perempuan terdapat pada lamanya masa pertumbuhan, tinggi badan optimal perempuan biasanya hanya sampai usia 18 tahun sedangkan untuk laki-lali bisa
terus tumbuh hingga 20 tahun, sehingga pada usia dewasa matang laki-laki secara umum lebih tinggi disbanding perempuan.
Alasan utama memasukan tungkai sebagai aspek yang digunakan dalam mengukur pertumbuhan siswa adalah tungkai merupakan gabungan dari
berbagai anggota tubuh yang menjadi satu kesatuan. Dan didalam aktivitasnya digerakkan oleh otot-otot yang terdapat pada masing-masing bagian tungkai
Hepy Nofiyanto,2013. Tungkai yang panjang pada usia dini menunjukan adanya pertumbuhan yang pesat pada diri anak tersebut. Rata-rata tungkai siswa
laki-laki 78 Cm sedangkn siswa perempuan mencapai 79,5 Cm. meskipun anak laki-laki lebih banyak melakukan gerakan dibandingkan dengan anak perempuan
namun secara alamiah perempuan memiliki tungkai yang lebih panjang. Tungkai yang pendek biasa cenderung mempermudah seseorang untuk bergerak lebih
gesit. Disini dapat dilihat bahwa pertumbuhan anggota tubuh togok bawah tungaki laki-laki lebih pendek dari pada perempuan.
4.2.2 Perbedaan Perkembangan motorik kasar Siswa Laki-Laki Dan Perempuan
Hasil penelitian menunjukan perkembangan siswa laki-laki dan perempuan berbeda secara signifikan dimana siswa laki-laki lebih cepat
berkembang dibandingkan dengan siswa perempuan. Perkembangan dalam penelitian ini diukur dengan kelincahan, koordinasi dan keseimbangan. Laki-laki
secara naluri lebih sering melakukan aktivitas motorik dibandingkan dengan siwa perempuan. Selain itupun kemampuan logika yang dimiliki laki-laki memudahkan
mereka melakukan koordinasi kerja tubuh. Fisik laki-laki yang relative lebih kuat dibandingakan dengan perempuan berefek pada kemampuan laki-laki dalam
menahan beban tubuhnya sehingga dalam melakukan tes keseimbangan yang merupakan salah satu aspek yang digunakan untuk mengukur perkembangan
anak, siwa laki-laki melaluinya dengan hasil lebih baik dibandingkan denagn siswa perempuan.
Perkembangan motorik bisa dilihat dari keterampilan dasar lokomotor nya, yaitu gerakan tubuh yang terjadi karena tubuh menggerakan posisi badan
yang semula tegak menjadi bergerak ke suatu tempat ke tempat lain dengan arah horizontal maupun vertical yang terdiri dari berjalan, berlari, meloncat dan
melompat Rola Angga Lardika:2013. Secara umum Laki-laki memiliki gerak reflek yang lebih baik dibandingkan dengan perempuan, koordinasi antar
anggota tubuh pada siswa laki-laki dirancang untuk bekerja sama menerima respon dari luar secara cepat. Secar psikologis perempuan memiliki perasaan
nerves yang lebih tinggi, perasaaan inilah yang bertanggung jawab atas buruknya hasil tes koordinasi yang diperoleh siswa perempuan.
Tes Koordinasi dalam penelitian ini merupakan tes yang tergolong motorik halus. Daeng Sari 1996:72 mengatakan motorik halus merupakan
aktivitas motorik yang melibatkan aktivitas otot-otot kecil atau halus gerakan ini menuntut koordinasi mata dan tangan serta pengendalian gerak yang baik yang
memungkinkannya melakukan ketepatan dan kecermatan dalam gerak. Lebih baiknya hasil tes koordinasi siswa laki-laki menunjukan tingkat ketepatan dan
kecermatan gerak siswa laki-laki lebih baik dibandingkan dengan siswa perempuan. Hal ini terjadi karena syaraf reflekor pada siswa laki-laki bekerja
lebih baik. Siswa perempuan rata-rata kurang mampu mengontrol gerakan jari-
jari tangannya untuk kemampuan motorik halusnya, seperti meronce, menggunting dan lain-lain sujiono; 2007, 13.
4.2.3 Hubungan pertumbuhan fisik dan perkembangan motorik kasar pada Siswa Laki-Laki