Penyediaan dan Pencarian Sumber Kepah Mangrovisasi

Yogyakarta, 30 November 2016 29 Indikator peningkatan dianalisis secara persentase dengan memperhatikan kondisi awal dan setelah kegiatan serta evaluasi faktor-faktor pendukung dan penghambat. Berdasarkan survei awal di lapangan menunjukkan para penjual kepah ini hanya mengandalkan penjualan kepah secara mentah setelah diperoleh dari pantai dan sungai. Kepah diikat dalam suatu tempat dengan harga per kg Rp. 5.000,-. Tidak ada perlakuan apapun terhadap kepah-kepah tersebut selama penjualan sehingga kepah-kepah yang busuk karena tidak terjual dibuang begitu saja. Pasokan kepah untuk Mitra 1 berasal dari pantailaut biasanya diambil sendiri dan diperoleh dari nelayan lainnya, sedangkan Mitra 2 mengambil sendiri di muara sungai dekat pantai, biasanya kepah-kepah ini berada di dekat hutan mangrove. Secara manajemen penjual kepah ini belum terencana dengan baik, mereka hanya menjual kepah-kepah pada kios-kios sederhana di pinggir jalan. Para penjual kepah menunggu dengan sabar para pembeli yang diharapkan dari orang yang melewati jalan raya tersebut. Kadangkala jika kepah-kepah ini tidak terjual sebelum membusuk, kepah-kepah ini dijual kepada salah satu pengusaha makanan terbesar di Kecamatan Sungai Pinyuh untuk dijadikan sambal. Secara manajemen waktu, banyak waktu yang terbuang percuma, padahal bisa digunakan untuk mengolah kepah-kepah ini menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomis lebih tinggi. Belum ada koperasi atau pun paguyuban komunitas penjual kepah yang bisa menampung dan mengolah kepah-kepah ini menjadi produk makanan selain sambal. Hal ini yang menjadi perhatian tim IbM Universitas Tanjungpura. Permodalan mereka bahkan tidak ada, mereka hanya mengandalkan gathering skill kemudian menjualnya. METODE KEGIATAN Berdasarkan analisis situasi ada beberapa solusi yang dilakukan Tim IbM Universitas Tanjungpura kepada mitra, sehingga dapat mengatasi permasalahan mitra dengan langkah- langkah sebagai berkut :

1. Penyediaan dan Pencarian Sumber Kepah

Tim IbM Universitas Tanjungpura dan Mitra 1 dan 2 menemukan solusi untuk melakukan pembelian dan penampungan kepah dari nelayan, sehingga mitra 1 dan mitra 2 dapat memanfaatkan waktu tersebut untuk melakukan diversifikasi produk olahan makanan berbasis daging kepah dan kerajinan tangan berbasis cangkang kepah. Namun solusi ini harus disertai dengan permodalan, oleh karena itu akan dilakukan kerjasama dengan Bank BRI Kabupaten Mempawah. 30 Selain itu untuk ikut menjaga keberlangsungan populasi kepah maka mitra 1 dan 2 sepakat ikut berperan serta melakukan mangrovisasi sepanjang pantai lokasi mitra. Hal ini dilakukan untuk menjaga ketersediaan bahan baku di lokasi mitra. 2. Diversifikasi produk olahan makanan berbasis daging kepah dan diversifikasi kerajinan tangan berbasis cangkang kepah Diversifikasi produk olahan makanan berbasis daging kepah berupa kerupuk, keripik, abon dan dendeng. Produk diversifikasi kerajinan tangan berbasis cangkang kepah berupa hiasan dinding, ornamen ruang tamu dan bioadsorben untuk penjernihan air. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelatihan diversifikasi produk, Tim IbM akan membuat bahan evaluasi dengan membandingkan kondisi awal sebelum kegiatan dan akhir sesudah kegiatan.

3. Mangrovisasi

Kegiatan ini untuk menjaga keberlangsungan kepah sehingga dapat menjaga ketersediaan bahan baku di lokasi mitra. Mangrovisasi melibatkan masyarakat sekitar mitra dan pemerintah desa setempat sehingga dapat menstimulus peningkatan kualitas kebersamaan dan wirausaha melalui program-program IbM ini. a. Mangrovisasi didukung oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mempawah dengan pemberian bibit mangrove.. b. Mangrovisasi memerlukan kerjasama yang baik karena perlu dijaga kelestariannya. Penjagaan dan pemeliharaan disepakati bersama menjadi tanggungjawab desa karena hutan mangrove ini memberikan efek positif bagi lingkungan dan penduduk. Kesepakatan terdiri atas : 1. Pengaturan pembibitan 2. Pengaturan pemeliharaan 3. Pengaturan pengambilan kayunya untuk kepentingan ekonomis dengan perhitungan kelestarian mangrove

4. Memberikan pelatihan tentang permodalan dan mengenalkan dengan