Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

presentasi kelas,kegiatan kelompok belajar kelompok,tes individu,penentuan poin peningkatan individu dan poin perkembangan kelompok, serta pemberian penghargaan. Slavin 2008 : 143 menyatakan bahwa pada STAD siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan 4-5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku. Guru menyajikan pelajaran, dan kemudian siswa bekerja dalam tim mereka memasilkan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Kemudian, seluruh siswa diberikan tes tentang materi tersebut, pada saat tes ini mereka tidak diperbolehkan saling membantu. Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD tidak berbeda jauh dengan pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru. Guru tetap berperan dalam penyajian materi dan pengontrolan kelas sehingga siswa tidak dilepas begitu saja dan diharapkan mudah untuk beradaptasi. Dengan bekerja secara kelompok diharapkan siswa mampu menyelesaikan tugas pembelajaran yang diberikan. Adanya heterogenitas dalam kelompok serta pemberian penghargaan sebagai insentif keberhasilan individu beserta kelompok dapat menciptakan suasana belajar yang aktif yang selanjutnya dapat mendorong siswa meningkatkan usaha belajarnya. Selanjutnya pembelajar kelompok tidak sama dengan pembelajaran kooperatif STAD, dalam pembelajaran kooperatif membuat persiapan dan menyusun tugas sedemikian rupa. Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman siswa kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar belakangnya. Langkah-langkah penerapan metode pembelajaran tipe STAD menurut tim Departemen Pendidikan Nasional 2008:10 sebagai berikut: 1. Membentuk kelompok yang anggotanya sekitar 4-6 orang secara heterogen campuran menurut prestasi,jenis kelamin,suku,dll 2. Guru menyajikan pelajaran 3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggotanya yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti 4. Guru memberi kuispertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu. 5. Memberi evaluasi 6. Kesimpulan Menurut Rachmadi 2006: 157-158 metode pembelajaran kooperatif tipe STADmemiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD sebagai berikut: a. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan keterampilan bertanya dan membahas suatu masalah. b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih intensif mengadakan penelitian mengenai suatu masalah. c. Mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan keterampilan berdiskusi. d. Memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan sebagai individu serta kebutuhannya dalam belajar. e. Siswa lebih aktif bergabung dengan teman mereka dalam pelajaran, mereka lebih aktif berpartisipasi dalam berdiskusi. f. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan rasa menghargai dan menghormati antar siswa, dimana mereka telah saling bekerja sama dalam kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kekurangan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD sebagai berikut: a. Kerja sama kelompok seringkali hanya melibatkan kepada siswa yang mampu, sebab mereka cukup memimpin dan mengarahkan kepada mereka yang kurang mampu. b. Strategi ini kadang menuntut pengaturan tempat duduk yang berbeda-beda dan gaya mengajar yang berbeda pula.Keberhasilan strategi kelompok ini bergantung kepada kemampuan siswa memimpin kelompok atau bekerja sendiri. c. Keberhasilan strategi kelompok ini bergantung kepada kemampuan siswa memimpin kelompok atau bekerja sendiri. Berdasarkan uraian tersebut dapat dikatakan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD Students Teams Achievements Division adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang mengutamakan kerjasama siswa dalam kelompok kecil yang heterogen dengan anggota 4-6 orang setiap kelompoknya untuk menyelesaikan tugas pembelajaran dikelas.

7. Pembelajaran Kooperatif Tipe PBI Problem Based Instruction

Istilah Pengajaran Berdasarkan Masalah PBM diadopsi dari istilah Inggris Problem Based Instruction PBI. Menurut Dewey dalam Sudjana, 2001: 19 belajar berdasarkan masalah adalah interaksi antara stimulus dengan respons, merupakan hubungan antara dua arah belajar dan lingkungan. Pengajaran berdasarkan masalah merupakan pendekatan yang efektif utnuk pengajaran proses berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini membantu siswa untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya. Pembelajaran ini cocok untuk mengembangkan pengetahuan dasar maupun kompleks Ratumanan, 2002: 123 PBI Problem Based Instruction merupakan metode pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru. Seperti halnya CLContextual Learning, metode ini juga fokus pada keaktifan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Peserta didik tidak lagi diberikan materi belajar secara satu arah seperti pada metode pembelajaran konvensional. Dengan metode ini,diharapkan peserta didik dapat mengembangkan pengetahuan mereka secara mandiri. Dan adanya penerapan metode pembelajaran kooperatif diharapkan dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa dan dapat terjadi interaksi yang positif, serta pembelajaran yang efektif dan sesuai dengan kemampuan siswa. Karakteristik pembelajaran berbasis masalah adalah sebagai berikut: a. Permasalahan menjadi starting point dalam belajar; b. Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada di dunia nyata yang tidak terstruktur; c. Permasalahan membutuhkan perspektif ganda multiple perspective; d. Permasalahan, menantang pengetahuan yang dimiliki oleh siswa.sikap, dan kompetensi yang kemudian membutuhkan identifikasi kebutuhan belajar dan bidang baru dalam belajar; e. Belajar pengarahan diri menjadi hal utama; f. Pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam, penggunaannya, dan evaluasi sumber informasi merupakan proses yang esensial dari pembelajaran berbasis masalah; g. Belajar adalah kolaboratif,komunikasi, dan kooperatif; h. Pengembangan keterampilan inquiry dan pemecahan masalah sama pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk mencari solusi dari sebuah permasalahan; i. PBM melibatkan evaluasi dan review pengalaman siswa dan proses belajar. Rusman, 2010: 45 PBI Problem Based Instruction merupakan metode pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru. PBI adalah proses pembelajaran yang titik awal pembelajaran berdasarkan masalah dalam kehidupan nyata lalu dari masalah ini siswa dirangsang untuk mempelajari masalah berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah mereka punyai sebelumnya prior knowledge sehingga dari prior knowledge ini akan terbentuk pengetahuan dan pengalaman baru. Diskusi dengan menggunakan kelompok kecil merupakan poin utama dalam penerapan PBI. Sintak metode PBI Problem Based Instruction ada 5 fase, yaitu: a. fase 1: orientasi siswa pada masalah Problem Introduction b. fase 2: mengorganisasikan siswa untuk belajar c. fase 3: membimbing penyelidikan individu maupun kelompok d. fase 4: mengembangkan dan menyajikan hasil kerja siswa e. fase 5: menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Fauzi, 2009: 119 Adapun langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut :

Dokumen yang terkait

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI ANTARA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL (STUDI PADA SISWA KELAS X SMA GAJAH MADA TAHUN PELAJ

1 21 89

PERBANDINGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

0 7 83

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVMENT DIVISION DAN TIPE TALKING STICK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 11 73

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BERPRESTASI (Studi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 9 B

0 8 90

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN PROBLEM SOLVING DENGAN MEMPERHATIKAN BENTUK TES ( Studi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pulaupanggung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 4 100

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN PROBLEM SOLVING DENGAN MEMPERHATIKAN BENTUK TES ( Studi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pulaupanggung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 2 99

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN PROBLEM BASED INTRUCTION (PBI) DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BERPRESTASI (Studi Pada Kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar

1 24 133

KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN TIPE PICTURE AND PICTURE DAN STUDENT TEAM ACHIEVEDMENT DIVISION (STAD) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BELAJAR

0 8 106

PERBANDINGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

0 0 12

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

0 0 10