Studi Tentang Keunggulan Bersaing Dengan Determinasi Inovasi Produk Dan Kualitas Produk Di PT. Era Murni Busana Bandung ( Pada Busana Balita)

(1)

STUDI TENTANG KEUNGGULAN BERSAING DENGAN DETERMINASI INOVASI PRODUK DAN KUALITAS PRODUK DI PT. ERA MURNI BUSANA

BANDUNG (Pada Busana Balita) Sandy Nopen Silalahi

Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan di Universitas Komputer (UNIKOM) Indonesia Bandung. Dengan unit penelitian yaitu pada karyawan UNIKOM. Fenomena yang terjadi adalah kinerja yang dihasilkan karyawan belum mampu memenuhi standar kinerja yang ditetapkan oleh UNIKOM. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh kepuasan kerja yang rendah dan penempatan kerja yang tidak disesuaikan dengan karakteristik individu karyawannya. Tujuan dari penelitan ini adalah untuk mengetahui pengaruh karakteristik individu terhadap kepuasan kerja dan implikasinya terhadap kinerja karyawan UNIKOM.

Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan verifikatif. Unit analisis dalam penelitian ini adalah karyawan UNIKOM yang berjumlah 137 orang`sebagai pupulasi.tehnik sampling yang digunakan adalah random sampling sehingga didapat 58 orang sebagai sample.

Nilai koefisien determinasi dinterpretasikan sebagai besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Jadi dari hasil penelitian ini diketahui bahwa karakteristik individu memberikan pengaruh sebesar 44,2% terhadap kepuasan kerja karyawan di Universitas Komputer Indonesia, sementara sisanya 55,8% merupakan pengaruh faktor-faktor lain diluar karakteristik individu adalah factor (factor fisikologi,factor organisasi dan kepemimpinan).

Nilai koefisien determinasi dinterpretasikan sebagai besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Jadi dari hasil penelitian ini diketahui bahwa kepuasan kerja memberikan pengaruh baik terhadap kinerja karyawan di Universitas Komputer Indonesia, sementara sisanya merupakan pengaruh faktor-faktor lain diluar kepuasan adalah yaitu faktor individual (umur, watak dan harapan), faktor sosial (hubungan kekeluargaan, pandangan masyarakat, kesempatan berekreasi, kebebasan berpolitik, kegiatan perserikatan pekerja dan hubunan masyarakat) faktor utama dalam pekerjaan (upah/gaji, pengawasan, ketentraman kerja, kondisi kerja dan kesempatan untuk maju).

Kata Kunci : Karakteristik Individu, Kepuasan Kerja, Kinerja karyawan. PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perubahan zaman menuntut perusahan untuk terus menerus membangun dan mengembangkan usahanya untuk terus berusaha bertahan dalam persaingan dunia usaha yang semakin sulit. Pengembangan dan Pembangunan yang berlangsung tidak hanya membangun secara fisik semata, tetapi juga non fisik berupa peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Dunia kerja sangat membutuhkan orang yang bisa berfikir untuk maju, cerdas, inovatif dan mampu berkarya dengan semangat tinggi dalam menghadapi kemajuan


(2)

jaman. Tidak hanya itu, dalam kondisi saat ini peran dari sumber daya manusia sendiri yang mempunyai peran penting dalam suatu lembaga, juga diprioritaskan pada aspek manajerial yang matang dalam pengelolaan organisasi. Berbagai organisasi, lembaga dan instansi berusaha meningkatkan kinerja dari seluruh elemen yang ada dalam organisasi masing–masing dengan tujuan mencapai kelangsungan hidup organisasi.

Hasil wawancara dengan owner PT. Era Murni Busana Bandung Bapak Kustanto Rusli pada tanggal 06 april 2015 menyatakan bahwa produk pakaian balita PT. Era Murni Busana kurang bervariasi dalam karakter, bentuk, dan jenis pakaian kurang inovasi dan berkualitas dari si pemilik PT. Era Murni Busana Bandung sehingga kurang mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang memiliki brand ternama, misalnya pada jenis pakaian yang monoton tidak ada keanekaragaman sehingga konsumen bosan dengan produk PT. Era Murni Busana Bandung, akibatnya konsumen lebih memilih brand yang sudah terkenal dari perusahaan ternama untuk memenuhi kepuasan mereka, untuk itu diperlukan menerapkan inovasi dan kualitas produksi sehingga perusahaan dapat mencapai keberhasilan usahanya. Kalau di lihat dari inovasi produk PT. Era Murni Busana masih di nilai kurang karena disebabkan PT. Era Murni Busana desain produknya tidak ada perubahan desain dan keunikan produk kurang serta kualitas produk yang masih kurang sehingga kosumen dengan produk PT. Era Murni Busana dan daya saing pada bisnis konveksi dan garment PT. Era Murni Busana tidak bisa menguasai pasar. Adapun jenis-jenis pakaian yang di produksi oleh PT. Era Murni Busana Ba ndung antara lain : size 70 digunakan untuk balita umur 0 – 6 bulan, size 80 untuk balita umur 6 – 12 bulan, size 90 untuk balita umur 12 – 24 bulan.

Fenomena yang ada di wilayah Bandung hasil survey awal yaitu dalam variabel inovasi produk: Perubahan desain, inovasi teknis, pengembangan produk. Variabel kualitas produk: bentuk produk, keandalan produk, mutu kinerja, daya tahan produk, kenyamanan pelayan, keindahan. Variabel keunggulan bersaing: bernilai dalam potensi keunggulan bersaing, berbeda dengan yang lain, produksi yang dihasilkan tidak mudah digantikan.

Oleh karena itu dalam kegiatan usulan penelitan ini penulis mengambil tema “STUDI

TENTANG KEUNGGULAN BERSAING DENGAN DETERMINASI INOVASI PRODUK DAN KUALITAS PRODUK DI PT. ERA MURNI BUSANA BANDUNG (Pada Busana Balita)”

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui inovasi produk pada PT. Era Murni Busana Bandung 2. Untuk mengetahui kualitas produk pada PT. Era Murni Busana Bandung 3. Untuk mengetahui keunggulan bersaing PT. Era Murni Busana Bandung 4. Untuk mengetahui studi tentang keunggulan bersaing dengan determinasi

inovasi produk dan kualitas produk pada bisnis garment dan konveksi PT. Era Murni Busana di Bandung

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Kajian Pustaka

Inovasi Produk

Menurut Nelly dkk (2001) bahwa, inovasi produk menunjukan pada pengembangan dan pengenalan produk baru atau dikembangkan yang berhasil


(3)

dipemasaran. Inovasi produk dapat berupa perubahan desain, komponen dan arsitektur produk.

Thomas W. Zimmerer (2008:57) Bahwa, inovasi produk merupakan satu hal yang potensial untuk menciptakan pemikiran dan imajinasi orang yang pada akhirnya menciptakan pelanggan.

Menurut Dourgerty (1996) bahwa, inovasi produk merupakan suatu cara yang penting bagi perusahaan agar tetap dapat beradaptasi dengan pasar, teknologi, dan persaingan.

Kualitas Produk

Menurut Crosby (1979), kualitas produk adalah yang sesuai dengan yang disyaratkan atau distandarkan. Suatu produk memiliki kualitas apabila sesuai dengan standar kualitas yang telah ditentukan.Menurut Juran (1993) kualitas produk adalah kecocokan penggunaan produk untuk memenuhi keutuhan dan kepuasan pelanggan.

Menurut Deming (1982), kualitas produk adalah kesesuian produk dengan kebutuhan pasar atau konsumen. Perusahaan harus benar-benar memahami apa yang dibutuhkan konsumen atas suatu produk yang akan dihasilkan.

Menurut Felgenbaum (1986), kualitas produk adalah suatu produk yang sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen. Menurut Garvin (1988), kualitas produk adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, manusia atau tenaga kerja, proses, serta lingkungan yang mematuhi atau melebihi harapan pelanggan atau konsumen.

Menurut Tjiptono (2000:4) kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk dan jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

Dimensi Kualitas Produk 1. Bentuk

2. Keistimewaan 3. Keandalan 4. Mutu Kinerja 5. Daya Tahan 6. Pelayanan 7. Keindahan/gaya

Keunggulan Bersaing

Keunggulan bersaing sangat penting bagi perusahaan. Perusahaan kecil memiliki keunggulan bersaing jika pelanggannya memperoleh kesan bahwa produk atau jasanya lebih baik daripada produk atau jasa pesaing. Pemilik perusahaan dapat mencipatakan persepsi ini dengan berbagai cara. Perusahaan perusahaan kecil kadang-kadang mencoba menciptakan keunggulan bersaing dengan harga terendah. Menurut Porter (2008:3) kemampuan suatu perusahaan untuk meraih keuntungan ekonomis di atas laba yang mampu di raih oleh pesaing di pasar yang sama. Keunggulan bersaing berkaitan dengan cara bagaimana perusahaan memilih dan benar-benar dapat melaksanakan strategi generik ke dalam praktik (Porter dalam Nursya’bani dan Purnama Hery Setiawan, 2003:106).


(4)

Porter dalam Nursya’bani Purnamadan Hery Setiawan (2003:106) menyatakan semua bagian yang ada dalam organisasi, baik yang berupa sumber daya maupun aktifitas, dapat menjadi keunggulan bersaing melalui 3 alternatif strategi: cost leadership, differentiation, atau focus.

Elemen-Elemen Pembentuk Keunggulan Bersaing 1) Potensi Keunggulan Bersaing

2) Posisi Keunggulan Bersaing

3) Kinerja yang dihasilkan atau performance outcomes Kerangka Pemikiran

Perdagangan bebas yang terjadi di Indonesia saat ini membuat dunia persaingan semakin ketat. Untuk menghadapinya, setiap perusahaan atau industri, baik berskala kecil maupun besar harus mampu meningkatkan daya saingnya, sekalipun daya saing tersebut hanya di pasar local. Hal ini sejalan dengan pendapat Michael E. Porter (2008:1) yang menyatakan bahwa persaingan sangat penting bagi keberhasilan atau kegagalan perusahaan. Oleh karena itu, untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, maka setiap perusahaan harus membaca keunggulan bersaing yang dimilikinya.

Diperkuat pula oleh jurnal yang berjudul “Pentingnya Strategi Inovasi Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing,” milik Widi Dewi Ruspitasari, dimana dalam jurnal tersebut dikatakan bahwa inovasi adalah salah satu strategi yang penting untuk meningkatkan keunggulan bersaing. Dan inovasi berpengaruh positif terhadap peningkatan keunggulan bersaing.

Keterkaitan Antar Variabel Penelitian

Hubungan antara Inovasi Produk dengan Keunggulan Bersaing

Perusahaan yang mampu mendesain produknya sesuai dengan keinginan pelanggan akan mampu bertahan di tengah persaingan karena produknya yang tetap diminati oleh pelanggan. Hasil penelitian yang sama juga dikemukakan oleh Bharadwaj et all (1993:89) yang mengemukakan bahwa kemampuan perusahaan untuk terus melakukan inovasi terhadap produk-produknya akan menjaga produk tersebut tetap sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan. Dengan demikian, inovasi produk dapat dijadikan sebagai sumber dari keunggulan bersaing perusahaan. Dari berbagai pendapat diatas peneliti menggunakan argument Wahyono (2002;28-29)hal ini akan digunakan peneliti sebagai teori penghubung antara inovasi produk dengan keunggulan bersaing.

Hubungan antara Kualitas Produk dengan Keunggulan Bersaing

Suatu perusahaan dapat memilih cara bersaing, yaitu melalui harga yang paling rendah atau produk yang berkualitas. Menurut Zeithmal (Yulia Sartika Risman, 201:17), apabila perusahaan sulit bersaing dalam harga, maka perusahaan lebih baik menggunakan kualitas produk atau layanan dalam memenangkan persaingan.

Jaworski (Lisda Rahmasari, 204:15) menuturkan bahwa : “kualitas produk adalah salah satu bagian yang berhubungan dengan penciptaan superior value bagi pelanggan. Terciptanya superior value tersebut merupakan batu loncatan bagi perusahaan untuk memperoleh keunggulan kompetitif. Perbaikan kualitas merupakan alat bersaingbagi perusahaan agar meningkatkan keunggulan bersaing berkelanjutan”.


(5)

Paragdigma Penelitian Inovasi Produk, dan Kualitas Produk Terhadap Keunggulan Bersaing

Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka dibutuhkan suatu pengujian hipotesis untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara variabel independent

terhadap variabel dependent.

Hipotesis adalah jawaban sementara yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya. Menurunt Umi Narimawati (2007 : 73) “ Hipotesis dapat dikatakan sebagai pendugaan sementara mengenai hubungan antar variabel yang akan diuji kebenarannya”. Karena sifatnya dugaan, maka hipotesis hendaknya mengandung implikasi yang lebih jelas terhadap pengujian hubungan yang akan dinyatakan.

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka penulis berasumsi mengambil keputusan sementara (hipotesis) bahwa sebagai berikut:

1. Adanya pengaruh inovasi produk terhadap keunggulan bersaing. 2. Adanya pengaruh kualitas produk terhadap keunggulan bersaing. Teknik Penentuan Data

Sebelum menentukan penentuan data yang akan dijadikan sampel, terlebih dahulu dikemukakan tentang populasi dan sampel.

1. Populasi

Menurut Umi Narimawati (2008:161) dalam Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini dan Linna Ismawati (2010:37), populasi adalah “Objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu sesuai informasi yang ditetapkan oleh peneliti, sebagai unit analisis penelitian.

2. Sampel

Menurut Umi Narimawati (2008) dalam Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini dan Linna Ismawati (2010:38) menerangkan bahwa sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih untuk menjadi unit pengamatan dalam penelitian. Penarikan

Inovasi Produk

Perubahan desain

Inovasi teknis

Pengembangan produk

Keindahan Keunggulan Bersaing (Y)

Bernilai

Berbeda dengan yang lain Tidak mudah

digantikan

Kualitas Produk Bentuk produk Keistimewaan Keandalan Mutu kinerja Daya tahan Pelayanan Keindahan


(6)

sampel dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik penarikan

statified random sampling.

Metode penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini mengacu kepada pendekatan Solvin, pendekatan ini dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :

Sumber : Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini dan Linna Ismawati (2010:38) Ket :

n = jumlah sampel N = jumlah populasi

e = tingkat kesalahan dalam penelitian 10% atau 0,1

Berdasarkan rumus diatas, maka dapat diketahui sampel yang akan diambil dalam penelitian ini melalui perhitungan berikut :

= 53,7037037037 = 54

Dengan menggunakan rumus diatas bahwa dengan populasi sebanyak 116 orang, tingkat kesalahan yang digunakan sebesar 10% maka dapat diketahui sampel yang akan diteliti adalah sebanyak 54.

Teknik pengolahan data hasil kuesioner digunakan skala likert dimana alternatif jawaban nilai 5 sampai dengan 1. Adapun kriteria pembobotan nilai untuk alternatif jawaban dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.5 Skala Likert

Jawaban Bobot Nilai

a. Sangat Setuju (SS) 5

b. Setuju (S) 4

c.Cukup (C) 3

d. Tidak Setuju (TS) 2

e. Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Uji Validitas

Menurut Cooper (2006:720) dalam Umi Narimawati (2010 : 42) validitas adalah :

Validity is a characteristic of measuraenment concerned with the extent that a test measures what the researcher actually wishes to measure”.

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Variabel Inovasi Produk (X1) No.

Instrumen t hitung

Titik


(7)

1 0,541 0,300 Valid

2 0,449 0,300 Valid

3 0,496 0,300 Valid

4 0,757 0,300 Valid

5 0,516 0,300 Valid

6 0,556 0,300 Valid

7 0,716 0,300 Valid

8 0,489 0,300 Valid

9 0,763 0,300 Valid

10 0,756 0,300 Valid

11 0,677 0,300 Valid

12 0,356 0,300 Valid

13 0,650 0,300 Valid

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Produk (X2) No.

Instrumen t hitung

Titik

kritis Kesimpulan

1 0,739 0,300 Valid

2 0,358 0,300 Valid

3 0,797 0,300 Valid

4 0,406 0,300 Valid

5 0,824 0,300 Valid

6 0,386 0,300 Valid

7 0,817 0,300 Valid

8 0,363 0,300 Valid

9 0,387 0,300 Valid

10 0,321 0,300 Valid

11 0,650 0,300 Valid

12 0,647 0,300 Valid

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas

Variabel Keunggulan Bersaing (Y) No.

Instrumen t hitung

Titik

Kritis Kesimpulan

1 0,463 0,300 Valid

2 0,744 0,300 Valid


(8)

4 0,704 0,300 Valid

5 0,435 0,300 Valid

6 0,709 0,300 Valid

7 0,699 0,300 Valid

8 0,744 0,300 Valid

9 0,702 0,300 Valid

10 0,754 0,300 Valid

11 0,661 0,300 Valid

12 0,365 0,300 Valid

13 0,630 0,300 Valid

14 0,731 0,300 Valid

15 0,651 0,300 Valid

16 0,698 0,300 Valid

17 0,687 0,300 Valid

Pada ketiga tabel diatas dapat dilihat untuk hasil uji validitas yang menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan memiliki nilai thitung yang lebih besar dari nilai kritis yaitu 0,300 yang artinya seluruh pernyataan tersebut layak digunakan sebagai instrumen penelitian atau dengan kata lain item-item pernyataan tersebut dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam analisis berikutnya.

Uji Reliabilitas

Menurut Cooper (2006:716) dalam Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini dan Linna Ismawati (2010:43), reliabilitas adalah :

“Reliability is a characteristic of measurenment concerned with accuracy, precision, and consistency”.

Dimana :

Ґ1 = reliabilitas internal seluruh item

Ґb = korelasi product moment antara belahan pertama dan belahan kedua Tabel 4.4

Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian

Variabel Koefisien

Reliabilitas r kritis Kesimpulan Inovasi Produk

(X1) 0,840 0,600 Reliabel

Kualitas produk (X2)

0,748 0,600 Reliabel Keunggulan


(9)

Nilai reliabilitas butir pernyataan pada kuesioner masing-masing variabel yang sedang diteliti lebih besar dari 0,6 hasil ini menunjukkan bahwa butir kuesioner pada masing-masing variabel andal untuk mengukur variabelnya masing-masing.

Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis Rancangan Analisis

Analisis Deskriptif atau Kualitatif

Tabel 3.9

Kriteria Persentase Tanggapan Responden

NO % Jumlah Skor Kriteria

1 20.00% - 36.00% Tidak Baik 2 36.01% - 52.00% Kurang Baik

3 52.01% - 68.00% Cukup

4 68.01% - 84.00% Baik

5 84.01% - 100% Sangat Baik

(Sumber : Umi Narimawati, 2007:85)

1. Analisis Verifikatif (Kuantitatif)

Dimana :

Mean of Interval : Rata-rata interval

Density at lower limit : Kepadatan batas bawah Density at Upper Limit : Kepadatan batas atas Area Under Upper Limit : daerah di bawah batas atas Area Under Lower Limit : daerah di bawah batas bawah 1. Analisis Korelasi

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Dimana :

r = koefisien korelasi x1= inovasi produk x2 = kualitas produk y = keunggulan bersaing


(10)

n = jumlah responden

Ketentuan untuk melihat tingkat keeratan korelasi digunakan acuan pada tabel 3.5.

Tabel 3.10

Tingkat Keeratan Korelasi

0 – 0.20 Sangat rendah ( hampir tidak ada hubungan) 0.21 – 0.40 Korelasi yang lemah

0.41 – 0.60 Korelasi sedang 0.61 – 0.80 Cukup Tinggi 0.81 – 1 Korelasi Tinggi

Sumber : Syahri Alhusin, 2003:15

2. Analisis Determinasi R2 = SS reg/SStot Kd = r2 x 100% Dimana :

d = koefisien determinasi r = koefisien korelasi Pengujian Hipotesis

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakkan sebelumnya, dalam penelitian ini yang akan diuji pengaruh inovasi produk (X1), kualitas produk (X2) terhadap keunggulan bersaing (Y) di PT. Era Murni Busana Bandung. Berkaitan dengan keberadaan data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sampel, maka hipotesis penelitian ini dapat diterjemahkan secara deskriptif dan verifikatif. Dalam penelitian ini hipotesis deskriptif yang diajukan sebagai berikut :

1. Pengujian Secara Parsial

Melakukan uji-t, untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat hipotesis sebagai berikut :

 Hipotesis parsial antara variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen).

H0 : β1 = 0 : Inovasi Produk berpengaruh signifikan terhadap Keunggulan Bersaing.

Ha : β1  0 : Kualitas Produk berpengaruh signifikan terhadap Keunggulan Bersaing

Rumus uji t yang digunakan adalah :

...,5 1,2,3 I ) 1 ( ) ... 2 1 ( 1     k n CRii Xk XY R YX P i t


(11)

Hasilnya dibandingkan dengan tabel t untuk derajat bebas n-k-1 dengan taraf signifikansi 5%.

Kriteria Pengujian

H0 ditolak apabila thitung< dari ttabel (α = 0,05)

Jika menggunakan tingkat kekeliruan (α = 0,01) untuk diuji dua pihak, maka kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis yaitu sebagai berikut: a. Jika thitung ≥ ttabel maka H0 ada di daerah penolakan, berarti Ha diterima

artinya antara variabel X dan variabel Y ada hubungannya

b. Jika Thitung ≤ t tabel maka H0 ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak artinya anatara variabel X dan Y tidak ada hubungannya.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

PT Era Murni Busana Bandung yang menjadi responden adalah berjenis kelamin laki-laki, yaitu sebanyak 29 orang atau sebesar 53,7% dari total responden. Sementara responden yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 25 orang atau sebesar 46,2% . Hal ini dikarenakan PT Era Murni Busana Bandung memerlukan banyak konsumen laki-laki yang dapat bekerjasama di bidang produksi agar mendapatkan hasil yang dicapai lebih maksimal.

Distribusi Responden Berdasarkan Usia

40,7% konsumen PT Era Murni Busana Bandung berada pada usia kurang dari 25 tahun. Hal ini dikarena PT Era Murni Busana Bandung lebih memilih konsumen yang masih berusia muda.

Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan

Dapat dilihat paling banyak konsumen di PT Era Murni Busana berpendidikan SMA/SMK sebesar 59,2%, hal ini dikarenakan PT Era Murni Busana tidak terlalu mengutamakan pendidikan melainkan kemampuan untuk dapat berbisnis.

Analisis Deskriptif Data Penelitian

Analisis deskriptif data penelitian dapat digunakan untuk memperkaya pembahasan, melalui analisis ini dapat diketahui bagaimana tanggapan responden terhadap setiap indikator variabel yang sedang diteliti. Agar lebih mudah menginterpretasikan variabel yang sedang diteliti, maka dilakukan kategorisasi terhadap skor tanggapan responden. Prinsip kategorisasi jumlah skor tanggapan responden diadopsi dari bab sebelumnya.

Analisis deskripif ini dilakukan dengan mengacu pada setiap variabel yang diteliti dengan hasil sebagai berikut.


(12)

Variabel kualitas keunggulan bersaing (Y)

Hasil data lapangan yang diperoleh menunjukan sebagian besar responden menjawab setuju terhadap pernyataan-pernyataan tentang variabel keunggulan bersaing (Y). Dari 54 responden yang mengembalikan kuesioner diperoleh jawaban mengenai keunggulan bersaing (Y) sebagai berikut.

Tabel 4.5

Skor Jawaban Responden Terhadap

Item-item Pernyataan Pada Variabel keunggulan bersaing (Y)

No. Instrumen

Jawaban Responden

Skor Aktual Skor Ideal % SS (5) S (4) RR

(3) TS (2) STS (1)

1 10 20 14 6 4 188 270 69.62

2 10 23 10 7 4 190 270 70.37

3 10 20 10 9 5 183 270 67.77

4 10 20 12 3 9 181 270 67.03

5 9 18 8 16 3 176 270 65.18

6 11 20 15 5 3 193 270 71.48

7 9 24 10 7 4 189 270 70.00

8 11 24 12 2 5 196 270 72.59

9 10 24 13 3 4 195 270 72.22

10 13 23 12 2 4 201 270 74.44

11 16 24 9 1 4 209 270 77.40

12 19 15 14 3 3 206 270 76.62

13 9 27 10 3 5 194 270 71.18

Total 2501 3510 71.25

Pada variabel keunggulan bersaing (Y) dengan jumlah item pernyataan 13 butir dan jumlah responden 54 orang, diperoleh total skor aktual sebesar 2501 atau dengan persentase sebesar 71.25%, sehingga dari jumlah skor tanggapan responden atas 13 butir pernyataan mengenai keunggulan bersaing (Y) diperoleh rentang sebagai berikut.

Melalui jumlah skor tanggapan dari 13 pernyataan yang diajukan mengenai variabel keunggulan bersaing, maka dapat diketahui bahwa tanggapan responden mengenai keunggulan bersaing (Y) termasuk dalam kategori “Baik”.


(13)

Song dan Parry (1997;64) menjelaskan bahwa keunggulan bersaing suatu produk merupakan salah satu faktor penentu dari kesuksesan produk baru (hingga suatu produk inovasi harus mempunyai keunggulan dibanding dengan produk lain sejenis).

Variabel inovasi produk (X1)

Hasil data lapangan yang diperoleh menunjukan sebagian besar responden menjawab setuju terhadap pernyataan-pernyataan tentang variabel inovasi produk (X1). Dari 54 responden yang mengembalikan kuesioner diperoleh jawaban mengenai inovasi produk (X1) sebagai berikut.

Tabel 4.19

Skor Jawaban Responden Terhadap

Item-item Pernyataan Pada Variabel inovasi produk (X1) No.

Instrumen

Jawaban Responden Skor

Aktual

Skor

Ideal % SS (5) S (4) RR (3) TS (2) STS (1)

1 11 19 15 6 3 191 270 70.74

2 31 10 8 5 0 229 270 83.81

3 12 23 14 2 3 201 270 74.44

4 7 30 8 5 4 193 270 71.48

5 12 23 11 4 4 197 270 72.96

6 8 31 6 5 4 196 270 72.59

7 12 23 13 2 4 199 270 73.70

8 8 27 5 11 3 188 270 69.62

9 33 10 6 5 0 233 270 86.29

10 35 10 4 1 3 236 270 87.40

11 8 22 14 3 7 183 270 67.77

12 17 21 11 1 4 208 270 77.03

Total 2454 3240 75.74

Pada variabel inovasi produk (X1) dengan jumlah item pernyataan12 butir dan jumlah responden 54 orang, diperoleh total skor actual sebesar 2454 atau dengan persentase sebesar 75.74%, sehingga dari jumlah skor tanggapan responden atas 12 butir pernyataan mengenai inovasi produk (X1) diperoleh rentang sebagai berikut.

Melalui jumlah skor tanggapan dari 12 pernyataan yang diajukan mengenai variabel inoasi produk (X1), maka dapat diketahui bahwa tanggapan responden


(14)

mengenai inovasi produk (X1) termasuk dalam kategori “Baik”. Wahyono (2002;28-29) menjelaskan bahwa inovasi yang berkelanjutan dalam suatu perusahaan merupakan kebutuhan dasar yang pada gilirannya akan mengarah pada terciptanya keunggulan kompetitif. Menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2009:8) proses inovasi adalah kemampuan dalam menambahkan nilai guna atau manfaat terhadap suatu produk dan menjaga mutu produk dengan memerhatikan “market oriented” atau apa yang sedang laku dipasaran.

Variabel kualitas produk (X2)

Hasil data lapangan yang diperoleh menunjukan sebagian besar responden menjawab setuju terhadap pernyataan-pernyataan tentang variabel kualitas produk (X2). Dari 54 responden yang mengembalikan kuesioner diperoleh jawaban mengenai kualitas produk (X2) sebagai berikut.

Tabel 4.32

Skor Jawaban Responden Terhadap

Item-item Pernyataan Pada Variabel kualitas produk (X2) No.

Instrumen

Jawaban Responden Skor

Aktual

Skor

Ideal %

SS (5) S (4) RR (3) TS (2) STS (1)

1 14 23 10 4 3 203 270 75.18

2 10 26 13 1 4 199 270 73.70

3 10 26 13 1 4 199 270 73.70

4 11 27 11 1 4 202 270 74.81

5 9 26 12 4 3 196 270 72.59

6 10 25 14 1 4 198 270 73.33

7 14 24 11 1 4 205 270 75.92

8 10 26 13 1 4 199 270 73.70

9 10 29 10 1 4 202 270 74.81

10 11 28 9 2 4 198 270 73.33

11 11 28 9 2 4 202 270 74.81

12 11 18 17 5 3 191 270 70.74

13 11 24 11 3 5 195 270 72.22

14 12 25 11 2 4 201 270 74.44

15 9 22 16 3 4 191 270 70.74

16 10 23 12 5 4 192 270 71.11

17 9 24 11 3 7 187 270 6925

Total 3360 4590 73.20

Pada variabel kualitas produk (X2) dengan jumlah item pernyataan 17 butir dan jumlah responden 54 orang, diperoleh total skor sebesar 3360 atau dengan persentase sebesar 73.20%, sehingga dari jumlah skor tanggapan responden atas 17 butir pernyataan mengenai kualitas produk (X2) diperoleh rentang sebagai berikut.


(15)

Melalui jumlah skor tanggapan dari 6 pernyataan yang diajukan mengenai variabel kualitas produk (X2), maka dapat diketahui bahwa tanggapan responden mengenai kualitas produk (X2) termasuk dalam kategori “Baik”. Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2007:177) Kualitas Produk yaitu konsumen akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas.

Analisis Verifikatif (Kuantitatif) Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi berganda digunakan peneliti dengan maksud untuk menganalisis hubungan linear anatara variabel independen dengan variabel dependen. Dengan kata lain untuk mengetahui besarnya pengaruh keunggulan bersaing, inovasi produk terhadap kualitas produk. Dalam perhitungannya, penulis menggunakan program software SPSS 16.0 for windows.

Berikut merupakan perhitungan regresi berganda secara komputerisasi dengan SPSS 16.0 for windows sebagai berikut :

Tabel 4.50

Analisis Regresi Linear Berganda Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -5.947 3.785 -1.571 .122

Inovasi Produk 1.083 .072 .801 14.979 .000 Kualitas produk .397 .089 .239 4.462 .000 a. Dependent Variable: Keunggulan Bersaing

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel di atas, diperoleh bentuk persamaan regresi linear berganda sebagai berikut :

Dari persamaan regresi linear berganda diatas diperoleh nilai konstanta sebesar -5.947. artinya jika variabel Keunggulan Bersaing (Y) tidak dipengaruhi oleh kedua varibel bebasnya, maka besarnya ratarata Keunggulan bersaing akan bernilai -5.947.

Tanda koefisien variabel bebas menunjukkan arah hubungan dari variabel yang bersangkutan dengan keunggulan bersaing. Koefisien regresi untuk variabel bebas bernilai positif, menunjukkan hubungan yang searah antara inovasi produk

73.20%


(16)

( ) dengan keunggulan bersaing (Y). Koefisien regresi untuk variabel bebas bernilai positif, menunjukkan koefisien arah regresi positif, menunjukkan hubungan yang searah antara keunggulan bersaing dan inovasi produk.

Uji Koefisien Korelasi

Analisis koefisien korelasi digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya hubungan linier antara kualitas produk, terhadap keunggulan bersaing. Kegunaannya untuk mengetahui derajat hubungan dan kontribusi variabel bebas (independent) dengan variabel terikat (dependent).

A. secara korelasi parsial antara (inovasi produk) dengan Y (keunggulan bersaing), apabila (kualitas produk) dianggap konstan dengan perhitungan dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows sebagai berikut :

Tabel 4.51

Korelasi Secara parsial Antara inovasi produk dan keunggulan bersaing Correlations

Control Variables

keunggulan

bersaing kualitas produk Kualitas produk Inovasi produk Correlation 1.000 .903

Significance (2-tailed) . .000

Df 0 51

Keunggulan bersaing Correlation .903 1.000 Significance (2-tailed) .000 .

Df 51 0

Hasil perhitungan SPSS 16.0 for windows menghasilkan nilai r yaitu 0.903 dengan arah positif. Artinya inovasi produk memiliki hubungan yang sangat kuat dengan keunggulan bersaing, dikatakan sangat kuat karena nilai korelasi sebesar 0.903. berada pada interval 0.81 – 1 yang dapat dilihat pada tabel interpretasi.

B. secara korelasi parsial antara (kualitas produk produk) dengan Y (keunggulan bersaing), apabila (inovasi produk) dianggap konstan dengan perhitungan dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows sebagai berikut :

Tabel 4.52

Korelasi Secara parsial Antara kualitas produk dan keunggulan bersaing Correlations

Control Variables inovasi produk kualitas produk Inovasi produk kualitas produk Correlation 1.000 .530

Significance (2-tailed) . .000

Df 0 51


(17)

bersaing Significance (2-tailed) .000 .

Df 51 0

Hasil perhitungan dengan SPSS 16.0 for windows menghasilkan nilai r yaitu 0.530 dengan arah positif. Nilai korelasi positif menunjukkan bahwa hubungan antara kualitas produk dan keunggulan bersaing searah. Hubungan antara variabel (kualitas produk) dan Y (keunggulan bersaing) dikatakan sedang karena korelasi sebesar 0.530 berada pada interval 0.41 – 0.60 yang dapat dilihat pada tabel interpretasi.

Uji Koefisien Determinasi

Besarnya pengaruh (inovasi produk) dan (kualitas produk) terhadap Y (keunggulan bersaing) dapat diketahui dengan menggunakan analisis koefisien determinasi atau singkat KD yang diperoleh dengan mengkuadratkan koefisien korelasinya.

Tabel 4.53

Pengaruh Parsial Dengan Rumus Beta X Zero Order (PARSIAL)

Model

Standardized

Coefficients Correlations

Beta Zero-order Partial Part 1 (Constant)

Inovasi produk .801 .921 .903 .694

kualitas produk .239 .639 .530 .207

Berikut adalah hasil pengaruh secara parsial antara variabel bebas terhadap terikat dengan rumus X zero order :

1. Variabel kualitas inovasi produk = 0.801 x 0.921 = 0.737721 x 100% = 73.7 % 2. Variabel kualitas produk = 0.239 x 0.639 = 0.152721 x 100% = 15.3 %

Dari hasil perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap variabel terikat adalah variabel inovasi produk ( ) sebesar 73.7% dan diikuti dengan variabel kualitas produk produk ( ) sebesar 15.3%. dengan demikian pengaruh secara keseluruhan sebesar 89% sedangkan sisanya 11% merupakan kontribusi variabel lain.

Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

Dalam penelitian ini uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari masing-masing variabel independen dengan variabel dependen, yaitu pengaruh inovasi produk dan kualitas produk terhadap keunggulan bersaing secara parsial. Adapun kriteria dari pengujian hipotesis secara parsial sebagai berikut : 1. , dengan = 5%, maka Ho ditolak artinya signifikan.


(18)

2. , dengan = 5%, maka Ho diterima artinya tidak signifikan. Pengujian Hipotesis Kualitas Inovasi Produk Terhadap Keunggulan Bersaing.

Dalam penelitian ini uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari masing-masing variabel independen dengan variabel dependen adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut :

Hipotesis :

, inovasi produk ( ) tidak berpengaruh signifikan terhadap keunggulan bersaing (Y)

, inovasi produk ( ) berpengaruh signifikan terhadap keunggulan bersaing (Y)

= 5%

Tabel 4.54

Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji T) Inovasi Produk Terhadap Keunggulan Bersaing

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -5.947 3.785 -1.571 .122

Inovasi produk 1.083 .072 .801 14.979 .000 kualitas produk .397 .089 .239 4.462 .000 a. Dependent Variable: keunggulan bersaing

Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil tersebut dibandingkan dengan nilai . diperoleh dari tingkat kepercayaan dengan taraf nyata = 0,05, dimana df = n-k-1 = 54-2-1 = 51. Maka t (0,05:51) = 2.008

Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui nilai variabel inovasi produk 14.979 dengan nilai signifikan 0,000. Karena nilai 14.979 lebih besar dari 2.008 maka pada tingkat kekeliruan 5% diputuskan ditolak. Artinya dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa inovasi produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keunggulan bersaing.

Pengujian Hipotesis Kualitas produk Terhadap Keunggulan Bersaing

Dalam penelitian ini uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari masing-masing variabel independen dengan variabel dependen adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut :

Hipotesis :

, kualitas produk ( ) berpengaruh tidak signifikan terhadap keunggulan bersaing (Y)

, kualitas produk ( ) berpengaruh signifikan terhadap keunggulan bersaing (Y)


(19)

Tabel 4.55

Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji T) Kualitas Produk Terhadap Keunggulan Bersaing

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -5.947 3.785 -1.571 .122

Inovasi produk 1.083 .072 .801 14.979 .000 kualitas produk .397 .089 .239 4.462 .000 a. Dependent Variable: keunggulan bersaing

Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil tersebut dibandingkan dengan nilai . diperoleh dari tingkat kepercayaan dengan taraf nyata = 0,05, dimana df = n-k-1 = 54-2-1 = 511. Maka t (0,05:51) = 2.008.

Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui nilai variabel kualitas produk 4.462 dengan nilai signifikan 0,000. Karena nilai 4.462 lebih besar 2.008 maka pada tingkat kekeliruan 5% diputuskan Ho ditolak. Artinya dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa kualitas produk memiliki pengaruh signifikan terhadap keunggulan bersaing.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan data yang ada, mengenai studi tentang keunggulan bersaing dengan determinasi inovasi produk dan kualitas produk PT Era Murni Busana Bandung, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Keunggulan bersaing PT. Era Busana Bandung secara rata-rata masuk kedalam kriteria baik. Hal ini ditandai dengan presepsi responden dengan memberikan nilai tertinggi pada pernyataan keunggulan bersaing yaitu perusahaan selalu memproduksi berbagai macam produk pakaian, adapun yang masuk dalam kategori terendah adalah di perusahaan banyak produk rejek menumpuk. Keunggulan bersaing berpengaruh signifikan terhadap kualitas produk dengan arah hubungan positif. Artinya ketika dimana keunggulan bersaing bagus maka kualitas produk pun ikut bagus. Keunggulan bersaing merupakan aspek yang paling penting terhadap kualitas produk. 2. Inovasi produk PT. Era Busana Bandung secara rata-rata masuk kedalam

kriteria baik. Hal ini ditandai dengan presepsi responden dengan memberikan nilai tertinggi pada pernyataan inovasi produk yaitu setiap tahun perusahaan sering mengeluarkan bentuk kemasan yang menarik dan berbeda, baik dalam bentuk kreasi plastik, dll, adapun yang masuk dalam kategori terendah adalah


(20)

perusahaan sering memproduksi produk dua gradasi dengan motiv bolak-balik. Inovasi produk berpengaruh signifikan terhadap kualitas produk dengan arah hubungan positif. Artinya ketika dimana inovasi produk bagus maka kualitas produk pun ikut bagus. Inovasi produk merupakan aspek yang paling penting terhadap kualitas produk.

3. Kualitas produk PT. Era Murni Busana Bandung rata-rata masuk ke dalam kriteria baik. Hal ini ditandai dengan presepsi responden dengan memberikan nilai tertinggi pada pernyataan kualitas produk yaitu produk perusahaan sering di komplein oleh konsumen karena motifnya yang pudar atau/rusak, adapun yang masuk dalam kategori terendah adalah perusahaan sering memberikan kompensasi apabila terjadi kerusakan/kecacatan pada produk. Kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keunggulan bersaing dengan arah hubungan positif. Artinya ketika dimana kualitas produk bagus maka keunggulan bersaing pun ikut bagus. Kualitas produk merupakan aspek yang paling penting terhadap keunggulan bersaing.

4. Inovasi produk dan kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keunggulan bersaing. Inovasi produk dan kualitas produk memberikan kontribusi atau pengaruh terhadap keunggulan bersaing, dimana semakin baik Inovasi produk dan kualitas produk membuat keunggulan bersaing semakin tinggi.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas di Bab IV dan dari penarikan kesimpulan di atas, maka dapat diajukan saran sebagai berikut.

1. PT. Era Murni Busana Bandung harus lebih memperhatikan harga jual produk dan kualitas produk sehingga konsumen lebih tertarik untuk membeli produk yang harganya jauh lebih murah dari pesaing serta perusahaan harus lebih memperhatikan kualitas produk agar tidak terjadi penumpukan barang rejek. 2. PT. Era Murni Busana Bandung harus dapat mengelola dan meningkatkan

inovasi produk yang lebih kreatif agar dapat menarik perhatian kosumen karena produk yang dihasilkan berbeda dengan produk pesaing.

3. PT. Era Murni Busana Bandung harus lebih memperhatikan kualitas produknya agar tidak terjadi kesalahan dalam produksi sehingga barang yang dihasilkan mempunyai kualitas yang tinggi dan tidak menimbulkan kritik dari konsumen.

4. Kualitas produk dan inovasi produk yang dilakukan PT. Era Murni Busana Bandung dinilai baik, namun perlu peningkatan pada produk-produk baru yang harus diciptakan melalui survey kepada pelanggan agar diketahui produk yang diinginkan sehingga dapat memperluas pangsa pasar perusahaan.

5. Saran untuk akademis dan spesialisasi bisnis semoga skripsi ini bermanfaat untuk kedepannya.


(21)

1

BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perubahan zaman menuntut perusahan untuk terus menerus membangun dan mengembangkan usahanya untuk terus berusaha bertahan dalam persaingan dunia usaha yang semakin sulit. Pengembangan dan Pembangunan yang berlangsung tidak hanya membangun secara fisik semata, tetapi juga non fisik berupa peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Dunia kerja sangat membutuhkan orang yang bisa berfikir untuk maju, cerdas, inovatif dan mampu berkarya dengan semangat tinggi dalam menghadapi kemajuan jaman. Tidak hanya itu, dalam kondisi saat ini peran dari sumber daya manusia sendiri yang mempunyai peran penting dalam suatu lembaga, juga diprioritaskan pada aspek manajerial yang matang dalam pengelolaan organisasi. Berbagai organisasi, lembaga dan instansi berusaha meningkatkan kinerja dari seluruh elemen yang ada dalam organisasi masing–masing dengan tujuan mencapai kelangsungan hidup organisasi.

Karakteristik inovasi produk dianalisa sebagai keunggulan relatif yang tampak sebagai karaktersitik produk yang secara konsisten penting dalam penjelasan penerapan dan keberhasilan produk baru. Dengan semakin ketatnya persaingan tersebut maka perusahaan harus memahami apa dan bagaimana cara untuk mengelola berbagai sumber daya yang dimilikinya. Kunci penting untuk memenangkan persaingan terletak pada kemampuan perusahaan untuk


(22)

2

menciptakan keunggulan bersaing. Narver dan Slater (1990, p.21) menyatakan bahwa keunggulan bersaing dapat dicapai apabila perusahaan mampu memberikan nilai yang lebih kepada pelanggan dari apa yang diberikan oleh pesaingnya. Keungguan bersaing dapat berasal dari berbagai aktivitas perusahaan seperti dalam mendesain, memproduksi, memasarkan, menyerahkan, dan mendukung produknya. Masing- msing aktivitas ini harus diarahkan untuk mendukung posisi biaya relayif perusahaan dan menciptakan dasar untuk diferensiasi. Dalam tingkat persaingan yang semakin ketat dan kemajuan teknologi yang tidak dapat dibendung maka suatu produk perusahaan akan tumbuh berkembang sampai pada suatu titik, dimana produk tersebut nantinya akan sulit dibedakan antara satu dengan yang lain. Agar menang dalam suatu persaingan maka dalam memasarkan produk saat ini produsen tidak hanya berdasaran kualitas produk saja, tetapi juga tergantung dari strategi yang diterapkan oleh perusahaan.

PT. Era Murni Busana Bandung berdiri, tepatnya pada tahun 2000-an. PT. Era Murni Busana Bandung memproduksi baju balita dari umur 0 – 12 bulan. Saat itu usaha PT. Era Murni Busana masih berbentuk CV dan belum menjadi PT seperti saat ini. Pada awalnya CV Tumin Group yang sekarang menjadi PT. Era Murni Busana dalam memasarkan produknya berupa pesanan saja, lama kelamaan usaha ini makin berkembang mempunyai mesin yang cukup banyak dan memproduksi produknya setiap hari.

Menurut Thomas W. Zimmerer (2008:57), inovasi produk merupakan satu hal yang potensial untuk menciptakan pemikiran dan imajinasi orang yang pada


(23)

3

akhirnya menciptakan pelanggan. Inovasi produk juga dapat dijadikan sebagai salah satu strategi dalam mencapai keunggulan bersaing. Menurut Nelly dkk (2001) bahwa, inovasi produk menunjukan pada pengembangan dan pengenalan produk baru atau di kembangkan yang berhasil dipemasaran. Inovasi produk dapat berupa perubahan desain, komponen dan arsitektur produk. Menurut Parry (1997, p.64) menjelaskan bahwa daya saing suatu produk merupakan salah satu fakor penentu dari kesuksesan produk baru (hingga suatu produk inovasi harus mempunyai keunggulan dibandingkan dengan produk lain sejanis). Keunggulan daya saing tersebut tidak lepas dari pengembangan produk inovasi yang dihasilkan sehingga akan memepunyai keunggulan dipasar yang selanjutnya akan menang dalam persaingan. Pelanggan umumnya menginginkan produk-produk yang inovatif sesuai dengan keinginan mereka. Bagi perusahaan keberhasilan dalam melakukan inovasi produk berarti perusahaan tersebut selangkah lebih maju disbanding dengan pesaingnya. Hal ini menuntut kepandaian perusahaan dalam perubahan desain produk perusahaan harus nengetahui keinginan dan kebutuhan pelanggan. Mengenali selera pelanggannya sehingga inovasi yang dilakukannya pada akhirnya memang sesuai keinginian pelanggannya. Dengan demikian inovasi produk harus benar-benar direncanakan dan dilakukan dengan cepat.

Begitupun dengan kualitas produknya menurut Kotler dan Armstrong (2007:347) Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi-fungsinya, kemapuan itu meliputi daya tahan, kehandalan, ketelitian yang


(24)

4

dihasilkan, kemudahan dioperasikan dan diperbaiki dan atribut lain yang berharga pada produk secara keseluruhan. Indikatornya terdiri dari bentuk, keistimewaan, keandalan, mutu kinerja, daya tahan, pelayanan dan keindahan. Ukurannya terdiri dari tingkat kemenarikan produk, tingkat keistimewaan produk, tingkat keadalan produk, tingkat mutu kinerja, tingkat daya tahan produk, tingkat kenyamanan pelayanan, dan tingkat keindahan produk.

Intensitas kompetisi di pasar dapat mendorong perusahaan konveksi dan garment untuk mengupayakan inovasi yang tinggi guna meraih keunggulan yang kompetitif yang berkelanjutan atas pesaingnya karena dapat menghasilkan kinerja pemasaran yang optimal, sehingga dengan inovasi dapat memperluas basis pasar lokal dan ditingkatkan untuk preferensi lokal tertentu. Inovasi juga akan mempengaruhi pilihan strategi pemasaran sebuah perusahaan konveksi dan garment sehingga produk perusahaan konveksi dan garment menjadi lebih baik dari segi kualitas, kuantitas dan nama mereknya yang akan membawa perusahaan tersebut kepada keunggulan bersaing berkelanjutan pada akhirnya. Keunggulan bersaing berkelanjutan merupakan nilai yang mampu diciptakan oleh perusahaan untuk konsumennya. Secara terus menerus. Keunggulan bersaing berkelanjutan ini dapat dilihat dari ketepatan perusahaan dalam menyediakan produk dipasar dan respon terhadap keluhan konsumen seperti kualitas produk, kebutuhan konsumen, pengusaan pasar baru serta adanya inovasi produk secara terus menerus (Helmi Aditya, 2004:311). Pada era perdagangan bebas dan persaingan global memaksa setiap perusahaan konveksi dan garment untuk siap menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat. ”Persaingan yang semakin kompetitif serta


(25)

5

konsumen yang semakin kritis dalam memilih produk, menuntut perusahaan konveksi dan garment untuk lebih inovatif dalam menghasilkan suatu produk”. (barang atau jasa) yang jauh lebih baik dibandingkan dengan yang ditawarkan oleh pesaing. Menurut Nur Khamidah (2005 hal 232) bahwa keberhasilan suatu produk akan bermuara pada kinerja pemasarannya. Dari sinilah suatu produk akan dipertimbangkan oleh konsumen, apakah produk tersebut mempunyai keunggulan lain dibanding dengan produk pesaing sejenis yang ada di pasar.

Tabel 1.1

Data Produksi dan Penjualan Busana Balita PT. Era Murni Busana Bandung

2010-2014

TAHUN DATA

PRODUKSI

PRESENTASE PERTUMBUHAN

2010 445.175.200 -

2011 305.735.000 -0.46

2012 224.320.600 -0.36

2013 205.280.000 -0.09

2014 195.250.700 -0.05

Sumber: PT.ERA MURNI BUSANA BANDUNG

Berdasarkan tabel 1.1 di atas tampak bahwa volume dan nilai produksi dan penjualan PT. Era Murni Busana mengalami kondisi yg tidak tetap, namun cenderung mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Pada bisnis usaha PT. Era Murni Busana Bandung yang bergerak di bidang konveksi dan garment. Hasil wawancara dengan owner PT. Era Murni Busana Bandung Bapak Kustanto Rusli pada tanggal 06 april 2015 menyatakan bahwa produk pakaian balita PT. Era Murni Busana kurang bervariasi dalam karakter, bentuk, dan jenis pakaian kurang inovasi dan berkualitas dari si pemilik PT. Era Murni Busana Bandung sehingga kurang mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang memiliki brand


(26)

6

ternama, misalnya pada jenis pakaian yang monoton tidak ada keanekaragaman sehingga konsumen bosan dengan produk PT. Era Murni Busana Bandung, akibatnya konsumen lebih memilih brand yang sudah terkenal dari perusahaan ternama untuk memenuhi kepuasan mereka, untuk itu diperlukan menerapkan inovasi dan kualitas produksi sehingga perusahaan dapat mencapai keberhasilan usahanya. Kalau di lihat dari inovasi produk PT. Era Murni Busana masih di nilai kurang karena disebabkan PT. Era Murni Busana desain produknya tidak ada perubahan desain dan keunikan produk kurang serta kualitas produk yang masih kurang sehingga kosumen dengan produk PT. Era Murni Busana dan daya saing pada bisnis konveksi dan garment PT. Era Murni Busana tidak bisa menguasai pasar. Adapun jenis-jenis pakaian yang di produksi oleh PT. Era Murni Busana Ba ndung antara lain : size 70 digunakan untuk balita umur 0 – 6 bulan, size 80 untuk balita umur 6 – 12 bulan, size 90 untuk balita umur 12 – 24 bulan.

Berdasarkan hasil survey penulis lakukan dengan menyebarkan kuesioner awal yang dibagikan penulis kepada 30 orang respoden mengenai inovasi produk dan kualitas produk dalam keunggulan bersaing di peroleh hasil kuisioner sebagai berikut, yang dapat dilihat pada tabel 1.2

Table 1.2 Hasil Survey Awal Inovasi Produk

NO Pertanyaan Ya Tidak

1 Menurut anda inovasi produk PT. Era Murni Busana Bandung selalu mengalami perubahan desain

30% 70%

2 Menurut anda inovasi produk PT. Era Murni Busana Bandung memiliki inovasi teknis

20% 80%

3 Menurut anda inovasi poduk PT. Era Murni Busana Bandung memiliki pengembangan produk


(27)

7

Kualitas Produk

NO Pertanyaan Ya Tidak

4. Menurut anda produk PT. Era Murni Busana Bandung memiliki bentuk yang menarik

40% 60%

5. Menurut anda produk PT. Era Murni Busana Bandung memiliki keistimewaan desain dan model

30% 70%

6. Menurut anda Produk PT. Era Murni Busana Bandung memiliki keandalan kualitas yang bagus

50% 50%

7. Menurut anda Produk PT. Era Murni Busana Bandung mempunyai mutu kinerja yang baik

40 60%

8. Menurut anda Produk PT. Era Murni Busana Bandung mempunyai daya tahan yang lama

40% 60%

9. Menurut anda produk PT. Era Murni Busana Bandung memiliki kecepatan pelayanan

50% 50%

10. Menurut anda produk PT. Era Murni Busana Bandung memiliki keindahaan model fashion yang bagus

40% 60%

Keunggulan Bersaing

NO Pertanyaan Ya Tidak

1 Menurut anda PT. Era Murni Busana Bandung bernilai dalam potensi keunggulan bersaing

40% 60%

2 Menurut anda apakah produksi PT. Era Murni Busana Bandung berbeda dengan yang lain

30% 70%

3 Menurut anda apakah PT. Era Murni Busana Bandung produksi yang dihasilkan tidak mudah digantikan

40% 60%

Dari hasil wawancara yang di dapat dari konsumen menyatakan bahwa inovasi produk dan kualitas produk yang dihasilkan oleh PT. Era Murni Busana Bandung keunggulan bersaing PT tersebut masih kurang optimal untuk menguasai pasar Indonesia.


(28)

8

Fenomena yang ada di wilayah Bandung hasil survey awal yaitu dalam variabel inovasi produk: Perubahan desain, inovasi teknis, pengembangan produk. Variabel kualitas produk: bentuk produk, keandalan produk, mutu kinerja, daya tahan produk, kenyamanan pelayan, keindahan. Variabel keunggulan bersaing: bernilai dalam potensi keunggulan bersaing, berbeda dengan yang lain, produksi yang dihasilkan tidak mudah digantikan.

Oleh karena itu dalam kegiatan usulan penelitan ini penulis mengambil

tema STUDI TENTANG KEUNGGULAN BERSAING DENGAN

DETERMINAN INOVASI PRODUK DAN KUALITAS PRODUK DI PT. ERA

MURNI BUSANA BANDUNG (Penelitian pada Busana Balita)

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah

1.2.1dentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitain tersebut, maka penelitian batasan masalah yang akan diteliti dalam penyusunan penelitian ini, yaitu :

1. Inovasi produk PT. Era Murni Busana kurang memiliki penemuan, pengembangan dan duplikasi produk terhadap keunggulan bersaing 2. Kualitas produk PT. Era Murni Busana masih kurang sempurna

belum sesuai dengan harapan konsumen

3. Keunggulan bersaing PT. Era Murni Busana masih kurang bersaing dengan perusahaan lain


(29)

9

4. Peranan inovasi produk dan kualitas produk dalam keunggulan bersaing pada produk PT. Era Murni Busana belum sepenuhnya optimal.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana tanggapan konsumen tentang inovasi produk pada PT. Era Murni Busana Bandung

2. Bagaimana tanggapan konsumen tentang kualitas produk pada PT. Era Murni Busana Bandung

3. Bagaimana tanggapan konsumen tentang keunggulan bersaing PT. Era Murni Busana Bandung

4. Apakah inovasi produk dan kualitas produk berperan signifikan terhadap keunggulan bersaing pada bisnis garment dan konveksi

PT. Era Murni Busana di Bandung 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui studi tentang keunggulan bersaing dengan determinan inovasi produk dan kualitas produk pada bisnis garment dan konveksi PT. Era Murni Busana wilayah Bandung.


(30)

10

1.3.2 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui inovasi produk pada PT. Era Murni Busana Bandung

2. Untuk mengetahui kualitas produk pada PT. Era Murni Busana Bandung

3. Untuk mengetahui keunggulan bersaing PT. Era Murni Busana Bandung

4. Untuk mengetahui studi tentang keunggulan bersaing dengan determinan inovasi produk dan kualitas produk pada bisnis garment dan konveksi PT. Era Murni Busana di Bandung

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk: 1.4.1 Praktis :

1. Bagi Perusahaan sebagai bahan informasi dan pertimbangan dalam merancang strategi untuk meningkatkan inovasi produk atau kreativitas produk. 2. Bagi Penulis sebagai sarana pengembangan wawasan serta

pengalaman dalam menganalisis permasalahan di bidang bisnis.


(31)

11

1.4.2 Akademis :

Bagi Perguruan Tinggi sebagai hasil penelitian diharapkan dapat menjadi dokumen akademik yang berguna untuk dijadikan acuan bagi mahasiswa.

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi yang dipilih untuk penelitian adalah PT. Era Murni Busana yang terletak di jalan Babakan Antapani No. 33 Terusan jalan Jakarta-Kircon Bandung.

Tabel 1.5

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian

Keterangan

Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Usulan Penelitian

Analisis Data

Penyusunan UP

Bimbingan

Seminar UP Revisi UP Bimbingan Sidang Akhir


(32)

36

36 BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan.

Menurut Husein Umar (2005: 303) pengertian objek penelitian adalah sebagai berikut:

“Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu.”

Berdasarkan pengertian di atas objek yang dikaji dalam penelitian ini adalah mengenai Inovasi Produk, Kualitas Produk dan Keunggulan Bersaing pada PT.Era Murni Busana Bandung.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara penulis dalam menganalisis data. Metode penelitan menurut Umi Narimawati (2008: 127) adalah:

“Metode Penelitian merupakan cara penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data untuk mencapai tujuan tertentu.”

Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa metode penelitian merupakan suatu teknik atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan, atau mencatat data baik berupa data primer maupun data sekunder yang dapat digunakan untuk keperluan menyusun karya ilmiah dan kemudian menganalisa


(33)

37

faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan sehingga akan didapat kebenaran atas data yang diperoleh.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Dalam penelitian ini, metode penelitian deskriptif digunakan untuk menggambarkan atau menjelaskan kondisi Inovasi Produk, Kualitas Produk dan Keunggulan Bersaing.

Menurut Sugiyono (2010: 14) pengertian metode deskriptif adalah sebagai berikut:

“Metode deskriptif adalah statistika yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya.”

Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif ini, sesuai dengan rumusan masalah, maka diperoleh deskripsi mengenai:

1) Deskriptif Inovasi Produk pada PT. Era Murni Busana Bandung. 2) Deskriptif Kualitas Produk pada PT. Era Murni Busana Bandung. 3) Deskriptif Keunggulan Bersaing pada PT. Era Murni Busana Bandung. Sedangkan menurut Umi Narimawati (2008: 21) pengertian metode verifikatif adalah sebagai berikut:

“Metode verifikatif yaitu pengujian hipotesis penelitian melalui alat analisis statistik.”

Dalam penelitian ini, metode penelitian verifikatif digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh Inovasi Produk dan Kualitas Produk terhadap Keunggulan Bersaing pada PT. Era Murni Busana Bandung.


(34)

38

Dengan menggunakan metode penelitian, maka akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel-variabel yang diteliti sehingga menghasilkan suatu kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti. 3.2.1 Desain Penelitian

Penelitian yang baik harus didahului oleh perencanaan penelitian agar penelitian berjalan dengan lancar. Sesuai dengan yang dikemukakan oleh M. Iqbal (2004:24) :

”Desain penelitian adalah kerangka kerja dalam suatu studi tertentu, guna mengumpulkan, mengukur dan melakukan analisis data sehingga dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian”.

Menurut Jonathan Sarwono (2006: 27) bahwa :

“Desain penelitian khususnya dalam penelitian yang menggunakan

pendekatan kuantitatif merupakan alat dalam penelitian dimana seorang peneliti tergantung dalam menentukan berhasil atau tidaknya suatu penelitian yang sedang dilakukan. Dalam ilmu-ilmu sosial penelitian Adapun langkah-langkah desain penelitian yang ditempuh oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: terdiri dari penelitian penjajakan, penelitian penjelasan (explanatory), dan penelitian deskriftif verifikatif (descriftive verificative)”.

Adapun langkah-langkah desain penelitian yang ditempuh oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Menetapkan permasalahan yang terjadi mengenai pengaruh Inovasi Produk, Kualitas Produk dan Keunggulan Bersaing pada PT.Era Murni Busana


(35)

39

Bandung

2. Mengumpulkan data-data mengenai Inovasi Produk, Kualitas Produk dan Keunggulan Bersaing pada PT.Era Murni Busana Bandung.

3. Melakukan studi literatur untuk memperoleh referensi teori-teori mengenai Inovasi Produk, Kualitas Produk dan Keunggulan Bersaing pada PT.Era Murni Busana Bandung.

4. Membuat hipotesis yang didasarkan pada teori yang dikembangkan.

5. Mengidentifikasi, memberi nama variabel-variabel dan membuat definisi operasional dari masing-masing variabel.

6. Menyusun desain penelitian dan melakukan analisis statistik untuk menganalisis data-data yang telah diperoleh serta menguji kebenaran hipotesis, baik secara manual maupun menggunakan media komputer.

7. Membuat kesimpulan terhadap hasil uji hipotesis. 8. Menyusun laporan hasil penelitian.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat digambarkan desain penelitian ini yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan

Penelitian

Desain Penelitian Jenis

Penelitian

Metode yang digunakan

Unit Analisis

Time Horizon

T-1 Descriptive Descriptive

Survey

Konsumen Cross Sectional

T-2 Descriptive Descriptive

Survey

Konsumen Cross Sectional

T-3 Descriptive Descriptive

Survey


(36)

40

Adapun desain penelitiannya dapat digambarkan seperti dibawah ini::

Gambar 3.1 Desain Penelitian Keterangan:

X1 = Inovasi Produk X2 = Kualitas Produk Y = Keunggulan Bersaing

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Menurut Umi Narimawati (2007 : 61) Operasionalisasi Variabel adalah:

“Proses penguraian variabel penelitian kedalam sub variabel, dimensi, indikator sub variable, dan pengukuran.Adapun syarat penguraian operasionalisasi dilakukan bila dasar konsep dan indikator masing-masing variabel sudah jelas, apabila belum jelas secara konseptual maka perlu

dilakukan analisis faktor”.

Menurut Sugiyono (2006 : 31) Variabel penelitian adalah :

“Suatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian Inovasi Produk

Keunggulan Bersaing


(37)

41

ditarik kesimpulannya”.

Untuk menguji hipotesis yang peneliti ajukan terdapat dua variabel yang digunakan yaitu:

1. Variabel Bebas (Independent Variable (X)

Pengertian variabel independent menurut Sugiyono (2010: 39) yaitu: “Variabel independent merupakan variabel yang sering disebut sebagai variabel stimulasi, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas.Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent.”

2. Variabel Terikat (Dependen Variable (Y)

Pengertian varibel dependent menurut Sugiyono (2010: 33) yaitu:

“Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat.Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.”

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rasio, berikut penjelasan mengenai rasio:

Menurut Moh. Nazir (2003: 132) adalah sebagai berikut

“Ukuran rasio adalah ukuran yang mencakup semua ukuran yang memberikan keterangan tentang nilai absolut dari objek yang diukur.” Dalam skala rasio ini, angka nol memiliki makna sehingga angka nol dalam skala ini diperlukan sebagai dasar dalam penghitungan dan pengukuran terhadap objek yang diteliti.

Adapun tabel operasional sesuai dengan kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut:


(38)

42

Tabel 3.2

Operasional Variabel Penelitian

Variabel dan Konsep Indikator Ukuran No

Kuesioner Inovasi Produk

Inovasi produk merupakan satu

hal yang potensial untuk menciptakan pemikiran dan imajinasi orang yang pada akhirnya menciptakan pelanggan.

Thomas W. Zimmerer (2008:57)

- mengalami perubahan desain

- inovasi teknis - pengembangan produk

> Motif dan ukuran yang berbeda-beda > Kreativitas perusahaan > Tingkat

inovasi

pegawai yagn tinggi

1

2


(39)

43

Kualitas Produk

Kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk dan jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

Menurut Tjiptono (2000:4)

- Bentuk Produk - Keistimewaan - Keandalan - Mutu Kinerja - Daya Tahan - Pelayanan  Tingkat kemenari kan bentuk produk  Tingkat keistime waan produk  Tingkat kualitas produk  Tingkat mutu kinerja kualitas produk  Tingkat daya tahan produk  Tingkat kenyama nan pelayana n dan tingkat kecepata n pelayan 4 5 6 7 8 9 Keunggulan Bersaing

Kemampuan suatu

organisasi untuk

menghasilkan produk yang lebih efektif dibandingkan

dengan pesaing –

pesaingnya, maka

- Bernilai dalam potensi keunggulan bersaing - Berbeda

dengan yang lain

- Tidak mudah

 Bahan baku yang mudan dan murah, Efesiensi produksi, Pemasar 10


(40)

44

keunggulan

bersaing dapat di lakukan pada setiap elemen yang dapat ditawarkan oleh perusahaan seperti produk, harga, promosi, maupun distribusi yang lebih baik dari

pesaingnya sehingga mampu lebih memuaskan konsumennya.

Porter dan Bharadwaj (2008)

digantikan an dan

distribusi yang hemat dan lancer

 Bentuk/j enis, Penampil an, Keaneka ragaman desain

 Produk yang tetap, Tidak mudah ditiru

11

12

Skala yang digunakan yaitu skala ordinal.

Pengertian dari skala ordinal menurut Sugiyono adalah: Skala ordinal adalah skala pengukuran yang tidak hanya menyatakan kategori, tetapi juga menyatakan peringkat constructyang diukur.” (2009:98)

Berdasarkan pengertian diatas, maka skala yang digunakan adalah skala ordinal dengan tujuan untuk memberikan informasi berupa nilai pada jawaban. Variabel-variabel tersebut diukur oleh instrumen pengukur dalam bentuk kuesioner berskala ordinal yang memenuhi pernyataan-pernyataan tipe skala likert.


(41)

45

Skala likert menurut Sugiyono adalah sebagai berikut: “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.” (2009:86)

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data 3.2.3.1. Sumber data

Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data yang bersifat kuantitatif karena dinyatakan dengan angka-angka yang menunjukan nilai terhadap variabel yang diwakilinya. Data kuantitatif digunakan untuk mengevaluasi peristiwa dari balik data tersebut. Jenis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder dapat diperoleh dari mempelajari literatur dan buku-buku perpustakaan atau data-data dari perusahaan yang berkaitan dengan masalah yang akan diangkat dalam penelitian.

Menurut Sugiyono (2010: 137), sumber data sekunder adalah sebagai berikut:

“Sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen.”

Sumber data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian adalah data sekunder, dimana datanya sudah tersedia dan tidak perlu diubah lagi. Data-data ini merupakan data yang berhubungan secara langsung dengan penelitian yang dilaksanakan dan bersumber dari PT. Era Murni Busana Bandung


(42)

46

3.2.3.2. Teknik Penentuan Data 1. Populasi

Sugiyono (2013:117), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Unit analisis dalam penelitian ini adalah 116 Konsumen PT. Era Murni Busana Bandung dalam satu bulan. Dengan demikian maka populasi dalam penelitian ini adalah Konsumen PT. Era Murni Busana Bandung.

2. Sampel

Menurut Umi Narimawati (2008) dalam Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini dan Linna Ismawati (2010:38) menerangkan bahwa sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih untuk menjadi unit pengamatan dalam penelitian. Penarikan sampel dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik penarikan statified random sampling.

Menurut Sugiyono (2012:82) mengemukakan bahwa:

Proportionate stratified random sampling yaitu teknik pengambilan sampel bila populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan bersetara secara proporsional.”

Metode penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini mengacu kepada pendekatan Solvin, pendekatan ini dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :


(43)

47

Sumber : Juliansyah Noor (2013:158)

Ket :

n = jumlah sampel N = jumlah populasi

e = tingkat kesalahan dalam penelitian 10% atau 0,1

Berdasarkan rumus diatas, dapat diketahui sampel yang akan diambil pada penelitian ini melalui perhitungan berikut

= 53,7037037037 = 54

Dengan menggunakan rumus diatas bahwa dengan populasi sebanyak 116 orang, tingkat kesalahan yang digunakan sebesar 10% maka dapat diketahui sampel yang akan diteliti adalah sebanyak 54 orang karyawan di bidang produksi dengan pembulatan keatas.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, untuk memperoleh data yang diperlukan, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Penelitian lapangan (Field Research), dilakukan dengan cara mengadakan peninjauan langsung pada perusahaan yang menjadi objek untuk mendapatkan data primer (data yang diperoleh langsung dari PT.Era Murni Busana Bandung).


(44)

48

Data primer ini didapatkan melalui teknik – teknik sebagai berikut a. Observasi ( Pengamatan )

Melakukan pengamatan secara langsung di PT.Era Murni Busana Bandung memperoleh data yang diperlukan. Observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan variabel penelitian.Hasil dari observasi dapat dijadikan data pendukung dalam menganalisis dan mengambil kesimpulan.

b. Wawancara atau interview

Yaitu teknik pengumpulan data dengan memberikan pertanyaan – pertanyaan kepada pihak – pihak yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.Penulis mengadakan hubungan langsung dengan pihak – pihak yang dianggap dapat memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan. Dalam teknik wawancara ini, penulis mengadakan tanya jawab kepada sumber yang dapat memberikan data atau informasi. Informasi itu berupa yang berkaitan dengan inovasi produk dan kualitas produk terhadap keunggulan bersaing.

c. Kuesioner

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk kemudian dijawabnya. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup yang telah diberi skor, dimana data tersebut nantinya akan dihitung secara statistik. Kuesioner tersebut berisi daftar pertanyaan yang ditunjukkan kepada responden yang berhubungan dalam penelitian ini.Hasil dari kuesioner


(45)

49

ini yaitu berupa data – data mengenai inovasi produk dan kualitas produk terhadap keunggulan bersaing

Teknik pengolahan data hasil kuesioner digunakan skala likert dimana alternatif jawaban nilai 5 sampai dengan 1. Adapun kriteria pembobotan nilai untuk alternatif jawaban dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.5 Skala Likert

Jawaban Bobot Nilai

a. Sangat Setuju (SS) 5

b. Setuju (S) 4

c.Cukup (C) 3

d. Tidak Setuju (TS) 2

e. Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Data sekunder dalam penelitian ini didapatkan melalui teknik – teknik sebagai berikut :

- Dokumentasi

Dokumentasi adalah cara yang dilakukan dengan menelaah dan mengkaji catatan/laporan dan dokumen – dokumen lain yang ada kaitannya dengan permasalahan yang diteliti, dalam hal ini mengenai inovasi produk dan kualitas produk terhadap keunggulan bersaing pada PT. Era Murni Busana Bandung.


(46)

50

3.2.4.1 Uji Validitas

Menurut Cooper (2006:720) dalam Umi Narimawati (2010 : 42) validitas adalah :

Validity is a characteristic of measuraenment concerned with the extent that a test measures what the researcher actually wishes to measure”.

Berdasarkan definisi diatas, maka validitas dapat diartikan sebagai suatu karakteristik dari ukuran terkait dengan tingkat pengukuran sebuah alat test

(kuesioner) dalam mengukur secara benar apa yang diinginkan peneliti untuk diukur. Suatu alat ukur disebut valid bila ia melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur.

Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang dirancang dalam bentuk kuesioner benar-benar dapat menjalankan fungsinya. Seperti telah dijelaskan pada metodologi penelitian bahwa untuk menguji valid tidaknya suatu alat ukur digunakan pendekatan secara statistika, yaitu melalui nilai koefisien korelasi skor butir pernyataan dengan skor totalnya. Apabila koefisien korelasi butir pernyataan dengan skor total  0,300 maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. Adapun hasil uji validitas kuesioner ketiga variabel yang diteliti disajikan pada tabel berikut:

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Variabel Inovasi Produk (X1) No.

Instrumen t hitung

Titik

Kritis Kesimpulan

1 0,541 0,300 Valid

2 0,449 0,300 Valid


(47)

51

4 0,757 0,300 Valid

5 0,516 0,300 Valid

6 0,556 0,300 Valid

7 0,716 0,300 Valid

8 0,489 0,300 Valid

9 0,763 0,300 Valid

10 0,756 0,300 Valid

11 0,677 0,300 Valid

12 0,356 0,300 Valid

13 0,650 0,300 Valid

Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Produk (X2) No.

Instrumen t hitung

Titik

kritis Kesimpulan

1 0,739 0,300 Valid

2 0,358 0,300 Valid

3 0,797 0,300 Valid

4 0,406 0,300 Valid

5 0,824 0,300 Valid

6 0,386 0,300 Valid

7 0,817 0,300 Valid

8 0,363 0,300 Valid

9 0,387 0,300 Valid

10 0,321 0,300 Valid

11 0,650 0,300 Valid

12 0,647 0,300 Valid

Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas

Variabel Keunggulan Bersaing (Y) No.

Instrumen t hitung

Titik

Kritis Kesimpulan

1 0,463 0,300 Valid


(1)

KATA PENGANTAR

Syalom,

Puji dan syukur kehadirat Tuhan YME atas segala rahmat dan

anugrah-Nya yang telah diberikan kepada kita semua sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini tepat pada waktunya yang berjudul “Studi Tentang Keunggulan Bersaing Dengan Determinan Inovasi Produk dan Kualitas Produk di PT. Era Murni Busana Bandung”.

Adapun tujuan penyusunan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat

dalam menempuh jenjang S1 pada Program Studi Manajemen, Universitas

Komputer Indonesia Bandung. Karya ilmiah ini merupakan bagian dari proses

pembelajaran yang masih memiliki keterbatasan dalam memaknai fenomena yang

terjadi di dalam organisasi.

Secara jujur penulis mengakui adanya keterbatasan dan kemampuan penulis

dalam proses penyelesaian skripsi ini, namun atas dukungan dan arahan dari

berbagai pihak yang dengan tulus dan ikhlas memberikan sumbangan pemikiran,

terutama kepada Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec.Lic. Selaku dosen

pembimbing yang dengan integritas akademik, kesabaran, kearifan serta kasih

sayangnya dalam mencurahkan waktu dalammemberikan bimbingan di sela-sela

tingkat kesibukan yang luar biasa, ketegasan dan wawasan yang luas menjadi

motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

Selain itu dengan penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan


(2)

bimbingan. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih dan

hormat setinggi-tingginya terutama ditujukan kepada:

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia yang telah memberikan fasilitas kepada penulis.

2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec.Lic. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia dan pembimbing. Terima kasih telah

memberikan penulis kesempatan dalam menyelesaikan skripsi dan

memperlancar perijinan yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian ini.

3. Dr. Raeni Dwi Santy, SE., M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Dr. Raeni Dwi Santy, SE., M.Si selaku penguji I Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

5. Trustorini Handayani, SE., M.Si selaku penguji II Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

6. Rizki Zulfikar, SE., M.Si selaku Wali dosen Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

7. Windi Novianti, SE.,MM, selaku Wakil Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia dan selaku dosen yang

telah memberikan dedikasi tinggi dalam mendidik penulis, sekaligus

menjadi seorang kakak yang selalu memberikan motivasi kepada penulis.

8. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia baik dosen tetap maupun dosen luarbiasa


(3)

9. Sekretariat Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi yang banyak

membantu dalam urusan akademik.

10.Andrias Darmayadi. S.ip., M.Si., P.hd selaku Pembina UKM Bulutangkis

UNIKOM yang telah banyak memberi arahan dan bantuan kepada penulis

dan beliau telah di anggap sebagai Bapak saya sendiri.

11.Bapak Kustanto Rusli selaku pemimpin perusahaan PT. Era Murni Busana

yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian, dan membantu

memperoleh data-data yang diperlukan.

12.Seluruh Karyawan dan Staff PT. Era Murni Busana Bandung.

13.Ayahanda dan Mamah tercinta, yang telah memberikan kasih sayangnya

dengan tulus dari penulis kecil dan sampai dengan sekarang ini, yang

selalu dengan ikhlas mendoakan dan memberi perhatian yang berlimpah,

juga dorongan moril dan material, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik.

14.Untuk abang saya Samuel Erwin A.E. Silalahi, adik-adik saya Desi Kristin

Natalia Silalahi dan Janri Joshua Silalahi berserta keluarga besar.

Terimakasih atas support yang telah di berikan, kalian menjadi

penyemangat bagi penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

15.Rekan, teman, sahabat serta saudara-saudaraku, yang tidak bisa di

sebutkan satu persatu. Terimakasih telah memberikan sebuah kisah klasik

untuk masa depan bagi penulis.

16.Teman – teman MN-2 ’10, MN Bisnis’10,11 terimakasih atas kerjasama dan kebersamaannya selama ini. Mononk, Reza kecap, Mahong, Fey,


(4)

Intan, Babeh “Beliau”, Visi, Witri, Debby, Fuji male, Pak Rudy, Asep, Sofyan BF, Gugun, Kevin, Adit, Mimin, Yuli, Arif, Iis Devi. Saya bangga

terhadap kalian semua.

17.Sahabat seperjuanganku di’SUMLANK gengster (Anggi, Ardi, Wandi, Erik), terimakasih atas kebersamaan dan petualangan yang telah kita lalui

bersama.

18.Rekan seperjuangan Prof Dwi Fans Club, yang selalu mengerti dan

memahami serta menjadi faktor yang sangat penting dalam menunjang dan

mendukung penulis.

19.Terima kasih kepada #EWE (Entertaiment With Education) Management

yang telah banyak memberi dukungan moral dan moril kepada penulis

20.Agnes Cacellia Wijaya. SE terima kasih atas doa, semangat, arahan,

bantuan serta waktunya yang selalu menemani selama proses skripsi :* .

21.Rekan-rekan UKM BULUTANGKIS UNIKOM terima kasih banyak telah

memberi support kepada penulis

22.Terima kasih kepada Bapak/Ibu warkop yg telah membantu penulis untuk

mengisi perut yang kosong ketika tengah malam kelaparan.

23.Terima kasih banyak kepada penjaga parkir (Yudhi, Molen, Babeh).

24.Hatur nuhun Brew kanggo jus na.

25.Terima kasih kepada Bapak Dadan dan Ibu Dewi selaku pemilik kostn

penulis yang telah memberi pinjam kamar kostnya.

26.Terima kasih banyak kepada rekan-rekan PRMI regional Bandung atas


(5)

27.Terima kasih banyak kepada saudara Ridwan Nurmansyah (iwang) yang

telah membantu penulis mengerjakan BAB IV.

28.Seluruh pihak yang telah banyak membatu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhir kata penulis mengharapkan penyusunan skripsi ini dapat bermanfaat

bagi semua pihak dan semoga TUHAN YME membalas semua pihak yang telah

berjasa kepada penulis selama penulis menempuh pendidikan dengan pahala yang

berlipat ganda. Amin

Salam sejahtera buat kita semua.

Bandung, Juli 2015

Penulis

Sandy Nopen Silalahi 21210077


(6)

STUDI TENTANG KEUNGGULAN BERSAING DENGAN

DETERMINASI INOVASI PRODUK DAN KUALITAS PRODUK DI PT.

ERA MURNI BUSANA

BANDUNG

(

Pada Busana Balita

)

The study of excellence compete with determinan product innovation and product quality

PT. Era Murni Busana

Bandung (The baby dresses)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Dalam menempuh Jenjang SI

Program Studi Manajemen

Disusun Oleh :

Sandy Nopen Silalahi

21210077

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG