57 Entalphi H didefinisikan sebagai kandungan energi dari suatu zat
pada tekanan tetap. Karena tidak mungkin mengukur entalphi, maka yang kita ukur selalu perubahan entalphi
ΔH. Untuk lebih mudahnya kita cermati kejadian ini, beberapa gram
kostik soda dimasukan kedalam gelas yang berisi air, dan diaduk, dan proses pelarutan terjadi dalam hal ini terjadi reaksi antara air
dan kostik soda. Apa yang terjadi? Reaksi ini meghasilkan panas. Dalam hal ini, panas berpindah dari system ke lingkungan. Proses
reaksi ini dapat disederhanakan dalam persamaan reaksi dibawah ini :
NaOH+H2O larutan NaOH panas pengenceran Jika reaksi berlangsung dari zat A berubah menjadi zat B, maka
Δ H, selalu diukur dari H hasil
– H reaktan, sehingga secara umum : ΔH = H
B ‐ H A, perhatikan Besarnya perubahan entalphi pembentukan suatu zat telah diukur secara eksperimen, pengukuran
ΔH pada 25oC 1atm dinyatakan sebagai
ΔHo perubahan entalphi standar Persamaan reaksi dapat dilengkapi dengan informasi energi yang
menyertainya, umumnya
dituliskan dengan
menambahkan informasi perubahan energi
ΔH disebelah kanannya. Berdasarkan ΔH kita dapat bagi menjadi dua jenis reaksi yaitu reaksi eksoterm
dan endoterm, Reaksi Eksoterm adalah reaksi yang menghasilkan
panaskalor. Pada reaksi inin ΔH bernilai negatif, sehingga ΔH
produk lebih kecil dibandingkan dengan ΔH reaktan.
Reaksi endoterm merupakan reaksi yang menyerap panas, ΔH
reaksi ini bernilai positif, sehingga ΔH produk lebih besar
dibandingkan dengan ΔH reaktannya.
CO2 + 2 SO2 → CS2 + 3 O2 ΔH= +1062.5 kJmol
Dalam termokimia satuan untuk ΔH yang lazim digunakan adalah
satuan menurut UPAC yaitu kJ mol‐ , namun sering juga
58 dipergunakan satuan lain yaitu kalori kal atau kilo kalori Kkal.
Hubungan antara kedua satuan tersebut adalah: 1 kJmol = 0.24 Kkalmol.
7. Hukum-hukum dalam Termokimia
Dalam mempelajari reaksi kimia dan energi kita perlu memahami hukum‐hukum yang mendasari tentang perubahan dan energi.
Hukum kekekalan energi
Dalam perubahan kimia atau fisika energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, energi hanya dapat diubah
dari satu bentuk ke bentu lainnya. Hukum ini merupakan hukum termodinamika pertama dan menjadi dasar
pengembangan hukum tentang energi selanjutnya, seperti konversi energi.
Hukum Laplace
Hukum ini diajukan oleh Marquis de Laplace dan dia menyatakan bahwa jumlah kalor yang dilepaskan dalam
pembentukan sebuah senyawa dari unsur‐unsurnya sama dengan jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menguraikan
senyawa tersebut menjadi unsur‐unsurnya. Panjabaran dari hukum ini untuk entalphi reaksi
ΔH dan kalor reaksi; C + O2
→ CO2 Δ = ‐ Kkal CO2
→ C + O2 ΔH = +94 Kkal Sedangkan untuk kalor reaksi,
C + O2 → CO ‐ Kkal
CO2 → C + O2 +94 Kkal
Untuk reaksi pertama, unsur C bereaksi dengan gas oksigen menghasilkan karbondioksida dan kalor sebesar 94 Kkal.
59 Sedangkan reaksi kedua karbondioksida terurai menjadi unsur
C dan gas oksigen dengan membutuhkan kalor sebesar 94 Kkal. Dari sisi tanda, tampak jelas perbedaan antara entalphi reaksi
dengan kalor reaksi, jika entalphi bernilai positif maka kalor reaksi bernilai negatif, demikian pula sebaliknya jika entalphi
negatif maka kalor reaksi positif.
Hukum Hess
Hukum ini diajukan oleh Germain Hess, dia menyatakan bahwa entalphi reaksi
ΔH hanya tergantung pada keadaan awal reaksi dan hasil reaksi dan tidak bergantung pada jalannya
reaksi. ΔHreaksi= ΔHproduk ‐ΔHreaktan
Jika suatu reaksi merupakan penjumlahan aljabar dari dua atau
lebih reaksi, maka perubahan entalphi ΔH atau kalor
reaksinya juga merupakan penjumlahan aljabar dari ΔH yang
menyertai reaksi. Sebagai comtoh : Berdasarkan persamaan reaksi gas karbon dioksida dapat
terbentuk melalui dua tahap, yaitu : Tahap :pembentukan karbonmonoksida dari unsur ‐ unsurnya.
Tahap 2 : Proses oksidasi dari karbonmonoksida menjadi karbondioksida.
Penjumlahan aljabar ΔHreaksi dari setiap tahap reaksi juga
dilakukan sesuai dengan tahap reaksi, maka ΔHreaksi dari
pembentukan gas Karbon dioksida juga dapat dilakukan. Berdasarkan berbagai jenis reaksi, maka kita juga dapat
mengembangkan jenis kalor reaksi atau ΔH yang disesuaikan
dengan jenis reaksinya.