Faktor Penyebab Gerakan Sosial

Dari rangkumam penjelasan diatas, timbul manfaat lain seperti gerakan sosial berbasis online dari jejaring sosial termasuk Twitter. Gerakan sosial yang dimaksud adalah suatu upaya kolektif untuk mengejar suatu kepentingan seperti Darah Untuk Lampung untuk penderita penyakit Thalasemia dan Rumah Baca Asma Nadia Lampung bagi pendidikan kaum dhuafa. Berikut ini merupakan salah satu contoh dari manfaat positif jejaring sosial : Gambar 3. Ilustrasi koin untuk prita Sumber : http:kenkuzuma.blogspot.com201109perkembangan-internet-di- indonesia.html, diakses 5 Januari 2014 Lewat jejaring sosial seperti Facebook, orang bisa begitu mudah menjadi aktivis, mengusung isu sosial, mempropagandakannya dan berharap mendapat banyak dukungan. Ini semua lebih hemat tenaga, waktu dan biaya. Ada gerakan pembebasan Prita Mulyasari, salah seorang pasien Rumah Sakit OMNI yang dipenjara karena menulis surat keluhan melalui internet. Prita, yang dituding telah melakukan pencemaran nama baik terhadap RS OMNI, rupanya menarik simpati banyak orang. Perjuangan grup ‘DUKUNGAN BAGI IBU PRITA MULYASARI, PENULIS SURAT KELUHAN MELALUI INTERNET YANG DIPENJARA’ terus berlanjut tatkala Pengadilan Tinggi Banten mengharuskan ibu dua anak itu membayar denda Rp 204 juta. Vonis denda ini membuahkan grup dan gerakan yang bertajuk ‘Koin untuk Prita’. Hasilnya sangat baik, banyak masyarakat yang tersentuh dan bergabung dengan grup ini lalu mengumpulkan koin untuk membantu Prita. Bahkan pihak RS OMNI pun mencabut gugatan perdatanya terhadap Prita Mulyasari. Kemudian juga ada sebuah gerakan yang dipandang cukup spektakuler dan berhasil mampu menghimpun massa jutaan orang bahkan tidak hanya sebuah gerakan didunia maya tetapi juga gerakan didunia nyata tepat di Hari Anti Korupsi Se Dunia para member ataupun anggota yang tergabung dalam group ‘Gerakan 1.000.000 Facebookers Dukung Chandra Hamzah Bibit Samad Riyanto’ turun kejalanan dan melakukan aksi damai. Berdasarkan survei dengan tingkat kepercayaan 95, sampling error +- 3,3 ini, mayoritas pengguna internet 91 terhubung ke situs jejaring sosial dan menganggap bahwa jejaring sosial bermanfaat. Demikian hasil survei yang dilakukan Masyarakat Internet Indonesia Master. Survei menggunakan kuesioner, baik wawancara langsung maupun melalui internet email dan jejaring sosial dari 5 Januari hingga 5 Maret 2010 di Jakarta, Bandung,