B.K.O sama-sama mengalami masalah tersebut. Mereka kesulitan menentukan pilihan karir, sebab mereka belum begitu paham betul dengan apa yang mereka
cita-citakan. A.A.J dan D.A juga mengalami kebingungan dalam memilih karir. Mereka membingungkan langkah apa yang akan diambil untuk menuju cita-
cita mereka. Maka dari itu konseling ini dibentuk bertujuan untuk membantu konseli dalam memecahkan masalahnya sendiri mengenai karir mereka secara
berkelompok. Alasan diadakannya konseling kelompok ini karena konseli bingung
dengan berbagai hal yang berhubungan dengan karir. Hal tersebut didapat ketika setelah bimbingan kelompok, konseli sudah mencari informasi sendiri di
internet mengenai karir mereka, namun masih belum begitu paham mengenai karir mereka. Dari berbagai masalah konseli yang sama mengenai karir, maka
diadakannya konseling kelompok sebagai lanjutan dari bimbingan kelompok.
D. Kerangka kerja Teoritik
Menurut praktikan, dalam menangani masalah yang dihadapi dalam hal ini adalah pendekatan person centered. Pendekatan ini menitikberatkan
kemampuan dan tanggung jawab konseli untuk mengenali cara pengidentifikasian dan cara menghadapi realitas secara lebih akurat. Semakin
baik konseli mengenali dirinya, semakin besar kemampuan mereka
mengidentifikasikan perilaku yang paling tepat untuk dirinya.
Dalam kasus ini, konseli perlu penguatan untuk dapat mengambil keputusan sesuai dengan kemampuan diri.
E. Diagnosis
Masalah yang sebenarnya dihadapi adalah perlunya penguatan untuk dapat memilih karir atau cita-cita sesuai dengan kemampuannya.
F. Prognosis
Masalah konseli dapat diselesaikan dengan menggunakan teknik person centered. Dalam teori person centered konseli diberipenguatan dalam
menentukan langkah atau alternative pilihan yang akan diambil sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing.
G. Tujuan Konseling
Tujuan konseling yang dilaksanakan adalah agar konseli mampu menentukan pilihan karir sesuai dengan bakat dan kemampuan dirinya.
H. Layanan Konseling
1. Pendekatan yang digunakan
Pendekatan yang digunakan adalah menggunakan teori “ Person Centered” dan juga menggiring konseli kepada pertanyaan- pertanyaan logis dan hal
mana yang lebih bermanfaat serta membawa kebahagiaan bagi dirinya.
2. Teknik
Teknik yang digunakan dalam membantu konseli memecahkan masalahnya adalah menggunakan modifikasi perilaku. Menggunakan
berbagai penguatan terhadap pilihan konseli yang akan dipilih sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing mengenai karir atau cita-cita
yang diinginkan. Salah satu cara untuk memberikan dukungan positif dalam modifikasi perilaku dalam memberikan pujian, persetujuan,
dorongan, dan penegasan.
3. Langkah-langkah Konseling Yang Ditempuh
a. Konselor menggali informasi mengenai kecemasan yang dialami
konseli mengenai karir mereka menggunakan keterampilan attending, bertanya, empati, konfrontasi, merangkum, genuine. Satu per satu dari
anggota kelompok mengutarakan kecemasan yang sedang dialami.