FENOMENA GERAKAN SOSIAL TWITTER (Studi pada Komunitas Gerakan Sosial @Darah4Lampung dan @RbanLampung)

(1)

Oleh

Zaqi Ilman Jiwandono

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA SOSIOLOGI

Pada Jurusan Sosiologi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2014


(2)

THE PHENOMENON SOCIAL MOVEMENT OF TWITTER (Study of Social Movement Communities @Darah4Lampung and

@RbanLampung)

By

ZAQI ILMAN JIWANDONO

This study aims to determine the causes and effects of the rise of social movements on Twitter at @Darah4Lampung and @RbanLampung . This type of research used in this study is qualitative data collection methods of observation and in-depth interviews . The data analysis was done by data reduction , data display , and conclusion . From the results of the study showed that the aspects of ease, popularity, productivity, twitter is a symbol of progress were factors in the emergence of social movements on Twitter, but researchers found that the new findings Passion (Desire / Desire). There are new findings on the positive impact of the emergence of social movements on Twitter at @ Darah4Lampung and @ RbanLampung is effective and efficient in addition to existing theories as a medium of information dissemination, as a means to develop social skills and, expanding a network of friends, effective and efficient. The negative impact of the emergence of social movements on Twitter at @ Darah4Lampung and @ RbanLampung to date has not been found, it may be a reference for future research materials that are interested. There are two existing theories of analysis in this research that uses and gratification theory and the theory of new social movements .


(3)

FENOMENA GERAKAN SOSIAL TWITTER

(Studi pada Komunitas Gerakan Sosial @Darah4Lampung dan @RbanLampung)

Oleh

ZAQI ILMAN JIWANDONO

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab dan dampak munculnya gerakan sosial di Twitter pada @Darah4Lampung dan @RbanLampung. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode pengumpulan data observasi dan wawancara mendalam. Teknik analisa data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa aspek kemudahan, popularitas, produktifitas, twitter merupakan simbol kemajuan merupakan faktor penyebab munculnya gerakan sosial di Twitter namun peneliti menemukan temuan baru yaitu passion (Keinginan / Hasrat). Terdapat temuan baru pada dampak positif munculnya gerakan sosial di Twitter pada @Darah4Lampung dan @RbanLampung yaitu efektif dan efisien selain teori yang sudah ada sebagai media penyebaran informasi, sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan dan sosial, memperluas jaringan pertemanan, efektif dan efisien. Dampak negatif munculnya gerakan sosial di Twitter pada @Darah4Lampung dan @RbanLampung untuk saat ini belum ditemukan, mungkin bisa menjadi bahan acuan untuk bahan penelitian selanjutnya yang tertarik. Terdapat dua analisis teori yang ada dalam penelitian ini yaitu teori uses and gratification dan teori gerakan sosial baru.


(4)

(5)

(6)

(7)

Halaman

ABSTRAK ………... i

HALAMAN JUDUL ………... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ……… iii

HALAMAN PENGESAHAN ………. iv

RIWAYAT HIDUP ……….. v

HALAMAN MOTTO ………... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ………... vii

SANWACANA ……… viii

DAFTAR ISI ……… xiii

DAFTAR GAMBAR ……….. xviii


(8)

A. Latar Belakang Masalah …………..……… 1

B. Rumusan Masalah ……….……….. 8

C. Tujuan Penelitian ……….………8

D. Manfaat Penelitian ……….………. 9

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Modernisasi 1. Ciri-ciri Manusia Modern ……….. 10

2. Syarat-syarat Modernisasi ……….. 11

B. Tinjauan Tentang Situs Jejaring Sosial 1. Pengertian Jejaring Sosial ……….. 12

2. Jenis / Macam Jejaring Sosial ……… 12

C. Jejaring Sosial ( Twitter) 1. Pengertian Twitter ……….. 17

2. Sejarah Perkembangan Twitter ………... 18

3. Tahap Interaksi dalam Media Sosial (Twitter) ………... 19

4. Istilah-istilah pada Twitter ……….. 21

D. Pengertian Dunia Maya dan Masyarakat Maya (Cybercommunity) … 23 E. Pengertian Gerakan Sosial ………..………. 24

1. Faktor Penyebab Gerakan Sosial ………25


(9)

2. Dampak Negatif Penggunaan Twitter ……… 30

H. Landasan Teori ………. 31

I. Kerangka Pikir ………...32

J. Skema Kerangka Pikir ……...………... 34

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian ………... 35

B. Fokus Penelitian ………... 36

C. Setting Penelitian ………... 37

D. Teknik Pengumpulan Data ………... 38

E. Penentuan Informan ……….… 39

F. Teknik Analisis Data ……….... 40

BAB IV. SETTING PENELITIAN A. Kota Bandar Lampung ……….… 43

B. Kependudukan Kota Bandar Lampung ……….... 45

C. Masyarakat Bandar Lampung, Gerakan Sosial dan Perkembangan Teknologi Informasi ……….…. 48

D. Profil Gerakan Sosial Asma Nadia Lampung ……….…. 49


(10)

A. Deskripsi Identitas Informan

1. Profil Informan 1 (Ketua Gerakan Rumah Baca)………... 60

2. Profil Informan 2 (VolunteerGerakan Rumah Baca)……….….... 61

3. Profil Informan 3 (Objek Rumah Baca)………..…………... 62

4. Profil Informan 4 (Ketua Gerakan Darah Untuk Lampung)…... 63

5. Profil Informan 5 (VolunteerDarah Untuk Lampung)……...…... 64

6. Profil Informan 6 (Objek Darah Untuk Lampung)……….……... 65

B. Faktor Penyebab Munculnya Gerakan Sosial di Twitter (Darah Untuk Lampung dan Rumah Baca Asma Nadia Lampung) 1. Aspek kemudahan ……….. 66

2. Aspek popularitas ……….... 67

3. Aspek produktifitas ……….… 68

4. Twitter Merupakan Simbol Kemajuan ……….... 69

5. Passion(Keinginan / Hasrat) ………... 70

C. Dampak Positif Penggunaan Twitter pada Gerakan Sosial (Darah Untuk Lampung dan Rumah Baca Asma Nadia Lampung) 1. Sebagai Media Penyebaran Informasi ……… 73

2. Sebagai Sarana Untuk Mengembangkan Keterampilan Dan Sosial ………..…… 74


(11)

D. Dampak Negatif Penggunaan Twitter pada Gerakan Sosial (Darah Untuk Lampung dan Rumah Baca Asma Nadia Lampung)

1. Pola Kehidupan Konsumtif ……….... 79

2. Sikap Individualistik ………..… 80

3. Gaya Hidup Kebarat-Baratan ……….... 81

4. Kesenjangan Sosial ……….... 83

E. Analisis Teori-teori 1. Teori uses and gratification ………..……… 84

2. Teori Gerakan Sosial Baru (GSB)……….……… 85

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ……….… 87

B. Saran ………...……….... 89

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(12)

Gambar 1. Macam-macam jejaring sosial ………. 13

Gambar 2. Para pendiri twitter ……….. 18

Gambar 3. Ilustrasi koin untuk prita ………. 28

Gambar 4. Logo kota Bandar Lampung ……….... 43

Gambar 5. Peta kota Bandar Lampung ………. 45

Gambar 6. Logo Rumah Baca Asma Nadia Lampung ……….. 59

Gambar 7. Banner di Teras Rumah Baca Asma Nadia Lampung ...……….. 54

Gambar 8. Kegiatan Membaca Anak-anak ……… 55

Gambar 9. Struktur Pengurus (Volunteer) Rumah Baca Asma Nadia Lampung……….. 55

Gambar 10. Logo Darah Untuk Lampung ……….... 56

Gambar 11. Foto Informan 1 (Ketua Gerakan Rumah Baca) ……… 59

Gambar 12. Foto Informan 2 (VolunteerRumah Baca) ……… 60

Gambar 13. Foto Informan 3 (Objek Rumah Baca) ….……….……… 61

Gambar 14. Foto Informan 4 (Ketua Gerakan Darah Untuk Lampung) ... 62

Gambar 15. Foto Informan 5 (VolunteerDarah Untuk Lampung) ………... 63


(13)

Tabel 1. Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Per Kecamatan Di Kota Bandar Lampung Tahun 2010 ……… 45

Tabel 2. Sejarah kependudukan kota Bandar Lampung ……….. 47

Tabel 3. Jumlah Penduduk Kota Bandar Lampung per Kecamatan, berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010 ……….. 47

Tabel 4. Tanggapan tentang aspek kemudahan faktor penyebab munculnya gerakan sosial ditwitter ……….65

Tabel 5. Tanggapan informan tentang aspek popularitas faktor penyebab munculnya gerakan sosial ditwitter……….66

Tabel 6. Tanggapan informan tentang aspek produktifitas faktor penyebab munculnya gerakan sosial ditwitter ………67

Tabel 7. Tanggapan informan tentang twitter merupakan simbol kemajuan faktor penyebab munculnya gerakan sosial ditwitter………68

Tabel 8. Tanggapan informan tentang passion (keinginan / hasrat) faktor penyebab munculnya gerakan sosial ditwitter ……….69

Tabel 9. Tanggapan informan tentang twitter sebagai media penyebaran informasi, dampak positif penggunaantwitterpada gerakan sosial ……… 71


(14)

sosial ………. 72

Tabel 11. Tanggapan informan tentang twitter sebagai sarana untuk memperluas jaringan pertemanan, dampak positif penggunaan twitter pada gerakan sosial ……… 73

Tabel 12. Tanggapan informan tentangtwittersebagai sarana yang efektif dan efisien, dampak positif penggunaantwitterpada gerakan sosial ………... 75

Tabel 13. tanggapan informan tentang pola kehidupan konsumtif pada dampak negatif penggunaantwitterdi gerakan sosial ……… 77

Tabel 14. tanggapan informan tentang sikap individualistik pada dampak negatif penggunaantwitterdi gerakan sosial ………. 78

Tabel 15. tanggapan informan tentang gaya hidup kebarat-baratan pada dampak negatif penggunaantwitterdi gerakan sosial ………. 80

Tabel 16. tanggapan informan tentang kesenjangan sosial pada dampak negatif penggunaantwitterdi gerakan sosial ………. 81


(15)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejarah masyarakat manusia menandakan penggunaan alat komunikasi untuk mengatasi jarak yang lebih jauh satu dengan lainnya, yang tak mungkin dicapai hanya dengan berbicara dalam jarak yang normal. Sejak zaman pra sejarah, manusia menyampaikan sesuatu yang ditemukan kepada manusia lain, menyampaikan adanya ancaman alam, binatang buas, bahkan adanya ancaman dari manusia lain dan sebagainya, biasanya dilakukan dengan berteriak dan apabila jaraknya jauh, maka mereka akan berteriak sekuat-kuatnya untuk meningkatkan jangkauan komunikasi suara sehingga dapat mencapai seluruh kelompok masyarakat.

Menurut Nasution dalam Bungin, (2006) :

“Sekitar 500 tahun sebelum Masehi, Raja Persia Darius menempatkan prajuritnya di setiap puncak bukit lalu saling berteriak satu sama lain, sehingga jarak 450 mil dapat diliput selama dua hari. Termasuk juga penggunaan asap dalam komunikasi jarak jauh pada siang hari dan api unggun pada malam hari”.

Setelah penjelasan diatas, masa perkembangan alat komunikasi dalam masyakarat telah menemukan momentumnya, teknologi baru dalam bidang informasi dan komunikasi, seperti internet, telah mempengaruhi struktur sosial salah satunya yaitu merubah cara-cara manusia memperoleh informasi, hal ini


(16)

diiringi dengan perkembangan saling keterkaitan antar teknologi, informasi dan masyarakat. Inovasi dalam hal teknologi dapat menyebabkan perubahan budaya, terutama merubah cara berkomunikasi yang dapat membentuk eksistensi manusia. Bahkan inovasi teknologi dapat merevolusi rakyat. Revolusi komunikasi yang didorong oleh kemajuan teknologi ini mempermudah orang mendapatkan akses informasi (Mirobito dan Morgenstern, 2004). Tidak hanya itu, hal tersebut juga dapat menyebabkan perubahan yang radikal dalam berpikir, merasakan, serta bertindak. Dapat disimpulkan bahwa perubahan-perubahan penting dalam masyarakat didikte oleh teknologi media dan budaya teknologi informasi yang dominan (Staubhaar dan LaRose, 2004).

Salah satu hasil dari inovasi teknologi yang ada adalah dunia maya atau intenet yang dimulai pada tahun 1966 oleh salah satu divisi di Departemen Pertahanan Amerika Serikat dengan ide membuat jaringan komputer militer yang mampu bertukar data dari tempat yang jauh, disinilah kemudian internet atau biasa disebut dunia maya terus berkembang hingga saat ini (http://www.bapakprogram.com/2012/11/sejarah-internet-dunia-maya.html) Diakses 3 September 2013.

Setelah ditemukannya teknologi internet (interconection networking) koneksi antar jaringan komputer, cybernet atau world wide web (www) yang memungkinkan terjadinya transformasi informasi secara cepat ke seluruh jaringan dunia. Keseragaman dan kecepatan perolehan informasi tersebut kemudian diyakini menciptakan gaya hidup dan model berpikir baru.


(17)

Selain itu Alfin Toffler juga mengatakan :

“Sejalan dari perubahan abad masyarakat tersebut, umat manusia secara bertahap telah berubah dari masyarakat industri menjadi masyarakat informasi” (Agus Sachri, 2003:73)

Setelah itu, indutri teknologi informasi semakin di tantang untuk menghasilkan berbagai inovasi baru. Pada tahun 2000an, beragam jejaring sosial lahir atas hasil perkembangan dibidang informasi dan telekomunikasi. Dimulai dari era friendster, Facebook dan yang paling terbaru saat ini, Twitter. Twitter menjadi salah satu jejaring sosial yang paling diminati dunia. Situs comScore melaporkan, total pengguna unik dari Twitter secara global mencapai 60 juta pengguna.

Indonesia sendiri termasuk kedalam Negara yang saat ini telah memasuki era modernisasi, salah satunya ditandai dengan adanya perkembangan dibidang informasi dan telekomunikasi yang sangat pesat. Munculnya perangkat elektronik canggih seperti komputer, laptop dan smartphone, semakin mempermudah masyarakat untuk mengakses informasi dan berkomunikasi. Saat ini di Indonesia Twitter menjadi jejaring sosial yang paling diminati sebanyak 19,5 juta pengguna. Hal ini didukung oleh pernyataan Budi Setiawan (2012) :


(18)

“Perkembangan dunia teknologi berkembang sangat pesat di dunia tak terkecuali Indonesia dengan mencapai peringkat ketiga di Asia untuk jumlah pengguna internet. Tercatat ada 19,5 juta pengguna Twitter di Indonesia”. (http://kominfo.go.id/berita/detail/3640/Indonesia+Peringkat+Lima+Pengguna+ Twitter)di akses tanggal 3 september 2013.

PerkembanganTwitterdi Indonesia sekarang ini telah menyebar luas ke seluruh lapisan masyarakat, baik masyarakat desa maupun masyarakat kota, orang tua maupun anak muda. Pengguna Twitter cenderung memiliki efek sosiologis untuk mendapatkan pemenuhan (gratification) atas kebutuhan seseorang, selain yang karena manfaat kebutuhan tersebut, Twitter mempunyai kelebihan memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan yang disebut kicauan (tweet).

Kicauan adalah teks tulisan hingga 140 karakter yang ditampilkan pada halaman profil pengguna. Kicauan bisa dilihat secara luar, namun pengirim dapat membatasi pengiriman pesan ke daftar teman-teman mereka saja. Pengguna dapat melihat kicauan penulis lain yang dikenal dengan sebutan pengikut (follower) (http://erisa-santika.blogspot.com/2013/03/pengertian-dan-istilah-istilah-dalam.html diakses 21 Oktober 2013).

Tentu pengguna Twitter tidak hanya dikalangan masyarakat saja tetapi juga digunakan oleh sebagian pejabat pemerintahan tidak terkecuali orang nomor satu di Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono telah mempunyai akun Twitter resmi yaitu @SBYudhoyono. Diamini oleh penyataan pada


(19)

(http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2013/07/05/9201.html) diakses tanggal 3 september 2013:

"Saya sungguh senang telah menjadi bagian dari komunitasTwitter. Disamping saya bisa memberikan informasi, dan menjelaskan berbagai kebijakan dan tindakan yang saya lakukan dalam memimpin negara dan pemerintahan dewasa ini. Di land of Twitter saya telah menerima banyak masukan, saran, dan juga kritikan. Tidak jarang saya di-bully, meskipun tidak sedikit pula dukungan yang diberikan kepada saya. Semua itu saya anggap sebagai bagian dari kehidupan di dunia Twitter yang saling peduli dan berbagi. Untuk itu, saya ucapkan terima kasih kepada para sahabatfollowerssaya atas dukungannya”

Tingginya popularitas Twitter menyebabkan jejaring sosial ini dimanfaatkan untuk berbagai keperluan dalam berbagai aspek, misalnya sebagai sarana protes, kampanye politik, sarana pembelajaran, media komunikasi darurat, dan sebagai gerakan sosial.

Sehubungan dengan timbulnya gerakan-gerakan sosial yang berbasis pada jejaring sosial inilah menjadi gejala menarik dan penting karena jejaring sosial ini sebenarnya cerminan dari realita kehidupan. Artinya bahwa gerakan-gerakan sosial yang menggunakan jejaring sosial Twitter ini perwakilan dari gerakan-gerakan sosial offline. Tidak benar bahwa mereka tidak nyata. Hal ini sangat tercermin dari nama-namanya, yang semuanya menunjukkan kegiatan di dalam ruang nyata sosial.

Dikarenakan pemikiran diatas timbul persepsi bahwa dunia maya merupakan dunia nyata bagi individu yang dapat mengakses internet dan memanfaatkannya.


(20)

Ini berarti jejaring sosial ataupun dunia maya sudah berperan membantu membentuk komunitas-komunitas sosial nyata, yang langsung berkepentingan dengan kualitas sosial masyarakat.

Pada situasi demikian, dapat diduga bahwa perkembangan era informasi dan telekomunikasi telah menjadikan perubahan sosial pada masyarakat yang ditandai dengan adanya ciri-ciri kelompok masyarakat maya yang terjadi karena efek dunia maya dan umumnya kelompok sosial ini dibangun berdasarkan pada hubungan-hubungan sekunder, sehingga pengelompokan mereka didasarkan pada kegemaran dan kebutuhan anggota masyarakat terhadap kelompok tersebut.

Dalam masyarakat maya, kebudayaan yang dikembangkan adalah budaya-budaya pencitraan dan makna yang setiap saat dipertukarkan dalam ruang interaksi simbolis atau dalam bahasa Twitter disebut timeline. Timeline adalah daftar kronologi dari tweet anda, orang yang anda ikuti (follow). Sistem kemasyarakatan yang dikembangkan dalam masyarakat maya adalah dalam bentuk jaringan, untuk itu mereka memiliki sistem aturan yang diciptakan oleh para pemilik akun. Semua ini dalam rangka mempertahankan diri dan upaya untuk meningkatkan eksistensi gerakan sosial (Burhan Bungin, 2006).

Berdasarkan penggunaan Twitter di Kota Bandar Lampung, diketahui sejak bulan september tahun 2013 lebih dari 57.000 orang menggunakan Twitter dengan segala macam kebutuhan (needs) dan kepentingan (interest). Twitter


(21)

telah menjadi jejaring sosial yang paling ampuh untuk mengakses informasi dan berkomunikasi. Tidak heran, munculah berbagai macam gerakan-gerakan sosial yang berbasis pada jejaring sosial di Kota Tapis Berseri. Mulai dari gerakan sosial Darah Untuk Lampung yang mempunyai nama akun @Darah4Lampung dan juga Rumah Baca Asma Nadia @RbanLampung. Kedua gerakan sosial ini keberadaanya disebabkan oleh teori use and gratificationatas kebutuhan seseorang.

Gerakan sosial Darah Untuk Lampung yaitu komunitas pendonor sukarela untuk penderita Thalassemia dengan program #10for1Thalassemia (10 Pendonor untuk 1 Anak Thalassemia). Sejak berdiri pada tanggal 3 September 2012 ini sudah memiliki 330 pendonor tetap bagi anak penderita talasemia. Jadi, sejak organisasi ini setahun yang lalu, tidak kurang dari 35 anak telah terbantu kebutuhan transfusi darahnya. Oleh dunia medis, talasemia didefinisikan sebagai penyakit kelainan darah yang ditandai dengan kondisi sel darah merah mudah rusak atau umurnya lebih pendek dari sel darah normal (120 hari). Akibatnya, penderita talasemia akan mengalami gejala anemia, seperti pusing, muka pucat, lemas, sukar tidur, nafsu makan hilang, dan infeksi berulang. (Sumber (TRIBUNLAMPUNG.co.id diakses tanggal 5 September 2013). Selain itu, gerakan sosial lainnya adalah Rumah Baca Asma Nadia, merupakan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) – Perpustakaan Dhuafa yang diinspirasi oleh sosok Asma Nadia, seorang penulis wanita yang produktif di tanah air hadir dengan tujuan mulia, yaitu memberi wadah alternatif yang menyediakan


(22)

buku-buku bacaan untuk anak-anak (dan dewasa), sekaligus sebagai pusat kegiatan yang kreatif para pengunjungnya.

Rumah Baca Asma Nadia (Rban) Lampung merupakan rumah baca Asma Nadia cabang Lampung pertama yang didirikan serta dibuka untuk umum khususnya masyarakat yang ingin memiliki banyak pengetahuan namun tidak bisa membeli buku-buku berkualitas di Provinsi Lampung. Rban Lampung merupakan sebuah kerjasama antara pihak personal pemuda Lampung dengan Yayasan penulis ternama Asmanadia sebagaisuplayer buku sebagai kebutuhan rumah baca yang utama. Rumah Baca Asma Nadia Lampung juga bekerjasama dengan komunitas-komunitas yang ada di Lampung untuk membantu dalam menjalankan program kreatifitas dan pemberdayaan masyarakat sekitar rumah baca bahkan provinsi Lampung (http://rbalampung.wordpress.com/profil-rba-lampung/ Kamis, 5 September 2013. Pukul 19.48)

Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini akan mengkaji tentang fenomena gerakan sosialTwitterpada akun @Darah4Lampung dan @RbanLampung. B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apa faktor penyebab munculnya gerakan sosial diTwitter pada akun Darah Untuk Lampung dan Rumah Baca Asma Nadia Lampung ?


(23)

2. Bagaimanakah dampak penggunaan Twitter pada gerakan sosial Darah Untuk Lampung dan Rumah Baca Asma Nadia Lampung ?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah tersebut diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian penyebab dan dampak gerakan sosial diTwitteradalah :

1. Untuk mengetahui faktor penyebab munculnya gerakan sosial di Twitter pada akun Darah Untuk Lampung dan Rumah Baca Asma Nadia Lampung 2. Untuk mengetahui dampak penggunaan Twitter pada gerakan sosial Darah

Untuk Lampung dan Rumah Baca Asma Nadia Lampung

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai penambah khasanah ilmu pengetahuan bagi akademisi khususnya disiplin ilmu sosiologi komunikasi yang berkaitan terhadap faktor penyebab dan dampak gerakan sosial diTwitter.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan tambahan informasi bagi pengguna jejaring sosialTwitter, akademisi dan masyarakat untuk menggiatkan gerakan sosial Twitter demi kemajuan di bidang pendidikan dan kemanusiaan. Serta dapat memanfaatkan teknologi sebaik mungkin sesuai dengan kebutuhan dan tidak menyalahi nilai-nilai kehidupan manusia.


(24)

II.TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Modernisasi

Menurut J.W. School, dalam (Blackgenesis: 2011) Modernisasi merupakan penerapan pengetahuan ilmiah pada semua kegiatan, bidang kehidupan dan aspek kemasyarakatan. Aspek yang paling menonjol dalam proses Modernisasi adalah perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi

1. Ciri-ciri Manusia Modern

Menurut Alex Inkeles, dalam (Maryati:2001) terdapat 9 (Sembilan) ciri manusia modern yakni:

a. Memiliki sikap hidup untuk menerima hal-hal baru dan terbuka untuk perubahan.

b. Memiliki keberanian untuk menyatakan pendapat atau opini mengenai lingkungannya sendiri atau kejadian yang terjadi jauh di luar lingkungannya serta dapat bersikap demokratis.

c. Menghargai waktu dan lebih banyak berorientasi ke masa depan dari pada masa lalu.

d. Memiliki perencanaan dan pengorganisasian. e. Percaya diri.

f. Perhitungan.


(25)

h. Percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi.

i. Menjunjung tinggi suatu sikap di mana imbalan yang diterima seseorang harus sesuai dengan prestasinya dalam masyarakat.

2. Syarat-syarat Modernisasi

Menurut Soerjono Soekanto (1987:137) terdapat beberapa syarat-syarat modernisasi yaitu:

a. Cara pikir yang ilmiah yang sudah melembaga dan tertanam kuat dalam kalangan pemerintah maupun masyarakat luas.

b. Sistem administrasi Negara yang baik dan benar-benar mewujudkan birokrasi. c. Sistem pengumpulan data yang baik, teratur dan terpusat pada suatu lembaga

atau Badan tertentu seperti BPS (Biro Pusat Statistik).

d. Penciptaan iklim yang menyenangkan terhadap modernisasi terutama media massa.

e. Tingkat organisasi yang tinggi, terutama disiplin diri.

f. Sentralisasi wewenang dalam perencanaan sosial yang tidak mementingkan kepentingan pribadi atau golongan.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat dimbil kesimpulan bahwa pengertian modernisasi adalah proses perubahan sosial dimana masyarakatnya sedang memperbaharui dirinya dengan cara mendapatkan ciri-ciri dan memenuhi syarat-syarat sebagai masyarakat modern.


(26)

1. Pengertian Jejaring Sosial

Situs jejaring sosial adalah struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individual atau organisasi jejaring ini menunjukan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga. Istilah ini diperkenalkan oleh Profesor J.A. Banes pada 1954 (Irfano: 2010).

Situs jejaring sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll (M.Nobby: 2012)

Berdasarkan dua penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian jejaring sosial adalah struktur sosial yang dibentuk oleh individu atau komunitas yang mempunyai maksud dan tujuan untuk berhubungan baik karena kesamaan nilai, visi, ide atau yang lainnya.

2. Jenis / Macam Jejaring Sosial

Diera modern saat ini terdapat berbagai jenis / macam jejaring sosial di dunia maya.

Menurut Wibowo (2013) terdapat lebih dari 30an jenis / macam jejaring sosial. Berikut ini merupakan 20 jenis / macam jejaring sosial paling populer di tahun 2012 versiSilverpop(dalam Ibnu Aziz, 2012) :


(27)

Gambar 1. Macam-macam jejaring sosial

(Sumber: http://febriirawanto.blogspot.com/2012/01/kumpulan-nama-nama-jejaring-sosial.html. Diunduh, 11 Oktober 2013).

1.Facebook

Jejaring sosial ini memiliki 1 miliar pengguna. Terbesar di jagad raya ini untuk urusan pengguna. Facebook bukan hanya jejaring sosial, Mark Zuckerberg menyuntikan beberapaplatformlain di situs ini

2.Twitter

Microblogging ini memiliki setengah miliar pengguna atau hampir setengah pengguna Facebook. Didirikan tahun 2006, Twitter cepan mendapat hati di kalangan netizen khususnya penggunamobile.


(28)

3.Google+

Google pun tergiur ikut terjun di jejaring sosial. Kini media sosial ini memiliki 400 juta pengguna. Google+ terkenal dengan fitur Hangout-nya.

4.Weibo

Weibo atau SinaWeibo didirikan Agustus 2009. Saat ini memiliki 300 juta pengguna.Weibosering disebut sebagaiTwitter-nya China.

5.RenRen

Jika AS miliki Twitter, China miliki Sina Weibo. Di China juga memiliki Facebook sendiri, yakni RenRen. Didirikan Desember 2005, RenRen kini miliki 250 juta pengguna.

6.LinkedIn

Jejaring sosial ini dikenal sebagai jejaring sosial pekerja profesional. Menghubungkan antar profesional maupun dengan brand atau perusahaan. Kini miliki 175 juta pengguna.

7.Badoo

Didirikan tahun 2006, Badoo kini miliki 100 juta pengguna. Jejaring sosial ini sering disebut sebagaisosial discovery website.


(29)

8. Instagram

Jejaring sosial ini memiliki harga fantastis, 1 miliar dolar. Tak hanya sebuah jejaring sosial, Instagram juga sebagai aplikasi pengolah gambar. Saat ini miliki 100 juta pengguna.

9.Yelp

Yelp sering disebut jejaring sosial berbasis lokasi. Pengguna tak jarang mendapatkan rekomendasi lokasi dari jejaring sosial ini. Saat ini miliki 84 juta pengguna.

10.Tumblr

Jejaring sosial ini masuk ke ranah blog. Tak kalah bersaing dengan platform blog lain macam WordPress maupun Blogger. Saat ini miliki 81 juta pengguna.

11.Flickr

Situs berbagi foto ini kini miliki 75 juta pengguna.Flickrmasif digunakan di kalangan pecinta fotografi.

12.Orkut

Tak banyak yang tahu jika Orkut adalah jejaring sosial lain milik Google. Meski jumlah pengguanya tak banyak, setidaknya mampu menarik 66 juta pengguna.


(30)

13.MySpace

MySpacemasih memiliki gaung dengan 25 juta pengguna. Kini mereka lebih fokus ke ranahsosial music.

14.Foursquare

Jejaring sosial berbasis lokasi ini kini miliki 25 juta pengguna. Kini jejaring sosial tersebut mampu menembus 3 miliarcheck-in.

15.Pinterest

Jejaring sosial ini tergolong baru. Namun mampu menarik 25 juta pengguna saat ini.Pinterestsering disebut situs pinonline.

16. Soundcloud

Soundcloud sering disebut sebagai jejaring sosial berbasis audio. Didirikan bulan Agustus 2007, kini jejaring sosial tersebut miliki 20 juta pengguna.

17.XING

Serupa dengan LinkedIn, XING juga kerap digunakan di kalangan profesional pekerja. Saat ini miliki 12 juta pengguna.

18.Friendster

Sempat menjadi primadona, Friendster kini fokus ke ranah sosial game. KiniFriendstermiliki 8,2 juta pengguna.


(31)

19.Path

Disebut sebagai smart jounal online, Path tetap menghubungkan pengguna dengan keluarga, kerabat, dan sahabat. Saat ini miliki 5 juta pengguna.

20.GetGlue

Miliki 3 juta pengguna, GetGlue sempat populer di Indonesia beberapa waktu yang lalu. Kini namanya tenggelam dan jarang terdengar lagi.

C. Jejaring Sosial (Twitter) 1. PengertianTwitter

Menurut Aritonang (2012) Twitter adalah sebuah situs web yang dimiliki dan dioperasikan oleh Twitter Inc., yang menawarkan jejaring sosial berupa mikroblog (Mikroblog adalah suatu bentuk blog yang memungkinkan penggunanya untuk menulis teks pembaharuan singkat yang biasanya kurang dari 200 karakter dan mempublikasikannya, baik untuk dilihat semua orang atau kelompok terbatas yang dipilih oleh pengguna tersebut).

Definisi Twitter menurut Fauzi (2010) adalah jaringan sosial mikro blogging yang mengijinkan penggunanya untuk membaca dan mengirimposting/updates yg biasa di sebut kicauan (tweets) namun terbatas pada 140 karakter saja, oleh karena itu di sebutmicro.


(32)

Berdasarkan dua penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Twitter adalah sebuah situs web yang mengijinkan penggunanya untuk membaca dan mengirim posting/update keseluruh pengguna lain yang dipilih oleh pengguna tersebut maksimal secara 140 karakter.

2. Sejarah PerkembanganTwitter

Twitter sebenarnya di perkenalkan oleh Jack Dorsey dan rekan-rekannya seperti Biz Stone, dan Evan Williams pada tahun 2006.

Gambar 2. Para PendiriTwitter.

(Sumber : http://www.idewp.com/id/sejarah-Twitter -dan-penemunya-jack-dorsey.html diunduh, 11 Oktober 2013)

Sejak diluncurkan, Twitter telah menjadi salah satu dari sepuluh situs yang paling sering dikunjungi di Internet, dan dijuluki dengan “pesan singkat dari Internet”. Di Twitter, pengguna tak terdaftar hanya bisa membaca kicauan, sedangkan pengguna terdaftar bisa memosting kicauan melalui antarmuka situs web, pesan singkat (SMS), atau melalui berbagai aplikasi untuk perangkat seluler.


(33)

Twitter mengalami pertumbuhan yang pesat dan dengan cepat meraih popularitas di seluruh dunia. Hingga bulan Januari 2013, terdapat lebih dari 500 juta pengguna terdaftar diTwitter, 200 juta di antaranya adalah pengguna aktif. Lonjakan penggunaanTwitter umumnya berlangsung saat terjadinya peristiwa-peristiwa populer. Pada awal 2013, pengguna Twitter mengirimkan lebih dari 340 juta kicauan per hari, dan Twitter menangani lebih dari 1,6 miliar permintaan pencarian per hari. Hal ini menyebabkan posisi Twitter naik ke peringkat kedua sebagai situs jejaring sosial yang paling sering dikunjungi di dunia, dari yang sebelumnya menempati peringkat dua puluh dua.

Tingginya popularitas Twitter menyebabkan layanan ini telah dimanfaatkan untuk berbagai keperluan dalam berbagai aspek, misalnya sebagai sarana protes, kampanye politik, sarana pembelajaran, dan sebagai media komunikasi darurat.Twitter dimiliki dan dioperasikan oleh Twitter, Inc., yang berbasis di San Francisco, dengan kantor dan server tambahan terdapat di New York City, Boston, dan San Antonio. (Sumber: http://www.idewp.com/id/sejarah-Twitter -dan-penemunya-jack-dorsey.html diakses, 11 Oktober 2013).

3. Tahap Interkasi dalam Media Sosial (Twitter)


(34)

1. Memiliki akun Twitter, jika ingin menggunakan Twitter tentu saja harus memiliki akun Twitter dengan cara mendaftarkan melalui email di http://Twitter.com. Jika belum paham silahkan baca dulu petunjuknya terlebih dahulu.

2. Atur ProfilTwitter, Langkah ini sebenarnya bisa di lewati, namun ada baiknya mengisi dulu mulai biodata dan foto profilTwitter. Hal ini bertujuan agar nantinya pemilik akun memiliki identitas yang menjadi ciri khas dan orang pun tidak segan utuk mem-Follow.

3. MenulisTweet,Tweetitu sama halnya dengan status diFacebookyang mana apa yang ditulis akan dibaca juga orang yang mengikuti (followers). Batas kata dalam menulistweet ini sekitar 140 karakter. Namun tidak harus hanya menulis status kata-kata saja, bisa juga memasukan link artikel menarik yang sekiranya bermanfaat untukfollower.

4. Berdiskusi membahas topik tertentu, ketika ingin membahas suau topik yang sedang dibahas juga oleh pengguna lain maka kita bisa memanfaatkan hastag (#) yaitu simbol pagar. Misalnya membahas tentang liga inggris " #HasilLigaInggris MU menang telak cuy.. " Maka tweet yang dibuat juga akan dilihat pengguna Twitter lain yang membahas topik sama


(35)

(http://www.mint.web.id/2013/01/cara-menggunakan-Twitter.html. diakses pada 11 Oktober 2013)

4. Istilah-istilah padaTwitter:

1. Follower: istilah follower dalam bahasa disebut pengikut yaitu orang yang mengikuti/follow, maka yang menjadi follower akan menerima update daritweetyang ditulis.

2. Following: istilah following dalam bahasa artinya mengikuti yaitu orang yang sedang dikuti akunTwitternya. Jika mengikuti akun Twitter seseorang, maka Twitter pun akan mendapat update status secara lansung dari akunTwitteryang diikuti .

3. Reply: istilah replay ini dalam bahasa artinya balasan. Jika ingin merespon atau membalas sebuah tweet orang yang ikuti maka cukup klik ‘Reply’.

4. ReTweet: istilah ReTweet seperti bahasa asalnya yang di awali dengan Reartinya mengulang. Istilah ini bahasa karenanya disingkat RT. Biasanya orang melakukan RT ini berpendapat bahwa Tweet orang tersebut bermanfaat/ penting/ keren / dan ingin membaginya denganfollowernya.

5. @ : istilah tersebut disebut juga Mention dengan tanda @ ini berfungsi untuk memberikan pesan atau seruan yang ditujukan pada pengguna Twitter tertentu yang merupakan follower. Contoh


(36)

@Merahnews diharap datang membawa cemilan di basecamp, yang mana pesan tersebut ditujukan pada pengguna dengan ID Merahnews. 6. # : istilah Hastag dengan simbol # yaitu untuk berdiskusi dan membahas topik yang sama.

7. Direct Message: istilah ini juga disebut DM, yang berfungsi untuk mengirim pesan secara pribadi pada inbox pengguna Twitter lain. DM ini bersifat privasi atau pribadi jadi yang mengetahui hanya pengirim dan yang dikirimi saja.

8. Trending Topic: istilah ini merupakan istilah pada topik atau isu yang sedangboomingramai dibahas diTwitter, bisa secara global di dunia atau trending di negara sendiri saja tergantung pada pengaturan untuk menampilkan trending topik global atau regional. 9. Favorites: istilah ini merupakan fitur baru Twitter yang bermanfaat untuk menyimpan tweet agar tidak hilang yang dapat dibuka sewaktu-waktu.

10. Connect : istilah merupakan fitur baru Twitter Connect yang berfungsi untuk mengetahui segala aktifitas yang terjadi di Twitter, mulai dari mention, retweet, tweet favorit, orang yang mem-follow, dan interaksi dengan penggunaTwitterlain.

11. Discover : merupakan fitur untuk mengikuti perkembangan yang sedang menjadi topik hangat atau yang menjadi trending topic, baik bersekala internasional maupun regional semisal di Indonesia saja.


(37)

12. Embed tweet on your websites : Fitur sangat bermanfaat untuk yang aktif di dunia blogging. Fungsinya untuk memasukan foto dan video yang berasal dari Twitter ke website atau blog dengan script dariTwitter, tidak jauh berbeda seperti memasukan video Youtube ke website/ blog. Sumber (http://www.mint.web.id/2013/01/cara-menggunakan-Twitter.html. diakses pada 11 Oktober 2013)

D. Pengertian Dunia Maya dan Masyarakat Maya(Cybercommunity)

Bila memaknai dunia maya berdasarkan pengertian dari kata "maya", memang bisa jadi dunia maya itu dapat dianggap sebagai dunia yang tidak nyata atau dunia hayal. Padahal apabila dipahami lebih dalam, justru pengertian dunia maya mengandung makna yang lebih luas dari hanya sekedar bayang-bayang semu atau hayalan. Dunia maya yang dimaksud dalam pengertian ini adalah sebutan dari istilah lain yang disebut internet.

Sementara pengertian dari internet itu sendiri, yang merupakan kependekan dari interconnected-networking, ialah suatu sistem yang dioperasikan dengan perangkat berupa rangkaian komputer, laptop, smartphone atau sebagainya yang terhubung di dalam beberapa rangkaian yang digunakan sebagai sarana untuk melakukan interaksi dan komunikasi bagi orang-orang yang menggunakannya layaknya di kehidupan dunia nyata.

Didalam kehidupan dunia maya, tentunya ada yang disebut sebagai masyarakat maya, merupakan dunia nyata bagi individu yang dapat mengakses internet dan


(38)

memanfaatkannya, revolusi terhadap sebuah perubahan masyarakat nyata. Masyarakat maya, adalah sebuah kehidupan masyarakat manusia yang tidak dapat secara langsung di indera melalui penginderaan manusia, namun dapat dirasakan dan disaksikan sebagai sebuah realitas (Wello dan Ibrahim, 2009).

E.Pengertian Gerakan Sosial

Menurut Giddens (dalam Putra, dkk, 2006) gerakan sosial adalah suatu upaya kolektif untuk mengejar suatu kepentingan bersama, atau gerakan untuk mencapai tujuan bersama melalui suatu tindakan kolektif di luar lingkup lembaga-lembaga yang mapan.

Sztompka (1994) memberikan batasan definisi gerakan sosial. Menurutnya, gerakan sosial harus memiliki empat kriteria, yaitu : pertama, adanya kolektivitas; kedua, memiliki tujuan bersama, yaitu mewujudkan perubahan tertentu dalam masyarakat mereka yang ditetapkan partisipan menurut cara yang sama. Ketiga, kolektivitasnya relatif tersebar namun lebih rendah derajatnya daripada organisasi formal. Keempat, tindakannya memiliki derajat spontanitas tinggi namun tidak terlembagadan bentuknya tidak konvesional.

Blumer (dalam Farley, 1992) menyakatakan bahwa sebuah gerakan sosial dapat dirumuskan sebagai sejumlah besar orang yang bertindak bersama atas nama sejumlah tujuan atau gagasan. Gerakan sosial ini biasanya melibatkan cara-cara yang tidak terlembagakan, seperti pawai, demonstrasi protes, untuk mendukung


(39)

atau menentang suatu perubahan sosial. Gerakan-gerakan sosial melibatkan orang yang jumlahnya cukup banyak dan biasanya berlanjut untuk rentang waktu yang cukup panjang.

Menurut Nanang Martono (2012) Gerakan sosial menurut wujud keanggotaannya dapat diklasifikasikan menjadi dua. Pertama, gerakan sosial abstrak, yaitu gerakan sosial yang anggota atau pengikutnya tidak terbentuk secara fisik, namun tetap memiliki anggota. Tipe gerakan sosial hampir selalu memanfaatkan dunia maya (internet) untuk menjaring anggota. Melalui situs internet tersebut, setiap individu dapat “mendaftarkan diri” sebagai anggota gerakan yang dimaksud. Kedua, gerakan sosial kongkret, yaitu gerakan yang para anggotanya dapat ditemukan secara fisik. Domisili anggotanya juga dapat diketahui. Gerakan sosial ini merupakan gerakan sosial yang konvensional.

Dari ketiga definisi diatas dapat disimpulkan bahwa gerakan sosial merupakan suatu upaya kolektif untuk bertindak bersama atas nama tujuan dan gagasan.

1. Faktor Penyebab Gerakan Sosial

Teori gerakan sosial dari disiplin sosiologi lebih melihat faktor masyarakat daripada individunya. Terdapat dua teori yang menjelaskan munculnya gerakan sosial.Pertama, teori deprivasi relative(relative deprivation theory)konsep ini dikembangkan oleh Stouffer. Menurut teori ini, seseorang merasa kecewa


(40)

karena adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Kedua, teori mobilisasi sumber daya (resource mobilization theory). Teori ini menjelaskan mengenai pentingnya pendayagunaan sumber daya secara efektif dalam menunjang gerakan sosial, karena gerakan sosial yang berhasil memerlukan organisasi dan taktik yang efektif.

F. Faktor Penyebab PenggunaanTwitterPada Gerakan Sosial

Menurut Martono (289 : 2012) ada 4 faktor Penggunaan Twitter yang menurutnya selalu menjanjikan :

1. Kemudahan, seseorang tidak perlu susah-susah menghubungi sanak keluarganya di luar kota / negeri dengan menghabiskan pulsa, cukup dengan menggunakan Twitter untuk saling bertanya kabar dan melepas rindu.

2. Popularitas, banyak artis dadakan ataupun yang penuh kontoversi yang sangat terkenal melaluiTwittercontohnya farhat abbas S.H.

3. Serta peningkatan produktivitas, beberapa perusahaan dan gerakan sosial memanfaatkan Twitter untuk menghemat anggaran dan meningkatkan keuntungan secara berlipat.

4. Twitter merupakan simbol kemajuan, seseorang tidak akan ketinggalan informasi mana kala menggenggam sebuah teknologi.

G. Dampak PenggunaanTwitterPada Gerakan Sosial


(41)

Ada beberapa dampak positif penggunaan Twitter, menurut (Danny Hartoyo, 2012) terdapat 3 macam dampak positif penggunaanTwitter:

a.Sebagai media penyebaran informasi

Informasi yang up to date sangat mudah menyebar melalui Twitter. Hanya dalam tempo beberapa menit setelah kejadian, informasi tersebut dapat dinikmati. Ini sangatlah bermanfaat, sebagai manusia yang hidup di era digital seperti sekarang ini. Cakrawala dunia serasa berada dalam genggaman.

b. Sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan dan sosial Mengasah keterampilan teknis dan sosial merupakan kebutuhan yang wajib dipenuhi agar bisa bertahan hidup dan berada dalam neraca persaingan diera modern seperti sekarang ini. Hal ini sangatlah penting, tidak ada batasan usia, semua orang butuh untuk berkembang.

c.Memperluas jaringan pertemanan

Dengan menggunakan Twitter, semunya bisa berkomunikasi dengan siapa saja, bahkan dengan orang yang belum dikenal sekalipun dari berbagai penjuru dunia. Kelebihan ini bisa dimanfaatkan untuk menambah wawasan, bertukar pikiran, saling mengenal budaya dan ciri khas daerah masing-masing, dll. Hal ini dapat pula mengasah kemampuan berbahasa seseorang.


(42)

Dari rangkumam penjelasan diatas, timbul manfaat lain seperti gerakan sosial berbasis online dari jejaring sosial termasuk Twitter. Gerakan sosial yang dimaksud adalah suatu upaya kolektif untuk mengejar suatu kepentingan seperti Darah Untuk Lampung untuk penderita penyakit Thalasemia dan Rumah Baca Asma Nadia Lampung bagi pendidikan kaum dhuafa.

Berikut ini merupakan salah satu contoh dari manfaat positif jejaring sosial : Gambar 3. Ilustrasi koin untuk prita

(Sumber : http://kenkuzuma.blogspot.com/2011/09/perkembangan-internet-di-indonesia.html, diakses 5 Januari 2014)

Lewat jejaring sosial seperti Facebook, orang bisa begitu mudah menjadi aktivis, mengusung isu sosial, mempropagandakannya dan berharap mendapat banyak dukungan. Ini semua lebih hemat tenaga, waktu dan biaya. Ada gerakan pembebasan Prita Mulyasari, salah seorang pasien Rumah Sakit OMNI yang dipenjara karena menulis surat keluhan melalui internet.


(43)

Prita, yang dituding telah melakukan pencemaran nama baik terhadap RS OMNI, rupanya menarik simpati banyak orang. Perjuangan grup ‘DUKUNGAN BAGI IBU PRITA MULYASARI, PENULIS SURAT KELUHAN MELALUI INTERNET YANG DIPENJARA’ terus berlanjut tatkala Pengadilan Tinggi Banten mengharuskan ibu dua anak itu membayar denda Rp 204 juta. Vonis denda ini membuahkan grup dan gerakan yang bertajuk ‘Koin untuk Prita’. Hasilnya sangat baik, banyak masyarakat yang tersentuh dan bergabung dengan grup ini lalu mengumpulkan koin untuk membantu Prita. Bahkan pihak RS OMNI pun mencabut gugatan perdatanya terhadap Prita Mulyasari.

Kemudian juga ada sebuah gerakan yang dipandang cukup spektakuler dan berhasil mampu menghimpun massa jutaan orang bahkan tidak hanya sebuah gerakan didunia maya tetapi juga gerakan didunia nyata tepat di Hari Anti Korupsi Se Dunia para member ataupun anggota yang tergabung dalam group ‘Gerakan 1.000.000 Facebookers Dukung Chandra Hamzah & Bibit Samad Riyanto’ turun kejalanan dan melakukan aksi damai.

Berdasarkan survei dengan tingkat kepercayaan 95%, sampling error +/- 3,3% ini, mayoritas pengguna internet (91%) terhubung ke situs jejaring sosial dan menganggap bahwa jejaring sosial bermanfaat. Demikian hasil survei yang dilakukan Masyarakat Internet Indonesia (Master). Survei menggunakan kuesioner, baik wawancara langsung maupun melalui internet (email dan jejaring sosial) dari 5 Januari hingga 5 Maret 2010 di Jakarta, Bandung,


(44)

Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Makassar, Balikpapan, Denpasar dan Batam.(anastasyatheis : 2010)

2. Dampak Negatif PenggunaanTwitterPada Gerakan Sosial

Selain dampak positif tentunya ada dampak negatif dari penggunaan Twitter pada gerakan sosial. Menurut Kuroneko (2013) terdapat empat dampak negatif dari penggunaanTwitterpada gerakan sosial, yaitu :

1. Pola kehidupan konsumtif : keinginan untuk mengkonsumsi segala sesuatu yang sebenarnya kurang diperlukan dan dilakukan secara berlebihan untuk mencapai kepuasan yang maksimal.

2. Sikap individualistik : Tidak peduli atau acuh terhadap individu lain disekitarnya.

3. Gaya hidup kebarat-baratan : melakukan segala sesuatunya berkiblat pada budaya barat yang bertentangan dengan adat ketimuran. Contohnya pada akun @RemajaGayIndo yang mengajak para followermya untuk menuntut kebebasan seluas-luasnya dengan cara menghalalkan pasangan sesama jenis untuk menikah dan saling berhubungan (https://Twitter.com/RemajaGayIndo, diakses 20 Januari 2014).

4. Kesenjangan sosial : suatu keadaan ketidakseimbangan social yang ada dalam masyarakat yang menjadikan suatu perbedaan yang sangat mencolok.


(45)

H. Landasan Teori

Landasan Teori (Grounded theory)ini dipresentasikan pertama kali oleh Glaser dan Strauss dalam bukunya yang berjudul The Discovery of Grounded Theory (1967). Para peneliti dalam lapangan-lapangan praktisi seperti pendidikan, kerja sosial, dan perawatan telah semakin menggunakan prosedur grounded theory ini sendiri atau dalam hubungannya dengan metodologi-metodologi yang lain (Denzin & Lincoln, 1998:163).

Terdapat dua landasan teori yang sesuai dengan judul penelitian “Fenomena Gerakan Sosial Twitter”. Yang pertama, menurut (Effendy, 2000:289) pendekatan uses and gratifications ditunjukkan untuk menggambarkan proses penerimaan dalam komunikasi massa dan menjelaskan penggunaan media oleh individu.

Pendekatan uses and gratifications memberikan alternatif untuk memandang pada hubungan antara isi media dan audience, penggunaan isi media menurut fungsinya. Meskipun masih diragukan adanya satu atau beberapa model uses and gratifications: (1) Kondisi sosial seseorang menyebabkan adanya (2) kebutuhan, yang menciptakan (3) harapan-harapan terhadap (4) media massa atau sumber-sumber lain, yang membawa kepada (5) perbedaan pola penggunaan media (atau keterlibatan dalam aktivitas lainnya) yang akhirnya akan menghasilkan (6) pemenuhan kebutuhan dan (7) konsekuensi lainnya, termasuk yang tidak diharapkan sebelumnya.


(46)

Yang kedua adalah teori gerakan sosial baru (GSB), yang didalamnya terdapat teori mobilisasi sumber daya. Menurut Cohen, teori ini merupakan teori yang mengawali tesis GSB dengan menolak penekanan pada peran “perasaan” dan “penderitaan” serta pemanfaatan kategori-kategori psikologisasi dalam menjelaskan GSB. Asumsi dasar teori ini adalah bahwa gerakan kontemporer menyaratkan sebuah komunikasi dan organisasi yang canggih, daripada keberadaan gerakan sosial lama. GSB merupakan sebuah system mobilisasi yang terorganisir secara rasional (Martono, 2012 : 243).

Berdasarkan penjelasan dua teori diatas yaitu teori use and gratification serta teori gerakan sosial baru (GSB) maka kedua teori ini sesuai dengan penelitian fenomena gerakan sosial Twitter di komunitas Darah Untuk Lampung dan Rumah Baca Asma Nadia Lampung yang akan diteliti.

I. Kerangka Pikir

Diera modernisasi saat ini akibat perkembangan dibidang teknologi informasi dapat dengan mudah ditemukan berbagai macam jejaring sosial yang ada di sekitar masyarakat. Jejaring sosial merupakan struktur sosial yang dibentuk oleh individu atau komunitas yang mempunyai maksud dan tujuan untuk berhubungan baik karena kesamaan nilai, visi, ide atau yang lainnya.

Terdapat salah satu produk dari jejaring sosial yaitu Twitter yang mempunyai pengertian sebuah situs web yang mengijinkan penggunanya untuk membaca


(47)

dan mengirim posting/update keseluruh pengguna lain yang dipilih oleh pengguna tersebut maksimal secara 140 karakter.

Dari munculnya jejaring sosial Twitter terdapat pula masyarakat maya (Cybercommunity) yang mempunyai makna adalah sebuah kehidupan masyarakat manusia yang tidak dapat secara langsung di indera melalui penginderaan manusia, namun dapat dirasakan dan disaksikan sebagai sebuah realitas.

Didalam perkembangannya terdapat faktor penyebab gerakan sosial melalui Twitter yang dilakukan oleh cybercommunity yaitu kemudahan, popularitas, peningkatan produktivitas, serta mendapat pengakuan sebagai individu yang mengikuti zaman.

Setelah uraian faktor penyebab dari gerakan sosial di Twitter, muncul pelaksanaannya yaitu Darah Untuk Lampung dan Rumah Baca Asma Nadia Lampung yang berdampak positif pada masyarakat.

Secara umum terdapat dampak positif penggunaanTwitter pada gerakan sosial yaitu sebagai penyebaran informasi, mengembangkan keterampilan dan sosial, memperluas jaringan pertemanan. Selain dampak positif terdapat dampak negatif penggunaanTwitterpada gerakan sosial yaitu pola kehidupan konsumtif, sifat individualistik, gaya kebarat-baratan, kesenjangan sosial.


(48)

J.Skema Kerangka Pikir Jejaring Sosial Twitter Gerakan sosial Faktor Penyebab Gerakan sosial melaluiTwitter:

Kemudahan, Popularitas, Peningkatan Produktivitas, Simbol Kemajuan Dunia Maya termasuk didalamnya Cybercommunity Modernisasi

Dampak Positif Penggunaan Twitterpada Gerakan Sosial -Media Penyebaran Informasi -Sarana Mengembangkan Keterampilan Sosial

- Memperluas Jaringan Pertemanan

Dampak Negatif Penggunaan Twitterpada Gerakan Sosial - Pola konsumtif

- Sikap individualistik

- Gaya hidup kebarat-baratan - Kesenjangan sosial


(49)

III.METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

MenurutSugiyono (2009: 6( menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah. Ada tiga jenis metodologi penelitian yaitu kuantitatif, kualitatif, dan campuran kuantitatif dengan kualitatif. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif.

Menurut Creswell (2010(, penelitian kualitatif merupakan metode-metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang oleh sejumlah individu atau sekelompok orang dianggap berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan. Proses penelitian kualitatif ini melibatkan upaya-upaya penting, seperti mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan prosedur-prosedur, mengumpulkan data yang spesifik dari partisipan, dan menganalisis data secara induktif mulai dari tema-tema yang khusus ke tema-tema umum, dan menafsirkan makna data.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena bermaksud untuk mengeksplorasi dan memahami fenomena penyebab dan dampak gerakan sosial diTwitter.


(50)

B. Fokus Penelitian

Pendapat Nawawi (2000:88( fokus penelitian adalah untuk menyusun indikator yang relevan untuk pengumpulan data (yakni membedakan indikator penting dengan yang tidak penting(; dan untuk memproduksi data serta untuk menjawab pertanyaan riset itu sendiri. Penentuan fokus penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk membatasi studi kualitatif, sekaligus membatasi peneliti guna memilih mana data yang relevan dan mana pula yang tidak (Moleong, 2000:237(.

Fokus Penelitian sangatlah diperlukan dalam suatu penelitian. Fokus penelitian bertujuan agar data penelitian tidak meluas. Dengan adanya fokus penelitian, maka ada pembatas yang menjadi obyek penelitian. Tanpa adanya fokus penelitian ini, peneliti akan terjebak oleh banyaknya data yang diperoleh ketika terjun kelapangan.

Dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian adalah:

1. Faktor penyebab munculnya gerakan sosial di Twitter pada akun Darah Untuk Lampung dan Rumah Baca Asma Nadia Lampung.

2. Dampak positif penggunaan Twitter pada gerakan sosial Darah Untuk Lampung dan Rumah Baca Asma Nadia Lampung.

3. Dampak negatif penggunaan Twitter pada gerakan sosial Darah Untuk Lampung dan Rumah Baca Asma Nadia Lampung.


(51)

C. Setting Penelitian

Hadari Nawawi dan Martini Hadari ( 1995: 208-2017( menyatakan bahwa objek penelitain kualitatif diteliti dalam kondisi sebagaimana adanya dalam keadaan sewajarnya atau secara naturalistik (natural setting). Selanjutnya melalui sumber data, dapat ditentukan lokasi penelitain, dengan tidak menetapkan berapa jumlah pada suatu lokasi. Usaha mengumpulkan data hanya terhenti setelah mencapai taraf ketuntansan atau kejenuhan

(redundancy). Tahap ini terjadi bila tidak ada lagi sumber data yang memberikan informasi.

Selanjutnya, Lexi J. Moleong (2000: 86( menyatakan bahwa dalam penentuan lokasi penelitian, cara terbaik yang ditempuh dengan jalan mempertimbangkan teori substansif dan menjajaki lapangan untuk mencari kesesuain dengan kenyataan yang ada dilapangan, sementara itu keterbatasan geografis dan praktis, seperti waktu, biaya dan tenaga juga perlu dijadikan pertimbangan dalam penentuan lokasi penelitian.

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut maka penelitian ini dilakukan di wilayah kota Bandar Lampung sesuai dengan lokasi komunitas gerakan sosial darah untuk lampung dan rumah baca asma nadia Lampung.


(52)

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara mendalam(indepth interview)

Menurut Cholid Narbuko (2003:83( metode interview (wawancara( adalah proses tanya-jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan.

2. Observasi

Menurut Alwasilah C. (2003:211( menyatakan bahwa, observasi adalah sebuah penelitian atau pengamatan sistematis dan terencana yang diniati untuk perolehan data yang dikontrol validitas dan realibitasnya. Sedangkan menurut Syaodih N (2006: 220( Mengatakan bahwa, observasi (observation( atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.

Berdasarkan kedua pendapat diatas terdapat satu kesamaan pemahaman bahwa observasi adalah pengamatan terhadap suatu objek yang diteliti baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang harus dikumpulkan dalam penelitian. Secara langsung adalah terjun ke lapangan dan melibatkan seluruh pancaindra.


(53)

3. Studi Dokumentasi

Secara tidak langsung adalah pengamatan yang dibantu melalui media

visual/audiovisual, misalnya kamera,handycamdan alat perekam lain. Menurut Meleong (Herdiansyah, 2010: 145-146( dokumen resmi dapat dibagi kedalam dua bagian. Pertama dokumen internal, yaitu dapat berupa catatan, seperti memo, pengumuman, instruksi, aturan suatu lembaga, system yang diberlakukan, hasil notulensi rapat keputusan pimpinan, dan lain sebagainya.

Kedua, dokumentasi eksternal yaitu dapat berupa bahan-bahan informasi yang dihasilkan oleh suatu lembaga sosial, seperti majalah, koran, buletin, surat pernyataan, dan lain sebagainya.

E. Penentuan Informan

Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian, jadi ia harus mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian dan harus sukarela menjadi anggota tim penelitian walaupun hanya bersifat informal (Moleong, 1989:132(

Penunjukan informan dengan teknik purposive sampling yaitu sampel diambil dengan maksud atau tujuan tertentu. Seseorang atau sesuatu diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitian.


(54)

Memiliki informasi dalam artian memiliki pengetahuan, pengalaman, dan memahami permasalahan. Teknik ini memberikan kemudahan kepada peneliti untuk menentukan informan yang akan diwawancarai sesuai dengan tujuan penelitian.

Informan yang diwawancara dalam penelitian ini adalah :

1. Ketua gerakan sosial Darah Untuk Lampung dan Ketua gerakan sosial Rumah Baca Asma Nadia Lampung, karena memiliki informasi mengenai penyebab gerakan sosial diTwitter.

2. Penderita Thalasemia sebagai objek dari gerakan sosial Darah Untuk Lampung. Pendonor Darah pada gerakan sosial Darah Untuk Lampung. 3. Kaum Dhuafa sebagai objek dari gerakan sosial Rumah Baca Asma Nadia

Lampung.

4. Penyumbang buku bacaan (Volunteer) pada gerakan sosial Rumah Baca Asma Nadia Lampung.

5. Pendonor darah(Volunteer)pada gerakan sosial Darah Untuk Lampung.

F. Teknik Analisis Data

Miles and Huberman (1992: 16-19( mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai jenuh. Teknik analisis data pada penelitian ini adalah:


(55)

1. Data reduction(reduksi data(

Mereduksi data berarti merangkum , memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal- hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan memepermudah peneliti untuk melakuakan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektronik seperti

computermini, dengan memberikan kode-kode pada aspek- aspek tertentu.

2. Data display(penyajian data(

Penyajian data yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan menganalisis. Penyajian data lebih baik merupakan suatu cara yang utama bagi anilisis kualitatif yang valid.

3. Conculsion Drawing/Verification

Mencari arti benda-benda, mencatat keterangan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi, dan alur sebab akibat dan proposisi. Kesimpulan-kesimpulan senantiasa diuji kebenarannya, kekompakannya, dan kecocokan, yang merupakan validitasnya sehingga akan memperoleh kesimpulan yang jelas kebenarannya.


(56)

Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada dilapangan.


(57)

BAB IV

SETTING PENELITIAN

FENOMENA GERAKAN SOSIALTWITTERDI BANDAR LAMPUNG A. Kota Bandar Lampung

Gambar4. Logo Kota Bandar Lampung

(Sumber : http://bandarlampungkota.go.id/?page_id=12. Diunduh 22 Desember 2013)

Sebelum tanggal 18 Maret 1964 provinsi Lampung merupakan keresidenan, dengan ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor 14 tahun 1964. Keresidenan Lampung ditingkatkan menjadi provinsi Lampung dengan ibukotanya Tanjungkarang-Telukbetung.


(58)

Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 1983 Kotamadya Daerah Tingkat II Tanjungkarang-Telukbetung diganti menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Bandar Lampung terhitung sejak tanggal 17 Juni 1983 dan tahun 1999 berubah menjadi kota Bandar Lampung. Dengan Undang-undang No. 5 tahun 1975 dan Peraturan Pemerintah No.3 tahun 1982 tentang peruba han wilayah, maka kota Bandar Lampung diperluas dengan pemekaran dari 4 kecamatan 30 kelurahan menjadi 9 kecamatan 58 kelurahan.

Kemudian berdasarkan SK Gubernur No. G/185.B.111/Hk/1988 tanggal 6 Juli 1988 serta surat persetujuan Mendagri nomor 140/1799/POUD tanggal 19 Mei 1987 tentang pemekaran kelurahan di wilayah kota Bandar Lampung, maka kota Bandar Lampung terdiri dari 9 kecamatan dan 84 kelurahan. Pada tahun 2001 berdasarkan Perda Kota Bandar Lampung No. 04, kota Bandar Lampung menjadi 13 kecamatan dengan 98 kelurahan.

Sebenarnya nama Bandar Lampung ini baru digunakan pada 1990-an, sebelumnya ibukota Lampung bernama Tanjungkarang. Tanjungkarang in berdekatan dengan pusat keramaian lainnya bernama Telukbetung. Jadi sebenarnya 2 daerah ini terintegrasi, saling berhubungan, berpaut satu sama lainnya.

Secara geografis, Telukbetung berada di selatan Tanjungkarang/paling ujung, karena itulah di marka jalan, Telukbetung-lah yang dijadikan patokan batas


(59)

jarak ibukota provinsi. Kemudian pada 1990-an kedua daerah ini termasuk daerah Panjang digabungkan menjadi satu dengan nama Bandar Lampung. Dengan demikian Tanjungkarang dan Telukbetung merupakan bagian/kecamatan di dalam Kota Bandar Lampung (Pemerintah Daerah Provinsi Lampung, 2012)

Gambar 5. Peta Kota Bandar Lampung

(Sumber : http://dodolnanas.blogspot.com/2012/07/gambaran-umum-kota-bandar-lampung.html. Diunduh 21 Desember 2013)

B. Kependudukan Kota Bandar Lampung

Berikut data mengenai jumlah penduduk dan luas wilayah kota Bandar Lampung menurut sensus 2010 :


(60)

Tabel 1. Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Per Kecamatan Di Kota Bandar Lampung Tahun 2010 :

Nama Kecamatan Jumlah Penduduk LuasWilayah

(Km2) KepadatanPenduduk (Km2)

Kedaton 88.314 10,88 8.117

Rajabasa 43.257 13,02 3.332

Tanjung Senang 41.225 11,63 3.543

Sukarame 70.761 16,87 4.194

Sukabumi 63.598 11,64 5.464

Kemiling 71.471 27,65 2.585

T.K. Barat 63.747 15,14 4.211

T.K. Pusat 72.385 6,68 10.836

T.K. Timur 89.324 21,11 4.231

T.B. Barat 59.369 20,99 2.830

T.B.Selatan 92.156 10,07 9.152

T.B. Utara 62.663 10,83 6.037

Panjang 63.504 21,16 3.001

Jumlah Penduduk

Kota Bandar

Lampung 2010

881.801 197,22 4.471

(Sumber : Sensus, 2010)

Berdasarkan table, kota ini memliki populasi sebanyak 881.801 jiwa (sensus 2010) dengan luas wilayah sekitar 197,22 km2, maka Bandar Lampung


(61)

memiliki kepadatan penduduk 4.471 jiwa/km2 dan tingkat pertumbuhan penduduk 1,79 % per tahun.

Tabel 2. Sejarah kependudukan kota Bandar Lampung.

Tahun 1971 1980 1990 2000 2010

Jumlah Penduduk 198.427 284.275 636.418 743.109 881.801 (Sumber : Sensus, 2010)

Berdasarkan tabel diatas terdapat pertumbuhan penduduk dari tahun 1971-2010, dengan jumlah peningkatan paling pesat terjadi pada tahun 1980-1990 yaitu 55.33% penduduk yang terjadi karena besarnya arus migrasi yang masuk ke kota ini dari pulau jawa dan bali.

Tabel 3. Jumlah Penduduk Kota Bandar Lampung per Kecamatan, berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010.

No. Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah

1. Kedaton 44.385 43.929 88.314

2. Kemiling 35.810 35.661 71.471

3. Panjang 32.465 31.039 63.504

4. Rajabasa 22.127 21.130 43.257

5. Sukabumi 32.242 31.356 63.598

6. Sukarame 35.639 35.122 70.761

7. Tanjung Karang Barat 32.365 31.382 63.747 8. Tanjung Karang Pusat 35.953 36.450 72.385 9. Tanjung Karang Timur 44.950 44.374 89.324

10. Tanjung Senang 20.706 20.519 41.225

11. Teluk Betung Barat 30.664 28.732 59.396

12. Teluk Betung Selatan 47.123 45.033 92.156

13. Teluk Betung Utara 31.548 31.115 62.663

Jumlah 445.959 435.842 881.801


(62)

Sesuai dengan setting penelitian, penelitian akan dilakukan pada Rumah Baca Asma Nadia Lampung di Jalan Ikan Nila IX, Nomor 18, Kelurahan Bumiraya, Kecamatan Bumiwaras, Bandar Lampung dan Darah Untuk Lampung di Rumah Sakit Abdoel Moeloek, Bandar Lampung.

C. Masyarakat Bandar Lampung, Gerakan Sosial dan Perkembangan Teknologi Informasi

Masyarakat Bandar Lampung yang umumnya bersuku Lampung mempunyai falsafah Sai Bumi Ruwa Jurai, artinya sebuah rumah tangga dari dua garis keturunan masing-masing melahirkan masyarakat beradat pepadun dan sebatin. Sekarang pengertian Sai Bumi Ruwa Jurai diperluas menjadi masyarakat Lampung asli (suku Lampung) dan masyarakat pendatang (suku-suku lain yang tinggal di Lampung). Masyarakat Bandar Lampung adalah masyarakat yang heterogen, terdiri dari berbagai macam suku bangsa yang menjadikannya lebih kompleks. Didalam kompleksitas tersebut terdapat sifat sosial yang tinggi antar sesama, sifat sosial tersebut diwujudkan dengan munculnya berbagai macam gerakan sosial yang bersifat non-profit dan tujuannya untuk membangun tanpa membeda-bedakan suku, agama dan ras.

Sifat sosial yang tinggi ini diikuti pula oleh perkembangan dibidang teknologi informasi sesuai dengan kemajuan zaman. Tidak lagi secara konvensional dengan melalui baliho, banner, dan poster yang ada di pinggir jalan, berbagai macam gerakan sosial pun sudah merambah ke dunia maya / internet sebagai


(63)

media informasi. Melalui Facebook, Twitter, dan BBM, masyarakat Bandar Lampung menginformasikan kepada masyarakat lain bahwa mereka (gerakan sosial) aktif / ada, seperti halnya yang ditujukan oleh Rumah Baca Asma Nadia Lampung dan Darah Untuk Lampung yang secara terus menerus menginformasikan kegiatannya di dunia maya melalui media sosialTwitter.

Disamping karena faktor kemudahan, poupularitas, peningkatan produktifitas dan juga simbol kemajuan dalam hal penginformasian melaluiTwitter, menurut saya ini merupakan kemajuan yang luar biasa dibidang sosial dan teknologi informasi pada masyarakat Bandar lampung, karena pada teorinya sifat pada masyarakat kota itu umumnya adalah individualis, ditambah lagi dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat, hal ini sepertinya mustahil apabila masih ada gerakan-gerakan sosial yang sifatnya kolektif dan tujuannya untuk peduli terhadap sesama, tetapi dikota Bandar Lampung yang tercinta ini masih ada atau bahkan banyak gerakan sosial yang meruntuhkan fakta sosial tersebut.

D. Profil Gerakan Sosial Asma Nadia Lampung Gambar 6. Logo Rumah Baca Asma Nadia Lampung


(64)

Sumber : https://Twitter.com/RbanLampung. Diunduh 21 Desember 2013) Diresmikan tanggal 9 September 2013, keterbatasan fasilitas membaca dan jaminan pendidikan bagi anak-anak melatarbelakangi berdirinya Rumah Baca Asma Nadia. Seperti apa fasilitas yang diberikan rumah baca tersebut?

GEDUNG berwarna merah dengan pohon bambu kuning di depannya seolah menyambut siapa pun yang berkunjung ke Rumah Baca Asma Nadia di Jl. Ikan Nila IX No.18, Kelurahan Bumiraya, Kecamatan Bumiwaras, Bandarlampung. Termasuk juga Radar Lampung yang belum lama ini berkunjung ke sana.

Kala itu, di gedung dua lantai tersebut terlihat belasan anak tengah belajar di salah satu ruangan dengan didampingi dua remaja. Saat sedang serius mengamati aktivitas mereka dari luar ruangan, wartawan koran ini dihampiri oleh salah seorang remaja yang merupakan tenaga pengajar di rumah baca tersebut.

’’Ada yang bisa dibantu, Kak?” sapa salah seorang remaja yang belakangan diketahui bernama Icha. Setelah memperkenalkan diri dan menyampaikan maksud kedatangan Radar ke ruma baca tersebut, ia lantas mempersilakan wartawan koran ini masuk ke dalam ruang baca. ’’Maaf sebelumnya Kak, bisa tunggu sebentar, karena koordinator masih di jalan. Nanti dia yang menjelaskan tentang rumah baca ini,” katanya.


(65)

Sambil menunggu kedatangan koordinator Rumah Baca Asma Nadia, Radar menyempatkan diri untuk melihat-lihat koleksi buku bacaan yang diletakkan di rak buku yang ada di ruang baca tersebut.

Sekitar 15 menit membolak-balik buku yang ada di atas rak, tiba-tiba datang seorang remaja perempuan mengenakan jilbab menghampiri Radar. Ya, dia adalah Silvana Maya Pratiwi yang menjabat koordinator Ruma Baca Asma Nadia. ’’Maaf, kelamaan menunggu ya, Kak?” sapanya mengawali pembicaraan.

Karena sebelumnya Silvana sudah mengetahui maksud kedatangan Radar dari Icha, mahasiswi FMIPA Universitas Lampung itu langsung menceritakan sejarah berdirinya Rumah Baca Asma Nadia.

Menurut dia, awal berdirinya rumah baca tersebut lantaran pengalamannya saat duduk di bangku SMPN 16 Bandarlampung. Kala itu, ia mengidolakan penulis novel bernama Asma Nadia.

’’Saat itu, saya iseng ke toko buku dan tertarik dengan buku berjudul Jilbab Pertamaku karangan Asma Nadia. Nah setelah saya membaca buku tersebut, akhirnya saya memakai jilbab. Dari buku koleksi Asma Nadia itulah saya tersadar bahwa buku yang bagus dapat mengubah ke arah yang lebih baik,” urainya.


(66)

Selanjutnya, sejak saat itu, ia sangat ingin bertemu Asma Nadia. Namun, jalan untuk bertemu dengan idolanya itu baru terwujud saat ia kuliah.

’’Ya, waktu itu, saya dipercaya menjadi penanggung jawab even penerimaan mahasiswa baru di FMIPA Unila. Saat itu digelar kegiatan dengan menghadirkan Asma Nadia. Akhirnya mulai menjemput hingga mengantarnya ke bandara, saya yang melaksanakannya. Dari obrolan bersama Asma Nadia, saya disarankan untuk mengajukan proposal ke pemerintah pusat untuk membangun rumah baca. Selang seminggu, proposal akhirnya disetujui,” terang anak pertama dari dua bersaudara itu.

Selanjutnya, ia mencari teman yang dapat membantu proses pendirian hingga pengoperasian Rumah Baca Asma Nadia. ’’Alhamdulillah, akhirnya rumah baca ini bisa beroperasi di Lampung pada 7 September 2013. Rumah hasil kerja sama dengan Yayasan Sepakat Karya Utama ini kami niatkan sebagai tempat anak-anak membaca dan menulis serta beraktivitas kreatif lainnya,” ungkap dia. Dipaparkan, di rumah bacanya, ada 100 anak didik yang terdaftar. Namun hanya sekitar setengahnya yang aktif belajar. ’’Memang masih banyak anak yang minat bacanya kurang sehingga kami harapkan rumah baca ini dapat mengedukasi anak-anak agar suka membaca dan menulis. Sebab dengan rajin membaca dan menulis, psikologis anak-anak akan mudah diarahkan ke hal yang lebih baik,” tuturnya.


(67)

Jadi, kata dia, rumah baca ini digagas sebagai kepeduliannya akan minat baca masyarakat yang makin menurun. Dia berharap dengan adanya rumah baca ini tumbuh budaya membaca di kalangan masyarakat. Silvana juga ingin menjadikan Rumah Baca Asma Nadia menjadi sarana tempat edukasi yang nyaman dan terbuka untuk umum.

Dia menjelaskan, Rumah Baca Asma Nadia sudah memiliki sekitar 200 koleksi buku bacaan, yang terdiri buku anak-anak, pengetahuan umum, dan sastra. Buku-buku tersebut merupakan hasil donasi dari berbagai kalangan dan organisasi yang ada di Lampung hingga Jakarta.

Menurut dia, lembaga ini diikhtiarkan sebagai upaya mengedukasi anak-anak agar suka membaca dan menulis. Karena dengan rajin membaca dan menulis, psikologis anak-anak akan mudah diarahkan ke hal yang lebih baik.

Konsep lembaga ini belajar sambil bermain karena anak-anak telah belajar pendidikan formal atau sekolah. ’’Rumah baca ini bukan hanya sebagai tempat membaca, tetapi sebagai rumah belajar. Mulai pukul 14.00-16.00 WIB dilakukan bimbingan belajar. Lalu pengembangan skill seperti kelas khusus seni, bahasa Inggris, bahasa Lampung, menggambar, hingga nonton bareng,” tuturnya.

Sementara, volunteer terbagi dua kategori. Yakni volunteer tetap dan lepas. ’’Untuk volunteer tetap adalah kakak asuh yang masuk kepengurusan


(68)

dengan 25 orang. Sedangkan volunteer lepas berjumlah 10-25 orang yang notabene sudah bekerja tetap aktif dalam berbagai ilmu,” terangnya.

Paravolunteertetap, lanjut dia, kebanyakan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. Seperti Unila, Poltekkes, Universitas Malahayati, Teknokrat, dan DCC. Karenanya, pengurus menyesuaikan jadwal agar tidak berbenturan dengan perkuliahan. ’’Ya namanya mahasiswa Kak, maka jadwalnya disesuaikan dengan kuliah,” ucapnya.

Meski tidak ada gaji pokok seperti guru-guru di sekolah, mereka tetap ikhlas mengabdikan ilmunya kepada masyarakat, khususnya anak-anak sebagai penerus bangsa. ’’Ini semua kami lakukan ikhlas agar anak-anak bisa pintar,” akunya.

Silvana mengungkapkan, rumah bacanya tidak menggunakan sistem kurikulum seperti di dunia pendidikan. Sebab, sistem yang diterapkan sesuai kemampuan para volunteer. ’’Kalaupun tidak ada volunteer yang paham seni, bisa bekerja sama dengan Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni,” jelasnya.

Selain anak-anak, imbuh dia, rumah baca itu juga membérdayakan volunteer

dalam bentuk berbagi ilmu sehingga ilmuvolunteer bertambah banyak. ’’Kami berharap koleksi buku-buku tersebut terus bertambah. Karenanya, kami memberikan kesempatan kepada semua pihak yang ingin mendukung kegiatan ini untuk mendonasikan langsung buku-bukunya,” tutur dia. (Sumber :


(69)

http://rbalampung.wordpress.com/2013/10/22/mengenal-lebih-dekat-rumah-baca-asma-nadia-lampung/. Diakses 23 Desember 2013)

Gambar 7. Banner di Teras Rumah Baca Asma Nadia Lampung

( Foto diambil oleh : Dianita Ananda, 30 Desember 2013) Gambar 8. Kegiatan Membaca Anak-anak


(70)

Gambar9. Struktur Pengurus (Volunteer) Rumah Baca Asma Nadia Lampung.

E. Profil Gerakan Sosial Darah Untuk Lampung Gambar 10. Logo Darah Untuk Lampung

Divisi Volunteer (Reza) Ketua Gerakan Sosial (Silviana) Wakil Ketua Gerakan Sosial (Rasyid) Bendahara Gerakan Sosial (Helma) Sekretaris Gerakan Sosial (Virda) Divisi Bimbel (Lukita) Divisi Kreatifitas, Seni, Pusat Belajar ( Riska) Divisi Kaderisasi (Woro) Divisi Humas (Nurul) Divisi Danus (Ayum)


(71)

✁Sumber : https://Twitter.com/Darah4Lampung. Diunduh 21 Desember 2013) Komunitas Darah untuk Lampung saat ini sudah memiliki 330 pendonor tetap bagi anak penderita talasemia. Jadi, sejak organisasi ini berdiri pada 3 September 2012, tidak kurang dari 35 anak telah terbantu kebutuhan transfusi darahnya.

Pendiri komunitas Darah untuk Lampung Yopi menjelaskan hal itu dalam acara talkshow di Café Dawiels, Bandar Lampung, Kamis (9/5). Kegiatan bertema ’10 Pendonor untuk Satu Anak Penderita Talasemia’ tersebut digelar dalam rangka memperingati hari Talasemia Sedunia yang diperingati setiap 8 Mei.

Menurutnya, perbandingan 10 pendonor dengan satu penderita disesuaikan dengan kebutuhan darah. Di mana, kebutuhan darah penderita rata-rata 1-6 kantong tiap bulannya. Angka jumlah kantong darah ini tidak pasti, tapi tetap disesuaikan dengan kebutuhan penderitanya.

“Secara keseluruhan, angka pendonor dan penderita yang tercatat saat ini belum seimbang. Tapi, besar harapan kami, jumlah pendonor akan lebih banyak dari saat ini,” tutur Yopi.

Yopi mengungkapkan, acara ini digelar sebagai tahapan pengenalan penyakit talasemia kepada masyarakat. Berdasarkan data, penderita talasemia di


(72)

Lampung tercatat lebih dari 60 orang. Bahkan, data PMI Lampung mencatat lebih dari 150 anak menderita kelainan darah ini.

“Karena cakupan penderitanya cukup tinggi, kami berharap agar masyarakat mengenal lebih jauh tentang penyakit ini. Kepada masyarakat luas, kami juga berharap untuk memberikan partisipasinya sebagai pendonor tetap bagi anak penderita talasemia,” katanya.

Untuk teknis pendaftaran, terus dia, masyarakat bisa menghubungi nomor telepon 081362679007 (Yopi), atau dengan mem-follow akun Twitter

@darah4lampung.

Yopi menjelaskan, kegiatan talkshow merupakan aksi lanjutan dari peringatan hari Talasemia Sedunia. Pada Rabu (8/5) lalu, pihaknya mengajak masyarakat melaluiFacebookdanTwitteruntuk mengubah profil avatar-nya.

Dalam talkshow itu, komunitas Darah untuk Lampung bekerja sama dengan Akademi Berbagi (Akber) Bandar Lampung. Kegiatan yang dihadiri sejumlah komunitas ini difasilitasi oleh dr Aditya sebagai pembicara dan narasumber. Perwakilan Palang Merah Indonesia (PMI) Lampung ini membahas sejumlah persoalan terkait talasemia. Mulai dari penyebab, pencegahan, pengobatan, hingga proses penyebarannya.

Oleh dunia medis, thalasemia didefinisikan sebagai penyakit kelainan darah yang ditandai dengan kondisi sel darah merah mudah rusak atau umurnya lebih pendek dari sel darah normal (120 hari). Akibatnya, penderita talasemia akan


(73)

mengalami gejala anemia, seperti pusing, muka pucat, lemas, sukar tidur, nafsu makan hilang, dan infeksi berulang.

“Intinya, talasemia merupakan penyakit kelainan darah yang mengakibatkan penderitanya membutuhkan asupan darah melalui proses transfusi. Untuk mengetahui ada atau tidaknya penyakit ini pada tubuh, sebaiknya dilakukan pemeriksaan dini melalui proses screening atau tes darah,” ungkap dr Aditya. (Sumber : http://darahuntuklampung.wordpress.com/. Diakses 23 Desember 2013)


(74)

BABVI

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Faktor penyebab munculnya gerakan sosial di Twitter pada darah untuk lampung dan rumah baca asma nadia lampung adalah :

a. Kemudahan, Twitter merupakan tempat sosial yang efektif di dunia maya untuk penyebaran informasi dan juga mendapatkan relasi untuk mendukung gerakan sosial tersebut.

b. Populer, para informan sangat diuntungkan oleh peyebaran informasi melalui Twitter karena informan merasakan sangat efektif untuk mempopulerkan sesuatu hal yang dirasa belum popular sebelumnya. c. Peningkatan produktifitas,Twitterdapat meminimalisir anggaran dan sama efektifnya dalam hal penyebaran informasi.

d. Twitter merupakan simbol kemajuan, Twitter merupakan alat untuk melawan keterbelakangan teknologi dan seluruh informan sepakat bahwa


(1)

88

2. Dari hasil penelitian dapat diperoleh bahwa dampak positif penggunaan Twitter pada gerakan sosial darah untuk lampung dan rumah baca asma nadia lampung adalah :

a. Sebagai media penyebaran informasi, Twitter merupakan tempat yang efektif untuk menyebarkan informasi untuk kedua gerakan sosial. b. Sarana mengembangkan keterampilan dan sosial, Twitter

merupakan alat untuk melakukan inovasi sehingga kedua gerakan sosial dapat diterima oleh masyarakat.

c. Memperluas jaringan pertemanan, Twitter dapat digunakan untuk menambah relasi /link.

d. Efektif dan Efisien, Twitter merupakan alat yang efektif dan efisien untuk menunjang kegiatan gerakan sosial.

3. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, peneliti belum menemukan dampak negatif penggunaan Twitter pada gerakan sosial seperti yang diungkapkan oleh Kuroneko (2013) yaitu pola kehidupan konsumtif, sikap individualistik, gaya hidup kebarat-baratan, kesenjangan sosial. Peneliti juga mendapatkan hasil penelitan bahwa semua hal yang dianggap sebagai dampak negatif dari penggunaan Twitter dapat dirubah dan dipelajari sebagai hal yang positif untuk perkembangan gerakan sosial di Twitter oleh para informan. Sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa gerakan sosial melalui Twitter ini dapat berkembang dengan pesat karena hampir tidak ada hal-hal negatif di dalam kegiatan mulia ini.


(2)

89

B. Saran

Berdasarkan dari beberapa kesimpulan diatas maka peneliti menyarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Masyarakat hendaknya lebih selektif terhadap manfaat dari jejaring sosial, sehingga dasar dari pertimbangan pemakaian jejaring sosial merupakan aspek manfaat yang positif.

2. Diperlukan kesadaran pada masyarakat umum bahwa hendaknya kita sebagai makhluk sosial wajib hukumnya untuk bersosialisasi terhadap sesama apalagi yang hendaknya dibutuhkan dapat membantu dan memanfaatkan jejaring sosial khususnya Twitter untuk membudayakan jiwa sosial yang tinggi.

3. Diperlukan juga perhatian dari pemertintah pusat, daerah dan dinas terkait terhadap kelangsungan gerakan sosial Darah Untuk Lampung dan Rumah Baca Asma Nadia Lampung. Pemerintah terkait harusnya sadar betul bahwa masih ada para aktifis sosial yang peduli terhadap hal-hal kecil dan kadang terlupakan, seperti para penderita Thalasemia dan juga pusat kegiatan belajar ekstrakulikuler Asma Nadia yang apabila di dukung dengan baik maka dampaknya terhadap nilai sosial dan kemajuan dibidang pendidikan Lampung akan mumpuni tanpa dana yang besar dan hanya di lakukan oleh beberapa individu yang memang mempunyai niat tulus dan ikhlas demi membantu sesamanya.


(3)

DAFTARPUSTAKA

Bungin, Burhan. 2008. Sosiologi Komunikasi :Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat.Kencana Prenada Media Group. Jakarta Cholid Narbuko.dkk. (2003).Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.

Cresswell, Jhon W. 2010. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed.Pustaka Pelajar. Yogyakarta

Fauzi, Noer. 2005. Memahami Gerakan-gerakan Rakyat Dunia Ketiga.Yogyakarta: Insist Press.

Farley, Jhon E. 1992.Sociology. New Jersey: Prentice Hall.

Hadari Nawawi., Martini Hadari. (1995). Instrumen Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Herdiansyah, Haris. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Horton, Paul B. Dan Chester L. Hunt. 1992. Sosiologi Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga (diterjemahkan dari Sociology, oleh Aminudin Ram dan Tita Sobari). Daryanto S.S. 1998.KBBI. Surabaya : Apollo.

Lofland, John. 2007. Protest: Studies of Collective Behavior and Sosial Movement. New Jersey: Transaction Publisher.

Martono, Nanang. 2012. Sosiologi Perubahan Sosial: Perspektif Klasik, Modern, Posmodern, dan Poskolonial. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Milles, M.B., Huberman, A. Michael. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Moleong, Lexi J. (1989). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Moleong, Lexi J. (2000). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Muhammad, Abdulkadir. 2004. Hukum dan Penelitian Huku. Bandung. Citra Aditia Bakti.


(4)

Pemerintah Daerah Provnsi Lampung (Admin). 2012. Kota Bandar Lampung. Diunduh 12 Desember 2013 dari http://www .lampungprov.go.id/

Putra, dkk. 2006. Gerakan Sosial: Konsep, Strategi, Aktor, Hambatan, dan Tantangan Gerakan Sosial di Indonesia.Yogyakarta: Averroes Press.

Sachri, Agus. 2003.Pengantar Estetika. Penerbit ITB.

Singh, Rajendra. 2002.Sociology:Key Concepts.London : Routledge.

Sugiyono. 2009.Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sztompka, Piotr. 1994.The Sociology of Sosial Change. UK: Blacwell Publishers. Tilly, Charles.1978. From Mobilization to Revolution. Reading, MA,

Addison-Wesley.

Yin, Robert K. 2011.Studi Kasus: Desain dan Metode.Rajagrafindo Persada. Jakarta

Sumber Internet :

http://www.bapakprogram.com/2012/11/sejarah-internet-dunia-maya.html. Selasa 3 September 2013.

http://www.lpmpjateng.go.id/web/index.php/arsip/info-teknologi/321-indonesia-urutan-pertama-pengguna-Twitter-di-asia Selasa, 3 September 2013.

http://kominfo.go.id/berita/detail/3640/Indonesia+Peringkat+Lima+Pengguna+Twitte r Rabu, 4 September 2013.

http://rbalampung.wordpress.com/profil-rba-lampung/ Kamis, 5 September 2013. http://darahuntuklampung.wordpress.com/category/berita/ Kamis, 5 September 2013. https://Twitter.com/Darah4Lampung Selasa, 3 September 2013.

https://Twitter.com/RbanLampung Selasa, 3 September 2013. https://Twitter.com/BandarLampung Jumat, 6 September 2013.

http://www.referensimakalah.com/2012/10/pengertian-humanisme.html Kamis, 12 September 2013.

TRIBUNLAMPUNG.co.id diakses tanggal 5 September 2013

http://dannyhartoyo.blogspot.com/2012/11/dampak-positif-dan-negatif-jejaring.html) diakses tanggal 5 September 2013


(5)

(http://www.slideshare.net/wulan2402/dampak-positif-dan-dampak-negatif-dari-jejaringsosial -15604288) diakses tanggal 5 september 2013

http://digilib.unila.ac.id/72/4/Agus_Sindelaras_Bab_III.pdfdiakses tanggal 9 Oktober 2013

http://all-blog-share.blogspot.com/2013/03/macam-macam-jejaring-sosial-lengkap.html diakses tanggal 9 Oktober 2013

http://sidomi.com/145242/20-jejaring-sosial-terpopuler-di-dunia/ diakses tanggal 9 Oktober 2013

http://irfanodahilmi.blogspot.com/2010/01/sejarah-dan-pengertian-situs-jejaring.html diakses tanggal 11 Oktober 2013

http://indahcarol3.blogspot.com/2012/12/pengertian-simbol-dan-istilah-dalam.html diakses tanggal 11 Oktober 2013

http://www.idewp.com/id/sejarah-Twitter-dan-penemunya-jack-dorsey.html diakses tanggal 11 Oktober 2013

http://febriirawanto.blogspot.com/2012/01/kumpulan-nama-nama-jejaring-sosial.html diakses tanggal 11 Oktober 2013

http://www.mint.web.id/2013/01/cara-menggunakan-Twitter.html. diakses pada 11 Oktober 2013

http://luciferangel666.blogspot.com/2011/01/definisi-modernisasi.html diakses 21 Oktober 2013

http://www.bapakprogram.com/2012/11/sejarah-internet-dunia-maya.html diakses 21 Oktober 2013

http://erisa-santika.blogspot.com/2013/03/pengertian-dan-istilah-istilah-dalam.html diakses 21 Oktober 2013

http://www.slideshare.net/nobelbenneton/pengertian-jejaring-sosial diakses 21 Oktober 2013

http://anastasyatheis1995.wordpress.com/2012/02/10/hello-world/ diakses 1 Januari 2014

http://kenkuzuma.blogspot.com/2011/09/perkembangan-internet-di-indonesia.html, diakses 5 Januari 2014

http://godslaykaskus.blogspot.com/, diakses 5 Januari 2014 https://Twitter.com/RemajaGayIndo, diakses 20 Januari 2014


(6)

http://www.slideshare.net/himekamom?utm_campaign=profiletracking&utm_mediu m=sssite&utm_source=ssslideview, diakses 20 Januari 2014

https://www.Facebook.com/tri.yadiisworo, diakses pada 20 Januari 2014

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&v ed=0CEEQFjAC&url=http%3A%2F%2Ffatamorghana.files.wordpress.com%2F2009

%2F01%2Fmasyarakat- cyber.doc&ei=4zhlUufBDo7GrAfKtIDIAg&usg=AFQjCNHprBLjh62ypKLZuJv-CHhZFdpQbw&bvm=bv.54934254,d.bmk diakses tanggal 21 Oktober 2013.