Pengangkatan Duta Besar Republik Indonesia yang pada akhirnya bukan fakta empiris yang akan diperoleh, melainkan kesesuaian antara sesuatu yang hendak
ditelaah dengan nilai atau ketetapan aturan atau prinsip yang dijadikan referensi. Dalam penelitian hukum ini, referensi yang menjadi acuan adalah ketentuan Pasal
13 Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Sifat Penelitian
Suatu hal yang merupakan pembeda antara ilmu hukum dan ilmu-ilmu sosial adalah ilmu hukum bukan termasuk ke dalam bilangan ilmu perilaku. Ilmu
hukum tidak bersifat deskriptif, tetapi preskriptif. Dalam hal ini, objek ilmu hukum adalah koherensi antara norma hukum dan prinsip hukum, antara aturan
hukum dan norma hukum, serta koherensi antara tingkah laku
act
-bukan perilaku
behavior
-individu dengan norma hukum Peter Mahmud Marzuki, 2014: 41-42.
Sifat penelitian ini termasuk jenis penelitian preskriptif yang mempelajari tujuan hukum, nilai-nilai keadilan, validitas aturan hukum, konsep-konsep
hukum, dan norma-norma hukum. Penelitian ini juga bersifat terapan, yaitu menggunakan ilmu hukum dalam menetapkan standar prosedur, ketentuan-
ketentuan, rambu-rambu dalam melaksanakan aturan hukum. Menurut Peter Mahmud Marzuki, penelitian hukum dilakukan untuk memecahkan isu hukum
yang diajukan. Hasil yang hendak dicapai adalah memberikan perskripsi mengenai apa yang seyogyanya Peter Mahmud Marzuki, 2014: 130.
Sifat preskriptif dari penelitian ini yaitu penulis akan berusaha memecahkan isu hukum mengenai Purifkasi Sistem Presidensial Dalam
Pengangkatan Duta Besar Republik Indonesia. Kemudian dari penelitian dan analisis tersebut akan diperoleh hasil untuk menjawab permasalahan yang diteliti.
3. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian hukum terdapat beberapa pendekatan. Dengan pendekatan tersebut, peneliti akan mendapatkan informasi dari berbagai aspek
mengenai isu yang sedang dicoba untuk dicari jawabannya. Pendekatan- pendekatan yang digunakan di dalam penelitian hukum adalah pendekatan
undang-undang
statute approach
, pendekatan kasus
case approach
, pendekatan historis
historical approach
ΒΈ pendekatan komparatif
comparative
approach
, dan pendekatan konseptual
conceptual approach
Peter Mahmud Marzuki, 2014: 133.
Adapun jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan perundang-undangan
statute approach
dan pendekatan konseptual
conceptual approach.
Pendekatan undang-undang dilakukan dengan menelaah semua undang-undang dan regulasi yang bersangkut paut dengan isu hukum
yang sedang ditangani. Ini akan membuka kesempatan bagi peneliti untuk mempelajarai adakah konsistensi dan kesesuaian antara satu undang-undang
dengan undang-undang lainnya atau antara undang-undang dengan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pendekatan konseptual beranjak dari pandangan-pandangan dan doktrin- doktrin yang berkembang didalam ilmu hukum. Dengan mempelajari itu, peneliti
akan menemukan ide-ide yang melahirkan pengertian-pengertian hukum, konsep- konsep hukum, dan asas-asas hukum yang relevan dengan isu yang dihadapi.
Dalam penelitian hukum ini peneliti menggunakan 2 pendekatan yaitu pertama, pendakatan undang-undang
statute approach
dimana peneliti menelaah UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945, Undang-Undang Nomor
17 Tahun 2014 Tentang Majelis Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Undang-Undang
Nomor 37 Tahun 1999 Tentang Hubungan Luar Negeri. Selain itu peneliti menggunakan Perbandingan Historis dengan meneiliti tata cara pengangkatan
duta besar sesuai dengan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebelum amandemen dan setelah amandemen.
4. Jenis dan Sumber Bahan Hukum Penelitian