Analisis HASIL DAN ANALISIS

4.2 Analisis

Analisis hasil simulasi yang telah dilakukan peneliti tentang jaringan WLAN dengan load balancing menggunakan teknologi agent adalah: 1. Nilai rata-rata SNR yang diperoleh pada suatu zona berkorelasi positif dengan perolehan nilai rata-rata throughput client-nya. Pada Gambar 4.10 terlihat bahwa di zona_5 memperoleh nilai rata-rata SNR tertinggi sebesar 29,46 dB. Hal tersebut berbanding lurus dengan perolehan rata-rata throughput sebesar 69,720 kbps. Demikian sebaliknya, pada zona_1 diperoleh nilai rata-rata SNR terendah sebesar 24,75 dB diikuti dengan perolehan rata-rata throughput sebesar 50,158 kbps. Gambar 4.10 Korelasi perolehan nilai SNR dengan nilai throughput 2. Nilai komparasi throughput yang diperoleh setiap client pada satu zona yang sama relatif seimbang, bahkan pada zona_3, throughput setiap client-nya sama besar yaitu 60,823 kbps atau prosentasi tingkat komparasi sebesar 100. Hal ini disebabkan perbandingan jumlah koneksi yang relatif seimbang untuk setiap AP. Universitas Sumatera Utara Prosentasi jumlah koneksi dapat dilihat pada Tabel 4.11. Zona yang memiliki kelebihan koneksi pada AP-nya seperti zona_1 dan zona_2 dapat dilakukan handoff. Pada zona_1, terdapat 10 client yang terkoneksi ke AP_1 melebihi batas maksimum 8 client 125. Demikian juga pada zona_2, terdapat 9 client yang terkoneksi ke AP_1 melebihi batas maksimum 8 client 112,5. Setelah dilakukan handoff diperoleh prosentasi komparasi nilai throughput sebesar 89,4 zona_1 dan 94,1 zona_2. Besar nilai prosentasi komparasi didapat dari perbandingan antara perolehan throughput maksimum dengan throughput rata-rata. Bentuk grafiknya digambarkan seperti pada Gambar 4.11. Gambar 4.11 Prosentasi koneksi client dengan prosentasi komparasi throughput Universitas Sumatera Utara 3. Prosentasi jumlah client yang berada pada kondisi seimbang lebih besar dibandingkan dengan jumlah client yang berada pada kondisi tidak seimbang. Hal tersebut telah ditandai dengan nilai Index β sebesar 1,05 untuk setiap zona dapat dilihat pada Tabel 4.13. Index tersebut menunjukan secara umum bahwa kondisi jaringan dalam seimbang balanced. Tabel prosentasi jumlah client pada kondisi seimbang dapat dilihat pada Tabel 4.20 dan bentuk grafiknya seperti pada Gambar 4.12. Berdasarkan grafik terlihat bahwa zona_3 memiliki prosentasi sebesar 100 atau seluruh client-nya berada dalam kondisi seimbang. Tabel 4.20 Prosentasi jumlah client pada kondisi seimbang Total client Kondisi Seimbang Client Prosentasi Zona_1 20 19 95 Zona_2 20 16 80 Zona_3 20 20 100 Zona_4 20 18 90 Zona_5 20 19 95 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.12 Grafik prosentasi jumlah client pada kondisi seimbang 4. Mekanisme Handoff Simulasi yang dilakukan pada mekanisme handoff meliputi penetapan algoritma, pemilihan protokol dan memanfaatkan fungsi agent. a Algoritma Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 merupakan perolehan nilai SNR setiap client yang berada pada zona_1 dan Zona_2 terhadap 3 AP yang berada disekitarnya. SNR diukur saat proses koneksi client memasuki area radius pancaran sinyal AP. Nilai SNR berpengaruh besar untuk proses handoff yang dilakukan. Perbandingan prosentasi nilai SNR AP yang terkoneksi dengan AP yang ada di sekitarnya Universitas Sumatera Utara menunjukkan ambang setengah atau 50 dari nilai SNR terkoneksi. AP yang menjadi tujuan handoff harus memiliki minimal setengah dari nilai SNR AP client. Berdasarkan Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 terlihat semua client layak menjadi kandidat bila proses handoff diperlukan. Kandidat yang terbaik dipilih berdasarkan level SNR yang paling tinggi diantara yang ada. Ada 2 mekanisme dalam proses handoff yaitu selection policy dan distribution policy. Pada tahap selection policy, mempunyai 2 prioritas yaitu: 1. Prioritas 1: handoff berjalan berdasarkan jumlah koneksi. 2. Prioritas 2: jika terdapat 2 AP yang memiliki koneksi minimum sama, maka handoff berjalan berdasarkan nilai SNR yang ada. Jika syarat tersebut terpenuhi, maka masuk pada distribution policy. Pada tahap ini akses client dapat dipindahkan ke AP yang menjadi tujuan pengalihan. Pada proses ini tidak terdapat mekanisme reroute, karena telah ada panduan yang jelas untuk melakukan handoff. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.1, client pada AP_1 dialihkan sebanyak 2 client karena telah melampui batas koneksi maksimal. Sebagai kandidatnya adalah mobile_1_1 dan mobile_1_2. Prioritas 1 dilakukan yaitu client mobile_1_1 dan mobile_1_2 mengisi kekurangan koneksi pada AP_2 sehingga berjumlah 6 client. Jika jumlah koneksi AP_2 dan AP_3 sama maka prioritas 2 dilakukan yaitu koneksi yang baru maka dialihkan berdasarkan perolehan SNR. b Protokol Universitas Sumatera Utara Mekanisme handoff menggunakan protokol session initiation protocol SIP. Entitas utama dari SIP adalah user agent UA, proxy server, redirect server dan registrar. User agent UA terdiri dari user agent client UAC dan user agent server UAS. Kedua agent tersebut berkomunikasi melalui pertukaran request dan response. Client yang melakukan handoff melalui 2 langkah yaitu meregistrasi lokasi yang baru secara dinamis dan selanjutnya mengarahkan session tersebut. Hal ini dilakukan oleh SIP Server. SIP pada OPNET ® Gambar 4.13 telah ditanam ke dalam node application pada perangkat-perangkat WLAN seperti wlan_wkstn_adv client dan server. Bentuknya seperti pada yang ditunjuk tanda panah. Gambar 4.13 Node application wlan_wkstn_adv Pada penelitian ini, penggunaan SIP dikonsentrasikan pada aplikasi video, voice dan file transfer. Hal tersebut disesuaikan dengan jenis layanan akses yang umum di-request oleh client. Terdapat model proses yang berjalan pada dibawah application layer yaitu pada presentation layer. Model-model proses tersebut adalah: Universitas Sumatera Utara 1. Gna_clsvr_mgr yaitu model proses untuk application wlan_workstation client dan server. Ini digunakan untuk fungsi pengaturan aplikasi jaringan dan korespondensi antar jaringan yang ada. 2. Gna_profile_mgr yaitu model proses yang dibuat oleh gna_clsvr_mgr untuk pengaturan profile untuk setiap client. 3. Gna_voice_calling_mgr yaitu model proses untuk aplikasi voice yang dibuat oleh gna_profile_mgr. 4. Gna_video_calling_mgr yaitu model proses untuk aplikasi video yang dibuat oleh gna_profile_mgr. 5. Sip_UAC_mgr yaitu model proses untuk fungsi pengaturan setiap sip_UAC terhadap aplikasi yang diminta oleh sip_UAC. 6. Sip_UAC yaitu model proses yang dibuat oleh sip_UAC_mgr untuk pengaturan session yang terdapat pada client dan server. Terdapat penambahan state handoff pada model proses aplikasi, server dan client. Pada server dapat dilihat pada Gambar 4.14 dan pada client dapat dilihat pada Gambar 4.15. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.14 Model proses user agent server UAS Universitas Sumatera Utara Gambar 4.15 Model proses user agent client UAC Universitas Sumatera Utara c Fungsi agent Agent dianalogikan seperti dua orang manusia yang saling bertukar informasi. Satu pada server dan yang lain pada client. Pertukaran informasi tersebut berguna untuk proses handoff apakah proses tersebut dibutuhkan atau tidak. Pada Gambar 4.15 terlihat bahwa model proses sip_UAC telah dimodifikasi dengan penambahan state “handoff”. Pada kondisi akses normal, diawali dengan state “initiation”, selanjutnya client memasuki state “listen”. Pada state “listen”, agent diam dan menunggu request REQ atau response RESP yang datang. Kondisi tersebut berlangsung sampai ada REQ atau RESP diterima. Ketika REQ atau RESP diterima, agent selanjutnya menuju state “fork”. Pada state ini, ditentukan apakah REQ atau RESP tersebut diproses atau ditunda. Pada kondisi Handoff, agent menerima interupsi untuk melakukan Handoff. Selanjutnya diarahkan oleh sip_UAC_mgr untuk meninggalkan state “listen” dan masuk ke state “handoff” sambil membawa paket-paket informasi ke server. Selanjutnya hanya tinggal menunggu respon dari server. Agent pada server yaitu sip_UAS selanjutnya menerima paket-paket informasi tersebut dan jika telah diterima paket-paket informasi tersebut maka sip_UAS mengirim balik responnya. Pada Gambar 4.14 dapat dilihat bahwa agent pada server mulai bekerja setelah menerima paket informasi. Mulai dengan state “initiation” lalu agent memasuki state “open” untuk menerima seluruh informasi yang masuk. Proses Universitas Sumatera Utara selanjutnya agent menunggu aliran paket dari sisi sip_UAC pada state ‘listen”. Jika informasinya telah lengkap maka selanjutnya proses handoff dilakukan. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN