KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN TIPE PICTURE AND PICTURE DAN STUDENT TEAM ACHIEVEDMENT DIVISION (STAD) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BELAJAR

(1)

KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN TIPEPICTURE AND PICTURE DANSTUDENT TEAM ACHIEVEDMENT DIVISION(STAD) DALAM

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BELAJAR

Oleh Isra Selvy Rolina

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan dan peningkatan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran Picture and Picture dan STAD pada materi Uang dan Perbankkan pada siswa kelas X SMA Negeri 15 Bandar Lampung. Populasi meliputi seluruh siswa kelas X SMA Negeri 15 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2014/2015. Melalui teknik cluster random samplingterpilih 2 sampel yaitu kelas X.1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X.2 sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen diberi perlakuan pembelajaran dengan model Picture and Picture sedangkan kelas kontrol menggunakan model STAD. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, observasi dan angket. Data dianalisis dengan menggunakan ANOVA dua jalan dan t-tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen diperoleh nilai tertinggi tes akhir 98 dan nilai terendah tes akhir 63 dengan rata-rata 79,50. Kelas kontrol yang memperoleh nilai tertinggi tes akhir 96 dan nilai terendah tes akhir 60 dengan rata-rata 73,75. Hasil uji kelas eksperimen sebesar 0,527 sedangkan pada kelas kontrol sebesar 0,412. Hal ini menunjukkan pembelajaran dengan model Picture and Picture lebih baik dari pada model STAD dalam meningkatkan hasil belajar.


(2)

Oleh

ISRA SELVY ROLINA Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2015


(3)

(4)

(5)

(6)

Agung, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung pada tanggal 10 April 1993 dengan nama lengkap Isra Selvy Rolina. Penulis merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara, Pasangan Bapak Rusulan Dali dan Ibu Pasitah Pendidikan formal yang diselesaikan penulis.

1. SD Negeri 1 Tanjung Senang diselesaikan pada tahun 2005 2. SMP Negeri 29 Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2008 3. SMA Negeri 15 Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2011

Pada tahun 2011, penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung. Pada tahun 2014, penulis mengikuti Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ke Solo, Bali, Jogjakarta, Bandung dan Jakarta. Serta pada bulan Juli- September mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Pekon Biha Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat dan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 1 Pesisir Selatan.


(7)

Alhamdulillahirobbil alamin, segala puji untuk Mu Allah

SWT atas segala kemudahan, limpahan rahmat dan karunia

yang Engkau berikan selama ini

. Dengan Bangga Kupersembahkan Karya Ini Untuk

Kedua Orang Tuaku

Dengan penuh keiklasan, kasih sayang dan kesabaran membimbing serta mendidikku agar menjadi manusia yang lebih baik di dunia dan akhirat. Selnantiasa berdoa, memberi nasehat dan

semangat untuk masa depan yang lebih baik.

Ayuk-ayukku

Terima kasih telah membantu dan memberikan motivasi untuk kesuksesanku.

Para Pendidik

Terima kasih telah berbagi ilmu dan pengalaman untuk bekal menghadapi kehidupan

Sahabat-sahabatku Meberikan warna dalam hidup


(8)

Apa yang bisa dilakukan sekarang maka lakukanlah (Pasitah ibuku tercinta)

Bermimpilah maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu (Andrea Hirata)

Jadilah seperti mentari yang kedatangannya selalu dinanti,dan jadilah seperti mentari yang kepergiannya selalu dikenang

(Isra Selvy Rolina)

Jangan menjadi orang sukses tapi jadilah orang yang bernilai (Albert Einsten)

Sungguh akan dibayar upah (pahala) orang-orang yang sabar dengan tiada batas hitungan


(9)

Alhamdulillahirobbil’alamin, dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, petunjuk, dan kemudahan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Komparasi Model Pembelajaran Tipe Picture and Picture dan Student Team Achievement Division (STAD) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ekonomi Dengan Memperhatikan Motivasi Belajar”. Shalawat beserta salam tetap tersanjung agungkan kepada Nabi kita Rasulullah Muhammad shallallahu‘alaihi wa salam.

Selesainya penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, motivasi, bimbingan dan saran dari semua pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Unila.

2. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerjasama FKIP Unila.

3. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Umum FKIP Unila.

4. Bapak Dr. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FKIP Unila.


(10)

Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Unila dan selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta memberikan motivasi, arahan dan nasehat dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Ibu Dr. Pujiati, S.Pd, M.Pd., selaku pembimbing I dan pembimbing akademik yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta memberikan motivasi, arahan dan nasehat dalam penyelesaian skripsi ini. 8. Bapak Drs. Yon Rizal, M.Si., selaku Penguji skripsi penulis yang

telah membantu mengarahkan dan memotivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Unila, terima kasih untuk ilmu dan pengalamannya yang telah diberikan kepada penulis.

10. Bapak Hi. Teguh Budi Santoso, M.P d. , selaku Kepala SMA Negeri 15 Bandar Lampung, terima kasih atas ketersediaannya memberikan kesempatan kepada saya untuk menjadikan SMA Negeri 15 Bandar Lampung sebagai tempat penelitian skripsi ini.

11. Ibu Susi Darwati, S.Pd., M.Pd selaku guru mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 15 Bandar Lampung, terima kasih atas bimbingan, nasehat, dan motivasi serta informasinya yang bermanfaat untuk kepentingan penelitian dalam skripsi ini.


(11)

terselesaikan dengan baik.

13. Kedua orang tuaku, Bapak Rusulan Dali dan Ibu Pasitah beribu syukur kuucapkan dalam setiap doa karena telah dilahirkan diantara kalian yang selalu memberikan kasih sayang dan mengusahakan yang terbaik untukku dan mendoakanku dalam pengharapan-pengharapan yang pasti. Terimakasih untuk kesabaran, air mata, tenaga dan pikiran tercurah di setiap perjuangan dan doamu menjadi kunci kesuksesanku di kemudian hari. Tidak ada doa yang terkabulkan selain doa dari orangtua yang ikhlas. 14. Ayukku tercinta, Yesi Paryani dan Maya Sofia terimakasih untuk motivasi, doa dan kedua telinga yang selalu mendengarkan keluh kesahku

15. Dita Widiastuti dan Henitiya Pertiwi. Terima kasih untuk hari-hari yang kita lewati bersama yang membuat hidupku lebih berwarna.

16. Fitri maretta, Arum Maisha Saba Putri, Elisa Hiktafena, Ratna Dwi Astuti, Desi Fatma Wati, Miftahul Khoiriyah, dan Meilani. Terima kasih untuk kebersamaannya selama ini, selalu menerima dan membantuku disetiap kesulitan menghadapi semester demi semester.

17. Nur Arianti Windy Septiani, Hidayati Putri Utami Aziz, Nadia Anisa, Nur Febriyanti, Chelsealia Hernidons, Amanda Anggraini S., Anggi Anisa, Faiga Kharimah terimakasih atas pengertian, kasih sayang dan sepuluh tahun kebersamaan kita. Semangat buat kita semua untuk mewujudkan mimpi dan menggapai cinta


(12)

19. Kak Dani dan Om Herdi terima kasih telah memberikan masukan dan informasi dalam penyelesaian skripsi ini.

20. Kakak dan adik tingkatku semuanya tanpa terkecuali terima kasih atas semua bantuan dan motivasinya.

21. Sahabat KKN-KT Dewi Firdanti, Ridha Adilla, Florensia Evindonta Bangun, Elisabeth Kartika, Febriana Andita, Sudaryanti, Eka, Cahyo Prasetyo terima kasih telah memberikan banyak pengalaman dan kebahagiaan, serta keluarga besar Pekon Biha, Ama, Emak, Abang Mat, Ngah, Adek Dirga, Pak Tri Koryadi, Serta Bapak dan Ibu Guru beserta siswa SMA Negeri 1 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat.

22. Terimakasih buat mas-mas prin-prinan yang setia dan sabar dalam membantu mengedit skripsi ini dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis.

Semoga segala bantuan, bimbingan, dorongan dan doa yang diberikan kepada penulis mendapat ridho dari Allah SWT. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Aamiin.

Bandar Lampung, Juni 2015 Penulis,


(13)

(14)

DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Pembatasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah ... 9

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Kegunaan Penelitian... 10

G. Ruang Lingkup Penelitian... 11

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka ... 12

1. Belajar dan Hasil Belajar... 12

2. Mata pelajaran ekonomi ... 17

3. Model pembelajaran kooperatif ... 18

4. Model pembelajaran kooperatif tipePicture and Picture... 21

5. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD ... 23

6. Motivasi Belajar ... 26

B. Penelitian Relevan... 29

C. Kerangka Pikir ... 33

D. Anggapan Dasar ... 34

E. Hipotesis... ... 35

III.METODELOGI PENELITIAN A. Metodologi Peneltian ... 36

1. Desain Eksperimen... 37

2. Prosedur Penelitian... 38

B. Populasi dan sampel... 39

1. Populasi ... ... 39

2. Sampel... ... 40

C. Variabel Penelitian ... 40


(15)

2. Dokumentasi ... 46

3. Angket ... ... 46

G. Uji Persyaratan Instrumen... 46

1. Uji Validitas Instrumen ... 48

2. Uji Reliabilitas ... 49

3. Tingkat Kesukaran ... 50

4. Daya Beda . ... 51

H. Uji Persyaratan Analisis Data ... 52

1. Uji Normalitas... 52

2. Uji Homogenitas ... 52

I. Teknik Analisis Data... 53

1. Analisis Varian Dua Sampel Independen ... 53

2. T-test Dua Samel Idependen ... 54

J. Pengujian Hipotesis... 56

IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A..Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 58

B. Implementasi Pelaksanaan Pembelajaran ... 63

C. Deskripsi Data . ... 79

D. Pengujian Persyaratan Analisis Data ... 89

E. Hasil Belajar Ekonomi dan Motivasi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... ... 90

F. Engujian Hipotesis ... 91

G. Pembahasan .... ... 98

H. Keterbatasan Penelitian ... 111

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... ... 112

B. Saran ... ... 113

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(16)

1. Hasil MID Semester Ekonom Siswa Kelas X SMA N 15 Bandar

Lampung Tahun Pelajaran 2014/ 2015... 4

2. Acuan Penelitian... ... 6

3. Langkah-langkah Model Pembelajaran ... 19

4. Penelitian yang Relevan ... ... 30

5. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... ... 44

6. Rumus Unsur Tabel Persiapan Anava Dua Jalur... 53

7. Data Kepala Sekolah yang Pernah Menjabat di SMA Negeri 15 Bandar Lampung ... ... 58

8. Data Guru dan Karyawan ... ... 59

9. Data sarana dan Prasarana ... ... 61

10. Distribusi Frekuensi Pretest Ekonomi Kelas Eksperimen... 80

11. Distribusi Frekuensi Pretest Ekonomi Kelas Kontrol... 82

12. Distribusi Frekuensi Postest Ekonomi Kelas Eksperimen ... 85

13. Distribusi Frekuensi Postest Ekonomi Kelas Kontrol ... 87

14. Hasil Uji Normalitas Ekonomi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 89

15. Hasil Uji Homogenitas Ekonomi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 90

16. Uji Hipotesis 1 Hasil Belajar Ekonomi ... 93

17. Uji Hipotesis 2 Hasil Belajar Ekonomi ... 94

18. Uji Hipotesis 3 Hasil Belajar Ekonomi ... 95


(17)

1. Daftar Nama Siswa Kelas X.1 (Kelas Eksperimen) ... 119

2. Daftar Nama Siswa Kelas X.2 (Kelas Kontrol) ... 120

3. Daftar Nama Kelompok Kelas Kontrol ... 121

4. Daftar Nama Kelompok Kelas Eksperimen... 122

5. Perangkat pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipePicture and Picture(kelas eksperimen)... 123

6. Perangkat pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe STAD (kelas kontrol) ... 154

7. Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar... 185

8. Soal Uji Coba Hasil Belajar Ekonomi ... 187

9. UjiPretesHasil Belajar Ekonomi... 194

10. SoalPostesEkonomi ... 200

11. Angket Motivasi... 206

12. Hasil uji Validitas, Reabilitas, Tingkat Kesukaran dan Daya Beda Ekonomi ... 209

13. Rekapitulasi Hasil Belajar Ekonomi Kelas Eksperimen (X.1) ... 211

14. Rekapitulasi Hasil Belajar Ekonomi Kelas Kontrol (X.2) ... 212

15. Hasil Motivasi Kelas Eksperimen (X.1) ... 213

16. Hasil Motivasi Kelas Kontrol (X.2)... 214

17. Hasil Uji Normalitas Hasil Postest Ekonomi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 215

18. Hasil Uji Homogenitas Hasil Postest Ekonomi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 217

19. Hasil Uji Anava Hasil Belajar Ekonomi ... 218

20. Hasil Uji T-Test motivasi... 220

21. Surat Izin Penelitian Pendahuluan ... 221

22. Surat Izin Penelitian ... 222


(18)

Daftar Nama Siswa Kelas X.1 (Kelas Eksperimen) Nomor Nama

1 ADE ELNA FEBRIANI 2 ADINDA OLIVIA 3 AFI FAUZIAH

4 ANGGUN OKTARIANI 5 APRILIA MAYANG ASIH

6 ARDHANDO JUNIARVI MAGHRIZA 7 BACHTIAR ELIYANTO HT.

8 CHELA AMADONA 9 CITRA ADHA AYU N. 11 DICKI IRFANDI

12 DITA FITRIANINGSIH 13 DONA RIZKI LOVATINEYA 14 DYARNA PUSPA ANJANI 15 DZIA AISYAH FANRA S.P

16 ERLITA GIFFANY NOVITASARI 17 EVA PRIMA SARI

18 FANNY ARISTA

19 GADIS LUCKY NARULITA

20 GUNG BAGUS JERFIKANASA MURDA 21 HURUL AINI

22 JESSY DELANOF NAOMY GLORIA BR PAKPAHAN

23 LIANI MAULA FITRI

24 MUHAMMAD HAFIZ GUNTARA 25 NABILA SABRINA

26 NOVITA DIAH PERMATA HATI 27 NUR FATIMAH KHOIRUNNISA 28 PANJI HIDAYAT

29 PRITA ANJANI

30 REZA JANATI UTAMI 31 REZLYA FITRI SIREGAR 32 SALMA NOOR AZIZ 33 STEPHANIE BALQIS

34 VENNY LISYA SEMBIRING 35 WIDYANTI RAHARJO 37 WIKA JULIA MARBUN


(19)

Lampiran 2

Daftar Nama Siswa Kelas X.2 (Kelas Kontrol) Nomor Nama

1 AAN SAPUTRA 2 ANISA ROHANI

3 ANNISA BUNGA RAMADHANI 4 ANNISA PAULIA

5 BALQIS QOTRUNNADA 6 BERLIANA ANDINI PUTRI 7 CANDRA EKA SAPUTRA 8 CHYNTIA DWI SARTIKA

9 DESRARIA SUCI DAMA SUSANTI 11 DIAN APRILIA

12 DINDA ANISAH ATMAJA PUTRI 13 DWIKE PERMATA HATI

14 EGA RADINDA ACHMAD 15 FAISAL AKBAR

16 FATKUL JANNAH 17 FITRIA DEVI SUSANTI 18 INDAH TAMARA 19 JULIANA SAPUTRI 20 M. FIGO HADIATMADJA 21 MALIK HABBIB KURNIAWAN 22 MARWAN ISMAIL

23 MEGAWATI RIDWAN FITRI

24 MUHAMMAD FATHI ROJA IHSAN MOELIA

25 NURHAIFAH 26 NURUL AHYA

27 PRATIWI ALFIANAH

28 RADEN RORO RASTRANI RAHADA PUTRI

29 RAHMITA FITRI ARDELA 30 RUSTA MEITI NORA 31 SUPIAH ANGGRAINI 32 TAKRIMAH KURNIA SARI 33 VEBY RIENEDIMA

34 WEDYA MENTARI 35 WINDY EVRILIA 37 YOSI APRIYANTI


(20)

Nama kelompok kelas eksperimen:

Kelompok 1: Kelompok 2:

1 ADE ELNA FEBRIANI 1 APRILIA MAYANG ASIH

2 ADINDA OLIVIA 2 ARDHANDO JUNIARVI

3 AFI FAUZIAH 3 BACHTIAR ELIYANTO

4 ANGGUN OKTARIANI 4 CHELA AMADONA

Kelompok 3: Kelompok 4:

1 STEPHANIE BALQIS 1 DYARNA PUSPA ANJANI

2 VENNY LISYA SEMBIRING 2 DZIA AISYAH FANRA S.P

3 WIDYANTI RAHARJO 3 ERLITA GIFFANY

4 WIKA JULIA MARBUN 4 EVA PRIMA SARI

Kelompok 5: Kelompok 6:

1 NABILA SABRINA 1 PRITA ANJANI

2 NOVITA DIAH PERMATA HATI 2 REZA JANATI UTAMI 3 NUR FATIMAH KHOIRUNNISA 3 REZLYA FITRI SIREGAR

4 PANJI HIDAYAT 4 SALMA NOOR AZIZ

Kelompok 7: Kelompok 8:

1 FANNY ARISTA 1 CITRA ADHA AYU N.

2 GADIS LUCKY NARULITA 2 DICKI IRFANDI

3 GUNG BAGUS JERFIKANASA 3 DITA FITRIANINGSIH

4 4 DONA RIZKI

Kelompok 9: Kelompok 10:

1 HURUL AINI 1

2 JESSY DELANOF NAOMY 2

3 LIANI MAULA FITRI 3


(21)

Lampiran 4

Nama kelompok kelas kontrol:

Kelompok 1: Kelompok 2:

1 AAN SAPUTRA 1 CANDRA EKA SAPUTRA

2 BALQIS QOTRUNNADA 2 CHYNTIA DWI SARTIKA 3 BERLIANA ANDINI PUTRI 3 DESRARIA SUCI DAMA 4 RAHMITA FITRI ARDELA 4 DIAN APRILIA

Kelompok 3: Kelompok 4:

1 RADEN RORO RASTRANI 1 ANISA ROHANI

2 INDAH TAMARA 2 WEDYA MENTARI

3 JULIANA SAPUTRI 3 ANNISA PAULIA

4 NURHAIFAH 4

Kelompok 5: Kelompok 6:

1 SUPIAH ANGGRAINI 1 M. FIGO HADIATMADJA 2 TAKRIMAH KURNIA SARI 2 MALIK HABBIB

3 VEBY RIENEDIMA 3 NURUL AHYA

4 WEDYA MENTARI 4 PRATIWI ALFIANAH

Kelompok 7: Kelompok 8:

1 DINDA ANISAH ATMAJA PUTRI 1 WINDY EVRILIA

2 DWIKE PERMATA HATI 2 MEGAWATI RIDWAN

3 EGA RADINDA ACHMAD 3 MUHAMMAD FATHI

4 FAISAL AKBAR 4 MARWAN ISMAIL

Kelompok 9: Kelompok 10:

1 ANNISA BUNGA 1

2 FATKUL JANNAH 2

3 FITRIA DEVI SUSANTI 3


(22)

PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPEPICTURE AND PICTURE(KELAS EKSPERIMEN)


(23)

Lampiran 5

PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPEPICTURE AND PICTURE(KELAS EKSPERIMEN)


(24)

Kisi-Kisi Instrumen Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Tahun Pelajaran 2014/2015

Kompetensi Dasar

Materi Indokator Penilaan

Aspek kognitif Nomor soal 7.1 Menjelaskan konsep permintaan dan penawaran uang 7.2 Membedakan peran bank umum dan bank sentral • Pengertian uang • Fungsi uang • Permintaan uang • Penawaran uang • Pengertian bank • Fungsi bank • Peran bank

umum dan bank sentral • Produk-produk perbankan • 5C • Kebaikan dan keburukan kredit • Mendeskripsikan pengertian uang. • Mengidentifikasi fungsi uang. • Mendeskripsikan permintaan uang. • Mendeskripsikan penawaran uang. • Mendeskripsikan pengertian bank. • Menguraikan fungsi bank sentral. • Menguraikan fungsi bank umum. • Menguraikan fungsi bank syariah. • Menguraikan fungsi bank perkreditan rakyat. • Mengidentifikasi peran bank umum dan bank sentral. • Mengidentifikasi

produk-produk perbankan. • Menyebutkan

jenis dan fungsi lembaga

keuangan.

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 12 dan 13

9, 10, 11, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28 dan 29

14, 19 dan 30 C4, C5, C1, C2, C1, C1, C2, C1, C1 C1, C2, C5, C5, C5, C2, C5, C2, C4, C3, C2, C2, C1, C2, C1, C1,


(25)

7.3 Mendeskripsi kan kebijakan pemerintah di bidang moneter • Tujuan kebijakan moneter • Kebijakan moneter pasar terbuka • Kebijakan moneter diskonto • Kebijakan moneter cadangan kas • Kebijakan moneter dorongan moral

• Menguraikan 5C. • Mendeskripsikan kebaikan dan keburukan kredit bagi nasabah • Mendeskripsikan tujuan kebijakan moneter. • Mendeskripsikan kebijakan dan instrumen kebijakan moneter 17, 22, 33,44, 46 C1, C2, C5


(26)

(27)

Lampiran 8 Lampiran 9 Lampiran 10


(28)

Angket Motivasi Belajar

Nama :

Kelas/Semester :

Nama Sekolah : Hari, Tanggal :

Pengantar

1. Angket ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi, isilah seluruh angket sesuai dengan petunjuk pengisian.

2. Informasi yang Anda berikan tidak berkaitan dengan nilai Anda, oleh karena itu isilah setiap item pernyataan dengan jujur.

3. Pastikan Anda telah mengisi seluruh pernyataan dalam angket ini.

4. Kesediaan Anda dalam mengisi angket ini merupakan jasa yang sangat berharga bagi penulis. Oleh karena itu penulis ucapkan terimakasih.

Petunjuk Pengisian

1. Tulislah identitas Anda secara lengkap.

2. Bacalah semua pertanyaan dan pilihlah salah satu jawaban sesuai dengan penilaian Anda sendiri.

3. Berilah tanda cek list (√) pada kolom dari setiap nomor pernyataan yang paling sesuai dengan yang anda alami dari pernyataan yang ada. Di mana pernyataan tersebut memiliki rentang dari sangat positif sampai dengan sangat negatif. 4. Tidak ada jawaban yang benar atau salah. Jawaban yang jujur sangat


(29)

Daftar Pernyataan


(30)

(31)

Lampiran 13

Daftar Nama Siswa Kelas X.1 (Kelas Eksperimen)

Nomor Nama Pretes postes

1 ADE ELNA FEBRIANI 56 92

2 ADINDA OLIVIA 64 88

3 AFI FAUZIAH 60 72

4 ANGGUN OKTARIANI 80 88

5 APRILIA MAYANG ASIH 64 74

6 ARDHANDO JUNIARVI MAGHRIZA 76 98

7 BACHTIAR ELIYANTO HT. 84 76

8 CHELA AMADONA 76 80

9 CITRA ADHA AYU N. 60 78

11 DICKI IRFANDI 64 68

12 DITA FITRIANINGSIH 76 84

13 DONA RIZKI LOVATINEYA 68 78

14 DYARNA PUSPA ANJANI 68 80

15 DZIA AISYAH FANRA S.P 56 76

16 ERLITA GIFFANY NOVITASARI 60 90

17 EVA PRIMA SARI 60 74

18 FANNY ARISTA 76 50

19 GADIS LUCKY NARULITA 64 90

20 GUNG BAGUS JERFIKANASA MURDA 80 80

21 HURUL AINI 72 78

22 JESSY DELANOF NAOMY GLORIA BR PAKPAHAN

60 84

23 LIANI MAULA FITRI 60 52

24 MUHAMMAD HAFIZ GUNTARA 60 98

25 NABILA SABRINA 68 76

26 NOVITA DIAH PERMATA HATI 60 80

27 NUR FATIMAH KHOIRUNNISA 60 78

28 PANJI HIDAYAT 68 94

29 PRITA ANJANI 60 60

30 REZA JANATI UTAMI 88 82

31 REZLYA FITRI SIREGAR 68 82

32 SALMA NOOR AZIZ 48 74

33 STEPHANIE BALQIS 60 92

34 VENNY LISYA SEMBIRING 72 74

35 WIDYANTI RAHARJO 76 90

37 WIKA JULIA MARBUN 88 70

38 39 40


(32)

Daftar Nama Siswa Kelas X.2 (Kelas Kontrol)

Nomor Nama Pretes postes

1 AAN SAPUTRA 76 84

2 ANISA ROHANI 72 70

3 ANNISA BUNGA RAMADHANI 68 82

4 ANNISA PAULIA 72 60

5 BALQIS QOTRUNNADA 68 74

6 BERLIANA ANDINI PUTRI 76 88

7 CANDRA EKA SAPUTRA 60 80

8 CHYNTIA DWI SARTIKA 68 82

9 DESRARIA SUCI DAMA SUSANTI 60 76

11 DIAN APRILIA 72 78

12 DINDA ANISAH ATMAJA PUTRI 72 96

13 DWIKE PERMATA HATI 56 84

14 EGA RADINDA ACHMAD 68 62

15 FAISAL AKBAR 52 78

16 FATKUL JANNAH 56 76

17 FITRIA DEVI SUSANTI 68 60

18 INDAH TAMARA 88 82

19 JULIANA SAPUTRI 72 50

20 M. FIGO HADIATMADJA 60 80

21 MALIK HABBIB KURNIAWAN 84 78

22 MARWAN ISMAIL 52 76

23 MEGAWATI RIDWAN FITRI 68 62

24 MUHAMMAD FATHI ROJA IHSAN

MOELIA 52

54

25 NURHAIFAH 84 82

26 NURUL AHYA 68 90

27 PRATIWI ALFIANAH 56 76

28 RADEN RORO RASTRANI RAHADA

PUTRI 80

78

29 RAHMITA FITRI ARDELA 76 54

30 RUSTA MEITI NORA 80 72

31 SUPIAH ANGGRAINI 60 76

32 TAKRIMAH KURNIA SARI 60 90

33 VEBY RIENEDIMA 64 74

34 WEDYA MENTARI 84 88

35 WINDY EVRILIA 72 30

37 YOSI APRIYANTI 68 72

38 39 40


(33)

Lampiran 15

Daftar Nama Siswa Kelas X.1 (Kelas Eksperimen)

Nomor Nama Hasil Angket

1 ADE ELNA FEBRIANI 65

2 ADINDA OLIVIA 59

3 AFI FAUZIAH 80

4 ANGGUN OKTARIANI 60

5 APRILIA MAYANG ASIH 72

6 ARDHANDO JUNIARVI MAGHRIZA 70

7 BACHTIAR ELIYANTO HT. 63

8 CHELA AMADONA 58

9 CITRA ADHA AYU N. 63

11 DICKI IRFANDI 67

12 DITA FITRIANINGSIH 58

13 DONA RIZKI LOVATINEYA 56

14 DYARNA PUSPA ANJANI 47

15 DZIA AISYAH FANRA S.P 63

16 ERLITA GIFFANY NOVITASARI 64

17 EVA PRIMA SARI 52

18 FANNY ARISTA 59

19 GADIS LUCKY NARULITA 51

20 GUNG BAGUS JERFIKANASA MURDA 64

21 HURUL AINI 55

22 JESSY DELANOF NAOMY GLORIA BR

PAKPAHAN 59

23 LIANI MAULA FITRI 66

24 MUHAMMAD HAFIZ GUNTARA 52

25 NABILA SABRINA 62

26 NOVITA DIAH PERMATA HATI 58

27 NUR FATIMAH KHOIRUNNISA 56

28 PANJI HIDAYAT 55

29 PRITA ANJANI 58

30 REZA JANATI UTAMI 56

31 REZLYA FITRI SIREGAR 52

32 SALMA NOOR AZIZ 58

33 STEPHANIE BALQIS 60

34 VENNY LISYA SEMBIRING 63

35 WIDYANTI RAHARJO 56

37 WIKA JULIA MARBUN 57

38 39 40


(34)

Daftar Nama Siswa Kelas X.2 (Kelas Kontrol)

Nomor Nama Hasil Angket

1 AAN SAPUTRA 69

2 ANISA ROHANI 54

3 ANNISA BUNGA RAMADHANI 61

4 ANNISA PAULIA 51

5 BALQIS QOTRUNNADA 55

6 BERLIANA ANDINI PUTRI 60

7 CANDRA EKA SAPUTRA 56

8 CHYNTIA DWI SARTIKA 55

9 DESRARIA SUCI DAMA SUSANTI 60

11 DIAN APRILIA 53

12 DINDA ANISAH ATMAJA PUTRI 62

13 DWIKE PERMATA HATI 59

14 EGA RADINDA ACHMAD 61

15 FAISAL AKBAR 57

16 FATKUL JANNAH 55

17 FITRIA DEVI SUSANTI 48

18 INDAH TAMARA 51

19 JULIANA SAPUTRI 61

20 M. FIGO HADIATMADJA 53

21 MALIK HABBIB KURNIAWAN 66

22 MARWAN ISMAIL 56

23 MEGAWATI RIDWAN FITRI 51

24 MUHAMMAD FATHI ROJA IHSAN MOELIA 58

25 NURHAIFAH 58

26 NURUL AHYA 49

27 PRATIWI ALFIANAH 60

28 RADEN RORO RASTRANI RAHADA PUTRI 56

29 RAHMITA FITRI ARDELA 55

30 RUSTA MEITI NORA 55

31 SUPIAH ANGGRAINI 57

32 TAKRIMAH KURNIA SARI 58

33 VEBY RIENEDIMA 66

34 WEDYA MENTARI 61

35 WINDY EVRILIA 56

37 YOSI APRIYANTI 65

38 39 40


(35)

Lampiran 17

Uji Normalitas Pada Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Case Processing Summary

MP

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent Hasil

belajar

picture and

picture 24 100.0% 0 .0% 24 100.0%

STAD 24 100.0% 0 .0% 24 100.0%

Descriptives MP Statistic Std. Error Hasil belajar picture and picture

Mean 79.50 2.746

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 73.82 Upper Bound 85.18

5% Trimmed Mean 80.09

Median 81.00

Variance 180.957

Std. Deviation 13.452

Minimum 50

Maximum 98

Range 48

Interquartile Range 18

Skewness -.643 .472

Kurtosis -.189 .918

STAD Mean 73.17 3.368

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 66.20 Upper Bound 80.13

5% Trimmed Mean 74.11


(36)

Std. Deviation 16.502

Minimum 30

Maximum 96

Range 66

Interquartile Range 26

Skewness -.737 .472

Kurtosis .348 .918

Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable:hasilbelajar

Source

Type III Sum

of Squares df Mean Square F Sig. Corrected Model 7634.667a 3 2544.889 34.222 .000 Intercept 279685.333 1 279685.333 3.761E3 .000 modelpembelajaran 481.333 1 481.333 6.473 .015

Motivasi 48.000 1 48.000 .645 .426

modelpembelajaran *

motivasi 7105.333 1 7105.333 95.548 .000

Error 3272.000 44 74.364

Total 290592.000 48

Corrected Total 10906.667 47 a. R Squared = .700 (Adjusted R Squared =


(37)

Lampiran 18 Tests of Normality MP

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Hasil

belajar

picture and

picture .153 24 .152 .929 24 .093

STAD .162 24 .103 .942 24 .185


(38)

Uji Anava Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Between-Subjects Factors

Value Label N MP 1 picture and

picture 24

2 STAD 24

motivasi 1 tinggi 24

2 rendah 24

Descriptive Statistics Dependent Variable:hasilbelajar

MP tivasi Mean

Std.

Deviation N picture and

picture

tinggi 90.67 4.539 12 rendah 68.33 9.257 12 Total 79.50 13.452 24

STAD tinggi 60.00 12.299 12

rendah 86.33 6.315 12 Total 73.17 16.502 24 Total tinggi 75.33 18.098 24 rendah 77.33 12.024 24 Total 76.33 15.233 48

Levene's Test of Equality of Error Variancesa

Dependent

Variable:hasilbelajar

F df1 df2 Sig.

2.177 3 44 .104

Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups.


(39)

Levene's Test of Equality of Error Variancesa

Dependent

Variable:hasilbelajar

F df1 df2 Sig.

2.177 3 44 .104

Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups.

a. Design: Intercept +

modelpembelajaran + motivasi + modelpembelajaran * motivasi


(40)

Hasil uji t-tes pada siswa yang memiliki motivasi tinggi. Group Statistics

MP N Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean Hasil

Belajar

Picture and

Picture 12 90.6667 4.53939 1.31041

STAD 12 60.0000 12.29930 3.55050

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper Hasil

Belajar Equal variances assumed

4.250 .051 8.103 22 .000 30.66667 3.78460 22.81788 38.51546

Equal variances not assumed


(41)

Hasil t-tes pada siswa yang memiliki motivasi rendah Group Statistics

MP N Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean HasilBelajar Picture and

Picture 12 68.33 9.257 2.672

STAD 12 60.00 12.299 3.551

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t Df

Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper Hasil

Belajar Equal variances assumed

.255 .618 1.875 22 .074 8.333 4.444 -.883 17.549

Equal variances not assumed


(42)

1. Bagan Kerangka Pikir... 34 2. Desain Penelitian MenggunakanTreatment By Level... 37


(43)

A. Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi seperti ini, salah satu upaya yang harus dilakukan adalah dengan cara meningkatkan kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan merupakan salah satu syarat mutlak untuk mempercepat terwujudnya masyarakat yang demokratis, disiplin, bersatu, penuh toleransi dan pengertian serta bekerjasama. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam pembentukan baik buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif.

Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya, degan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang meningkatkan untuk berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat (Hamalik, 2004:79). Hakikat pendidikan menyediakan lingkungan yang memungkinkan setiap peserta didik mengembangkan bakat, motivasi, dan kemampuan secara optimal dan utuh (mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik). Hakikat pendidikan diharapkan mampu memberikan ruang seluas-luasnya bagi siswa untuk mengembangkan potensi yang ada pada dirinya, sehingga hasil yang akan didapat nantinya sesuai hakikat itu sendiri.


(44)

mengembangkan dan membina seoptimal mungkin potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Oleh karena itu, perlu adanya inovasi atau pembaharuan dalam pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan itu sendiri. Untuk menilai kualitas sebuah sekolah dapat dilihat dari prestasi belajar peserta didik atau siswa serta mutu lulusan dari sekolah tersebut.

Sekolah sebagai tempat peserta didik belajar baik di bidang akademik maupun non akademik. Seseorang diberikan bekal ilmu pengetahuan dan latihan-latihan untuk meghasilkan suatu perubahan baik tingkah laku maupun ilmu pengetahuan. Hamalik (2001:28) menyatakan bahwa “Belajar merupakan suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku berkat pengetahuan dan latihan. Disini guru harus mengantarkan siswanya untuk memperoleh dan menghasilkan perubahan tingkah laku tersebut”. Sekolah sebagai tempat belajar peserta didik di mana peserta didik memperoleh hasil dari proses pembelajaran, yang nantinya dievaluasi melalui proses evaluasi pembelajaran oleh guru mengenai hasil belajar peserta didik. Pendapat ini didukung oleh pendapat Dimyati dan Mudjiono (2002:3): “Hasil belajar berasal hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengalaman dan puncak proses belajar”.

Belajar memiliki kriteria-kriteria atau faktor-faktor sebagai tolak ukur sebagai penentu pencapaian hasil belajar. Seperti yang dikemukakan Dalyono


(45)

(2012:55-60) faktor-faktor yang menentukan pencapaian hasil belajar siswa, adalah sebagai berikut.

a. Faktor internal (yang berasal dari dalam diri) meliputi kesehatan, intelegensi, bakat, motivasi, dan cara belajar.

b. Faktor eksternal (yang berasal dari luar diri) meliputi lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan sekitar.

Dari proses belajar mengajar akan diperoleh hasil belajar. Hasil belajar yang dicapai seorang siswa selama kurun waktu tertentu berupa pengetahuan atau nilai yang diperoleh setelah mengikuti tes mengenai sejumlah materi pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa. Siswa dikatakan berhasil apabila setelah proses pembelajaran tingkat pengetahuan yang dimilikinya bertambah, dari tidak mengerti menjadi mengerti. Baik buruknya hasil belajar yang diperoleh siswa dari proses pengajaran nampak dalam perubahan tingkah laku secara menyeluruh yaitu, ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan apabila ada perubahan dari tidak tahu menjadi tahu. Motivasi siswa nampak saat hasil belajar siswa menjadi lebih baik sehingga keinginan untuk belajarnya menjadi tinggi. Tetapi tidak selamanya hasil belajar dapat dicapai dengan baik dan secara optimal. Ada kalanya dalam proses pembelajaran terjadi hambatan-hambatan yang membuat hasil belajar peserta didik tidak sesuai yang diharapkan. Hal ini dapat terjadi karena motivasi peserta didik dalam belajar kurang. Sebagian besar siswa menganggap pelajaran ekonomi sulit untuk dipahami.


(46)

SMA N 15 Bandar Lampung tahun ajaran 2014/2015 diketahui bahwa hasil belajar siswa adalah sebagai berikut.

Tabel 1. Hasil MID Semester Ekonom Siswa Kelas X SMAN 15 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/ 2015.

No Kelas

Interval Nilai

Jumlah Siswa <70 >70

1 X.1 15 22 37

2 X.2 17 20 37

3 X.3 19 21 40

4 X.4 16 22 37

5 X.5 18 21 39

6 X.6 23 15 38

jumlah Siswa 108 122 230

Persentase 47% 53% 100%

Sumber: Guru mata pelajaran ekonomi SMAN 15 Bandar Lampung

Berdasarkan Tabel 1, dapat diketahui hasil belajar ekonomi masih tergolong rendah yaitu 47% siswa yang tidak lulus dari 230 siswa dan 63% siswa yang lulus dari 230 siswa. Ini berarti tidak semua anak mencapai standar ketuntasan minimum (SKM) yang berlaku di SMAN 15 Bandar Lampung.

Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan dan wawancara dengan guru ekonomi SMAN 15 Bandar Lampung, metode belajar kelompok merupakan salah satu variasi yang sering digunakan oleh guru walaupun dalam penerapannya kurang baik. Siswa menentukan kelompok berdasarkan keinginan sendiri sehingga kelompok-kelompok ditentukan secara sembarang yang mengakibatkan kelompok sulit untuk bekerja. Karena pembentukan kelompok yang bersifat homogen tidak dapat memacu proses berpikir siswa. Sesuai dengan keadaan sekolah maka peneliti menerapkan dua model pembelajaran yaitu Picture and Picture dan Student Team Achievement Division(STAD).


(47)

Model pembelajaran Picture and Picture adalah suatu model belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan/diurutkan menjadi urutan logis. Model pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran sehingga sebelum proses pembelajaran guru sudah menyiapkan gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk carta dalam ukuran besar.

Model Pembelajaran Koperatif tipe STAD merupakan pendekatan Cooperative Learningyang menekankan pada aktivitas dan interaksi di antara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Guru yang menggunakan STAD mengajukan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu mengunakan presentasi verbal atau teks. STAD atau Tim Pembelajar-Kelompok Prestasi, merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Pada model STAD pembelajar dikelompokkan menjadi beberapa kelompok dengan anggota 4-5 orang, dan setiap kelompok haruslah heterogen.

Guru menyampaikan indikator yang harus dicapai, setelah itu guru membentuk pembelajar kedalam kelompok-kelompok. Pada saat pembelajar sudah ada dalam kelompok-kelompok maka pembelajar menyajikan pelajaran, dan kemudian pembelajar bekerja di dalam tim mereka untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran


(48)

dengan catatan, saat kuis mereka tidak boleh saling membantu.

Penghargaan kelompok pada model STAD didasarkan atas skor yang didapatkan oleh kelompok dan skor kelompok ini diperoleh dari peningkatan individu dalam setiap kuis. Sumbangan poin peningkatan peserta didik terhadap kelompoknya didasarkan atas ketentuan. Skor kelompok untuk setiap kelompok didasarkan pada sumbangan poin peningkatan yang diperoleh oleh setiap anggota kelompok yaitu dengan menjumlah seluruh poin peningkatan anggota kelompok dibagi dengan jumlah anggota kelompok. Satu periode penilaian (3-4 minggu).

Acuan penilaian menggunakan model pembelajaran STAD Tabel 2. Acuan Penilaian

Skor Kuis Poin peningkatan

> 10 poin di bawah skor dasar 1-10 poin di bawah skor dasar

Skor dasar - 10 poin di atas skor dasar > 10 poin di atas skor dasar

Hasil sempurna (tidak mempertimbangkan skor dasar)

5 10 20 30 30

Motivasi berasal dari suatu dorongan yang ada dalam diri seseorang yang mengakibatkan seseorang berkeinginan untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini diperkuat oleh Davis (1991:214), motivasi merupakan kekuatan yang tersembunyi dalam diri seseorang, yang mendorongnya untuk berkelakuan dan bertindak dengan cara yang khas, kekuatan yang tersembunyi tersebut berpangkal pada naluri dan keputusan rasional. Motivasi memiliki tujuan jiwa


(49)

yang mendorong individu untuk aktivitas-aktivitas tertentu dan tujuan-tujuan tertentu terhadap situasi sekitarnya. Berdasarkan dua pendapat tersebut, motivasi erat kaitannya dengan suatu situasi kondisi yang berbeda dapat menimbulkan motivasi yang berbeda pula.

Motivasi yang ada dalam individu ada yang berasal dari dalam dan ada pula yang berasal dari luar. Motivasi yang berasal dari dalam diri siswa akan membuat siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, sehingga siswa mencari tahu dengan cara membaca buku, bertanya pada guru dan menyimak serta mendengarkan guru yang menjelaskan materi pembelajaran. Oleh karena itu dapat dikatakan motivasi merupakan salah satu pendorong dan penentu dari hasil belajar. Siswa yang memiliki motivasi yang tinggi akan lebih siap dalam proses pembelajaran, sehingga hasil belajar yang didapat akan lebih maksimal. Begitu pula sebaliknya, siswa yang memiliki motivasi yang rendah cenderung tidak siap dalam proses belajar sehingga hasil belajar rendah. Berdasarkan latar belakang tersebut hendak dikaji lebih lanjut mengenai penelitian berjudul.

“Komparasi Model Pembelajaran Tipe Picture and Picture dan Student Team Achievement Division (STAD) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ekonomi Dengan Memperhatikan MotivasiBelajar”.


(50)

Bardasarkan uraian diatas, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut. 1. Guru pada umumnya lebih menekankan hasil belajar kognitif

dibandingkan hasil belajar afektif.

2. Masih banyaknya siswa yang kurang siap dalam mengikuti proses pembelajaran.

3. Kualitas hasil belajar afektif siswa belum terpenuhi.

4. Guru kurang memiliki pengetahuan tentang model pembelajaran kooperatif yang menarik dan dapat disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan.

5. Proses pembelajaran masih terpusat pada guru. 6. Masih rendahnya motivasi belajar siswa.

7. Perbedaan motivasi belajar siswa kemungkinan menyebabkan perbedaan hasil belajar siswa.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi di atas maka masalah dalam penelitian dibatasi pada membandingkan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture dan STAD (Student Team Achievement Division) dengan memperhatikan motivasi.


(51)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah tersebut, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi yang diajarkan dengan model Picture and Picture dan Student Team Achievement Division(STAD)?

2. Apakah hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi yang diajarkan dengan model Picture and Picture lebih tinggi dari Student Team Achievement Division (STAD) bagi siswa yang motivasi belajarnya tinggi?

3. Apakah hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi yang diajarkan dengan model Picture and Picture lebih rendah dari Student Team Achievement Division (STAD) bagi siswa yang motivasi belajarnya rendah?

4. Apakah ada interaksi antara model pembelajaran dengan motivasi belajar mata pelajaran ekonomi terhadap hasil belajar ?


(52)

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

1. Perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi yang diajarkan dengan model Picture and Picture dan Student Team Achievement Division(STAD).

2. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi yang diajarkan dengan model Picture and Picture lebih tinggi dari Student Team Achievement Division(STAD) bagi siswa yang motivasi belajarnya tinggi.

3. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi yang diajarkan dengan model Picture and Picture lebih rendah dari Student Team Achievement Division(STAD) bagi siswa yang motivasi belajarnya rendah.

4. Interaksi antara model pembelajaran dengan motivasi belajar mata pelajaran ekonomi terhadap hasil belajar.

F. Kegunaan penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi lebih lengkap mengenai penelitian yang menekankan pada penerapan model pembelajaran yang berbeda pada mata pelajaran ekonomi. Sumbangan khasan keilmuan serta untuk melengkapi teori yang sudah diperoleh melalui penelitian sebelumnya.

2. Bagi sekolah hasil penelitian diharapkan menjadi salah satu bahan rujukan yang bermanfaat untuk memperbaiki mutu pelajaran. Bagi guru mata pelajaran ekonomi diharapkan hasil pelajaran ini dapat memberikan


(53)

masukan dalam pemilihan alternatif model pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Bagi siswa untuk meningkatkan hasil belajar, menumbuhkan motivasi belajar dan meningkatkan prestasi belajar.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Objek penelitian

Objek penelitian ini yaitu model pembelajaran Picture and Picture dan Student Team Achievement Division(STAD)

2. Subjek penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X.1 dan X.2 3. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 15 Bandar Lampung. 4. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan tahun pelajaran 2014/2015, semester Genap. 5. Ruang lingkup ilmu


(54)

A. Tinjauan Pustaka

1. Belajar dan Hasil Belajar

Belajar merupakan hal terpenting yang harus dilakukan manusia untuk menghadapi perubahan lingkungan, oleh karena itu hendaknya seseorang mempersiapkan dirinya untuk menghadapi kehidupan yang dinamis dan penuh persaingan. Manusia dituntut untuk belajar memahami diri sendiri, memahami perubahan dan perkembangan globalisasi, sehingga dengan belajar seseorang siap menghadapi perkembangan zaman yang begitu pesat. Belajar merupakan suatu proses perubahan sikap dan prilaku yang berdasarkan pengetahuan dan pengalaman. Pendapat tersebut didukung oleh penjelasan Slameto (2010:2) bahwa ”Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk mempunyai suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi denganlingkungannya”.

Belajar merupakan suatu proses dasar dari perkembangan hidup manusia yang dilakukan secara bertahap untuk melakukan perubahan-perubahan dalam dirinya dalam rangka mencapai tujuan tertentu dalam kehidupan


(55)

dunia. Pendapat ini sejalan dengan pendapat Syah (2009:63) belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fudamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri. Belajar membuat manusia melakukan perubahan-perubahan sehingga tingkah lakunya menjadi berkembang. Belajar bukan hanya sekedar pengalaman, akan tetapi belajar merupakan suatu proses yang berlangsung secara aktif dengan menggunakan berbagai bentuk perubahan mencapai tujuan kegiatan belajar. Pernyataan ini didukung oleh Hamalik (2001:29) yang menyatakan bahwa “Belajar merupakan suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku berkat pengetahuan dan latihan”.

Guru harus mengantarkan siswanya untuk memperoleh dan menghasilkan perubahan tingkah laku tersebut. Hal ini senada juga di sampaikan oleh Trianto (2009:17) belajar diartikan sebagai proses perubahan prilaku tetap dari belum tahu menjadi tahu, dari tidak paham menjadi paham, dari kurang terampil menjadi lebih terampil, dan dari kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru, serta bermanfaat bagi lingkungan maupun individu itu sendiri. Belajar membuat seseorang megetahui ilmu pengetahuan, mengumpulkan fakta-fakta yang tersaji dalam materi pembelajaran, dan juga dengan belajar seseorang biasa mengasah keterampilannya. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Sardiman (2004:20) “Belajar menghasilkan


(56)

kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya”. Sebagai suatu proses, belajar hampir selalu mendapat tempat yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya kependidikan. Pada dasarnya belajar merupakan proses perubahan. Perubahan yang dimaksud yaitu perubahan mental atau psikis karena pengaruh interaksi sosial dengan lingkungan sekitarnya, sebagaimana disampaikan oleh Winkel (1996:53) bahwa belajar merupakan perubahan psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif individu dengan lingkungannya dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai, sikap yang bersifat konstan dan tetap. Pendapat ini sejalan dengan apa yang disimpulkan oleh Mudzakir dan Sutrisno (1997:34) “Bahwa belajar merupakan suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan didalam diri seseorang, mencakup penambahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan dan sebagainya”.

Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan dan penilaian mengenai sikap dan nilai-nilai pengetahuan serta kecakapan yang terdapat dalam berbagai bidang studi atau lebih luas lagi dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman terorganisir. Perubahan yang terjadi disamping perubahan psikis adalah perubahan tingkah laku yang mencakup kebiasaan, pengetahuan, dan juga sikap. Perubahan tingkah laku yang relatif terjadi sebagai hasil dari latihan dan pengalaman di dalam proses pembelajaran. Perubahan yang dimaksud harus lebih relatif permanen dan tetap untuk


(57)

waktu yang cukup lama. Oleh karena itu sangat dibutuhkan teori-teori belajar. Kebutuhan akan teori adalah hal yang penting. Untuk itu pemahaman tentang konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang bersifat teoritis dan telah diuji melalui eksperimen sangat dibutuhkan. Kebutuhan akan hal tersebut melahirkan teori belajar. Menurut Cahyo (2013:20) Teori belajar berhubungan dengan psikologi terutama berhubungan dengan situasi belajar. Teori belajar bersifat deskriptif dalam membicarakan proses belajar. Karena para pakar psikologi mempunyai sudut pandang yang berbeda-beda dalam menjelaskan apa, mengapa, dan bagaimana belajar itu terjadi, maka timbulah beberapa teori belajar seperti teori behavioristik, kognitif, humanistik, sibernetik, dan sebagainya. Pengkajian penelitian ini menggunakan teori kognitif. Teori kognitif lebih menekankan mental bukan peristiwa jasmaniah meskipun hal-hal yang bersifat jasmaniah tampak lebih nyata hampir di setiap peristiwa belajar siswa.

Hasil belajar merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atas kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar seseorang dapat dilihat dari penguasaan siswa terhadap mata pelajaran yang di tempuhnya. Dengan adanya interaksi yang baik antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa dalam proses belajar mengajar maka akan mendapatkan hasil belajar yang baik pula. Hasil belajar di peroleh dari sebuah proses, di dalam sebuah proses ada faktor-faktor pendukung baik yang berasal dari dalam maupun yang berasal dari luar.


(58)

(faktor kesehatan dan faktor cacat tubuh), faktor-faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan) dan faktor kelelahan. Faktor ekstern meliputi: faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan), fakor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pengajaran, waktu sekolah, standar pengajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah), faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, media masa, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat)”.

Hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai apabila proses pembelajaran dilakukan dengan baik, sadar dan terorganisir. Seperti yang diungkapkan Sardiman (2001:19): ”Agar hasil belajar dapat tercapai secara optimal maka proses pembelajaran harus dilakukan dengan sadar dan terorganisir”. Hasil belajar dapat dikatakan baik atau di golongkan baik apabila telah mencapai tolak ukur untuk memenuhi standar dari hasil belajar tersebut. Hal ini didukung oleh Sardiman (2001:49) mengemukakan bahwa hasil pelajaran itu dapat dikatakan baik, apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

a. Hasil tahan lama dan dapat digunakan dalam kehidupan oleh siswa. b. Hasil itu merupakan pengetahuan asli atau otentik. Pengetahuan hasil

belajar mengajar itu bagi siswa, sehingga akan dapat memperbaharui pandangan dan cara mendekati suatu permasalahan. Sebab pengetahuan itu dihayati dan penuh makna bagi dirinya.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat diketahui bahwa hasil belajar yang dicapai seorang siswa selama kurun waktu tertentu berupa pengetahuan atau nilai yang diperoleh setelah mengikuti tes mengenai sejumlah materi pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa. Siswa dikatakan berhasil apabila setelah proses pembelajaran tingkat


(59)

pengetahuan yang dimilikinya bertambah, dari tidak tahu menjadi tahu, tidak mengerti menjadi mengerti, dan tidak paham menjadi paham.

Baik buruknya hasil belajar yang diperoleh siswa dari proses pengajaran nampak dalam perubahan tingkah laku secara menyeluruh yaitu, ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Kemampuan afektif merupakan bagian hasil belajar siswa yang sangat penting. Keberhasilan pembelajaran pada ranah kognitif dan psikomotor sangat ditentukan oleh kondisi afektif siswa. Ranah afektif merupakan ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ada lima karakteristik afektif yang penting yaitu, sikap, minat, konsep diri, nilai, dan moral. Pada penelitian ini lebih khusus membahas mengenai penelitian hasil belajar ranah aspek nilai (value).

2. Mata Pelajaran Ekonomi

Ekonomi adalah sebuah bidang kajian tentang pengurusan sumber daya material individu, masyarakat, dan negara untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi dan distribusi. Mata pelajaran ekonomi bukanlah mata pelajaran yang bersifat hafalan, sehingga siswa harus diajarkan untuk berekonomi dengan mengenal berbagai kenyataan dan peristiwa ekonomi yang terjadi secara nyata maka pembelajaran ekonomi perl u menggunakan m etode pembelajaran yang kreatif dan inovatif sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh siswa serta


(60)

Ahmadi dan Amri (2011:105) “Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa”.

Ilmu ekonomi sebagai suatu studi tentang perilaku orang dan masyarakat dalam memilih cara menggunakan sumber daya yang langka dan memiliki beberapa alternatif penggunaan dalam rangka memproduksi berbagai komoditas, untuk kemudian menyalurkannya, baik sekarang maupun di masa depan kepada berbagai individu dan kelompok yang ada dalam suatu masyarakat.

3. Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Setiap siswa yang ada dalam kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda. Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Seperti yang diungkapkan oleh Isjoni (2012:15)cooperative artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lain sebagai satu kelompok atau satu tim.

Pembelajaran kooperatif menggunakan model pembelajaran yang mengelompokkan siswa untuk tujuan menciptakan pendekatan pembelajaran yang berefektifitas yang mengintergrasikan keterampilan


(61)

sosial yang bermuatan akademik. Teori yang melandasi pembelajaran kooperatif yaitu teori konstruktivisme hal ini diungkapkan oleh Rusman (2011:201). Konstruktivisme menurut Isjoni (2012:30) suatu pandangan bahwa siswa membina sendiri pengetahuan atau konsep secara aktif berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang ada.

Hal-hal yang perlu diketahui dan diperhatikan oleh seorang guru dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif menurut Suprijono (2009:65) terdapat enam langkah atau tahapan didalam pembelajaran yang menggunakan model kooperatif. Langkah-langkah itu ditunjukkan pada tabel di bawah ini.

Tabel 3. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Sebagai Berikut.

Fase Aktivitas Guru Indikator

1 Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa

Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

2 Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan

Menyajikan informasi

3 Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk

kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi efisien

Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar

4 Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mengerjakan tugas

Membimbing kelompok bekerja dan belajar 5 Guru mengevaluasi hasil belajar

tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya


(62)

upaya atau hasil belajar siswa baik individu maupun kelompok.

penghargaan

Model pembelajaran kooperatif lebih menekankan pada pembelajaran berkelompok. Dengan adanya pembelajaran yang bersifat kelompok diharapkan adanya kerjasama antar teman, adanya transfer ilmu antar teman sebaya, adanya motivasi yang timbul, serta keinginan untuk berprestasi yang tinggi. Seperti yang diungkapkan oleh Widiantini (2006:4) “Tujuan pembelajaran kooperatif menuntut hasil belajar siswa meningkat dan siswa dapat menerima berbagai keragaman dari temannya serta pengembangan keterampilan sosial”.

Tujuan pokok belajar kooperatif memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun kelompok. Karena siswa bekerja dalam satu tim, maka dengan sendirinya dapat memperbaiki hubungan diantara para siswa dari latar belakang etnis dan kemampuan, mengembangkan keterampilan-keterampilan proses dan pemecahan masalah.

Karakteristik atau ciri-ciri dari pembelajaran kooperatif menurut Rusman (2011:207) sebagai berikut.

1. Pembelajaran secara tim

2. Didasarkan pada manajmen kooperatif 3. Kemauan untuk kerjasama


(63)

Jadi inti dari tujuan pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan partisipasi siswa dan memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa lainnya.

4. Model Pembelajaran tipePicture and Picture

Model pembelajaran menyajikan seluruh rangkaian materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum, sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar. Model pembelajaran berupa suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk mengembangkan dan mengarahkan pembelajaran di kelas atau di luar kelas yang sesuai dengan karakteristik perkembangan dan karakteristik belajar siswa.

Model pembelajaran Picture and Picture terdiri dari suatu model belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan/diurutkan menjadi urutan logis. Model Pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran. Sehingga sebelum proses pembelajaran guru sudah menyiapkan gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk carta dalam ukuran besar.

Langkah-langkah dari pelaksanaan Picture and Picture ini menurut Akib (2013:18) sebagai berikut.

1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. 2. Menyajikan materi sebagai pengantar


(64)

4. Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian untuk memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis. 5. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran dari urutan gambar tersebut. 6. Dari alasan/urutan gambar tersebut, guru mulai menanamkan konsep

atau materi, sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.

7. Siswa diajak untuk menyimpulkan/merangkum materi yang baru saja diterimanya.

Kelebihan dan Kelemahan Model pembelajaran Picture and Picture menurut Huda (2013:78). Setiap model pembelajaran tentu ada kelebihan dan kekurangannya, kelebihan dan kelemahan model pembelajaranPicture and Pictureadalah sebagai berikut.

Kelebihan model pembelajaranPicture and Picturesebagai berikut.

1. Materi yang diajarkan lebih terarah karena pada awal pembelajaran guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai dan materi secara singkat terlebih dahulu.

2. Siswa lebih cepat menangkap materi ajar karena guru menunjukkan gambar-gambar mengenai materi yang dipelajari.

3. Dapat meningkat daya nalar atau daya pikir siswa karena siswa disuruh guru untuk menganalisa gambar yang ada.

4. Dapat meningkatkan tanggung jawab siswa, sebab guru menanyakan alasan siswa mengurutkan gambar.

5. Pembelajaran lebih berkesan, sebab siswa dapat mengamati langsung gambar yang telah dipersiapkan oleh guru.

Kelemahan model pembelajaranPicture and Picturesebagai berikut. 1. Sulit menemukan gambar-gambar yang bagus dan berkualitas serta

sesuai dengan materi pelajaran.

2. Sulit menemukan gambar-gambar yang sesuai dengan daya nalar atau kompetensi siswa yang dimiliki.

3. Baik guru ataupun siswa kurang terbiasa dalam menggunakan gambar sebagai bahan utama dalam membahas suatu materi pelajaran.


(65)

4. Tidak tersedianya dana khusus untuk menemukan atau mengadakan gambar-gambar yang diinginkan.

5. Model Pembelajaran Kooperaif tipe Student Team Achievement Division(STAD)

Student Team Achievement Divisions (STAD) salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan empat atau lima orang yang merupakan campuran menurut tingkat kinerjanya, jenis kelamin dan suku. Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Akhirnya seluruh siswa dikenai kuis tentang materi itu dengan catatan, saat kuis mereka tidak boleh saling membantu.

Pendapat ini di perkuat dengan pendapat, Slavin (2013:14) “STAD merupakan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan pembelajaran kooperatif yang cocok digunakan oleh guru yang baru mulai menggunakan pembelajaran kooperatif. Ada lima komponen utama dalam pembelajaran kooperatif metode STAD, yaitu penyajian kelas, tes dan kuis, skor peningkatan individual, pengakuan kelompok”. Model Pembelajaran Koperatif tipe STAD merupakan pendekatan Cooperative Learning yang menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Guru yang menggunakan STAD mengajukan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu mengunakan presentasiverbalatau teks.


(66)

guru dalam menggunakan model pembelajaran STAD, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut.

1. Perintahlah anggota kelompok memindahkan meja/bangku mereka bersama-sama dan pindah kemeja kelompok.

2. Berilah waktu lebih kurang 10 menit untuk memilih nama kelompok. 3. Bagikan lembar kegiatan siswa.

4. Arahkan pada siswa untuk bekerja sama dalam pasangan, bertiga atau satu kelompok utuh, tergantung pada tujuan yang sedang dipelajari. 5. Tekankan pada siswa bahwa mereka belum selesai belajar sampai

mereka yakin teman-teman satu kelompok dapat mencapai nilai sampai 100 pada kuis.

6. Buatlah siawa saling menjelaskan jawaban satu sama lain.

7. Sementara siswa bekerja dalam kelompok, guru berkeliling dalam kelas.

Setiap model pembelajaran mempunyai kelebihan dan kekurangan, begitu juga dengan cooperative learning. Menurut Hamdayana (2014:118) kebaikan pembelajaran STAD yaitu siswa bekerjasama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi norma-norma kelompok, siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil bersama, siswa aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompoknya, interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat, meningkatkan kecakapan individu dan kelompok, dan tidak memiliki rasa dendam. Kelemahan model STAD yaitu: Kontribusi dari siswa berprestasi rendah menjadi kurang, siswa berprestasi tinggi akan mengalami kekecewaan karena peran anggota yang pandai lebih dominan, membutuhkan waktu yang lama pada guru sehingga pada umumnya guru tidak meggunakan model pembelajaran kooperatif, membutuhkan kemampuan khusus guru sehingga


(67)

tidak semua guru dapat melaksanakan pembelajaran kooperatif, dan menuntut sifat tertentu dari siswa.

Selain hal tersebut, kelemahan-kelemahan lain yang mungkin terjadi ialah jika digunakan pada kelompok yang terlalu banyak tidak akan efektif, apabila digunakan terus menerus peserta didik akan bosan, adanya suatu ketergantungan dalam kelompok. Hal ini sejalan dengan pendapat Soewarso (1998:23) “Bahwa pembelajaran kooperatif bukanlah obat yang paling mujarab untuk memecahkan masalah yang timbul dalam kelompok kecil, adanya suatu ketergantungan, menyebabkan siswa yang lambat berpikir tidak dapat berlatih belajar mandiri”. Pembelajaran kooperatif memerlukan waktu yang lama sehingga target mencapai kurikulum tidak dapat dipenuhi, tidak dapat menerapkan materi pelajaran secara cepat, serta penilaian terhadap individu dan kelompok, dan pemberian hadiah menyulitkan bagi guru untuk melaksanakannya.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat dikatakan bahwa untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif metode STAD, sebaiknya dalam satu anggota kelompok ditugaskan untuk membaca bagian yang berlainan, sehingga mereka dapat berkumpul dan bertukar informasi. Selanjutnya, pengajar mengevaluasi mereka mengenai seluruh bagian materi. Dengan cara inilah maka setiap anggota merasa bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugasnya agar berhasil mencapai tujuan dengan baik.


(68)

Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang dengan sengaja diciptakan untuk kepentingan anak didik. Agar anak didik senang dan bergairah, guru berusaha menyediakan lingkungan belajar yang kondusif dengan memanfaatkan semua potensi kelas yang ada. Keinginan ini selalu ada pada setiap diri guru di manapun dan kapanpun. Hanya sayangnya, tidak semua keinginan guru itu terkabul semuanya karena berbagai faktor penyebabnya. Faktor yang menyebabkan keinginan guru gagal salah satunya masalah motivasi. Siswa harus aktif dalam proses pembelajaran, karena tanpa aktivitas tidak mungkin proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Aktivitas yang dilakukan siswa tentunya berbeda-beda, ada yang malas ada pula yang rajin dalam belajar. Hal ini dipengaruhi oleh rasa keinginan dalam diri siswa untuk melakukan aktivitas, siswa yang tidak melakukan aktivitas perlu dirangsang atau diberi motivasi agar siswa tersebut melakukan aktivitas.

Motivasi menghasilkan kekuatan atau tenaga dan kesiap sediaan dalam diri individu untuk bergerak kearah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari. Pendapat ini diperkuat oleh pendapat Uno (2012:1) motivasi memberikan dorongan dasar yang menggerakkan seseorang yang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya.


(69)

Motivasi terjadi sebelum suatu tujuan tercapai dengan kata lain motivasi itu timbul pada saat proses pencapaian tujuan. Oleh karena itu motivasi merupakan faktor penting dalam dunia pendidikan dan pengajaran. Dengan adanya motivasi setiap individu diharapkan dapat memperoleh hasil yang memuaskan dalam setiap kegiatan. Motivasi timbul dari diri sendiri maupun dorongan dari luar. Keinginan seseorang untuk menjadi lebih baik merupakan motivasi yang timbul dari diri sendiri. Pernyataan ini didukung oleh Davis (1991:214),“Motivasi berasal dari kekuatan yang tersenbunyi dalam diri seseorang, yang mendorongnya untuk berkelakuan dan bertindak dengan cara yang khas, kekuatan yang tersembunyi tersebut berpangkal pada naluri dan keputusan rasional”.

Motivasi juga bisa tumbuh akibat dari tujuan yang diinginkan seseorang. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002:80) “Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar”. Berdasarkan dua pendapat di atas, motivasi erat kaitannya dengan suatu situasi kondisi yang berbeda dapat menimbulkan motivasi yang berbeda pula.

Motivasi belajar dapat menimbulkan rasa senang dan semangat dalam kegiatan belajar sehingga siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan mendorong mereka untuk melakukan kegiatan belajar dalam skala yang lebih tinggi pula. Dengan usaha yang tekun dan tidak mudah menyerah dan dilandasi oleh motivasi yang kuat, maka siswa yang belajar akan menghasilkan prestasi yang baik. Intensitas seseorang siswa akan


(70)

pendapat Sardiman (2008:75), mengemukakan bahwa, “Motivasi belajar dapat membuat keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa untuk menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan diri kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat dicapai”.

Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Peranannya yang khas dalam hal penumbuhan-penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Seperti yang diungkapkan oleh Uno (2008:23) Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan keinginan belajar yang menarik. Kedua faktor tersbut disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorng berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat.

Siswa yang mempunyai motivasi yang tinggi dalam belajar akan memunculkan minat yang besar dan perhatian yang penuh terhadap tugas-tugas belajar. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam proses belajar tidak akan membuat mereka putus asa, justru dengan kesulitan-kesulitan tersebut mereka akan lebih tertantang untuk mencari solusinya. Apabila dalam menghadapi kesulitan itu mereka mudah menyerah, maka dapat dikatakan bahwa mereka memiliki motivasi belajar yang rendah. Mereka akan menampakkan keengganan, cepat bosan dan berusaha menghindar dari kegiatan belajar.


(71)

Motivasi diklasifikasikan ke dalam beberapak kriteria. Menurut Uno (2008:23) Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut: (1) adanya hasrat dan keinginan berhasil, (2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, (3) adanya harapan dan cita-cita masa depan, (4) adanya penghargaan dalam belajar, (5) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, (6) adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.

Sesorang yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang baik. Tampak bahwa motivasi untuk belajar menyebabkan seseorang tekun dalam belajar. Sebaliknya, apabila seseorang kurang atau tidak memiliki motivasi untuk belajar, maka dia akan tidak tahan lama belajar. Dia mudah tergoda untuk mengerjakan hal yang lain dan bukan untuk belajar. Hal tersebut berarti motivasi sangat berpengaruh pada ketahanan dan kekuatan dalam belajar. Jadi, motivasi merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan hasil belajar siswa, siswa yang memiliki motivasi tinggi akan lebih siap dan terlihat lebih aktif dalam proses pembelajaran.

B. Penelitian yang Relevan

Untuk membandingkan hasil penelitian ini dengan penelitian terdahulu, maka di bawah ini ringkasan beberapa penelitian yang relevan:


(72)

Nama Tahun Judul Hasil Rini Irawati/ 2006 Studi perbandingan

prestasi belajar konomi siswa melalui metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pembelajaran langsung pada siswakelas VIII SMPN 1 Natar Lampung Selatan tahun pelajaran 2005/2006.

Prestasi siswa yang diajar menggunakan STAD lebih tinggi daripada siswa yang diajar menggunakan motode langsung hal ini terlihat dalam hasil perbedaan dua rerata dari hasil uji hipotesis yang di peroleh thitung > tabel yaitu (4,12995) > (1,67).

Renny Agustiani

2009 Studi perbandingan hasil belajar akuntansi siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together(NHT) danStudent Team Achievment Division(STAD) dengan

memperhatikan kemampuan awal

Hasil belajar akuntansi siswa yang pembelajarannya menggunakan model tipe NHT lebih tinggi di bandingkan yang pembelajarannya menggunakan model kooperatif tipe STAD. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang

menunjukkan F hitung (8,167) > F table (4,042).

Fauziah 2012 Studi perbandingan hasil belajar akuntansi siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together(NHT), team Geams tournamentdan Student Team Achievment Division(STAD) pada siswa kelas

Model pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together (NHT) lebih baik dari padaTeam Geams tournament(TGT) dan Student Team Achievment Division(STAD). Karena tipe NHT ada nya

penomoran pada siswa sehingga siswa terpacu untuk mengerjakan tugas-tugas yang di berikan karena apabila guru menyebutkan nomor maka siswa yang


(73)

Nama Tahun Judul Hasil XI IPS SMAN YP

Unila

memiliki nomor tersebut harus mempresentasikan hasil kerjanya.

Robi Eka Putra

2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Studet TeamsAchievement Division(STAD) dengan Pemberian Post-test

berupa Teka–teki Silang (TTS) terhadap Hasil Belajar biologi Kelas VII Siswa SMPN 12 Solok Selatan.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD berpangaruh positif terhadap hasil belajar biologi siswa.

Fardhilla Rahayu

2013 Pengaruh

Pemberian Tugas Rumah Berupa Peta Konsep pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Studet Teams Achievement Division(STAD) Terhadap Hasil Belajar Biologi Kelas XI IPA SMAN 2 Pariaman

Berdasarkan analisis data yang didapat bahwa rata-rata nilai kelas eksperimen adalah 79,31 dan pada kelas kontrol 46,60. Dari nilai rata-rata tersebut dapat lihat bahwa pada kelas

eksperimen memiliki nilai lebih tinggi daripada kelas Kontrol, dengan hipotesis menggunakan uji t dan Sedangkan pada hipotesis pada penelitian ini

menunjukan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar Biologi siswa yang menggunakan pemberian tugas rumah berupa peta konsep pada model

pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement (STAD) terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI SMAN 2 Pariaman Dwi

Handayani

2013 Penerapan Model Pembelajaran Picture and

Pertemuan 1 kelas X1 memiliki ketuntasan klasikal sebesar 86% dan meningkat


(74)

Berbantuan Spesimen pada Materi Invertabrata

X1dengan ketuntasan klasikal sebesar 90%,

sedangkan pada pertemuan 1 untuk kelas X2 memiliki ketuntasan klasikal sebesar 83% dan meningkat

pada pertemuan 2 kelas X2 dengan ketuntasan klasikal sebesar 89%. Hal ini dapat diartikan bahwa siswa aktif dalam kegiatan

pembelajaran, ketuntasan klasikal kedua kelas pada pertemuan 1 sebesar 88,9%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar ranah afektif sebesar 75% siswa tuntas belajar.

Syafria Yesi 2013 Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif ModelPicture and Picturedalam Pembelajaran Biologi

Siswa Kelas VII SMPN 1 Tiumang Kabupaten

Dharmasraya

Hasil belajar biologi siswa yang menggunakan strategi pembelajaran aktif model Picture and Picturepada kelas eksperimen lebih tinggi yang menunjukkan nilai 72,40 dibandingkan pada pembelajaran

konvensional dengan nilai 67,57. Robby Apriadi 2013 Pengaruh Pemberian Pre-Test dalam Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD TerhadapHasil Belajar Biologi Kelas X SMAN 1 JujuhanKabupaten Bungo

Dari hasil penelitian,

didapatkan bahwa pemberian pre-test dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan afektif siswa.Tipe ini

menggambarkan siswa dapat berperan sebagai siswa dan guru, siswa dapat

mengeluarkan ide atau pendapat dalam kelompok, siswa juga dapat saling berbagi ilmu dengan teman kelompoknya, dengan kata lain siswa yang lebih paham terhadap suatu materi


(75)

Nama Tahun Judul Hasil

dapat mengajari siswa lainnya yang kurang paham. Selain itu, pre-test juga dapat memotivasi siswa untuk belajar sebelum proses pembelajaran berlangsung di sekolah.

C. Kerangka Pikir

Tingkat keberhasilan dalam pencapaian tujuan suatu kegiatan tergantung pada proses pembelajaran. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan salah satunya dengan penggunaan model pembelajaran oleh guru. Pada proses belajar hendaknya guru dapat memilih model pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran yang disajikan sehingga dapat menciptakan suasana interaksi belajar kondusif yang dapat memotivasi siswa sehingga siswa akan aktif, senang dan mudah memahami materi pelajaran dalam proses belajar mengajar.

Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu penerapan model pembelajaran tipe Picture and Picture dan Student Team Achievement Division (STAD). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas X mata pelajaran ekonomi. Variabel moderator dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa untuk belajar dalam mata pelajaran ekonomi.

Hal tersebut diperkuat oleh Winkel (1996:53) belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.


(76)

by leveldan dapat divisualisasikan sebagai berikut.

Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir D. Anggapan Dasar

Anggapan dasar dalam peneitian ini, yaitu sebagai berikut.

1. Seluruh siswa kelas X.1 dan X.2 SMA Negeri 15 Bandar Lampung yang menjadi subjek penelitian mempunyai kemampuan akademis yang relatif sama/sejajar dalam mata pelajaran ekonomi.

2. Kelas yang diberi pelajaran menggunakan model pembelajaran tipe Picture and Picture dan Student Team Achievement Division (STAD) diajar oleh guru yang sama.

3. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa selain minat belajar terhadap mata pelajaran ekonomi dan model pembelajaran tipe Picture and Picture dan Student Team Achievement Division (STAD) diabaikan.

Pre test

Model Pembelajaran Picture and Picture(X2) Model Pembelajaran

STAD (X1)

Pre test

motivasi motivasi


(1)

113

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul “Komparasi Model Pembelajaran Tipe Picture and Picture dan Student Team Achievement Division (STAD) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ekonomi Dengan Memperhatikan Motivasi Belajar”. Maka penulis memberikan saran sebagai berikut.

1. Untuk mencapai tujuan khusus pembelajaran, sebaiknya guru dapat memilih model pembelajaran yang sesuai pada mata pelajaran ekonomi, seperti menggunakan metode pembelajaran kooperatif yang merupakan metode pembelajaran yang dapat menumbuhkan motivasi, sikap dapat bekerjasama, berkomunikasi dengan baik, dan meningkatkan nilai-nilais osial dalam diri siswa.

2. Penggunaan model pembelajaran akan mempengaruhimotivasisiswasehingga hendaknya guru dapa tmemvariasikan model pembelajaran untuk dapat meningkatkan kemampuan personal dan sosial. Selain itu juga motivasi yang positif dapat didorong oleh guru supaya siswa dapat lebih percaya diri dan meningkatkan kecakapan hidup.

3. Kepada peneliti yang berminat untuk mengembangkan hasil penelitan ini disarankan agar memperhatikan variabel yang lain yang mungkin mempengaruhi hasil belajar dan motivasi siswa.

4. Pembelajaran dengan menggunakan model Picture and Picture dapat dijadikan alternative bagi guru-guru di sekolah sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada matapelajaran ekonomi pada subtema “Uangdan Bank”.


(2)

5. Pembelajaran dengan model Picture and Picture dapat dijadikan alternative bagi guru-guru di sekolah sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan motivasi siswa pada sub tema “Uangdan Bank”.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Agustiani, Renny. 2009.Studi perbandingan hasil belajar akuntansi siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together (NHT) dan Student Team Achievment Division (STAD) dengan memperhatikan kemampuan awal. UNILA: Lampung.

Ahmadi, Iif khoiru dan Amri, Sofyan. 2011.Motode Pembelajaran IPS Terpadu. Prestasi Pustaka Raya: Jakarta.

Apriadi, Robby. 2013.Pengaruh Pemberian Pre-Test dalam Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Biologi Kelas X SMAN 1 Jujuhan Kabupaten Bungo. Universitas Bung Hatta: Padang. 15 November 2014. ejurnal.bunghatta.ac.id.

Arikunto, Suharsimi.2005.Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran. Bumi Aksara: Jakarta

Arikunto, Suharsimi.2006.Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran. Bumi Aksara: Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2013.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.Bumi Aksara: Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2009.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.Bumi Aksara: Jakarta.

A.M, Sardiman. 2001.Interaksi dan Motivasi BelajarMengajar. Raja Grafindo: Jakarta.

Aqib, Zainal. 2013.Model-Model Media, dan Strategi pembelajaranKontekstual. Yrama Widya: Bandung.

Cahyo, Agus N. 2013. Panduan Aplikasi Teori-teori Belajar Mengajar Teraktual dan Terpopuler. Diva Pers: Jogjakarta.

Dalyono. 2012.Psikologi Pendidikan. Rineka Cipta: Jakarta.

Davis, ivor k. 1986.Pengelolaan Belajar. CV Rajawali Pers: Jakarta. Davis, ivor k. 1991.Pengelolaan Belajar. CV Rajawali Pers: Jakarta.


(4)

Dimiyati dan Mudjiono. 2002.Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta: Jakarta. Dimiyati dan Mudjiono. 2006.Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta: Jakarta. Eka Putra, Robi. 2013.Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Studet

Teams Achievement Division (STAD) dengan Pemberian Post-test berupa Tekateki Silang (TTS) terhadap Hasil Belajar biologiKelas VII Siswa

SMPN 12 Solok Selatan.Universitas Bung Hatta: Padang. 15 November

2014. ejurnal.bunghatta.ac.id.

Fauziah. 2012.Studi perbandingan hasil belajar akuntansi siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together (NHT), team Geams tournament dan Student Team Achievment Division (STAD) pada siswa kelas XI IPS SMA N YP Unila. Unila: Lampung.

Ghufron, M. Nur & Rini Risnawati. 2010. Teori-teori Psikologi. Jogjakarta: Ar-Ruz Media.

Hamalik, Oemar. 2001.Proses Belajar Mengajar. Bumi Angkasa: Jakarta. Hamalik, Oemar. 2004.Proses Belajar Mengajar. Bumi Angkasa: Jakarta. Hamalik, Oemar. 2012.Proses Belajar Mengajar. Bumi Angkasa: Jakarta. Hamdayana, Jumanta. 2014.Model dan Metode Pembalajaran Kreatif dan

Berkarakter. Ghalia Indonesia: Bogor.

Handayani, Dwi. 2013.Penerapan Model Pembelajaran Picture and Picture Berbantuan Spesimen pada Materi Invertabrata. Universitas Negeri Semarang: Semarang. 15 November 2014. journal.unnes.ac.id. Huda, Miftahul. 2013.Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Pustaka

Pelajar: Yogyakarta.

Irawati, Rini. 2006.Studi perbandingan prestasi belajar konomi siswa melalui metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pembelajaran langsung pada siswa kelas VIII SMP N 1 Natar Lampung Selatan tahun pelajaran 2005/2006. UNILA: Lampung.

Isjoni. 2012.Cooperative Learning. Alfabeta: Bandung.

Margono. 2010.Metodologi Penelitian Pendidikan. PT Rineka Citra: Jakarta. Muzakir, Ahmad dan Sutrisno, Joko. 1907.Psikologi Pendidikan.Pustaka Setia:

Bandung.

Rahayu, Fardhilla. 2013.Pengaruh Pemberian Tugas Rumah Berupa Peta Konsep pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Studet Teams Achievement


(5)

Division (STAD) Terhadap Hasil Belajar Biologi Kelas XI IPA SMAN 2

Pariaman.Universitas Bung Hatta: Padang. 15 November 2014.

ejurnal.bunghatta.ac.id.

Rusman. 2011.Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Sardiman. 2001.Interaksi dan Proses Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Sardiman. 2004.Interaksi dan Proses Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Sardiman. 2005.Interaksi dan motivasi belajar mengajar. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Sardiman. 2008.Interaksi dan Motivasi Balajar Mengajar.PT Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Sardiman. 2011.Interaksi dan Motivasi Balajar Mengajar.PT Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Slameto. 2003.Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta: Jakarta.

Slameto. 20010.Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.Rineka Cipta: Jakarta.

.

Slavin, Robert E. 2013.Cooperative Learning.Nusa Media: Bandung.

Sutikno, Dr. M. Sobry. 2014.Metode dan Model-Model Pembelajaran. Holistica: Lombok.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Pustaka Pelajar: Yogyakarta. Sugiyono. 2005.Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Alfabeta: Bandung.

Sugiyono. 2010.Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta: Bandung.

Sugiyono. 2012.Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta: Bandung.

Syah, Muhibin. 2009.Psikologi Belajar. PT Raja Wali Pers: Jakarta.

Trianto. 2009.Mendesain Model Pembelajaran Inovasi dan Progresif. Kencana Perdana Media Group: Jakarta.


(6)

Uno, B. Hamzah. 2008.Teori Motivasi dan Pengukuranya. Bumi Aksara: Jakarta.

Uno, B. Hamzah. 2012.Teori Motivasi dan Pengukuranya. Bumi Aksara: Jakarta.

Ws, Winkel. 1996.Psikologi Pengajaran. Media Abadi: Depok.

Yesi, Syafria. 2013. Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Model Picture and Picture dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas VII SMPN 1 Tiumang Kabupaten Dharmasraya. Universitas Bung Hatta: Padang. 15 November 2014. ejurnal.bunghatta.ac.id.


Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

Penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa: penelitian tindakan pada siswa kelas IV MI Miftahul Falah Depok

2 5 113

Penggunaan model pembelajaran kooperatif picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa: PTK di MI Miftahul Huda Muhamadiyah Kota Depok.

6 86 107

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Bahasa Indonesia dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture pada MI Ziyadatul Huda Jakarta Timur

1 6 128

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) dan Student Team Achievement Division (STAD) Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Ditinjau dari Motivasi Belajar.

0 0 17