Performa Dan Kebersihan Domba Garut dengan Perlakuan Pencukuran dan Pemeliharaan Secara Semi Intensif.

PERFORMA DAN KEBERSIHAN DOMBA GARUT DENGAN
PERLAKUAN PENCUKURAN DAN PEMELIHARAAN
SECARA SEMI INTENSIF

SKRIPSI
MAYAGITA YUNIDAR

DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011

RINGKASAN
MAYAGITA YUNIDAR. D14070217. 2011. Performa Dan Kebersihan Domba
Garut dengan Perlakuan Pencukuran dan Pemeliharaan Secara Semi Intensif.
Skripsi. Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan,
Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama : Ir. Sri Rahayu, M.Si
Pembimbing Anggota : Dr. Ir. Moh. Yamin, MAgrSc
Pencukuran merupakan salah satu manajemen rutin yang seharusnya diterapkan pada suatu peternakan baik bertujuan sanitasi maupun produksi bulu. Domba
Garut merupakan domba lokal penghasil bulu sehingga diharapkan dengan pencukuran dapat meningkatkan sanitasi dan performa. Tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mempelajari performa dan kebersihan Domba Garut dengan perlakuan pencukuran dan pemeliharaan secara semi intensif.
Penelitian ini telah dilaksanakan selama 8 minggu yaitu pada bulan Agustus
2010 hingga Oktober 2010 di peternakan domba milik PT Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk. yang berada di Desa Tajur, Kecamatan Citeurep, Bogor. Ternak yang
digunakan adalah Domba Garut sebanyak 24 ekor yang terdiri dari masing-masing 8
ekor domba jantan I0, betina I0, dan induk kering. Sebanyak 12 ekor domba dicukur
yang terdiri dari masing-masing 4 ekor domba jantan I0, betina I0, dan induk kering.
Sisa domba sebanyak 12 ekor yang tidak dicukur dijadikan kontrol. Bobot badan
awal domba jantan dan betina I0 yang digunakan adalah berkisar antara 11–20 kg,
sedangkan bobot badan domba induk kering berkisar antara 22–32 kg. Pakan yang
diberikan adalah rumput Brachiaria humidicola dan konsentrat (ransum komplit).
Pakan hijauan diberikan ad libitum, untuk konsentrat diberikan dengan jumlah
tertentu atau terbatas. Pakan konsentrat yang diberikan sebanyak 200 g untuk jantan
I0 dan betina I0 serta sebanyak 300 g untuk induk kering. Pemberian konsentrat
dilakukan pada pagi dan sore hari setelah digembalakan. Rancangan yang digunakan
adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola Faktorial 2x3. Faktor yang dianalisa
adalah pencukuran dan status fisiologis yang berbeda. Tiap perlakuan terdiri dari 4
ulangan. Peubah yang diamati antara lain pertambahan bobot badan harian (PBBH),
konsumsi pakan, konsumsi bahan kering, jumlah ektoparasit dan tingkat kebersihan
ternak. Data yang diperoleh dianalisis dengan Analysis of Variance (ANOVA).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara
pencukuran dan status fisiologis (P>0,05) terhadap pertambahan bobot badan harian
(PBBH). Konsumsi hijauan dan bahan kering hijauan berpengaruh nyata (P