transgender pada program studi Pendidikan Tata Kecantikan Universitas Negeri Semarang.
2.2 Kerangka Pikir
Proses pembelajaran rias fantasi pada mahasiswa program studi Pendidikan Tata Kecantikan, setiap dosen mengharapkan pembelajaran berjalan
secara efektif dengan hasil belajar yang maksimal yang ditujukan dengan nilai tesujian yang memuaskan. Mata kuliah rias fantasi merupakan salah satu mata
kuliah yang memerlukan pelatihan. Mahasiswa dituntut untuk memahami karakteristik berbagai riasan fantasi yang selanjutnya akan dituangkan dalam
praktek. Sering kali dalam praktek mahasiswa hanya melihat gambar dan menirukannya tanpa mengetahui cara yang benar dalam membuat suatu gambar.
Hal ini berakibat pada kurang maksimalnya nilai praktekhasil belajar mahasiswa.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di program studi pendidikan tata kecantikan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang, model
pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar didalam kelas masih menggunakan model pembelajaran konvensional berupa ceramah dan
penugasan individu. Pembelajaran rias fantasi, model pembelajaran konvensional pada dasarnya masih bisa untuk diterapkan, namun pembelajaran
jenis ini kurang tepat apabila tidak dimodifikasi oleh media-media pembelajaran lainnya. Pemilihan media pembelajaran yang tepat dapat berpengaruh besar
terhadap peningkatan
hasil belajar
mahasiswa.
Pembelajaran rias fantasi yang diperlukan saat ini adalah pembelajaran yang dapat meningkatkan penguasaan materi, pemahaman dan kreatifitas
mahasiswa, khususnya pada bagian riasan wajah. Keterlibatan mahasiswa secara aktif dalam pembelajaran, dapat membuat mahasiswa merasa senang dan tertarik
dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga diharapkan hasil belajar mahasiswa dapat meningkat.
Media pembelajaran dengan menggunakan video merangsang peserta didik untuk lebih memperhatikan materi yang disampaikan. Media video
membawa efektivitas khususnya terhadap kemampuan mahasiswa dalam hal aspek psikomotorik. Dengan media video, diharap mahasiswa akan dapat
mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi serta terampil dalam mempraktekkan rias fantasi. Selain itu mahasiswa akan bersikap lebih
memperhatikan dan lebih bisa memposisikan diri saat proses pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat digambarkan bagan kerangka berpikir
sebagai berikut:
Permasalahan pada mata kuliah Rias Fantasi Transgender : 1. Kurangnya kreativitas
2. Mahasiswa kurang tertarik mendengarkan materi 3. Kurang optimalnya nilai praktik transgender
4. Kurang adanya variasi media
Diberi solusi pembuatan video
Video diuji kelayakan
Eksperimen Video sebagai media.
Penerapan media pembelajaran meggunakan video diharapkan efektif terhadap hasil praktik Rias Fantasi sub bab Transgender Mahasiswa
Penidikan Tata Kecantikan semester 5.
Skema 1. Skema Kerangka Pikir
2.3 Hipotesis