Atas dasar beberapa alasan tersebut di atas, penulis mencoba meneliti pemikiran politik Amien Rais dalam konteks keIndonesiaan yang diformulasikan ke dalam sebuah judul
“PANDANGAN M. AMIEN RAIS TENTANG POLITIK ISLAM INDONESIA PERIODE 1985 – 2000”.
B. Identifikasi Masalah
Islam sebagai agama yang dianut oleh mayoritas masyarakat Indonesia memiliki makna yang strategis dalam konstelasi politik Indonesia. Hal ini, menunjukkan pentingnya
posisi agama dalam kehidupan negara, sosial, ekonomi, maupun politik. Karenanya hampir- hampir tidak mungkin untuk memisahkan antara kehidupan agama dan kehidupan negara.
Ungkapan tersebut mengisyaratkan betapa sulitnya kegiatan keduniawian sepenuhnya terbebaskan dari pengaruh nilai-nilai agama. Atas dasar itu, politik di Indonesia tidak dapat
dipisahkan dari Islam. Sebaliknya komunitas Islam sendiri tidak mungkin melepaskan kegiatan mereka dari pengaruh agama yang dianutnya.
Hal di atas menunjukkan betapa politik memiliki posisi tersendiri dalam ajaran Islam. Karena itu, politik merupakan bagian tak terpisahkan dari Islam hingga dapat dipahami bahwa
perjuangan politik seakan-akan perjuangan agama itu sendiri. Sejarah mencatat sejak awal mulanya dalam Islam, politik dan agama sedemikian erat jalin menjalin sehingga tidak dapat
dipisahkan.
Namun demikian, tidak berarti bahwa perjalanan hubungan antara Islam dan politik dalam realisasi kehidupan masyarakat Islam steriil dari problematika. Bagaimana menata
posisi agama dan negara merupakan salah satu persoalan yagn tergolong krusial dan menimbulkan kontroversi dalam wacana politik Islam, berkenaan dengan pemikiran agama
dan politik negara. Hal itu lebih terasa pada masa modern dimana antara Islam dan negara merupakan salah satu buyek penting yang –meski telah diperdebatkan para pemikir Islam
sejak hampir seabad lalu hingga dewasa ini—tetap belum terselesaikan secara tuntas.
C. Perumusan Masalah
Teologi Islam dalam pengertian bagaimana Islam dipahami dan dihayati, pada dasarnya adalah cara-cara Islam harus memberi respon terhadap realitas di sekitarnya pada
suatu saat tertentu.
28
Dengan teologi yang dinamis itu memungkinkan bagi seorang Muslim untuk mencoba merumuskan kembali ajaran Islam ke dalam program keduniaan yang lebih
aktual. Termasuk perumusan hubungan antara agama Islam dan negara sebagai salah satu persoalan dalam diskursus politik Islam.
Sementara itu, wahyu sebagai sumber ajaran Islam, dalam hubungannya dengan realitas tidak selalu bersifat dialektis, tetapi lebih bersifat interpretatif, artinya pemahaman
seseorang terhadap wahyu yang menghasilkan suatu pemikiran, dalam hubungannya dengan realitas bersifat dialogis. Begitu pun halnya dengan model teoritisi politik Islam sebagai
produk pemahaman atas ajaran-ajaran Islam berada dalam kerangka dialogis. Karena itu, untuk memahami gagasan atau pemikiran politik M. Amien Rais, terlebih dahulu harus
dipahami pandangan keagamaannya, karena hubungan antara keduanya bersifat dialogis.
Atas pertimbangan asumsi di atas, pertanyaan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana pandangan keagamaan Amien Rais? 2. Bagiamana pandangan Amien Rais tentang negara?
3. Bagaimana pandangan Amien Rais tentang hubungan politik antara Islam dan negara?
D. Tujuan Penelitian
28
Muslim Abdurrahman, Islam Transformatif, Pustaka Firdaus, Jakarta, 1995, Cet. II, hal. 140
Berdasar pada rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang dilakukan adalah:
1. Untuk mengetahui pandangan keagamaan Amien Rais. 2. Untuk mengetahui pandangan Amien Rais tentang negara.
3. Untuk mengetahui pandangan Amien Rais tentang hubungan politik antara Islam dan
negara.
E. Metode dan Pendekatan
Studi ini merupakan penelitian pustaka library research dengan menggunakan metode deskriptif analisis-eksplanatoris, artinya penulis berupaya untuk memaparkan politik
Indonesia secara umum sebelum akhirnya akan mendeskripsikan kerangka pemikiran Amien Rais tentang “Politik Islam Indonesia”. Kemudian dilakukan analisis dengan interpretasi
tentang substansi pemikiran Amien Rais.
Sesuai dengan sifat studi pustaka, penelitian diawali dengan menelusuri dan merecover bukub-buku atau tulisan-tulisan yang disusun oleh Amien Rais serta karya-karya
orang lain yang ada kaitannya dengan pokok penelitian. Sejumlah karya Amien Rais, baik yang berupa buku, artikel, brosur, dan catatan pribadi, dijadikan sebagai sumber primer.
Sedangkan tulisan atau informasi lain yang berhasil dihimpun dari para simpatisan atau peneliti lainnya dijadikan sumber data sekunder.
Langkah selanjutnya, penelitian ditempuh dengan cara mengemukakan pemikiran- pemikiran Amien Rais tentang politik, disertai dengan melakukan analisis dalam bingkai
pemikiran agama, untuk mencari pola hubungan politik antara Islam dan negara dalam tata bangunan politik Indonesia secara umum. Sehingga dengan demikian, maka dapat diketahui
paradigma pemikiran Amien Rais tentang “Politik Islam Indonesia”.
Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan teologi dan hermeneutik penafsiran. Pendekatan teologi yang dimaksud adalah bagaimana Islam dihayati dan
dipahami, sehingga Islam bisa memberikan respon terhadap realitas di sekitarnya berdasarkan setting
yang mengkondisikannya. Sedangkan teori hermeneutik yang memiliki tujuan untuk memberikan penjelasan explanation dan pemahaman understanding, berdasarkan pada
tujuan ini, ungkap Michael T. Gibbons,
29
dipandang sebagai serangkaian teknik metodologis yang dibutuhkan untuk mengatasi tipe pemahaman tekstual menjadi sebuah pemahaman yang
sifatnya kontekstual. Kaitannya dengan persoalan yang diteliti, kedua pendekatan di atas digunakan untuk
mengetahui pemahaman
keagamaan Amien
Rais tentang
sosial-politik, dan
kontekstualisasinya dengan politik sebagai praktik, terutama persoalan hubungan politik antara Islam dan negara.
29
Michael T. Gibbons ed, Tafsir Politik Interpretasi Hermeneutis Wacana Sosial – Politik Kontemporer, Qalam, Yogyakarta, 2002, Cet. I, hal. xxviii.
BAB II PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN