baik  yang  berbentuk  fisik  ataupun  non  fisik,  langsung  atau  tidak  langsung,  yang dapat mempengaruhi dirinya dan pekerjaanya saat bekerja.
2.1.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Lingkungan Kerja
Manusia  akan  mampu  melaksanakan  kegiatannya  dengan  baik,  sehingga dicapai suatu hasil yang optimal, apabila diantaranya ditunjang oleh suatu kondisi
lingkungan  yang  sesuai.  Suatu  kondisi  lingkungan  dikatakan  baik  atau  sesuai apabila  manusia  dapat  melaksanakan  kegiatannya  secara  optimal,  sehat,  aman,
dan  nyaman.  Ketidaksesuaian  lingkungan  kerja  dapat  dilihat  akibatnya  dalam jangka  waktu  yang  lama.  Lebih  jauh  lagi,  keadaan  lingkungan  yang  kurang  baik
dapat  menuntut  tenaga  dan  waktu  yang  lebih  banyak  dan  tidak  mendukung diperolehnya  rancangan  sistem  kerja  yang  efisien.  Banyak  faktor  yang
mempengaruhi terbentuknya suatu kondisi lingkungan kerja. Ada  beberapa  faktor  yang  mempengaruhi  lingkungan  kerja  seperti  yang
dikemukakan oleh Sedarmayanti 2001:46, yaitu: 1.  Penerangan
Berjalannya  suatu  perusahaan  tak  luput  dari  adanya  faktor  penerangan, begitu  pula  untuk  menunjang  kondisi  kerja  penerangan  memberikan  arti  yang
sangat  penting.  Salah  satu  faktor  yang  penting  dari  lingkungan  kerja  yang  dapat memberikan  semangat  dalam  bekerja  adalah  penerangan  yang  baik.  Karyawan
yang  terlibat  dalam  pekerjaan  sepanjang  hari  rentan  terhadap  ketegangan  mata yang disertai dengan keletiah mental, perasaan marah dan gangguan fisik lainnya.
Dalam  hal  penerangan  di  sini  tidak  hanya  terbatas  pada  penerangan  listrik  tetapi juga  penerangan  matahari.  Penerangan  yang  baik  dapat  memberikan  kepuasan
dalam  bekerja  dan  tentunya  akan  meningkatkan  produktivitas,  selanjutnya penerangan yang tidak baik dapat memberikan ketidak puasan dalam bekerja dan
menurunkan  produktivitas.  Hal  ini  disebabkan  karena  penerangan  yang  baik tentunya  akan  memudahkan  para  karyawan  dalam  melakukan  aktivitas.  Ciri-ciri
penerangan yang baik adalah sebagai berikut: a  Sinar cahaya yang cukup
b  Sinarnya yang tidak berkilau dan menyilaukan c  Tidak terdapat kontras yang tajam
d  Cahaya yang terang e  Distribusi cahaya yang merata
f  Warna yang sesuai Cahaya  atau  penerangan  sangat  besar  manfaatnya  bagi  pegawai  guna
mendapat  keselamatan  dan  kelancaran  bekerja,  oleh  sebab  itu  perlu  diperhatikan adanya  penerangan  cahaya  yang  terang  tetapi  tidak  menyilaukan.  Cahaya  yang
kurang  terang  mengakibatkan  penglihatan  yang  kurang  jelas,  sehingga  pekerjaan akan  lambat,  banyak  mengalami  kesalahan  dan  pada  akhirnya  menyebabkan
kurang  efisien  dalam  melaksanakan  pekerjaan.  Hal  ini  mengakibatkan  tujuan organisasi  sulit  tercapai.  Pada  dasarnya  cahaya  dapat  dibedakan  menjadi  dua,
yaitu cahaya alam yang berasal dari sinar matahai dan cahaya dari lampu. 2.  Suhu udara
Lingkungan  kerja  dapat  dirasakan  nyaman  manakala  ditunjang  oleh beberapa faktor, salah satu faktor yang memberikan andil adalah suhu udara. Suhu
udara  dalam  ruangan  kerja  merupakan  salah  satu  faktor  yang  harus  diperhatikan
oleh  manajemen  perusahaan  agar  karyawan  dapat  bekerja  dengan  menggunakan seluruh  kemampuan  sehinggan  menciptajkan  hasil  yang  optimal.  Selain  suhu
udara, sirkulasi udara di tempat kerja perlu diperhatikan juga. Bila sirkulasi udara baik  maka  udara  kotor  yang  ada  dalam  ruangan  bisa  diganti  dengan  udara  yang
bersih  yang berasal dari luar ruangan. Berbicara tentang kondisi udara maka ada tiga hal yang menjadi fokus perhatian yaitu kelembaban, suhu udara dan sirkulasi
udara.  Ketiga  hal  tersebut  sangat  berpengaruh  terhadap  aktivitas  para  pekerja. Bagaimana  seorang  staf  administrasi  dapat  bekerja  secara  optimal  bila  keadaan
udaranya  sangat  gerah.  Hal  tersebut  akhirnya  dapat  menurunkan  semangat  kerja karena dipengaruhi oleh turunnya konsentrasi dan tingkat stress karyawan.
3.  Suara bising Untuk  meningkatkan  produktivitas  kerja  suara  yang  mengganggu  perlu
dikurangi.  Bunyi  bising  dapat  mengganggu  konsentrasi  dalam  bekerja,  untuk  itu suara-suara  ribut  harus  diusahakan  berkurang.  Turunya  konsentrasi  karena
ditimbulkan  oleh  suara  bising  dapat  berdampak  pada  meningkatnya  stres karyawan.
4.  Penggunaan warna Warna ruangan mempunyai pengaruh terhadap gairah kerja dan semangat
para karyawan. Warna ini berpengaruh terhadap kemampuan mata melihat objek dan  memberi  efek  psikologis  kepada  para  karyawan  karena  warna  mempuyai
pengaruh  besar  terhadap  perasaan  seseorang.  Sifat  dan  pengaruh  warna  kadang- kadang  menimbulkan  rasa  senang,  ceria  atau  sumpek  dan  lain-lain.
Berdasarkan  hal  yang  dikemukakan  di  atas  maka  perusahaan  harus
memperhatikan  penggunaan  warna  agar  dapat  mempengaruhi  semangat  dan gairah kerja para karyawannya. Untuk ruang kerja hendaknya dipilih warna-warna
yang  dingin  atau  lembut,  misalnya  coklat,  krem,  putih,  hijau  muda  dan sebagainya.  Sebagai  contoh  adalah  warna  putih,  warna  putih  dapat  memberikan
kesan ruangan
yang sempit
menjadi tampak
leluasa dan
bersih. Sebenarnya  bukan  warna  saja  yang  harus  diperhatikan  tapi  komposisinya  juga
harus  diperhatikan.  Hal  ini  disebabkan  komposisi  warna  yang  salah  dapat mengganggu  pemadangan  sehingga  menimbulkan  rasa  kurang  menyenangkan
atau  bosan  bagi  yang  melihat.  Rasa  menyenangkan  atau  bosan  dapat mempengaruhi semangat kerja karyawan.
Tabel 2.1 Daftar Warna dan Pengaruhnya
Warna Sifat
Pengaruh Untuk ruang kerja
Merah Dinamis,
merangsang, dan panas
Menimbulkan semangat kerja
Pekerjaan sepintassingkat
Kuning Keanggunan,
bebas dan panas Menimbulkan rasa
gembira dan merangsang urat
syaraf mata Gang, jalan lorong
Biru Tenang,tentram
dan sejuk Mengurangi
tekanan atau ketegangan
Berpikir konsentrasi
5.  Ruang gerak yang diperlukan Tata  ruang  kerja  yang  baik  adalah  tata  ruang  kerja  yang  dapat  mencegah
timbulnya gangguan keamanan dan keselamatan kerja bagi semua karyawan yang bekerja  di  dalamnya.  Barang-barang  yang  diperlukan  dalam  ruang  kerja  harus
ditempatkan  sedemikian  rupa  sehingga  tidak  menimbulkan  gangguan  terhadap
para  karyawan.  Jalan-jalan  yang  dipergunakan  untuk  lalu-lalang  para  karyawan hendaknya  tidak  dipergunakan  untuk  meletakkan  barang-barang  yang  tidak  pada
tempatnya. Dalam ruangan kerja hedaknya ditempatkan tempat sampah sehingga kebersihan lingkungan kerja tetap terjaga.
Ruang  kerja  hendaknya  di  desain  sedemikian  rupa  sehingga  memberikan kesan nyaman bagi para karyawan. Untuk itu ruangan kerja harus ditata mengacu
kepada aliran kerja sehingga meningkatkan efesiensi dan memudahkan koordinasi antar  para  karyawan.  Perusahaan  yang  baik  akan  selalu  menyediakan  berbagai
sarana  yang  memadai,  hal  ini  dimaksudkan  agar  para  karyawan  merasa  senang dan betah di ruangan kerja.
6.  Keamanan bekerja Keamanan  yang  diciptakan  suatu  perusahaan  akan  mewujudkan
pemeliharaan  karyawan  dengan  baik,  namun  keamanan  bekerja  ini  tidak  bisa diciptakan oleh pimpinan perusahaan. Keamanan bekerja akan tercipta bila semua
elemen  yang  ada  di  perusahaan  secara  bahu-membahu  menciptakan  kondisi keamanan  yang  stabil.  Keamanan  kerja  untuk  sebuah  kantor  memang  harus
diperhatikan  baik  itu  untuk  keamanan  terhadap  peralatan  yang  digunakan  dan keamanan  lingkungan  kerja.  Lingkungan  kerja  harus  memenuhi  syarat-syarat
keamanan dari orang-orang  yang berniat jahat dan ruangan kerja yang aman dari aktivitas  tamu  dan  pergerakan  umum.  Tentang  keselamatan  kerja  ini  sudah  ada
peraturannya,  yang  harus  dipatuhi  oleh  setiap  perusahaan.  Artinya  setiap perusahaan  menyediakan  alat  keselamatan  kerja,  melatih  penggunaanya.  Hal  ini
dimaksudkan  agar  karyawan  dapat  bekerja  dengan  tenang  dan  nyaman.
Pendapat mengenai keamanan bekerja di atas menggambarkan bahwa perusahaan bertanggung  jawab  akan  kondisi  karyawannya.  Dorongan  psikologis  para
karyawan  dalam  berkerja  yang  berupa  rasa  aman  dan  nyaman  sangat mempengaruhi  konsenntrasi  dalam  bekerja.  Konsentrasi  yang  tidak  mendukung
akan  mengakibatkan  semangat  dan  gairah  menurun  sehingga  mengurangi produktivitas  kerja.  Syarat-syarat  untuk  dapat  bekerja  dengan  perasaan  tentram,
aman dan nyaman mengandung dua faktor utama yaitu faktor fisik dan non fisik. Lingkungan kerja yang baik dan bersih, cahaya yang cukup, bebas dari kebisingan
dan gangguan diharapkan akan memberi semangat tersendiri bagi karyawan dalam melakukan pekerjaan dengan baik. Tetapi lingkungan kerja yang buruk, gelap dan
lembab  akan  menimbulkan  cepat  lelah  dan  menurunkan  semangat  dan produktivitas dalam bekerja.
Sedangkan  beberapa faktor yang diuraikan Sedarmayanti 2001:21  yang dapat  mempengaruhi  terbentuknya  suatu  kondisi  lingkungan  kerja  dikaitkan
dengan kemampuan karyawan, diantaranya adalah : 1.  PeneranganCahaya di Tempat Kerja
Cahaya  atau  penerangan  sangat  besar  manfaatnya  bagi  karyawan  guna mendapat  keselamatan  dan  kelancaran  kerja.  Oleh  sebab  itu  perlu  diperhatikan
adanya  penerangan  cahaya  yang  terang  tetapi  tidak  menyilaukan.  Cahaya  yang kurang jelas, sehingga pekerjaan akan lambat, banyak mengalami kesalahan, dan
pada  skhirnya  menyebabkan  kurang  efisien  dalam  melaksanakan  pekerjaan, sehingga tujuan organisasi sulit dicapai.
Pada dasarnya, cahaya dapat dibedakan menjadi empat yaitu : a.  Cahaya langsung
b.  Cahaya setengah langsung c.  Cahaya tidak langsung
d.  Cahaya setengah tidak langsung 2.  Temperatur di Tempat Kerja
Dalam  keadaan  normal,  tiap  anggota  tubuh  manusia  mempunyai temperatur  berbeda.  Tubuh  manusia  selalu  berusaha  untuk  mempertahankan
keadaan  normal,  dengan  suatu  sistem  tubuh  yang  sempurna  sehingga  dapat menyesuaikan  diri  dengan  perubahan  yang  terjadi  di  luar  tubuh.  Tetapi
kemampuan  untuk  menyesuaikan  diri  tersebut  ada  batasnya,  yaitu  bahwa  tubuh manusia  masih   dapat  menyesuaikan  dirinya  dengan  temperatur  luar  jika
perubahan  temperatur  luar  tubuh  tidak  lebih  dari  20  untuk  kondisi  panas  dan 35 untuk kondisi dingin, dari keadaan normal tubuh.
Menurut hasil penelitian, untuk berbagai tingkat temperatur akan memberi pengaruh  yang  berbeda.  Keadaan  tersebut  tidak  mutlak  berlaku  bagi  setiap
karyawan  karena  kemampuan  beradaptasi  tiap  karyawan  berbeda,  tergantung  di daerah bagaimana karyawan dapat hidup.
2.  Kelembaban di Tempat Kerja Kelembaban  adalah  banyaknya  air  yang  terkandung  dalam  udara,  biasa
dinyatakan dalam persentase. Kelembaban ini berhubungan atau dipengaruhi oleh temperatur  udara,  dan  secara  bersama-sama  antara  temperatur,  kelembaban,
kecepatan  udara  bergerak  dan  radiasi  panas  dari  udara  tersebut  akan
mempengaruhi  keadaan  tubuh  manusia   pada  saat  menerima  atau  melepaskan panas  dari  tubuhnya.  Suatu  keadaan  dengan  temperatur  udara  sangat  panas  dan
kelembaban  tinggi,  akan  menimbulkan  pengurangan  panas  dari  tubuh  secara besar-besaran,  karena  sistem  penguapan.  Pengaruh  lain  adalah  makin  cepatnya
denyut  jantung  karena  makin  aktifnya  peredaran  darah  untuk  memenuhi kebutuhan  oksigen,  dan  tubuh  manusia  selalu  berusaha  untuk  mencapai
keseimbangan antar panas tubuh dengan suhu disekitarnya. 3.  Sirkulasi Udara di Tempat Kerja
Oksigen  merupakan  gas  yang  dibutuhkan  oleh  mahluk  hidup  untuk menjaga  kelangsungan  hidup,  yaitu  untuk  proses  metaboliasme.  Udara  di  sekitar
dikatakan kotor  apabila kadar oksigen,  dalam udara tersebut telah berkurang dan telah bercampur dengan gas atau bau-bauan yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Sumber utama adanya udara segar adalah adanya tanaman di sekitar tempat kerja. Tanaman  merupakan  penghasil  oksigen  yang  dibutuhkan  olah  manusia.  Dengan
sukupnya  oksigen  di  sekitar  tempat  kerja,  ditambah  dengan  pengaruh  secara psikologis  akibat  adanya  tanaman  di  sekitar  tempat  kerja,  keduanya  akan
memberikan kesejukan dan kesegaran pada jasmani. Rasa sejuk dan segar selama bekerja  akan  membantu  mempercepat  pemulihan  tubuh  akibat  lelah  setelah
bekerja. 4.  Kebisingan di Tempat Kerja
Salah satu polusi yang cukup menyibukkan para pakar untuk mengatasinya adalah  kebisingan,  yaitu  bunyi  yang  tidak  dikehendaki  oleh  telinga.  Tidak
dikehendaki,  karena  terutama  dalam  jangka  panjang  bunyi  tersebut  dapat
mengganggu  ketenangan  bekerja,  merusak  pendengaran,  dan  menimbulkan kesalahan  komunikasi,  bahkan  menurut  penelitian,  kebisingan  yang  serius  bisa
menyebabkan kematian. Karena pekerjaan membutuhkan konsentrasi, maka suara bising hendaknya dihindarkan agar pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan dengan
efisien sehingga produktivitas kerja meningkat. Ada  tiga  aspek  yang  menentukan  kualitas  suatu  bunyi,  yang  bisa
menentukan tingkat gangguan terhadap manusia, yaitu : a.  Lamanya kebisingan
b.  Intensitas kebisingan c.  Frekwensi kebisingan
Semakin  lama  telinga  mendengar  kebisingan,  akan  semakin  buruk akibatnya, diantaranya pendengaran dapat makin berkurang.
5.  Getaran Mekanis di Tempat Kerja Getaran mekanis artinya getaran yang ditimbulkan oleh alat mekanis, yang
sebagian  dari  getaran  ini  sampai  ke  tubuh  karyawan  dan  dapat  menimbulkan akibat yang tidak diinginkan. Getaran mekanis pada umumnya sangat menggangu
tubuh  karena  ketidak  teraturannya,  baik  tidak  teratur  dalam  intensitas  maupun frekwensinya. Gangguan terbesar terhadap suatu alat dalam tubuh terdapat apabila
frekwensi  alam  ini  beresonansi  dengan  frekwensi  dari  getaran  mekanis.  Secara umum getaran mekanis dapat mengganggu tubuh dalam hal :
a.  Konsentrasi bekerja b.  Datangnya kelelahan
c.  Timbulnya beberapa penyakit, diantaranya karena gangguan terhadap : mata, syaraf, peredaran darah, otot, tulang dan lain-lain.
6.  Bau-bauan di Tempat Kerja Adanya  bau-bauan  di  sekitar  tempat  kerja  dapat  dianggap  sebagai
pencemaran,  karena  dapat  menganggu  konsentrasi  bekerja,  dan  bau-bauan  yang terjadi terus  menerus  dapat  mempengaruhi  kepek
aan penciuman. Pemakaian “air condition”  yang  tepat  merupakan  salah  satu  cara  yang  dapat  digunakan  untuk
menghilangkan bau-bauan yang menganggu di sekitar tempat kerja. 7.  Tata Warna di Tempat Kerja
Menata  warna  di  tempat  kerja  perlu  dipelajari  dan  direncanakan  dengan sebaik-baiknya.  Pada  kenyataannya  tata  warna  tidak  dapat  dipisahkan  dengan
penataan  dekorasi.  Hal  ini  dapat  dimaklumi  karena  warna  mempunyai  pengaruh besar terhadap perasaan. Sifat dan pengaruh warna kadang-kadang menimbulkan
rasa  senang,  sedih,  dan  lain-lain,  karena  dalam  sifat  warna  dapat  merangsang perasaan manusia.
8.  Dekorasi di Tempat Kerja Dekorasi  ada  hubungannya  dengan  tata  warna  yang  baik,  karena  itu
dekorasi tidak hanya berkaitan dengan hasil ruang kerja saja tetapi berkaitan juga dengan  cara  mengatur  tata  letak,  tata  warna,  perlengkapan,  dan  lainnya  untuk
bekerja. 9.  Musik di Tempat Kerja
Menurut  para  pakar,  musik  yang  nadanya  lembut  sesuai  dengan  suasana, waktu  dan  tempat  dapat  membangkitkan  dan  merangsang  karyawan  untuk
bekerja.  Oleh  karena  itu  lagu-lagu  perlu  dipilih  dengan  selektif  untuk dikumandangkan di tempat kerja. Tidak sesuainya musik yang diperdengarkan di
tempat kerja akan mengganggu konsentrasi kerja. 10.  Keamanan di Tempat Kerja
Guna  menjaga  tempat  dan  kondisi  lingkungan  kerja  tetap  dalam  keadaan aman  maka  perlu  diperhatikan  adanya  keberadaannya.  Salah  satu  upaya  untuk
menjaga  keamanan  di  tempat  kerja,  dapat  memanfaatkan  tenaga  Satuan  Petugas Keamanan SATPAM.
2.1.1.3 Indikator-indikator Lingkungan Kerja