14 Guru Huria Sihombing menjadi batal untuk terus melanjutkan studi dikarenakan dukungan
yang beliau dapat kan dari keluarga maupun saudara-saudara terdekat beliau mampu memberikan semangat serta dorongan baik itu secara materi maupun yang lainnya bagi beliau
untuk tetap melanjutkan studi teologi.
36
Begitu juga dengan bapak Guru Huria Simanjutak yang mengatakan bahwa dukungan keluarga dan teman-teman sepelayanan beliau sangat
dirasakan cukup membantu dalam memotivasi beliau untuk tetap melanjutkan studi teologi.
37
Akan tetapi hal ini menjadi suatu yang berat bagi bapak Tambunan di tengah kesulitan ekonomi yang dihadapi keluarga harus melanjutkan studi teologi namun apa pun itu bagi
beliau tidak ada yang mustahil bagi Tuhan selama apa yang dia lakukan demi kemulian nama Tuhan maka motivasinya untuk melanjutkan studi teologi tidak akan terhambat baik itu
secara dana maupun yang lainnya.
38
Ketika keputusan untuk melakukan studi teologi sudah di dukung oleh berbagi pihak banyak pertimbangan yang dipertimbangkan oleh Guru Huria Sihombing dalam menentukan
Fakultas Teologi mana yang dapat mengembangkan pengetahuannya dalam pelayanan saat ini dan bagaimana lingkungan pekuliahan tersebut dapat mendukung dalam studi teologi dan
berkat beberapa informasi serta diskusi yang didapatkan dari sesama pelayan maka beliau memiliki ketertarikan dengan Fakultas Teologi UKSW.
39
Begitu juga hal dengan Guru Huria Simanjuntak mengatakan bahwa setelah beliau mendapatkan dorongan yang kuat dari
berbagai pihak yang mendukung dan mau menopang beliau dalam masa studi teologi yang akan beliau lakukan maka beliau memutuskan untuk melanjutkan studi di Fakultas Teologi
UKSW yang berada di Salatiga melalui masukan dan pertimbangan yang beliau dapat kan dari beberapa teman sepelayan beliau yang dulu nya pernah melakukan perkuliahan di
UKSW.
40
3.2.2. Motivasi Dan Kebutuhan Guru Huria Memilih Fakultas Teologi UKSW
Pada dasarnya “Motif dan Motivasi” sendiri sangat sulit untuk dibedakan dimana Motif merupakan dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang
tersebut mau melakukan sesuatu sedangkan Motivasi merupakan ”Pendorong”, suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar tergerak hatinya untuk
bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.
41
Sebagaimana
36
Hasil wawancara dengan Guru Huria Sihombing, November 2015
37
Hasil wawancara dengan Guru Huria Simanjuntak, November 2015
38
Hasil wawancara dengan Guru Huria Tambunan, November 2015
39
Hasil wawancara dengan Guru Huria Tambunan, November 2015
40
Hasil wawancara dengan Guru Huria Simanjuntak, November 2015
41
M. Ngalim Purwanto, MP, Psikologi Pendidikan, 71
15 motivasi yang dimiliki oleh para Guru Huria HKBP ternyata sudah banyak Guru Huria yang
melanjutkan studi diberbagai perguruan tinggi teologi diantaranya di STT HKBP Siantar terdapat 53 orang, di STT Jakarta 3 orang dan di UKSW sendiri ada 3 orang Guru Huria yang
masih melanjutkan studi teologi.
42
Sesuai dengan permasalahan yang ada maka dalam hal ini penulis telah memfokuskan penelitian dan pembahasan terhadap 3 orang yang Guru Huria
yang termotivasi melanjutkan studi di Fakultas Teologi UKSW Salatiga. Sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan narasumber di lapangan dimana dalam
hal ini dapat dilihat dari teori motivasi Maslow yang mengatakan bahwa dalam memotivasi seseorang ada beberapa hal yang harus di dukung menjadi pemenuhan kebutuhannya selama
melakukan studi diantaranya Kebutuhan Filosofis dimana ada beberapa kebutuhan umum yang berkaitan dengan kebutuhan hidup sehari-hari seperti makanan, tempat tinggal, udara
yang sejuk, dan lain sebagainya. Dalam hal pemenuhan kebutuhan filosofis para Guru Huria ini juga sangat mendukung mereka untuk melanjutkan studi Fakultas Teologi UKSW
dikarenakan Fakultas Teologi UKSW ini berada di Kota Salatiga, Jawa Tengah yang dimana biaya hidup di Salatiga ini masih tergolong murah dan memang lingkungan di Salatiga sangat
strategis bagi orang yang ingin melakukan studi. Seperti Guru Huria Simanjutak yang mengatakan ketika beliau berada di Salatiga
beliau begitu terkejut akan biaya hidup di Salatiga yang cukup terbilang murah baik itu dari segi makan, tempat tinggal, udara yang ada di Salatiga juga sangat sejuk karena dekat dengan
pegunungan.
43
Sama hal dengan Guru Huria Tambunan yang mengatakan sangat terbantu dalam memenuhi kebutuhan hidup beliau selama masa studinya di Fakultas Teologi UKSW
Salatiga ini dikarena biaya hidup selama berada di sini sangat sesuai dengan perekonomian beliau pada saat ini dimana jika beliau berada di daerah lain belum tentu dapat memenuhi
kebutuhannya sehari-hari seperti makan, tempat tinggal dan lain sebagainya.
44
Kehidupan Guru Huria Sihombing selama melakukan studi Fakultas Teologi UKSW Salatiga ini sangat
lah cukup menyenangkan dikarenakan biaya hidup dan lainnya selama berada disini sangat lah membantu beliau dalam memenuhi kebutuhan perkuliahannya dan keluarga baik dalam
segi makan, tempat tinggal, maupun udara yang ada sehingga beliau dan keluarga dapat hidup dengan keberadaan ekonomi yang ada saat ini di samping itu juga anak-anak beliau
dapat tetap bersekolah.
45
42
Almanak HKBP 2015, 260-261
43
Hasil wawancara dengan Guru Huria Simanjuntak, November 2015
44
Hasil wawancara dengan Guru Huria Tambunan, November 2015
45
Hasil wawancara dengan Guru Huria Sihombing, November 2015
16 Kebutuhan akan rasa aman dimana jika kebutuhan filosofis telah terpuaskan, maka
kebutuhan akan keselamatan juga menjadi faktor yang penting dalam kehidupan seseorang. Dimana Guru Huria Simanjuntak juga merasakan Salatiga ini merupakan wilayah yang
sangat aman dari segala tindakan kejahatan walaupun di Salatiga ini sudah banyak suku dan agama yang sudah bercampur aduk dalam satu lingkungan dan wilayah yang sama. Beliau
merasa tidak pernah mendapatkan tindak kekerasan dari siapapun warga yang ada dilingkungan tempat tinggalnya seperti saat ini beliau tinggal di kost-kost orang yang
bersukukan Jawa dan beragama Islam, sampai pada saat ini beliau tidak pernah merasa tergangung oleh perbedaan mereka dan begitu juga dengan mereka tidak merasa terganggu
dengan keadaan yang ada. Begitu juga dalam perkuliahan yang beliau lakukan dalam perkuliahan di Fakutas Teologi UKSW dimana dengan berbagai latar belakang Suku dan
Usia antara beliau dan mahasiswa serta dosen di Fakultas Teologi ini membuat beliau merasa sangat nyaman karena rasa saling menghargai antara satu dan yang lain nya walaupun mereka
secara bahasa, usia dan pola pikir berbeda sehingga beliau merasakan tidak ada ketakutan dan keraguan bagi beliau ketika ingin bertanya di kelas walaupun pertanyaan beliau bersangkutan
dengan suku asalnya.
46
Sama hal nya dengan Guru Huria Sihombing yang mengatakan bahwa ketika beliau berbicara dengan suku lain yang ada di Fakultas Teologi baik itu mahasiswa maupun dosen
yang ada dengan latar belakang suku dan bahasa yang berbeda tidak membuat beliau merasa takut untuk berkomunikasi mereka dikarenakan rasa toleransi antar sesama membuat mereka
yang datang dari suku lain saling mengerti akan nada bicara orang batak yang sedikit agak kasar dan terkesan marah namun hal tersebut tidak menjadi hal yang membuat orang lain
merasa tersinggung atau sakit hati.
47
Kebutuhan akan cinta kasih atau kebutuhan Sosial dimana setelah kebutuhan filosofis dan kebutuhan akan rasa aman sudah tercapai maka hubungan antara manusia pun dapat
terjalin dengan baik sehingga dapat menjalin hubungan keluarga dengan orang lain yang berada disekitar nya. Dalam hasil wawancara yang penulis lakukan Guru Huria Tambunan
mengatakan bahwa ketika beliau berada dalam lingkungan kampus UKSW Salatiga beliau banyak mendengar sangat banyak yang menjuluki UKSW sebagai Kampus Indonesia Mini
dan beliau merasa bersyukur dikarenakan begitu banyak nya suku yang beliau temukan saling mengasihi dan saling menjalin toleransi antara satu dan yang lainnya. Hal tersebut membuat
beliau merasa sangat nyaman dan semakin terdorong untuk berinteraksi dan bersosialisasi
46
Hasil wawancara dengan Guru Huria Simanjuntak, November 2015
47
Hasil wawancara dengan Guru Huria Sihombing, November 2015