Luas permukaan. Berapa kali lebih

52

2. Konsentrasi

Pengaruh konsentrasi dapat kita perjelas dengan mereaksikan zat A dan zat B. Zat tersebut akan mengalami tumbukan antara partikelnya dan terjadi reaksi. Makin besar konsentrasi tersebut makin banyak partikel‐partikelnya. al ini sangat memungkinkan untuk meningkatkan jumlah tumbukan persatuan waktunya. Sehingga semakin besar konsentrasinya akan meningkatkan kecepatan reaksi. Dalam sebuah eksperimen reaksi antara gas hidrogen dan gas nitrogen monoksida dengan reaksi : 2 H2g + 2 NOg  2 H2Og + N2 g Diperoleh kecepatan reaksinya v = k [H2].[NO]2 Ketika eksperimen diubah dimana konsentrasi nitrogen monoksida diperbesar 2 kali lipat, maka kecepatan reaksipun berubah besarnya.

3. Suhu

Secara umum, kecepatan reaksi bertambah besar jika suhu reaksi kita naikan, lebih mudah melarutkan satu sendok garam ke dalam satu gelas air panas, dibandingkan dengan melarutkan satu sendok garam ke dalam satu gelas air es. Hal ini disebabkan karena meningkatnya suhu akan meningkatkan energi kinetik molekul‐molekul yang bereaksi. Molekul‐molekul dengan energi kinetik yang bertambah ini bila saling bertumbukan akan menghasilkan energi tumbukan yang cukup besar untuk memutuskan ikatan‐ikatan antara atom‐atom dalam molekul tersebut, sehingga terjadi reaksi. Berdasarkan persamaan reaksi, kecepatan reaksi ditentukan oleh harga k yaitu tetapan kecepatan reaksi. Harga k sangat tergantung oleh besarnya energi aktifasi dan suhu. Energi aktifasi didefinisikan 53 sebaga energi terendah yang diperlukan untuk mencari keadaan dimana reaksi dapat berlangsung, lihat Gambar 15. Gambar 15. Pelarutan garam pada berbagai suhu. Hubungan antara tetapan kecepatan reaksi ini dengan kenaikan suhu dirumuskan oleh Archenius sebagai berikut: k = konstanta kecepatan reaksi A = tetapan Archenius Ea = energi pengaktifan R = tetapan gas umum T = suhu mutlak Arhenius juga mengamati didalam eksperimennya khusus reaksi‐reaksi yang berlangsung pada temperatur dibawah o C, kenaikan suhu sebesar 10 o C akan menaikkan tetapan kecepatan reaksi menjadi dua kali, sehingga kecepatan reaksinyapun meningkat dua kali.

4. Katalisator

Faktor lain yang mempengaruhi kecepatan reaksi adalah katalisator. Proses berlangsung reaksi dengan adanya katalisator dikenal dengan proses kalisa. Katalisator dalam reaksi kimia