Logam Berat Chemical Demand Oxygen COD

2.7. Logam Berat

Air sering tercemar oleh berbagai komponen anorganik, diantaranya berbagai jenis logam berat yang berbahaya, yang beberapa diantaranya banyak digunakan dalam skala industri. Industri – industri logam berat tersebut harus mendapatkan pengawasan yang ketat sehingga tidak membahayakan bagi para pekerja maupun lingkungan sekitarnya. Logam berat yang berbahaya dan sering mencemari lingkungan, yang terutama adalah Merkuri Hg, Timbal Pb, Arsenik As, Kadmium Cd, Kromium Cr, Nikel Ni, dan Zink Zn. Logam-logam berat tersebut diketahui dapat mengumpul dalam tubuh suatu organisme dan tetap tinggal dalam tubuh dalam jangka waktu yang lama sebagai racun yang terakumulasi. Kristanto.P. 2002

2.8. Chemical Demand Oxygen COD

Chemical Oxygen Demand COD adalah jumlah oksigen mg O 2 yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organis yang terdapat dalam 1 ml sampel air, di mana pengoksidasi K 2 Cr 2 O 7 digunakan sebagai sumber oksigen terlarut. Angka COD merupakan ukuran bagi pencemaran oleh zat-zat organis yang secara alamiah dapat dioksidasi melalui proses mukrobiologi dan mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut di dalam air. Alaerts.1984 Uji COD adalah suatu pembakaran kimia secara basah dari bahan organik dalam sampel. Larutan asam dikromat digunakan untuk mengoksidasi bahan organik pada suhu tinggi. Berbagai prosedur COD yang menggunakan waktu reaksi dari menit sampai 2 jam dapat digunakan. Universitas Sumatera Utara Penggunaan dua katalis perak sulfat dan merkuri sulfat diperlukan masing- masing untuk mengatasi gangguan klorida dan untuk menjamin oksidasi senyawa- senyawa organik kuat menjadi teroksidasi. Analisis BOD dan COD dari suatu limbah akan menghasilkan nilai-nilai yang berbeda karena kedua uji mengukur bahan yang berbeda. Nilai-nilai COD selalu lebih tinggi dari nilai BOD. Perbedaan di antara kedua nilai disebabkan oleh banyak faktor seperti bahan kimia yang tahan terhadap oksidasi kimia, seperti lignin ; bahan kimia yang dapat dioksidasi secara kimia dan peka terhadap oksidasi biokimia tetapi tidak dalam uji BOD 5 hari seperti selulosa, lemak berantai panjang atau sel-sel mikroba dan adanya bahan toksik dalam limbah yang akan menggangu uji BOD tetapi tidak uj COD. Walaupun metode COD tidak mampu mengukur limbah yang dioksidasi secara biologik, metode COD mempunyai nilai praktis. Untuk limbah spesifik dan pada fasilitas penanganan limbah spesifik, adalah mungkin untuk memperoleh korelasi yang baik antara nilai COD dan BOD. Perubahan nilai-nilai BOD dan COD suatu limbah akan terjadi selama penanganan. Bahan yang teroksidasi secara biologik akan turun selam penanganan, sedangkan bahan yang tidak teroksidasi secara biologik tetapi teroksidasi secara kimia tidak turun. Bahan yang tidak teroksidasi secara biologik akan terdapat dalam limbah yang belum diberi penanganan dan akan meningkat karena residu massa sel dari respirasi endogenes. Nisbah COD dan BOD akan meningkat dengan stabilnya bahan yang teroksidasi secara biologik.Jenie.L.S.1993 Universitas Sumatera Utara

BAB 3 PENDAHULUAN

3.1. Alat dan Bahan 3.1.1. Alat - Pipet volume 10 ml Pyrex - Pipet volume 25 ml Pyrex - Erlenmeyer 500 ml Pyrex - Botol aquadest - Kondensor - Hot plate - Magnetic stirer - Selang - Buret pallet Pyrex - Pipet tetes - Beaker glass 100 ml Pyrex Universitas Sumatera Utara