Konstruksi Atap APLIKASI PERHITUNGAN

36 10. Baja Profil : BJ 37 11. Modulus elastisitas baja : 2.10 5 Mpa = 2. 10 6 kgcm 2 12. Tegangan ijin baja : 1600 kgcm 2 13. Berat penutup atap : 4 kgm 2

3.1 Konstruksi Atap

Perhitungan Gording Gambar 3.2 Tinggi Balok Atap Menghitung Panjang Balok Diketahui L = 30 m  Jarak C - D Cos 20 = x r r = 15 cos 20 = 15,96 m  Jarak D – F tan 20 = y x y = tan 20 . 15 = 5,46 m  Jarak gording yang direncanakan = 1,4 m sb y sb x r y C F D x = ½ L 37 h C x X Y b C y d t  Banyaknya gording yang dibutuhkan 15,961,4 + 1 = 12,4 buah = 13 buah  Jarak gording yang sebenarnya 15,9612 = 1,33 m

3.1.1 Perhitungan Dimensi Gording

Untuk dimensi gording dicoba dengan menggunakan profil baja C 125x50x20x2,3 dengan data-data sebagai berikut : Gambar 3.3 Profil Channel Lips Gording  h = 125 mm  b = 50 mm  d = 20 mm  t = 2,3 mm  q = 4,51 kgm  Wx = 21,92 cm 3  Wy = 6,22 cm 3  Ix = 137 cm 4  Iy = 20,6 cm 4 38 Pembebanan pada gording :  Beban Mati Dead Load - Berat gording = q kgm - Berat penutup atap 1,4 m x 4 kgm 2 = 5,6 kgm ∑q = 5,6 + q kgm Gording ditempatkan tegak lurus bidang penutup atap dan beban mati Px bekerja vertical, P diuraikan pada sumbu X dan sumbu Y, sehingga diperoleh: Gambar 3.4 Gambar gaya kerja pada gording qx = q . sin α = 5,6 + q . cos 20 = 4,95+ 0,94q kgm qy = q . cos α = 5,6 + q . sin 20 = 1,9152+ 0,342q kgm q cos q sin q Sb.Y Sb.X 39 q cos q sin q Sb.Y Sb.X Gambar 3.5 Gambar gaya kerja pada beban hidup Momen maksimum akibat beban mati : Mx 1 = 18 . qx . l2 2 = 18 . 4,95+ 0,94q6 2 = 23,6803+ 4,2286q kgm My1 = 18 . qy . l 2 = 18 . 1,9152+ 0,342q63 2 = 0,9576+ 0,171q kgm  Beban Hidup Live Load Gambar 3.6 Gambar gaya kerja pada beban pekerja q cos q sin q Sb.Y Sb.X 40 P = 1 k g Beban berguna atau beban hidup adalah beban terpusat yang bekerja di tengah-tengah bentang gording, beban ini diperhitungkan kalau ada orang yang bekerja di atas gording. Besarnya beban hidup diambil dari PPURG 1987, P = 100 kg. Px = P . cos  = 100 . cos 20 = 94 kg Py = P . sin  = 100 . sin 20 = 34,2 kg Momen yang timbul akibat beban terpusat dianggap Continous Beam. Gambar 3.7 Gambar momen akibat beban pekerja Momen maksimum akibat beban hidup Mx 2 = ¼ . Px . l = ¼ . 94 . 6 = 141 kgm My 2 = ¼ . Py . l = ¼ . 34,2 . 63 41 q cos q sin q Sb.Y Sb.X = 51,3 kgm  Beban Angin Beban angin diperhitungkan dengan menganggap adanya tekanan positif tiup dan tekanan negatif hisap, yang bekerja tegak lurus pada bidang atap. Menurut PPPURG 1987, tekanan tiup harus diambil minimal 25 kgm 2 . Dalam perencanaan ini, besarnya tekanan angin w diambil sebesar 65 kgm 2 . Gambar 3.8 Gambar gaya kerja pada beban angin Ketentuan :  Koefisien angin tekan c = 0,02 x  - 0,4  Koefisien angin hisap c’ = - 0,4  Beban angin kiri W 1 = 65 kgm 2  Beban angin kanan W 2 = 65 kgm 2  Kemiringan atap  = 20  Jarak Gording = 1,4 m 42 Koefisien Angin  Angin datang q1 = 0,02 .  - 0,4 x 65 kgm 2 x 1,4 = 0,02 . 20 - 0,4 x 65 kgm 2 x 1,4 = 0 kgm 2  Angin pergi q2 = -0,4 x 1,4 x w = 0,4 . 65 kgm 2 . 1,4 = -36,4 kgm Momen maksimum akibat beban angin Jadi momen akibat beban angin adalah : Akibat q1 = 0 Mx 3 = 18 . Wx . I 2 = 18 . 0 . 6 2 = 0 kgm Akibat q2 = 81,9 kgm 2 Mx 3 = 18 . W . l 2  = 18 . -36,4 . 6 2  = -163,8 kgm 43 Tabel 3.1 Tabel Perhitungan Momen P dan M Atap + Gording Beban Mati Beban Orang Beban Hidup Angin q, P 5,6 + q 100 65 qx, Px 4,95+ 0,94q 94 qy, Py 1,9152+ 0,342q 34,2 65 Mx 23,6803+ 4,2286q 141 My Mxxxxxx 0,9576+ 0,171q 17,1 -163,8  Kombinasi Pembebanan  Akibat Mx Atap + Gording + Angin Datang Mx = 23,6803+ 4,2286q + 0 = 23,6803+ 4,2286q kgm My = 1,9152+ 0,342q + 0 = 1,9152+ 0,342q kgm  Akibat Mx Atap + Gording + Angin Pergi Mx = 23,6803+ 4,2286q + -163,8 = -140,12+ 4,2286q kgm My = 1,9152+ 0,342q + 0 = 1,9152+ 0,342q kgm  Akibat Mx Atap + Gording + Beban Pekerja Mx = 23,6803+ 4,2286q + 141 = 164,6803+ 4,2286q kgm My = 0,9576+ 0,171q + 17,1 44 = 18,06+ 0,171q kgm  Kotrol Tegangan  Akibat Kombinasi momen terbesar Wx My Wy Mx    ≤  = 1600 kgcm 2 22 , 6 4,51 0,171 + 1806 92 , 21 4,51 422,86 + 16468,03      ≤  22 , 6 77 , 1806 92 , 21 18375,13    = 1128,64 kgcm 2 ≤  = 1600 kgcm 2  = 1128,64 kgcm 2 ≤   =1600 kgcm 2 ............ OK  Kontrol Lendutan : f x = Iy E l Px Iy E l q x      3 4 2 48 1 2 384 5 = 137 10 1 , 2 48 600 100 1 137 10 , 2 384 2 600 101 , 5 6 3 6 4           fx = 1,60126 cm fx izin = 1300 x 600 = 2 cm …….. OK f y = Ix E l Py Ix E l q y      3 4 48 1 384 5 = 6 , 20 10 . 1 , 2 48 3 600 100 1 6 , 20 10 1 , 2 384 3 600 101 , 5 6 3 6 4           fy = 0,8717 cm fy izin = 2 cm .............. OK cm fy fx f 8232 , 1 8717 , 60126 , 1 2 2 2 2      jadi, gording C 125x50x20x2,3 aman untuk digunakan. 45 a a a a a a b

3.1.2 Perhitungan Batang Tarik Trackstang

Batang tarik Trackstang berfungsi untuk mengurangi lendutan gording pada arah sumbu x miring atap sekaligus untuk mengurangi tegangan lendutan yang timbul pada arah x. Beban-beban yang dipikul oleh trackstang yaitu beban-beban yang sejajar bidang atap sumbu x. Gambar 3.9 Gambar Dimensi GordingVariasi Dengan Trackstang  b = 0,759 m  a = 1,4 m  berat sendiri atap = 4 kgm 2  jarak batang tarik = 2 m  berat sendiri gording = 4,51 kgm 2  beban pekerja = 100 kgm 2 46 Beban yang bekerja A. Tipe 1  Atap = 2 x 0,76 x 4 x sin 20 = 2,077 kg  Gording = 2 x 4,51 x sin 20 = 3,085 kg  Beban Pekerja = 100 x sin 20 = 34,202 kg N 1 = 39,364 kg B. Tipe 2  Atap = 2 x 1,4 x 4 x sin 20 = 3,831 kg  Gording = 2 x 4,51 x sin 20 = 3,085 kg  Beban Pekerja = 100 x sin 20 = 34,202 kg N 2 = 41,118 kg Beban yang dipikul oleh trackstang = N 1 + N 2 x 13 = 573,893 kg Dibutuhkan diameter trackstang σ terjadi ≤ σ profil pr ofil tota l A N   pr ofil tota l D N    4 2 47 4 1600  tota l N d  4 1600 893 , 573   d d = 0,676 cm Maka batang tarik yang dipakai adalah Ø 8 mm.

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS