4.  Asas Ekonomis
Suatu  asas  yang  menekankan  supaya  pemungutan  pajak jangan  sampai  menghalangi  produksi  dan  perekonomian
rakyat.
5.  Asas Financial
Suatu  asas  yang  menekankan  supaya  pengeluaran- pengeluaran-pengeluaran  untuk  memungut  pajak  harus  lebih
rendah dari jumlah pajak yang dipungut.
12
d. Sistem Pemungutan Pajak
Sistem Pemungutan Pajak terbagi menjadi tiga, yaitu
13
:
1.  Official Assessment System
Suatu  sistem  pemungutan  yang  memberi  wewenang  kepada pemerintah  untuk  menentukan  besarnya  pajak  yang  terutang
oleh Wajib Pajak. Adapun Ciri-cirinya:
a  Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang pada fiskus;
b  Wajib Pajak pasif; c  Pajak  timbul  setelah  dikeluarkannya  surat  ketetapan
pajak oleh fiskus.
2.  Self Assessment System
12
Adrian Sutedi,Hukum Pajak dan Retribusi Daerah, Bogor, Ghalia Indonesia, Mei 2008, hlm 34- 35
13
Ibid Adrian Sutedi, hlm 33.
Suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada Wajib Pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak
yang terutang. Adapun ciri-cirinya:
a  Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang pada Wajib Pajak sendiri,
b  Wajib Pajak aktif, mulai dari menghitung, menyetor dan melaporkan sendiri pajak yang terutang,
c  Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi.
3.  With Holding System
Suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada  pihak  ketiga  bukan  fiskus  dan  bukan  Wajib  Pajak
yang  bersangkutan  untuk  menentukan  besarnya  pajak  yang terutang  oleh  Wajib  Pajak.  Adapun  ciri-cirinya  memiliki
wewenang  menentukan  besarnya  pajak  yang  terutang  ada pada pihak ketiga, pihak selain fiskus dan Wajib Pajak.
B.  Hak dan Kewajiban Wajib Pajak
Wajib pajak mempunyai hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan, diantaranya adalah
14
:
1. Kewajiban Wajib Pajak
Kewajiban Wajib  Pajak  menurut  Undang-Undang  Nomor  16  Tahun  2000, adalah:
a.  Mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP; b.  Menghitung dan membayar sendiri pajak dengan benar;
14
Ibid Adrian Sutedi, hlm 52.