bahan yang akan berubah dan sifat magnetnya akan hilang bila arus dilepaskan. Sedangkan bahan
hard magnetic
magnet keras merupakan suatu sifat bahan yang sengaja dibuat
bersifat magnet permanen priyono,2011.
2.5 Klasifikasi Material Magnetik
Material magnetik adalah material yang mempunyai sifat magnetik. Sifat magnetik adalah fenomena suatu bahan menarik atau menolak material lain yang berada di
dekatnya. Berdasarkan nilai suseptibilitas material magnetik dibedakan menjadi 3 yaitu diamagnetik, paramagnetik, dan ferromagnetik Theresya, 2014.
2.5.1 Diamagnetik
Bahan diamagnetik merupakan bahan yang memiliki nilai suseptibilitas negatif dan sangat kecil. Sifat diamagnetik ditemukan oleh Faraday pada tahun 1846 ketika
sekeping
bismuth
ditolak oleh kedua kutub magnet, hal ini memperlihatkan bahwa medan induksi dari magnet tersebut menginduksi momen magnetik pada
bismuth
pada arah berlawan dengan medan induksi pada magnet Tipler, 2001.
Bahan diamagnetik tidak mempunyai momen dipol magnet permanen. Jika bahan diamagnetik dibalik diberi medan magnet luar, maka elektron-elektron dalam
atom akan berubah gerakannya sedemikian hingga menghasilkan resultan medan magnet atomis yang arahnya berlawanan. Sifat diamagnetik bahan ditimbulkan oleh
gerak orbital elektron sehingga semua bahan bersifat diamagnetik karena atomnya mempunyai elektron orbital. Bahan dapat bersifat magnet apabila susunan atom dalam
bahan tersebut mempunyai spin elektron yang tidak berpasangan. Dalam bahan diamagnetik hampir semua spin elektron berpasangan, akibatnya bahan ini tidak
menarik garis gaya. Permeabilitas bahan diamagnetik adalah μ μ0 dan susepbtibilitas magnetiknya 0. Contoh bahan diamagnetik yaitu bismut, perak, emas, tembaga dan
seng. J.D. Kraus, 1988.
Universitas Sumatera Utara
2.5.2 Paramagnetik
Material paramagnetik mempunyai nilai suseptibilitas positif di mana magnetisasi M paralel dengan medan luar. Material yang termasuk dalam paramagnetik adalah logam
transisi dan ion logam tanah jarang
rare-earth ions.
Ion-ion ini mempunyai kulit atom yang tidak terisi penuh yang berisi momen magnet permanen. Momen magnet
permanen terjadi karena adanya gerak orbital dan elektron Theresya, 2014.
Setiap elektron berperilaku seperti magnet kecil yang pada medan magnet memiliki salah satu orientasi yaitu searah atau berlawanan arah dengan medan magnet
tergantung dengan arah
spin
elektron. Ketika tidak ada medan luar orientasi momen magnet acak, tetapi ketika medan luar diterapkan maka orientasi momen magnetik
sebagian mengarah ke medan luar.
Gambar 2.1 Orientasi momen magnetik bahan paramagnetic a Tanpa adanya medan luar, b Dengan adanya medan luar Theresya, 2014
Dalam bahan ini hanya sedikit spin elektron yang tidak berpasangan, sehingga bahan ini sedikit menarik garis-garis gaya. Dalam bahan paramagnetik, medan B yang
dihasilkan akan lebih besar dibanding dengan nilainya dalam hampa udara. Suseptibilitas magnet dari bahan paramagnetik adalah positif dan berada dalam
rentang 10-5 sampai 10- 3 m3Kg, sedangkan permeabilitasnya adalah μ μ 0. Contoh
bahan paramagnetik : alumunium, magnesium dan wolfram Theresya, 2014.
2.5.3 Ferromagnetik