a. apakah ada dua rata-rata itu berasal dari dua sampel yang jumlahnya sama atau tidak.
b. apakah varians data dari dua sampel itu homogen atau tidak. Untuk menjawab itu perlu pengjian homogenitas varian.
Berdasarkan dua hal diatas maka berikut ini diberikan petunjuk untuk memilih rumus t-test.
1 Bila jumlah anggota sampel n
1
= n
2
dan varians homogen, maka dapat menggunakan rums t-test baik sparated varians maupun pooled
varians untuk melihat harga t-tabel maka digunakan dk yang besarnya dk = n
1
+ n
2
– 2. 2 Bila n
1
≠ n
2
dan varians homogen dapat digunakan rumus t-test dengan poled varians, dengan dk = n
1
+ n
2
– 2. 3 Bila n
1
= n
2
dan varian tidak homogen, dapat digunakan rumus t-test dengan polled varians maupun sparated varians, dengan dk = n
1
– 1 atau n
2
– 1, jadi dk bukan n
1
+ n
2
– 2. 4 Bila n
1
≠ n
2
dan varians tidak homogen, untuk ini digunakan rumus t- test dengan sparated varians, harga t sebagai pengganti harga t-tabel
hitung dari selisih harga t-tabel dengan dk = n
1
– 1 dibagi dua kemudian ditambah dengan harga t yang terkecil.
Kriteria pengujian hipotesis adalah: Ho diterima apabila t
hitung
≤ t
tabel
Ho ditolak apabila t
hitung
t
tabel
2. Analisis varians dua jalan
Analisis dua jalan merupakan teknik analisis data penelitian dengan desain faktorial dua faktor Arikunto, 2007: 424.Penelitian ini
menggunakan Anava dua jalan untuk mengetahui tingkat siginifikasi perbedaan dua metode pembelajaran dan apakah ada interaksi antara
metode pembelajaran dengan motivasi berprestasi siswa pada mata pelajaran ekonomi.
Tabel 9.Rumus Unsur Tabel Persiapan Anava Dua Jalan Sumber
variasi Jumlah Kuadrat JK
Db MK F
o
p
Antara A
Antara B
Antara AB interaksi
Dalam d
JK
A
= ∑
∑
−
∑
JK
B
= ∑
∑
−
∑
JK
AB
=
∑
∑
−
∑
− JK − JK
JK
d
=JK − JK − JK
A-1 2
B -1 2
db
A
x db
B
4
db
T
–db
A
– db
B
-db
AB
JK db
JK db
JK db
JK db
MK MK
MK MK
MK MK
Total T JK
T
= ∑ X
T 2
-
∑
N – 1 49
Keterangan: JK
T
= jumlah kuadrat total
JK
A
= jumlah kuadrat variable A JK
B
= jumlah kuadrat variable B JK
AB
= jumlah kuadrat interaksi antara variabel A dengan variabel B JK
d
= jumlah kuadrat dalam MK
A
= mean kuadrat variabel A MK
B
= mean kuadrat variabel B MK
AB
= mean kuadrat interaksi antara variabel A denagn variabel B MK
d
= mean kuadrat dalam F
A
= harga F
o
untuk variable A F
B
= harga F
o
untuk variable B F
AB
= harga F
o
untuk interaksi variabel A dengan variabel B Arikunto 2007 : 409
Cara untuk menentukan kesimpulan: Jika
O
F ≥
t
F 1 Jika
O
F ≥
t
F 5 Jika
O
F
t
F 5 1. harga Fo yang
diperoleh sangat signifikan
1. harga Fo yang diperoleh signifikan
1. harga Fo yang diperoleh tidak
signifikan 2. ada perbedaan
mean secara sangat signifikan
2. ada perbedaan mean secara
signifikan 2. tidak ada perbedaan
mean secara sangat signifikan
3. hipotesis nihil Ho ditolak
3. hipotesis nihil Ho ditolak
3. hipotesis nihil Ho diterima
4. p0,01 atau p=0,01 4. p0,01 atau p=0,01 4. p0,01 atau p=0,01
Suharsimi Arikunto, 2005: 256 Jika terdapat perbedaan maka dilanjutkan dengan pengujian menggunakan uji
t.
3. Pengujian Hipotesis
Dalam penelitian ini dilakukan empat pengujian hipotesis, yaitu: rumusan hipotesis 1: