Porositas Susut Bakar Karakterisasi Hasil

Bulk density merupakan densitas sampel yang berdasarkan volume sampel termasuk dengan rongga atau pori. Pengujian Bulk density dilakukan untuk megukur benda padatan yang besar dengan bentuk yang beraturan maupun yang tidak beraturan. Pada pengujian Bulk density menggunakan metode Archimedes . Prosedur kerja untuk menentukan besarnya bulk densitas grcm 3 suatu sampel berbentuk pellet adalah sebagai berikut: 1. Menyiapkan sampel, aquades, gelas beaker, neraca digital dan kawat penimbang sampel di dalam air. 2. Tuangkan aquades kira-kira ¾ dari volume gelas beaker, sampel dicelupkan kedalam gelas beaker, kemudian panaskan menggunakan kompor listrik sampai suhu kira-kira 50 C selama 10 menit. 3. Letakkan penyangga pada neraca digital, kemudian kalibrasi. 4. Celupkan kawat ke dalam aquades pada gelas beaker. 5. Kalibrasi neraca setelah kawat dan tiang penyangga diletakkan diatas neraca. 6. Sampel yang telah dipanaskan ditimbang di dalam gelas beaker yang telah berisi aquades sebagai massa basah Mb. 7. Mengeringkan sampel yang telah diukur ke dalam oven dengan suhu 75 C selam 12 jam. 8. Menimbang massa sampel di udara dengan menggunakan kawat sebagai massa sampel kering Mk. 9. Menghitung nilai bulk density .

3.6.2 Porositas

Porositas didefenisikan sebagai banyaknya lubang atau pori yang terdapat dalam suatu sampel yang telah selesai dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Langkah kerja untuk menentukan besarnya porositas suatu sampel yaitu: 1. Menyiapkan sampel, aquades, gelas beaker, neraca digital dan kawat penimbang sampel di dalam air. Universitas Sumatera Utara 2. Tuangkan aquades kira-kira ¾ dari volume gelas beaker, sampel dicelupkan kedalam gelas beaker, kemudian panaskan menggunakan kompor listrik sampai suhu kira-kira 50 C selama 10 menit. 3. Letakkan penyangga pada neraca digital, kemudian kalibrasi. 4. Celupkan kawat ke dalam aquades pada gelas beaker. 5. Kalibrasi neraca setelah kawat dan tiang penyangga diletakkan diatas neraca. 6. Sampel yang telah dipanaskan ditimbang di dalam gelas beaker yang telah berisi aquades sebagai massa basah Mb. 7. Mengeringkan sampel yang telah diukur ke dalam oven dengan suhu 75 C selam 12 jam. 8. Menimbang massa sampel di udara dengan menggunakan kawat sebagai massa sampel kering Mk. 9. Menghitung nilai porositasnya.

3.6.3 Susut Bakar

Susut bakar merupakan penyusutan dari sampel sebelum dilakukan sintering dan setelah dilakukan sintering. Penyusutan terjadi karena adanya reaksi pembakaran yaitu pelepasan CO 2 dan difusi partikel. Langkah kerja untuk menentukan besarnya susut bakar suatu sampel yaitu : 1. Sampel yang telah dicetak diukur diameter cm dan tebal cm dengan menggunakan jangka sorong, sebagai diameter awal d dan tebal awal t . 2. Timbang massa sampel g sebagai massa awal m . 3. Dihitung volumenya cm 3 sebagai volume awal v . 4. Sampel disintering dengan temperatur yang telah ditentukan. 5. Sampel yang telah disinter diukur diameter cm dan tebal cm dengan menggunakan jangka sorong, sebagai diameter sinter d s dan tebal sinter t s . 6. Timbang massa sampel g sebagai massa sinter m s . 7. Dihitung volumenya cm 3 sebagai volume awal v . Universitas Sumatera Utara

3.7 Sifat Magnet