Risiko ini berkaitan dengan keputusan perusahaan untuk menggunakan utang dalam pembiayaan modalnya. Semakin besar
proporsi utang yang digunakan perusahaan, semakin besar risiko finansial yang dihadapi perusahaan.
f. Risiko Likuiditas Risiko ini berkaitan dengan kecepatan suatu sekuritas yang
diterbitkan perusahaan bisa diperdagangkan di pasar sekunder. Semakin cepat suatu sekuritas diperdagangkan, semakin likuid
sekuritas tersebut, demikain sebaliknya. Semakin tidak likuid suatu sekuritas semakin besar pula risiko likuiditas yang dihadapi
perusahaan. g. Risiko Nilai Tukar Mata Uang
Risiko ini berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar mata unag domestik negara perusahaan tersebut dengan nilai mata uang
negara lainnya. Risiko ini juga dikenal dengan risiko mata uang currency risk atau risiko nilai tukar exchange rate risk.
h. Risiko Negara Country Risk Risiko ini juga disebut sebagai risiko politik, karena sangat
berkaitan dengan kondisi perpolitikan suatu negara. Bagi perusahaan yang beroperasidi luar negeri, stabilitas politik dan
ekonomi negara bersangkutan sangat penting diperhatikan untuk menghindari risiko negara yang terlalu tinggi.
c. Tingkat Pengembalian dan Risiko Investasi di Pasar Valas
Valuta asing valas Foreign exchange Forex atau Foreign currency diartikan sebagai mata uang asing dan alat pembayaran
lainnya yang digunakan untuk melakukan atau membiayai transaksi ekonomi keuangan internasional dan yang mempunyai catatan kurs
resmi pada Bank Sentral. Hady, 2001:15. Hidayat 2005:2 menyatakan bahwa pasar valas foreign exchange market adalah suatu
pasar keuangan yang memperdagangkan atau mentransaksikan berbagai valuta asing.
Mata uang yang sering digunakan sebagai alat pembayaran dan kesatuan hitung dalam transaksi ekonomi dan keuangan internasional
di sebut hard currency, yaitu mata uang yang nilainya relatif stabil dan kadang-kadang mengalami apresiasi atau kenaikan nilai dibandingkan
dengan mata uang lainnya diantaranya adalah dollar Amerika USD, Euro EUR, yen Jepang JPY, poundsterling Inggris GBP, dollar
Australia AUD, dan franc Swiss CHF. Berbeda dengan hard currency, soft currency pada umumnya merupakan mata uang dari
negara-negara berkembang seperi rupiah IDR, bath Thailand THB, peso Argentina ARS, dan sebagainya.
Prinsip-prinsip pokok dalam bursa valas adalah: Hady, 2001:16
a. Pengertian kurs jual dan beli selalu dilihat dari sisi atau pihak Bank atau Money Changer atau Pedagang valas.
b. Kurs jual selalu lebih tinggi dari pada kurs beli atau sebaliknya kurs beli lebih rendah kurs jual.
c. Kurs jual atau beli suatu mata uang valas adalah sama dengan kurs beli atau jual mata uang valas lawannya.
Pelaku-pelaku utama ekonomi dalam pasar valuta asaing valas adalah: Hidayat, 2005:4
a. Bank Sentral Bank sentral suatu negara berkepentingan terhadap pasar valas
dengan tujuan untuk menstabilkan posisi nilai tukar. b. Perusahaan dan Individu
Individu memiliki kepentingan terhadap kurs valas umumnya pada saat bepergian ke luar negeri atau mentrabsfer uang. Kurs yang
dipakai untuk kepentingan seperti ini adalah kurs spot yang ada pada bank atau money changer tempat ia melakukan valas,
sedangkan untuk perusahaan, kebutuhan terhadap valas biasanya
ada pada perusahaan ekspor-impor yang melakukan jual-beli dengan valas.
c. Investor dan Spekulator Investor yang memerlukan valas adalah mereka yang pada
umumnya berinvestasi pada efek atau surat berharga dalam mata uang asing, sedangkan aktivitas yang dilakukan spekulator di
pasar uang adalah semata-mata untuk mendapatkan keuntungan dari naik turunya mata uang.
d. Dealer Dealer bank dan non bank dapat beroprasi naik di pasar antar bank
interbank market atau pasar klien client market dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual dan harga beli
valas. e. Commercial Bank
Bank komersial memerlukan valas mana kala mereka menyediakan produk atau jasa yang berkaitan dengan valas,
seperti tabungan valas, deposito valas dan transfer valas. Tingkat pengembalian pasar valas dapat diperoleh dari kurs
penjualan, dikurangi kurs pembelian dibagi dengan kurs pembelian, yang dapat dihitung dengan rumus sebagia berikut: Jogiyanto, 2003:
232 Rv =
1 1
t t
t
Kurs Kurs
Kurs
x 100 Keterangan:
Rv = Tingkat pengembalian pasar valuta asing Kurs
t
= Nilai kurs pada periode yang bersangkutan Kurs
t-1
= Nilai kurs pada periode sebelumnya Kurs dalam pasar valas dikutip menurut kurs beli bid rates
dan kurs jual offer rate. Nilai kurs beli bid rates adalah kurs dimana bank bersedia membeli suatu mata uang. Kurs jual offer rate adalah
kurs dimana bank bersedia menjual suaru mata uang. Bank dalam
prakteknya yang terjun di pasar valas diharuskan mencantumkan kurs beli dan kurs jual sekaligus untuk mata uang yang diperdagangkan,
ketika mencantumkan kurs jual dan kurs beli mata uang tertentu, biasanya kurs beli lebih rendah dari kurs jualnya.
3. Kerangka Pikir