C. Diagnosis
Masalah yang sebenarnya dihadapi adalah konseli merasa nervous jika berhadapan dengan guru dan orang yang baru dikenalnya.
D. Prognosis
Masalah konseli dapat diselesaikan dengan menggunakan teknik Behavior. Dalam teori Behavior konseli diberi tindakan untuk dapat merubah kebiasaan yang
negatif menjadi positif, atau dengan kata lain teori behavior dapat menguatkan tingkah laku yang positif dan menghilangkan tingkah laku yang negatif.
E. Tujuan Konseling
Tujuan konseling yang dilaksanakan adalah agar mereka mampu merubah tingkah laku negatif seperti pendiam menjadi tingkah laku positif atau lebih aktif lagi.
Sebab kesan pertama sangat berpengaruh terhadap suatu hubungan.
F. Layanan Konseling
a. Pendekatan yang digunakan
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Behavior.
b. Teknik
Teknik yang digunakan dalam membantu konseli memecahkan masalahnya adalah menggunakan modifikasi perilaku. Menggunakan teknik
perubahan perilaku yang empiris untuk memperbaiki perilaku, seperti mengubah perilaku individu dan reaksi terhadap rangsangan melalui penguatan
positif dan negatif. Teknik ini digunakan untuk meningkatkan perilaku adaptif melalui reinforcement dan menurunkan perilaku maladaptive melalui hukuman
dengan penekanan pada sebab. Salah satu cara untuk memberikan dukungan positif dalam modifikasi
perilaku dalam memberikan pujian, persetujuan, dorongan, dan penegasan.
c. Langkah-langkah Konseling Yang Ditempuh
a. Konselor menggali informasi menggunakan keterampilan attending,
bertanya, empati, konfrontasi, merangkum, genuine
b. Kemudian setelah mengetahui akar masalah, konselor mengajak konseli
untuk menentukan alternative yang akan dilakukan oleh konseli
c. Setelah didapat pilihan alternative terbaik, konselor membuat perjanjian
bersama-sama dengan konseli dan menanyakan kapan alternative tersebut mau dilakukan oleh konseli
d. Proses Konseling
1 Mengawali konseling. Dengan menggunakan keterampilan konseling
yaitu berupa attending agar konseli merasa nyaman dengan konselor. Selain itu konselor menciptakan suasana nyaman tersebut agar tercipta
hubungan yang baik antara konselor dan kosneli sehingga proses konseling akan berjalan dengan baik.
2 Inti Konseling. Konseli didorong untuk mengatakan perasaan-
perasaannya saat menjalani konseling. Menggali pertanyaan kepada konseli agar konseli bisa mengeksplor semua yang menjadi keinginannya
maupun masalah yang sedang dialami serta kebutuhannya. Konseli juga diajak untuk mengevaluasi dari sikap yang telah dialakukan dan konselor
pada akhirnya mengajak konseli untuk membuat alternatif atau rencana yang akan dialakukan untuk mengatasi permasalahannya.
3 Mengakhiri Konseling. Konselor dengan konseli membuat kesepakatan
bersama mengenai keputusan yang diambil konseli. Konseli memperoleh pemahaman tentang dirinya dan bisa mengambil keputusan serta
bertanggung jawab atas keputusan yang sudah dia ambil.
G. Hasil yang Dicapai
Dalam proses konseling, konseli mengambil tindakan untuk melatih percaya diri dengan latihan menatap kaca dan mencoba bergaya selama 5
menit .
H. Rencana Tindak Lanjut
Jika konseli tetap tidak bisa menerima kenyataan, maka praktikan akan melanjutkan kembali proses konseling dengan melakukan teknik lain. Bila
diperlukan, praktikan akan mereferalkan kasus kepada profesi yang lebih ahli dan berwenang.
Yogyakarta, 18 September 2014 Praktikan
Aditya Wahyu Hanggara NIM 11104244028