162 PENDAYAGUNAAN HASIL PERTANIAN DAN PETERNAKAN MELALUI DIVERSIFIKASI PRODUK MAKANAN DALAM UMKM BERBASIS BAHAN PANGAN LOKAL

(1)

1Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia 2Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia Email: 883130101@uii.ac.id, Jamaludin.ghafur@uii.ac.id

ABSTRAK

Desa Srimulyo sebagai salah satu desa yang berada di Kecamatan Piyungan yang didesain sebagai salah satu kawasan industri di Kabupaten Bantul yang seka ligus merupakan pusat pertumbuhan ekonomi. Desa Srimulyo berada di kawasan strategis yang berlokasi di perbatasan Kabupaten Sleman dan Kabupaten Gunungkidul. Hal ini menjadikan Desa Srimulyo mempunyai posisi penting dalam pertumbuhan ekonomi di wilayah per batasan 3 (tiga) kabupaten dan merupakan wilayah strategis yang berada di lereng pegunungan seribu dengan potensi alam pertanian yang baik.

Wilayah Desa Srimulyo memiliki banyak produk pangan lokal yang dihasilkan para pelaku UKM yang pada gilirannya mampu mewujudkan ketahanan pangan yang salah satu pilarnya adalah tersedianya aneka sumber pangan yang melimpah terutama dari bahan baku lokal. Terwujudnya ketahanan pangan rumah tangga dapat ditopang melalui diversifika si pangan sehingga terjamin keamanan pangan.

Perencanaan pengembangan UKM di Desa Srimulyo memerlukan peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dan penunjang kemampuan produksi. Untuk mewujudkan komunitas para pelaku usaha industri rumah tangga (UKM) salah satunya dengan saling membentuk jaringan usaha bersama dan mengembangkan kemampuan menciptakan pasar bersama dengan mengembangkan berbagai varian produk yang diperlukan untuk meningkatkan daya saing usaha.

Peningkatan peran dan daya dukung UKM dengan melibatkan pemerintah desa dan kecamatan sebagai pendukung kebijakan ekonomi wilayah sehingga proses penumbuhan potensi pangan local sebagai andalan kemampuan daerah secara lebih baik. Dalam upaya mewujudkan hal ini dilakukan usaha yang salah satunya adalah pendampingan. Proses pendampingan dan pemberdayaan para UKM diarahkan untuk menggali dan memanfaatkan potensi bahan pangan lokal guna memberikan nilai tambah bagi rekayasa produk pangan yang pada akhirnya mampu meningkatkan nilai ekonomi yang tinggi.

Kata Kunci : UMKM, perencanaan bisnis terpadu, rekayasa produk bahan pangan local ABSTRACT

Srimulyo village as one of the villages in Sub Piyungan was designed as one of the industrial areas in Bantul district which is also the center of economic growth. Srimulyo village is located in a strategic area, located in the border district of Sleman and Gunung Kidul Regency. It makes Srimulyo village has an important position in the economic growth in the border region three (3) districts as strategic area on the Pegunungan Seribu wich have good agricultural natural potential. Srimulyo Village has a lot of locally produced food products for SMEs, which in turn is able to achieve food security is one of the pillars is the availa bility of a variety of food sources are abundant mainly from local raw ma terials. Realization of household food security can be sustained through diversification to guarantee food safety.

Planning the development of SMEs in the village Srimulyo requires capacity building of human resources and supporting production capabilities. To realize the community of the perpetrators of domestic industrial enterprises (SMEs) one of them with each other form a network of joint ventures and develop the ability to create a common market by developing various products needed to improve business competitiveness.

Increasing the role and the carrying capacity of SMEs to engage village and district government as a supporter of regional economic policies so that the growth potential of local food as a mainstay of the region's ability to better. In a n effort to make this attempt, one of which is PENDAYAGUNAAN HASIL PERTANIAN DAN PETERNAKAN MELALUI DIVERSIFIKASI PRODUK MAKANAN DALAM UMKM BERBASIS BAHAN

PANGAN LOKAL


(2)

mentoring. The process of mentoring and empowerment of SMEs directed to explore and exploit the potential of local food in order to give added value to the engineering of food products thereby increasing the high economic value.

Keywords: SMEs, integrated business planning, product engineering local foodstuffs

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Desa Srimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan secara geografis terletak di sisi timur kota Yogyakarta berbatasan dengan Kabupaten Gungkidul. Jumlah penduduk tahun 2014 sebanyak 16.902 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 8.266 jiwa dan perempuan sebanyak 8.636 jiwa. Secara rinci penduduk berdasarkan kelompok umur dan gender disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 1. Jumlah Penduduk dan Kelompok Umur

No Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah

1 0 – 4 727 653 1.380

2 5 – 9 695 655 1.350

3 10 – 14 644 612 1.256

4 15 – 19 547 532 1.079

5 20 – 24 488 622 1.110

6 25 – 29 664 691 1.355

7 30 – 34 693 667 1.360

8 35 – 39 641 718 1.359

9 40 – 44 698 710 1.408

10 45 – 49 612 564 1.176

11 50 – 54 466 554 1.020

12 55 – 59 417 439 856

60 – 64 291 342 633

13 85 – 69 250 288 538

14 70 – 74 206 225 431

15 75 + 227 364 591

Jumlah 8.266 8.636 16.902

Sumber: Data Desa Srimulyo 2014

Berdasarkan sebaran penduduk dan jumlah kelompok umur produktif menjadikan potensi pengelolaan sumberdaya ekonomi menjadi optimal. Salah satu sumberdaya yang perlu dalam pemanfaatan lahan oleh kelompok umur produktif adalah terkelolanya lahan seluas 1.456 ha


(3)

yang terdiri dari lahan sawah seluas 507,45 ha, lahan bukan sawah seluas 490 ha, dan lahan non pertaanian seluas 459 ha. Secara umum penggunaan lahan diperuntukkan budidaya tanaman pangan yang meliputi lahan padi sawah seluas 942,75 ha, lahan padi ladang seluas 5 ha, lahan jagung 39,05 ha, lahan ubi kayu seluas 63,50, lahan kacang tanah seluas 186 ha, dan lahan kedelai seluas 5 ha. Dari aspek peternakan kegiatan yang banyak dilakukan penduduk adalah memelihara sapi potong sebanyak 1.755 ekor, sapi perah sebanyak 5 ekor, ayam petelur sebanyak 9.125 ekor, ayam pedaging sebanyak 44.094 ekor, ayam buras sebanyak 11.963 ekor, itik sebanyak 3.207 ekor (Desa Srimulyo, 2014). Berdasarkan paparan data tersebut menunjukkan bahwa kondisi riil Desa Srimulyo secara sosial ekonomi masyarakat merupakan masyarakat agraris yang taraf penghidupan ekonominya sangat ditopang oleh hasil-hasil pertanian.

Dalam konteks ketahanan pangan yang salah satu pilarnya adalah tersedianya aneka sumber pangan yang melimpah terutama dari bahan baku lokal, maka Desa Srimulyo mempunyai potensi besar untuk menyediakan berbagai varian produk olahan. Terwujudnya ketahanan pangan rumah tangga dapat ditopang melalui diversifikasi pangan sehingga terjamin keamanan pangan. Salah satu langkah terobosan yang perlu dilakukan adalah upaya mengembangkan sumber pangan lokal menjadi produk olahan yang menarik serta menggugah selera dan menawarkan asupan gizi masyarakat yang memadai.

Ketersediaan pangan di tingkat desa yang terdiri berbagai varian produk olahan yang menjamin tersedianya gizi secara memadai dapat dicukupi mulai dari tingkat pedukuhan. Jika kondisi tersebut dapat terwujud maka ketahan pangan mulai dari tingkat pedusunan, pedesaan, kabupaten sampai tingkat nasional. Pada tingkat nasional, adanya berbagai keanekaragaman potensi, produk dan berbagai varian produk olahan di masing masing-masing daerah maka keterwujudan ketahanan pangan akan diwarnai keanekaragaman ketercukupam pangan yang berkaitan dengan budaya masyarakat setempat.

Dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan khususnya aspek ketersediaan pangan maka sangat dibutuhkan peran teknologi. Salah satu teknologi yang berperan penting adalah teknologi pangan. Teknologi pangan berperan penting dalam meningkatkan keanekaragaman pangan, meningkatkan nilai gizi pangan dan meningkatkan keamanan pangan serta menekan kehilangan. Khususnya di bidang keanekaragaman pangan, teknologi pangan n dapat berperan dalam meningkatkan nilai tambah produk pangan lokal. Sehingga produk pangan lokal yang dihasilkan menarik minat konsumen

Beberapa potensi lokal tersebut dapat diberikan nilai tambah ke dalam unit usaha lain sebagai diversifikasi produk unggulan yang mampu memberikan nilai tambah bagi ekonomi


(4)

warga pedusunan. Produk yang diolah penduduk menjadi produk olahan yang memiliki nilai jual tinggi diantaranya pemanfataan jagung, kedelai, ketela, dan nangka. Untuk olahan produk peternakan berupa pemanfaatan telur bebek, telur ayam, dan daging sebagai subtitusi dari produk usaha yang sudah ada.

Dalam upaya mendorong banyak pangan lokal dengan kandungan gizi yang beragam, maka perlu upaya pemanfaatan menjadi olahan pangan yang menarik dan memiliki nilai jual kompetitif. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan pelatihan penerapan teknologi tepat guna dalam pengolahan pangan lokal dengan memperhatikan prinsip pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman - Halal (B2SA-H). Hal ini menjadi salah satu upaya dalam rangka Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Pangan Lokal.

2. Rumusan Masalah

Permasalahan yang ada di lokasi:

a. Kegiatan usaha rumah tangga (UMKM) sudah memiliki usaha turunan produk pertanian,

namun pengolahannya terkendala alat yang kurang memadai dan belum optimalnya kemampuan SDM sehingga pengelolaan usahanya berjalan apa adanya.

b. Jumlah usaha rumah tangga dengan memanfaatkan hasil pertanian dan peternakan di desa

Srimulyo telah melakukan upaya dengan melakukan aktifitas produksi turunannya dari hasil pertanian dan perkebunan serta peternakan, dan kecenderungan paling banyak dilakukan oleh 3 (tiga) dusun di desa Srimulyo, yaitu Ngijo, Jasem dan Jolosutro dengan jumlah pelaku usaha secara keseluruhan 55 orang.

c. Masih dibutuhkannya alat-alat atau./fasilitas pendukung produksi untuk pengembangan pengolahan produk makan hasil industri rumah tangga.

3. Tujuan

Target yang akan dicapai melalui KKN PPM adalah sebagai berikut:

a. Masyarakat memiliki pemahaman pentingnya melakukan diversifikasi terhadap turunan hasil pertanian dan peternakan untuk produk makanan olahan berbahanbaku lokal.

b. Untuk generasi muda terutama yang belum memiliki pekerjaan tetap di Desa Srimulyo dapat memanfaatkan peluang usaha untuk mendapatkan pekerjaan secara mandiri.

c. Warga masyarakat dari keluarga petani sekalipun dapat memiliki kemampuan untuk menghasilkan produk turunan dari hasil pertaniannya dan ternaknya untuk meningkatkan pendapatan keluarganya.


(5)

d. Warga masyarakat memahami metode pemasaran yang sederhana dan efektif melalui tersedianya : (1) Tenaga pemasar yang kompeten, (2) leaflet, (3) papan nama kelompok pengrajin

e. Adapun luaran yang diharapkan melalui KKN PPM adalah sebagai berikut :

a) Tersedianya mesin pengolah emping jagung guna memenuhi standar ukuran dan ketebalan minimal (renyah). sebagai bahan dasar produk.

b) Tersedianya 3 (tiga) jenis alat pencetak produk makanan.

c) Tersedianya 3 jenis alat pemasak yang sehat dan anti lengket (hangus) d) Tersedianya 6 alat seller untuk packing produk

e) Tersedianya oven untuk pematangan produk makanan

METODE PELAKSANAAN

1. Tahapan dalam Pelaksanaan Kegiatan

Untuk mengatasi permasalahan di atas, rencana tahapan pelaksanaan kegiatan tahapan adalah sebagai berikut:

a. Persiapan dan Pembekalan yang meliputi:

1) Rekruitmen mahasiswa

2) Sosialisasi ke masyarakat pengguna program KKN-PPM

3) Persiapan mahasiswa dengan mengadakan pembekalan KKN-PPM yang terkait dengan

tema Pengolahan Sabut kelapa dan empon-empon.

4) Penerjunan mahasiswa ke lokasi KKN-PPM

b. Pelaksanaan kegiatan meliputi:

a. Penyuluhan Pangan Lokal melalui Penyusunan Kandungan produk pangan berdasarkan

Prinsip Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA)

b. Penyuluhan Teknologi pengolahan pangan lokal yang sehat, higenis dan aman bagi kesehatan.

c. Melakukan identifikasi sebaran penjualan usaha pangan lokal dan Strategi pemasaran

d. Praktek pembuatan pangan lokal berbasis keberagaman, bergizi, seimbang dana aman

(B2SA).

e. Pelatihan disain kemasan produk pangan untuk hasil produk olahan secara sehat dan aman.

f. Pelatihan pemasaran produk yang efektif, meliputi : (1) pelatihan sumber daya pemasaran yang berorientasi konsumen, (2) pembuatan leaflet yang menarik.


(6)

g. Penyediaan fasilitas produksi untuk mendukung pengolahan berbahan produk seperti oven, blender, pencetak, pemotong criping dan seller.

2. Volume Pekerjaan Mahasiswa

Mahasiswa yang akan dilibatkan dalam KKN PPM sebanyak 30 yaitu program studi Farmasi (F) 6 orang, Teknik Industri (TI) 6 orang, Teknik Kimia (TK) 3 orang, Teknik Mesin (TM) 3 orang, Ekonomi Manajemen (FEM) 3 orang, Ekonomi Akuntansi (FEA) 3 orang dan Kedokteran (KD) sebanyak 3 orang. Rincian kegiatan yang akan dilaksanakan ditunjukkan dalam tabel 4.

Tabel 1. Volume Pekerjaan Mahasiswa dalam bentuk JKEM

No Nama Pekerjaan Program JK

EM

Ket.

1

Melaksanakan pertemuan

dengan kelompok UMKM untuk

merumuskan arah

pengembangan usaha serta untuk penguatan jaringan lokal untu

mendapatkan daya dukung

masyarakat (Karang taruna,

PKK. Kelompok ternak,

kelompok tani) agar ada

pengembangan ekonomi kreatif terlaksana secara terpadu

Melaksanakan rembug dusun dengan para UKM dan tokoh masyarakat di 3 unit = 3 x 4 JKEM

12 Semua mhs

2

Melaksanakan identifikasi potensi unggulan produk yang ada dan bahan local unggulan bersama kelompok UMKM untuk menciptakan difersifikasi produk baru.

Identifikasi produk unggulan lama dan identifikasi bahan pangan untuk produk baru di 9 tempat = 9 x 3 JKEM

27 Semua mhs

3

Melaksanakan pengembangan melalui transfomasi pengetahuan usaha dan skill untuk mendorong usaha rumah tangga yang baru tumbuh / sedang tumbuh agar

Penyuluhan Pangan Lokal melalui Penyusunan Kan-dungan produk pangan ber-dasarkan Prinsip Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman

9 3 FEA + 3

FEM + 3 F + 3 KD


(7)

mampu bertahan dalam persaingan produk makanan olahan dengan berbasis bahan pangan local

(B2SA) di 3 unit = 3 x 3 JKEM

Penyuluhan Teknologi peng-olahan pangan lokal yang sehat, higenis dan aman bagi kesehatan di 3 unit = 3 x 3 JKEM

9 F + FTI +

KD

Melakukan identifikasi sebar-an penjualsebar-an usaha psebar-angsebar-an lokal dan Strategi pemasaran di 3 unit = 3 x 5 JKEM

15 Semua mhs

4

Melakukan penerapan Teknologi Pengolahan Pangan lokal yang sehat, bergizi dan aman

Praktek pembuatan pangan lokal berbasis keberagaman, bergizi, seimbang dana aman (B2SA) 3 unit = 3 x 15 JKEM

45 FEA +

FEM +

5

Pengembangan dasar-dasar pemasaran secara sederhana bagi para UMKM

Pelatihan disain kemasan produk pangan untuk hasil produk olahan secara sehat dan aman di 3 unit = 3 x 5 JKEM

15 FT Inf +

FTI + F + FAM

Pelatihan pemasaran produk yang efektif, berorientasi konsumen 3 unit = 3 x 3 JKEM

9 FAE + FTI

Pembuatan leaflet produk dan yang informatif 3 unit = 3 x 15 JKEM

45 FT Inf

FEM + F

6

Penyediaan bantuan alat produksi untuk meningkatkan

Penyediaan fasilitas produksi untuk mendukung pengolah-an berbahpengolah-an produk seperti

36 FTM + FTI


(8)

kemampuan produksi, baik kualitas dan kuantitasnya

oven, blender, pencetak, pe-motong criping dan seller 3 unit = 3 x 12 JKEM

Jumlah JKEM setiap mahasiswa 222

Total Volume Kegiatan (n x JKEM) 6660 n= jml mhs

3. Rencana Keberlanjutan Program

a. Potensi yang ada di Desa Srimulyo diharapkan menjadi unggulan desa

b. Kelompok UMKM yang sudah dibina dapat meningkatkan kemitraan dengan pihak lain,

baik pihak swasta ataupun pihak pemerintah

c. KKN PPM ini dapat meningkatkan akselerasi usaha yang sudah dirintis dan dikembangkan

masyarakat Desa Srimulyo.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Realisasi Kegiatan

Program kegiatan KKN UII dilaksanakan melalui beberapa tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan serta tahap evaluasi dan pelaporan.

a. Tahapan Persiapan

Untuk pelaksanaan KKN selalu diawali dengan tahapan persiapan, yaitu mempersiapkan calon mahasiswa KKN dan mempersiapkan pembekalan bagi mahasiswa.

b. Seleksi Mahasiswa

Tahap persiapan awal adalah menyeleksi mahasiswa pendaftar KKN melalui seleksi administrasi serta test kesiapan pengetahuan dan kecakapan. Seleksi ini dimaksudkan untuk mendapatkan mahasiswa yang dibutuhkan sesuai dengan tema program KKN PPM. Tujuan seleksi ini dilakukan untuk menemukan mahasiswa yang sesuai harapan program. Seleksi dilakukan pada waktu 21 s/d 23 Juni 2016.

c. Pembekalan Mahasiswa

Pelaksanaan pembekalan ini bertujuan untuk mendekatkan pemahaman mahasiswa terhadap kebutuhan tema program yang akan dilaksanakan mahasiswa. Tahapan pembekalan mahasiswa KKN PPM disesuaikan kebutuhan tema program, yaitu pembekalan materi ilmu terapan sesuai disiplin ilmu mahasiswa. Mulai materi umum, administrasi, kemasyarakatan, kewirausahaan, kecakapan khusus dan manajemen dan program KKN PPM. Untuk pembekalan


(9)

menggunakan materi 5 bidang, namun isi materi disesuaikan ”tema yang diangkat dalam program suatu wilayah”. Pelaksanaannya dilakukan pada 23 s/d 24 Juli 2016, meliputi :

1. Bidang ” Pengembangan Industri Ekonomi Kreatif Berbasis Wirausaha dan Etika Global”.

2. Bidang ”Pengembangan Virtual Environment (VE) untuk pendidikan, pemerintahan dan

bisnis desa”

3. Bidang ”Pengembangan Kawasan Pedesaan untuk peningkatan Kesejahteraan

Masyarakat”.

4. Bidang ”Pengembangan Lingkungan dan Permikuman yang Cerdas, Lestari dan Berbasis

Potensi wilayah”

5. Bidang ”Kemasyarakatan dan Kewilayahan”

Gambar 1: Pembekalan Program KKN PPM Pembekalan Kemasyarakatan dan Kewilayahan

4. Pengarahan, Pelepasan dan Penerjunan Mahasiswa

Pelaksanaan pengarahan, pelepasan dan penerjunan mahasiswa ini dimaksudkan untuk pembekalan umum oleh pejabat Rektorat untuk memberikan motivasi, dukungan dan arahan selama pelaksanaan KKN, diharapkan mahasiswa mampu menjaga diri, bersosialisasi dan bertugas menyelesaikan kegiatan KKN dengan baik dan benar. Pelaksanaanya pada Selasa 2 Agustus 2016 di Kampus Terpadu UII.


(10)

5. Tahapan Realisasi Program

Untuk pelaksanaan KKN telah dilakukan sosialisasi program-program kepada masyarakat sasaran, yaitu mempersiapkan masyarakat sasaran untuk terlibat kegiatan yang disepakati bersama masyarakat.

Mahasiswa KKN menjalankan program kegiatan dimulai dari proses pertemuan bersama masyarakat sasaran, dimaksud mewujudkanatau membangun kesepahaman dan kesepakatan dalam kerjasama. Program yang disosialisasikan merupakan pedoman pelaksanaan KKN bagi mahasiswa.

Gambar 3: Rembug warga tentang Program KKN PPM

Berdasarkan program kewirausahaan yang dipaparkan dan disetujui oleh DPL maka direalisasikan satu rangkaian kegiatan penyuluhan dan pelatihan pembuatan criping ketelah secara modern atau menggunakan alat Teknologi Tepat Guna. Dilaksanakan tanggal 2 Agustus 2016 pada jam 19.30 WIB dibalai RW.

6. Tahapan Penyuluhan dan Pelatihan Criping Ketela

Untuk pelaksanaan KKN telah dilakukan sosialisasi program-program dan salah satunya adalah penyuluhan kewirausahaan yaitu sebagai cara membuka wawasan bagi para UKM dari berbagai elemen masyarakat. Dilanjutkan pengenalan pembuatan Criping secara modern menggunakan alat-alat yang tidak lagi manual. Tujuan kegiatan ini untuk memotivasi masyarakat agar lebih memiliki visi kedepan untuk meningkatkan produksinya dengan menggunakan bahan lokal.


(11)

Gambar 4 :

a. Penyuluhan Pangan Lokal dengan Kandungan produk pangan berdasarkan Prinsip Bera-gam, Bergizi, Seimbang dan Aman. b. Training pembuatan criping

Kegiatan ini juga untuk mendorong para wirausaha baru agar lebih mengedepankan pemanfaatan potensi lokal seperti ketela untuk memproduksi makanan lokal sebagai salah satu alternatif usaha masyarakat. Adapun keterlibatan elemen masyarakat cukup baik dimana keterlibatan ibu-ibu kelompok PKK, posdaya dan wanita tani juga mengambil peran dalam kegiatan ini. Dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus 2016 pada 16.00 WIB.

7. Tahapan Penyuluhan dan Pelatihan Emping Jagung

Demikian halnya untuk memperkaya pemanfaatan potensi local yaitu dengan melakukan pengolahan bahanbaku Jagung hasil panen masyarakat setempat. Hasil pertanian berupa Jagung manis yang menjadi andalan desa Srimulyo hasil panennya cukup banyak, namun harganya belum optimal jika hanya dijual mentah. Maka melalui KKN ini warga masyarakat tergerak setelah mendapat stimulus berupa mesin maka tergerak untuk bekerjasama secara kelompok untuk menumbuhkan variasi produk makanan lokal.


(12)

Gambar 5:

1. Serah terima alat produksi.

2. Penyuluhan Teknologi pengolahan pangan lokal yang sehat, higenis dan aman bagi kesehatan

3. Praktek Mesin Pemipih Jagung. Jagung dirubah menjadi Emping Jagung

Training pembuatan pangan lokal berbasis hasil pertanian merupakan suatu proses yang memanfaatkan hasil produksi pertanian yang jumlahnya cukup banyak. Emping Jagung merupakan bahan pangan yang memiliki muatan lokal yang baik, diharapkan masyarakat dapat menangkap peluang menjadi aktifitas ekonomi yang lebih baik, terutama bagi keluarga yang masih tergolong pra sejahtera dan sejahtera 1 (versi BKKBN). Dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus 2016 pada 19.00 WIB.

8. Tahapan Praktek Pembuatan Pangan Lokal

Tahapan berikut merupakan tahapan untuk memperkaya variasi produk dengan pemanfaatan bahan pangan dari potensi lokal. Produk makanan ini memanfatkan telur ayam peliharaan untuk mendukung pembuatan makanan-makanan yang menggunakan telur sebagai salah satu bahahn bakunya. Produk makanan atau jajanan berbahan lokal diolah sesuai dengan standar sehat dan bergizi. Kegiatan ini memotivasi kelompok UKM agar menumbuhkan usahanya lebih maju dubandingkan sebelumnya.

Gambar 6: Praktek pembuatan pangan lokal berbasis keragaman bergizi, seimbang dan aman.

Beberapa kegiatan dilakukan dalam kurun waktu 3 hari (6,7 dan 8 Agustus 2016) untuk mempercepat proses pelatihan agar masyarakat bisa mencoba secara mandiri, dan dapat dilakukan pendampingan untuk tiap UKM (hari yang berbeda). Selain itu percepatan ini dimaksudkan karena masih ada tahapan lain yang juga harus dilakukan berupa pemanfaatan hasil pertanian.


(13)

Gambar 7:Praktek pembuatan pangan lokal berbasis keragaman bergizi, seimbang dan aman.

Kegiatan pengembangan ekonomi melalui UKM merupakan suatu proses pembelajaran secara kelompok dan saling belajar satu sama lain. Proses menjadi penting sebagai wahana untuk saling berbagai ide dalam penciptaan produk makanan dan mengetahui proses pembuatan yang sehat, aman, bergizi dan proses yang lebih efektif dan efisien.

9. Tahapan Pengembangan dasar-dasar pemasaran bagi para UMKM

Tahapan berikut merupakan tahapan peningkatan wawasan dan skill bagi para pelaku UMKM dalam upaya meningkatkan serapan produk kepada konsumen (pasar). Upaya ini sekaligus untuk mendorong UMKM untuk berani melakukan terobosan dalam pemasaran produk-produk lokal mereka agar bisa dikenal pasar secara lebih luas.


(14)

Gambar 8: Salah satunya training desain packing produk

10.Tahapan Packing Produk (Kemasan)

Tahapan packing produk menjadi bagian penting dalam pemasaran produk, sehingga diperlukan penyegaran dan sedikit latihan kepada para UMKM untuk mengembangkan kemasan secara lebih baik.

Kegiatan pengemasan dilakukan dengan pelatihan membuat kemasan yang menarik, salah satunya dengan menyablon kemasan plastic produk makanan criping pisang. Kegiatan pendampingan terhadap UMKM untuk mendorong melakukan pengemasan produk menjadi kegiatan pendampingan yang cukup efektif. Hal ini dilaksanakan dari tanggal 9 Agustus hingga 15 Agustus 2016

Gambar 9: Praktek Penyablonan Kemasan kepada para pemuda

Dan beberapa diantaranya pendampingan terhadap produk yang perlu diberikan kemasan adalah makanan lokal yang mudah basi atau berpotensi tidak tahan lama.


(15)

Gambar 9: Pendampingan packing produk lokal untuk pasar lokal

11.Tahapan Pemasaran

Tahapan promosi produk juga menjadi bagian yang penting dalam pemasaran produk, maka diperlukan upaya penyebaran informasi terhadap produk makanan olahan local tersebut secara lebih luas, baik melalui papan nama usaha, leaflet hingga promosi lewat momen acara kebudayaan desa. .

Gambar 10: Beberapa Papan Nama Usaha pada UMKM yang masih Kecil

Untuk penyebaran informasi usaha para UKM dilakukan dengan menyediakan beberapa leaflet yang terkait usahanya. Diharapkan dengan adanya leaflet dapat meningkatkan serapan produk usaha para UKM.


(16)

Gambar 11: Beberapa Leaflet Produk Makanan Lokal

Dari beberapa sebaran informasi ini dilakukan di berbagai kesempatan, even dusun dan desa serta kecamatan. Sedangkan yang diluar Kecamatan dilakukan melalui pemetaan potensi pasar.


(17)

Produk siap dipasarkan Uji pasar melalui toko swalayan

Produk ada di rak toko Swalayan

Kegiatan pemasaran yang dilakukan pada masa KKN ini merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi beberapa tahapan yaitu pemahaman tenntang arti pasar, konsep pemasaran, produk, proses produksi, packing produk, penentuan HPP hingga penjualan produk kepasaran.

KESIMPULAN

Program kegiatan KKN UII yang telah dilaksanakan pada tahap awal kegiatan dari mulai seleksi mahasiswa hingga pelaksanaan kegiatan KKN merupakan rangkaian pelaksanaan KKN PPM. Pelaporan kegiatan masih merupakan bagian proses interaksi kegiatan pemberdayaan. 1. Kegiatan persiapan pembinaan untuk pelaksanaan program sudah dilaksanakan guna

mewujudkan hasil yang diharapkan.

2. Kegiatan penyuluhan usaha dan beberapa kegiatan ketrampilan usaha yang sudah

dilaksanakan merupakan rangkaian kegiatan KKN PPM yang sudah berjalan sesuai dengan arah dan sasaran program.

3. Beberapa luaran mencakup:

a. adanya pemahaman tentang pentingnya melakukan diversifikasi terhadap turunan hasil pertanian dan peternakan untuk produk makanan olahan berbahanbaku lokal.

b. terlatihnya kelompok usaha masyarakat dalam pembuatan makanan olahan berbahan

lokal.

c. adanya pemahaman tentang produk berkualitas yaitu berbasis keragaman, bergizi, seimbang dan aman bagi konsumen.

d. tersedianya mesin pengolah emping jagung, alat pembuat criping, oven dan beberapa alat pendukung lainnya.

e. adanya pemahaman terhadap prinsip-prinsip Pemasaran yang melipuyti kualiutas produk, kemasan produk yang baik, dan distribusi penjualan yang lebih terarah sesuai kebutuhan konsumen.


(18)

UCAPAN TERIMAKASIH

Pada kesempatan ini diucapkan terimakasih kepada Kemenristek DIKTI yang telah mensuport pendanaan pelaksanaan KKN PPM dan DPPM UII yang telah memberikan menempatkan mahasiswa KKN untuk mensuport pelaksanaan KKN PPM.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Bimas Ketahanan Pangan – Departemen Pertanian. 2002. Kebijakan Pengembangan Pangan Lokal dan Makanan Tradisional Khas Nusantara Dalam Pemantapan Ketahanan Pangan. Lokakarya Penumbuhan Pusat Kajian Pangan Lokal dan Makanan Tradisional Khas Nusantara, Semarang 4 Nopember 2002

Anonymous. 2007. 22 Peluang Bisnis Makanan untuk Home Industry. PT AgroMedia Pustaka, Jakarta

Anwar, Y. 2010.38 Inspirasi Usaha Makanan Minuman untuk Home Industry. PT AgroMedia Pustaka,Jakarta


(1)

Gambar 7:Praktek pembuatan pangan lokal berbasis keragaman bergizi, seimbang dan aman.

Kegiatan pengembangan ekonomi melalui UKM merupakan suatu proses pembelajaran secara kelompok dan saling belajar satu sama lain. Proses menjadi penting sebagai wahana untuk saling berbagai ide dalam penciptaan produk makanan dan mengetahui proses pembuatan yang sehat, aman, bergizi dan proses yang lebih efektif dan efisien.

9. Tahapan Pengembangan dasar-dasar pemasaran bagi para UMKM

Tahapan berikut merupakan tahapan peningkatan wawasan dan skill bagi para pelaku UMKM dalam upaya meningkatkan serapan produk kepada konsumen (pasar). Upaya ini sekaligus untuk mendorong UMKM untuk berani melakukan terobosan dalam pemasaran produk-produk lokal mereka agar bisa dikenal pasar secara lebih luas.


(2)

Gambar 8: Salah satunya training desain packing produk

10.Tahapan Packing Produk (Kemasan)

Tahapan packing produk menjadi bagian penting dalam pemasaran produk, sehingga diperlukan penyegaran dan sedikit latihan kepada para UMKM untuk mengembangkan kemasan secara lebih baik.

Kegiatan pengemasan dilakukan dengan pelatihan membuat kemasan yang menarik, salah satunya dengan menyablon kemasan plastic produk makanan criping pisang. Kegiatan pendampingan terhadap UMKM untuk mendorong melakukan pengemasan produk menjadi kegiatan pendampingan yang cukup efektif. Hal ini dilaksanakan dari tanggal 9 Agustus hingga 15 Agustus 2016

Gambar 9: Praktek Penyablonan Kemasan kepada para pemuda


(3)

11.Tahapan Pemasaran

Tahapan promosi produk juga menjadi bagian yang penting dalam pemasaran produk, maka diperlukan upaya penyebaran informasi terhadap produk makanan olahan local tersebut secara lebih luas, baik melalui papan nama usaha, leaflet hingga promosi lewat momen acara kebudayaan desa. .

Gambar 10: Beberapa Papan Nama Usaha pada UMKM yang masih Kecil

Untuk penyebaran informasi usaha para UKM dilakukan dengan menyediakan beberapa leaflet yang terkait usahanya. Diharapkan dengan adanya leaflet dapat meningkatkan serapan produk usaha para UKM.


(4)

Gambar 11: Beberapa Leaflet Produk Makanan Lokal

Dari beberapa sebaran informasi ini dilakukan di berbagai kesempatan, even dusun dan desa serta kecamatan. Sedangkan yang diluar Kecamatan dilakukan melalui pemetaan potensi pasar.


(5)

swalayan Swalayan

Kegiatan pemasaran yang dilakukan pada masa KKN ini merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi beberapa tahapan yaitu pemahaman tenntang arti pasar, konsep pemasaran, produk, proses produksi, packing produk, penentuan HPP hingga penjualan produk kepasaran.

KESIMPULAN

Program kegiatan KKN UII yang telah dilaksanakan pada tahap awal kegiatan dari mulai seleksi mahasiswa hingga pelaksanaan kegiatan KKN merupakan rangkaian pelaksanaan KKN PPM. Pelaporan kegiatan masih merupakan bagian proses interaksi kegiatan pemberdayaan. 1. Kegiatan persiapan pembinaan untuk pelaksanaan program sudah dilaksanakan guna

mewujudkan hasil yang diharapkan.

2. Kegiatan penyuluhan usaha dan beberapa kegiatan ketrampilan usaha yang sudah dilaksanakan merupakan rangkaian kegiatan KKN PPM yang sudah berjalan sesuai dengan arah dan sasaran program.

3. Beberapa luaran mencakup:

a. adanya pemahaman tentang pentingnya melakukan diversifikasi terhadap turunan hasil pertanian dan peternakan untuk produk makanan olahan berbahanbaku lokal. b. terlatihnya kelompok usaha masyarakat dalam pembuatan makanan olahan berbahan

lokal.

c. adanya pemahaman tentang produk berkualitas yaitu berbasis keragaman, bergizi, seimbang dan aman bagi konsumen.


(6)

Pangan Lokal dan Makanan Tradisional Khas Nusantara Dalam Pemantapan Ketahanan Pangan. Lokakarya Penumbuhan Pusat Kajian Pangan Lokal dan Makanan Tradisional Khas Nusantara, Semarang 4 Nopember 2002

Anonymous. 2007. 22 Peluang Bisnis Makanan untuk Home Industry. PT AgroMedia Pustaka, Jakarta

Anwar, Y. 2010.38 Inspirasi Usaha Makanan Minuman untuk Home Industry. PT AgroMedia Pustaka,Jakarta