Pelaksanaan Penelitian PENGARUH KERAPATAN TANAMAN TERHADAP PRODUKSI BIOMASSA DAN NIRA BEBERAPA VARIETAS SORGUM (Sorghum bicolor (L.) Moench) RATOON I

32 batang, daun, dan malai sorgum. Bobot tanaman basah dinyatakan dalam satuan kgpetak. Petakan dalam penelitian ini berukuran 16 m 2 . 5. Bobot tanaman kering. Semua biomassa yang sudah diukur bobot basahnya, maka dikeringkan. Pengeringan tersebut menggunakan oven selama 3 hari dengan suhu 80 C per sampel. Kemudian ditimbang menggunakan timbangan digital. Bobot tanaman kering dinyatakan dalam satuan gtanaman. 6. Bobot tanaman kering. Semua biomassa dalam petak yang sudah diukur bobot basahnya, maka dikeringkan. Pengeringan tersebut menggunakan oven selama 3 hari dengan suhu 80 C per sampel. Kemudian ditimbang, bobot tanaman basah dinyatakan dalam satuan kgpetak. Petakan dalam penelitian ini berukuran 16 m 2 . 7. Volume nira. Banyaknya nira diperoleh secara mekanik, yaitu digiling menggunakan mesin pemeras tebu sesuai letak masing-masing bagian dari batang sorgum, yaitu pangkal, tengah dan ujung batang yang digiling terpisah dan diukur menggunakan tabung ukur. Nira diambil 5 sampel per petakan. Volume nira diukur dalam satuan mltanaman dan literpetak. Petakan dalam penelitian ini berukuran 16 m 2 . 8. Kadar gula nira pada batang sorgum. Setelah diperoleh nira sorgum, maka diukur kadar gulanya dengan melakukan analisis menggunakan alat pengukur kadar gula yaitu refraktometer. Kadar gula nira pada batang sorgum diukur dalam o Brix. 78

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diuraikan maka dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Kerapatan tanaman berpengaruh nyata terhadap produksi biomassa dan nira sorgum ratoon I. Tingkat kerapatan tanaman yang tinggi tiga tanaman per lubang mampu meningkatkan produksi biomassa dan nira per satuan luas, walaupun produksi biomassa dan nira per tanaman mengalami penurunan. 2. Varietas berpengaruh nyata terhadap produksi biomassa dan nira sorgum ratoon I. Varietas Numbu mampu menghasilkan biomassa dan nira tertinggi pada fase vegetatif, sedangkan Varietas Keller menghasilkan biomassa dan nira tertinggi pada fase generatif. 3. Kombinasi perlakuan antara kerapatan tanaman dan varietas mempengaruhi produksi biomassa dan nira tanaman sorgum baik dalam satuan luas maupun per individu tanaman. Kerapatan tiga tanaman per lubang dengan Varietas Keller mampu memproduksi biomassa dan nira tertinggi pada sorgum umur 12 mst ratoon I, yaitu masing-masing sebesar 117,00 kgpetak dan 40,56 literpetak dengan kadar brix tertinggi pada batang bawah yaitu 11,38 o Brix. 79

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis memberikan saran agar pada penelitian selanjutnya digunakan alat pemeras batang sorgum yang lebih baik untuk mempercepat proses ekstraksi nira. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari penurunan nilai brix pada nira sorgum.