Struktur Organisasi Batik Bamboo Solo Pembagian tugas menurut kompetensi Proses Produksi

commit to user 7 Harga sepatu mulai Rp.75.000-Rp.135.000 dan sandal mulai Rp.40.000- Rp.75.000 5. Blangkon Harga jenis topi mulai dari harga Rp.10.000-Rp.50.000. 6. Tas Harga tas berkisar antara Rp.50.000-Rp.100.000.

1. Struktur Organisasi Batik Bamboo Solo

Bagan struktur organisasi Batik Bamboo Solo adalah sebagai berikut: Gambar 2.1 Struktur Organisasi Pemilik Administrator Produksi Supervisor Kasir Penjualan commit to user 8

2. Pembagian tugas menurut kompetensi

Adapun fungsi dan tugas masing-masing bagian adalah: a. Pemilik atau Leader Pimpinan Batik Bamboo Solo adalah pemilik perusahaan batik, yang mempunyai tugas dan wewenang antara lain: 1 Bertanggung jawab penuh atas perusahaan. 2 Memahami kondisi karyawan. 3 Memiliki visi dan misi perusahaan. 4 Mengambil keputusan intern dan ekstern perusahaan. 5 Membuat, mencari dan memilih gagasan baru. b. Administrator Pada bagian administrator administasi yang hanya ditugaskan seseorang untuk membantu pemilik perusahaan Batik Bamboo untuk mengurusi segala hal yang berhubungan dengan administrasi perusahaan Batik Bamboo. c. Bagian Produksi Bagian produksi bertgas di dalam proses produksi batik, di dalam bagian produksi batik terdapat 10 karyawan yang terdiri dari 3 pegawai untuk konveksi atau menjahit, 4 orang dalam proses batik cap, dan 3 orang dalam batik tulis. d. Penjualan dan keuangan Bagian ini berjumlah 3 orang yang bertugas untuk membantu proses penjualan batik dan juga proses distribusi barang yang dikirim dan di commit to user 9 jual di luar kota, tugas yang lain adalah mengatur keluar masuk keuangan bahan produksi dan pembukuan setiap transaksi penjualan.

3. Proses Produksi

Untuk proses produksi dari produk-produk yang ditawarkan oleh Batik Bamboo antara lain adalah proses produksi batik tulis dan batik cap dapat dijabarkan sebagai berikut : a. Proses Pembuatan Batik Tulis 1 Memeriksa kain mentah yang masih dalam gulungan. Kain mentah itu lalu di potong sesuai ukuran yang diinginkan. 2 Setelah itu kemudian kain direndam dalam air selama 5 hari agar tidak ada pengerutan. Setelah itu dimasukkan dalam air mendidih dan diberi obat pemutih agar kain menjadi lebih bersih dan kanji dapat melekat untuk memudahkan proses pembatikan. Setelah itu kemudian kain dijemur. 3 Membuat pola batik terlebih dahulu pada kertas minyak, setelah itu kain di letakkan di atas kertas yang berpola tadi untuk proses penyalinan pola batik. 4 Kemudian dilakukan penulisan dengan menggunakan canting dan beberapa alat lainnya. commit to user 10 5 Setelah itu di cat tembok dengan menggunakan malam, biasa disebut lapam-lapan, yaitu menutup tempat tertentu dengan menggunakan malam sesuai desainnya. 6 Setelah kering di colet dengan warna yang diinginkan. 7 Kemudian di lorot, dengan memasukkannya ke dalam air panas agar malam lepas dari kain. 8 Setelah itu di beri isen-isen yaitu memberi pola pada bagian tertentu kemudian di tutup dengan malam. 9 Kain dimasukkan pada bak kedua untuk di beri warna soga pada bagian pola baru. 10Dan proses terakhir kain dilorot kembali di cuci dan di kanji kemudian dijemur pada tempat yang teduh. Setelah itu kain dilipat dan di diamkan selama satu malam agar menjadi lebih halus. a. Proses Pembuatan Batik Cap 1 Tahap pertama adalah mendesain pola. Setelah itu kain mori dicap menurut desain yang ditentukan sebelumnya dengan menggunakan bahan pembantu lilinmalam. Setelah selesai, kain di celupkan ke dalam air bersih dan kemudian dijemur. Selanjutnya di warna sesuai desain. Proses pewarnaan cukup mencelupkan kain yang telah di cap tersebut kedalam cairan pewarna selama 2 jam. Setelah itu kembali di bersihkan dan di campur obat pengawet warna dan di keringkan. 2 Proses tutupan hampir sama dengan proses sederhana namun setelah kain putih dicap dan diwarna, kain di tutup batikan. Selanjutnya kain commit to user 11 yang telah ditutup batikan diwarna kembali. Setelah itu pewarnaan, kain di lorot untuk menghasilkan lilin sisa dengan memasukkannya ke dalam bak air panas agar malam lepas dari kain. Setelah itu proses terakhir dari proses tutupan kain di lasem atau kain di beri warna untuk memberi kreasi lain.

4. Visi dan Misi