7
d. Penghubung sistem
Penghubung interface merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-
sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Keluaran output dari satu subsistem akan menjadi satu masukan input bagi subsistem
yang lain dan akan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
e. Masukan sistem
Masukan input adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan peralatan maintenance input dan masukan sinyal signal
input. Maintanance input adalah energi yang diproses agar didapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input
yang digunakan untuk mengoperasikan komputer, sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
f. Keluaran sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan
berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.
g. Sasaran sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan goal atau sasaran objektif. Jika sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali, masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Karakteristik suatu sistem dapat dilihat
dari gambar 2.1.
2.1.2 Karakteristik Sistem
a. Organisasi b. Interaksi
c. Interdependensi d. Integrasi
8
e. Tujuan pokok a. Organisasi
Mencakup struktur dan fungsi organisasi 1. Fungsi
Organisasi tidak akan berjalan tanpa adanya fungsi dari setiap bagian maupun sub bagian.
2. Fungsi direktur utama Bertanggung jawab penuh terhadap mati atau hidupnya perusahaan yang di
pimpinnya. 3. Fungsi departemen marketing
Bertanggung jawab penuh atas kelancaran pembuatan produk dengan jalan mencari langganan pembeli
4. Fungsi departemen dan administrasi Bertanggung jawab ata kelancaran pengeluaran perusahaan.
b. Interaksi Saling keterhubungan antara bagian yang satu dengan lainnya.
Contoh : SA dengan P dengan DE dan sebaliknya
SA : Sistem Analisis, P : Programmer, DE : Data entry c. Interdependensi
Bagian yang satu mempunyai ketergantungan dengan bagian yang lainnya. Contoh :
Bagian marketing saling berhantung dengan bagian produksi dan bagian keuangan dan administrasi dalam hal penagihan pada customer.
d. Integritas Suatu keterpaduan antara subsistem-subsistem untuk mencapai tujuan.
Contoh : Bagian marketing mendapat pesananan 100 buah mobil tapi hanya mampu
menyediakan 50 unit. Untuk menangani masalah ini diadakan kerjasama dengan perusahaan lain yang bergerak dalam bidang yang sama.
e. Main objection tujuan utama
9
Pemusatan tujuan yang sama dari masing-masing subsistem. Contoh : suatu perusahaan memerlukan pemusataan tujuan.
2.1.3 Klasifikasi Sistem
Menurut Hartono 2004:6 sistem dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian, yaitu:
1. Sistem abstrak dan sistem fisik
Sistem abstrak merupakan sistem yang tidak bisa dilihat secara mata biasa dan biasanya sistem ini berupa pemikiran atau ide-ide. Contohnya adalah
filsafat. Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat secara mata biasa dan biasanya sering digunakan oleh manusia. Contohnya adalah sistem
akuntansi dan sistem komputer. 2.
Sistem alamiah dan sistem buatan Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi karena pengaruh alam.
Misalnya sistem rotasi bumi dan sistem gravitasi. Sistem buatan merupakan sistem yang dirancang dan dibuat oleh manusia, misalnya sistem pengolahan
gaji. 3.
Sistem tertutup dan sistem terbuka Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan bagian
luar sistem dan biasanya tidak terpengaruh oleh kondisi di luar sistem. Sedangkan sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan dengan
bagian luar sistem. 4.
Sistem tertentu deterministic system dan sistem tak tentu probabilistic system.
Sistem tertentu beroperasi tertentu dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti,
sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-
program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Hartono
2004:33
10
Gambar 2.1. Karakteristik Suatu Sistem
Gambar 2.1 Karateristik Suatu Sistem
Sumber: Hartono, 2004
Sub sistem
Sub sistem
Sub sistem
Sub sistem
Sub sistem
INPUT PROSES
OUTPUT
11
2.2 Pengertian Informasi