Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Tanpa bahasa seseorang tidak dapat berkomunikasi dengan baik sekalipun itu merupakan bahasa isyarat. Oleh karena itu, peran bahasa sangat vital dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Masyarakat pemakai suatu bahasa memakai suatu acuan tertentu dengan lambang yang berbeda-beda. Dalam bahasa Indonesia suatu benda yang berfungsi sebagai alat untuk menulis dinamakan pulpen, tetapi masyarakat pemakai bahasa Arab melambangkannya dengan kata al-qalam. Dengan demikian bahasa itu bersifat arbitrer atau manasuka, yang berarti tidak terdapat suatu keharusan bahwa suatu rangkaian bunyi tertentu harus mengandung arti yang tertentu pula. Agar dapat terjadi suatu komunikasi antara pemakai bahasa yang berbeda maka diperlukan kegiatan terjemahan. Menerjemahkan dari suatu bahasa ke bahasa yang lain bukanlah merupakan suatu pekerjaan yang mudah dilakukan, sebab kegiatan tersebut tidak hanya membutuhkan suatu kemahiran berbahasa asing saja, melainkan juga dituntut suatu keahlian khusus yang melibatkan dua bahasa atau lebih. J. Levy mengungkapkan bahwa kegiatan penerjemahan adalah kegiatan yang menantang, yang tidak saja menuntut para penerjemahnya untuk memiliki pengetahuan yang luas tentang bahasa 1 Mencari padanan yang tepat dan wajar dalam BSa tidaklah mudah mengingat bahwa di antara dua bahasa tidak hanya terdapat perbedaan semantis saja, melainkan juga perbedaan sintaksis. Itulah sebabnya seringkali seorang penerjemah menemui hambatan-hambatan dalam proses penerjemahannya. Di antara hambatan itu adalah yang ditimbulkan oleh bahasa itu sendiri. Sifat bahasa yang unik menyebabkan penerjemah dari suatu bahasa ke bahasa lain harus melibatkan ciri-ciri khas bahasa- bahasa yang bersangkutan. Itu dilakukan agar pesan yang terkandung di dalam BSu dapat disampaikan dengan baik ke dalam Bsa. Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis mengadakan penelitian terjemahan pada salah satu unsur bahasa Arab yaitu frase bahasa Arab ا ﺐﻴآﺮﺘ ا ﻹ ﻰﻓﺎ . Adapun alasan mengapa penulis memilih bahasa Arab sebagai BSu, karena bahasa Arab dengan berbagai macam pola dan bentuknya banyak memenuhi buku-buku bahasa Arab yang dikonsumsi oleh orang Indonesia. Dan frase bahasa Arab adalah salah satunya yang menjadi permasalahan dalam menerjemahkan. Selain itu juga yang menarik bagi penulis adalah bagaimana padanan frase bahasa Arab yang tepat dalam Bsa dalam hal ini bahasa Indonesia. 1 Suhendra Yusuf, Teori Terjemah Pengantar ke Arah Pendekatan Linguistik dan Sosioliungistik, Bandung: Mandar Maju, 1994, h. 11. Menurut Gorys Keraf, frase adalah suatu konstruksi yang terdiri dari dua kata atau lebih yang membentuk suatu kesatuan yang dapat menimbulkan makna baru yang sebelumnya tidak ada. 2 Sedangkan frase bahasa Arab ﺐﻴآﺮﺘ ا ا ﻹ ﻰﻓﺎ adalah hubungan antara dua macam isim dengan memperkirakan partikel lam, min, dan fi, yang menyebabkan nominal isim yang kedua selalu dibaca jarr, 3 Frase bahasa Arab ﻰﻓﺎ ﻹا ﺐﻴآﺮﺘ ا merupakan salah satu alat sintaksis yang pemakaiannya dalam kalimat kadang-kadang menimbulkan kesulitan bagi penerjemah untuk menentukan padanannya dalam Bsa yang pada penelitian ini adalah bahasa Indonesia. B . Permasalahan Dari uraian latar belakang di atas, penulis akan mencoba mengkaji frase bahasa Arab dalam bahasa Indonesia. Dalam hal ini penulis menekankan pembahasan pada bentuk dan padanannya sebagai masalah utama. Walaupun frase bahasa Arab pernah dikaj і oleh Taufik Hidayat pada Fakultas Tarbiyah dalam skripsinya yang berjudul Ma’rifatu al-Furuq baina al-Tark īb al- Washfiy wa al-Id āfy wa Dauruhā fi Amaliyyati Tarjamah, namun sejauh yang penulis ketahui belum ada kajian mengenai frase dalam bahasa Arab dan bahasa Indonesia, setidaknya untuk mahasiswa Jurusan Tarjamah. Dengan demikian penelitian ini akan mengkaji : 1. Penerjemahan frase-frase bahasa Arab dalam bahasa Indonesia 2 Gorys Keraf, Tata Bahasa Indonesia, Ende Flores: Nusa Indah, 1989, cet. ke-12, h. 138. 3 Syaikh Mustafa al-Ghulayaini, Terjemah Jam` і аl- Durus al-Arabiyyah, Semarang: CV, al-Syifa, 1992, h. 293 2. Padanan frase bahasa Arab dalam bahasa Indonesia 3. Frase yang menjadi padanan terbanyak dalam bahasa Indonesia 4. Pergeseran makna yang terjadi dalam padanan 5. Menganalisis frase yang terdapat dalam surat-surat pendek al-Quran.

C. Pembatasan Masalah