Urgensi Pemuda MENJADI PEMUDA ASING DI NEGERI SENDIRI

PENDAHULUAN Wahai para pemuda Indonesia Tahukah anda, seburan lumpur lapindo yang merenggut ratusan jiwa dan merendam jutaan harapan masa depan? Mendengarkah anda, dentuman gunung-gunung yang memuntahkan lahar dan menyebabkan ratusan rumah-rumah penduduk tertimbun oleh kesedihan dan penderitaan yang tiada berujung? Melihatkan anda tingginya ombak dengan bngisnya menggulung dan menelan ratusan kapal tanpa ampun yang di dalamnya terjebak ratusan jiwa meninggal tanpa ditemukan jasadnya? Jika kita hendak berenung sejenak maka akan tanpak bahwa kesemuanya itu adalah ungkapan dunia yang sudah tidak tahan melihat kezaliman para penguasa juga sebagai ungkapan rasa ketidak sabaran menanti dan berharap akan muncul seorang pemuda yang kelak akan memimpin bangsa ini, memimpin dengan kebijaksanaan bertindak dengan berbajukan keihklasan dan memutuskan suatu perkara berdasarkan ketaatan dan rasa takut kepada Tuhannya. Selalu menyerukan dan menuntun manusia juga para generasi bangsa kepada jalan yang lurus seiring dengan ridho Illahi. Penulis haturkan rasa terima kasih yang tiada terbilang kepada segenap panitia yang telah menyelenggarakan kegiatan mulia ini yang Inysa Allah mendapatkan balasan dari Allah swt. Amien…dan pada tulisan yang singkat ini penulis hendak mengajak dan menyeru kepada suluruh pemuda pemudi harapan bangsa bahwa, saat ini bangsa kita merindukan seorang pemimpin yang dapat memberikan ketenangan dan kedamain pada sisa-sisa kehidupan mereka. Yaitu dengan membangun dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang berlandaskan keimanan yang sejati. Kaerna pengetahuan tanpa keimanan akan menciptakan kehancuran dan melahirkan mala petaka kehidupan, begitupun keimanan tanpa pengetahuan akan berujung kesia-sian.

A. Urgensi Pemuda

Dari masa ke masa sosok pemuda selalu menggambarkan karakter agent of change sekaligus iron stock. Peran pemuda sebagai agent of change telah dicatat dalam lembaran sejarah Bangsa Indonesia sejak tahun 1928, 1945, 1966, dan 1 terakhir 1998, yang berusaha merubah wajah Bangsa dan Negara Indonesia menuju kehidupan masa depan yang lebih baik 1 . Pergerakan pemuda pada tahun 1928 dan 1945 mengantarkan pemuda mengambil peran strategis dalam kepemimpinan Bangsa dan Negara Indonesia. Angkatan 1928 memimpin perjuangan diplomasi dan gerilya untuk memerdekakan Bangsa Indonesia. Kemudian angkatan 1945 segera memegang tampuk kepemimpinan nasional setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Menurut Menkes, pemuda perlu didorong untuk menggerakkan dan memimpin masyarakat sekitarnya. Pemuda dapat berperan sebagai motivator, komunikator, penggerak masyarakat, pelopor pembangunan kesehatan kesejathteran serta pelaksana kegiatan yang bersumber dari masyarakat maupun yang bersifat keterampilan produktif bagi kaum muda sendiri. Peran-peran ini perlu dikomunikasikan kepada masyarakat luas. Untuk menjaga kesinambungan peran dan kontribusi kaum muda dalam pembangunan bangsa kita Indonesia, maka perlu terus dibina dan dikembangkan secara bersama-sama dengan selalu mendukung dan memotivasi dalam dunia pendidikan dan pengembangan dirinya untuk menjadi manusia sempurna, sehingga dapat menjadi pemuda harapan masa depan orang banyak. Puncak kebijaksanaan ialah takut kepada Allah. Sebaik-baik yang tertanam dalam hati adalah keyakinan. Keragu-raguan dalam beriman termasuk kekufuran. Kepemudaan termasuk kelompok kegilaan radikal. Orang bahagia adalah yang dapat mengambil pelajaran dari peristiwa orang lain, dan orang yang sengsara ialah yang sengsara sejak dalam kandungan ibunya. Tiap perkara yang akan datang adalah dekat. HR. Al-Baihaqi. Menilik dari hadis di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa, seorang pemuda layaknya seperti pedang. Seprti internet yang menjadi sumber impormasi dan ilmu pengetahuan, tapi bila salah dalam memanfaatkan dan memilikinya, maka akan menjadi mala petaka dan menjadi bencana kehacuran moral dan menjauhkan fitrah sebagai mahluk mulia lagi sempurna. 1 . Dinukil dari, Fauziah, Rasad Harian Seputar Indonesia, Edisi Sore - 23 Februari 2008 . 2

B. Peran Pemuda Dalam Pembangunan Bangsa