai berikut: a. Tekstil dan produk tekstil ke AS, Kanada, Uni Eropa, Norwegia, dan Turki b. Kopi, maniok ke Uni Eropa c. Kayu, produk kayu, dan rotan. 2 Barang yang diawasi Setiap ekspor yang akan ekspor hanya dapat dilakukan dengan persetujuan MenperdagPejabat yang ditunjuk atau instansi lainnya yang terkait. commit to user Contoh barang yang diawasi antara lain : a. Bibit sapi, sapi kerbau, anak ikan Napoleon Wrase dan ikan Napoleon, benih ikan bandengnener, labi-labi. b. Inti kelapa sawit, minyak dan gas bumi, pupuk urea. c. Kulit buaya dalam bentuk wet blue. d. Binatang liar dan tumbuhan alam yang tidak dilindungi termasuk dalam Appendix II Cites. e. Perak tidak ditempa, atau dalam bentuk setengah jadi, atau dalam bentuk bubuk, bubuk kempaan setengah jadi. f. Emas bukan tempa atau dalam bentuk bubuk, serbuk, bnetuk gumpalan, ingot atau atang tuaan. g. Limbah dan scrap fero. h. Limbah dan scrap dari baja stainless. 3 Barang yang dilarang Barang yang tidak boleh diekspor. a. Anak ikan Arwana, ikan Arwana, benih ikan sidat di bawah ukuran 5 mm. b. Ikan hias air tawar ukuran 15 cm ke atas. c. Udang galah di bawah ukuran 8 cm dan udang pinacidae induk dan calon induk. commit to user d. Biji timah hitamdan pekatannya, biji timah dan pekatannya. e. Binatang lira dan tumbuhan alam yang dilindungi. f. Kulit mentah, pickled, dan wet blue dari binatang melata kecuali kulit buaya dalam bentuk wet blue. g. Kayu bulat yaitu bagian dari pohon yang dipotong menjadi batang atau batang-batang bebas cabang dan ranting mempunyai diameter minimal 30 cm dan panjang tidak dibatasi dari semua jenis kayu. h. Karet bongkahkaret yang tidak memenuhi standar mutu SAR. i. Bahan-bahan remiling dari rumah asap. j. Limbah dan crap fero, ingot hasil peleburan besi atau baja. k. Bahan baku serpih BBS yaitu kayu yang mempunyai ukuran 29 cm ke bawah dan panjang tidak dibatasi dari semua jenis kayu. l. Barang kuno yang bernilai kebudayaan. 4 Barang bebas Setiap eksportir mempunyai izin dari Disperindag atau Departemen Teknis lainnya. Barang yang tergolong barang bebas adalah barang yang tidak termasuk pada kategori barang dilarang, barang diawasi, dan barang yang diatur.

2. Prosedur Ekspor

commit to user Eksportir yang akan melakukan kegiatan ekspor perlu memperhatikan urutan dalam prosedur ekspor, yaitu sebagai berikut PPEI: 2011: a. Eksportir melakukan marketting terlebih dahulu atau mempromosikan produknya pada target pasar. b. Eksportir dan Importir melakukan korespondensi, yang diakhiri dengan pembuatan Sales Contract. c. Importir mengaplikasikan pembukaan LC pada Bank Devisanya di luar negeriOpening Bank. d. Opening Bank mengirim LC confirmation pada Bank korespondensinya di luar negeri, untuk meminta Bank korespondensi memberitahukan kepada eksportir. e. Korespondensi BankAdvising Bank memberitahukan kepada eksportir melalui LC Advice. f. Eksportir mempersiapkan barang. g. Eksportir memesan ruang kapal pada shipping company. h. Eksportir mengurus formalitas ekspor, dengan mengisi PEB dan pembayaran pajak ekspor, kemudian PEB difiatmuatkan. i. Pemuatan barang di atas kapal, shipping company memberikan Bills of Lading BL kepada eksportir. commit to user j. Apabila dalam LC ada persyaratan untuk melampirkan dokumen SKA, maka eksportir harus mengurus SKA tersebut ke Instansi Penerbit SKA. k. Setelah mempersiapkan seluruh dokumen yang dipersyaratkan pada LC, eksportir menegosiasikan kepada Negotiation Bank untuk mendapat pembayaran. l. Pengiriman dokumen LC dari Negotiation Bank ke Opening Bank. m. Opening Bank meneruskan dokumen tersebut kepada importir. n. Importir menyerahkan dokumen tersebut pada shipping agent untuk ditukarkan dengan delivery cargo. commit to user Berikut prosedur ekspor dalam bentuk bagan : EKSPORTIR PELABUHAN TUJUAN INSTANSI PENERBIT SKA PENGAPALAN BARANG BEACUKAI PELABUHAN MUAT PELAYARANPENERBA NGAN PRODUKSI BANK CORRESPONDENT RECEIVING BANK OPENING BANK IMPORTIR m.Menyampa ikan dok. c . Pembu kaan LC LUAR NEGERI DALAM NEGERI b.Korespondensi pembuatan kontrak f.Menyampaikan Barang l.Pengiriman dok.sesuai LC g.Pemesanan Kapal i.Pemuatan barang h.Pendaftaran dan Fiatmuat PEBPebt k.Negosiasi LC j.Pengurusan SKA n.Pengeluaran barang d.Mengirimkan e.Meneruskan LC a.Promosi commit to user Sumber : PPEI 2011

B. Pengertian Umum tentang COO

1. Pengertian COO

Certificate of Origin COO adalah dokumen yang berdasarkan kesepakatan dalam perjanjian bilateral, regional, dan multilateral serta ketentuan sepihak dari suatu negara tertentu wajib disertakan pada waktu barang ekspor dari Indonesia akan memasuki wilayah negara tertentu yang membuktikan bahwa barang tersebut berasal, dihasilkan dan atau diolah di negara eksportir PPEI, 2011:23. Dokumen COO dapat digunakan untuk memperoleh fasilitas bea masuk maupun sebagai alat perhitungan quota. Namun secara lebih lengkap, COO mempunyai beberapa manfaat antara lain PPEI:2011: a. Mendapatkan preferensi keringanan bea masuk. b. Sebagai tiket masuk komoditi ekspor Indonesia ke beberapa negara: Hongkong, USA, Jepang, dan Eropa Timur. commit to user c. Menetapkan Negara Asal Barang Country of Origin suatu barang ekspor. d. Memenuhi persyaratan pencairan LC terhadap pembiayaan ekspor yang menggunakan LC. e. Pelacakan tuduhan dumping. f. Sebagai data statistik.

2. Jenis dan Fungsi COO

Jenis COO dibedakan menjadi dua macam, Wahyu Agung:2007 yaitu : a. Generalyzed System Preference GSP GSP adalah suatu tarif bea masuk impor dalam bentuk penurunan atau pembebasan yang khusus diberikan oleh industri maju yang berlaku umum bagi semua Negara berkembang kecuali beberapa Negara anggota OPEC, tidak termasuk Indonesia untuk produk-produk tertentu yang memenuhi syarat. 1 Form A Dengan tujuan kenegara pemberi preference, seperti Australia, Kanada, Jepang, New Zealand, Norwegia, Switzerland, Amerika Serikat, Hongaria, Bulgaria, Czech, Polandia, Rusia, dan Uni Eropa UE. 2 Form D commit to user Fungsinya untuk Negara ASEAN guna memenuhi Common Effective Preferential Tariff CEPT for AFTA yang jenis barangnya terdapat dalam daftar cakupan produk “CEPT for AFTA”. CEPT adalah penetapan tariff masuk yang ditetapkan pada tahun 2003, CEPT for AFTA adalah pelaksanaan bea masuk barang perdagangan Negara ASEAN. 3 Certificate In Traditional Handycraft Bati Fabrics Of Cotton Digunakan untuk ekspor kerajinan batik tradisional yang terbuat dari kain kapas ke Jepang untuk memperoleh pembebasan bea masuk. 4 Certificate In Regard To Certain Handycraft Products Handycraft Digunakan untuk ekspor barang-barang kerajinan tangan non tekstil yang ditujukan ke Negara anggota Uni Eropa yang tercakup dalam cakupan skema barang kerajinan ME Masyarakat Eropa untuk dapat pembebasan bea masuk. 5 Certificate Relating To Silk Or Cotton Handlomms Products Digunakan untuk barang kerajinan tangan tekstil dan produk tekstil TPT yang terbuat dari bahan sutera atau kapas ke Uni commit to user Eropa untuk mendapatkan pembebasan bea masuk yang terdapat dalam cakupan skema barang-barang kerajinan ME. 6 Industrial Crafts Certification Digunakan untuk ekspor barang yang termasuk “Industrial Craft Marchandise” tujuan Australia. 7 Global Sistem Of Trade Preferences Certificate Of Origin Digunakan untuk ekspor barang tertentu yang termasuk dalam daftar barang yang telah diberikan keringanan Bea Masuk kepada sesama Negara berkembang peserta “Global Sistem Of Trade Preference” yang telah ditetapkan oleh menteri keuangan. 8 Certificate Of Handycraft Goods Digunakan untuk ekspor barang kerajinan ke Kanada mendapatkan preferensi bebas bea masuk sepanjang memenuhi ketentuan asal barang. 9 Certificate Of Authenticity Tobacco Digunakan untuk ekspor tembakau jenis tertentu yang diajukan ke Uni Eropa. b. Non Preference 1 ICO Certificate Of Origin commit to user Digunakan untuk ekspor kopi ke semua Negara tujuan anggota ICO maupun bukan anggota ICO 2 Export Certificate Dipergunakan untuk manioc yang ditujukan ke Negara-negara anggota UE, yang quotanya telah ditetapkan oleh komisi UE. 3 Fisheries Certificate Of Origin Digunakan sebagai dokumen penyerta ekspor hasil perikanan dari jenis tertentu dengan tujuan ekspor ke Amerika Serikat yang jumlahnya tercantum dalam cakupan produknya. 4 Certificate Of Origin For Imports Of Agricultural Product Into The European Economic Community Digunakan untuk ekspor produk pertanian tertentu yang ditujukan ke Negara Uni Eropa. 5 Certificate Of Origin Form Commercial Invoice Digunakan untuk ekspor tekstil dan produk tekstil yang terbuat dari kapas, serta buatan campuran sutera, ramie, dan serat alam lainnya selain kapas, yang telah dikenakan kuota yang ditujukan ke Negara Amerika Serikat dan Negara-negara yang ketentuan pabeannya tunduk kepada ketentuan pabean Amerika Serikat. 6 Certificate Of Origin Form K commit to user Digunakan untuk ekspor tekstil dan produk tekstil yang terkena kuota tujuan Kanada, sebagaimana yang tercakup dalam perjanjian Bilateral antara Pemerintah dengan Kanada. 7 Export Lisence Textile Product Digunakan untuk ekspor tekstil dan produk tekstil yang terkena kuota tujuan Uni Eropa. Jenis TPT yang terkena kuota sebagaimana yang tercakup dalam perjanjian Bilateral antara Pemerintah RI dengan Uni Eropa. 8 Certificate Of Origin Form N Digunakan untuk ekspor tekstil dan produk tekstil yang terkena kuota dengan tujuan Norwegia. 9 Certificate In Regard To Handlomms Textile Handycraft And Traditional Textile Product Of The Collage Industry Digunakan untuk ekspor kain tenunan, kerajinan tekstil dari Uni Eropa. 10 Certificate In Regard To Handlomms Textile Handycraft And Traditional Indonesia Handycraft Batik And Traditional Textile Product Of The Collage Industry. Digunakan untuk ekspor barang kerajinan tangan dari hasil tekstil industry pedesaan yang ditujukan ke Norwegia berdasarkan perjanjian Bilateral pemerintah RI dengan Norwegia. commit to user 11 Certificate Of Origin Textile and Product Digunakan untuk tekstil dan produk tekstil yang termasuk dalam cakupan perjanjian Bilateral tekstil Indonesia-UE yang sudah dikenakan kuota atau belum dan tidak memenuhi persyaratan ketentuan asal barang GSP-UE keringanan atau pembebasan bea masuk barang ekspor yang ditujukana ke Negara-negara anggota UE. 12 Republic Of Indonesia Departement Of Industry And Trade Certificate Of Origin Form B Digunakan untuk ekspor barang ke semua Negara, dengan ketentuan: a Ekspor barang-barang yang ditujukan ke Negara bukan memberi preferensi, kecuali yang bentuk SKA-nya sudah diatur sendiri b Ekspor baran-barang yang ditujukan ke Negara pemberi, tetapi harganya tidak termasuk dalam cakupan produk yang mendapatkan preferensi atas bentuk SKA-nya diatur sendiri. 13 Certificado De Pais De Origen commit to user Digunakan untuk ekspor produk tekstil, pakaian jadi dan alas kaki yang ditujukan ke Meksiko.

3. Masa Berlaku dan Ketentuan Asal Barang

a. Masa berlaku SKACOO http:iwojima94.blogspot.com : 1 Secara umum, form SKA berlaku sejak saat diterbitkan oleh Instansi Penerbit sampai dengan diterimanya barang ekspor dimaksud oleh importirnya. 2 Secara khusus ada beberapa SKA yang mempunyai masa berlaku berbeda, yaitu: untuk SKA form A tujuan Uni Eropa dan Australia 10 bulan, Jepang 12 bulan, Kanada 24 bulan; SKA form D untuk pengiriman langsung, tapi jika pengirimannya melalui lebih dari satulebih pelabuhan di luar negara ASEAN, maka dapat diperpanjang 6 bulan; Export Certificate 120 hari4 bulan sejak tanggal penerbitan; Certificate Of Origin for Import of Agricultural Product Into The EEC 10 bulan. b. Ketentuan asal barang Ketentuan Asal Barang atau Rules of Origin merupakan kaidah dan kriteriapersyaratan yang wajib dipenuhi atas suatu barang ekspor commit to user untuk dapat diterbitkan SKA-nya sesuai ketentuan yang ditetapkan berdasarkan perjanjian bilateral, regional, multilateral atau ditetapkan secara sepihak oleh suatu negara tertentu.

4. Manfaat COO

Manfaat COO adalah sebagai berikut: a. Mendapatkan preferensi keringanan atau penghapusan bea masuk bagi komoditi Indonesia. Jenis Preferensi: 1 Generalyzed System of Preferences yaitu bantuan negara maju untuk meningkatkan ekspor negara-negara berkembang. 2 Global System of Trade Preferences GTSP yaitu preferensi yang disepakati oleh negara-negara berkembang. 3 Common Effective Preferential Tariff For ASEAN Free Trade Area yaitu preferensi yang disepakati oleh negara-negara anggota ASEAN. b. Menetapkan negara asal barang country of origin suatu barang ekspor. c. Memenuhi persyaratan pencairan LC terhadapa pembayaran ekspor yang menggunakan LC. commit to user d. Sebagai data realisasi ekspor. e. Data realisasi kuota. f. Pelacakan tuduhan Dumping.

5. Verifikasi Surat Keterangan Asal SKA COO

Verifikasi adalah suatu proses penyelidikan yang dilakukan atas permintaan pemerintah di negara tujuan ekspor barang kepada Instansi Penerbit atas keabsahan dokumen dan atau kebenaran pengisian SKA. Verifkiasi dilakukan apabila pihak pabean di negara tujuan ekspor meragukan atas keabsahan isi dokumen SKA, sehingga pihak pabean negara tujuan ekspor menyampaikan surat verifikasi kepada pemerintah negara asal barang Departemen Perindustrian dan Perdagangan, Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Direktorat Fasilitasi Ekspor dan Impor, 2006 a. Faktor-faktor yang dapat menimbulkan verifikasi SKA adalah sebagai berikut: 1 Karena adanya keraguan dan kecurangan dari pihak Pabean negara tujuan ekspor terhadap SKA yang telah diterbitkan oleh pemerintah Indonesia. 2 Bentuk kecurangan yang dapat menimbulkan verifikasi antara lain: a Keabsahankeraguankecurigaan dari capstempel SKA oleh Dinas. commit to user b Kebenaran data dan informasi yang dicantumkan di SKA. c Persyaratan untuk memenuhi Ketentuan Asal Barang rules of origin yang berlaku. d Keraguan terhadapa tanda tangan Pejabat Penandatanganan SKA. e Keaslian dokumen SKA. b. Penyelesaian Verifikasi SKA 1 Apabila terjadi verifikasi, pihak pabean negara tujuan ekspor akan menyampaikan surat permintaan verifikasi, baik langsung kepada instansi atau dinas yang terkait. 2 Jika permintaan verifikasi tersebut menyangkut SKA yang diterbitkan oleh Instansi atau Dinas yang terkait maka Direktorat Fasilitas Ekspor dan Impor meneruskan ke Instansi Penerbit SKA. 3 Permintaan verifikasi yang berkaitan dengan keabsahan formulir SKA atau tanda tangan Pejabat yang menandatangani SKA atau capstempel Dinas Instansi Penerbit yang bersangkutan wajib menjawab atas penyelesaian verifikasi tersebut. 4 Permintaan verifikasi yang berkaitan dengan kebenaran data dan informasi yang dicantumkan dalam SKA, maka penyelesaian verifikasi dilaksanakan oleh Instansi Penerbit SKA berdasarkan commit to user data dan informasi yang diberikan oleh eksportir atau pihak lain yang dikenakan verifikasi. 5 Jika data dan informasi masih diragukan, maka Instansi Penerbit dapat melakukan penelitian mengenai dokumen pendukung, pengadaan bahan baku, proses produksi barang ke pabrik yang bersangkutan. 6 Apabila dijumpai kendala yang substansif dalam menyiapkan jawaban, maka Instansi Penerbit dapat konsultasi langsung dengan Direktorat Fasilitasi Ekspor dan Impor, Dirjen Perdagangan Luar Negeri, serta Direktorat Bilateral, Direktorat Regional, ataupun Direktorat Multilateral, Ditjen Kerjasama Industri dan perdagangan Internasional. 7 Jawaban dari Instansi Penerbit atau Dinas yang terkait dikirimkan langsung kepada Pihak Pabean negara tujuan ekspor dengan tembusan kepada Direktorat Fasilitasi Ekspor dan Impor. 8 Apabila jawaban verifikasi dianggap belum sesuai dengan permintaan Pihak Pabean negara tujuan ekspor, maka pihak Pabean tersebut mengadakan investigasipenyidikan ke Instansi Penerbit dan Eksportir. c. Dampak Verifikasi SKA 1 Verifikasi menimbulkan beban biaya tambahan dan waktu penyelesaiannya. commit to user 2 Mengurangi peluang ekspor karena omportir merasa dirugikan sehingga importir mungkin akan dialihkan ke negara lain perusahaan akan diberikan sanksi. 3 Mengurangi kredibilitas pemerintah, pejabat pananda tangan akan diberikan sanksi dalam penerbitan COO. commit to user BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

1. Sejarah Berdirinya PT. Kusumahadi Santosa Surakarta terdapat salah satu perusahaan tekstil yaitu perusahaan yang memproduksi tekstil bercorak batik. Perusahaan tersebut adalah PT. Danarhadi Santosa. Pendiri perusahaan tersebut adalah bapak R.H. Santosa Perusahaan ini berkembang pesat, hingga pada tahun 1980 PT. Danarhadi Santosa mendirikan anak perusahaan. Anak perusahaan tersebut adalah PT. Kusumahadi Santosa pada tanggal 14 Mei 1980. PT. Kusumahadi Santosa bergerak di bidang industri tekstil, dalam hal ini proses produksinya terdiri dari weaving, finishing, printing, deying. Produk-produk yang dihasilkan adalah kain grey, kain putih, dan printing. Perusahaan ini terletak di kotamadya Surakarta tepatnya di 9,4 Km Jaten, Karanganyar. Oleh Menteri Tenaga Kerja RI Bapak Soedomo pada tanggal 21 September 1983 PT. Kusumahadi Santosa diresmikan dengan fasilitas yang telah dimiliki sebagai berikut : a. Bangunan pabrik, bangunan perumahan karyawan serta fasilitasnya, bangunan kantor dan peralatannya. b. Mesin yang ada di department finishing dengan berbagai ukuran. commit to user c. Sarana dan tempat olahraga serta bangunan-bangunan lain sebagai pelengkap pada perusahaan. d. 16 mesin produksi pada department finishing. Tahun 1985-1992 PT. Kusumahadi Santosa mengadakan berbagai perluasan antara lain: a Menambah kapasitas produksi kain tenun. b Mengadakan perluasan di bidang finishing di desa Mojolaban, Karanganyar berdasarkan surat keputusan NO. 27IVPMDN1987 tanggal 1 Desember 1987. c Mengadakan perluasan di bidang printing yaitu, penambahan jumlah mesin produksi. d Mengadakan perluasan di bidang deying di daerah Tasikmadu berdasarkan surat keputusan No. 11IPMDNtanggal 1 Desember. e Mengadakan perluasan produksi dengan mendirikan anak perusahaan yaitu PT. Kusumaputra Santosa yang bergerak pada bidang kapas menjadi benang. Perusahaan ini didirikan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan benang pada PT. Kusumahadi Santosa, untuk dipasarkan ke beberapa daerah lokal serta sebagian ekspor. PT. Kusumaputra Santosa diresmikan pada tanggal 9 Juli 1990. Sejak awal pendirian perusahaan ini telah mengoperasikan unit produksi pemintalan. commit to user 2. Visi dan Misi Perusahaan PT. Kusumahadi Santosa siap menghadapi tantangan dengan selalu memperhatikan dan berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan peningkatan mutu hasil produksi, pelayanan, dan daya saing. Adapun visi, misi serta sasaran mutu perusahaan adalah : a. Visi Perusahaan 1 Meningkatkan Sumber Daya Manusia, disiplin yang tinggi, mampu bekerja keras untuk menghadapi ketatnya persaingan pada usaha tekstil. 2 Meningkatkan mutu pelayanan dan menjamin pemenuhan pesanan pelanggan sebaik mungkin. 3 Karena hasil produksinya diminati oleh pasar lokal dan internasional maka berorientasi pada laba. b. Misi Perusahaan 1 Melestarikan batik dan pengadaan bahan baku yang dibutuhkan dalam pembuatan kain batik halus. 2 Menjaga kualitas dan kuantitas produksi agar dapat memenuhi selera dan permintaan konsumen. 3 Membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja dan menunjang pembangunan khususnya sandang untuk kebutuhan masyarakat. commit to user c. Sasaran Mutu Perusahaan 1 Meningkatkan produktivitas. 2 Mengurangi keluhan dari pelanggan. 3 Mengurangi jumlah tuntutan ganti rugiklaim dari buyer. 4 Mencari buyer sebanyak mungkin. 3. Lokasi Perusahaan PT. Kusumahadi Santosa terletak di sebelah utara jalan raya Solo- Karanganyar Km 9,4 Jaten, Karanganyar, Jawa Tengah. Area tanah seluas 47.140 m yang terdiri dari tanah untuk bangunan pabrik, kantor, perumahan, koperasi, kantin, tempat parker, poliklinik, dan masjid. Pemilihan lokasi PT. Kusumahadi Santosa termasuk lokasi yang menguntungkan dan strategis bila ditinjau dari dua factor yaitu: a Faktor geografis terdiri dari: 1 Faktor tenaga kerja Dekat dengan pemukiman warga sekitar perusahaan yang padat sehingga dalam memperoleh tenaga kerja tidak mengalami kesulitan. 2 Faktor pengadaan bahan baku commit to user Bahan baku dapat terpenuhi dengan cepat dan mudah, karena letak PT. Kusumahadi Putra masih dalam satu komplek dengan PT. Kusumahadi Santosa. 3 Faktor lingkungan masyarakat Kesempatan kerja terbuka dan meningkatnya pendapatan masyarakat sekitar sehingga taraf hidupnya juga meningkat. b Faktor ekonomis terdiri dari: 1 Faktor distribusipasar Letak perusahaan yang tepat berada di pusat produsenpengrajin batik, maka untuk mendistribusikan hasil produksinya dapat dilakukan secara efisien dan efektif. 2 Faktor transportasi Lokasi yang strategis dan dapat dijangkau dengan alat transportasi yang lazim digunakan untuk pengangkutan bahan baku maupun hasil produksi. 3 Faktor Sumber Daya Alam SDA Letak perusahaan yang strategis menjadikan faktor sumber daya alam tidak begitu mengalami kesulitan untuk mendapatkan masalah perizinan bahan baku yang berupa air, listrik dan jasa yang memadai. 4. Struktur Organisasi commit to user Hal yang paling mendukung dalam proses kerjasama untuk mencapai sebuah tujuan bersama adalah organisasi. Sebuah organisasi diperlukan struktur organisasi yang membentuk sebuah pola jabatan kerja pada tiap bidang kerja yang menunjukkan jabatan, wewenang dan tanggung jawab dari sebuah perusahaan tersebut. Adapun struktur organisasi di PT. Kusumahadi Santosa adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 Bagan Struktur Organisasi PT. Kusumahadi Santosa pada tahun 2012 commit to user Sumber : Bagian Personalia PT. Kusumahadi Santosa. commit to user Berikut ini adalah uraian mengenai tugas dan wewenang masing- masing jabatan pada PT. Kusumahadi Santosa: a. Direktur Utama Tugas dari Direktur Utama antara lain: 1 Memimpin perusahaan. 2 Mengawasi jalannya operasional perusahaan. 3 Menilai hasil dan tujuan perusahaan yang dibantu oleh staff ahli operasional, keuangan, pemasaran, produksi, staff ahli pengawasan dan audit internal. Direktur Utama juga bertugas mengawasi jalannya kegiatan beberapa manager, yaitu: a Manager Logistik Dalam tugasnya dibantu oleh Kasie Gudang, Kasie Pengadaan 1 dan 2. b Manager Keuangan Mengawasi serta mengevaluasi segala macam laporan keuangan dan dibantu oleh Kasie Keuangan, Kasie Akuntansi, Kasie Pajak. c Manager Umum dan Personalia commit to user Mangawasi seluruh kegiatan yang menyangkut kegiatan umum dan ketenaga kerjaan, dibantu oleh Kasie Personalia, dan Kasie MTC Sipil. b. Wakil Direktur Utama Adalah pemimpin dalam hal koordinasi dan pengembangan kepentingan kekuasaan serta membawahi beberapa kepala bagian, antara lain: 1 Direktur Pemasaran Bertugas mengawasi jalannya operasional perusahaan mengenai jalannya proses penjualan dan pengiriman. pada jabatan ini juga membawahi kepala bagian, yaitu: a Kepala Divisi Pemasaran I Pada divisi ini semua tugas dibantu oleh Manager Pengiriman, Manager Penjualan I serta staff-staff penjualan I. b Kepala Divisi Pemasaran II Dalam menjalankan tugas di Divisi Pemasaran II, tugasnya dibantu oleh Manager Penjulan II dan staff-staff penjualan I commit to user 2 Kepala Divisi Produksi Dalam tugasnya dibantu oleh: a Manager Weaving Melakukan pengawasan pada saat memproduksi benang untuk dijadikan kain. Serta dibantu oleh Kasie Produksi 1, Kasie Produksi 2, Kasie Maintanance 2, Kasie Administrasi QC 1 dan 2. b Manager Utility Bertugas memelihara dan menyiapkan pangadaan disel, listrik yang digunakan bagi kepentingan operasional perusahaan. Dalam melakukan tugasnya, manager utility diabntu oleh Kasie Utility 1 dan 2. c Manager PPC Jembatan antara departemen produksi dengan departemen pemasaran dan bertanggung jawab untuk mengoleh, mengkomunikasikan dan mendistribusikan data, order, perhitungan biaya. d Manager Persiapan Printing Mempersiapkan bahan-bahan kain dan obat sampai dengan pengevaluasian terhadapa hasil produksi, serta dibantu oleh Kasie Making Up, Kasie Maintenance, Kasie ADM Dan Lab. commit to user e Manager Printing Mangawasi dan mengevaluasi proses dari pelaksanaan kegiatan produksi Printing, dibantu oleh Kasie Produksi. f Manager Design Merancang mode kain cetak sesuai dengan pesanan pelanggan, dibantu oleh Kasie Design dan Kasie Tracer. g Manager Finishing Mengevaluasi jalannya hasil akhir proses produksi, dibantu oelh Kasie ADM dan Lab, Kasie Produksi, dan Kasie Maintenance. 3 Kepala Divisi Rendal Merencanakan dan mengendalikan pelaksanaan harian perusahaan, kegiatannya meliputi monitoring pelaksanaan produksi harian perusahaan terhadap biaya-biaya yang timbul dari operasional tersebut, seperti overhead cost, biaya bahan baku, biaya produksi, perhitungan efisiensi mesin. Untuk Divisi ini dibantu oleh, Kasie Rendal dan Staff Rendal. 5. Kesejahteraan Karyawan Kesejahteraan karyawan adalah hal yang harus diperhatikan di perusahaan manapun, karena hal ini akan mempengaruhi kinerja dari segala macam kegiatan perusahaan. Perusahaan akan selalu berusaha commit to user memberikan yang terbaik bagi karyawannya, entah itu dalam bentuk pemberian bonus, gaji bulanan, atau fasilitas yang diberikan. PT. Kusumahadi Santosa mengupayakan beberapa usaha dalam mensejahterakan karyawannya, antara lain: a. Penggajian kapitulasi dan bonus. b. Upah lembur c. Transportasi antar jemput karyawan secara gratis. d. Asuransi tenaga kerja. e. Cuti 121 tahun, ibu hamil 3 bulan f. Tempat ibadah dan fasilitas lainnya. g. Koperasi Usaha-usaha yang diberikan oleh perusahaan tersebut, diharapkan tenaga kerjakaryawan akan memberikan hasil kinerja yang memuaskan pula. 6. Produksi Sistem produksi pada perusahaan PT. Kusumahadi Santosa selain menggunakan tenaga mesin juga menggunakan tehnologi mesin yang modern dengan tujuan untuk mengoptimalkan serta mempertinggi kualitas dan kuantitas hasil produksi. Namun dengan adanya tehnologi mesin tersebut, bukan berarti perusahaan mengurangi tenaga kerja yang ada. commit to user Mesin-mesin tersebut diharapkan perusahaan mampu memenuhi permintaan pelanggan baik di pasar local maupun di pasar Internasional yang sangat heterogen dan komplek baik dari segi mutu produk ataupun dari kuantitas produk yang dibutuhkan. Sehingga dengan jumlah tenaga kerja yang sangat besar tersebut diharapkan mampu meningkatkan pendapatan perusahaan. Proses produksi PT. Kusumahadi Santosa memiliki dua dasar dalam melakukannya, yaitu: a. Kebijakan Mutu Produk PT. Kusumahadi Santosa memiliki komitmen agar mampu mempertahankan dan meningkatkan secara terus menerus mutu dari suatu produk tersebut, hal ini sangat diprioritaskan agar dapat menunjukkan reputasi yang selalu berkesinambungan baik di pasar lokal maupun di pasar ekspor. Perusahaan berusaha dengan sekuat- kuatnya agar mampu memberikan mutu produk yang baik dan sesuai dengan permintaan pelanggan. Selain itu, perusahaan juga berusaha melakukan pengembangan mutu produk secara berkelanjutan melalui manajemen mutu. b. Jenis Bahan Baku yang Digunakan Faktor penunjang hasil mutu yang sempurna dari suatu produk perlu adanya pemilihan bahan baku yang tepat dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Bahan kain yang digunakan PT. Kusumahadi commit to user Santosa adalah cotton dan rayon. Bahan baku yang dipasok sebagian berasal dari dalam negeri dan sebagian dari luar negeri. Proses ini ada tiga department yang memiliki tugas masing- masing dan hasil produksi yang berbeda-beda pula, diantaranya: 1 Department weaving menghasilkan kain grey 2 Department finishing menghasilkan kain putih 3 Department printing menghasilkan kain berwarna atau bermotif Untuk department weaving I memasarkan ke daerah lokal dan untuk department weaving II memasarkan pada ekspor. 7. Pemasaran Sektor penjualan adalah bagian yang terpenting dalam suatu lalu lintas keuangan perusahaan, karena dalam sektor ini adalah sentra pendapatan dari segala aktifitas perusahaan. Agar konsumenpelanggan lebih tahu secara detail mengenai produk-produk yang dihasilkan, PT. Kusumahadi Santosa memilih dengan cara pameran dagang, pameran dagang sebagai salah satu cara untuk mempromosikan komoditas ekspor. Pameran yang selama ini diikuti adalah untuk wilayah lokal dan internasional, dan untuk wilayah dalam negeri adalah di Jakarta, sedangkan untuk luar negeri diikuti di Paris Prancis. Untuk mempromosikan produk-produk perusahaan ini dibuat katalog. Katalog tersebut berisi tentang produk-produk yang dihasilkan oleh PT. commit to user Kusumahadi Santosa. Dengan adanya katalog ini dapat mempermudah usaha promosi dan mempermudah para buyer untuk memilih desain yang telah ada, namun buyer juga dapat memesan desain produk yang diinginkan dengan cara menggambarkan sampel terlebih dahulu. PT. Kusumahadi Santosa juga melayani kegiatan promosi melalui media internet, karena dengan internet, target pasar juga dapat bertambah luas di berbagai wilayah negara. Perusahaan memakai sarana promosi melalui email dengan alamat www.infokusumahadi-textiles.com dan untuk website www.kusumahadi-textiles.com. Terdapat volume penjualan pada tahun 2010 dan 2011 pada PT. Kusumahadi Santosa khususnya bidang ekspor: Gambar 3.2 Total Penjualan Ekspor tahun 2010-2011 PT. Kusumahadi Santosa Tahun Jenis Kain Total Meter Juta Total Yard Juta Total Amount USD-Juta 2010  Kain Grey 100 Rayon  Kain Grey 100 Cotton  Kain Cetak 100 Cotton  Kain Grey 8.2 1.8 8.5 commit to user Micro Tencel 2011  Kain Grey 100 Rayon  Kain Grey 100 Cotton  Kain cetak 100 Cotton  Kain Grey Micro Tencel 12.2 1.8 14.1 Sumber : Bagian Pemasaran Ekspor PT. Kusumahadi Santosa Tabel di atas mengemukakan bahwa terdapat peningkatan penjualan yang cukup signifikan di PT. Kusumahadi Santosa dari tahun 2010 ke tahun 2011 terutama di bidang ekspor. commit to user

B. Pembahasan