Teknologi Agent Kesimpulan dan Saran

membuat interval keseimbangan d 1 , d 2 L L d α + = 1 berdasarkan parameter toleransi α yang besar nilainya 10 dengan Persamaan 2.3 dan 2.4 sebagai berikut: .............…………………………….2.3 L L d α − = 2 .............……………………………2.4 Semua AP diharapkan berada pada zona seimbang dengan mekanisme load balancing, seperti yang ditunjukan pada Gambar 2.3. Gambar 2.3 Kondisi akses point AP dengan load balancing

2.3 Teknologi Agent

Teknologi agent memainkan peranan yang penting dalam sistem terdistribusi. Agent merupakan aplikasi yang mempunyai kemampuan berproses secara otonom autonomous agent dan mampu mendeteksi perubahan di lingkungan sekitarnya. Universitas Sumatera Utara Selain aspek otonom, hal yang penting lainnya adalah kemampuan berkolaborasi dengan agent yang lain non autonomous agent. Teknologi ini memanfaatkan threads, yang diharapkan menjadi pengontrol di dalam sebuah proses. Peran threads digunakan untuk pengorganisasian client sehingga kinerjanya seperti server. Pada Gambar 2.4 diperlihatkan teknologi layanan akses dengan mengunakan agent. Agent dapat bermigrasi secara otomatis melalui jaringan dan dapat berkomunikasi serta bekerja secara lokal. Agent membawa logika aplikasi selama migrasi dan menjalankan pekerjaannya secara otomatis. Agent memperpendek jalur interkoneksi menjadi koneksi lokal. Hal tersebut dapat mengurangi waktu respon secara keseluruhan [13]. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.4 Teknologi layanan akses menggunakan agent [13] Keunggulan menggunakan teknologi agent pada perangkat lunak yaitu : [23] a. Agent dapat mengenkapsulasi data lalu mengirimkannya ke dalam jaringan sehingga penggunaan bandwidth jaringan menjadi lebih rendah. b. Data tidak dikirimkan melalui jaringan tetapi terlebih dahulu diproses secara lokal. c. Agent dapat mengatasi masalah latency dengan mengurangi kapasitas jaringan sehingga waktu yang dibutuhkan untuk melalui jaringan tersebut bisa dikurangi. Maka agent dapat dimanfaatkan untuk fungsi korespondensi tentang informasi beban dan dapat berperan menjadi load balancer dalam konfigurasi jaringan. Agent bekerja pada client dan server. Agent memerlukan suatu protokol sebagai jalur untuk saling berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Hal tersebut dilakukan untuk memantau konektifitas client ke AP dan AP ke server. Berdasarkan data hasil pantauan tersebut selanjutnya algoritma membagi beban akan dijalankan. Bentuk konfigurasi agent seperti pada Gambar 2.5. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.5 Konfigurasi agent Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN